ISBN
: 978-602-7792-26-5
Ukuran Buku
: 15 cm x 21 cm
Jumlah Halaman
: 171 + xviii
Naskah
: Tim Penyusun
Gambar Kulit
: Tim Penyusun
Diterbitkan Oleh
H. RUSDY MASTURA
Walikota Palu
SAMBUTAN
WALIKOTA PALU
Kita menyadari bahwa data statistik mempunyai arti dan peranan
yang amat penting baik untuk perencanaan, perumusan kebijakan maupun
pelaksanaan dan evaluasi hasil-hasil pembangunan. Oleh karenanya saya
menyambut gembira dengan diterbitkannya buku Profil Daerah Kota Palu
Tahun 2014.
Buku ini menyajikan data secara komprehensif dari berbagai bidang,
untuk itu saya minta agar semua unsur pelaksana dan penanggung jawab
pembangunan di Kota Palu agar mengadakan evaluasi sudah sejauh mana
hasil-hasil pembangunan yang telah kita capai serta mencermati dimana
letak kelemahan dan kekurangannya untuk selanjutnya mengadakan
perbaikan dan penyempurnaan guna peningkatan pada tahun yang akan
datang.
Kepada Kepala Bappeda dan PM Kota Palu beserta seluruh jajarannya
yang telah berhasil menerbitkan buku ini, saya ucapkan terima kasih dan
saya harapkan agar senantiasa meningkatkan mutu dan keragaman data
yang disajikan.
Terima kasih dan selamat bekerja, semoga Allah SWT senantiasa
menyertai kita semua.
H. RUSDY MASTURA
KATA PENGANTAR
Buku Profil Daerah Kota Palu Tahun 2014 merupakan terbitan yang
memuat berbagai informasi tentang kondisi geografi, pemerintahan,
kependudukan, sosial budaya, sumber daya alam, sarana dan prasarana
(infrastruktur), industri, perdagangan, ekonomi dan keuangan. Sebagai
terbitan tahunan, buku ini menyajikan data statistik yang menggambarkan
keadaan Kota Palu pada periode 2013.
Tujuan penyusunan Profil Daerah Kota Palu Tahun 2014 ini adalah
melaksanakan amanat peraturan perundang-undangan. Kebijakan dan
perencanaan pembangunan daerah harus didasarkan pada data dan
informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.
Akhirnya, pada kesempatan ini kami menyampaikan ucapan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga publikasi ini bisa
terbit. Mudah-mudahan publikasi ini dapat memberikan manfaat bagi kita
semua.
DAFTAR ISI
halaman
i
ii
iii
v
vii
ix
xv
Halaman Judul
Katalog
Kata Pengantar
Sambutan Kepala Bappeda dan PM
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
BAB VI
BAB VII
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
1.2
Maksud dan Tujuan
SEJARAH KOTA PALU
KEBIJAKAN UMUM PEMBANGUNAN DAERAH
3.1
Visi dan Misi
3.2
RPJMD Kota Palu 2010 2015
GEOGRAFI
4.1
Topografi
4.2
Hidrologi dan Klimatologi
4.3
Pemanfaatan Lahan
PEMERINTAHAN
5.1
Administrasi Pemerintahan
5.2
Organisasi Pemerintahan
5.3
Aparatur Sipil Negara
SOSIAL BUDAYA
6.1
Demografi
6.2
Ketenagakerjaan
6.3
Keluarga Berencana
6.4
Kesehatan
6.5
Pendidikan
6.6
Agama
PERTANIAN
7.1
Tanaman Pangan
7.2
Hortikultura
1
2
3
5
11
12
13
19
20
21
23
27
28
29
30
37
38
47
51
57
60
68
71
73
75
BAB VIII
BAB IX
BAB X
BAB XI
BAB XII
BAB XIII
BAB XIV
BAB XV
7.3
Perkebunan
7.4
Peternakan
7.5
Perikanan
7.6
Kehutanan
KONSTRUKSI, INDUSTRI, PERTAMBANGAN,
PENGGALIAN DAN ENERGI
8.1
Konstruksi
8.2
Industri
8.3
Pertambangan dan Penggalian
8.4
Energi
PERDAGANGAN
9.1
Neraca Perdagangan
PARIWISATA
10.1 Hotel
10.2 Restoran dan Rumah Makan
10.3 Objek Wisata
TRANSPORTASI DAN KOMUNIKASI
11.1 Sarana Transportasi
11.2 Sarana Komunikasi
EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH
12.1 Lembaga Keuangan
12.2 Harga-harga
12.3 Pajak
12.4 Pendapatan dan Belanja Daerah
12.5 Ekonomi Makro Kota Palu
POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN
13.1 Lembaga Politik
13.2 Lembaga Non Profit
13.3 Hukum dan Keamanan
PRESTASI DAERAH
PENUTUP
15.1 Kesimpulan
15.2 Saran
79
80
83
85
87
88
90
94
95
101
102
107
108
110
111
113
114
119
123
124
135
137
139
142
147
148
151
153
161
165
166
170
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1
Tabel 4.2
Tabel 5.1
Tabel 5.2
Tabel 5.3
Tabel 5.4
Tabel 6.1
Tabel 6.2
Tabel 6.3
Tabel 6.4
Tabel 6.5
Tabel 6.6
Tabel 6.7
Tabel 6.8
Tabel 6.9
halaman
Jumlah, Letak, dan Ketinggian menurut Kecamatan 20
di Kota Palu Tahun 2013
Nama Sungai yang Mengalir di Kota Palu menurut 21
Kecamatan
Ibu Kota Kecamatan, Jumlah Kelurahan, RT dan RW 29
Tahun 2013
Banyaknya Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan 31
Pemerintah Kota Palu Tahun 2009 2013
Banyaknya Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan 31
Pemerintah Kota Palu Berdasarkan Eselon, Tahun
2013
Jumlah Pegawai Daerah menurut SKPD dan Jenis 32
Kelamin Kota Palu Tahun 2013
Jumlah Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Rasio 40
Jenis Kelamin menurut Kecamatan di Kota Palu,
2013
Jumlah Penduduk, Jumlah Rumah Tangga dan Rata- 40
rata Anggoto Rumah Tangga menurut Kecamatan di
Kota Palu, 2013
Penduduk menurut Kecamatan Umur dan Jenis 43
Kelamin, 2013
Penduduk Berumur 15 Tahun ke atas menurut Jenis 48
Kegiatan di Kota Palu, 2013
Jumlah Pencari Kerja yang Terdaftar menurut 49
Tingkat Pendidikan dan Jenis Kelamin di Kota Palu
Jumlah Lowongan/Kesempatan Kerja menurut 50
Tingkat Pendidikan dan Jenis Kelamin di Kota Palu,
Tahun 2013
Jumlah Keluarga menurut Pentahapan Tahun 2013
52
Banyaknya PUS dan Pencapaian KB Aktif menurut 53
Kecamatan Tahun 2013
Jumlah Klinik dan Akseptor KB menurut Kecamatan 55
Tahun 2009 2013
Tabel 6.10
Tabel 6.11
Tabel 6.12
Tabel 6.13
Tabel 6.14
Tabel 6.15
Tabel 6.16
Tabel 6.17
Tabel 6.18
Tabel 6.19
Tabel 6.20
Tabel 6.21
Tabel 7.1
Tabel 7.2
Tabel 7.3
56
57
58
59
60
61
62
64
65
66
67
69
74
75
77
Tabel 7.4
Tabel 7.5
Tabel 7.6
Tabel 7.7
Tabel 7.8
Tabel 7.9
Tabel 8.1
Tabel 8.2
Tabel 8.3
Tabel 8.4
Tabel 8.5
Tabel 8.6
Tabel 8.7
Tabel 9.1
Tabel 9.2
Tabel 9.3
Tabel 10.1
Tabel 10.2
78
80
82
82
84
85
89
90
92
94
96
96
97
103
104
104
109
111
Tabel 10.3
Tabel 11.1
Tabel 11.2
Tabel 11.3
Tabel 11.4
Tabel 11.5
Tabel 11.6
Tabel 11.7
Tabel 11.8
Tabel 11.9
Tabel 11.10
Tabel 12.1
Tabel 12.2
Tabel 12.3
Tabel 12.4
112
114
115
116
117
118
119
120
121
121
122
127
128
129
130
Tabel 12.5
Tabel 12.6
Tabel 12.7
Tabel 12.8
Tabel 12.9
Tabel 12.10
Tabel 12.11
Tabel 12.12
Tabel 12.13
Tabel 12.14
Tabel 12.15
Tabel 13.1
Tabel 13.2
Tabel 13.3
Tabel 13.4
Tabel 13.5
Tabel 13.6
Tabel 13.7
134
135
136
137
138
138
139
140
141
142
143
148
150
151
152
155
155
157
Tabel 13.8
Tabel 13.9
Tabel 14.1
159
159
162
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1
Gambar 4.2
Gambar 5.1
Gambar 5.2
Gambar 6.1
Gambar 6.2
Gambar 6.3
Gambar 6.4
Gambar 6.5
Gambar 6.6
Gambar 6.7
Gambar 6.8
Gambar 6.9
Gambar 6.10
Gambar 6.11
Gambar 6.12
Gambar 7.1
Gambar 7.2
Gambar 7.3
halaman
Suhu Udara Kota Palu Tahun 2013
22
Kelembapan Udara Kota Palu Tahun 2013
22
Pembagian Luas Wilayah Kota Palu Dalam 8
28
Kecamatan
Jumlah PNS Daerah Kota Palu Tahun 2009 2013
30
Persentase Penduduk Kota Palu menurut
38
Kecamatan, 2013
Jumlah Penduduk Kota Palu menurut Jenis Kelamin
39
dan Kecamatan, 2013
Piramida Penduduk Kota Palu, 2013
42
Kepadatan Penduduk Kota Palu Per Kecamatan
44
Tahun 2013
Jumlah Kelahiran dan Kematian di Kota Palu
45
menurut Kecamatan Tahun 2013
Jumlah Migrasi Masuk dan Keluar Kota Palu
46
menurut Kecamatan Tahun 2013
Persentase Penduduk 15 tahun ke atas yang
47
Bekerja, Pengangguran dan Bukan Angkatan Kerja
di Kota Palu 2013
Jumlah Pencari Kerja yang Ditempatkan menurut
51
Sektor Kegiatan Ekonomi Tahun 2013
Jumlah Pengguna KB Berdasarkan Alat Kontrasepsi
54
yang Digunakan Tahun 2009 2013
Banyaknya Guru Menurut Jenjang Pendidikan di
63
Kota Palu Tahun 2013
Jumlah Siswa menurut Jenjang Pendidikan di Kota
63
Palu Tahun 2013
Persentase Penduduk Kota Palu menurut Agama
68
Tahun 2013
Luas Panen dan Produksi Tanaman Padi, 2009
73
2013
Populasi Ternak Besar dan Kecil di Kota Palu,
81
Tahun 2013
Populasi Ternak Unggas di Kota Palu Tahun 2013
81
Gambar 7.4
Gambar 7.5
Gambar 8.1
Gambar 8.2
Gambar 8.3
Gambar 8.4
Gambar 8.5
Gambar 8.6
Gambar 8.7
Gambar 8.8
Gambar 9.1
Gambar 9.2
Gambar 10.1
Gambar 10.2
Gambar 10.3
Gambar 11.1
Gambar 12.1
Gambar 12.2
83
86
88
91
93
93
95
95
98
98
102
105
108
109
110
120
124
125
Gambar 12.3
Gambar 12.4
Gambar 12.5
Gambar 12.6
Gambar 12.7
Gambar 12.8
Gambar 13.1
Gambar 13.2
Gambar 13.3
126
131
132
133
143
144
150
154
158
BAB I
Kota Palu 2014 1
P E N D A H Profil
U L Daerah
UAN
1.1
Latar Belakang
Penyelenggaraan pemerintahan daerah adalah merupakan salah
Kota Palu merupakan ibu kota dari Provinsi Sulawesi Tengah. Kota
Palu merupakan pusat pemerintahan dan pusat perekonomian di Sulawesi
Tengah. Tidak bisa dipungkiri, pembangunan Kota Palu di segala bidang
menunjukkan perkembangan yang signifikan. Dalam kurun waktu sepuluh
tahun terakhir ini, Kota Palu terus berbenah serta meningkatkan berbagai
sumber daya baik hayati maupun non hayati.
Pembangunan Kota Palu akan dapat terlaksana dengan baik dan
terarah apabila dilakukan dengan perencanaan yang matang.
1.2
2.
Sebagai
bahan
acuan
untuk
studi-studi
terkait
dengan
Sebagai
bahan
perencanaan,
evaluasi,
dan
monitoring
BAB II
Profil Daerah Kota Palu 2014 5
SEJARAH KOTA PALU
Palu adalah Kota Baru yang letaknya di muara sungai. Dr. Kruyt
menguraikan bahwa Palu sebenarnya tempat baru dihuni orang (De Aste
Toradjas van Midden Celebes). Awal mula pembentukan Kota Palu berasal
dari penduduk Desa Bontolevo di Pegunungan Ulayo. Setelah pergeseran
penduduk ke dataran rendah, akhirnya mereka sampai di Boya Pogego
sekarang ini
Kota Palu sekarang ini adalah bermula dari kesatuan empat kampung,
yaitu: Besusu, Tanggabanggo (Siranindi) sekarang bernama Kamonji,
Panggovia sekarang bernama Lere, Boyantongo sekarang bernama
Kelurahan Baru. Mereka membentuk satu Dewan Adat disebut Patanggota.
Salah satu tugasnya adalah memilih raja dan para pembantunya yang erat
hubungannya dengan kegiatan kerajaan. Kerajaan Palu lama-kelamaan
menjadi salah satu kerajaan yang dikenal dan sangat berpengaruh. Itulah
sebabnya Belanda mengadakan pendekatan terhadap Kerajaan Palu.
Belanda pertama kali berkunjung ke Palu pada masa kepemimpinan Raja
Maili (Mangge Risa) untuk mendapatkan perlindungan dari Manado pada
tahun 1868. Pada tahun 1888, Gubernur Belanda untuk Sulawesi bersama
dengan bala tentara dan beberapa kapal tiba di Kerajaan Palu, mereka pun
menyerang Kayumalue. Setelah peristiwa perang Kayumalue, Raja Maili
terbunuh oleh pihak Belanda dan jenazahnya dibawa ke Palu. Setelah itu ia
digantikan oleh Raja Jodjokodi. Pada tanggal 1 Mei 1888 Raja Jodjokodi
menandatangani perjanjian pendek kepada Pemerintah Hindia Belanda.
Berikut daftar susunan raja-raja Palu :
1. Pue Nggari (Siralangi) 1796 - 1805
2. I Dato Labungulili 1805 - 1815
latar
belakang
pertumbuhan
Kota
Palu
dalam
LAMBANG DAERAH
Gambar berbentuk Buah Kelapa dan Belanga (kura tanah) yang bersudut
lima dengan warna dasar biru, merah, hijau dan kuning melambangkan
1.
2.
3.
4.
Arti moto Maliu Ntinuvu adalah pengabdian yang tulus dilandasi dengan
semangat persatuan dan kesatuan yang kokoh dengan senantiasa mendapat
lindungan Tuhan Yang Maha Esa dalam melaksanakan pembangunan demi
kehidupan yang makmur, sejahtera dan lestari.
BAB III
Profil Daerah Kota Palu
2014 11
KEBIJAKAN UMUM PEMBANGUNAN
DAERAH
3.1
Kota Palu yang lahir dari fakta dan realitas permasalahan yang menjadi
prioritas untuk ditanggani sesegera mungkin serta dengan memperhatikan
potensi wilayah, kondisi geografis, perekonomian daerah, sosial budaya,
prasarana dan sarana, serta kodisi sumberdaya aparatur pemerintah yang
ada sebagai modal dasar yang dimiliki oleh Kota Palu dan faktor-faktor
strategis yang muncul, amanat pembangunan sebagai yang tercantum
dalam Pembukaan UUD 1945 dan arah pembangunan nasional 2010-2014
(RPJMN), arah pembangunan Provinsi Sulawesi Tengah sebagaimana
termuat dalam RPJMD Provinsi Sulawesi Tengah 2011-2016 serta
komitmen politik Walikota dan Wakil Walikota terpilih maka Visi Kota Palu
Tahun 2010-2015 dirumuskan sebagai berikut:
KOTA TELUK BERBASIS JASA PARIWISATA, INDUSTRI, DAN
PERDAGANGAN BERWAWASAN EKOLOGIS
Visi tersebut merupakan suatu gambaran tentang keadaan dan
upaya masa mendatang yang berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan
pemerintah Kota Palu. Visi merupakan cara pandang jauh kedepan yang
diharapkan menjadi acuan Pemerintah Kota Palu membawa dan
menempatkan diri pada suatu tatanan berbangsa dan bernegara serta
kedudukan hirarki kota sebagai pusat aktivitas kaum urban. Sesuai dengan
amanat visi tersebut, maka kebijakan pembangunan daerah mengacu pada
realitas masalah, potensi dan daya dukung lingkungan yang bercirikan nilainilai sosial budaya, sehingga kebijakan pembangunan tersebut diharapkan
2.
3.
4.
3.2
(organisasi)
dan
ketatalaksanaan
(manajemen)
Pelayanan Pendidikan
Masalah pelayanan pendidikan di Kota Palu ditandai dengan
biaya pendidikan yang mahal dan sulit diakses oleh
masyarakat miskin.
b.
Pelayanan Kesehatan
Pembangunan kesehatan yang selama ini telah dilaksanakan
cukup memberikan hasil dalam meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat yang ditandai dengan menurunnya
angka kematian ibu melahirkan, angka kematian bayi, angka
kesakitan dan kecacatan akibat penyakit menular dan tidak
menular, dengan demikian umur harapan hidup penduduk
semakin meningkat.
c.
Kurangnya Infrastruktur
Kondisi infrastruktur di Kota Palu masih kurang, apalagi hal ini
berkaitan dengan status Ibukota Propinsi Sulawesi Tengah
menuju kebangkitan menjadi kota yang sejajar dengan kota
maju lainnya. Infrastruktur yang meliputi sarana dan
prasarana jalan layaknya sebuah kota maju belum memadai,
sarana dan prasarana serta asesoris penerangan jalan yang
tidak memadai sebagai ibukota propinsi,
energi yang
yang
sangat
mempengaruhi
keberadaan
f.
prioritas
pembangunan
daerah
sehingga
lebih
mudah
Prioritas
BAB IV
G E O G RProfil
A FDaerah
I Kota Palu 2014 19
4.1
Topografi
Kota Palu dengan wilayah seluas 395,06 kilometer persegi, berada
pada kawasan dataran lembah Palu dan teluk Palu yang secara astronomis
terletak antara 0,36 - 0,56 Lintang Selatan dan 119,45 - 121,1
Bujur Timur, tepat berada di bawah garis Khatulistiwa dengan ketinggian 0
- 700 meter dari permukaan laut.
Keadaan geologi Kota Palu secara
Ketinggian
Jumlah
Kelurahan
Pantai
Bukan
Pantai
<500
500 700
700+
01 Palu Barat
02 Tatanga
03 Ulujadi
04 Palu Selatan
05 Palu Timur
06 Mantikulore
07 Palu Utara
08 Tawaeli
Kota Palu
5
45
4
17
1
28
1
43
Kecamatan
berikut:
Tabel 4.2
Nama Sungai yang Mengalir di Kota
Palu menurut Kecamatan
Kecamatan
Nama Sungai
01 Palu Barat
Sungai Palu
02 Tatanga
Sungai Lewara
03 Ulujadi
Sungai Palu,
Sungai Kawatuna
Sungai Palu,
sungai Pondo
Sungai Kawatuna,
Sungai Pondo,
Sungai Watutela
04 Palu Selatan
05 Palu Timur
06 Mantikulore
07 Palu Utara
08 Tawaeli
Sungai Taipa
Sungai
Pantoloan,
Sungai Tawaeli
82
80
78
76
74
72
70
68
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
Sepember
Oktober
Nopember
Desember
Kelembapan
Udara (%)
Gambar 4.2
Kelembapan Udara Kota Palu Tahun 2013
Pada tahun 2013, rata-rata suhu udara di Kota Palu yang tercatat
pada Stasiun Udara Mutiara Palu adalah 27,7C Suhu terendah terjadi pada
bulan Juli yaitu sebesar 26,64C, dan suhu terpanas terjadi pada bulan
Maret yaitu dengan temperature 28,47C sedangkan bulan-bulan lainnya
suhu udara berkisar antara 26,82C - 28,18C.
Kelembaban udara rata-rata tertinggi terjadi pada bulan Juli yang
mencapai 80,78 persen, sedangkan kelembaban udara terendah terjadi
pada bulan Oktober yaitu 73,09 persen.
4.3
Pemanfaatan Lahan
Lahan di Kota Palu terdiri dari lahan kering dan lahan basah. Lahan
Kawasan budi daya Kota Palu meliputi kawasan budi daya wilayah
darat dengan luas 17.216 ha dan Kawasan Budi Daya wilayah
laut dengan luas 10.460 ha yang terdiri atas:
Kawasan perumahan yang dapat dirinci, meliputi perumahan
dengan kepadatan tinggi, perumahan dengan kepadatan
sedang, dan perumahan dengan kepadatan rendah;
Kawasan perdagangan dan jasa, yang diantaranya terdiri atas
pasar tradisional, pusat perbelanjaan dan toko modern;
Kawasan
perkantoran
yang
diantaranya
terdiri
atas
(disertai
persyaratan
yang
ketat
untuk
pelaksanaan
penambangannya),
pelayanan
umum
BAB V
P E M E R I N TProfil
AH
AN
Daerah
Kota Palu 2014 27
5.1
Administrasi Pemerintahan
Batas-batas wilayah administratif Kota Palu adalah sebagai berikut:
Sebelah Utara
: Kecamatan
Donggala;
Sebelah Selatan
Sebelah Barat
Sebelah Timur
Tanantovea,
Kabupaten
2,10% 3,78%
7,58%
15,12%
10,19%
6,93%
1,95%
52,35%
Palu Barat
Tatanga
Ulujadi
Palu Selatan
Palu Timur
Mantikulore
Palu Utara
Tawaeli
Organisasi Pemerintahan
Dalam rangka meningkatkan kapasitas Pemerintah Daerah untuk
Kecamatan
Ibu Kota
Kecamatan
Jumlah
Kelurahan
Jumlah
RW
Jumlah
RT
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
01 Palu Barat
Lere
37
131
02 Tatanga
Pengawu
34
128
03 Ulujadi
Tipo
31
101
04 Palu Selatan
Birobuli Utara
41
162
05 Palu Timur
Besusu Barat
36
132
06 Mantikulore
Talise
55
196
07 Palu Utara
08 Tawaeli
Mamboro
20
79
5
45
32
286
77
1006
Lambara
Kota Palu
5.3
Gambar 5.2
Jumlah PNS Daerah Kota Palu Tahun 2009 - 2013
8500
8400
Orang
8300
8200
8100
8000
7900
2009
2010
2011
2012
2013
Tabel 5.2
Banyaknya Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kota Palu
Tahun 2009 - 2013
Tingkat Pendidikan
(1)
SD
SLTP/sederajat
SLTA/sederajat
Diploma I
Diploma II
Diploma III/Akademi
S1
S2
S3
(2)
51
62
1 898
142
646
712
4 425
187
1
2013
8 124
Sumber
Tabel 5.3
Banyaknya Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kota
Palu Berdasarkan Eselon, Tahun 2013
Eselon
(1)
Eselon 1
Eselon 2
Eselon 3
Eselon 4
Eselon 5
JFT
JFU
(4)
0
34
156
737
32
4 984
2 181
Kota Palu
8 124
Tabel 5.4
Jumlah Pegawai Daerah menurut SKPD dan Jenis Kelamin Kota Palu
Tahun 2013
Nama SKPD
Total
(1)
(2)
(3)
(4)
16
45
61
33
55
16
14
30
19
20
19
11
38
31
39
33
72
15
18
24
20
11
17
35
29
41
24
24
48
91
18
22
32
113
113
17
36
53
21
60
81
109
42
151
25
38
14
31
39
69
74
60
134
63
59
122
109
38
147
41
21
62
50
42
92
10
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
22
(1)
DINAS TENAGA KERJA DAN SOSISAL
GUDANG FARMASI
INSPEKTORAT
KANTOR PEMADAM KEBAKARAN
KANTOR PERPUSTAKAAN, ARSIP DAN
DOKUMENTASI
KANTOR SATUA POLISI PAMONG PRAJA
KECEMATAN MANTIKULORE
KECEMATAN PALU BARAT
KECEMATAN PALU SELATAN
KACEMATAN PALU TIMUR
KECEMATAN PALU UTARA
KECEMATAN TATAGA
KECEMATAN TAWELI
KECEMATAN ULU JADI
KELURAHAN BAIYA
KELURAHAN BALAROA
KELURAHAN BARU
KELURAHAN BESUSU BARAT
KELURAHAN BESUSU TENGAH
KELURAHAN BESUSU TIMUR
KELURAHAN BIROBULI SELATAN
KELURAHAN BIROBULI UTARA
KELURAHAN BAYOGE
KELURAHAN BULURI
KELURAHAN DONGALA KODI
KELURAHAN DUYU
KELURAHAN KABONENA
KELURAHAN KAMONJI
KELURAHAN KAWATUNA
KELURAHAN KAYUMALUE NGAPA
KELURAHAN KAYUMALUE PAJEKO
KELURAHAN LAMBARA
KELURAHAN LASOANI
KELURAHAN LAYANA INDAH
KELURAHAN LERE
KELURAHAN LOLU SELATAN
KELURAHAN LOLU UTARA
KELURAHAN MAMBORO
KELURAHAN MAMBORO BARAT
(2)
29
3
14
41
(3)
30
4
11
3
(4)
59
7
25
44
13
81
9
14
18
14
7
7
6
8
7
8
7
8
5
2
11
11
5
7
4
7
8
6
7
6
6
6
5
5
5
5
5
9
4
15
8
10
11
6
8
9
10
6
3
2
4
11
3
12
8
6
4
2
4
4
6
5
3
3
4
4
9
4
4
6
8
4
2
96
17
24
29
20
15
16
16
14
10
10
11
19
8
14
13
17
9
9
8
11
14
11
1
9
10
10
14
9
9
11
13
13
6
(1)
KELURAHAN NUNU
KELURAHAN PALUPI
KELURAHAN PANAU
KELURAHAN PANTOLOAN
KELURAHAN PANTOLOAN BOYA
KELURAHAN PENGAWU
KELURAHAN PETOBO
KELURAHAN POBOYA
KELURAHAN SILAE
KELURAHAN SIRANINDI
KELURAHAN TAIPA
KELURAHAN TALISE
KELURAHAN TANAMODINDI
KELURAHAN TATURA SELATAN
KELURAHAN TATURA UTARA
KELURAHAN TAVANJUKA
KELURAHAN TIPO
KELURAHAN TONDO
KELURAHAN UJUNA
KELURAHAN WATUSAMPU
PEMERINTAH KOTA PALU
PUSKESMAS BIROBULI
PUSKESMAS DUYU
PUSKESMAS KAMONJI
PUSKESMAS KAWATUNA
PUSKESMAS MABELOPURA
PUSKESMAS MAMBORO
PUSKESMAS PANTOLOAN
PUSKESMAS PETOBO
PUSKESMAS SINGGANI
PUSKESMAS TALISE
PUSKESMAS TAWAELI
PUSKESMAS TIPO
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ANUTAPURA
SANGGAR KEGIATAN BELAJAR (SKB)
SD NEGERI PALU
SD SWASTA PALU
SEKRETARIAT DAERAH
SEKRETARIAT DEWAN PENGURUS KORPRI
(2)
8
4
4
7
6
8
9
8
6
4
8
10
6
4
3
2
5
4
6
6
43
6
4
6
6
6
4
8
2
6
5
5
3
87
7
335
57
85
3
(3)
2
13
4
2
2
3
11
2
4
4
1
5
10
12
10
6
4
8
7
2
60
37
24
44
30
41
24
28
41
44
34
28
26
330
11
1163
174
54
5
(4)
10
17
8
9
8
11
20
10
10
8
9
15
16
16
13
8
9
12
13
8
103
43
28
50
36
47
28
36
43
50
39
33
29
417
18
1498
231
139
8
115
116
117
(1)
SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT
DAERAH
SEKRETARIAT KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA
PALU
SMA NEGERI PALU
SMA SWASTA PALU
SMK NEGERI PALU
SMK SWASTA PALU
SMP NEGERI PALU
SMP SWASTA PALU
TK PEMBINA
TK SWASTA PALU
TK-SD SWASTA PALU
UPTD URUSAN PENDIDIKAN TK DAN
PENDIDIKAN DASAR KECAMATAN PALU BARAT
UPTD URUSAN PENDIDIKAN TK DAN
PENDIDIKAN DASAR KECAMATAN PALU
SELATAN
UPTD URUSAN PENDIDIKAN TK DAN
PENDIDIKAN DASAR KECAMATAN PALU TIMUR
UPTD URUSAN PENDIDIKAN TK DAN
PENDIDIKAN DASAR KECAMATAN PALU UTARA
KOMISI PEMILIHAN UMUM
TOTAL
(2)
23
(3)
24
(4)
47
189
75
186
7
270
76
0
2
1
13
336
116
239
12
655
167
13
56
222
22
525
191
425
19
925
243
13
58
223
35
13
21
15
24
14
19
12
2 968
5 156
8 124
BAB VI
SOSIAL BUDAYA
6.1 Demografi
6.1.1 Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk di suatu wilayah dipengaruhi oleh tiga komponen
demografi yaitu kelahiran (birth), kematian (death) dan perpindahan penduduk
(migration).
Jumlah penduduk Kota Palu pada tahun 2013 mencapai 356.279 jiwa dan
tersebar di 8 kecamatan, yang terdiri dari 179.291 jiwa penduduk laki-laki dan
176.988 jiwa penduduk perempuan. Kecamatan Palu Selatan memiliki jumlah
penduduk tertinggi yaitu 69.087 jiwa (19,39%) sedangkan yang terendah
adalah Kecamatan Tawaeli yaitu hanya 19.761 jiwa (5,55%).
Gambar
6.1
PALU BARAT
14,24%
MANTIKULORE
18,97%
TATANGA
12,49%
ULUJADI
8,01%
PALU TIMUR
15,36%
PALU
SELATAN
19,39%
[Diolah dari Hasil Proyeksi Penduduk 2013]
Ditinjau dari jenis kelamin, pada tahun 2013 jumlah penduduk laki-laki
tercatat sebanyak 179.291 jiwa dan jumlah penduduk perempuan sebanyak
176.988 jiwa. Gambar 6.2 menunjukkan perbandingan jumlah penduduk
menurut jenis kelamin per kecamatan.
Gambar 6.2 Jumlah Penduduk Kota Palu menurut Jenis Kelamin dan
Kecamatan, 2013
70000
60000
50000
40000
30000
20000
10000
0
Laki-laki
Perempuan
Tabel 6.1 Jumlah Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Rasio Jenis
Kelamin menurut Kecamatan di Kota Palu, 2013
Kecamatan
(1)
Palu Barat
Tatanga
Ulujadi
Palu Selatan
Palu Timur
Mantikulore
Palu Utara
Tawaeli
Kota Palu
Penduduk (Jiwa)
Laki-Laki
(2)
25 369
22 516
14 358
34 738
27 220
34 406
10 659
10 025
179 291
Perempuan
(3)
25 382
21 990
14 184
34 349
27 493
33 197
10 658
9 735
176 988
Rasio Jenis
Kelamin
Jumlah
(4)
50 751
44 506
28 542
69 087
54 713
67 603
21 317
19 760
356 279
(5)
100
102
101
101
99
104
100
103
101
Jumlah
Penduduk
(2)
50 751
44 506
28 542
69 087
54 713
67 603
21 317
19 760
356 279
356
279
[Diolah dari Hasil Proyeksi Penduduk
2013]
Rumah
Tangga
(3)
Rata-rata Anggota
Rumah Tangga
(4)
12 811
9 567
6 376
16 745
13 873
13 504
4 057
4 164
81 097
4
5
4
4
4
5
5
5
4
4
Rata-rata jumlah anggota rumah tangga untuk tiap satu rumah tangga
di Kota Palu adalah 4 orang.
6.1.2
dan jenis kelamin yang disajikan secara grafik. Sumbu horizontal (dasar
piramida penduduk) menunjukkan jumlah penduduk dapat berupa jumlah
absolut ataupun persentase, sedangkan sumbu vertikal menunjukkan umur.
Dasar piramida dimulai dengan kelompok umur termuda dan dilanjutkan ke
atas untuk kelompok umur yang lebih tua dan biasanya puncak piramida untuk
kelompok umur yang lebih tua sering dibuat dengan sistem umur terbuka
(75+), dan bagian kiri piramida digunakan untuk mewakili penduduk laki-laki
sedangkan bagian kanan untuk penduduk perempuan.
Gambar 6.3 menunjukkan komposisi atau struktur umur penduduk di
Kota Palu terbesar selama tahun 2013 berada pada kelompok umur 20-24
tahun, hal ini menunjukkan bahwa penduduk Kota Palu masih tergolong
penduduk muda.
Penduduk muda berusia dibawah 15 tahun umumnya dianggap
sebagai penduduk yang belum produktif karena secara ekonomis masih
tergantung pada orang tua atau orang lain yang menanggungnya. Selain itu,
penduduk berusia di atas 65 tahun juga dianggap tidak produktif lagi sesudah
melewati masa pensiun. Penduduk usia 15-64 tahun, adalah penduduk usia
kerja yang dianggap produktif.
Dengan melihat perbandingan jumlah penduduk yang berusia non
produktif dengan penduduk usia produktif dapat diketahui besarnya angka
ketergantungan pada Tahun 2013 yaitu sebesar 39. Artinya bahwa setiap 100
orang yang berusia kerja (dianggap produktif) mempunyai tanggungan
sebanyak 39 orang yang belum produktif dan dianggap tidak produktif lagi.
Gambar
6.3
75+
70-74
65-69
60 - 64
55-59
50-54
45-49
40-44
35-39
30-34
25-29
20-24
15-19
10-14
5-9
0-4
30000
20000
10000
Laki-Laki
10000
20000
30000
Perempuan
Laki-Laki
(2)
16 882
14 228
15 021
20 429
21 930
16 515
15 206
13 549
12 581
10 517
8 277
5 895
3 721
2 226
1 203
1 111
Perempuan
(3)
16 226
13 178
14 462
21 629
21 394
15 731
14 762
13 902
12 864
10 090
7 604
5 532
3 673
2 497
1 586
1 858
Kota Palu
179 291
176 988
Jumlah
(4)
33 108
27 406
29 483
42 058
43 324
32 246
29 968
27 451
25 445
20 607
15 881
11 427
7 394
4 723
2 789
2 969
356 279
wilayah Kota Palu 395,06 km, kepadatan penduduk tercatat sebanyak 902
2
jiwa/km, artinya tiap km wilayah Kota Palu dihuni sebanyak 902 jiwa.
Bila dilihat penyebaran penduduk pada tingkat kecamatan, Kecamatan
Palu Timur merupakan wilayah dengan kepadatan tertinggi yaitu 7.055
jiwa/km, sedangkan Kecamatan Mantikulore merupakan wilayah yang
terjarang penduduknya yaitu hanya sekitar 327 jiwa/km.
Gambar 6.4 Kepadatan Penduduk Kota Palu Per Kecamatan Tahun 2013
2
(Jiwa/Km )
6.1.4
tahun 2013 jumlah kelahiran penduduk di Kota Palu mencapai 5.761 orang.
Jumlah kelahiran tertinggi pada tahun 2013 di Kecamatan Mantikulore yaitu
sebesar 1.110 jiwa. Sedangkan jumlah kelahiran terendah di Kecamatan Palu
Utara yaitu 322 jiwa.
Gambar 6.5 Jumlah Kelahiran dan Kematian Kota di Palu Menurut Kecamatan,
Tahun 2013
1110
1400
935
1200 932
1000
805
652
800
612
600
400
322
279
274
200
224
274
195
393
324
93
171
Kematian
Kelahiran
Tingkat kelahiran kasar/Crude Birth Rate (CBR) tahun 2013 sebesar 16.
Angka tersebut mengandung arti bahwa pada tahun 2013 ada anak yang lahir
sebesar 16 per 1000 orang penduduk Kota Palu.
700
600
500
400
300
499
257
439
237
421
258
176 151
200
100
101
41 55 55
Migrasi Masuk
Migrasi Keluar
6.2
Ketenagakerjaan
Penduduk Usia Kerja (PUK) adalah penduduk yang berusia 15 tahun ke
atas. Penduduk Usia Kerja diklasifikasikan menjadi 2 yaitu Angkatan Kerja dan
Bukan Angkatan Kerja. Yang tergolong Angkatan Kerja adalah penduduk usia
kerja yang bekerja atau memiliki pekerjaan tapi sementara tidak bekerja, dan
penganggur. Sedangkan Bukan Angkatan Kerja adalah penduduk usia kerja
yang masih sekolah, mengurus rumah tangga atau melakukan kegiatan lainnya.
Gambar 6.7 Persentase Penduduk 15 Tahun Ke atas yang Bekerja,
Pengangguran dan Bukan Angkatan Kerja di Kota Palu,
2013
Bekerja
36%
Pengangguran
59%
5%
Bukan Angkatan
Kerja
Persentase
(2)
63,57
92,97
7,03
36,43
26,81
56,48
16,71
63,57
7,03
92,97
Pada tahun 2013, berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Tenaga
Kerja dan Transmigrasi Kota Palu, jumlah pencari kerja yang terdaftar sebanyak
5.855 orang. Berdasarkan tingkat pendidikan, pencari kerja terbanyak adalah
mereka yang berpendidikan S1 dan S2, diikuti yang berpendidikan SMU dan
Diploma, sisanya berpendidikan SLTP dan SD. Meskipun demikian, ternyata
lowongan kerja atau kesempatan kerja terbanyak diperuntukkan lulusan SMU
sederajat. Hal ini menyebabkan banyaknya pengangguran lulusan S1 maupun
S2.
Tabel 6.5
Jumlah Pencari Kerja yang Terdaftar menurut Tingkat Pendidikan dan Jenis
Kelamin di Kota Palu, Tahun 2013
Tingkat Pendidikan
Bulan
SD
SLTP
SMU/SMK
Diploma I/
II/III
L
P
Sarjana/
Pasca S
L
P
L
(2)
P
(3)
L
(4)
P
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
Januari
12
54
20
39
Februari
12
12
13
22
37
Maret
14
12
26
52
April
11
56
129
14
60
92
149
Mei
99
152
44
173
141
241
Juni
51
52
16
64
108
198
Juli
68
56
20
54
131
215
Agustus
32
18
153
153
89
315
382
486
September
407
395
162
582
556
769
Oktober
113
112
11
30
413
670
Nopember
18
15
Desember
18
14
52
1 093
371
(1)
Jumlah
2013
Sumber
46 1 009
Tabel
6.6
Bulan
SD
L
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
Nopember
Desember
2
16
19
2
-
5
5
370
46
321
32
60
5
208
48
276
4
72
5
5
7
16
7
4
16
9
111
5
5
21
8
1
65
5
4
27
Jumlah
2013
37 2
10
834
613
28
27
150
110
Sumber
(1)
600
500
400
300
200
100
0
Laki-laki
Perempuan
1. Pertanian, Peternakan,
Kehutanan, Perkebunan dan
Perikanan
2. Pertambangan dan
Penggalian
3. Industri Pengolahan
4. Listrik, Gas, dan Air Minum
5. Bangunan
6. Perdangan Besar dan
Perdagangan Eceran serta
Rumah Makan dan Hotel
7. Angkutan, Pergudangan
dan Komunikasi
8. Keuangan dan Asuransi,
Usaha Persewaan Bangunan
dan jasa Perusahaan
9. Jasa Kemasyarakatan,
Sosial dan Perorangan
Pra
KS
(1)
(2)
01 Palu Barat
1 348
02 Tatanga
913
03 Ulujadi
1 118
04 Palu Selatan 1 805
05 Palu Timur
1 232
06 Mantikulore 1 580
07 Palu Utara
878
08 Tawaeli
902
Kota Palu
9 776
KS I
KS II
KS III
(3)
3 037
1 880
1 452
2 146
1 574
2 233
1 468
1 168
14 959
(4)
4 146
2 895
2 256
4 482
4 696
2 392
1 765
1 872
24 504
(5)
2 949
4 673
1 889
4 037
3 808
3 934
747
519
22 551
KS III
Plus
(6)
2 311
1 285
420
1 829
1 591
2 453
132
124
10 145
Jumlah
(7)
13 791
11 646
7 130
14 299
12 901
12 592
4 990
4 586
81 935
Pada tabel di atas menunjukkan bahwa pada tahun 2013 jumlah Pra
KS tercatat sebesar 9.776 KK (11,93 persen), tahapan KS I sebesar 14.959 KK
(18,26 persen), tahapan KS II sebesar 25.504 KK (29,91 persen), tahapan KS III
sebesar 22.551 KK (27,52 persen), dan tahapan KS III plus tercatat sebesar
10.145 KK (12,38 persen).
Pentahapan
Pra KS merupakan
yang
PUS
Target
Pencapaian
(1)
(2)
(3)
(4)
01 Palu Barat
02 Tatanga
03 Ulujadi
04 Palu Selatan
05 Palu Timur
06 Mantikulore
07 Palu Utara
08 Tawaeli
Kota Palu
2013
9 911
8 067
5 596
11 766
7 691
9 960
3 343
2 685
59 019
7 343
5 761
3 704
9 142
5 018
5 118
1 913
1 608
39 607
9 706
6 629
4 164
10 078
5 473
6 196
2 948
2 123
47 317
% terhadap
Target
PUS
(5)
132%
115%
112%
110%
109%
121%
154%
132%
119%
(6)
98%
82%
74%
86%
71%
62%
88%
79%
80%
Pada tahun 2013 jumlah pasangan usia subur (pasangan suami istri
yang usia istrinya antara 15-49 tahun) di Kota Palu mencapai 59.019 pasang,
sedangkan jumlah peserta KB yang aktif sebesar 47.317 orang. Melihat jumlah
peserta KB aktif, berarti sekitar 80 persen dari pasangan usia subur sedang berKB.
7000
6000
5664
5000
4000
2260
3000
1413
2000
833
717
1000
0
Pil
2009
Kondom
2010
IUD
Suntik
2011
MOW
2012
Implan
2013
Tabel 6.9 Jumlah Klinik dan Akseptor KB Menurut Kecamatan Tahun 2009 - 2013
Kecamatan
(1)
KemKes
Kli- Aksepnik
tor
(2)
(3)
Palu Barat
Tatanga
Ulujadi
Unit
TNI
Kli- Aksepnik
tor
(4)
(5)
Swasta
Kli- Aksepnik
tor
(6)
(7)
Jumlah
(8)
Akseptor
(9)
1 536
10
5 406
40
Kli-nik
3 870
950
990
1 069
1 069
Palu Selatan
1 182
84
788
11
2 054
Palu Timur
877
57
1 391
13
2 325
Mantikulore
4 619
65
255
15
4 939
Palu Utara
652
652
Tawaeli
539
539
2013
49
13 758
206
22
4 010
74
17 974
2012
53
10 396
22
2 301
75
12 697
2011
49
10 153
218
26
1 511
77
11 489
2010
55
6 244
22
4 358
77
10 602
2009
47
8 852
221
17
66
9 073
Jumlah
Sumber
PPKBD
(2)
6
6
6
5
5
7
5
5
45
PKB/PLKB
(3)
4
3
2
5
5
6
3
2
30
Jumlah
(4)
10
9
8
10
10
13
8
7
75
6.4
Kesehatan
Palu
Barat
Tatanga
Ulujadi
Palu
Selatan
Palu
Timur
Mantikulore
Palu
Utara
Tawaeli
Jumlah
Puskesmas
Umum
Bersalin
Rawat
Inap
Tanpa
Rawat
Inap
Pustu
Poskes
des
Polin
des
Posyan
du
(2)
(3)
(4)
(5)
(7)
(8)
(9)
(10)
29
23
27
21
33
37
19
23
10
10
30
44
11
212
Dokter
Umum
Dokter
Spesialis
Dokter
Gigi
Dokter
Gigi
Spesialis
Bidan
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Palu Barat
Tatanga
Ulujadi
Palu Selatan
Palu Timur
Mantikulore
Palu Utara
Tawaeli
Kota Palu
21
9
1
33
52
15
2
133
7
2
3
69
2
2
85
4
4
9
20
3
1
1
42
1
1
22
23
10
36
35
22
3
2
153
Kota Palu sebesar 8. Keadaan ini menggambarkan bahwa setiap 1000 orang
penduduk Kota Palu terdapat 8 tenaga kesehatan.
Tabel 6.13 Banyaknya Tenaga Kesehatan menurut Jenis Pendidikan dan
Kecamatan Tahun 2013
PALU
BARAT
TATA
NGA
ULU
JADI
PALU
SEL
PALU
TIMUR
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
MAN
TIKU
LORE
(7)
Spesialis
18
Umum
43
19
Gigi
Farmasi/Apoteker
Asisten Apoteker
21
13
Kesehatan
44
29
219
169
Non
Kesehatan
17
10
Perawat
11
Non
Perawat
Akademi
Dokter
Tenaga
Kesehatan
Paramedis
Bidan
Lain-lain
Jumlah
PALU
UTARA
TAW
AELI
Kota
Palu
(8)
(9)
(10)
30
60
42
21
151
29
22
14
49
26
17
88
122
481
180
47
129
1
24
37
12
111
27
14
28
103
48
24
39
52
37
222
16
13
19
31
12
114
26
39
84
69
155
141
13
527
116
58
436
357
316
912
440
110
2.74
5
6.5 Pendidikan
6.5.1 Pendidikan Pra Sekolah
Pendidikan anak prasekolah merupakan awal bagi pertumbuhan dan
perkembangan anak, hal ini membawa dampak positif bagi perkembangan
anak khususnya untuk memenuhi kebutuhan jasmani dan rohani serta
mengembangkan bakat bakatnya secara optimal dan menyeluruh.
Program pendidikan anak usia prasekolah kini telah banyak
diselenggarakan oleh masyarakat dan lembaga, sebab kesadaran masyarakat
akan pentingnya pendidikan anak prasekolah semakin baik.
Usia prasekolah merupakan kesempatan emas bagi anak untuk
orientasi belajar anak yang sesungguhnya dalam mengembangkan sikap dan
minat belajar serta berbagai potensi dan kemampuan dasar anak lewat
pengembangan sikap mental yang positif.
Tabel 6.14 Banyaknya Fasilitas Pendidikan Pra Sekolah menurut Kelurahan
dan Jenisnya di Kota Palu Tahun 2013
Kelurahan
(1)
Palu Barat
Tatanga
Ulujadi
Palu Selatan
Palu Timur
Mantikulore
Palu Utara
Tawaeli
Jumlah
PAUD
TK/RA
(2)
14
4
1
5
8
12
6
-
(3)
14
13
1
24
23
19
15
2
50
111
Kota
Palu
melalui
Dinas
Pendidikan
berupaya
Kecamatan
Negeri
(1)
Jenjang Pendidikan
SLTP
SMU
SD
SMK
Swasta
Negeri
Swasta
Negeri
Swasta
Negeri
Swasta
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
PALU BARAT
19
10
TATANGA
12
ULUJADI
15
PALU SELATAN
13
PALU TIMUR
24
11
MANTIKULORE
22
PALU UTARA
13
TAWAELI
14
JUMLAH
132
48
27
43
10
23
16
Kecamatan
(2)
(3)
PALU BARAT
(1)
TATANGA
ULUJADI
PALU SELATAN
PALU TIMUR
MANTIKULORE
PALU UTARA
TAWAELI
JUMLAH
21
SD
SLTP
SMK
SLTA
6.5.4
Jumlah Siswa
Gambar 6.11 Jumlah Siswa Menurut Jenjang Pendidikan di Kota Palu Tahun
2013
35000
32554
30000
25000
15000
10000
NEGERI
15390
20000
SWASTA
8662
7551
4365
5000
0
SD
SLTP
SMU
SMK
Jumlah siswa di Kota Palu tahun 2013 baik negeri maupun swasta yang
tercatat di lingkungan Dinas Pendidikan Kota Palu yaitu SD 41.216 siswa, SLTP
19.755 siswa, SMU 11.215 siswa, dan SMK 9.629 siswa.
Tabel 6.17 Banyaknya Sekolah, Murid dan Guru Sekolah Dasar dan Rasio
Murid terhadap Guru, Tahun 2013
Kecamatan
Sekolah
Murid
Guru
(1)
(2)
(4)
(5)
Rasio Murid
terhadap Guru
(6)
01 Palu Barat
31
7 548
424
18
02 Tatanga
20
4 364
200
22
03 Ulujadi
19
2 287
219
10
04 Palu Selatan
21
6 306
257
24
05 Palu Timur
33
8 775
492
18
06 Mantikulore
26
6 368
405
16
07 Palu Utara
16
2 697
154
18
08 Tawaeli
18
2 871
187
15
2 338
18
Kota Palu
Sumber
2013
184
41 216
: Dinas Pendidikan Kota Palu
Tabel
6.18
Kecamatan
Sekolah
Murid
Guru
(1)
(2)
(3)
(4)
Rasio Murid
terhadap Guru
(5)
01 Palu Barat
11
4 112
273
15
02 Tatanga
10
983
98
10
03 Ulujadi
444
89
04 Palu Selatan
3 457
310
10
05 Palu Timur
17
6 655
478
14
06 Mantikulore
10
1 649
197
07 Palu Utara
1 067
85
13
08 Tawaeli
1 388
110
13
1 551
13
Kota Palu
Sumber
2013
70
19 755
: Dinas Pendidikan Kota Palu
Tabel
6.19
Kecamatan
Sekolah
Murid
Guru
(1)
(2)
(3)
(4)
Rasio Murid
terhadap Guru
(5)
01 Palu Barat
2 064
136
15
02 Tatanga
686
60
11
03 Ulujadi
227
38
04 Palu Selatan
2 095
164
13
05 Palu Timur
10
3664
324
11
06 Mantikulore
1370
170
07 Palu Utara
129
36
08 Tawaeli
980
85
12
1 013
11
Kota Palu
Sumber
2013
34
11 215
: Dinas Pendidikan Kota Palu
Tabel
6.20
Kecamatan
Sekolah
Murid
Guru
(1)
(2)
(3)
(4)
Rasio Murid
terhadap Guru
(5)
01 Palu Barat
747
50
15
02 Tatanga
276
22
13
03 Ulujadi
04 Palu Selatan
2 002
163
13
05 Palu Timur
4862
420
12
06 Mantikulore
989
135
07 Palu Utara
537
90
08 Tawaeli
216
14
15
26
9 629
894
11
Kota Palu
2013
Sumber
6.7
Agama
Informasi tentang jumlah penduduk berdasarkan agama diperlukan
Budha, 0,40
Hindu, 1,02
Katolik, 1,40
Protestan,
7,85
Fasilitas
peribadatan
berguna
untuk
memperlancar
aktivitas
Islam
Kristen
Katholik
Hindu
Budha
Masjid
(2)
Surau
(3)
Gereja
(4)
Gereja
(5)
Pura
(6)
Vihara
(7)
Palu Barat
37
18
Tatanga
32
16
Ulujadi
33
Palu Selatan
63
15
27
Palu Timur
40
13
21
Mantikulore
63
17
Palu Utara
20
2
59
(1)
Tawaeli
29
7
Kota Palu
317
99
Sumber : Kelurahan se-Kota Palu
BAB VII
P E R T A N Profil
IAN
Daerah Kota Palu 2014 71
Pembangunan
ekonomi
yang
pemerintah
diarahkan
di
sedang
daerah
pada
perdagangan,
dan
bidang
dilakukan
Kota
Palu
sektor
industri,
jasa
dengan
Pembangunan
pertanian masih
disektor
menjadi penting
luas
luas
lahan
yang
panen
serta
1.
Tanaman Pangan
2.
Hortikultura
3.
Perkebunan
4.
Peternakan
5.
Perikanan
6.
Kehutanan
7.1
Tanaman Pangan
a.
Padi
Tanaman pangan terdiri dari komoditas padi dan palawija. Padi
sawah yang memiliki luas panen 795 Ha pada tahun 2012 menjadi 537 Ha
pada tahun 2013 atau turun sebesar 32,45 persen, sedangkan produksi
padi dari 4.299 ton tahun 2012, menjadi 2.684 ton tahun 2013 atau
mengalami penurunan sebesar 37,57 persen.
Padi tersebar di semua kecamatan Kecuali Kecamatan Palu Timur
yang merupakan pusat kegiatan perdagangan. Adapun daerah sentra
penghasil padi diantaranya adalah Kecamatan Tawaeli, Kecamatan Palu
Selatan, Kecamatan Mantikulore, dan Kecamatan Tatanga.
5000
4000
3000
2000
1000
0
2009
2010
2011
2012
2013
Produksi (ton)
Gambar 7.1
Luas Panen dan Produksi Tanaman Padi Tahun, 2009-2013
b.
Palawija
Luas panen jagung pada tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar
16,47 persen, yaitu dari 346 Ha pada tahun 2012 menjadi 403 Ha pada
tahun 2013. Namun, kenaikan luas lahan ini tidak diiringi dengan kenaikan
produksi jagung dari 2.046 ton pada tahun 2012 menjadi 1.699 ton pada
tahun 2013 atau turun sekitar 16,96 persen. Tanaman palawija lainnya ada
yang mengalami penurunan dan kenaikan.
Tanaman palawija yang merupakan komoditas utama di Kota Palu
adalah ubi kayu. Pada tahun 2013 produksi ubi kayu di Kota Palu mencapai
2.150,81 ton dari luas lahan seluas 98 ha. Komoditas utama kedua setelah
ubi kayu adalah jagung, yakni produksi mencapai sebanyak 1.431,09 ton
dari lahan seluas 468 ha dan merupakan lahan palawija terluas di Kota
Palu.
Tabel 7.1
Luas Panen, Hasil Perhektar dan Produksi Palawija Tahun 2013
(1)
Jagung
Luas Panen
(Ha)
(2)
468
Hasil Perhektar
(Ku/ha)
(3)
30,58
Produksi
(Ton)
(4)
1 431,09
Kedelai
Kacang Tanah
Kacang Hijau
Ubi Kayu
227
98
18,80
219,47
462,78
2 150,81
Ubi Jalar
61
117,91
719,26
Palawija
7.2
Hortikultura
Pertanian Subsektor hortikultura meliputi tanaman sayuran,
Komoditi
Hortikultura
oleh
Dinas
Kehutanan
dan
Kelautan
Kota
dikelompokkan
Palu
ke
dalam
ketimun,
kacangan,
kacangan-
terung,
lombok,
Tabel 7.3
Banyaknya Tanaman Buah-buahan dan Produksi menurut Jenisnya
Tahun 2013
Banyaknya
Produksi
Jenis Buah-buahan
Tanaman
(Kuintal)
(Rumpun/pohon)
(1)
(2)
(4)
01 Alpokat
258
841
02 Anggur
613
510
03 Belimbing
140
86
04 Duku / Langsat
05 Durian
21
43
06 Jambu Biji
286
215
07 Jambu Air
303
93
08 Jeruk
09 Mangga
11 418
7 924
10 Manggis
11 Melinjo
12 Melon
13 Nangka
71 022
11 615
14 Nenas
79 077
3 037
15 Pepaya
1 109
876
16 Pisang
5 512
3 594
17 Rambutan
19
24
18 Salak
19 Sawo
44
58
20 Semangka
21 Sirsak
961
548
22 Sukun
331
708
Sumber : Dinas Pertanian, Kehutanan dan Kelautan Kota Palu
Tanaman
obat-obatan
terdiri
kencur,
temulawak,
kunyit,
lempuyang,
tewireng,
temukunci,
adalah
mengkudu
yakni
mencapai 26.572 kg dari luas lahan 1.806 ha. Komoditas terbesar kedua
adalah kunyit, dengan luas lahan sebesar 2.258 ha produksi kunyit pada
tahun 2013 adalah 18.794 kg.
7.3
Perkebunan
Subsektor perkebunan yang paling besar di Kota Palu adalah pada
Kelapa
Pada tahun 2013 luas tanam perkebunan kelapa di Kota Palu
b.
Kakao (Coklat)
Luas tanam perkebunan coklat di Kota Palu pada tahun 2013 seluas
570 hektar yang sebagian besar terletak di Kecamatan Tawaeli yaitu seluas
347 hektar dan sisanya terdapat di kecamatan lain.
Tabel 7.5
Luas Areal Tanaman Perkebunan menurut Jenis Tanaman (Ha)
Tahun 2013
Jambu
Kecamatan
Kelapa
Kemiri
Coklat
Kopi
Mete
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
01
02
03
04
05
06
07
08
Palu Barat
Tatanga
Ulujadi
Palu Selatan
Palu Timur
Mantikulore
Palu Utara
Tawaeli
Kota Palu
1
6
194
58
72
13
138
1
23
58
482,00
82,00
11
6
2
8
2
4
60
133
4
20
347
27,00 570,00
Peternakan
Ternak Besar dan Kecil di wilayah Kota Palu terdiri dari Kerbau, Sapi,
Kuda, Kambing, Domba dan Babi. Pada tahun 2013 populasi terbesar
adalah kambing sebanyak 100.389 ekor, kemudian sapi 8.272 ekor dan
domba 4.720 ekor.
Sementara populasi unggas terbesar adalah Ayam Pedaging
sejumlah 5.300.000 ekor, Ayam Buras 584.654 ekor, Ayam Ras Petelur
183.807 ekor dan itik 3.228 ekor
120000
100000
ekor
80000
60000
40000
20000
0
Gambar 7.2
Populasi Ternak Besar dan Kecil di Kota Palu, Tahun 2013
6000000
5000000
ekor
4000000
Ayam Ras
Pedaging;
5300000
3000000
2000000
1000000
Ayam ras
petelur;
183807
Ayam Buras;
584654
Itik; 3228
0
Gambar 7.3
Populasi Ternak Unggas di Kota Palu, Tahun 2013
Tabel 7.6
Populasi Ternak Besar dan Ternak Kecil menurut Kecamatan dan Jenisnya
Tahun 2013
01
02
03
04
05
06
07
08
Kecamatan
Kerbau
Sapi
Kuda
Kambing
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
351
713
713
719
107
2 243
1 010
2 452
58
133
23
142
55
256
18
226
9 614
9 345
14 792
10 124
870
45 341
5 693
4 610
911
100 389
Palu Barat
Tatanga
Ulujadi
Palu Selatan
Palu Timur
Mantikulore
Palu Utara
Tawaeli
Kota Palu
3
3
8 272
Domba Babi
(6)
(7)
120
100
160
260
0
3.800
205
75
4 720
7 211
767,68
Kuda
43
7,53
Kambing
65 054
1 588,32
Domba
490
17,89
Babi
Unggas
6 724 744
4 920,94
7.5
Perikanan
Produksi Perikanan di Kota Palu tahun 2013
tercatat sebesar
2.721,59 ton, dan naik 7,24 persen dari tahun 2012 yaitu sebesar 2.537,75
ton. Produksi tersebut terdiri dari produksi perikanan laut sebesar 2.673,04
ton, dan perikanan darat 48,55 ton. Selanjutnya perkembangan produksi
perikanan dari tahun ke tahun dapat dilihat pada gambar berikut ini.
6000
4000
Perikanan Darat
2000
Perikanan Laut
0
2009 2010
2011
2012
2013
Gambar 7.4
Perkembangan Produksi Perikanan, Tahun 2009 - 2013 (ton)
Pada subsektor perikanan, Kota Palu memiliki potensi kelautan
dikarenakan wilayahnya yang sebagian merupakan teluk Palu. Namun
untuk budidaya perikanan darat di kolam-kolam tidak terlalu berpotensi.
Produksi perikanan dengan cara penangkapan mengalami kenaikan hasil
dari 2.508,25 ton pada tahun 2012 menjadi 2.673,04 ton pada tahun 2013.
Produksi ikan dari sisi budidaya juga mengalami peningkatan hasil, untuk
Tabel 7.9
Jumlah Produksi dan Nilai Produksi Perikanan menurut Jenis Usaha
Perikanan Kota Palu, 2013
Jumlah
Nilai Produksi
Jenis Usaha Perikanan
Produksi (ton)
(000 rupiah)
(1)
(2)
(3)
Perikanan Laut
Perikanan Tangkap
2 673,04
47 189 700
Budidaya Laut
Perairan Umum
Perikanan Darat
Budidaya di Tambak
Budidaya di Kolam
48,55
1 218 695
Budidaya di Sawah
Karamba
Produksi Ikan Laut Awetan
Penggaraman
Pengasapan
3 795
Pindang
5 760
Kehutanan
Meskipun Kota Palu merupakan ibu kota Provinsi Sulawesi Tengah,
namun Kota Palu juga memiliki lahan yang berfungsi sebagai hutan, baik
merupakan hutan lindung, hutan produksi terbatas, maupun hutan suaka
alam dan hutan wisata.
Total luas hutan di Kota Palu adalah 17.306 ha. Jenis hutan yang
memiliki luas paling besar adalah Hutan Lindung yaitu 7.141 ha ( 41,26%)
sisanya adalah hutan produksi terbatas (4.376 ha) dan hutan suaka alam
dan hutan wisata (5.789 ha). Selain itu, di Kota Palu tidak terdapat jenis
hutan lain baik berupa hutan produksi tetap, hutan yang dapat di konversi,
maupun kawasan hutan tetap.
Hutan Lindung
34%
41%
Hutan Produksi
Terbatas
25%
Gambar 7.5
Persentase Luas Hutan menurut Penggunaan di Kota Palu
BAB VIII
KONSTRUKSI, INDUSTRI, PERTAMBANGAN,
PENGGALIANProfil
DAN
ENERGI
Daerah
Kota Palu 2014 87
8.1
KONSTRUKSI
Pembangunan di sektor konstruksi di Kota Palu dalam kurun waktu
lima tahun terakhir terjadi begitu besar. Hal ini terlihat pada pertumbuhan
PDRB di sector konstruksi yang terlihat pada gambar di bawah ini:
14,22
11,85
12,53
9,71
8,10
2009
2010
2011
2012
2013
Gambar 8.1
Laju Pertumbuhan PDRB pada Sektor Konstruksi di Kota Palu
Tahun 2009 2013
Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa dari tahun 2009
pertumbuhan sektor konstruksi hanya 8,10 persen namun pada tahun
2013 pertumbuhannya melejit menjadi 14,22 persen. Kota Palu merupakan
wilayah yang sedang berkembang dan sedang giat melaksanakan
pembangunan fisik. Pembangunan perumahan terjadi di hamper seluruh
wilayah Kota Palu baik yang dilakukan oleh perorangan maupun oleh para
pengembang. Pembangunan sarana perdagangan berupa ruko dan pusatpusat perbelanjaan juga terjadi dimana-mana.
88
Kota Palu
377
433
544
1 094
147
852
77
44
3 568
8.2
INDUSTRI
Sebagaimana yang telah diamanatkan oleh RPJMD pembangunan
2009
2010
2011
2012
2013
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Industri Aneka (IA)
548
645
660
692
702
Industri Logam, Mesin,
2
Elektronik dan Kimia
891 1 038 1 049 1 054 1 063
(ILMK)
3 Industri Hasil Pertanian
1 175 1 357 1 393 1 432 1 454
dan Kehutanan (IHPK)
Jumlah
2 614 3 040 3 102 3 178 3 219
Sumber : Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi & UKM Kota Palu
1
90
mampu
10000
9000
8000
7000
6000
5000
4000
3000
2000
1000
0
2009
2010
2011
2012
2013
Industri Aneka (IA)
Industri Logam, Mesin, Elektronik dan Kimia (ILMK)
Industri Hasil Pertanian dan Kehutanan (IHPK)
2009
2010
2011
2012
2013
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Jumlah
39 660,15
92
Gambar 8.3
Nilai Produksi Perusahaan Industri menurut Klasifikasi
Industri ( juta rupiah) Tahun 2009 - 2013
200000
150000
100000
50000
0
2009
2010
2011
2012
2013
Industri Aneka(IA)
Industri Logam, Mesin, Elektronik dan Kimia (ILMK)
Industri Hasil Pertanian dan Kehutanan (IHPK)
Gambar 8.4
Nilai Tambah Perusahaan Industri menurut Klasifikasi
Industri (juta rupiah) Tahun 2009 - 2013
100000
80000
60000
40000
20000
0
2009
2010
2011
2012
2013
Industri Aneka (IA)
Industri Logam, Mesin, Elektronik dan Kimia (ILMK)
Industri Hasil Pertanian dan Kehutanan (IHPK)
3,97 persen terhadap total PDRB Kota Palu, sektor pertambangan di Kota
Palu mengalami peningkatan yang cukup besar pada tahun 2013. Laju
pertumbuhan PDRB pada sektor pertambangan dan penggalian pada tahun
2013 adalah sebesar 10,96 persen.
Tabel 8.4
Produk Tambang dan Galian Menurut Kecamatan di Kota Palu
Nama Kecamatan
Produk Tambang dan Galian
(1)
(2)
01 Palu Barat
02 Tatanga
Pertambangan Pasir Besi
03 Ulujadi
Penggalian Batu Bangunan
04 Palu Selatan
Pertambangan Pasir Besi
05 Palu Timur
06 Mantikulore
Penambangan Emas
07 Palu Utara
Penambangan Pasir Besi
08 Tawaeli
Penggalian Batu Bangunan
Di Kota Palu terdapat tempat penambangan emas, yaitu di
Kelurahan Poboya, Kecamatan Mantikulore. Selain itu terdapat pula
penggalian pasir besi dan batu bangunan di Kecamatan Ulujadi, Kecamatan
Palu Selatan, Kecamatan Palu Utara, dan Kecamatan Tawaeli.
94
Gambar 8.5
Laju Pertumbuhan PDRB Sektor Pertambangan dan
Penggalian Tahun 2009 - 2013
11,16
10,96
8,95
8,98
5,88
2009
8.4
2010
2011
2012
2013
ENERGI
Produksi listrik yang dibangkitkan oleh PT PLN area pelayanan Kota
Palu selama Tahun 2013 adalah sebanyak 498.641,256 ribu kilo watt. Dari
100 persen yang dibangkitkan, terjual hanya 69,70 persen atau sekitar
347.550,192 ribu kilo watt. Sebanyak 30,30 persen hilang atau susut dalam
pendistribusian
Gambar 8.6
Perkembangan Produksi Listrik dan Yang Terjual
Tahun 2009 - 2013 (Juta Kwh)
Juta Kwh
600
400
200
0
2009
2010
2011
Tahun 2012
Terjual
Diproduksi
2013
Tahun
(1)
Tabel 8.5
Pembangkit Tenaga Listrik dan Daya Listrik
Tahun 2009 - 2013
Tenaga Listrik
Pembangkit
Terpasang Mampu Beban Puncak
Tenaga Listrik
(Kw)
(Kw)
(Kw)
(2)
(3)
(4)
(5)
2009
Diesel/PLTU
73 700
51 600
32 000
2010
Diesel/PLTU
100 700
74 900
60 630
2011
Diesel/PLTU
139 335
106 603
89 867
2012
Diesel/PLTU
131 410
87 255
83 303
2013
Diesel/PLTU
125 240
91 500
74 200
86 778
9 987 704
2010
93 367
5 394 802
2011
102 161
5 490 056
2012
111 459
3 319 381
2013
123 788
3 072 331
96
Tabel 8.7
Rata-rata Produksi Listrik yang Terjual (Kwh) menurut Golongan Tarif
Tahun 2009 - 2013
Golongan
2009
2010
2011
2012
2013
Tarif
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
S1
S2
S3
R1
R2
R3
R4
B1
B2
B3
B4
I1
I2
I3
I4
P1
P2
P3
6.H1
H2
1080
6 173 869 7 318 445 8 680 729 12 879 434 13 760 218
1 487 200 1 428 560 2 513 920 2 751 280
3 071 961
118 476 720 128 715 281147 892 706175 800 070 195 294 962
6 588 078 7 349 263 7 733 711 8 878 399
9 623 060
2 230 925 3 208 496 3 083 471 3 713 351
4 205 338
9 903 511 15 597 573 17 774 581 19 942 295 21 006 656
29 429 912 26 175 745 27 663 118 29 016 564 32 313 945
3 125 000 4 736 040 6 937 382 7 809 840 10 146 388
441 350
498 702
513 157
506 640
471 995
5 365 184 6 231 641 6 738 539 6 566 858
6 239 528
993 884 1 042 128 1 370 396 1 754 544
2 611 196
11 278 788 10 448 566 11 752 854 14 174 930 13 620 805
1 384 400 1 586 400 1 937 200 2 253 112
3 247 376
6 512 807 9 739 074 18 989 160 22 833 331 25 667 403
-
200
0
2009
2010
Gardu
2011
2012
2013
Pelanggan (00)
Gambar 8.8
Persentase Pelanggan PLN menurut Pengguna Listrik
2%
0%0%
6%
Rumahtangga
Industri
Instansi
92%
Bisnis
Sosial
98
Jika dilihat dari jenis pengguna listrik, sebanyak 91,76 persen dari
jumlah pelanggan PLN merupakan rumah tangga, sisanya adalah bisnis
(5,71 persen), sosial (1,76 persen), instansi (0,66 persen), dan industri
(0,12 persen).
100
BAB IX
P E R D A G A NProfil
G Daerah
A N Kota Palu 2014 101
9.1
Neraca Perdagangan
Neraca Perdagangan yang tercatat pada beberapa pelabuhan
penting di Kota Palu menunjukkan angka surplus dari tahun ke tahun. Nilai
Ekspor dari tahun 2009 sampai 2013 mengalami penurunan, yaitu dari
244,079 juta US$ pada tahun 2009 dan kini menjadi 38,77 juta US$ pada
tahun 2013, meskipun pada tahun 2010 nilai ekspor mengalami kenaikan
menjadi sebesar 320,359 juta US$. Hal ini berarti semakin berkurang
barang dan jasa yang dijual ke luar daerah Kota Palu. Hal ini juga
menyebabkan neraca perdagangan (nilai surplus) berkurang dari tahun ke
tahun. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 9.1 di bawah ini.
350000
300000
000 US$
250000
200000
Ekspor
150000
Impor
100000
50000
0
2009
2010
2011
2012
2013
Gambar 9.1
Perkembangan Nilai Ekspor dan Impor Kota Palu
Tahun 2009-2013 (000 US$)
Tahun
(1)
Tabel 9.1
Neraca Perdagangan Kota Palu
Tahun 2009 2013 ( 000 US$)
Ekspor
Impor
(2)
(3)
Surplus
(4)
2009
244 078,892
334,500
234 744,392
2010
320 359,865
8 318,826
312 041,039
2011
147 106,674
11 891,210
135 215,46
2012
85 109,954
3 438,942
81 671,01
2013
38 768,438
15 468,150
23 300,29
Sumber : Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Pantoloan, Kota Palu
Tabel 9.2
Perkembangan Volume Ekspor menurut PelabuhanPelabuhan Penting
Tahun 2009 2013 (Ton)
Pelabuhan Laut
Pelabuhan Udara/
Tahun
Jumlah
Mutiara Palu
Pantoloan
Taipa
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
2009
129 879,659
129 879,659
2010
136 842,640
136 842,640
2011
1,158
63 601,997
63 603,115
2012
45 010,678
45 010, 678
2013
18 062,322
18 062,322
Sumber : Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Pantoloan, Kota Palu
Tabel 9.3
Perkembangan Volume Impor menurut Pelabuhan Pelabuhan Penting
Tahun 2009 2013 ( Ton)
Pelabuhan Laut
Pelabuhan Udara
Tahun
Jumlah
Mutiara Palu
Pantoloan
Taipa
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
2009
1 905,999
1 905,999
2010
9 698,470
9 698,470
2011
22 663,189
22 663,189
2012
1,860
4 037,249
4 039,109
2013
13 446,405
13 446,405
Sumber : Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Pantoloan, Kota Palu
Gambar 9.2
Laju Pertumbuhan PDRB Subsektor Perdagangan Kota
Palu, Tahun 2013
9.32
6.76
2009
7.84
2010
2011
8.99
2012
9.78
2013
BAB X
P A R I W I SProfil
A Daerah
T A Kota Palu 2014 107
10.1
HOTEL
Dalam memberikan palayanan terhadap wisatawan asing maupun
3000
2500
2000
1500
1000
500
0
2009
Kamar
2010
2011
Tempat Tidur
2012
2013
Jml Tenaga Kerja
Fasilitas kamar dan tempat tidur pada tahun 2013 tercatat sebanyak
1.784 buah kamar dan 2.671 tempat tidur. Bila dibandingkan dengan tahun
2012, menunjukkan adanya peningkatan jumlah baik kamar maupun jumlah
tempat tidur.
Jumlah tenaga kerja perhotelan pada tahun 2013 tercatat sebanyak
1.015 orang yang sampai saat ini masih didominasi oleh tenaga kerja
tamatan SLTA (71%).
Tabel 10.1
Banyaknya Sarana dan Prasarana Akomodasi menurut Klasifikasi
Tahun 2009 - 2013
Hotel Berbintang
Tahun
Hotel Melati
Unit
Kamar
(1)
(2)
(3)
Tempat
Tidur
(4)
2009
212
2010
2011
Jml
Tenaga
Kerja
Unit
Kamar
(5)
(6)
Tempat
Tidur
(7)
304
55
932
1 435
771
167
279
59
912
1 405
710
201
319
58
971
1 552
726
2012
341
493
64
1 085
1 633
877
2013
453
645
69
1 331
2 026
1 015
(8)
5%
Gambar 10.2
Persentase Tenaga Kerja pada Hotel menurut Tingkat
Pendidikan Tahun 2013
17%
7%
Universitas
Diploma
71%
SLTA
SD/SLTP
Gambar 10.3
Tingkat Penghunian Kamar Hotel menurut Klasifikasi Hotel
(persen), Tahun 2009 - 2013
66,47
65,14
63,55
32,24
31,77
30,17
69,73
54,42
25,99
2009
2010
2011
2012
Hotel Berbintang
Hotel Non Bintang
25,47
2013
rumah makan di Kota Palu pada tahun 2013 sebanyak 54 unit, dan jumlah
warung/kedai makan sebanyak 903, tersebar di seluruh kecamatan di Kota
Palu. Kecamatan dengan jumlah warung/kedai makan terbanyak adalah
Kecamatan Palu Selatan yaitu sebanyak 227 unit. Dan kecamatan dengan
jumlah rumah makan/restoran terbanyak adalah Kecamatan Palu Utara
yaitu 18 unit.
Tabel 10.2
Jumlah Warung/Kedai Makan dan Rumah Makan/Restoran, menurut
Kecamatan di Kota Palu Tahun 2013
Warung/Kedai
Rumah Makan/
Kecamatan
Makan
Restoran
(1)
(2)
(3)
Palu Barat
169
3
Tatanga
106
0
Ulujadi
36
2
Palu Selatan
227
12
Palu Timur
174
31
Mantikulore
128
6
Palu Utara
18
0
Tawaeli
45
0
Kota Palu
903
54
Objek Wisata
Kota Palu memiliki beberapa obyek wisata alam antara lain Pantai
Talise, Pantai Tumbelaka, Pantai Nikki, dan Pantai Taipa. Selain itu obyek
wisata lain yang ditawarkan adalah wisata air seperti Millenium Waterpark,
Kolam renang Winners, Wisata pemandian Graha Tirta. Ada pula wisata
budaya UPT Museum Sulawesi Tengah. Sektor pariwisata ini sangat
berpeluang untuk dikembangkan karena dukungan akomodasi yang
memadai seperti perhotelan dan restoran. Dengan dijadikannya Kota Palu
sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) tentu memberikan peluang untuk
Nama Situs
(1)
(2)
Museum Sulawesi Tengah
Kuburan Dato Karama
Kuburuan Guru Tua
Banue Oge atau Souraja
Gedung
Bersejarah
1.
2.
3.
4.
Tempat
Spiritual
Taman
Rekreasi
1.
2.
3.
4.
5.
Wisata Tirta 1.
Tumbelaka
Niki Beach
Graha Tirta
Waterboom Millenium
Taipa Beach
Pantai Talise
Kelurahan
Pengelola
(3)
(4)
Siranindi
Lere
Siranindi
Lere
Pemerintah
Pemerintah
Pemerintah
Pemerintah
Balaroa
Watusampu
Pemerintah
Non Pemerintah
Tipo
Buluri
Petobo
Tatura Selatan
Taipa
Talise
Non Pemerintah
Non Pemerintah
Non Pemerintah
Non Pemerintah
Non Pemerintah
Non Pemerintah
BAB XI
TRANSPORTASI DAN
Profil KOMUNIKASI
Daerah Kota Palu 2014 113
11.1
Sarana Transportasi
Di Kota Palu terdapat satu bandar udara yaitu Bandar Udara
Mutiara Sis Aljufri. Bandara inilah yang menjadi pintu gerbang angkutan
udara dari dan ke Kota Palu. Kota Palu memiliki dua 2 pelabuhan yaitu
Pantoloan dan Taipa. Dari kedua pelabuhan tersebut yang mendapat
kunjungan kapal dari luar negeri adalah Pelabuhan Pantoloan saja.
Tabel 11.1
Jumlah Sarana Transportasi Menurut Kecamatan Kota Palu
Tahun 2013
Jenis - jenis Sarana Transportasi
Kecamatan
Agen bus/
Pelabuhan
Bandar
Terminal
minibus
Laut
Udara
(1)
(2)
(3)
(6)
01 Palu Barat
02 Tatanga
03 Ulujadi
04 Palu Selatan
05 Palu Timur
06 Mantikulore
07 Palu Utara
08 Tawaeli
Kota Palu
Tabel 11.3
Banyaknya Kendaraan Wajib Uji menurut Jenisnya
Tahun 2009 2013
Jenis Kendaraan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
2009
2010
2011
2012
2013
(1)
Mobil Penumpang Umum
Mobil Bus Umum
Mobil Bus bukan Umum
Mobil Barang Umum
Mobil Barang bukan Umum
Kendaraan Khusus Umum
Kendaraan Khusus bukan
Umum
Kereta Gandeng
Kereta Gandeng / Kereta
Tempel bukan Umum
Kendaraan Bermotor (Tiga
Roda) Bukan Umum
(2)
326
1 768
4 359
-
(3)
(4)
(5)
(6)
350
346
377
66
1 794 1 588
877
4 843 2 051 1 182 1 222
- 1 533
742
695
-
Jumlah
6 524
30
33
38
27
10
33
41
66
54
58
21
17
meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya 1.200 kendaraan. Dari jenis
kendaraan yang wajib uji tersebut, mobil barang umum dan bukan umum
merupakan jumlah yang terbesar yaitu sebanyak 1.917 kendaraan, mobil
bus umum dan bukan umum mencapai 877 kendaraan, kereta gandeng
bukan umum 58 kendaraan.
2 707
2 707
255 346
253 939
40 015
2010
3 215
3 215
333 830
333 041
30 743
2011
3 616
3 618
387 901
393 563
28 090
2012
3 751
3 751
442 426
449 021
24 761
2013
4 338
4 338
498 996
498 452
22 778
Tabel 11.5
Jumlah Barang, Bagasi dan Paket Pos yang Dibongkar dan Dimuat di
Bandara Mutiara Palu
Tahun 2009 2013 (Kg)
Barang
Bagasi
Paket Pos
Tahun
Bongkar
Muat
Bongkar
Muat
Bongkar Muat
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
2009
30 017
25 194
2010
64 867
52 027
2011
61 082
55 786
2012
62 170
59 586
2013
75 623
72 372
Pantoloan
1 858
289
31 218
39 589
406 957
50 785
Taipa
177
4 606
6 506
1 079
3 239
2013
2012
2011
2010
2009
2 035
1 863
1 676
1 694
1 854
289
273
165
68
59
35 824
39 506
47 102
45 272
60 012
46 095
42 317
52 250
50 487
62 787
408 036
441 725
491 586
648 645
558 026
54 024
88 999
62 621
237 074
1 141 684
Sarana Komunikasi
Dalam subsektor telekomunikasi, kebutuhan akan informasi yang
Tabel 11.7
Banyaknya Pelanggan dan Sarana Telekomunikasi menurut STO dan
Jenis Penggunaan, Tahun 2009 2013
RT/Sosial/ Telepon
No
STO
Wartel
usaha
Umum
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
1.
11 265
2.
4 935
3.
1 825
4.
Sentral Tawaeli
846
2013
18 871
2012
22 391
2011
37 226
17
2010
34 276
28
49
2009
32 990
31
48
Kota Palu
Gambar 11.1
Jumlah Pelanggan Telepon menurut STO
Tahun 2013
15
10
5
STO 1 /
Palu Timur
STO 2 /
STO 3 /
Palu
Palu Barat
Selatan STO
Sentral
Tawaeli
Tabel 11.8
Banyaknya Surat, Warkat/Kartu Pos, Paket Pos dan Wesel Pos Dalam Negeri,
Tahun 2009 2013
Diterima
Dikirim
Warkat/
Warkat/
Tahun
Paket Wesel
Paket Wesel
Surat Pos Kartu
Surat Pos Kartu
Pos
Pos
Pos
Pos
Pos
Pos
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
2009
1 427 181
9 786 9 726
1 242 766
5 165
49 791
2010
1 458 360
18 321 24 753
2 461 705
5 217
38 603
2011
4 631 840
26 329 41 841
5 741 849
5 679
48 748
2012
4 162 236
23 619 19 137
5 902 458
4 949
49 126
2013
2 868 000
21 600 13 920
3 144 000
3 348
20 544
Sumber
Tabel 11.9
Banyaknya Surat, Warkat/Kartu Pos, Paket Pos dan Wesel Pos Luar Negeri
Tahun 2009 - 2013
Tahun
(1)
Diterima
Warkat/
Surat
Paket
Kartu
Pos
Pos
Pos
(2)
(3)
(4)
Dikirim
Wesel
Warkat/ Paket
Surat Pos
Pos
Kartu Pos Pos
(5)
(6)
(7)
(8)
Wesel
Pos
(9)
2009
541
210
200
91 250
903
127
2010
673
312
300
92 751
59
130
2011
841
340
540
78 470
71
148
2012
894
408
608
87 610
164
211
2013
1 080
360
3 000
61 960
60
120
Sumber
2 868 000
21 600
30 115
1 080
360
3 000
3 144 000
3 348
20 544
61 960
60
240
Negeri
2. Diterima dari
Luar Negeri
3. Dikirim dalam
Negeri
4. Dikirim ke luar
Negeri
Sumber
BAB XII
EKONOMI DAN KEUANGAN
DAERAH
Profil Daerah Kota Palu 2014 123
Bank
Pada tahun 2013 jumlah bank di Kota Palu sebanyak enam puluh dua
kantor bank yang terdiri atas satu Bank Indonesia, empat Bank Perkreditan
Rakyat (BPR), dan lima puluh tujuh Bank Umum. Jika dilihat berdasarkan
statusnya maka kantor bank yang ada di Kota Palu terdiri atas lima kantor
pusat, dua puluh dua kantor cabang, lima belas kantor cabang pembantu,
lima kantor kas, dan lima belas kantor unit.
Gambar 12.1
Persentase Kantor Bank Menurut Status di Kota Palu
Kantor Pusat
8%
24%
36%
24%
8%
Kantor Cabang
Kantor Cabang
Pembantu
Kantor Kas
6.000.000
Gambar 12.2
Posisi Kredit Perbankan menurut Sektor Ekonomi
Tahun 2010 - 2013
Pertanian, Perburuan
dan Sarana Pertanian
Pertambangan/
Penggalian,
5.000.000
Perindustrian
4.000.000
juta rupiah
3.000.000
Perdagangan
2.000.000
Perhubungan
Jasa Dunia Usaha
1.000.000
Jasa Sosial
Masyarakat
2010
2011
2012
2013
Lainnya
Lonjakan investasi di Kota Palu cukup tinggi. Hal ini salah satunya
dikarenakan Kota Palu merupakan salah satu koridor dari representasi
wilayah Sulawesi dalam Masterplan Percepatan Pembangunan Ekonomi
Indonesia (MP3EI) yang dicanangkan oleh Menko Perekonomian Hatta
Rajasa. Dimana Kota Palu merupakan salah satu wilayah yang dijadikan
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Posisi Kredit investasi paling besar ada di
sektor perdagangan yakni mencapai 663.895 juta rupiah.
Gambar 12.3
Posisi Kredit Investasi Bank Pemerintah dan Bank Swasta
menurut Sektor Ekonomi
Tahun 2010 - 2013
700.000
Pertanian, Perburuan
dan Sarana Pertanian
Pertambangan/Penggali
an
Perindustrian
600.000
juta rupiah
500.000
400.000
300.000
Perdagangan
200.000
Perhubungan
Jasa Dunia Usaha
100.000
Jasa Sosial Masyarakat
2010
2011
2012
2013
Lainnya
Tabel 12.1
Posisi Tabungan Perbankan (Juta Rupiah)
Tahun 2009 2013
Tahun
Posisi Akhir
Penabung
Nominal
(1)
(2)
(3)
(4)
2013
Triwulan I
Triwulan II
Triwulan III
Triwulan IV
607 649
582 489
637 675
700 893
6 153 806
6 397 734
6 564 532
6 724 774
2012
Triwulan I
Triwulan II
Triwulan III
Triwulan IV
870 212
920 821
944 874
915 412
2 928 923
3 265 703
3 438 912
3 869 750
2011
Triwulan I
Triwulan II
Triwulan III
Triwulan IV
417 749
429 009
440 799
457 673
2 384 139
2 560 147
2 264 752
3 298 556
2010
Triwulan I
Triwulan II
Triwulan III
Triwulan IV
381 495
395 341
412 554
421 130
1 953 091
2 124 644
2 288 364
2 750 562
2009
Triwulan I
Triwulan II
Triwulan III
Triwulan IV
311 355
340 077
349 472
306 822
1 444 911
1 639 236
1 718 214
2 070 341
Tabel 12.2
Posisi Penghimpunan Dana Perbankan (Juta Rupiah)
Tahun 2009 2013
Tahun
Posisi Akhir
(1)
(2)
Giro
(Jt rp)
(3)
Deposito
(VA)
(4)
Tabungan
(Jt rp)
(5)
Jumlah
(Jt rp + VA)
(6)
2013
Triwulan I
Triwulan II
Triwulan III
Triwulan IV
2 851 054
2 917 255
2 905 915
1 737 347
1 730 559
1 808 852
1 840 392
1 919 916
5 860 318
6 197 582
6 617 825
7 673 098
10 441 931
10 923 688
11 364 133
11 330 363
2012
Triwulan I
Triwulan II
Triwulan III
Triwulan IV
1 278 940
1 357 953
1 361 012
1 052 924
1 327 491
1 276 641
1 318 554
1 179 110
2 928 923
3 265 703
3 438 912
3 869 750
5 535 354
5 900 297
6 118 478
6 101 784
2011
Triwulan I
Triwulan II
Triwulan III
Triwulan IV
884 063
903 884
917 780
954 352
1 318 304
1 348 693
1 359 015
1 142 415
2 384 139
2 560 147
2 654 752
3 298 556
4 586 506
4 812 724
4 931 547
5 395 323
2010
Triwulan I
Triwulan II
Triwulan III
Triwulan IV
810 306
925 265
934 633
860 344
1 157 972
1 159 221
1 158 678
1 124 209
1 953 091
2 124 644
2 288 364
2 750 562
3 921 369
4 209 130
4 381 675
4 735 115
2009
Triwulan I
Triwulan II
Triwulan III
Triwulan IV
759 824
744 978
736 128
739 369
990 104
1 005 379
994 054
894 017
1 528 583
1 720 136
1 812 239
2 233 231
3 278 511
3 470 493
3 542 421
3 866 617
Tahun
(1)
2013
2012
2011
2010
2009
Tabel 12.3
Posisi Deposito Berjangka Bank (Jutaan Rupiah)
Tahun 2009 2013
1
3
6
12
24
Posisi Akhir
Bulan
Bulan
Bulan
Bulan
Bulan
(2)
(5)
Lainnya
Jumlah
(7)
(8)
(3)
(4)
(6)
Triwulan I
605 274
306 896
1 112 578
128 460
6 153 806
Triwulan II
540 902
394 299
175 375
182 731
6 397 734
Triwulan III
535 032
372 782
6 564 532
Triwulan IV
588 297
382 989
127 026
Triwulan I
787 272
299 868
112 508
Triwulan II
728 145
278 578
Triwulan III
768 022
261 778
Triwulan IV
585 614
Triwulan I
81 365
6 221
4 031
1 189 928
102 916
4 361
20 563
1 327 491
123 189
97 294
4 263
45 171
1 276 641
129 526
106 410
2 193
50 622
1 318 554
326 888
129 119
93 223
2 338
41 926
1 179 110
766 958
259 480
72 238
65 872
3 154
1 188 316
Triwulan II
796 190
231 998
79 353
65 982
3 184
1 197 956
Triwulan III
789 971
233 993
90 542
65 152
3 390
1 203 638
Triwulan IV
559 093
244 280
85 420
69 640
3 397
1 230
988 686
Triwulan I
535 737
221 461
65 290
49 873
3 652
281 959
1 157 972
Triwulan II
717 853
237 647
68 407
66 669
4 469
64 176
1 159 221
Triwulan III
738 129
231 927
80 612
68 110
5 992
33 908
1 158 678
Triwulan IV
646 610
234 237
92 581
74 710
3 509
72 562
1 124 209
Triwulan I
578 667
220 471
84 649
57 445
2 474
46 398
990 104
Triwulan II
588 230
206 364
68 699
53 393
2 413
86 280
1 005 379
Triwulan III
563 445
221 804
64 541
52 743
2 438
89 083
994 054
Triwulan IV
487 972
231 281
66 334
59 646
2 428
46 356
894 017
Tabel 12.4
Perputaran Kliring Perbankan (Juta Rupiah)
Tahun 2012 2013
Bulan
Warkat (Lembar)
Tahun
(1)
2013
(2)
(4)
Januari
9 969
377 941.85
Pebruari
8 311
310 828.36
Maret
2012
Nominal
(3)
8 738
304 982.65
April
10 069
371 756.28
Mei
9 442
350 232.40
Juni
8 540
330 795.16
Juli
10 221
422 587.01
Agustus
8 452
349 595.22
September
9 288
336 182.55
Oktober
9 456
395 552.52
Nopember
9 748
360 854.77
Desember
9 751
430 404.80
Januari
10 569
350 363,89
Pebruari
9 692
291 982,96
Maret
9 894
288 827,32
April
9 901
312 267,11
Mei
10 393
323 972,59
Juni
9 773
296 526,81
Juli
11 013
362 623,17
Agustus
9 421
298 593,83
September
9 453
319 215,61
Oktober
11 510
398 480,15
Nopember
10 636
362 707,56
Desember
9 479
370 795,80
b.
Koperasi
Pada tahun 2013 jumlah koperasi yang ada di Kota Palu sebanyak 318
unit koperasi yang tersebar di delapan kecamatan. Semua koperasi tersebut
merupakan koperasi primer.
Kecamatan Palu Timur yaitu sebanyak 115 unit dan paling sedikit terdapat di
Kecamatan Palu Utara sebanyak sembilan unit.
Gambar 12.4
Persentase Koperasi Menurut Kecamatan di Kota Palu
Tahun 2013
Palu Utara
Mantikulore 3%
Tawaeli
4%
Palu Barat
16%
Tatanga
4%
18%
Palu Timur
36%
Palu Selatan
16%
Ulujadi
3%
Gamber 12.5
Jumlah Koperasi dan Anggota Menurut Jenis Koperasi
di Kota Palu, Tahun 2013
120
100
80
60
40
20
0
Jumlah Koperasi
Jumlah Anggota (00)
Gambar 12.6
Jumlah Simpanan, Cadangan, Volume Usaha, dan SHU
menurut Jenis Koperasi di Kota Palu
Tahun 2013 (juta rupiah)
35000
30000
25000
20000
15000
10000
5000
0
Simpanan
Cadangan
Volume Usaha
SHU
Tabel 12.5
Jumlah Modal Dalam dan Luar Koperasi menurut Jenis Koperasi
Tahun 2009 2013 (000 Rupiah)
Jenis Koperasi
Modal Dalam
Modal Luar
(1)
(2)
(3)
01. Koperasi Unit Desa (KUD)
4 421 137
729 330
14 786 812
11 498 249
3 424 281
2 489 004
554 335
350 000
1 101 910
306 632
7 996 917
3 515 961
615 260
142 349
825 000
1 000
4 016 671
1 654 395
53 000
245 000
1 416 000
1 226 000
42 000
273 000
2013
2012
2011
2010
2009
624 055
807 080
39 877 378
36 929 000
26 248 531
24 711 817
20 736 892
23 238 000
24 095 000
23 176 384
20 803 235
18 784 277
12.2
Harga harga
Pembangunan sektor ekonomi sangat tergantung pada keadaan fiskal
dan
moneter.
Apabila
keadaan
tersebut
tidak
terkendali
akan
Gula
Pasir
(Rp/
Kg)
Sabun
Cuci
Garam Minyak
Sun
Bata
Tanah
light
(Rp)
(Rp/Lt)
(Rp/
200 ml)
(7)
(8)
(9)
Tahun
*)
Beras
(Rp/
Kg)
(1)
(2)
(3)
(4)
2009
5 685
7 277
57 925
7 542
7 713
3 111
4 500
3 030
2010
6 537
6 908
56 424
6 667
9 653
3 014
5 833
3 222
2011
7 045
6 934
56 597
8 125
10 457 3 770
6 000
3 655
2012
7 975
7 028
53 572
9 667
12 109 3 783
6 771
3 854
2013
8 049
7 235
58 264
11 220
12 006 4 000
6 208
4 000
(5)
(6)
LanjutanTabel
Tahun
(1)
12.6
Daging sapi
(Rp/Kg)
(10)
Daging Ayam
(Rp/ Kg)
(11)
Kedelai
(Rp/ Kg)
(12)
Jagung (Rp/
Kg)
(13)
2009
57 695
19 978
4 906
2010
60 844
21 916
4 917
2011
65 392
22 813
5 542
2012
71 896
21 488
5 134
2013
79 213
22 857
5 188
Tabel12.7
Rata-rata Harga Bahan Bangunan
Tahun 2009 2013
Tahun
Semen Tonasa
(Rp/Zak)
Besi 10
Seng
Gelombang
Batu
Pondasi
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
2009
50 618
15 708
43 417
95 000
2010
54 390
13 264
41 000
95 833
2011
54 276
12 583
40 500
100 000
2012
59 868
13 250
41 000
100 000
2013
57 424
13 500
41 417
100 000
Tabel12.8
Rata-rata Harga Eceran Sayur-sayuran dan Buah-buahan (Rp/Kg)
Tahun 2009 2013
(2)
Kangkung
(3)
Kol
Kentang
Putih
(4)
(5)
2009
4 733
4 168
4 067
7 733
7 563
15 986
10 035
17 875
15 827
2010
5 376
4 576
4 561
8 087
8 590
20 666
22 958
23 422
26 170
2011
5 556
5 080
3 167
9 611
8 859
22 439
19 672
21 625
28 091
2012
5 054
4 788
3 125
9 122
9 775
16 153
16 167
25 807
26 967
2013
5 295
5 368
4 856
13 053
9 510
40 523
23 000
26 592
34 053
Tahun
Bayam
(1)
12.3
Tomat
(6)
Pajak
Penerimaan PBB merupakan salah satu sumber dana bagi
Tabel 12.9
Realisasi Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan menurut Sektor Pajak
Tahun 2010 2013
Sektor
2010
(2)
(1)
1 Pedesaan
2 Perkotaan
6 391 687
2013
(5)
6 364 040
7 375 009
6 234 944
3 Perkebunan
4 Kehutanan
5 Pertambangan
9 590 128
10 094 433
Jumlah
15 981 815
16 458 473
Sumber : Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Palu
Tabel 12.10
Jumlah Wajib PBB dan Luas Tanah yang Dikenakan PBB menurut Sektor Pajak,
Tahun 2009 2013
Sektor
Wajib Pajak
(2)
(1)
Pedesaan
(3)
Perkotaan
112 701
Perkebunan
Kehutanan
Pertambangan
Migas
Non Migas
Jumlah 2013
112 701
2012
101 000
13 261,42
2011
92 521
39 551,00
2010
92 503
36 714,00
2009
93 255
129 570,00
Sumber : Dinas Pendapatan , Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Palu
Tabel 12.11
Jumlah Ketetapan, Tunggakan, dan Target Realisasi PBB menurut Objek Pajak
Tahun 2013
(1)
Ketetapan
PBB 2012
(2)
Pedesaan
Perkotaan
9 000 000
9 000 000
Sektor
3
4
Perkebunan
Kehutanan
- IHH
- NBT
Pertambangan
- Migas
- Non Migas
Jumlah
Tunggakan
s.d. Des. 2012
(3)
Target
2013
(4)
Realisasi
2013
(5)
6 234 944
6 234 944
Sumber : Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Palu
12.4
ditunjang oleh sumber daya manusia yang handal, juga dipengaruhi oleh
sumber dana yang memadai, yaitu bersumber pada penerimaan daerah, dan
selanjutnya direalisasikan untuk berbagai kegiatan baik yang menyangkut
kegiatan administrasi, operasi, modal dan lainnya.
Pada tahun anggaran 2013 realisasi Penerimaan Daerah Otonom
Kota Palu mencapai 995,93 milyar rupiah. Sumber penerimaan terbesar
adalah dari bagian pendapatan yang berasal dari dana perimbangan yang
tercatat sebesar 653,08 milyar rupiah atau sekitar 65,57 persen dari seluruh
penerimaan.
Tabel 12.12
Realisasi Penerimaan Daerah Otonomi Kota Palu
Tahun 2012 2013 (000 Rupiah)
Sumber Penerimaan
2012
2013
(1)
(2)
(3)
11 038 712
17 037 626
962 471
1 950 749
49 071 274
56 619 937
2 Dana Perimbangan
a. Bagi Hasil Pajak dan Bagi Hasil
Bukan Pajak
b. Dana Alokasi Umum
c. Dana Alokasi Khusus
Jumlah Penerimaan
Sumber :
Tabel 12.13
Realisasi Pengeluaran Daerah Otonomi Kota Palu
Tahun 2012 2013 (000 Rupiah)
Jenis Pengeluaran
2012
2013
(1)
(2)
(3)
10 409 500
6 711 030
465 665
465 665
2 012 742
1 080 579
1 500 000
B. Belanja Langsung
1. Belanja Pegawai
2. Belanja Barang dan Jasa
3. Belanja Modal
Jumlah Belanja
Sumber :
Tabel 12.14
Realisasi Penerimaan dan Pembiayaan Daerah Otonomi Kota Palu
Tahun 2013 (000 Rupiah)
1.
2.
2013
(1)
(2)
62 933 768
2.
77 986 551
3.
2.
Sumber :
12.5
2 367 789
5 488 451
5 000 000
488 451
pada tahun 2013 mencapai 9.728.261 juta rupiah, sedang PDRB harga
konstan mencapai 3.635.395 juta rupiah.
Laju pertumbuhan ekonomi Kota pada tahun 2010 sampai dengan
tahun 2013 cenderung naik, tahun 2011 yaitu 9,44 persen mengalami
kenaikan 1,21 persen dari tahun 2010 sebesar 8,23 persen. Kemudian
mengalami kenaikan kembali sebesar 0,17 persen menjadi 9,61 persen pada
tahun 2012. Pada tahun 2013 laju pertumbuhannya menjadi 9,96%.
Gambar 12.7
Laju Inflasi dan Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2010 - 2013
Laju Pertumbuhan Ekonomi
8,23
6,4
Laju Inflasi
9,96
9,61
9,44
7,57
5,87
4,47
2010
2011
2012
2013
Tabel 12.15
Perkembangan Indikator Makro Ekonomi Kota Palu
Indikator
(1)
Tahun
2010
2011
2012
2013
(3)
(4)
(5)
(6)
6 145 475
7 131 148
8 283 620
9 728 261
2 755 931
3 016 139
3 305 959
3 635 395
8,23
9,44
9,61
9,96
Tingkat Pertumbuhan
Ekonomi
Pendapatan Perkapita
(harga berlaku) (Rp)
Inflasi
4,47
23.813.359 27.303.645
5,87
7,57
Gambar 12.8
Peranan Sektor-sektor Ekonomi terhadap PDRB Kota Palu Tahun 2013
Pertanian; 2,65
Pertambangan &
Penggalian; 4,4
Industri Pengolahan;
11,62
Jasa-jasa; 30,89
Bangunan; 10,21
BAB XIII
POLITIK, HUKUM, DAN
Profil KEAMANAN
Daerah Kota Palu 2014 147
13.1
Lembaga Politik
Jumlah partai peserta pemilu pada Pemilu Legislatif 2009 di Kota
(1)
01
(2)
Partai Hati Nurani Rakyat
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
Partai Kedaulatan
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
Partai Pelopor
23
24
25
26
27
28
29
30
Partai Patriot
31
Partai Demokrat
32
33
34
35
Partai Merdeka
36
37
38
Partai Buruh
Gambar 13.1
Komposisi DPRD Kota Palu Tahun 2013
20%
23%
Fraksi Golkar
Fraksi Demokrat
20%
27%
10%
Fraksi PKS
Fraksi Palu Ngataku
Tabel 13.2
Komposisi DPRD Kota Palu, Tahun 2013
Uraian
(1)
A. FRAKSI:
1
Fraksi Golkar
Fraksi Demokrat
2
Fraksi PKS
3
Fraksi Palu Ngataku
4
Fraksi Persatuan Amanat Bangsa
5
Sub Jumlah
B. KOMISI:
A
Bidang Pemerintahan
B
Bidang Ekonomi Keuangan
C
Bidang Pembangunan
Sub Jumlah
Sumber
: DPRD Kota Palu
Jumlah Anggota
L
P
Jumlah
(2)
(3)
(4)
6
5
1
8
4
24
1
1
2
2
6
7
6
3
8
6
30
7
9
8
24
3
3
6
10
9
11
30
Tabel 13.3
Jumlah Keputusan DPRD Kota Palu, Tahun 2009 - 2013
Keputusan
2009
2010
2011
2012
2013
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Peraturan Daerah
11
18
14
Keputusan DPRD
14
21
18
20
21
Nota
14
11
17
Musyawarah
10
11
12
Memorandum
Panitia Anggaran
Sumber
13.2
kelurahan diketahui bahwa di Kota Palu terdapat 186 lembaga non profit
yang tersebar di seluruh kecamatan di Kota Palu. Lembaga-lembaga non
profit tersebut terdiri atas organisasi masyarakat, partai politik, organisasi
social,
organisasi
profesi,
perkumpulan
sosial/budaya/olahraga/hobi,
17
Tatanga
13
Ulujadi
Palu Selatan
18
Palu Timur
24
12
14
Mantikulore
Palu Utara
Tawaeli
Kota Palu
65
51
20
12
27
13.2
tahun
2013
jumlah
narapidana
kurungan/pengganti
denda
berdasarkan putusan pengadilan berjumlah 493 orang, yang terdiri dari 459
orang napi laki-laki dan 34 orang napi perempuan. Jika dilihat berdasarkan
umur jumlah napi dewasa sebanyak 492 napi, dan sisanya yaitu satu orang
anak-anak.
Dilihat dari tindak kejahatan yang dilakukan nampak bahwa yang
terbanyak adalah tindak kejahatan narkoba, yaitu sebanyak 220 orang. Bila
dibandingkan dengan tahun sebelumnya secara keseluruhan tambahan Napi
pada kedua LP yang ada di Kota Palu mengalami penurunan, yaitu 510 pada
tahun 2012 menjadi 493 pada tahun 2013.
Gambar 13.2
Persentase Narapidana menurut Jenis Kejahatan dan
Pelanggaran Tahun 2013
2% 0% 1%
1%
3%
12%
23%
2%
4%
2%
1%
2%
2%
45%
Ketertiban Umum
Kesusilaan
Pembunuhan
Penganiayaan
Pencurian
Perampokan
Penggelapan
Merusak Barang
Narkoba
Korupsi
Perlindungan Anak
Teroris
Lain-lain
Tabel 13.5
Jumlah Narapidana termasuk Pidana Kurungan/Pengganti Denda
berdasarkan Putusan Pengadilan menurut Jenis Tindak Pidana dan
Bulan, Tahun 2013
Tindak Pidana
Bulan
Jumlah
Pidana Khusus
Pidana Umum
(1)
(2)
(3)
(4)
01 Januari
210
255
465
02 Februari
210
267
477
03 Maret
213
266
474
04 April
209
242
451
05 Mei
215
271
486
06 Juni
224
274
498
07 Juli
233
251
484
08 Agustus
169
326
495
09 September
223
262
485
10 Oktober
225
247
482
11 Nopember
228
477
505
12 Desember
232
261
493
Sumber : Lembaga Pemasyarakatan Palu
Tabel 13.6
Jumlah Narapidana termasuk Pidana Kurungan/ Pengganti Denda
berdasarkan Putusan Pengadilan menurut Kelompok Usia dan Jenis
Kelamin, Tahun 2009 -2013
Jenis kelamin
Kelompok Usia
Jumlah
Laki-laki
Perempuan
(1)
(2)
(3)
(4)
Dewasa
Pemuda
Anak-anak
458
1
34
-
492
1
Total
459
34
493
Tabel 13.7
Banyaknya Kejahatan Terhadap Jiwa/Badan dan Harta Benda menurut
Jenisnya Tahun 2012 - 2013
Jenis Kejahatan
(1)
2012
2013
(5)
(6)
Penganiayaan Berat
565
Penganiayaan Ringan
419
Perkosaan/Zinah
12
Pembunuhan
Pencurian Ringan
58
105
Penipuan
275
215
Penggelapan
Pengrusakan/menghancurkan barang
131
565
Penadahan
529
10
Pencurian lainnya
491
354
3 036
Jumlah
Sumber : Polres Kota Palu
Gambar 13.3
Banyaknya Kasus Perceraian yang Masuk menurut Jenis
Kasus
120
100
80
60
40
20
0
Cerai Talak
Cerai Gugat
Tabel 13.8
Banyaknya Perkara yang Diselesaikan dan yang Menunggak di Pengadilan
Agama menurut Kacamatan, Tahun 2013
Sisa Tahun
Jumlah
Kecamatan
Masuk
Selesai
Sisa
Lalu
Perkara
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
01 Palu Barat
16
127
143
122
21
02 Tatanga
22
142
164
144
20
03 Ulujadi
12
92
104
82
22
04 Palu Selatan
16
20
19
05 Palu Timur
11
114
125
105
20
06 Mantikulore
10
79
89
77
12
07 Palu Utara
24
26
23
08 Tawaeli
47
56
51
86
641
727
623
104
Kota Palu
2013
Sumber
Polres Palu
554
22
576
76
76
79
80
107
107
59
59
28
28
Total
Jumlah Penduduk Kota Palu
Rasio Aparat Kepolisian thd Penduduk
903
23
926
356.279
2,59
BAB XIV
P R E S T A S I DProfil
A EDaerah
R AKota
H Palu 2014 161
Jenis Penghargaan
(1)
(2)
2009
2010
2011
2012
2013
Piagam Adipura
Nominator terpilih Innovative Government
Award (Penghargaan Pemerintah Daerah
Inovatif) tahun 2013
MURI, atas rekor penyelenggaraan minum coklat
dengan peserta terbanyak
Kota
Palu
dinilai
sebagai
kota
dengan
tingkat kesehatan
dan
pelayanan
terbaik
Indonesia.
di
Oleh
BAB XV
P E N U TProfil
UP
Daerah Kota Palu 2014 165
16.1
Kesimpulan
Program pembangunan di Kota Palu pada tahun 2013 ini
Kota
Palu
dan
dinarasikan
secara
sederhana
dengan
(administrasi
pemerintahan,
aparatur
sipil
negara),
berdasarkan data yang ada sampai dengan akhir tahun 2013 jumlah
pegawai negeri sipil (PNS) di Kota Palu mengalami penurunan 78 pegawai
dari 8.202 pegawai pada tahun 2012 menjadi 8.124 pegawai pada tahun
2013. Hal ini dikarenakan adanya pegawai yang pensiun juga mutasi ke
provinsi atau ke daerah lain.
Kemudian kelompok data sosial budaya (kelompok data II) yang
dibagi lagi kedalam jenis data demografi, kesehatan, pendidikan,
kebudayaan nasional pemudadan olah raga, kesejahteraan sosial, dan
agama. Pada kelompok data ini sangat dinamis dan menunjukkan
pasang/surut dari masing-masing item dari tahun ketahun, misalnya
jumlah penduduk tahun 2013 mengalami peningkatan setiap tahun dengan
Kelompok data ketiga (III) adalah data sumber daya alam, yang
meliputi jenis data pertanian pada masing-masing subsektor seperti
pertanian tanaman pangan, kehutanan, perikanan, peternakan dan
perkebunan; dan pertambangan dan energi. Sektor pertanian yang
berpotensi di Kota Palu adalah sub sektor peternakan dan hortikultura.
Pertambangan dan penggalian di Kota Palu yang masih terus berkembang
adalah penggalian bahan galian C seperti pasir, besi, kerikil, dan batu
bangunan.
Kelompok data keempat (IV) adalah infrastruktur, yang terbagi
kedalam jenis data konstruksi, transportasai dan telekomunikasi. Secara
spesifik juga masih perlu ditingkatkan dengan mempertimbangkan
kemampuan anggaran yang tersedia. Program yang menjadi hajat hidup
orang banyak perlu diprioritaskan dalam penanganannya serta selalu
dikontrol dalam pelaksanaannya, misalnya pembangunan sarana prasarana
jalan dan jembatan, pembangunan perumahan bagi kalangan rakyat miskin
dan lain-lain.
Kelompok data kelima (V) adalah industri, perdagangan, dan
ekonomi dan keuangan daerah, yang mencakup jenis data industri. Sektor
perdagangan dan industry di Kota Palu beberapa tahun terakhir mengalami
peningkatan yang signifikan. Salah satunya dikarenakan program
pemerintah melalui Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang sedang
dikembangkan di Kota Palu.
waktu
tahun
2009-2013
ada
beberapa
prestasi
ataupun
penghargaan yang di raih oleh Kota Palu yaitu sebanyak tujuh prestasi
ataupun penghargaan yang dicapai untuk tingkat nasional. Diraihnya
prestasi tersebut sudah barang tentu tidak terlepas dari kerjasama semua
pihak di Kota Palu baik OPD/SKPD maupun stakehoders lainnya, sehingga
diharapkan dengan diraihnya prestasi ini bisa lebih meningkatkan kualitas
pelaksanaan pembangunan di Kota Palu.
16.2
Saran
Data
dan
informasi
sangatlah
penting
dalam
mendukung
dan
analisa
kinerja
pembangunan
daerah
dengan
vertical
sangatlah
penting
pemenuhan data tersebut. Dan melalui buku ini diminta kepada para
pimpinan SKPD dan instansi vertikal dapat bekerja sama dalam
membangun sistem informasi profil daerah lebih baik lagi dimasa-masa
mendatang dengan berpedoman pada aturan yang berlaku. Ketaatan
masing-masing pihak serta perhatian serta dukungan moril dari para
pimpinan SKPD dan instansi vertikal sangatlah diperlukan guna
memperlancar proses penyusunan profil daerah ini.
ISBN
602-7792-26-4
7 8 6 0 2 7
7 9 2 2 6 5