Anda di halaman 1dari 2

V.

PENUTUP
V.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari praktek kerja lapangan ini antara lain
adalah:
1. PT. ACS Aerfood

adalah perusahaan catering makanan yang khusus

mengelola, menyiapkan, dan melayani service makanan untuk penerbangan


2.

luar negeri dan domestik.


Tahapan proses pembuatan

danish

adalah

persiapan

bahan

baku,

penimbangan bahan baku, pencampuran bahan baku (mixing), fermentasi,


pembentukan adonan I, pendinginan pada freezer, pendinginan pada chiller I,
pembentukan adonan II, pendinginan pada chiller II, pencetakan adonan,
3.

profing, pengovenan, pendinginan.


Metode Economic Order Quantity dapat digunakan sebagai metode
pengendalian persediaan dalam pembuatan danish sehingga dapat menekan
biaya persediaan. Metode EOQ digunakan dalam perhitungan pengendalian
bahan baku tertinggi yaitu bahan baku tepung terigu sebesar 51,24%, susu
bubuk sebesar 49,95%, butter pet sebesar 44,58%, gula pasir sebesar 44,75%,
butter pet sebesar 42,74%, S500 sebesar 34,11%, garam sebesar 21,15%, dan
penghematan terendah adalah pada bahan baku ragi yaitu sebesar 12,21%.
Metode EOQ tidak dapat diterapkan pada semua jenis bahan baku terutama
untuk bahan baku yang berumur simpan singkat karena selang waktu
pemesanan kembali dengan metode EOQ melewati batas umur simpan bahan
baku tersebut sehingga terjadi kerusakan pada bahan tersebut. Pada PT.
Aerowisata Catering Service unit Denpasar metode Economic Order Quantity
(EOQ) tidak dapat diterapkan pada bahan baku telur karena selang waktu
pemesanan kembali lebih lama daripada umur simpan telur.

74

V.2 Saran
Setelah mengamati langsung dan mempelajari dengan terjun langsung ke
lapangan serta dari penjelasan yang diperoleh, maka saran yang bisa
dipertimbangkan untuk meningkatkan produksi di PT. ACS Aerofood adalah
dengan penggunaan model Economic Order Quantity sebagai model perencanaan
pengendalian bahan baku sehingga dapat mengurangi biaya persediaan.

75

Anda mungkin juga menyukai