Anda di halaman 1dari 2

Dalam kehidupan berorganisasi, faktor komunikasi merupakan salah satu unsur

yang penting untuk melakukan koordinasi di antara unit kerja agar semua fungsi
dan tugas berjalan dengan lancar dan sesuai dengan keinginan. Hal ini juga berlaku
untuk proses produksi, dimana komunikasi dari PD (program Director) harus sampai
ke krunya (kameraman, audioman, lightingman, floor director, production
assistance, dan lain sebagainya) secara baik dan jelas. Sayangnya, perihal
communication system ini jarang sekali dibahas dibandingkan audio, video maupun
lighting system.
Ada dua jenis communication system, yaitu yang menggunakan kabel (wired),
maupun nirkabel (wireless). Untuk jenis komunikasi menggunakan kabel, biasanya
digunakan untuk kameraman, audioman maupun lightingman dimana dalam proses
produksinya tidak terlalu mobile, stay di posisinya masing-masing. Untuk sarana
komunikasi menggunakan kabel ini, kendala utamanya adalah jika digunakan oleh
kru yang bekerja sangat mobile seperti FD (Floor Director) maupun PA (production
Assistance) karena sangat merepotkan. Masalah utama dari komunikasi
menggunakan kabel ini adalah jika kabelnya tidak bagus dan atau kabelnya sangat
panjang (biasanya jika digunakan untuk komunikasi temen-temen lighting yang
menggunakan followspot) akan mengakibatkan audionya menjadi noise, sehingga
untuk follow spot biasanya digunakan HT saja. Jika masalah kabel yang panjang ini
bisa diatasi, maka penggunaan komunikasi menggunakan kabel sangat dianjurkan
karena tidak mengganggu frekuensi alat yang lain (utamanya wireless hand mick
maupun wireless clip on).
Untuk komunikasi nirkabel (wireless communication), biasanya digunakan oleh kru
FD (Floor Director), PA (Production Assistance) dan kru produksi (untuk kru produksi,
biasanya mereka minta system komunikasi yang stand alone, terpisah dengan jalur
PD). kendala utamanya ada di jangkauan frekuensi di alat tersebut. Ada dua produk
dari wireless communication ini yang sering digunakan, yaitu dari Clearcom dan
Telex. Dibawah ini akan dibahas perbandingan dari kedua jenis clearcom wireless
tersebut berikut harga dan di mana saja alat tersebut layak untuk digunakan
dengan mempertimbangkan fungsi ekonomis juga.
Wireless communication yang pertama dibahas adalah HME-DX200 dari Clearcom.
HME DX-200 mempunyai RF Frequency Range 2.4 - 2.4835 GHz FHSS (Frequencyhopping spread spectrum). Base transmitt power 100mW. License-Free Operation,
Antenna and Channel Diversity, Wireless Isolated Channel, Simultaneous 2-wire and
4-wire operation. Remotely "unlatch" beltpacs from transmitting, beltpacks
transmitt power 100 mW, Voice Prompt, ISO+ Mode, Internal beltpack antenna, Low
Battery Indication LED Blink and Voice Prompt. Beltpack weight 7.4 oz. harga
Clearcom
HME-DX200
menurut
http://www.proaudio.com/
dan
http://www.proaudiosuppliers.com sebesar $7,426.00.

Wireless Communication yang kedua adalah BTR 700 dari Telex.


BTR 700
mempunyai RF Frequency Range 518 - 740 MHz Synthesized. Base transmitt power
50 mW max (high) 5mW (normal). No License-Free Operation, No Antenna and
Channel Diversity, No Wireless Isolated Channel, No Simultaneous 2-wire and 4-wire
operation. No Remotely "unlatch" beltpacs from transmitting, beltpacks transmitt
power 50 mW Max, No Voice Prompt, No ISO+ Mode, No Internal beltpack antenna,
Low Battery Indication LED only. Beltpack weight 15 oz. Harga Telex BTR-700
menurut http://www.bhphotovideo.com dan http://www.fullcompass.com sebesar
$4095,
Dari kedua spesifikasi alat tersebut, terlihat sekali bahwa HME-DX200 lebih
powerfull, baik dari base transmitt power maupun beltpack transmitt power
sehingga memiliki daya pancar yang lumayan sangat jauh, bahkan bisa menembus
tembok dinding studio. Akan tetapi alat ini memiliki kelemahan, dimana harganya
lumayan sangat mahal dibanding BTR-700. begitu juga sebaliknya dengan BTR-700,
walaupun daya pancarnya lebih dekat, tetapi harganya yang ekonomis.
BTR-700 cocok digunakan untuk syuting di area yang tidak terlalu luas seperti di
studio karena sinyalnya masih bisa diterima. HME-DX200 akan sangat cocok
digunakan pada proses syuting di area yang cukup luas, seperti di stadion,
lapangan (untuk program musik), JCC, dlsb mengingat daya pancarnya yang sangat
jauh.
Demikian sekilas ulasan tentang perbandingan communication wireless HME-DX200
dengan BTR-700.
Untuk keperluan korespondensi, penulis bisa dihubungi di @agusrusmawan.

Anda mungkin juga menyukai