Anda di halaman 1dari 5

INTERVENSI KEPERAWATAN

No
1.

2.

Diagnosa Kep.

Nyeri berhubungan dengan


penekanan pada organ
abdomen, proses obstruksi
usus, ditandai dengan:
DS:
- Klien
mengatakan
nyeri seluruh area perut
- Klien
mengatakan
nyeri dirasakan seperti
tertusuk-tusuk
dan
hilang timbul.
- Klien
mengatakan
pernah
operasi
pengangkatan
tumor
ovarium
- Klien
mengatakan
pernah operasi kista
mesenterium.
DO:
- Ekspresi meringis bila
timbul nyeri
- Tampak menjaga area
yang sakit.
- Nyeri skala 4
Ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan
tubuh berhubungan dengan
kehilangan nafsu makan,
mual, ditandai dengan:

Tujuan

Nyeri dapat berkurang dengan


Kriteria :
o Klien mengungkapkan nyeri
berkurang
o Ekspresi wajah rileks

Intervensi Keperawatan

Rasional

1. Kaji karakteristik nyeri: durasi, 1. Mengetahui tingkat nyeri yang


intensitas, skala nyeri yang
dirasakan oleh klien sebagai acuan
dirasakan klien.
untuk intervensi selanjutnya.
2. Obesrvasi tanda-tanda vital.
2. Mengetahui
kemajuan
atau
penyimpangan dari hasil yang
diharapkan.
3. Ajarkan tehnik relaksasi dan 3. Untuk merelaksasi otot sehingga
distraksi pada klien.
mengurangi
rasa
nyeri,
mengalihkan rasa nyeri klien.
4. Lakukan massase nyeri punggung 4. Massase
dapat
merangsang
klien, jika nyeri timbul.
pengeluaran hormon endorfin yang
dapat mengurangi nyeri.
5.
Obat analgetik dapat mengurangi
5. Penatalaksanaan
pemberian
atau menghilangkan rasa nyeri.
obat analgetik.

Kebutuhan Nutrisi terpenuhi, 1.


dengan kriteria:
- Menunjukkan/mempertahan 2.
kan
berat
badan
stabil/normal.

Kaji riwayat nutrisi, pola 1. Mengidentifikasi


defisiensi,
makan klien.
menduga kemugkinan intervensi.
Observasi dan catat masukan 2. Mengawasi masukan kalori atau
makanan pasien.
kualitas kekurangan konsumsi
makanan.

DS:
- Klien
mengatakan
kurang nafsu makan.
- Klien
mengatakan
kadang-kadang merasa
mual
- Klien
mengatakan
nyeri ulu hati.
DO :
- Klien
Tampak
lemah.
- Konjuctiva tampak
Pucat
- Mobilitas dibantu.
- Hb : 8,2 g/dl
- Albumin : 3,1 gr
- Terpasang cairan
IVFD RL 28 tpm

- Tidak mengalami tanda- 3.


tanda malnutrisi.
- Menunjukkan
perilaku
positif
untuk 4.
mempertahankan
berat
badan yang sesuai.
5.
6.

7.

8.

9.

Berikan minum peroral secara 3. untuk merangsang kerja gaster


bertahap.
secara bertahap.
Berikan dan anjurkan makanan
sedikit dengan frekuensi sering
secara
bertahap
dimulai
dengan makanan lunak.
Timbang berat badan klien.
Jelaskan
agar
klien
menghindari makanan yang
merangsang lambung seperti,
makanan pedas, asam dan
mengandung gas.
Observasi dan catat kejadian
mual dan muntah, flatus dan
gejala lain yang berhubungan.
Anjurkan higiene mulut yang
baik sebelum dan sesudah
makan.
Kolaborasi dengan ahli gizi

10. Kolaborasi
antiemetik

4. Makan sedikit dapat meningkatkan


pemasukan dan juga mencegah
distensi gaster.
5. Mengawasi penurunan berat badan
atau efektifitas intervensi nutrisi
6. Makanan yang merangsang dapat
mengiritasi mukosa lambung.

7. Gejala
gastrointestinal
dapat
menunjukan
efek
anemia
(hipoksia) pada organ.
8. Meningkatkan nafsu makan dan
pemasukan oral.

9. Membantu dalam rencana diet


untuk
memenuhi
kebutuhan
pemberian
individul
10. Menghilangkan rasa mual.

pemeriksaan 11. Meningkatkan efektifitas program


pengobatan, termasuk sumber diet
laboratorium : Hb/Ht, BUN,
yang dibutuhkan.
albumin, protein.

11. Pantau

3.

Ansietas
berhubungan Klien mampu:
1. Kaji tingkat ansietas klien.
dengan perubahan status o Menunjukkan rentang yang
kesehatan,
ditandai
tepat dari perasaan dan 2. Dorong
klien
untuk
dengan:
berkurangnya rasa takut
mengungkapkan pikiran dan

1. Mengetahui tingkat ansietas dan

sebagai acuan untuk intervensi


selanjutnya.
2. Memberikan kesempatan untuk

o Tampak
rileks
dan
perasaan.
melaporkan
ansietas
- Klien
mangatakan
berkurang pada tingkat dapat 3. Berikan informasi tentang penyakit,
ingin cepat pulang
diatasi.
dan prognosis secara akurat dan
karena
memikirkan
dorong klien untuk melakukan
keadaan
ekonomi
kontrol tentang penyakitnya.
keluarganya
- Klien merasa takut
4. Berikan lingkungan terbuka
penyakitnya kembali
dimana klien merasa aman
lagi.
untuk
mendiskusikan
- Klien mengatakan akan
perasaannya.
melakukan kemoterapi
jika keadaannya sudah
5. Pertahankan kontak sesering
baik.
mungkin dengan klien.
- Klien
mengatakan
selama operasi tidak
6. Jelaskan pengobatan, tujuan,
pernah kontrol lagi.
dan efek samping. Bantu klien
DO :
mempersiapkan diri dalam
- Klien tampak cemas
pengobatan.
- Klien tampak lemah
Intoleransi
aktifitas Klien melaporkan peningkatan 1. Kaji kemampuan pasien untuk
berhubungan
dengan toleransi aktifitas, dengan
melakukan aktifitas
kelemahan,
ditandai kriteria:
2. Catat respon terhadap tingkat
dengan:
- Penurunan tanda intoleransi
aktivitas (peningkatan denyut
DS :
aktifitas (nadi, pernapasan,
jntung,
pusing,
dispnoe,
- Klien
merasa
TD dalam rentang normal).
takipnea).
cepat lelah
3. Berikan lingkungan yang
DO :
tenang dan istrahat yang
- Klien
tampak
cukup.
lemah
4. Berikan
bantuan
dalam
- Mobilitas dibantu
aktifitas/ambulasi bila perlu.
5. Tingkatkan aktifitas sesuai
DS:

4.

memeriksa takut realistis serta


kesalahan
konsep
tentang
diagnosis.
3. Pemberian informasi dapat membantu
klien dalam memahami proses
penyakitnya.
4. Membantu klien untuk merasa
diterima pada adanya kondisi tanpa
perasaan
dihakimi
dan
meningkatkan rasa terhormat.
5. Memberikan keyakinan bahwa
klien tidak sendiri atau ditolak.
6. Membantu klien dalam memahami

kebutuhan untuk pengobatan dan


efek sampingnya
1. Mempengaruhi
pilihan
intervensi/bantuan.
2. Manifestasi kardiopulmonal dari
upaya jantung dan paru untuk
membawa jumlah oksigen adekuat
ke jaringan.
3. Meningkatkan
istrahat
untuk
menurunkan kebutuhan energi.
4. Membantu bila perlu, harga diri
ditingkatkan bila pasien melakukan
sesuatu sendiri.
5. Meningkatkan secara bertahap

toleransi.

5.

Resiko
infeksi Klien terbebas dari infeksi, 1. Pantau tanda dan gejala
berhubungan
dengan dengan kriteria :
infeksi.
prosedur invasive
- Terbebas dari tanda dan
gejala infeksi.
Faktor resiko
- Terpasang cairan - Klien O tidak demam (suhu 2. Kaji faktor yang dapat
36-37 C)
meningkatkan
kerentanan
IVFD RL 28 tpm
- Nadi 60-100 x/menit
terhadap infeksi
- Hb : 8,2 g/dl
- Albumin : 3,1 gr
3. Pantau hasil laboratorium
(darah
lengkap,
hitung
granulosit, protein serum, dan
albumin)
4. Observasi perubahan tandatanda vital.
5. Instruksikan untuk menjaga
personal
higiene
untuk
melindungi tubuh terhadap
infeksi (misalnya cuci tangan).
6. Lakukan perawatan tempat
pemasangan infus.
7. Jelaskan kepada pasien dan
keluarga tanda dan gejala
infeksi.
8. Kolaborasi
pemberian
antibiotik

tingkat aktifitas sampai normal dan


memperbaiki
stamina
tanpa
kelemahan.
1. Mendeteksi dini infeksi yang
terjadi dan sebagai indikator dalam
melak-sanakan
tindakan
selanjutnya.
2. Dasar dalam melakukan tindakan
keperawatan
3. Petunjuk adanya infeksi

4. Untuk mendeteksi secara dini


gejala awal terjadinya infeksi.
5. Mencegah infeksi sekunder.
6. Menurunkan terjadinya resiko
infeksi dan penyebaran bakteri.
7. Pengetahuan yang adekut dapat
meningkatkan partisipasi dalam
mencegahan infeksi
8. Antibiotika spektrum luas atau
spesifik dapat digunakan secara
profilaksis,
mencegah
atau
mengatasi infeksi.

Anda mungkin juga menyukai