Makala H
Makala H
MAKALAH
KELOMPOK 1
AHMAD ABBAS
YUNUS MADIKA
P3400213001
P3400213036
KELAS A
MAGISTER AKUNTANSI
PASCASARJANA
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2014
1. PENDAHULUAN
Dalam PP 71 tahun 2010 terdapat 2 buah lampiran. Lampiran I merupakan
Standar Akuntansi Pemerintah berbasis Akrual yang akan dilaksanakan selambatlambatnya mulai tahun 2014, sedangkan Lampiran II merupakan Standar Akuntansi
Pemerintah berbasis Kas Menuju Akrual yang hanya berlaku hingga tahun 2014.
Lampiran I berlaku sejak tanggal ditetapkan dan dapat segera diterapkan oleh setiap
entitas (strategi pentahapan pemberlakuan akan ditetapkan lebih lanjut oleh Menteri
Keuangan dan Menteri Dalam Negeri), sedangkan Lampiran II berlaku selama masa
transisi bagi entitas yang belum siap untuk menerapkan SAP Berbasis Akrual.
Pemerintah melalui KSAP pada tanggal 22 oktober 2010 mengeluarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 Tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan Berbasis akrua yang komponen laporan keuangannya terdiri dari:
a) Laporan Realisasi Anggaran (LRA)
b) Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (SAL)
c) Laporan Operasional (LO)
d) Laporan Arus Kas (LAK)
e) Laporan Perubahan Ekuitas (LPE), dan
f) Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK)
Laporan akuntansi pemerintahan terbagi atas laporan keuangan yang terdiri
dari Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, Neraca, dan laporan
pelaksanaan anggaran yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran dan laporan
perubahan SA . Dengan mengacu pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 71 Tahun 2010, makalah ini akan menjelaskan konsep akuntans pemerintahan
melalui kerangka konseptual dan siklus akuntansi pemerintahan.
2. KERANGKA KONSEPTUAL
Konsep yang mendasari penyusunan dan pengembangan Standar Akuntansi
Pemerintahan dirumuskan dalam sebuah kerangka konseptual. Ini berfungsi sebagai
acuan dalam hal apabila terdapat masalah akuntansi yang belum dinyatakan dalam
Standar Akuntansi Pemerintahan, akan tetapi apabila terjadi pertentangan antara
yang
membentuk
laporan
keuangan,
pengakuan,
dan
pengukurannya.
operasional
organisasi
pemerintah
berpengaruh
terhadap
Ciri-ciri penting
masyarakat;
pihak yang memberi atau berperan dalam proses donasi, investasi, dan
pinjaman; dan
pemerintah.
laporan dan elemen informasi yang diharuskan oleh ketentuan peraturan perundangundangan (statutory reports). Selain itu, karena pajak merupakan sumber utama
pendapatan pemerintah, maka ketentuan laporan keuangan yang memenuhi
kebutuhan informasi para pembayar pajak perlu mendapat perhatian.
Kebutuhan informasi tentang kegiatan operasional pemerintahan serta posisi
kekayaan dan kewajiban dapat dipenuhi dengan lebih baik dan memadai apabila
didasarkan pada basis akrual, yakni berdasarkan pengakuan munculnya hak dan
kewajiban, bukan berdasarkan pada arus kas semata. Namun, apabila terdapat
ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengharuskan penyajian suatu
laporan keuangan dengan basis kas, maka laporan keuangan dimaksud wajib
disajikan demikian.
Pemerintah pusat;
Pemerintah daerah;
Dalam
penetapan
entitas
pelaporan,
perlu
dipertimbangkan
syarat
kinerja entitas pelaporan, terutama dalam penggunaan sumber daya ekonomi yang
dikelola pemerintah untuk mencapai kinerja yang direncanakan.
Tujuan Pelaporan Keuangan seharusnya menyajikan informasi yang
bermanfaat bagi para pengguna dalam menilai akuntabilitas dan membuat keputusan
baik keputusan ekonomi, sosial, maupun politik dengan:
Umum
yang
dihasilkan
informasi
seharusnya
melebihi
biaya
10
3. SIKLUS AKUNTANSI
Definisi akuntansi dalam accounting Principle Board (1970) adalah " suatu
kegiatan jasa yang fungsinya menyediakan informasi kuantitatif, terutama yang
bersifar keuangan tentang entitas ekonomi, digunakan untuk pengambilan keputusan
ekonomi dalam membuat pilihan-pilihan alternatif arah tindakan". Sedangka ketika
memandang proses tahapannya dalam akuntansi, American Accounting Association
(1966) mendefinisikan "suatu proses pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan, dan
pelaporan transaksi ekonomi(keuangan) dari suatu organisasi yang dijadikan sebagai
informasi dalam rangka pengambilan keputusan ekonomi ke pihak-pihak yang
memerlukannya". Dari kedua definisi tersebut akuntansi memiliki peran untuk
menyediakan informasi kuantitaif, terutama yang bersifat keuangan tentang entitas
ekonomi dan berguna sebagai input untuk pengambilan keputusan. Akuntansi sektor
publik menyediakan informasi yang mampu mengidentifikasi, mengatur, dan
mengkomunikasikan informasi ekonomi dan entitas sektor.
Informasi ekonomi sektor publik berguna untuk pengambilan keputusan:
1. Alokasi sumber daya ekonomi,
2. Pelayanan publik
3. Kinerja organisasi sektor publik
4. Penilaian kemampuan likuiditas
5. Distribusi pendapatan dan stabilitas ekonomi,
Didalam proses akuntansi, terdapat beberapa catatan yang dibuat. Catatancatatan tersebut adalah jurnal, buku besar, dan buku pembantu. Siklus akuntansi
adalah tahapan-tahapan dalam sistem akuntansi yang digambarkan sebagai berikut.
11
Bukti-bukti pembukuan dicatat dalam buku jurnal setiap terjadi transaksi secara
kronologis. Tembusan bukti-bukti pembukuan dibukukan ke dalam buku pembantu
setiap terjadi transaksi. Setiap bulan atau periode tertentu, buku jurnal dijumlah dan
dibukukan ke akun-akun dalam buku besar. Setiap akhir periode dari buku besar
disusun laporan-laporan keuangan. Sistem akuntansi yang baik dapat memastikan
berjalannya proses penyusunan laporan keuangan.
Siklus akuntansi merupakan serangkaian prosedur kegiatan akuntansi dalam
suatu periode, mulai dari pencatatan transaksi pertama sampai dengan penyusunan
laporan keuangan dan penutupan pembukuan secara keseluruhan, dan siap untuk
pencatatan transaksi periode selanjutnya. Bukti-bukti pembukuan dicatat dalam buku
jurnal. Transaksi-transaksi yang sama yang sering terjadi dicatat dalam buku jurnal
khusus.Peringkasan/ pengikhtisaran dimana transaksi-transaksi yang sudah dicatat
dan digolongkan dalam buku jurnal. Selanjutnya pada penyajian/pelaporan, data
akuntansi yang tercatat dalam rekening-rekening buku besar akan disajikan dalam
12
1
Tahap
Pencatatan
2
Tahap
Pengiktisaran
3
Tahap
Pelaporan
13
pelaporan. Unsur yang dicakup secara langsung oleh Laporan Realisasi Anggaran
terdiri dari pendapatan-LRA, belanja, transfer, dan pembiayaan. Masing-masing
unsur dapat dijelaskan sebagai berikut :
1) Pendapatan-LRA
adalah
penerimaan
oleh
Bendahara
Umum
adalah
semua
pengeluaran
oleh
Bendahara
Umum
entitas
pelaporan lain,
termasuk dana
14
3) Neraca
Neraca menggambarkan posisi keuangan suatu entitas pelaporan mengenai
aset, kewajiban, dan ekuitas pada tanggal tertentu. Unsur yang dicakup oleh
neraca terdiri dari aset, kewajiban, dan ekuitas. Masing-masing unsur dapat
dijelaskan sebagai berikut :
(a) Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki
oleh pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana
manfaat ekonomi dan/atau sosial di masa depan diharapkan dapat
diperoleh, baik oleh pemerintah maupun masyarakat, serta dapat
diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya nonkeuangan yang
diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumbersumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya.
(b) Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang
penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi
pemerintah.
(c) Ekuitas adalah kekayaan bersih pemerintah yang merupakan selisih
antara aset dan kewajiban pemerintah.
4) Laporan Operasional
Laporan Operasional menyajikan ikhtisar sumber daya ekonomi yang
menambah ekuitas dan penggunaannya yang dikelola oleh pemerintah
pusat/daerah untuk kegiatan penyelenggaraan pemerintahan dalam satu
periode pelaporan. Unsur yang dicakup secara langsung dalam Laporan
Operasional terdiri dari pendapatan-LO, beban, transfer, dan pos-pos luar
biasa. Masing-masing unsur dapat dijelaskan sebagai berikut:
(a) Pendapatan-LO adalah hak pemerintah yang diakui sebagai penambah
nilai kekayaan bersih.
(b) Beban adalah kewajiban pemerintah yang diakui sebagai pengurang
nilai kekayaan bersih.
15
16
Aset
+ Penerimaan pembiayaan
17
Dalam pencatatan tersebut adasisi Debet dan sisi Kredit. Setiap pencatatan harus
menjaga keseimbangan persamaan dasar akuntansi, yaitu asset = kewajiban +ekuitas
dana
Ketika melakukan pencatatan akuntansi, basis akuntansi dan fokus
pengukuran merupakan dua hal yang penting. Basis akuntansi menentukan kapan
transaksi dan peristiwa yang terjadi diakuiatau dicatat, sedangkan fokus pengukuran
menentukan aset atau kewajiban apa saja yang akandiakui dalam neraca. Kedua hal
ini juga saling berkaitan. Ketika basis kas dipilih, maka transaksi dicatat pada saat kas
diterima dan dibayarkan sehingga hanya akun kas dan ekuitas yang dilaporkan dalam
Neraca.
Lain halnya, ketika basis akrual yang digunaan,transaksi akan dicatat jika
secara ekonomi telah terjadi tanpa harus menunggu kas diterima atau dibayarkan.
Akibatnya, dengan basis akrual ini, akun-akun yang dilaporkan dalam Neraca tidak
sebatas akunkas saja, namun semua sumber daya yang dimiliki, utang, dan ekuitas.
Keunggulan penggunaan basis akrual ini adalah informasi yang disajikan dalam
Neraca akan lebih komprehensif karena mempresentasikan seluruh sumber daya yang
dimiliki entitas.
Penjurnalan dalam akuntansi pemerintahan di Indonesia berbeda dengan
akuntansi bisnis. Perbedaan yang terjadi antara lain:
1. Mencatat rekening anggaran. Transaksi yang dicatat dalam akuntansi
keuangan daerah adalah transaksi yang terjadi karena pelaksanaan realisasi
atas anggaran (APBN/APBD). Dengan demikian, nama rekening yang
dijurnal adalah rekening Pendapatan, Belanja, dan Pembiayaan. Jika transaksi
realisasi anggaran ini mempengaruhi posisi keuangan atau rekening-rekening
neraca, maka dibuat jurnal corollary. Dalam akuntansi bisnis tidak dikenal
jurnal ini.
2. Adanya jurnal korolari (corollary). Jurnal korolari adalah jurnal yang dibuat
untuk mengakui rekening-rekening neraca yang timbul akibat transaksi
rekening-rekening APBD, artinya, jurnal korolari adalah jurnal ikutan atau
jurnal kedua yang dibuat setelah jurnal anggaran.
18
Rp100.000.000
Cr. Kas
Rp 100.000.000
19
akrual ini. Masih mengacu pada transaksi di atas, maka pencatatan yang sebaiknya
adalah:
Dr. Belanja Kendaraan
Rp. 100.000.000
Cr. Kas
Rp. 100.000.000
Jurnal Korolari:
Dr. Kendaraan
Rp. 100.000.000
Cr. Ekuitas dana yang diinvestasikan dalam aset tetap Rp. 100.000.000
Dengan adanya jurnal korolari, belanja kendaraan telah sesuai dicatat dengan
basis kas dan disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran. Disisi lain, Neraca telah
disajikan dengan basis akrual karena mempresentasikan semua sumber daya yang
dimiliki dimana akun yang disajikandalam Neraca tidak hanya kas dan ekuitas dana,
tetapi juga aset tetap seperti kendaraan.
Referensi
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2010 Tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan.
20