Anda di halaman 1dari 16

MANAJEMEN SERVER DHCP

Konsep Dasar Server DHCP dan Konfigurasi Server DHCP di Linux

Oleh :
I Gst Bagus Yoga Prasetya

(1204505035)

A. A. Made Arta Wijaya

(1204505048)

I Made Suryanata

(1204505055)

Gede Riska Wiradarma

(1204505080)

JURUSAN TEKNOLOGI INFORMASI


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA
2013

KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun paper ini tepat pada
waktunya. Paper ini membahas konsep dasar server DHCP dan konfigurasi server DHCP
di Linux
Dalam penyusunan paper ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan
akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Oleh karena
itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan paper ini, semoga bantuannya mendapat balasan
yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.
Penulis menyadari bahwa paper ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari
bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik dan saran dari pembaca sangat penulis
harapkan untuk penyempurnaan paper selanjutnya.
Akhir kata semoga paper ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.
Jimbaran, 25 Oktober 2013
Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................1
1.3 Tujuan.....................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Konsep Dasar Server DHCP..................................................................2
2.1.1 Pengertian DHCP..........................................................................2
2.1.2 Cara Kerja DHCP Server...............................................................4
2.1.3 Kelebihan dan Kekurangan DHCP Server....................................5
2.1.4 Metode dalam Konfigurasi DHCP................................................6
2.2 Konfigurasi Server DHCP di Linux.......................................................6
2.2.1 DHCP pada LINUX......................................................................6
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.............................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................13

BAB I

PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Pada era saat ini, teknologi sangat pesat mengalami perkembangan. Sejalan

dengan perkembangan teknologi tersebut maka kegunaan jaringan semakin besar dan
kompleks sehingga membutuhkan konfigurasi secara dinamis, yaitu DHCP server.
Bayangkan jika kita mempunyai 100 komputer atau lebih terhubung di jaringan
dan harus konfigurasi satu persatu. Maka dari itu pengendalian parameter computer
client diperlukan, seperti mengatur IP dan Router/ Gateway, Name Server, File Server,
dan lain-lain. Jadi tidak ada manual konfigurasi di client, pengiriman informasi tanpa
admin tidak perlu konfigurasi tiap computer.
1.2

Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penulisan paper ini adalah sebagai berikut.

1. Apa itu server DHCP ?


2. Bagaimana cara kerja dari server DHCP ?
3. Apa saja kelebihan dan kekurangan dari server DHCP ?
4. Bagaimana cara mengkonfigurasi server DHCP pada Linux ?
1.3

Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan dari paper ini adalah :

1. Dapat mengetahui pengertian server DHCP.


2. Dapat mengetahui cara kerja dari server DHCP.
3. Dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan dari server DHCP.
4. Dapat mengetahui cara mengkonfigurasi server DHCP pada Linux.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1

Konsep Dasar Server DHCP

2.1.1

Pengertian DHCP
DHCP merupakan singkatan dari Dynamic Host Configuration Protocol. DHCP

adalah protokol yang digunakan untuk memberikan alamat IP secara dinamis dan
otomatis kepada komputer client dan perangkat lain yang terhubung dengan jaringan.
DHCP merupakan layanan atau service dari sebuah server. Biasanya DHCP bersifat bultin di sebuah router, ISP (Internet Service Provider) modem ataupun Windows Server.
Hal yang perlu diingat adalah DHCP merupakan layanan yang berdiri sendiri dan
terpisah dari layanan seperti DNS (Domain Name System) dan lainnya. DHCP benarbenar hanya bertugas memberikan alamat IP secara dinamis dan otomatis tanpa ada
hubungannya dengan DNS. Namun layanan DHCP dapat berkomunikasi dengan layanan
DNS.
Ketika sebuah komputer terhubung dengan jaringan yang menggunakan DHCP,
DHCP tersebut akan memberikan informasi TCP/IP kepada komputer tersebut. Informasi
yang diberikan adalah alamat IP, subnet mask, default gateway (alamat IP router atau
modem yang memperbolehkan komputer atau perangkat jaringan berkomunikasi dengan
jaringan luar seperti internet atau WAN), primary DNS server dan secondary DNS
server. Dari semua itu, hanya alamat IP yang bersifat dinamis (unik bagi tiap perangkat
yang terhubung). Sedangkan yang lainnya bersifat statis.
Saat menggunakan layanan DHCP pada sebuah jaringan, anda dapat memberikan
beberapa konfigurasi seperti batas atas dan batas bawah alamat IP yang bisa diberikan,
daftar alamat IP yang tidak boleh digunakan, batas waktu penggunaan alamat IP dan
lainnya. Berikut adalah istilah-istilah yang sering digunakan dalam konfigurasi DHCP
pada Windows Server.
2.1.1.1 Scope
Scope adalah rentang alamat IP yang boleh diberikan oleh DHCP server, yang
ditentukan dengan batas bawah dan batas atas. Misalkan konfigurasi yang anda lakukan
adalah berikut.
Batas bawah scope

: 192.168.1.10

Batas atas scope

: 192.168.1.100

Maka alamat IP yang boleh diberikan oleh DHCP adalah 192.168.1.10,


192.168.1.11, 192.168.1.12 dan seterusnya hingga 192.168.1.100. Dengan demikian
jumlah perangkat yang dapat diberi alamat IP oleh DHCP server adalah 101.
2.1.1.2 Reservations
Reservations adalah daftar alamat IP yang tidak boleh diberikan oleh DHCP
server, meskipun alamat IP tersebut berada dalam Scope. Misalkan konfigurasi yang
anda lakukan adalah berikut.
Batas bawah scope

: 192.168.1.10

Batas atas scope

: 192.168.1.100

Reservations

: 192.168.1.11, 192.168.1.12

Maka alamat IP yang boleh diberikan oleh DHCP adalah 192.168.1.10,


192.168.1.13, 192.168.1.14 dan seterusnya
192.168.1.11 dan

hingga 192.168.1.100. Alamat IP

192.168.1.12 tidak bisa diberikan karena termasuk dalam

Reservations. Dengan demikian jumlah perangkat yang dapat diberi alamat IP oleh
DHCP server adalah 99.
2.1.1.3 Lease
Ketika DHCP server memberikan alamat IP ke sebuah komputer maka dapat
dikatakan DHCP server itu me-lease alamat IP ke komputer tersebut. Kita dapat
menentukan batas waktu sebuah alamat IP di-lease oleh DHCP server. Misalkan sebuah
jaringan WiFi di kafe dikonfigurasi sehingga waktu lease-nya adalah 1 hari. Maka ketika
sebuah alamat IP di-lease ke komputer milik pengunjung, alamat IP tersebut akan
kembali tersedia untuk di-lease pengunjung lainnya pada keesokan harinya.
Best practice-nya, ketika jaringan digunakan oleh banyak orang secara
bergantian, batas waktu lease yang diberikan semakin kecil, misalkan 1 hari. Namun
ketika jaringan digunakan oleh komputer yang cenderung tetap dalam waktu yang lama,
maka batas waktu lease yang diberikan semakin besar, misalkan 100 hari. Hal ini
dikarenakan ketika waktu lease habis dan komputer meminta alamat IP baru, proses ini
akan sedikit membebani kinerja jaringan. Tentunya proses ini akan memberi dampak
yang besar ketika banyak komputer meminta alamat IP baru.
Hal lain yang perlu diketahui adalah sebuah perangkat yang terhubung ke
jaringan akan berkomunikasi ke DHCP server secara berkala untuk memastikan apakah
alamat IP masih boleh terus digunakan. Waktu dari komunikasi berkala ini biasanya
sekitar 50% dari waktu lease yang dikonfigurasi. Jadi misalkan waktu lease yang

diberikan adalah 1 hari, maka tiap sekitar 12 jam, komputer akan berkomunikasi dengan
DHCP server untuk memastikan apakah alamat IP masih boleh terus digunakan. Jika
pada suatu kondisi komputer tidak dapat terhubung dengan DHCP server, maka
komputer akan tetap menggunakan alamat IP hingga beberapa waktu dan akan mencoba
berkomunikasi dengan DHCP server lagi. Jika terus menerus gagal, maka komputer akan
melepaskan alamat IP tersebut.
2.1.1.4 Komunikasi Komputer dan DHCP Server
Ketika sebuah komputer terhubung dengan jaringan yang menggunakan DHCP,
maka komputer akan menghubungi semua perangkat di LAN (Local Area Network)
untuk meminta alamat IP (IP address request). Proses ini dinamakan DHCP Discover.
DHCP server dalam jaringan tersebut akan mendengar permintaan alamat IP dan
akan mengirimkan IP address offer yang berisi alamat IP beserta semua informasinya.
Setelah komputer menerima IP address offer, ia akan mengirim DHCP request yang
menyatakan bahwa komputer bersedia dan ingin menggunakan alamat IP tersebut.
Setelah itu DHCP akan menyetujuinya sehingga alamat IP akan digunakan oleh
komputer tersebut.
Sekian penjelasan mengenai konsep dasar DHCP (Dynamic Host Configuration
Protocol). Semoga sharing saya dapat bermanfaat. Tetaplah semangat untuk belajar.
Terima kasih atas kunjungannya.
2.1.2

Cara Kerja DHCP Server


DHCP menggunakan 4 tahapan proses untuk memberikan konfigurasi nomor IP.

(Jika Client memiliki NIC lebih dari satu dan perlu no IP lebih dari satu maka proses
DHCP dijalankan untuk setiap adaptor secara sendiri-sendiri)
1. IP Least Request
Client meminta nomor IP ke server (Broadcast mencari DHCP server).
2. IP Least Offer
DHCP server (bisa satu atau lebih server jika memang ada 2 atau lebih DHCP server)
yang mempunyai nomor IP, memberikan penawaran ke client tersebut.
3. IP Lease Selection
Client memilih penawaran DHCP Server yang pertama diterima dan kembali
melakukan broadcast dengan message menyetujui peminjaman tersebut kepada DHCP
Server
4. IP Lease Acknowledge

DHCP Server yang menang memberikan jawaban atas pesan tersebut berupa
konfirmasi

nomor

IP dan

informasi

lain

kepada

Client

dengan

sebuah

ACKnowledgment. Kemudian client melakukan inisialisasi dengan mengikat


(binding) nomor IP tersebut dan client dapat bekerja pada jaringan tersebut.
Sedangkan DHCP Server yang lain menarik tawarannya kembali.
2.1.3

Kelebihan dan Kekurangan DHCP Server


Adapun kelebihan DHCP Server adalah sebagai berikut.

1. Memudahkan dalam transfer data kepada PC client lain atau PC server. DHCP
menyediakan alamat-alamat IP secara dinamis dan konfigurasi lain.
2. DHCP memungkinkan suatu client menggunakan alamat IP yang tidal bisa dipakai
oleh client yang lain.
3. DHCP memungkinkan suatu client menggunakan satu alamat IP untuk jangka waktu
tertentu dari server.
4. Menghemat tenaga dan waktu dalam pemberian IP.
5. Mencegah terjadinya IP conflict.
Sedangkan kekurangan DHCP Server adalah sebagai berikut.
1. Semua pemberian IP bergantung pada server, maka dari hal itu jika server mati maka
semua komputer akan disconnect dan saling tidak terhubung.
2.1.4

Metode dalam Konfigurasi DHCP


Metode dalam Konfigurasi DHCP adalah sebagai berikut.

1. Konfigurasi dengan range secara random otomatis IP.Pemberian IP address kepada


client secara random dan dapat berubah-ubah namun masih dalam range IP address
yang ditentukan.
2. Konfigurasi dengan Fixed alamat IP address.Pemberian IP address yang sifatnya tetap
value pada client yang memerlukan data MAC address.

2.2

Konfigurasi Server DHCP di Linux

2.2.1

DHCP pada LINUX


DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah metode protokol yang

berbasis arsitektur client/server yang dipakai untuk memudahkan pengalokasian IP


Address dalam satu jaringan. Sebuah jaringan lokal yang tidak menggunakan DHCP
harus memberikan IP Address kepada semua komputer secara manual. Jika DHCP server
dipasang di jaringan lokal (LAN), maka semua komputer yang tersambung di jaringan

akan mendapatkan IP Address secara otomatis dari server DHCP. Selain IP Address,
banyak parameter jaringan lain yang dapat diberikan oleh DHCP server, seperti default
gateway dan DNS server.
Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Masuk ke hak akses / privilege paling tinggi pada linux mint melalui terminal dengan
cara mengetikkan perintah su,kemudian masukkan password yang sesuai.

Gambar 2.1 Perintah su pada Terminal Linux Mint

2. Install paket dhcp server pada linux debian dengan cara mengetikkan perintah apt-get
install dhcp3-server ketik y untuk menyetujui proses penginstallan paket dhcp.

Gambar 2.2 Instalisasi Paket DHCP pada Linux

3. Edit konfigurasi interface menggunakan editor dengan cara mengetikkan perintah


nano pada terminal linux, seperti pada gambar 2.3

Gambar 2.3 Konfigurasi Interface

4. Edit konfigurasi interface seperti pada kode program 2.1.


auto eth0
#menggunakan Ethernet 0
iface eth0 inet static
#mengisi ip secara manual
address 192.168.1.1
netmask 255.255.255.0
Kode Program 2.1 Konfigurasi Interface
network 192.168.1.0

Berikut adalah gambar konfigurasi interface menggunakan nano.

Gambar 2.4 Konfiguras Interface

5. Edit konfigurasi default dhcpd.conf menggunakan editor dengan cara mengetikkan


perintah nano pada terminal linux, seperti pada gambar 2.5

Gambar 2.5 Edit DHCP dengan Perintah Nano

6. Edit konfigurasi dhcp seperti pada kode program 2.2.


subnet 192.168.1.0 netmask 255.255.255.0 {
range 192.168.1.5 192.168.1.20;
option domain-name "www.ti.com";
option domain-name-servers 192.168.1.1
option routers 192.168.1.1;
option broadcast-address 192.168.1.
default-lease-time 600;
max-lease-time 7200;Kode Program 2.2 Konfigurasi DHCPD.conf

Berikut adalah gambar konfigurasi interface menggunakan nano.

Gambar 2.6 Mengedit Konfigurasi Default DHCP

7. Restart dhcp server seperti pada gambar

Gambar 2.7 Restart DHCP Server

8. Selanjutnya pengujian pada Client Windows. Dengan cara menghubungkan client


windows ke jaringan LAN (Local Acces Netwrok) yang terhubung dengan DHCP Server
Linux Mint. Kemudian setting IP Address Protocol menjadi DHCP atau Obtainan an IP
Address Automatically pada bagian Properties IPV4 windows tersebut. Maka windows
akan mendapat Domain dan IP Address secara otomatis dari DHCP server Linux Mint
tersebut yaitu seperti gambar 2.8.

Gambar 2.8 IPv4 yang di dapat pada Windows

BAB III
PENUTUP

3.1

Kesimpulan
Dapat ditarik kesimpulan bahwa DHCP Server sangat diperlukan dalam

pengendalian parameter computer client, seperti mengatur IP dan Router/ Gateway,


Name Server, File Server, dan lain-lain. Jadi tidak ada manual konfigurasi di client,
sehingga pengiriman informasi tanpa admin tidak perlu konfigurasi tiap computer.
Artinya dengan menggunakan DHCP Server kegiatan diatas dapat diatasi dengan baik,
tanpa buang-buang waktu lagi karena tanpa
mengerjakan secara manual.

DAFTAR PUSTAKA

Wikipedia/ Protokol Konfigurasi Hos Dinamik, ensiklopedia bebas,


http://id.wikipedia.org/wiki/Protokol_Konfigurasi_Hos_Dinamik , 20
Oktober 2013.
Wiki Microsoft/ Event ID 1020 - Microsoft-Windows-DHCP-Server, TechNet,
https://social.technet.microsoft.com/wiki/contents/articles/1414.event-id1020-microsoft-windows-dhcp-server.aspx, 20 Oktober 2013.
Tutorial YoLinux/ Linux DHCP Server Configuration,
http://www.yolinux.com/TUTORIALS/DHCP-Server.html, 20 Oktober 2013.

Anda mungkin juga menyukai