Anda di halaman 1dari 8

A.

Membran Sel
Membran sel dikenal dengan nama membran biologis, meliputi membran plasma
atau plasmalemma dan membran sejumlah organel yang terdapat di dalam sel.
Membran plasma membatasi isi sel dari lingkungan luarnya. Secara umum
membran sel terdiri dari senyawa-senyawa lipida, protein dan karbohidrat. Selain
sebagai pembatas, membran sel juga berfungsi sebagai protein. Membran sel
memiliki peranan yang sangat penting dalam transpor berbagai molekul, baik
mikromolekul maupun makromolekul. Transpor mikromolekul dapat berlangsung
secara pasif, misalnya melalui difusi, difusi terbantu dan osmosis dan dapat pula
berlangsung secara aktif. Transpor makromolekul dapat berlangsung secara
endositosis, eksositosis dan pertunasan. Ciri khas transport makromolekul adalah
subtansi atau materi yang diangkut selalu dikemas dalam suatu vesikula yang
berbatas membran.

B. Komponen Membran Sel


Membran sel terdiri atas lipida, protein, dan karbohidrat. Rasio antara lipida,
protein dan karbohidrat tergantung pada tipe sel dan spesiesnya. Umumnya lipida
kurang lebih 40%, protein 40%, karbohidrat 1-10%, dan air 20%. Lipida
membran terdiri atas dua lapisan, satu lapisan terorientasi ke arah luar, dan lapisan
yang lain terorientasi ke arah sitoplasma. Protein pada membran sel merupakan
protein globuler. Protein-protein tersebut terdistribusi secara tidak merata pada
membran sel. Sebagian protein membran terletak pada bagian perifer dan sebagian
yang lainnya tertanam pada setengah lapisan lipida atau tertanam menembus
kedua lapisan lipida. Bagian karbohidrat membran biasanya dalam bentuk
oligosakarida. Karbohidrat pada membran bisanya terikat pada lipida, dan
sebahagian yang lainnya terikat pada protein (Wizer, 2007).

Struktur dasar membran sel


B.1 Lipida Membran Sel
Lipida pada membran sel terdiri atas dua lapisan. Setiap molekul lipida bersifat
amfifatik. Lipida amfifatik mengandung komponen yang bersifat hidrofobik (non
polar/tidak suka air) dan komponen yang bersifat hidrofilik (polar/suka air).
Lipida membran terdiri dari 4 kelas utama, yaitu fosfolipida, sfingolipida,
glikolipida, dan sterol. Keempat kelas lipida tersebut bersifat amfifatik.

Lipida Membran

B.2 Protein Membran Sel


Protein plasma memiliki fungsi yang sangat luas, antara lain sebagai protein
pembawa (carrier) senyawa yang melewati membran plasma, menerima isyarat
(signal) hormonal, dan meneruskan isyarat tersebut ke bagian sel sendiri atau ke
sel lainnya. Protein membran plasma juga berfungsi sebagai pangkal pengikat
komponen-komponen

sitoskeleton

dengan

senyawa-senyawa

ekstraseluler.

Molekul-molekul protein permukaan luar memberikan ciri-ciri individual tiap sel


dan macam protein dapat berubah sesuai dengan differensiasi sel.
Kedudukan dan orientasi protein pada membran bervariasi sesuai macam
membran, sel dan jaringan. Itu dapat berupa protein integral atau protein perifer.
Protein yang melekat (peripheral/ekstrinsik) yang hanya melekat pada permukaan
membrane dan tidak menembus membrane. Bekerja sebagai protein pengangkut
bahan-bahan kearah yang berlawanan dengan difusi yang sebenarnya. Protein
ekstrinsik bergabung dengan permukaan luar membran.

Protein tertanam (integral/intrinsik) yang menonjol sepenuhnya dari membrane,


mempunyai bagian hidrofobik maupun hidrofilik. Protein integral membentuk
saluran structural (atau pori-pori) yang dilewati oleh bahan yang larut dalam air,
terutama ion yang dapat berdifusi antara cairan ekstraseluler dan cairan
intraseluler. Protein ini letaknya tenggelam di antara dua lapis fosfolipid. Protein
intrinsik bergabung dengan membran dalam Glikoprotein pada membran eritrosit
merupakan suatu protein yang menembus membran sel.

Protein integral membran terdiri atas empat kelas, yaitu protein tipe A, protein
tipe B, protein tipe C, dan protein tipe D. Protein tipe A dan C secara struktural
sama, tetapi tertanam pada setengah lapisan membran yang berbeda. Contoh
protein tipe A adalah Cytochrom b5 pada retikulum endoplasma. Protein B adalah
kompleks protein yang berperan dalam sistim transpor. Protein D adalah protein
trans membran. Protein tipe B merupakan kumpulan molekul yang memiliki
struktur yang terdiri atas Na+, K+, ATP-ase dan suatu anion protein transpor.
Contoh protein tipe D adalah glikoforin pada membran eritrosit.

Skema empat kelas protein integral membran


B.3 Karbohidrat
Karbohidrat pada membran plasma terikat pada protein atau lipida dalam bentuk
glikolipida dan glikoprotein. Glikolipida merupakan kumpulan berbagai jenis
unit-unit monosakarida yang berbeda seperti gula-gula sederhana D-glukosa,
Dgalaktosa, D-manosa, L-fruktosa, L-arabinosa, D-xylosa, dan sebagainya.
Karbohidrat ini memegang peranan penting dalam berbagai aktivitas sel, antara
lain dalam sistim kekebalan. Karbo-hidrat pada membran plasma merupakan hasil
sekresi sel dan tetap berasosiasi dengan membran membentuk glikokaliks.

Molekul glikoforin membran

C. Fungsi Membran Sel


Fungsi membran plasma yaitu sebagai tempat penerimaan, pemindahan dan
penerusan informasi. Membran plasma memegang peranan penting dalam
memindahkan dan meneruskan informasi dari kompartemen yang satu ke
kompartemen yang lain. Membran plasma, di permukaan luarnya memiliki
molekul-molekul rantai samping yang disebut penerima (reseptor). Rantai-rantai

samping ini sangat khas, bentuk dan susunan setiap rantai samping berbeda.
Setiap reseptor mampu menyatu dengan molekul khas yang disebut molekul
pengikat (ligand) yang memiliki bentuk dan susunan sesuai dengan reseptor.

Membran plasma jugabertanggung jawab atas terjadinya interaksi antar sel yang
berlangsung terus menerus antara sel-sel penyusun jaringan organisma multisel.
Organ terdiri dari beberapa jenis sel yang harus diperoleh dan mempertahankan
hubungan khas satu dengan yang lain untuk melakukan tugas bersama. Untuk hal
ini, adanya membran plasma memungkinkan sel saling mengenali, menempel bila
cocok dan bertukar zat serta informasi. Peranan lain dari membran plasma yaitu
sebagai tempat terjadinya kegiatan biokimia.

D. Membran Sel dan Sistem Imun

Sel bersifat antigenik, ini berarti bahwa apabila sel dari suatu jenis hewan
dimasukkan ke dalam jenis hewan yang lain, penerima mengenali sel yang
dimasukkan sebagai benda asing. Oleh karena itu, penerima menghasilkan badan
penangkal (antibodi) yang bereaksi secara khas dengan sel asing tersebut. Apabila
sel asing tersebut tetap utuh, berarti bahwa antigen merupakan komponen
permukaan khusus dari sel asing tersebut.

Protein dan karbohidrat, atau gabungan dari kedua-duanyamerupakan satusatunya antigen permukaan. Mengingat komposisi membran sel sangat rumit,
maka faktorpenentu pada suatu sel sangat banyak. Salah satu di antaranya yaitu
antigen golongan darah A, B, atau O.

Molekul karbohidrat bertanggung jawab terhadapkekhasan sifat antigenis


membran sel. Sifat antigenis ini berkaitan dengan sistem kekebalan (imun) tubuh
dan kemampuannya membedakan sel sendiri dari sel asing. Sel asing dapat
dikenali sebag

ai sel asing, karena glikoprotein pembentuk membrannya memiliki karbohidrat


yang berbeda dengan karbohidrat glikoprotein pembentuk membran sel penerima.
Keadaan seperti ini memacu tanggapan kekebalan.
Kekhususan susunan karbohidrat pada membran plasma sangat erat hubungannya
dengan kegiatan lektin, antibody, dan antigen. Lektin merupakan protein khusus
yang memiliki daya ikat terhadap gula dan bereaksi dengan gula tersebut seperti
halnya enzim bereaksi dengan substratnya, atau antibodi dengan antigen.
Mengingat reaksi lektin dengan gula sangat khas, lektin dapat digunakan untuk
mengetahui letak, penyebaran, dan jenis molekul gula yang terkait di permukaan
sel. Selain itu, lektin memungkinkan terjadinya aglutinasi

Sumber:
Adnan. 2009. Membran Sel. Universitas Negeri Makasar.
Wizer. 2007. Protozoa and Human Disease. Garland Science
Thorpe, N.O. 1984. Cell Biology. John Willey. New York.

MEMBRAN SEL
(Teknologi Pangan Fungsional)

Oleh

Artha Regina Tambunan


1114051010

JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG
2014

Anda mungkin juga menyukai