Askep Cikampek
Askep Cikampek
PENGKAJIAN DASAR
Nama Mahasiswa
: Sinta Minarsih
Tempat Praktek
: Ruang Cikampek
Tanggal Pengkajian
: 31 11 - 2014
Keterangan :
= Perempuan
= Laki-laki
= Klien
= Meninggal
-------- = Tinggal satu rumah
temannya. Mekanisme koping yang dimiliki klien kurang baik karena jika ada
masalah klien hanya berdiam diri di kamar.
G. Pengkajian fisik
Kesadaran: Compos Mentis
Tanda-tanda vital:
TD: 100/70 mmHg
Nadi: 88x/menit
RR: 24x/menit
Suhu: 360C
Tidak diperiksa.
4. Axila
Tidak ada kelenjar getah bening
5. Abdomen
Inspeksi
Bentuk perut cekung, letak umbilicus ditengah, dan tidak ada
6. Genitalia
Tidak diperiksa.
7. Ekstermitas
Bentuk simetris, Tonus otot
8. Integumen
Inspeksi
Integritas kulit kering,
Palpasi
CRT >3detik, turgor kulit jelek, akral dingin.
Data laboratorium
Tanggal
Jenis pemeriksaan
Hasil lab
Nilai normal
29-10-2014 Hematologi
Hemoglobin
Leukosit
Trombosit
Hematokrit
Kimia
GDS
Ureum
Creatinin
9g/dl
9,29 x103/uL
380 x103/uL
28,2%
13-18g/dl
3,8-10,6 x103/uL
150-440 x103/uL
40-52%
104mg/dl
31,5mg/dl
0,42mg/dl
<140mg/dl
15-50mg/dl
0,60-1,10mg/dl
Pengobatan
No
1
Enteral
AMBROXOL HIDROKLORIDA
ATP DANKOS
ETAMBUTOL
ETAPHYLINE
5
No
PIRAZINAMID
Parenteral
OMEPRAZOL
METHYLPREDNISOL
CEFTRIAXONE
2
3
Dosis
3x1(15mg)
3x1(20mg)
3x1(500mg)
3x1(250mg)
3x1(500mg)
Jenis
Sirup
Tablet
Tablet
Tablet
Dosis
Tablet
Jenis
3x1(40mg)
Ampul
3x1(125mg)
Ampul
3x1(1,0gr)
Ampul
Obat-obatan
Alkoholik
HIV / AIDS
Gastrointeti
nal
Hepar
Terganggu
Lemak tidak
dapat di
emulsikan dan
diserap usus
Ketidakseimba
ngan nutrisi
kurang dari
kebutuhan
Gg
metabolisme
protein
Asam amino
relatif (albumin,
globulin)
Gg sintesis vit
K
Faktor
pembekuan
terganggu
Batuk, bersin,
biacara
Manifestasi
Oral
Lesi mulut
flora/bakte
ri mulut
Terhirup
Imun
Respiratori
Resiko
Penyebaran
Menetap di
alveoli
Organ
Target
Inflamasi
Pirogen aktif
termoregula
si
Kebutuhan
sel
Nyeri akut
granulom
a
nekrosis
Membentuk
jar keju
metabolism
hipertemi
Suhu
Netrofil di
pleura
mengeluark
an kalikrin
Kinogen
-> Kinin
Bakteri TB
masuk
Fagositosi
bakteri
Eksudat
Akumulasi
sekeret
Obstruksi
Stomatitis /
candididiasi
s
nafsu
makan
Intake
Pemecahan
cadangan
makanan
Kelemahan
fisisk
Gg nutrisi
Diusi +
ventilasi
terganggu
Gg
pertukara
n gas
Intoleransi
aktivitas
Merangsang
reseptor
nyeri
Nyeri
dada
Nyeri
akut
Sekret
tertelan
PH + HCl
BB <
Rrefluks
fagal
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
Batuk/sesak
Bersihan
jalan nafas
tidak
efektif
Pola
nafas
tidak
Menekan
pembuluh
darah
esofagus
Pecah
Mual, muntah
darah
(hematemesis)
Defisist selfcare
Data obyektif
Pasien
BB sebelum sakit :
mengatakan
56kg
BB selama sakit :
nafsu makan
berkurang
Pasien
mengatakan
mual dan pernah
muntah darah 1x
Tanggal masuk
Tanggal pengkajian
30kg
TB : 155cm
BBI : 49,5kg-60,5kg
IMT : 12 (kurus)
Pasien terlihat lemas
: 30-10-2014
: 31-10-2014
Masalah
keperawatan
Ketidakseimbang
Etiologi
Ketidakma
an nutrisi kurang
mpuan
dari kebutuhan
mencerna
tubuh
makanan
dan pucat
Bentuk perut
cekung, integritas
kulit kering dan
turgor kulit jelek
Makanan pasien
hanya habis 1/4porsi
Hb : 9g/dl
Konjungtiva anemis
Terapi obat :
omeprazole 3x1
Pasien
mengatakan
lemas dan tidak
TD
: Intoleransi
100/70mmHg
aktivitas
Pasien terlihat di
bantu
keluarga
Kelemahan
umum
untuk melakukan
aktivitas/berjalan
seperti ke toliet
Pasien
terlihat
tirah baring
Tonus otot
4
4
Pasien
mengatakan
batuk berdahak
dan keringat di
malam hari,
kemudian 1 bulan
yang lalu berobat
dan mendapat
mengatakan
sering
mengkonsumsi
rokok
2bungkus/hari
dan minuman
beralkohol serta
memakai obat
obat terlarang.
Pasien
mengatakan
nafsu makan
berkurang
Resiko
Terdapat
stomatitis
dan penyebaran
kandidiasis
di
infeksi
sekitar mulut
Nampak jaringan
keju
yang
membentuk
kavitas
dan
meluas
membentuk
sarang di area
paru kiri
Terapi obat :
Ceftriaxone 3x1
BB : 30kg
BBI
:
49,560,5kg
Ketidakade
kuatan
pertahan
tubuh
Nama pasien
Tanggal lahir
Ruangan
: Tn. A
: Karawang, 01-04-1980
: Ruang Cikampek
Diagnosa keperawatan
Ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan
ketidakmampuan mencerna
makanan
Intervensi
Intoleransi aktivitas
berhubungan dengan kelemahan
umum
1. Aktivitas terapi
Kolaborasi dengan ahli fisioterapi
Bantu memilih aktivitas sesuai kemampuan
fisik, psikologi, dan sosial
Bantu mengidentifikasi dan memperoleh
sumber daya yang dibutuhkan untuk aktivitas
yang diinginkan
Buat jadawal latihan aktivitas secara bertahap
untuk pasien dan berikan periode istirahat
Bantu beradaptasi dengan perubahan
aktifitasnya
Modifikasi lingkungan
Motivasi klien dan libatkan keluarga dalam
program terapi
Tingkatkan pelaksanaan ROM pasif sesuai
indikasi
2. Manajemen energi
Menentukan penyebab kelelahan
Monitor asupan nutrisi untuk sumber energi
yang memadai
Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara-cara
untuk
meningkatkan
asupan
makanan
berenergi tinggi
Monitor TTV terhadap respon aktivitas
Monitor lokasi dan sifat ketidaknyamanan
2.
selama aktivitas
Anjurkan bedrest
Atur aktivitas fisik untuk mengurangi
penggunaan oksigen berlebih ke fungsi tubuh
yang vital (misalnya, menghindari aktivitas
segera setelah makan)
Bantu pasien untuk menjadwalkan waktu
istirahat
Monitor respon oksigen (misalnya, denyut nadi,
irama jantung, dan tingkat pernapasan) untuk
perawatan diri
KONROL INFEKSI
Bersihkan lingkungan setelah dipakai pasien lain
Pertahankan teknik isolasi
Batasi pengunjung bila perlu
Instruksikan pengunjung untuk mencuci tangan
saat berkunjung dan setelah berkunjung
Gunakan sabun anti mikroba untuk cuci tangan
Cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan
keperawatan
Berikan terapi antibiotic bila perlu
Observasi dan laporkan tanda gejala infeksi
Kaji warna kulit, turgor dan tekstur, cuci kulit
dengan hati-hati
PROTEKSI INFEKSI
Monitor tanda dan gejala infeksi
Monitor hitung granulosit, WBC
Dx
Implementasi
Evaluasi
Paraf
31-10-
Ketidakseimbangan nutrisi
2014
berhubungan dengan
ketidakmampuan mencerna
makanan
01-11-
Intoleransi aktivitas
2014
berhubungan dengan
kelemahan umum
Monitor BB
01-11-
2014
berhubungan dengan
ketidakadekuatan pertahanan
tubuh
diinginkan
Membantu beradaptasi dengan
perubahan aktifitasnya
Memotivasi klien dan libatkan keluarga
dalam program terapi
Meningkatkan pelaksanaan ROM pasif
sesuai indikasi
Menentukan penyebab kelelahan
Memonitor asupan nutrisi untuk sumber
energi yang memadai
Monitor TTV terhadap respon aktivitas
Memonitor
lokasi
dan
sifat
ketidaknyamanan selama aktivitas
Menganjurkan bedrest
Mengatur
aktivitas
fisik
untuk
mengurangi
penggunaan
oksigen
berlebih ke fungsi tubuh yang vital
(misalnya, menghindari aktivitas segera
setelah makan)
Membersihkan
lingkungan
setelah
dipakai pasien lain
Mempertahankan teknik isolasi
Membatasi pengunjung
Menginstruksikan pengunjung untuk
mencuci tangan saat berkunjung dan
setelah berkunjung
Mencuci tangan sebelum dan sesudah
4
4
A : Intoleransi aktivitas
P : Lanjutkan intervensi
Bantu memilih aktivitas sesuai
kemampuan pasien
Bantu adaptasi dengan perubahan
Tingkatkan tindakan ROM pasif
dan aktif
Anjurkan bedrest