Bab 2
Bab 2
A. Pengkajian fokus
1.
Demografi
a. Usia : biasanya menyerang dewasa dan orang tua
b. Jenis kelamin : kanker hati empat kali lebih sering terjadi pada laki-laki daripada
perempuan
c. Pekerjaan : dapat ditemukan pada orang dengan aktivitas berlebihan
2.
Pola fungsional
a. Aktifitas : Klien akan mengalami kelemahan, kelelahan, malaise
b. Sirkulasi : bradikardi akibat hiperbilirubin berat, ikterik pada sklera, kulit, dan
membran mukosa
c. Eliminasi : warna urin gelap (seperti teh), diare feses warna tanah liat
d. Makanan dan cairan : anoreksia, berat badan menurun, perasaan mual dan muntah,
terjadi peningkatan edema, asites
e. Neurosensori : peka terhadap rangsang, cenderung tidur, letargi, asteriksis
f. Nyeri / ketidaknyamanan : kram abdomen, nyeri tekan pada abdomen kuadran
kanan atas, mialgia, atralgia, sakit kepala, gatal-gatal (pruritus)
g. Keamanan : demam, urtikaria, lesi makulopopuler, eritema, splenomegali,
pembesaran nodus servikal posterior.
h. Seksualitas : pola hidup/perilaku meningkat resiko terpajan
3. Pemeriksaan Fisik.
Menurut Doenges (1999) hasil pemeriksaan fisik pada pasien dengan kanker
hepar adalah:
a.
darah
meningkat,
nadi
bradikardia,
suhu
meningkat,
pernapasan meningkat.
b. Mata : sklera ikterik.
c. Mulut: mukosa kering, bibir pucat.
d.
Abdomen: terdapat nyeri tekan pada kuadran kanan atas, pembesaran hati,
23
4. Pemeriksaan Penunjang.
Pemeriksaan penunjang yang dilakukan pada pasien dengan karsioma hepatoseluler
menurut Isselbacher (2000) adalah:
a. Pemeriksaan Laboratorium.
1) Terjadi
peningkatan
kadar
bilirubin,
alkali
fosfatase,
asparat
Leukositosis
(peningkatan
jumlah
sel
darah
putih),
eritrositosis
5) Biopsi hati: terdapat resiko sel-sel tumor akan bermigrasi disepanjang bekas
biopsi.
6) Laparoskopi: untuk melakukan biopsi sel hati dibawah pandangan
langsung
B. Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan
2.
3.
Intoleransi
aktivitas
berhubungan
dengan
meningkatnya
kebutuhan
Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan pengumpulan cairan intra abdomen,
24
6.
7.
Resiko tinggi kerusakan integritas kulit dan jaringan berhubungan dengan pruritus
sekunder terhadap akumulasi pigmen bilirubin dalam garam empedu.
8.
9.
Risiko tinggi terhadap transmisi infeksi berhubungan dengan sifat menular dari
agent virus.
10. Resiko gangguan konsep diri : gangguan citra tubuh berhubungan dengan
perubahan peran, perubahan penampilan fisik (ikterik, asites).
C. Intervensi keperawatan
Menurut Doenges (1999), Kim (1995) dan Carpenito (1998), intervensi
keperawatan pada penyakit kanker hati adalah sebagai berikut:
1.
tentang nyerinya.
Rasional: klienlah yang harus mencoba meyakinkan pemberi pelayanan
kesehatan bahwa ia mengalami nyeri.
3) Berikan informasi akurat dan jelaskan penyebab nyeri serta tunjukkan
berapa lama nyeri akan berakhir, bila diketahui.
Rasional: klien yang disiapkan untuk mengalami nyeri melalui penjelasan
nyeri
peningkatan
berat
badan
mencapai
tujuan
dengan
nilai
3. Intoleransi
aktivitas
berhubungan
dengan
meningkatnya
kebutuhan
pola
aktivitas
atau
istirahat
konsisten
dengan
keterbatasan fisiologis.
b. Intervensi dan rasional
1) Bantu
pasien
dalam
mengidentifikasi
faktor-faktor
yang
meningkatkan.
Rasional: memungkinkan klien dapat memprioritaskan kegiatankegiatan yang sangat penting dan meminimalkan pengeluaran
energi untuk kegiatan yang kurang penting.
2)
3)
menunjukkan
status
sirkulasi,
terjadinya
perbaikan
peningkatan
tekanan
darah
biasanya
berhubungan
area
ekstra
vaskuler.
Pembatasan
cairan
perlu
untuk
7.
penggantian
merangsang
pelepasan
hidtamin,
akan
menurunkan
vasodilatasi
dan kelembaban
kekeringan.
perdarahan
dapat
terjadi
dengan
mudah
karena
9. Risiko tinggi terhadap transmisi infeksi berhubungan dengan sifat menular dari
agent virus.
a. Kriteria Hasil
Tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi.
b. Intervensi dan Rasional
1)
4)
10. Resiko gangguan konsep diri : gangguan citra tubuh berhubungan dengan
perubahan peran, perubahan penampilan fisik (ikterik, asites).
a. Kriteria Hasil :
1) Menunjukkan penerimaan akan perubahan dan situasi yang ada saat
ini.
2)
sikap
perawat
dalam
memberikan
perawatan
akan
4)
34