B. TIJAUAN PUSTAKA
Tepung terigu daklah bahan utama dalam pembuatan roti. Perhatikan
dalam memilih jenis terigu yang paling tepat yang akan digunakan dalam
pembuatan roti yaitu terigu jenis hard wheat denagn kandungan gluten diatas
12,5 %. Kandungan glutennya yang tinggi akan membentuk jaringan elastis
selama proses pengadukan. Pada tahap fermentasi, gas yang terbentuk oleh
yeast akan tertahan oleh jaringan gluten, hasilnya adonan roti akan
mengembang besar dan empuk teksturnya. Jangan Anda berspekulasi dengan
menambahkan jenis tepung yang lain, kalau tidak roti akan menjadi padat,
berat, bervolume kecil dan teksturnya kasar. (Budi boga. BlogSpot.com).
Ragi menaikkan adonan dan memberi rasa empuk. Yang umum
digunakan adalah Girst Korels (granulated yeast). Dengan ini roti dapat naik
dengan lebih pasti asalkan ragi itu belum kena angin dan masih bagus. Ragi
seharusnya disimpan dalam tempat yang tertutup rapat dan jauh dari panas.
Karena ragi adalah tumbuhan yang hidup, maka sama sekali tidak boleh kita
gunakan air panas, melainkan kita gunakan air hangat (Hermana, 1991).
Gula, garam dan improver. Ketiga bahan ini tidak mutlak diperlukan,
namun demikian jika ditambahkan sesuai dengan kebutuhan akan menjadikan
kualitas roti lebih baik. Penembahan gula secara tepat akan membuat kerak
roti lebih bagus, memberikan cita rasa manis, dan proses fermentasi akan
berjalan lebih cepat karena gula adalah sumber makanan bagi yeast. Garam
berpeeran sebaliknya, penggunnaan garam yang berlebihan akan menghambat
kerja ragi, sehingga proses fermentasi berjalan lambat. Namun demikian
garam dapat meningkatkan cita rasa yang gurih dan membuat jaringan glten
lebih kuat. Jika anda menginginkan roti bertekstur lebih empuk, tambahkan
brend improver. Bahan ini akan membuat memperbaiki tekstur roti menjadi
lembut dan empuk. (Abuotbread. BlogSpot.com)
Dari bahan yang digunakan dalam pembuatan roti, baik dalam roti
adonan maupun roti isinya, Ada beberapa bahan yang perlu dicermati asalusulnya. Pertama adalah sumberlemak atau shortening yang digunakan.
Bahan tersebut berasal dari lemak atau minyak, baik yang berasal dari
tumbuhan atau hewan. Lemak yang bersal dari hewan tentu saja mengundang
kerugian, apakah dari hewan yang halal ataukah haram. Untuk industri roti di
Tanah Air kemungkinan besar memang menggunakan shortening dari minyak
sawit. Namun demikian, untuk roti-roti tertentu kadang-kadang juga
menggunakan shortening hewani, karena bahan tersebut dapat menghasilkan
roti yang lebih grih dan lembut. (Ketaren, 1986)
Sebelum pembuatan roti, tepung akan lebih baaik bila dijenuh terlebih
dahlu, dan siram dengan air panas loyan akan dipakai. Hal ini akan menolong
untuk ememlihara suhu hangat yang diperlukan untuk pertumbuhan raginya.
Untuk melarutkan gistnya (ragi) perlu airyang hangat. Bila terlalu hangat atau
panas akan mematikan raginya dan roti tidak dapat naik. Mengaduk dan
mengoles
adonan
membentuk
gluten
yang
terdapat
dalam
terigu.
Pembentukan gluten didalam adonan roti sangat penting karena inilah yang
memberikan bentuk spons (busa) pada roti (A. Simorangkir, 2003)
C. ALAT, BAHAN DAN CARA KERJA
1. Alat
a. Mixer
b. Baskom
c. Loyang
d. Roll
e. Oven
2. Bahan
a. Terigu Cakra/ Kereta Kencana 1500 gr
b. Tepung susu instant 75 gr
c. Gula halus 150 gr
d. Garam 45 gr
e. Air es 975 ml
f. Mentega 120 gr
g. S 500 15 gr, Fermipan 3 bks
h. Pemutih makanan 3 sdt
3. Cara Kerja
Campur semua bahan kering
(+) Air
Di Mixer
Adonan di Roll
Digulung, Kemudian
dimasukkan dalam loyang
Rasa
3
2
2
3
2
Warna
3
3
2
1
2
*. Keterangan :
1
: Tidak suka
: Biasa
: Suka
E. PEMBAHASAN
Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan roti tawar adalah tepung
terigu, tepung susu instant, gula halus, garam, air es, mentega putih, s 500,
pemutih makanan dan fermipan. Yang mana dari semua bahan tersebut
menpunyai fungsi yang berbeda-beda dalam proses pembuatan roti. Dengan
kata lain semua bahan yang digunakan tersebut menpunyai fungsi untuk
memperbaiki atau menghasilkan roti dengan kualitas yang baik. Misalnya
tepung terigu yang merupakan bahan utama dalam pembuatan roti. Tepung
terigu yang mempunyai kandungan gluten diatas 12,5 % adalah tepung terigu
yang baik dan akan membentuk jaringan elastis selama proses pengadukan.
Gula mempunyai fungsi sendiri yaitu dengan adanya penambahan gula secara
tepat akan membuat kerak roti lebih bagus, memberikan cita rasa manis dan
dapat membantu selama proses fermentasi sehingga akan lebih cepat. Hal ini
disebabkan karena gula adalah sumber makanan bagi yeast. Sedangkan
pemberian yeast/ragi berfungsi untuk menaikkan (mengembangkan) adonan
dan memberi rasa empuk. Penambahan mentega putih mempunyai peran
untuk membuat roti agar lebih empuk dan mudah dikunyah. Dan bahan-bahan
tambahan yang lain adalah bahan pendukung yang mempunyai fungsi dapat
membuat/menghasilkan roti yang lebih baik dan sempurna.
Sedangkan proses pembuatan roti tawar ini sendiri adalah, pertama
mencampur bahan-bahan kering dan menambahkan air kemudian dimixer.
Penambahan air ini berfungsi untuk mencampur dan melarutkan bahan
tersebut, dan fungsi pengadukan (mixer) adalah untuk menghomogenkan
semua bahan dan membantu pembentukan gluten pada tepung. Kemudian
yang kedua adalah penambahan blueband dan mentega putih yang langkah
selanjutnya adalah pengadukan terus-menerus sampai adonan kalis. Kalis
adalah pencapaian
pengadukan
maksimun
sehingga apabila
adonan
adalah roti yang berkualitasbaik. Karena dalam uji organoleptik dari kelima
kelompok yang ada, roti tawar kami yang benar-benar disukai oleh panelis.
Baik dari kenampakkan, tekstur, rasa dan warna dari roti tawar tersebut.
Hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan roti adalah ketepatan
formulasi atau penimbangan komposisi dari bahan-bahan yang digunakan.
Apabila penimbangan komposisi bahan yang digunakan kurang atau tidak
tepat, maka besar kemungkinan roti yang dihasilkan akan kurang baik. Dan
tidak kalah pentingnya adalah pada proses pembuatan (pengadukan). Pada
proses pengadukan ini tepung dan bahan campuran lain harus benar-benar
kalis. Karena kalau tidak kalis, maka roti akan tidak dapat mengembang dan
naik. Suhu pada saat proses fermentasi juga perlu diperhatikan. Suhu yang
ideal pada saat fermentasi adalah 35 0C dan RH 75 %. Karena pada keadaan
tersebut yeast/ragi dapat bekerja secara optimum, sehingga proses fermentasi
akan berjalan dengan baik. Pada proses pemanggangan juga perlu
diperhatikan waktunya/ lamanya pemanggangan. Karena pada proses
pemanggangan ini juga akan mempengaruhi kualitas roti yang akan
dihasilkan. Apakah roti tersebut sudah matang benar sampai dalam atau
belum. Sehingga perlu diperhatikan waktu dan suhu yang digunakan.
F. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat kami ambil dari praktikum Teknologi Bakery
pada acara Pembuatan Roti Tawar ini adalah :
1. Roti tawar adalah roti yang tidak ditambahkan rasa atau isi apapun pada
proses pembuatannya, sehingga rasanya tawar.
2. Tepung terigu adalah bahan utama dalam pembuatan roti.
3. Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan roti mempunyai fungsi
yang berbeda-beda yang mampu menjadikan roti yang dihasilkan
sempurna dan baik.
4. Yeast atau ragi berfungsi untuk menaikkan adonan dan memberikan rasa
empuk pada roti.
DAFTAR PUSTAKA
About bread. BlogSpot.com/ 2006/ Cara Tepat Membuat Roti Empuk. Hmtl.
Budi boga. BlogSpot.com/ 2006/06/ Rahasia Membuat Roti Empuk Ala Bakery.
Hmtl.
Hermana. 1991. Iradiasi Pangan. ITB. Bandung.
Simorangkir, A. 2003. Menu Sehat Untuk Keluarga. Indonesia Publishing House.
Bandung.
Ketaren. 1986. Pengantar Teknologi Minyak dan Lemak Pangan. UI Press.
Jakarta.
ACARA II
MEMBUAT ROTI KRUMPUL
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Roti saat ini sudah menjadi salah satu makanan pokok bagi sebagian
masyarakat Indonesia. Bahkan dikalangan remaja dan anak-anak, posisi
makanan ini (roti) telah menggeser nasi sebagai sumber karbohidrat
utama. Tetapi sejauh ini tidak banyak masyarakat yang mengetahui bahan
dan proses pembuatan roti, sedemikian juga tidak banyak yang tahu titik
kritis keharamannya. Maksud dari titik kritis keharaman roti ini adalah
dari bahan-bahan yang dipegunakan dalam pembuatan roti itu sendiri
maupun isi yang terdapat pada roti isi.
Jenis roti ini adalah roti yang sudah ditambahkan rasa atau isi
tertentu kedalam adonan roti tersebut, sehingga konsumen tinggal
menyantapnya. Isi yang biasa dimasukkan roti ini adalah cokelat, bebagai
selai buah, keju, daging, sosis, kacang dan lain sebagainya.
Bahan baku utama yang digunakan untuk membuat roti adalah
tepung terigu. Namun demikian tidak semua terigu dapat dipakai untuk
dipakai. Jenis terigu yang biasa dipakai untuk membuat roti adalah terigu
dengan kandungan gluten atau protein gandum yang tinggi. Gluten ini
berguna untuk mengembangkan adonan roti,sehingga roti menjadi empuk.
2. Tujuan
Tujuan dari praktikum Teknologi Bakery dalam acara pembuatan roti
Krumpul ini adalah:
a) Mengetahui fungsi bahan-bahan yang digunakan dalam
pembuatan roti halus
b) Mengetahui teknik pembuatan roti Krumpul
c) Membuat dan mempraktekkan sendiri pembuatan roti Krumpul
10
B. TINJAUAN PUSTAKA
Adonan roti dapat dibuat dengan tiga metode. Pertama metode Sponge
and dough,metode ini dibuat dengan dua tahap, pertama dengan membuat
adonan biang,dari adonan biang kemudian ditambahkan bahan-bahan
lain,diaduk sampai kalis baru difermentasikan. Kedua metode Straight dough.
Metode ini paling tepat karena semua bahan dicampur menjadi satu, diaduk
sampai kalis dan difermentasikan. Terakhir adalah metode Notime dough,
proses pembuatannya sama seperti metode Straight dough namun proses
fermentasinnya
Kekurangan metode ini, Volume roti tidak akan maksimal, aroma khas tidak
terbentuk dan memerlukan bread improver lebih banyak sebagai bahan
pengembangnya. Penggunaan suhu oven dalam pembuatan roti juga harus
tepat. Suhu yang paling sesuai adalah kisaran 180 0 -200 0 C dengan waktu
pemanggangan 20-25 menit.(Budiboga. Blogspot. Com ).
Fermentasi dapat mengawetkan pangan karena terjadi penghilangan
secara selektif bahan yang dapat difermentasikan, dan karena itu keadaan
pangan
menjadi
tidak
sesuai
untuk
pertumbuhan
mikroorganisme
11
bisa berasal dari fermentasi ( microbial rennet ), lambung anak sapi, ataupun
lambung babi. (budiboga. Blogspot com )
Gula menambah rasa maupun menjadikan roti menjadi empuk. Gula
juga mempercepat pertumbuhan ragi didalam adonan roti. Gula pasir atau gula
merah atau gula palem atau bahkan madu juga dapat digunakan. Air atau
cairan (susu segar, bir, sari buah dll ) dalam pembuatan roti mempunyai
banyak fungsi. Dengan tercampurnya tepung dengan air akan memungkinkan
terbentuknya gluten. Selain itu air juga berfungsi mengontrol kepadatan
adonan adonan dan membantu penyebaran bahan-bahan lain agar dapat
tercampur rata. Untuk adonan roti dengan Ph normal (air minum ) sehingga
mendapatkan roti yang maksimal. (A. Simorangkir, 2003 )
Roti tidak akan mengembang tanpa ditambahkan yeast atau ragi
kedalam adonan.Jenis yeast yang digunakan adalah golongan khamir jenis
Saccaromyces Cereviceae. Mikroorganisme bersel satu inilah yang bekerja
selama proses fermentasi. Selama proses fermentasi yeast mengubah
karbohidrat dan gula menjadi gas karbondioksida (CO 2 ) dan alcohol. Zat
inilah yang menjadikan adonan mengembang, terbentuk serat-serat pada
adonan dan aroma harum khas roti. (Buckle, KA. 1985 )
Telur adalah suatu bahan makanan sumber zat protein hewani yang
bernilai gizi tinggi. Fungsi telur dalam penyelenggaraan gizi adalah sebagai
pengental, perekat atau pengikat. Telur juga berfungsi dalam pembuatan roti
yaitu sebagai pelembut atau pengempuk dan pengembang, disamping sebagai
penambah aroma dan zat gizi. (Tarwotjo, Soejoeti.C, 1998 ).
C. ALAT, BAHAN DAN CARA KERJA
1. Alat
a. Mixer
b. Baskom
c. Oven
d. Kuas
12
2. Bahan
a. Tepung terigu
1500 gr
75 gr
c. Gula halus
300 gr
d. Garam
15 gr
e. Fermipan
3 bk
f. Rhum
3 sm
g. Merah telur
12 btr
h. S 500
15 gr
i. Blue band
105 gr
j. Mentega putih
75 gr
3. Cara Kerja
Campur semua bahan kering
+ air dimixer
Diamkan 15
13
Rasa
2
3
3
3
3
Keterangan :
1 = tidak suka
2 = biasa
3 = suka
14
Warna
3
2
3
2
2
E. PEMBAHASAN
Pada proses pembuatan roti krumpul, hal-hal yang harus diperhatikan
antara lain dalam proses pencampuran ( mixing ). Pada proses ini dapat
dikatakan penentu keberhasilan dalam pembuatan roti. Apabila kita sukses
dalam pengadukan,maka bisa dipastikan roti akan dihasilkan dengan baik.
Proses mixing ( pengadukan ) berfungsi untuk menghomogenkan semua resep
yang sudah disediakan terhadap semua bahan, disamping itu juga untuk
mendapatkan hidrasi yang sempurna pada karbohidrat dan protein,
membentuk dan melunakkan gluten, serta menahan gas pada gluten. Dalam
proses pengadukan, harus dilakukan sampai kalis, yaitu pencapaian
pengadukan maksimum sehingga terbentuk permukaan film adonan. Tandatanda pencapaian adonan roti kalis adalah jika adonan tidak lagi menempel
diwadah atau ditangan atau saat adonan dilebarkan akan terbentuk lapisan
tipis yang elastis.
Pemilihan bahan baku tepung terigu yang bermutu baik sangat
diperlukan, dengan menggunakan terigu yang berkualitas baik maka akan
diperoleh adonan yang baik pula. Dalam praktikum kali ini, terigu yang
digunakan adalah tepung terigi cap Kereta Kencana. Tepung terigu cap ini
dikenal mempunyai kandungan protein dan gluten yang cukup baik sehingga
cocok bila digunakan dalam pembuatan roti krumpul. Tepung terigu berfungsi
sebagai jaringan dan kerangka roti akibat pembentukan gluten.Protein dalam
terigu akan mengadsorpsi air dan membentuk gluten yang dapat menahan gas
hasil aktifitas ragi.
Untuk menambah kandungan gizi, lemak, protein,gula laktosa dan
mineral dalam pembuatan roti perlu ditambahkan susu. Disamping untuk
memperbaiki kandungan gizi dalam roti, susu juga berfungsi untuk
memberikan efek pada warna kulit, hal ini diakibatkan karena dalam susu
tersebut mengandung protein dan gula. Selain itu susu juga berfungsi sebagai
pemerkuat gluten karena kandungan Ca nya. Gula juga mempunyai peranan
penting dalam pembuatan roti krumpul yaitu sebagai makanan ragi, sebagai
bahan pengawet karena gula dapat menghambat pertumbuhan bakteri
15
pathogen dan pembusuk. Gula juga berfungsi sebagai pemberi cita rasa manis
dalam roti. Fermentasi dalam pembuatan roti juga akan lebih cepat jika
kandungan gulanya kurang dari 8%, sedangkan gula yang melebihi 8% akan
menghambat fermentasi.
Penambahan garam berguna untuk memberikan rasa gurih pada roti
dan menambah keliatan gluten. Disamping itu,perlu diperhatikan dalam
penambahan garam harus sesuai takaran atau standar penggunaan.
Penambahan garam kurang dari 0,5% akan menimbulkan rasa hambar
sedangkan apabila penambahannya lebih dari 2% akan menghambat proses
fermentasi, sehingga akan merusak hasil akhir dalam pembuatan roti tersebut.
Berdasarkan data yang didapatkan melalui uji sensori, dapat diambil
kesimpulan bahwa praktikan lebih cenderung menyukai hasil roti krumpul
tersebut. Walaupun ada juga yang beranggapan biasa pada tekstur. Hal ini
terjadi karena kurang kalisnya dalam pengadukan pada saat pembuatan
adonan, sehingga teksturnya kurang lembut dan menarik
F. KESIMPULAN
Tepung terigu yang bermutu baik akan menghasilkan roti yang baik
pula.
16
DAFTAR PUSTAKA
17
BAB III
ROTI MANDARIN
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Bahan baku utama yang digunakan untuk membuat roti adalah
tepung terigu. Namun demikian tidak semua terigu dapat dipakai untuk
dipakai. Jenis terigu yang biasa dipakai untuk membuat roti adalah terigu
dengan kandungan gluten atau protein gandum yang tinggi. Gluten ini
berguna untuk mengembangkan adonan roti,sehingga roti menjadi empuk.
Mutu roti yang dibuat dari tepung tertentu ternyata lebih baik bila umur
tepung bertambah.
Untuk mendapatkan roti yang enak, haruslah dibuat dengan
menggunakan bahan-bahan yang baik dan berkualitas. Dengan pembuatan
menggunakan bahan-bahan pendukung yang dibutuhkan seperti gula,
susu, garam, air, mentega, dan bahan lain, maka akan mampu dihasilkan
roti yang enak sesuai harapan. Namun dalam penambahan bahan-bahan
tersebut, haruslah sesuai dengan takaran tertentu atau sesuai dengan resep
yang diberikan agar hasilnya baik.
2. Tujuan
Tujuan dari praktikum Teknologi Bakery dalam acara Pembuatan
Roti Mandarin ini adalah :
a. Mahasiswa agar dapat mengetahui fungsi bahan-bahan yang digunakan
dalam pembuatan roti mandarin.
b. Mahasiswa agar dapat mengetahui teknik pembuatan roti mandarin.
c. Mahasiswa agara dapat membuat dan mempraktekkan sendiri
bagaimana cara pembuatan roti mandarin.
18
B. TIJAUAN PUSTAKA
Tepung (jika dilihat dari dari bawah mikroskop) akan terlihat zat
tepung yang terdiri dari butir-butir granula. Tiap tepung mempunyai bentuk
granula yang berbeda. Tepung dibuat dari jenis padi-padian dan umbi-umbian
yang melalui proses beberapa tahap samapi menjadi tepung yang kering.
Tepung tidak larut dalam air sehingga tepung akan mengendap dalam air, dan
bila dipanaskan sambil daduk-aduk akan mengemabng dan mengental. Proses
ini disebut glatinisasi (Tarwotjo, 2004).
Mentega merupakan suatu emulsiW/O, dan komposisi kimianya terdiri
dari :
1. Lemak susu.
2. Air yang mengandung laktosa, asam laktat, albumin, garam dapur, bahan
pengawet.
3. Casein atau curd dan mineral yang tidak larut dalam air.
Perbandingan antara setiap komnendalam mentega dapat berbeda-beda setiap
Negara. Lemak mentega berasal dari lemak susu hewani, dikenal dengan
butter fat. Lemak susu merupakan campuran dari berbagai macam trigliserida,
yang terdiri dari butiro-diolein, butiro-olein, oleodipalmitin dan sejumlah
kecil tri-olein. Asam laktat menguap (volatile fattyacid) yang terdapat dalam
lemak yang terdiri dari asam butirat dan asam kaporat, dan dalam keadaan
bebas menimbulkan bau serta tidak enak. Komponen bukan lemak terdiri
dari cholesterol, lesitin adan asam lemak bebas. (Kateren, 1986).
Protein susu terbagi menjadi dua kelompok utama yaitu casein yang
dapat terendapkan oleh asam dan enzim rennin dan protein whey yang dapat
mengalami denaturasi oleh panas pada suhu kira-kira 650C. Casein adalah
protein utama susu yan jumlahnya mancapai kira-kira 80% dari total protein.
Casein terdapat dalam bentuk casein kalsium : senyawa komppleks dari
kalsium fosfat dan terdapat dalam bentuk partikel-partikel kompleks koloid
yang disebut micelles. Dengan mikroskop electron, parrtikel-partikel casein
dalam ususu segar nampak sebagai bulatan-bulatan yang terpisah dengan
garis tengah sekitar 10-20 milimikron. (Buckle, 1985)
19
2.
roti kismis, rye bread, egg twist, dan lain-lain. Roti kismis adalah jenis roti
manis yang didisi dengan kismis sehingga dapat dimakan utuh tanpa
pengoles atau tanpa bahan tambahan yang alinnya. Rye bread terbuat dari
tepung gandum hitam yang pembuatannya ditambahkan asam, sseperti susu
asam. Proses peragianny cukup lama sekitar 18-20 jam. Egg twist dibuat
dalam dua bentuk yaitu roti berputar melingkar atau cara lurus seperti roti
biasa. Sementara roti ganddum pecah adalah roti yang beraroma kacangkacangan yang terbuat dari gandum yang direndam selama beberapa jam
sebelum digunakan. (Mudjajanto, 2004)
Tepung yang dikurangi patinya atau tepung yang ditambahkan
glutennya, sering digunakan dalam pembuatan roti. Gluten seringkali
ditambahkan saat adonan sedang dicampurkan. Kadar protein dalam roti yang
dibuat dari tepung yang dikurangi patinya, biasanya sekitar 18% atau kirakira dua kali lipat kadar protein roti baiasa.(K. A Buckle, 1986).
20
Loyang
b.
Mixer
c.
Oven
d.
Baskom
e.
Kuas
f.
Solet
2. Bahan
Roti Mandarine Kuning
a. 4 butir kuning telur
b. 1 butir putih telur
c. 43,75 gr gula halus
d. 1 sendok makan quik 75 (12,5 gr)
e. 18,75 gr tepung terigu
f. 6,25 gr tepung maizena
g. 2,5 gr susu podwer
h. 31,25 gr margarine
i. 6,25 gr room butter (mentega)
j. sendok makan rhum baker
k. Selai nanas
21
3. Cara kerja
Kocok bahan a dan b
(+) bahan c
(+) bahan d
(+) bahan e
Roti mandarin
22
Rasa
2
2
3
3
2
2
2
3
3
3
*Keterangan :
1 = tidak suka
2 = biasa
3 = suka
Tabel 3.2 Hasil Organoleptik Roti Mandarin Kelompok 1
Tekstur
Lunak/ lembut
Rasa
Manis
Kenampakan
Baik
Warna
Kuning kecoklatan
Sumber : Laporan Sementara
23
Warna
3
3
3
2
3
3
3
3
3
2
E. PEMBAHASAN
Perubahan gaya hidup menjadi salah satu faktor pemicu terjadinya
perubahan pola konsumsi masyarakat. Dengan semakin bertambahnya waktu
bekerja, masyarakat semakin bertambah sibuk sehingga mendorong
pemilihan makanan dengan penyajian yang lebih praktis tetapi beragam.
Makanan tersebut harus segar sepanjang hari, berpenampilan menarik, aman
bagi kesehatan, kemasannya menarik dan mempunyai aroma yang menarik.
Selain itu, bagi masyarakat adalah harga dari makanan tersebu t dapat
terjangkau (murah) agar dapat dikonsumsi banyak orang. Seiring dengan
perubahan pola konsumsi makanan pokok yang terjadi secara alamiah,
terutama dikalangan atas, roti semakin popular di Indonesia.
Perkembangan konsumsi roti sangat cepat karena kedudukan roti yang
berasal dari Negara Barat menjadi makanan yang sangat prestisius. Namun,
dengan perkembangan industri makanan yang berkembang dengan cepat dan
harga relative terjangkau, maka perubahan itu menjalar ke masyarakat kelas
menengah kebawah. Roti adalah produk yang terbuat dari fermentasi tepung
terigu dengan ragi atau bahan pengembang lainnya yang kemudian di
panggang. Macam-macam roti dapat dibedakan berdasarkan rasa, warna, asal
daerah/ negara, bahan penyusun dan cara pengembangan adonan.
Pada praktikum kali ini dibuat roti mandarin dengan menggunakan
bahan-bahan yaitu merah telur, putih telur, granula halus, quik 75 ( 50 gr),
tepung terigu, tepung maizena, susu powder, margarine, room butter dan
rhum bakar. Pada bahan tersebut mempunyai fungsi yang berbeda-beda pada
proses pembuatan roti, yaitu :
1. Tepung terigu : sebagai jaringan atau kerangka roti akibat pembentukan
gluten. Protein dalam terigu akan mengabsorpsi air dan
membentuk gluten yang dapat menahan gas hasil
aktivitas ragi.
2. Telur
24
3. Susu powder
4. Margarin
b. Penimbangan
c. Mixing
d. Peragian
25
e. Divinding
f. Rounding
g. Intermediate prof
h. Moulding
i. Panning
j. Pembakaran
26
pada pembuatan roti tidak sesuai dengan tahapan dan aturan yang telah
ditentukan, maka hasilnya kurang baik dan tidak memuaskan.
F. KESIMPULAN
1. Roti adalah produk makanan yang terbuat dari fermentasi tepung terigu
dengan ragi atau bahan pengembang lainnya yang kemudian di panggang.
2. Macam-macam roti dapat dibedakan berdasarkan rasa, warna, asal daerah/
negara, bahan penyusun dan cara pengembangan adonan.
3. Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan roti mandarin yaitu merah
telur, putih telur, granula halus, quik 75 ( 50 gr), tepung terigu, tepung
maizena, susu powder, margarine, room butter dan rhum bakar.
4. Pada praktikum kali ini kami dapatkan hasil roti mandarin dengan :
Rasa : manis
Kenampakan : baik
27
DAFTAR PUSTAKA
28
ACARA IV
MEMBUAT ROTI SWISS ROLL (ROTI GULUNG)
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pada jaman dulu roti merupakan salah satu makanan yang biasanya
dikonsumsi masyarakat sebagai makanan sampingan atau jajanan saja.
Namun dengan semakin berkembangnya teknologi dan modifikasi produk,
hasil produk rotipun semakin bermacam-macam. Baik dari aneka rasanya,
bahan-bahan pendukungnya, warnanya, bentuk dan ukurannya, hingga
alat-alat yang digunakanpun semakin canggih dan berkembang.
Bahan baku utama yang digunakan untuk membuat roti adalah
tepung terigu. Namun demikian tidak semua terigu dapat dipakai untuk
dipakai. Jenis terigu yang biasa dipakai untuk membuat roti adalah terigu
dengan kandungan gluten atau protein gandum yang tinggi. Gluten ini
berguna untuk mengembangkan adonan roti,sehingga roti menjadi empuk.
Mutu roti yang dibuat dari tepung tertentu ternyata lebih baik bila umur
tepung bertambah.
Untuk mendapatkan roti yang enak, haruslah dibuat dengan
menggunakan bahan-bahan yang baik dan berkualitas. Dengan pembuatan
menggunakan bahan-bahan pendukung yang dibutuhkan seperti gula, susu,
garam, air, mentega, dan bahan lain, maka akan mampu dihasilkan roti
yang enak sesuai harapan. Namun dalam penambahan bahan-bahan
tersebut, haruslah sesuai dengan takaran tertentu atau sesuai dengan resep
yang diberikan agar hasilnya baik.
2. Tujuan Praktikum
a.
29
b.
B. TINJUAN PUSTAKA
Roti dalah produk makanan yang terbuat dari fermentasi tepung terigu
dengan ragi atau bahan pengembang lainnya, kemudian dipanggang. Sejak
beberapa ratus tahun yang lalu, roti banyak dikonsumsi di berbagai Negara,
seperti Cina, India, Pakistan, Mesir, dan beberapa Negara Eropa. Ada
perbedaan jenis, ukuran, bentuk, dan susunan roti yang disebabkan oleh
kebiasaan makan dimasing-masing Negara. Pada awlanya roti dibuat dari
gandum yang digiling menjadi terigu murni dan dicampur dengan air.
Kemudian dibakar diatas batu panas atau oven. Dengan berkembangnya
jaman teknologi, roti yang bervariasi baik dari segi ukuran, penampilan,
bentuk, tekstur, rasa, dan bahan roti yang melipti aspek bahan baku, proses
pencampuran, dan metode pengembangan adonan. (Mudjajanto, 2004)
Mentega putih adalah lemak padat yang umumnya berwarna putih dan
mempunyai titik cair, sifat plastis, dan kestabilan tertentu. Bahan ini diperoleh
dari hasil pencampuran dua macam lemak atau lebih, atau dengan cara
hidrogenasi. Mentega putih banyak digunakan dalam bahan pangan, terutama
pada pembuatan kue atau roti yang dipanggang. Didalam roti dan kue, lemak
berfungsi sebagai bumbu (ingredient) yang memperbaiki cita rasa, struktur,
tekstur, keempukan dan memperbesar volume roti dan kue. Sifat-sifat bahan
pangan tersebut diatas dipengarahui oleh jumlah dan sifat fisika. Kimia
mentega putih yang digunakan, serta metode pencampuran antara lemak dan
adonan. Perbedaan tipe dan sifat-sifat mentega putih yang digunakan akan
menghasilkan mutu bahan pangan yang berbeda, bahkan kadang-kadang
pemakaiannya mentega putih yang tidak tepat dapat menurunkan mutu bahan
pangan yang dihasilkan. (Ketaren, 1986).
Sebelum memulai membuat roti jemurlah terigunya, selain dengan air
panas loyang yang hendak doipakai. Ini menoolong untuk memelihara suhu
hangat yang diperlukan untuk pertumbuhan raginya. Untuk melarutkan
30
gizinya (ragi) perlu air yang hangat. Bila terlalu hangat akan mematikan ragi
dan roti tiada dapat naik. Jikalau susu segar yang digunakan perlulah
dilakuakan memasak dahulu agar bakteri-bakteri yang ada akan mati dan tidak
akan menghalangi pertumbuhan gistnya. Mengaduk dan mengoles adonan
membentuk gluten yang terdapat dalam terigu. Pembentukan gluten didalam
adona roti sangat penting karena inilah yang memberi bentuk spons (busa)
pada roti. Pada wakru 2-3 mangko terigu yang pertama, waktu dicampur
pentinglah untuk mengaduk baik dengan sendok kayu. Mengoles haruslah
cukup lam sampai adonan itu merupakan bola yang berkaret dan hlus rupanya,
biarkan adonan itu cukup naik baru dibentuk. (Simorangkir, 1006).
Lemak atau lipid terdapat didalam bentuk jutaan bola kecil yang
bergaris tengah antara 1-20 mikron dengan garis tengah rata-rata 7 kikron.
Biasanya terdapat kira-kira 1,000 x 106 butiran lemak dalam setiap ml susu.
Butiran-butiran ini mempunyai daerah permukaan yang luas dan hal tersebut
menyebabkan susu mudah dan cepat menyerap fllavour asing. Butiran-butiran
ini memperthankan keutuhannya karena adanya suatu lapisan tipis (membran)
yang membungkus butiran tersebut, yang terdiri dari protein dan fosfolipid.
Pembungkusan tipis ini mencegah butiran lemak untuk bergabung dan
membentuk butiran yang lebih besar, kalau didiamkan butiran-butiran lemak
ini biasanya akan muncul kepermukaan susu untuk membentuk lapisan atau
krim. (Buckle, 1985)
Tepung terigu berasal dari gizi gandum, maka disebut tepung gandum,
Bahan baku tepung terigu masih diimport dari mancanegara. Makanan pokok
darii tepung terigu berupa roti putih atau roti coklat yang dibuat dari tepung
terigu yang masih banyak lapisan-lapisan oleuron. Kalau bersa disebut beras
tumbuk. Didalamnya banyak kandungan serat dan vitamin B1. Hanya
teksturnya agak keras atau kasar. Tepung terigu diolah dengan menyesuaikan
kebutuhan konsumen. Dipasaran dijual tepung terigu Cap Cara, Cap Segitiga,
dan Cap Kunci. Kegunaannya berbeda dengan segi koliner, misalnya terigu
Cap Kunci dan Cap Segitiga untuk membuat masakan yang tidak perlu
mengandung pengembangan, seperti kue (cake), bakpao, dan bolu. Bila akan
31
memasak kue kering, pilihlah tepung terigu Cap Kunci atau Segitiga. Kedua
macam tepung itu berbeda dalam kadar gluten. (Tarwotjo, 2004).
C. ALAT, BAHAN DAN CARA KERJA
1. Alat
a.
Mixer
b.
Baskom
c.
Oven
2. Bahan
a.
2 butir ayam
b.
c.
d.
e.
3. Cara kerja
Telur (+) Gula halus
Dikocok sampai
homogen
33
Pasta coklat
Tekstur
2
2
2
1
1
1
1
1
1
1
Rasa
1
1
3
2
1
2
1
2
1
3
Warna
2
2
3
3
1
2
2
1
3
2
*Keterangan :
1. Tidak suka
2. Biasa
3. Suka
Hasil Praktikum Pembuatan Roti Swiss Roll Kelompok 1
1. Rasa
2. Warna
: Kuning kehijauan
3. Tekstur: Keras
4. Kenampakan : kurang baik
E. PEMBAHASAN
Jika dulu orang mengangap hanya roti mahal,kini anggapan itu sudah
berbalik. Sekarang makin bnyak orang memanfaatkan roti sebagai sumber
karbohidrat bukan nasi, salah satu akibat konsumsi roti yang kian merakyat itu
adalah penambahan (forfikasi) berbagai zat gizi kedalam roti serat, seperti
dedak dalam gandum yang dulu disingkirkan dalam roti putih karena dianggap
sebagai makan ternak, kini dijadikan sebagai bagian pentingdari terigu yang
perlu diperhatikan. Dengan begitu, sifat dan nilai gizi roti putih mendekati roti
yang terbuat dari tepung gandum utuh (whole Wheat Bread). Khusunya dalam
meningkatkan kadar serat pangan dan mineralnya. Selain serat, roti juga dapat
34
diforfikasi dengan berbagai macam zat gizi. Beberapa zat gizi yang banyak
ditambahkan kedalam roti
riboflavin (Vitamin B2), dan niasin, serta meniingkatkan mutu protein bagi
tubuh, roti juga diperkaya dengan asam lemak tidak jenuh ganda (PUFA),
terutam kelompok omega- 3 seperti EPA (asam eiko sapentaenoat) dan DHA
(asam dekosuhekseanoat). Roti isi tuna adalah salah satu contoh roti yang
diperkaya omega-3.
Penelitian telah membuktikan betapa pentingnya penambahan PUFA
kedalam makanan formula untuk emndukung perkembangan bayi dan balita.
PUFA dapat meningkatkan kemampuan anak untuk memusatkan perhatian,
memecahkan amasalah, dan penglihatan. Dari nilai plu roti, apalagi yang
diforfikasi berbagai zat gizi, jelas roti merupakan hidangan alternative yang
baiak intuk menu keluarga, jadi kelebihan menghidangkan roti karena mudah
didapatkan bertambah berkat nilai gizinya.
Pada praktikum kali ini dibuat roti swiis roll atau roti gulung dengan
menggunakan bahan antara lain yaitu telur, gula halus, sendok makan quik,
75 sendok makan softener, tepung terigu, susu podwer, maizena, magarine,
dan sendok makan rhum. Diantara bahan-bahan tersebut mempunyai
masing-masing nilai gizi dan manfaat dalam pembuatan roti. Dalam
pembuatan ada beberapa tahapan-tahapan dalam pembuatan roti yaitu :
a. Seleksi bahan
b. Penimbangan
c. Pengadukan atau pencampuran.
d. Peragian
e. Pengukuran atau penimbangan adoanan (dividing)
f. Pembulatan adonan (Rounding)
g. Pengembangan adonan (intermediate proof)
h. Pembentukan adonan (moulding)
i.
j.
Pembakaran (Baking)
35
36
: keras
Rasa
Kenampakan
: kurang baik
Warna
: kuning kehijauan
37
DAFTAR PUSTAKA
38
ACARA V
MEMBUAT ROTI KERING ( ANANAS TAARCES )
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Perubahan gaya hidup menjadi factor pemicu terjadinya perubahan
pola konsumsi. Dengan semakin bertambah waktu bekerja, masyarakat
semakin bertambah sibuk sehingga mendorong pemilihan makanan
dengan penyajian lebih praktis, tetapi lebih beragam. Makanan tersebut
harus segar sepanjang hari, penampilan menarik, aman bagi kesehatan,
kemasan menarik, serta beraroma. Selain itu, bagi masyarakat yang
penting harganya murahagar bisa dikonsumsi banyak orang. Seiring
dengan perubahan pola konsumsi makanan pokok yang terjadi secara
alamiah, terutama dikalangan atas, roti makin popular saja di Indonesia.
Roti adalah prodok makanan yang terbuat dari fermentasi tepung terigu
dengan ragi atau bahan pengembang lainnya, kemudian di panggang.
Sejak beberapa tahun yang lalu, roti banyak dikonsumsi di berbagai
Negara, seperti Cina, India, Pakistan, Mesir dan beberapa Negara Eropa.
Ada perbedaan jenis, ukuran, bentuk, dan susunan roti yang disebabkan
oleh kebiasaan makanan dimasing-masing negeri. Pada mulanya, roti
dibuat bahan yang sederhana dengan cara pembuatan yang sederhana pula.
Caranya roti dibuat dari gandum yang digiling menjadi terigu murni dan
dicampuar air, kemudian dibakar diatas batu panas atau oven. Dengan
berkembangnya teknologi tercipta roti yang lebih bervariasi baik dari segi
ukuran, penampilan, bentuk, tekstur, rasa, dan bahan pengisiannya karena
adanya pengaruh terhadap pekembangan pembuatan roti yang meliputi
aspek bahan baku, proses pencampuran, dan metode pengembangan
adonan. Roti beraneka ragam jenisnya, adapun penggolongannya
berdasarkan rasa, warna, nama daerah, nama bahan penyusun dan cara
pengembangan.
39
2. Tujuan
Tujuan dari praktikum acara pembuatan roti kering (Ananas Taarces)
ini adalah :
1) Mengetahui fungsi bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan roti
kering (Ananas Taartes)
2) Mengetahui teknik pembuatan roti kering (Ananas taartes)
3) Dapat membuat sendiri roti kering.
B. TINJAUAN PUSTAKA
Volume roti yang terbentuk sangat dipengaruhi oleh hasil CO2 selama
pengembangan adonan dan karakteristik dari protein untuk menahan gas.
Sementara yang berfungsi sebagai pengembang adonan dengan produksi gas
CO2 nya adalah ragi. Selain itu ragi juga berfungsi sebagai pelunak gluten
dengan asam yang dihasilkan serta pemberi aroma dan rasa. Untuk pembuatan
roti sebagian besar ragi berasal dari mikroba jenis Saccharomyces cerevisiae.
Agar mikrobia dapat beraktivitas optimal maka beberapa persyaratan harus
dipenuhi, diantaranya : adanya keseimbangan gula, garam, terigu, dan air.
(Mudjajayanto, 2004 )
Gula ditambahkan pada jenis roti tertentu untuk melengkapi
karbohidrat yang ada untuk fermentasi dan untuk memberikan rasa yang lebih
manis. Tapi gula banyak dipakai untuk pembuatan kue dan biscuit dimana
selain rasa manis gula juga mempengaruhi tekstur. Jadi jumlah gula yang
tinggi membuat remah kue lebih lunak dan lebih basah dan pada biscuit juga
bersifat melunakkan. (Buckle, 1985 )
Mentega putih banyak digunakan dalam bahan pangan, terutama pada
pembuatan kue dan roti yang dipanggang. Didalam roti dan kue,
lemakberfungsi sebagai bumbu (ingredient ) yang memperbaiki cita rasa,
struktur, tekstur, keempukan dan memperbesar volume roti dan kue. Sifat-sifat
bahan tersebut diatas dipengaruhi oleh jumlah dan sifat fisika kimia mentega
putih yang digunakan serta metode pencampuran antara lemak dan adonan.
Perbedaan tipe dan sifat-sifat mentega putih yang digunakan akan
40
41
3. Cara Kerja
Kocok bahan hingga lembut
Bentuk bulatan
Ananas Taarces
42
Tekstur
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
Rasa
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
Warna
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
Keterangan Skor:
1. Tidak suka
2. Biasa
3. Suka
Roti yang dihasilkan kelompok kami mempunyai kualitas :
Rasa
= Manis
Tekstur= Lembut
Warna
= Kuning keemasan
Kenampakan = Menarik
E. PEMBAHASAN
Tujuan dari Praktikum roti kering kali ini adalah dapat mengetahui
teknik pembuatannya dan dapat mengetahui fungsi masing-masing bahan.
Serta dapat membuat sendiri roti kering tersebut. Roti kering adalah produk
makanan yang terbuat dari tepung terigu dan ditambahkan bahan lainnya,
kemudian dipanggang atau dioven. Bahan-bahan yang digunakan dalam
membuat roti kering adalah telur, mentega, B.p, terigu, maizena, rhum bakar,
yang semuanya harus sudah diketahui takarannya dan kualitasnya sebelum
digunakan untuk membuat roti. Fungsi telur dalam pembuatan roti kering
adalah, sebagai pengembang, pembentuk warna, perbaikan rasa, dan gizi.
43
atau
pencampuran
bertujuan
untuk
membuat
dan
44
45
5) Sebab roti gagal atau kurang baik karena adanya rasa asam kering atau
rapuh, berat atau bantat, atasnya pecah-pecah keraknya terlampau
tebal,garis-garis atau bintik-bintik hitam, lembab, bentuk yang kurang
baik.
6) Roti kering yang dihasilkan memiliki rasa yang manis, tekstur yang
lembut, Warna kuning keemasan, dan kenampakan yang menarik.
46
DAFTAR PUSTAKA
47
ACARA VI
TEKNOLOG1 CONFECTIONERY
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Permen merupakan produk pangan yang banyak digemari. Salah
satu jenis permen yang banyak beredar saat ini adalah hard candy. Hard
candy merupakan salah satu permen non kristalin yang dimasak dengan
suhu tinggi (140-150 o C) yang memiliki tekstur keras, penampakan
mengkilat dan bening. Bahan utama dalam pembuatan permen jenis ini
adalah sukrosa (sukrosa), air dan sirup glukosa atau gula inversi.
Sedangkan bahan-bahan lainnya adalah flavor , pewarna dan zat
pengasam.
Selain berbahan dasar gula, komponen flavor juga sangat penting
dalam permen sebagai salah satu bahan pangan. Flavor yang digunakan
untuk bahan pangan dapat berupa flavor alami atau sintetik. Namun
seiring dengan banyaknya indikasi yang menunjukkan bahwa secara
umum bahan sintetik dapat membahayakan bagi kesehatan, maka
kesadaran kembali ke alam (back to nature) kembali menjadi pilihan yang
tepat. Flavor alami yang banyak digunakan untuk penambahan pada
produk permen atau confectionery adalah minyak atsiri.
Minyak pala merupakan salah satu jenis minyak atsiri yang
memiliki aroma yang khas dan cita rasa yang spesifik. Saat ini minyak
pala sudah banyak diaplikasikan dalam berbagai jenis industri seperti
farmasi, makanan, minuman dan yang lainnya.
2. Tujuan
Tujuan dari praktikum teknologi Confectionery ini adalah :
a. Mengetahui fungsi bahan yang digunakan dalam pembuatan candy.
b. Mengetahui proses pengolahan candy.
c. Dapat membuat hard candy
48
B. TINJUAN PUSTAKA
Permen merupakan produk pangan yang sangat digemari salah satu
jenis permen yang banyak beredar saat ini adalah hard candy merupakan salah
satu permen non kristalin yang dimasak dengan suhu tinggi (140-150 0C) yang
memiliki tekstur keras, kenampakan yang mengkilap dan kuning. Bahan
utama dalam pembuatan permen atau inverse. Sedangkan bahan-bahan
lainnya adalah flavor, pewarna, dan zat pengasam, selain berbahan dasar gula,
komponen flavor juga sangat penting sebagai bahan salah satu bahan pangan.
Flavor yang digunakan untuk bahan pangan berupa flavor alami atau sintetik.
(www.IPTEK.net.id)
Permen dibuat dengan mendidihkan campuran gula dan air bersama
dengan bahan pewarna dan pemberi rasa sampai tercapai kadar air kira-kira
3%. Biasanya suhu yang digunakan untuk penunjuk kandungan padatan.
Kemudian dididihkan sampai mencapai kandungan padatan yang diinginkan
(kurang lebih 1500C). Sirup dituangkan pada cetakan dan dibiarkan tercetak.
Kristalisasi pada permen berakibatkan mengurangi penampilan yang jernih
seperti kaca dan membentuk masa yang kabur. Kekurangan tersebut
dinamakan graning dan mengakibatkan penampilan yang kurang memuaskan
dan terasa kasar pada lidah. Kristalisasi akan terjadi secara spontan tetapi
dapat dicegah dengan menggunakan bahan termasuk sirup glukosa dan gula
inert yang mengkristal tetapi sangat menghambat terjadinya kristalisasi
(Buckle, K.A, 1985)
Sukrosa adalah jenis gula yang paling banyak dikonsumsi. Sukrosa
biasa digunakan sebagai pemanis minuman ringan, roti, kue-kue, dan bahan
pembauatan permen. (www.pikiran rakyat.com)
Beberapa gula misalnya glukosa, fruktosa, maltosa, sukrosa, dan
laktosa mempunyai sifat fisik dan kimia yang berbeda-beda misalnya dalam
hal rasa manisnya, kelarutan didalam air, daya pembentukan caramel jika
dipanaskan dan pembentukan kristalnya. (F.G. Winarno, 1980)
49
50
3. Cara kerja
Air + gula pasir + gulukosa
Mendinginkan
Mencetak
Memasukan stick
Mengeras
51
Rasa
Agak
Kenampakan
Cerah
Warna
Orange
Tekstur
Lumer
Flavour
Jeruk
pahit
Manis
Cerah
Merah
berair
Lengker
Strawberry
Asam
Cerah
orange
Orange
spt gulali
Lengket
Jeruk
jeruk
Sedang
Merah
di mulut
Lengket
Strawberry
Jeruk
Cerah
Sedikit
Cerah
Orange,
di mulut
Lumer di
pahit
Asam,
Cerah
kecoklatan
Orange
mulut
Lengket
Strawberry
pahit
Asam,
Agak cerah
Kuning
Keras
Jeruk
pahit
Sangat
Hitam
kemerahan
Hitam
Keras
Jeruk
pahit
Agak
(buram)
Cerah
Kuning
Keras
Jeruk
10
pahit
Pahit
Cerah
kemerahan
Merah
Lumer,
Strawberry
kehitaman
cair
52
E. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini kita membuat jenis non cristalyne candy yaitu
jenis lollipops. Pada dasarnya proses pembuatan permen ini dilakukan proses
pemasakan permen menjadi keras tanpa pembentukan kristal.permen
berbutir. Bahan yang digunakan dalam proses pembuatan permen ini adalah
gula pasir, glukosa, asam sitrat, pewarna makanan dan essence. Proses
selanjutnya merupakan pemanasan glokusa dan gula pasir, asam sitrat hingga
suhu 1600C. Bila suhu lebih dari 1600C maka gula akan mencoklat dan
peristiwa ini disebut caramelisasi akibat dari pembakaran sirup gula. Untuk
mencegah caramelisasi maka pada saat proses pemanasan dilkuakan
pengadukan secara terus menerus dan pengecekan suhu. Bila sushu lebih dai
1600C maka suhu segera diturunkan dengan cara mengangkat beker glass
yang digunakan untuk proses pemanasan. Kristilasasi harus dihindari karena
dapat merusak tekstur dan rasa yang pahit.
Bahan tambahan lain yang digunakan adalah asam sitrat, pewarna
makanan dan essence. Penggunaan asam didalam candy adalah untuk
mencegah pembentukan kristal. Prosesnya adalah menghidrolisasi sukrosa
menjadi gula inert. Selain itu pennggunaan asam sitart disini untuk
mengkomnisasi rasa pada candy menjadi masam dngan essence yang
digunakan. Sifat asamsitrat ini tidak berwarna, tidak berbau, berasa asam, an
cepat larut dalam air dinggin bila dibandingkan air panas serta tidak beracun.
Asam sitrat juga merupakan suatu asidulan yaitu senyawa kimia yang bersifat
asam yang ditambahkan pada proses pengolahan makanan. Asidulan didalam
candy ini bertindak sebagai penegas rasa dan warna atau dapat berfungsi
menyelubungi rasa after test yang tidak disukai.
Proses terakhir adalah penambahan flavor yang sesuai dengan kita
inginkan, biasanya disebut flavoring agent yang diperoleh dari alam atau
dibuat secara sintektik. Dalam pembauatan candy, flavor yang digunakan
berasa buah-bauahan seperti jeruk, dan stroberry.
Hasil yang diperoleh dalam pembauatan candy ini adalah agak aphit,
kenampakan cerah, warna orange, tekstur yang lumer bercair dengan flavour
53
dari jeruk. Seharusnya, diharapkan candy yang memiliki rasa yang manis dan
asam sesuai dengan flavor yang digunakan serta tekstur yang keras. Hal ini
karena pada saat penambahan pewarna makanan yang berlebihan, apalagi
pewarna
yang
digunakan
merupakan
pewarna
sintetik,
apalagi
54
DAFTAR PUSTAKA
55