Anda di halaman 1dari 3

PERCOBAAN 1

Filter Band-Stop

1.1 Tujuan
Mendemonstrasikan karakteristik dan operasi rangkaian filter band-stop
1.2 Teori Singkat
Rangkaian band-stop terdiri dari rangkaian LC parallel dan membutuhkan beban
untuk efektifitas dalam praktek. Rangkaian tuned banyak digunakan di penerima
untuk menguatkan frekuensi tertentu pada saat beresonansi. Oleh karenanya, istilah
rangkaian tuning diganti menjadi rangkaian resonansi. Rangkaian LC band-stop
berbeda dengan rangkaian seri LC parallel. Penggunaannya untuk meningkatkan
impedansi pada frekuensi resonansi atau center. Hal ini menghasilkan arus total nol
pada frekuensi resonansi pada saat arus induktif dan kapasitif sama.
Pada frekuensi resonansi, rangkaian menghasilkan sudut fase nol. Pada frekuensi di
atas resonansi, arus dari rangkaian band-stop meningkat sementara impedansinya
menurun. Arus total mendahului tegangan pada frekuensi tersebut akan lebih dari
resonansi dan tertinggal ketika tegangan dibawah resonansi
Analisa transformasi laplace digunakan untuk menentukan jumlah pole pada filter.
Fungsi Transformasi laplace untuk Gambar 3.1 diberikan oleh persamaan berikut.
Persamaan ini mengambil asumsi bahwa r1 adalah resistansi yag inheren terhadap
inductor

Frekuensi cutoff menunjukkan 0,707 dari maksimum impedansi output. Dalam


sebuah rangkaian bandpass filter, bandwidth dari rangkaian LC band-stop
didefinisikan oleh frekuensi antara upper dan lower titik 3dB. Untuk filter orde satu
dalam eksperimen ini slope harus mendekati 40 dB per decade disekitar frekuensi
center.
Formula yang digunakan
Frekuensi center

(3.1)

Impedansi
(3.2)
(3.3)

Desibel
(3.4)
1.3 Alat dan Bahan
a. Sumber Tegangan AC
b. Resistor: virtual 10 (2)
c. Induktor: virtual 200 H
d. Kapasitor: virtual 220 pF
e. Oscilloscope
f.

Bode Plotter

1.4 Prosedur Percobaan


XBP1
XSC1
IN

OUT
Ext Trig
+
_

C1

A
+

220pF

2
L1
1V 101 MHz

200uH

R1
10

R2
10

Gambar 1.1
a.

Hubungkan setiap komponen seperti pada Gambar 1.1

b.

Hitung frekuensi resonansi dari rangkaian band-stop dan masukkan pada Tabel
3.1

c.
d.

Double-click sumber tegangan AC dan masukkan frekuensi resonansi yang telah


dihitung
Double-click Oscilloscope untuk menampilkan hasil output.

e.

Set time base 10 ns/Div dan Channel 1 sebesar 500 mV/Div


Mulailah simulasi dan ukur output pada frekuensi osilasi. Catatlah besar
amplitudo pada Tabel 3.1

f.

Masukkan frekuensi tegangan sumber sesuai Tabel 3.1 , dengan Amplitudo =1.
Ukur dan catatlah besar amplitudo pada setiap frekuensi yang diberikan. Hitung
nilai dB sesuai dengan persamaan 3.4. Gambarlah sket amplitudo terhadap
frekuensi untuk setiap data. Berilah komentar terhadap setiap data tersebut.

g.

Double-click Bode Plotter dan pilih Magnitude, LOG, F = 0 dB, 1 GHz, I = -200
dB, 1 mHz

h.

Restart simulasi dan estimasikan bandwidth filter denga men-drag tanda merah
ke titik 3 dB sebagai indikasi frekuensi dan nilai dB pada sisi bawah sebelah
kanan dari Bode Plotter.

1.5 Data Hasil Percobaan

Tabel 3.1
Frekuensi

Amplitudo (mV)

Desibel Gain (dB)

7.6 kHz
76 kHz
=
760 kHz
7.6 Mhz
76 MHz

1.6 Analisa
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
1.7 Kesimpulan
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________

Anda mungkin juga menyukai