Anda di halaman 1dari 190

PROFIL DAERAH KOTA PALU TAHUN 2014

ISBN

: 978-602-7792-26-5

Ukuran Buku

: 15 cm x 21 cm

Jumlah Halaman

: 171 + xviii

Naskah

: Tim Penyusun

Gambar Kulit

: Tim Penyusun

Diterbitkan Oleh

: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan


Penanaman Modal Kota Palu

Boleh dikutip dengan menyebut sumbernya

H. RUSDY MASTURA
Walikota Palu

SAMBUTAN
WALIKOTA PALU
Kita menyadari bahwa data statistik mempunyai arti dan peranan
yang amat penting baik untuk perencanaan, perumusan kebijakan maupun
pelaksanaan dan evaluasi hasil-hasil pembangunan. Oleh karenanya saya
menyambut gembira dengan diterbitkannya buku Profil Daerah Kota Palu
Tahun 2014.
Buku ini menyajikan data secara komprehensif dari berbagai bidang,
untuk itu saya minta agar semua unsur pelaksana dan penanggung jawab
pembangunan di Kota Palu agar mengadakan evaluasi sudah sejauh mana
hasil-hasil pembangunan yang telah kita capai serta mencermati dimana
letak kelemahan dan kekurangannya untuk selanjutnya mengadakan
perbaikan dan penyempurnaan guna peningkatan pada tahun yang akan
datang.
Kepada Kepala Bappeda dan PM Kota Palu beserta seluruh jajarannya
yang telah berhasil menerbitkan buku ini, saya ucapkan terima kasih dan
saya harapkan agar senantiasa meningkatkan mutu dan keragaman data
yang disajikan.
Terima kasih dan selamat bekerja, semoga Allah SWT senantiasa
menyertai kita semua.

Palu, September 2014


WALI KOTA,

H. RUSDY MASTURA

KATA PENGANTAR

Buku Profil Daerah Kota Palu Tahun 2014 merupakan terbitan yang
memuat berbagai informasi tentang kondisi geografi, pemerintahan,
kependudukan, sosial budaya, sumber daya alam, sarana dan prasarana
(infrastruktur), industri, perdagangan, ekonomi dan keuangan. Sebagai
terbitan tahunan, buku ini menyajikan data statistik yang menggambarkan
keadaan Kota Palu pada periode 2013.
Tujuan penyusunan Profil Daerah Kota Palu Tahun 2014 ini adalah
melaksanakan amanat peraturan perundang-undangan. Kebijakan dan
perencanaan pembangunan daerah harus didasarkan pada data dan
informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.
Akhirnya, pada kesempatan ini kami menyampaikan ucapan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga publikasi ini bisa
terbit. Mudah-mudahan publikasi ini dapat memberikan manfaat bagi kita
semua.

Palu, September 2014


KEPALA BAPPEDA DAN
PENANAMAN MODAL KOTA PALU,

Ir. DHARMA GUNAWAN M., M.Si


NIP. 19591125 198903 1 007

DAFTAR ISI
halaman
i
ii
iii
v
vii
ix
xv

Halaman Judul
Katalog
Kata Pengantar
Sambutan Kepala Bappeda dan PM
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
BAB I

BAB II
BAB III

BAB IV

BAB V

BAB VI

BAB VII

PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
1.2
Maksud dan Tujuan
SEJARAH KOTA PALU
KEBIJAKAN UMUM PEMBANGUNAN DAERAH
3.1
Visi dan Misi
3.2
RPJMD Kota Palu 2010 2015
GEOGRAFI
4.1
Topografi
4.2
Hidrologi dan Klimatologi
4.3
Pemanfaatan Lahan
PEMERINTAHAN
5.1
Administrasi Pemerintahan
5.2
Organisasi Pemerintahan
5.3
Aparatur Sipil Negara
SOSIAL BUDAYA
6.1
Demografi
6.2
Ketenagakerjaan
6.3
Keluarga Berencana
6.4
Kesehatan
6.5
Pendidikan
6.6
Agama
PERTANIAN
7.1
Tanaman Pangan
7.2
Hortikultura

1
2
3
5
11
12
13
19
20
21
23
27
28
29
30
37
38
47
51
57
60
68
71
73
75

Profil Daerah Kota Palu 2014 vii

BAB VIII

BAB IX
BAB X

BAB XI

BAB XII

BAB XIII

BAB XIV
BAB XV

7.3
Perkebunan
7.4
Peternakan
7.5
Perikanan
7.6
Kehutanan
KONSTRUKSI, INDUSTRI, PERTAMBANGAN,
PENGGALIAN DAN ENERGI
8.1
Konstruksi
8.2
Industri
8.3
Pertambangan dan Penggalian
8.4
Energi
PERDAGANGAN
9.1
Neraca Perdagangan
PARIWISATA
10.1 Hotel
10.2 Restoran dan Rumah Makan
10.3 Objek Wisata
TRANSPORTASI DAN KOMUNIKASI
11.1 Sarana Transportasi
11.2 Sarana Komunikasi
EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH
12.1 Lembaga Keuangan
12.2 Harga-harga
12.3 Pajak
12.4 Pendapatan dan Belanja Daerah
12.5 Ekonomi Makro Kota Palu
POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN
13.1 Lembaga Politik
13.2 Lembaga Non Profit
13.3 Hukum dan Keamanan
PRESTASI DAERAH
PENUTUP
15.1 Kesimpulan
15.2 Saran

viii Profil Daerah Kota Palu 2014

79
80
83
85
87
88
90
94
95
101
102
107
108
110
111
113
114
119
123
124
135
137
139
142
147
148
151
153
161
165
166
170

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1
Tabel 4.2
Tabel 5.1
Tabel 5.2
Tabel 5.3

Tabel 5.4
Tabel 6.1

Tabel 6.2

Tabel 6.3
Tabel 6.4
Tabel 6.5
Tabel 6.6

Tabel 6.7
Tabel 6.8
Tabel 6.9

halaman
Jumlah, Letak, dan Ketinggian menurut Kecamatan 20
di Kota Palu Tahun 2013
Nama Sungai yang Mengalir di Kota Palu menurut 21
Kecamatan
Ibu Kota Kecamatan, Jumlah Kelurahan, RT dan RW 29
Tahun 2013
Banyaknya Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan 31
Pemerintah Kota Palu Tahun 2009 2013
Banyaknya Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan 31
Pemerintah Kota Palu Berdasarkan Eselon, Tahun
2013
Jumlah Pegawai Daerah menurut SKPD dan Jenis 32
Kelamin Kota Palu Tahun 2013
Jumlah Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Rasio 40
Jenis Kelamin menurut Kecamatan di Kota Palu,
2013
Jumlah Penduduk, Jumlah Rumah Tangga dan Rata- 40
rata Anggoto Rumah Tangga menurut Kecamatan di
Kota Palu, 2013
Penduduk menurut Kecamatan Umur dan Jenis 43
Kelamin, 2013
Penduduk Berumur 15 Tahun ke atas menurut Jenis 48
Kegiatan di Kota Palu, 2013
Jumlah Pencari Kerja yang Terdaftar menurut 49
Tingkat Pendidikan dan Jenis Kelamin di Kota Palu
Jumlah Lowongan/Kesempatan Kerja menurut 50
Tingkat Pendidikan dan Jenis Kelamin di Kota Palu,
Tahun 2013
Jumlah Keluarga menurut Pentahapan Tahun 2013
52
Banyaknya PUS dan Pencapaian KB Aktif menurut 53
Kecamatan Tahun 2013
Jumlah Klinik dan Akseptor KB menurut Kecamatan 55
Tahun 2009 2013

Profil Daerah Kota Palu 2014 ix

Tabel 6.10
Tabel 6.11
Tabel 6.12
Tabel 6.13
Tabel 6.14

Tabel 6.15

Tabel 6.16

Tabel 6.17
Tabel 6.18

Tabel 6.19

Tabel 6.20

Tabel 6.21
Tabel 7.1
Tabel 7.2
Tabel 7.3

Jumlah Petugas KB menurut Jenis dan Kecamatan


Tahun 2013
Fasilitas Kesehatan menurut Kecamatan di Kota
Palu Tahun 2013
Praktek Kesehatan Perorangan menurut Kecamatan
di Kota Palu Tahun 2013
Banyaknya Tenaga Kesehatan menurut Jenis
Pendidikan dan Kecamatan Tahun 2013
Banyaknya Fasilitas Pendidikan Pra Sekolah
menurut Kecamatan dan Jenisnya di Kota Palu
Tahun 2013
Banyaknya Fasilitas Pendidikan menurut Tingkat
Pendidikan dan Status Sekolah di Kota Palu Tahun
2013
Banyaknya Fasilitas Pendidikan Perguruan Tinggi
menurut Status Kepemilikan di Kota Palu Tahun
2013
Banyaknya Sekolah, Murid dan Guru Sekolah Dasar
dan Rasio Murid terhadap Guru, Tahun 2013
Banyaknya Sekolah, Murid, Guru dan Rasio Murid
terhadap Guru Sekolah Menengah Pertama Negeri
dan Swasta menurut Kecamatan Tahun 2013
Banyaknya Sekolah, Murid, Guru dan Rasio Murid
terhadapa Guru Sekolah Menengah Atas Negeri
dan Swasta menurut Kecamatan Tahun 2013
Banyaknya Sekolah, Murid, Guru dan Rasio Murid
terhadap Guru Sekolah Menengah Kejuruan Negeri
dan Swasta menurut Kecamatan Tahun 2013
Banyaknya Tempat Peribadatan di Kota Palu
menurut Agama 2013
Luas Panen, Hasil Perhektar dan Produksi Palawija
Tahun 2013
Luas Panen, Hasil Perhektar dan Produksi Tanaman
Sayur-sayuran menurut Jenisnya, Tahun 2013
Banyaknya Tanaman Buah-buahan dan Produksi
menurut Jenisnya Tahun 2013

x Profil Daerah Kota Palu 2014

56
57
58
59
60

61

62

64
65

66

67

69
74
75
77

Tabel 7.4
Tabel 7.5
Tabel 7.6
Tabel 7.7
Tabel 7.8
Tabel 7.9
Tabel 8.1
Tabel 8.2
Tabel 8.3

Tabel 8.4
Tabel 8.5
Tabel 8.6
Tabel 8.7
Tabel 9.1
Tabel 9.2
Tabel 9.3
Tabel 10.1
Tabel 10.2

Banyaknya Tanaman Obat-obatan dan Produksi


menurut Jenisnya Tahun 2013
Luas Areal Tanaman Perkebunan menurut Jenis
Tanaman (Ha) Tahun 2013
Populasi Ternak Besar dan Ternak Kecil menurut
Kecamatan dan Jenisnya Tahun 2013
Jumlah Pemotongan Hewan Ternak dan Produksi
Daging menurut Hewan Ternak Tahun 2013
Jumlah Alat Penangkap Ikan pada Usaha Peikanan
Laut Tahun 2009 2013
Jumlah Produksi dan Nilai Produksi Perikanan
menurut Jenis Usaha Perikanan Kota Palu, 2013
Jumlah Bangunan menurut Status Perizinan
menurut Kecamatan Tahun 2013
Banyaknya Perusahaan Industri menurut Klasifikasi
Industri Tahun 2009 2013
Nilai Investasi Perusahaan Industri menurut
Klasifikasi Industri (jutaan rupiah) Tahun 2009
2013
Produk Tambang dan Galian Menurut Kecamatan di
Kota Palu
Pembangkit Tenaga Listrik dan Daya Listrik Tahun
2009 2013
Banyaknya Pelanggan, Kwh yang Diproduksi, Terjual
dan yang Dipakai Sendiri/Hilang Tahun 2009 2013
Rata-rata Produksi Listrik yang Terjual (Kwh)
menurut Golongan Tarif Tahun 2009 2013
Neraca Perdagangan Kota Palu Tahun 2009 2013
(000 US$)
Perkembangan Volume Ekspor menurut Pelabuhanpelabuhan Penting Tahun 2009 2013 (ton)
Perkembangan Volume Impor menurut Pelabuhanpelabuhan Penting Tahun 2009 2013 (ton)
Banyaknya Sarana dan Prasarana Akomodasi
menurut Klasifikasi Tahun 2009 2013
Jumlah Warung/Kedai Makan dan Rumah

78
80
82
82
84
85
89
90
92

94
96
96
97
103
104
104
109
111

Profil Daerah Kota Palu 2014 xi

Tabel 10.3
Tabel 11.1
Tabel 11.2
Tabel 11.3
Tabel 11.4
Tabel 11.5

Tabel 11.6

Tabel 11.7

Tabel 11.8
Tabel 11.9
Tabel 11.10
Tabel 12.1
Tabel 12.2
Tabel 12.3
Tabel 12.4

Makan/Restoran, menurut Kecamatan di Kota Palu


Tahun 2013
Objek Wisata menurut Jenis dan Pengelola di Kota
Palu Tahun 2013
Jumlah Sarana Transportasi menurut Kecamatan
Kota Palu Tahun 2013
Panjang Jalan menurut Status dan Keadaan Jalan
Tahun 2013 (Km)
Banyaknya Kewajiban Wajib Uji menurut Jenisnya
Tahun 2009 2013
Arus Lalu lintas Pesawat Udara dan Penumpang di
Bandara Mutiara Palu Tahun 2009 2013
Jumlah Barang, Bagasi dan Paket Pos
yang
Dibongkar dan Dimuat di Bandara Mutiara Palu
Tahun 2009 2013 (kg)
Lalu lintas Kapal, Jumlah Penumpang yang Datang
dan Berangkat dan Jumlah Barang yang Dibongkar
dan Dimuat di Pelabuhan Pantolan Tahun 2009
2013
Banyaknya Pelanggan dan Sarana Telekomunikasi
menurut STO dan Jenis Penggunaan Tahun 2009
2013
Banyaknya Surat, Warka/Kartu Pos, Paket Pos dan
Wesel Pos Dalam Negeri Tahun 2009 2013
Banyaknya Surat, Warka/Kartu Pos, Paket Pos dan
Wesel Pos Luar Negeri Tahun 2009 2013
Banyaknya Surat, Warkat/Kartu Pos, Paket Pos dan
Wesel Pos Tahun 2013
Posisi Tabungan Perbankan (juta rupiah) Tahun
2009 2013
Posisi Penghimpunan Dana Perbankan (juta rupiah)
Tahun 2009 2013
Posisi Deposito Berjangka Bank (juta rupiah) Tahun
2009 2013
Perputaran Kliring Perbankan (juta rupiah) Tahun
2012 2013

xii Profil Daerah Kota Palu 2014

112
114
115
116
117
118

119

120

121
121
122
127
128
129
130

Tabel 12.5
Tabel 12.6
Tabel 12.7
Tabel 12.8
Tabel 12.9
Tabel 12.10
Tabel 12.11
Tabel 12.12
Tabel 12.13
Tabel 12.14
Tabel 12.15
Tabel 13.1
Tabel 13.2
Tabel 13.3
Tabel 13.4
Tabel 13.5

Tabel 13.6

Tabel 13.7

Jumlah Modal Dalam dan Luar Koperasi menurut


Jenis Koperasi Tahun 2009 2013 (000 rupiah)
Rata-rata Harga Komoditi Penting Tahun 2009-2013
Rata-rata Harga Bahan Bangunan Tahun 2009-2013
Rata-rata Harga Eceran Sayur-sayuran dan Buahbuahan (Rp/Kg) Tahun 2009 - 2013
Realisasi Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan
menurut Sektor Pajak Tahun 2010 2013
Jumlah Wajib PBB dan Luas Tanah yang Dikenakan
PBB menurut Sektor Pajak Tahun 2009 2013
Jumlah Ketetapan, Tunggakan dan Target Realisasi
PBB menurut Objek Pajak Tahun 2013
Realisasi Penerimaan Daerah Otonomi Kota Palu
Tahun 2012 2013 (000 rupiah)
Realisasi Pengeluaran Daerah Otonomi Kota Palu
Tahun 2012 2013 (000 rupiah)
Realisasi Penerimaan dan Pembiayaan Daerah
Otonomi Kota Palu Tahun 2013 (000 rupiah)
Perkembangan Indikator Makro Ekonomi Kota Palu
Nama-nama Partai Politik Peserta Pemilu Legislatif
2009
Komposisi DPRD Kota Palu, Tahun 2013
Jumlah Keputusan DPRD Kota Palu Tahun 2009
2013
Jumlah Lembaga Non Profit berdasarkan Jenis
menurut Kecamatan di Kota Palu
Jumlah Narapidana termasuk Pidana Kurungan/
Pengganti Denda berdasarkan Putusan Pengadilan
menurut Jenis Tindak Pidana dan Bulan, Tahun
2013
Jumlah Narapidana termasuk Pidana Kurungan/
Pengganti Denda berdasarkan Putusan Pengadilan
menurut Kelompok Usia dan Jenis Kelamin Tahun
2009 2013
Banyaknya Kejahatan terhadap Jiwa/Badan dan
Harta Benda menurut Jenisnya Tahun 2012 2013

134
135
136
137
138
138
139
140
141
142
143
148
150
151
152
155

155

157

Profil Daerah Kota Palu 2014 xiii

Tabel 13.8

Tabel 13.9
Tabel 14.1

Banyaknya Perkara yang Diselesaikan dan yang


menunggak di Pengadilan Agama menurut
Kecamatan Tahun 2013
Jumlah Polisi menurut Wilayah Kerja dan Jenis
Kelamin di Kota Palu Tahun 2013
Prestasi Daerah menurut Jenis Penghargaan Tahun
2009 2013

xiv Profil Daerah Kota Palu 2014

159

159
162

DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1
Gambar 4.2
Gambar 5.1
Gambar 5.2
Gambar 6.1
Gambar 6.2
Gambar 6.3
Gambar 6.4
Gambar 6.5
Gambar 6.6
Gambar 6.7

Gambar 6.8
Gambar 6.9
Gambar 6.10
Gambar 6.11
Gambar 6.12
Gambar 7.1
Gambar 7.2
Gambar 7.3

halaman
Suhu Udara Kota Palu Tahun 2013
22
Kelembapan Udara Kota Palu Tahun 2013
22
Pembagian Luas Wilayah Kota Palu Dalam 8
28
Kecamatan
Jumlah PNS Daerah Kota Palu Tahun 2009 2013
30
Persentase Penduduk Kota Palu menurut
38
Kecamatan, 2013
Jumlah Penduduk Kota Palu menurut Jenis Kelamin
39
dan Kecamatan, 2013
Piramida Penduduk Kota Palu, 2013
42
Kepadatan Penduduk Kota Palu Per Kecamatan
44
Tahun 2013
Jumlah Kelahiran dan Kematian di Kota Palu
45
menurut Kecamatan Tahun 2013
Jumlah Migrasi Masuk dan Keluar Kota Palu
46
menurut Kecamatan Tahun 2013
Persentase Penduduk 15 tahun ke atas yang
47
Bekerja, Pengangguran dan Bukan Angkatan Kerja
di Kota Palu 2013
Jumlah Pencari Kerja yang Ditempatkan menurut
51
Sektor Kegiatan Ekonomi Tahun 2013
Jumlah Pengguna KB Berdasarkan Alat Kontrasepsi
54
yang Digunakan Tahun 2009 2013
Banyaknya Guru Menurut Jenjang Pendidikan di
63
Kota Palu Tahun 2013
Jumlah Siswa menurut Jenjang Pendidikan di Kota
63
Palu Tahun 2013
Persentase Penduduk Kota Palu menurut Agama
68
Tahun 2013
Luas Panen dan Produksi Tanaman Padi, 2009
73
2013
Populasi Ternak Besar dan Kecil di Kota Palu,
81
Tahun 2013
Populasi Ternak Unggas di Kota Palu Tahun 2013
81

Profil Daerah Kota Palu 2014 xv

Gambar 7.4
Gambar 7.5
Gambar 8.1
Gambar 8.2
Gambar 8.3
Gambar 8.4
Gambar 8.5
Gambar 8.6
Gambar 8.7
Gambar 8.8
Gambar 9.1
Gambar 9.2
Gambar 10.1
Gambar 10.2
Gambar 10.3
Gambar 11.1
Gambar 12.1
Gambar 12.2

Perkembangan Produksi Perikanan, Tahun 2009


2013 (ton)
Persentase Luas Hutan menurut Penggunaan di
Kota Palu
Laju Pertumbuhan PDRB pada Sektor Konstruksi di
Kota Palu Tahun 2009 - 2013
Banyaknya Tenaga Kerja Perusahaan Industri
menurut Klasifikasi Industri
Nilai Produksi Perusahaan Industri menurut
Klasisfikasi
Nilai Tambah Perusahaan Industri menurut
Klasifikasi Industri (juta rupiah) 2009 2013
Laju Pertumbuhan PDRB Sektor Pertambangan
dan Penggalian Tahun 2009 2013
Perkembangan Produksi Listrik dan Yang Terjual
Tahun 2009 2013 (juta kwh)
Perkembangan Jumlah Gardu Listrik dan Jumlah
Pelanggan PLN Tahun 2009 2013
Persentase Pelanggan PLN menurut Pengguna
Listrik
Perkembangan Nilai Ekspor dan Impor Tahun 2009
2013 (000 US$)
Laju Pertumbuhan PDRB Subsektor Perdagangan
Kota Palu Tahun 2013
Perkembangan Jumlah Kamar, Tempat Tidur, dan
Tenaga Kerja Tahun 2009 - 2013
Persentase Tenaga Kerja pada Hotel menurut
Tingkat Pendidikan Tahun 2013
Tingkat Penghunian Kamar Hotel menurut
Klasifikasi Hotel (persen) Tahun 2009 2013
Jumlah Pelanggan Telepon menurut STO Tahun
2013
Persentase Kantor Bank Menurut Status di Kota
Palu
Posisi Kredit Perbankan menurut Sektor Ekonomi
Tahun 2010 - 2013

xvi Profil Daerah Kota Palu 2014

83
86
88
91
93
93
95
95
98
98
102
105
108
109
110
120
124
125

Gambar 12.3

Gambar 12.4
Gambar 12.5
Gambar 12.6

Gambar 12.7
Gambar 12.8
Gambar 13.1
Gambar 13.2
Gambar 13.3

Posisi Kredit Investasi Bank Pemerintah dan Bank


Swasta menurut Sektor Ekonomi Tahun 2010 2013
Persentase Koperasi menurut Kecamatan di Kota
Palu Tahun 2013
Jumlah Koperasi dan Anggota menurut Jenis
Koperasi di Kota Palu Tahun 2013
Jumlah Simpanan, Cadangan, Volume Usaha, dan
SHU menurut Jenis Koperasi di Kota Palu Tahun
2013 (juta rupiah)
Laju Inflasi dan Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2010
2013
Peranan Sektor-sektor Ekonomi terhadap PDRB
Kota Palu Tahun 2013
Komposisi DPRD Kota Palu Tahun 2013
Persentase Narapida menurut Jenis Kejahatan dan
Pelanggaran Tahun 2013
Banyaknya Kasus Perceraian yang Masuk menurut
Jenis Kasus

126

131
132
133

143
144
150
154
158

Profil Daerah Kota Palu 2014 xvii

BAB I
Kota Palu 2014 1
P E N D A H Profil
U L Daerah
UAN

1.1

Latar Belakang
Penyelenggaraan pemerintahan daerah adalah merupakan salah

satu betuk pelaksanaan kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah yang


menggunakan konsep otonomi luas, nyata dan bertanggung jawab.
Sebagai konsekuensi otonomi daerah tersebut dikonstruksikan dalam
sistem Negara Kesatuan, maka laporan penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah berupa Profil Daerah merupakan salah satu sarana yang sangat
penting sebagai perekat hubungan hirarkis antara pemerintah pusat dan
daerah. Penyelengaraan pemerintahan daerah yang diuraikan dalam Profil
Daerah sebagai wujud nyata serta upaya memetakan kondisi potensi dan
sumber daya daerah, sehingga dapat dengan mudah diketahui adanya
peluang pengembangan daerah dalam era persaingan bebas dalam
pelaksanaan otonomi daerah. Profil daerah merupakan instrumen
pendukung program pembangunan daerah yang amat penting dan
strategis sebagai upaya memperkuat perencanaan pembangunan daerah.
Profil Daerah Kota Palu Tahun 2014 memberikan gambaran umum
tentang adanya kondisi fisik, karakteristik sosiodemografis, kondisi social
politik dan social budaya, perekonomian daerah, sarana dan prasarana,
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan sumber pembiayaan,
kinerja pembangunan yang telah dilaksanakan di Kota Palu. Untuk
penyelenggaraan pemerintahan serta untuk menghasilkan laporan yang
akuran dan menghadapi perkembangan kemajuan ke depan penyajian
Profil Daerah sangat penting dalam pelaksanaan Otonomi Daerah.

2 Profil Daerah Kota Palu 2014

Kota Palu merupakan ibu kota dari Provinsi Sulawesi Tengah. Kota
Palu merupakan pusat pemerintahan dan pusat perekonomian di Sulawesi
Tengah. Tidak bisa dipungkiri, pembangunan Kota Palu di segala bidang
menunjukkan perkembangan yang signifikan. Dalam kurun waktu sepuluh
tahun terakhir ini, Kota Palu terus berbenah serta meningkatkan berbagai
sumber daya baik hayati maupun non hayati.
Pembangunan Kota Palu akan dapat terlaksana dengan baik dan
terarah apabila dilakukan dengan perencanaan yang matang.
1.2

Maksud dan Tujuan


Adapun maksud penyusunan profil daerah Kota Palu Tahun 2014 yaitu

sebagai media informasi yang efektif, proporsional dan akuntabel untuk


penyusunan program dan pengambilan kebijakan pembangunan di Kota
Palu berdasarkan pada pendekatan perencanaan strategis dan evaluasi
strategis dalam pengelolaan seluruh potensi sumber daya dan peluang
pembangunan.
Sedangkan tujuan dari penyusunan Profil Daerah Kota Palu Tahun
2014 ini adalah:
1.

Memberikan informasi dan gambaran secara utuh mengenai Kota


Palu kepada daerah lain, kepada swasta, dan masyarakat pada
umumnya;

2.

Sebagai

bahan

acuan

untuk

studi-studi

terkait

dengan

pembangunan di Kota Palu;


3.

Sebagai

bahan

perencanaan,

evaluasi,

dan

monitoring

pembangunan di Kota Palu pada masa mendatang.

Profil Daerah Kota Palu 2014 3

4 Profil Daerah Kota Palu 2014

BAB II
Profil Daerah Kota Palu 2014 5
SEJARAH KOTA PALU

Palu adalah Kota Baru yang letaknya di muara sungai. Dr. Kruyt
menguraikan bahwa Palu sebenarnya tempat baru dihuni orang (De Aste
Toradjas van Midden Celebes). Awal mula pembentukan Kota Palu berasal
dari penduduk Desa Bontolevo di Pegunungan Ulayo. Setelah pergeseran
penduduk ke dataran rendah, akhirnya mereka sampai di Boya Pogego
sekarang ini
Kota Palu sekarang ini adalah bermula dari kesatuan empat kampung,
yaitu: Besusu, Tanggabanggo (Siranindi) sekarang bernama Kamonji,
Panggovia sekarang bernama Lere, Boyantongo sekarang bernama
Kelurahan Baru. Mereka membentuk satu Dewan Adat disebut Patanggota.
Salah satu tugasnya adalah memilih raja dan para pembantunya yang erat
hubungannya dengan kegiatan kerajaan. Kerajaan Palu lama-kelamaan
menjadi salah satu kerajaan yang dikenal dan sangat berpengaruh. Itulah
sebabnya Belanda mengadakan pendekatan terhadap Kerajaan Palu.
Belanda pertama kali berkunjung ke Palu pada masa kepemimpinan Raja
Maili (Mangge Risa) untuk mendapatkan perlindungan dari Manado pada
tahun 1868. Pada tahun 1888, Gubernur Belanda untuk Sulawesi bersama
dengan bala tentara dan beberapa kapal tiba di Kerajaan Palu, mereka pun
menyerang Kayumalue. Setelah peristiwa perang Kayumalue, Raja Maili
terbunuh oleh pihak Belanda dan jenazahnya dibawa ke Palu. Setelah itu ia
digantikan oleh Raja Jodjokodi. Pada tanggal 1 Mei 1888 Raja Jodjokodi
menandatangani perjanjian pendek kepada Pemerintah Hindia Belanda.
Berikut daftar susunan raja-raja Palu :
1. Pue Nggari (Siralangi) 1796 - 1805
2. I Dato Labungulili 1805 - 1815

6 Profil Daerah Kota Palu 2014

3. Malasigi Bulupalo 1815 - 1826


4. Daelangi 1826 - 1835
5. Yololembah 1835 - 1850
6. Lamakaraka 1850 - 1868
7. Maili (Mangge Risa) 1868 - 1888
8. Jodjokodi 1888 - 1906
9. Parampasi 1906 - 1921
10. Djanggola 1921 - 1949
11. Tjatjo Idjazah 1949 1960
Setelah Tjatjo Idjazah, tidak ada lagi pemerintahan raja-raja di
wilayah Palu. Setelah masa kerajaan telah ditaklukan oleh pemerintah
Belanda, dibuatlah satu bentuk perjanjian Lange Kontruct (perjanjian
panjang) yang akhirnya dirubah menjadi Karte Vorklaring (perjanjian
pendek). Hingga akhirnya Gubernur Sulawesi Tengah menetapkan daerah
administratif berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tanggal 25
Februari 1940. Kota Palu termasuk dalam Afdeling Donggala yang kemudian
dibagi lagi menjadi Arder Afdeling, antara lain Order Palu dengan ibu
kotanya Palu, meliputi tiga wilayah pemerintahan Swapraja, yaitu :
1. Swapraja Palu
2. Swapraja Dolo
3. Swapraja Kulawi
Pertumbuhan Kota Palu setelah Indonesia merebut kemerdekaan
dari tangan penjajah Belanda kemudian Jepang pada tahun 1945 semakin
lama semakin meningkat. Dimana hasrat masyarakat untuk lebih maju dari
masa penjajahan dengan tekad membangun masing-masing daerahnya.
Berkat usaha makin tersusun roda pemerintahannya dari pusat sampai ke
daerah-daerah. Maka terbentuklah daerah Swatantra tingkat II Donggala
sesuai peraturan pemerintah Nomor 23 Tahun 1952 yang selanjutnya

Profil Daerah Kota Palu 2014 7

melahirkan Kota Administratif Palu yang terbentuk dengan Peraturan


Pemerintah Nomor 18 Tahun 1978.
Berangsur-angsur susunan ketatanegaraan RI diperbaiki oleh
pemerintah pusat disesuaikannya dengan keinginan rakyat di daerah-daerah
melalui pemecehan dan penggabungan untuk pengembangan daerah,
kemudian dihapuslah pemerintahan Swapraja dengan keluarnya peraturan
yang antara lain adalah Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1957 dan UndangUndang Nomor 29 Tahun 1959 serta Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1964
Tentang Terbentuknya Dati I Propinsi Sulteng dengan Ibukota Palu.
Dasar hukum pembentukan wilayah Kota Administratif Palu yang
dibentuk tanggal 27 September 1978 atas Dasar Asas Dekontrasi sesuai
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974 Tentang Pokok-Pokok Pemerintahan
Daerah. Kota Palu sebagai Ibukota Propinsi Dati I Sulawesi Tengah sekaligus
ibukota Kabupaten Dati II Donggala dan juga sebagai ibukota pemerintahan
wilayah Kota Administratif Palu. Palu merupakan kota kesepuluh yang
ditetapkan pemerintah menjadi kota administratif.
Sebagai

latar

belakang

pertumbuhan

Kota

Palu

dalam

perkembangannya tidak dapat dilepaskan dari keinginan rakyat di daerah ini


dalam pencetusan pembentukan Pemerintahan wilayah kota untuk Kota
Palu dimulai sejak adanya Keputusan DPRD Tingkat I Sulteng di Poso Tahun
1964. Atas dasar keputusan tersebut maka diambil langkah-langkah positif
oleh Pemerintah Daerah Tingkat I Sulawesi Tengah dan Pemerintah Dati II
Donggala guna mempersiapkan segala sesuatu yang ada kaitannya dengan
kemungkinan Kota Palu sebagai Kota Administratif. Usaha ini diperkuat

8 Profil Daerah Kota Palu 2014

dengan SK Gubernur KDH Tingkat I Sulteng Nomor 225/Ditpem/1974


dengan membentuk Panitia Peneliti kemungkinan Kota Palu dijadikan Kota
Administratif, maka pemerintah pusat telah berkenan menyetujui Kota Palu
dijadikan Kota Administratif dengan dua kecamatan yaitu Kecamatan Palu
Barat dan Kecamatan Palu Timur.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 4 Tanggal 12 Oktober 1994,
Mendagri Yogi S. Memet meresmikannya Kotamadya Palu dan melantik
Rully Lamadjido, SH sebagai walikotanya dengan pembagian wilayah
menjadi empat kecamatan yakni Kecamatan Palu Barat, Kecamatan Palu
Selatan, Kecamatan Palu Timur, dan Kecamatan Palu Utara.
Berdasarkan Perda Nomor 4 tahun 2012 tentang pembentukan
Kecamatan Ulujadi, Kec. Tatanga, Kec. Mantikulore, dan Kec. Tawaeli,
wilayah Kota Palu terbagi atas delapan kecamatan dan empat puluh lima
kelurahan. Delapan kecamatan tersebut adalah sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Kecamatan Palu Barat


Kecamatan Tatanga
Kecamatan Ulujadi
Kecamatan Palu Selatan
Kecamatan Palu Timur
Kecamatan Mantikulore
Kecamatan Palu Utara
Kecamatan Tawaeli

Profil Daerah Kota Palu 2014 9

LAMBANG DAERAH

Gambar berbentuk Buah Kelapa dan Belanga (kura tanah) yang bersudut
lima dengan warna dasar biru, merah, hijau dan kuning melambangkan
1.
2.

3.

4.

Kekayaan yang terkandung dalam bumi Daerah Kota Palu dapat


diolah/dimanfaatkan demi kemakmuran dan kesejahteraan rakyat;
Masyarakat Kota Palu bersifat terbuka dalam menerima semua
masukan untuk diolah dan senantiasa dimusyawarahkan sehingga lahir
suatu keputusan yang pada akhirnya untuk kesejahteraan rakyat;
Mempersatukan semua unsur yang ada di Daerah Kota Palu, untuk
bersama sama merasa bertanggung jawab demi kemakmuran Daerah
Sulawesi Tengah pada umumnya dan Daerah Kota Palu pada
Khususnya;
Gambar buah kelapa dan belanga tanah bersudut lima melambangkan
falsafah Pancasila;

Arti moto Maliu Ntinuvu adalah pengabdian yang tulus dilandasi dengan
semangat persatuan dan kesatuan yang kokoh dengan senantiasa mendapat
lindungan Tuhan Yang Maha Esa dalam melaksanakan pembangunan demi
kehidupan yang makmur, sejahtera dan lestari.

10 Profil Daerah Kota Palu 2014

BAB III
Profil Daerah Kota Palu
2014 11
KEBIJAKAN UMUM PEMBANGUNAN
DAERAH

3.1

Visi dan Misi Kota Palu


Berbagai isu strategis global, nasional, propinsi dan isu strategis

Kota Palu yang lahir dari fakta dan realitas permasalahan yang menjadi
prioritas untuk ditanggani sesegera mungkin serta dengan memperhatikan
potensi wilayah, kondisi geografis, perekonomian daerah, sosial budaya,
prasarana dan sarana, serta kodisi sumberdaya aparatur pemerintah yang
ada sebagai modal dasar yang dimiliki oleh Kota Palu dan faktor-faktor
strategis yang muncul, amanat pembangunan sebagai yang tercantum
dalam Pembukaan UUD 1945 dan arah pembangunan nasional 2010-2014
(RPJMN), arah pembangunan Provinsi Sulawesi Tengah sebagaimana
termuat dalam RPJMD Provinsi Sulawesi Tengah 2011-2016 serta
komitmen politik Walikota dan Wakil Walikota terpilih maka Visi Kota Palu
Tahun 2010-2015 dirumuskan sebagai berikut:
KOTA TELUK BERBASIS JASA PARIWISATA, INDUSTRI, DAN
PERDAGANGAN BERWAWASAN EKOLOGIS
Visi tersebut merupakan suatu gambaran tentang keadaan dan
upaya masa mendatang yang berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan
pemerintah Kota Palu. Visi merupakan cara pandang jauh kedepan yang
diharapkan menjadi acuan Pemerintah Kota Palu membawa dan
menempatkan diri pada suatu tatanan berbangsa dan bernegara serta
kedudukan hirarki kota sebagai pusat aktivitas kaum urban. Sesuai dengan
amanat visi tersebut, maka kebijakan pembangunan daerah mengacu pada
realitas masalah, potensi dan daya dukung lingkungan yang bercirikan nilainilai sosial budaya, sehingga kebijakan pembangunan tersebut diharapkan

12 Profil Daerah Kota Palu 2014

mampu membuka ruang bagi partisipasi publik, untuk mewujudkan


pembangunan Kota yang melayani dan dinikmati oleh warganya bercirikan
harmonis dalam keragaman.
Untuk mewujudkan visi tersebut maka Pemerintah Kota Palu
menetapkan empat misi yang harus dilaksanakan, yaitu:
1.

Mewujudkan Pemerintahan Kota Palu yang bersih, berwibawa,


dan demokratis;

2.

Mewujudkan sumber daya manusia Kota Palu yang berdaya saing;

3.

Mewujudkan infrastruktur Kota Palu yang harmonis dan


berwawasan ekologis;

4.

Mewujudkan perekonomian Kota Palu yang berbasis pada jasa


pariwisata, industri, dan perdagangan.

3.2

RPJMD Kota Palu 2010 2015


Beberapa isu strategis yang dimiliki Kota Palu antara lain kualitas

Pelayanan Publik. Belum optimalnya pelayanan umum kepada masyarakat


disebabkan rendahnya kualitas dan kuantitas sumber daya aparatur,
rendahnya kinerja sumber daya aparatur, belum memadainya sistem
kelembagaan

(organisasi)

dan

ketatalaksanaan

(manajemen)

pemerintahan; rendahnya kesejahteraan aparatur pemerintah serta


banyaknya penyalahgunaan wewenang di tingkat aparatur.
a.

Pelayanan Pendidikan
Masalah pelayanan pendidikan di Kota Palu ditandai dengan
biaya pendidikan yang mahal dan sulit diakses oleh
masyarakat miskin.

Profil Daerah Kota Palu 2014 13

b.

Pelayanan Kesehatan
Pembangunan kesehatan yang selama ini telah dilaksanakan
cukup memberikan hasil dalam meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat yang ditandai dengan menurunnya
angka kematian ibu melahirkan, angka kematian bayi, angka
kesakitan dan kecacatan akibat penyakit menular dan tidak
menular, dengan demikian umur harapan hidup penduduk
semakin meningkat.

c.

Kurangnya Infrastruktur
Kondisi infrastruktur di Kota Palu masih kurang, apalagi hal ini
berkaitan dengan status Ibukota Propinsi Sulawesi Tengah
menuju kebangkitan menjadi kota yang sejajar dengan kota
maju lainnya. Infrastruktur yang meliputi sarana dan
prasarana jalan layaknya sebuah kota maju belum memadai,
sarana dan prasarana serta asesoris penerangan jalan yang
tidak memadai sebagai ibukota propinsi,

energi yang

mendukung perkembangan investasi kota, air bersih, serta


perumahan, sanitasi, pelayanan air minum, dan penyehatan
lingkungan serta fasilitas infrastruktur penunjang pariwisata
masih terbatas dari segi kuantitas maupun kualitasnya.
d.

Penataan Lingkungan Hidup Yang Berwawasan Ekologis


Keberadaan sumberdaya alam, air, tanah dan sumberdaya
yang lain menentukan aktivitas manusia sehari-hari. Kita tidak
dapat hidup tanpa udara dan air. Sebaliknya ada pula aktivitas
manusia

yang

sangat

14 Profil Daerah Kota Palu 2014

mempengaruhi

keberadaan

sumberdaya dan lingkungan di sekitarnya. Kerusakan


sumberdaya alam banyak ditentukan oleh aktivitas manusia
termasuk pengelolaan pertambangan rakyat poboya yang
masuk pada katagori menghawatirkan.
e.

Keamanan dan Konflik Sosial.


Palu sebagai ibu kota Propinsi Sulawesi Tengah adalah pusat
politik, ekonomi, sosial budaya yang sarat dengan berbagai
masalah yang kompleks dapat menjadi tempat yang subur
tumbuh dan berkembangnya berbagai kejahatan. Masalah
kamtibmas di wilayah Kota Palu dan sekitarnya yang terjadi
semakin kompleks dan semakin meningkat.

f.

Pengembangan Kawasan Industri Palu (KIP) menuju Kawasan


Ekonomi Khusus (KEK)
Hasil pembangunan selama ini masih dirasakan belum cukup
memadai untuk mengatasi kesenjangan kesejehteraan di
berbagai wilayah dan kelompok masyarakat. Ketersediaan
sumber daya alam yang melimpah belum bisa meningkatkan
kesejahteraan masyarakat yang memadai.

Visi dan misi menjadi acuan utama pembangunan daerah selama 5


(lima) tahun mendatang. Visi dan Misi pemerintah Daerah Tahun 20102015 ini perlu dirumuskan dan dijabarkan lebih operasional ke dalam
sejumlah

prioritas

pembangunan

daerah

sehingga

lebih

diimplementasikan dan diukur tingkat keberhasilannya.

mudah
Prioritas

Pembangunan Daerah bertujuan untuk memberikan arah dan fokus


pembagunan pada lima tahun mendatang, juga menjawab sejumlah

Profil Daerah Kota Palu 2014 15

tantangan yang dihadapi oleh Pemerintah dan pemangku kepentingan


Kota Palu saat ini dan di masa mendatang sekaligus menjadi agenda utama
Sebagian besar sumber daya dan kebijakan akan diprioritaskan untuk
menjamin implementasi dari prioritas pembangunan daerah berdasarkan
Misi Pemerintah Kota Palu. Adapun prioritas pembangunan Kota Palu pada
periode 2010 2015 antara lain:
1. Reformasi birokrasi dan tata kelola;
2. Pendidikan dan kesehatan;
3. Penanggulangan kemiskinan;
4. Infrastruktur dan energi;
5. Iklim investasi dan iklim usaha;
6. Lingkungan hidup dan pengelolaan bencana;
7. Kebudayaan, kreativitas, dan inovasi teknologi; dan
8. Ekonomi dan kesejahteraan rakyat.

16 Profil Daerah Kota Palu 2014

Profil Daerah Kota Palu 2014 17

18 Profil Daerah Kota Palu 2014

BAB IV
G E O G RProfil
A FDaerah
I Kota Palu 2014 19

4.1

Topografi
Kota Palu dengan wilayah seluas 395,06 kilometer persegi, berada

pada kawasan dataran lembah Palu dan teluk Palu yang secara astronomis
terletak antara 0,36 - 0,56 Lintang Selatan dan 119,45 - 121,1
Bujur Timur, tepat berada di bawah garis Khatulistiwa dengan ketinggian 0
- 700 meter dari permukaan laut.
Keadaan geologi Kota Palu secara

umum sama untuk semua

kecamatan yaitu jenis tanah alluvial yang terdapat di lembah Palu.


Tabel 4.1
Jumlah, Letak dan Ketinggian Kelurahan menurut Kecamatan di Kota Palu
Tahun 2013
Letak

Ketinggian

Jumlah
Kelurahan

Pantai

Bukan
Pantai

<500

500 700

700+

01 Palu Barat

02 Tatanga

03 Ulujadi

04 Palu Selatan

05 Palu Timur

06 Mantikulore

07 Palu Utara
08 Tawaeli
Kota Palu

5
45

4
17

1
28

1
43

Kecamatan

Sumber : Kota Palu Dalam Angka 2014


Secara umum formasi geologi tanah di Kota Palu ini yang dilaporkan
SPRS menunjukkan bahwa formasi geologinya terdiri dari batuan gunung

20 Profil Daerah Kota Palu 2014

berapi dan batuan terobosan yang tidak membeku (Inncous Intrusiverocks).


Disamping pula batuan-batuan metamorfosis dan sedimen.
Dataran lembah Palu diperkirakan cocok untuk pertanian intensif.
Geologi tanah dataran lembah Palu ini terdiri dari bahan-bahan alluvial dan
colluvial yang berasal dari metamorfosis yang telah membeku. Disamping
itu tanahnya kemungkinan bertekstur sedang. Topografi daerah ini adalah
datar sampai berombak-ombak dengan beberapa daerah yang berlembah.
4.2

Hidrologi dan Klimatologi


Kota Palu dilalui oleh delapan sungai, diantaranya adalah sebagai

berikut:
Tabel 4.2
Nama Sungai yang Mengalir di Kota
Palu menurut Kecamatan
Kecamatan

Nama Sungai

01 Palu Barat

Sungai Palu

02 Tatanga

Sungai Lewara

03 Ulujadi

Sungai Palu,
Sungai Kawatuna
Sungai Palu,
sungai Pondo
Sungai Kawatuna,
Sungai Pondo,
Sungai Watutela

04 Palu Selatan
05 Palu Timur
06 Mantikulore
07 Palu Utara
08 Tawaeli

Sungai Taipa
Sungai
Pantoloan,
Sungai Tawaeli

Profil Daerah Kota Palu 2014 21

Berbeda dengan daerah-daerah lain di Indonesia yang mempunyai


dua musim, Kota Palu memiliki karakteristik yang spesifik, dikarenakan
Kota Palu tidak dapat digolongkan sebagai daerah musim atau disebut
sebagai Non Zona Musim.
29
28
27
26
25

Suhu Udara (C)


Gambar 4.1
Suhu Udara Kota Palu Tahun 2013

82
80
78
76
74
72
70
68
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
Sepember
Oktober
Nopember
Desember

Kelembapan
Udara (%)

Gambar 4.2
Kelembapan Udara Kota Palu Tahun 2013

22 Profil Daerah Kota Palu 2014

Pada tahun 2013, rata-rata suhu udara di Kota Palu yang tercatat
pada Stasiun Udara Mutiara Palu adalah 27,7C Suhu terendah terjadi pada
bulan Juli yaitu sebesar 26,64C, dan suhu terpanas terjadi pada bulan
Maret yaitu dengan temperature 28,47C sedangkan bulan-bulan lainnya
suhu udara berkisar antara 26,82C - 28,18C.
Kelembaban udara rata-rata tertinggi terjadi pada bulan Juli yang
mencapai 80,78 persen, sedangkan kelembaban udara terendah terjadi
pada bulan Oktober yaitu 73,09 persen.
4.3

Pemanfaatan Lahan
Lahan di Kota Palu terdiri dari lahan kering dan lahan basah. Lahan

basah sebagian besar digunakan untah sawah, sementara lahan kering


digunakan untuk lahan pertanian, perkebunan, kehutanan, industri,
perumahan dan penggunaan lainnya.
Rencana Pola Ruang Kota mencakup rencana pengembangan
kawasan lindung dan kawasan budi daya pada wilayah daratan seluas
39.504 ha dan wilayah laut seluas 10.460 ha. Klasifikasi pola ruang
wilayah Kota Palu terdiri atas kawasan lindung dan kawasan budidaya,
sebagai berikut:
a.

Kawasan Lindung Kota Palu seluas 22.290 ha yang terdiri atas:


Hutan lindung;
Kawasan perlindungan setempat, yang meliputi sempadan
pantai, sempadan sungai, kawasan sekitar mata air;
Ruang terbuka hijau (RTH) kota, yang antara lain meliputi
taman RT, taman RW, taman kota dan permakaman;

Profil Daerah Kota Palu 2014 23

Kawasan suaka alam dan cagar budaya;


Kawasan rawan bencana alam, yang meliputi kawasan rawan
tanah longsor, kawasan rawan gelombang pasang dan
kawasan rawan banjir dan kawasan lindung lainnya.
b.

Kawasan budi daya Kota Palu meliputi kawasan budi daya wilayah
darat dengan luas 17.216 ha dan Kawasan Budi Daya wilayah
laut dengan luas 10.460 ha yang terdiri atas:
Kawasan perumahan yang dapat dirinci, meliputi perumahan
dengan kepadatan tinggi, perumahan dengan kepadatan
sedang, dan perumahan dengan kepadatan rendah;
Kawasan perdagangan dan jasa, yang diantaranya terdiri atas
pasar tradisional, pusat perbelanjaan dan toko modern;
Kawasan

perkantoran

yang

diantaranya

terdiri

atas

perkantoran pemerintahan dan perkantoran swasta;


Kawasan industri, yang meliputi industri rumah tangga/kecil
dan industri ringan;
Kawasan pariwisata, yang diantaranya terdiri atas pariwisata
budaya, pariwisata alam, dan pariwisata buatan;
Kawasan ruang terbuka non hijau;
Kawasan ruang evakuasi bencana meliputi ruang terbuka atau
ruang-ruang lainnya yang dapat berubah fungsi menjadi
melting point ketika bencana terjadi;
Kawasan peruntukan ruang bagi kegiatan sektor informal; dan
Kawasan peruntukan lainnya, meliputi antara lain: pertanian,
pertambangan

(disertai

24 Profil Daerah Kota Palu 2014

persyaratan

yang

ketat

untuk

pelaksanaan

penambangannya),

pelayanan

umum

(pendidikan, kesehatan, peribadatan, serta keamanan dan


keselamatan), militer, dan lain-lain sesuai dengan peran dan
fungsi kota.

Profil Daerah Kota Palu 2014 25

26 Profil Daerah Kota Palu 2014

BAB V
P E M E R I N TProfil
AH
AN
Daerah
Kota Palu 2014 27

5.1

Administrasi Pemerintahan
Batas-batas wilayah administratif Kota Palu adalah sebagai berikut:

Sebelah Utara

: Kecamatan
Donggala;

Sebelah Selatan

: Kecamatan Marawola dan Kecamatan Sigi


Biromaru, Kabupaten Sigi;

Sebelah Barat

: Kecamatan Kinovaro dan Kecamatan


Marawola Barat, Kabupaten Sigi; dan
Kecamatan Banawa Kabupaten Donggala

Sebelah Timur

: Kecamatan Parigi Kabupaten Parigi


Moutong,
Kecamatan
Tanantovea
Kabupaten Donggala.

Tanantovea,

Kabupaten

Berdasarkan Perda Nomor 4 tahun 2012 tentang pembentukan


Kecamatan Ulujadi, Kec. Tatanga, Kec. Mantikulore, dan Kec. Tawaeli,
wilayah Kota Palu terbagi atas delapan kecamatan dan empat puluh lima
kelurahan.
Gambar 5.1
Pembagian Luas Wilayah Kota Palu Dalam 8 Kecamatan

2,10% 3,78%
7,58%

15,12%

10,19%
6,93%
1,95%

52,35%

28 Profil Daerah Kota Palu 2014

Palu Barat
Tatanga
Ulujadi
Palu Selatan
Palu Timur
Mantikulore
Palu Utara
Tawaeli

Kecamatan yang memiliki wilayah terluas adalah Kecamatan


Mantikulore yaitu 206,80 km (52,35%) dan kecamatan yang memiliki
wilayah terkecil adalah Kecamatan Palu Timur yaitu seluas 7,71 km
(1,95%).
5.2

Organisasi Pemerintahan
Dalam rangka meningkatkan kapasitas Pemerintah Daerah untuk

pemberdayaan masyarakat melalui upaya pelayanan masyarakat secara


lebih efektif, efisien dan berkeadilan, diperlukan penataan kembali
administrasi dan manajemen pemerintahan yang bertumpu kepada nilainilai dan paradigma baru. Kota Palu memiliki 45 kelurahan, yang terdiri dari
286 RW dan 1.006 RT.
Tabel 5.1
Ibu kota Kecamatan, Jumlah Kelurahan, RT dan RW, Tahun 2013

Kecamatan

Ibu Kota
Kecamatan

Jumlah
Kelurahan

Jumlah
RW

Jumlah
RT

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

01 Palu Barat

Lere

37

131

02 Tatanga

Pengawu

34

128

03 Ulujadi

Tipo

31

101

04 Palu Selatan

Birobuli Utara

41

162

05 Palu Timur

Besusu Barat

36

132

06 Mantikulore

Talise

55

196

07 Palu Utara
08 Tawaeli

Mamboro

20

79

5
45

32
286

77
1006

Lambara
Kota Palu

Profil Daerah Kota Palu 2014 29

5.3

Aparatur Sipil Negara


Pegawai Negeri berkedudukan sebagai unsur aparatur negara

sebagai abdi masyarakat atau pelayan publik, Sedangkan fungsinya


memberikan pelayanan kepada masyarakat secara profesional, jujur, adil
dan merata dalam penyelenggaraan tugas negara, pemerintahan dan
pembangunan. Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan sumber daya
manusia yang memadai. Semakin tinggi pendidikan yang dimiliki
diharapkan memunculkan PNS yang kompeten dan memiliki integritas
tinggi. Pada Tahun 2013 jumlah PNS di lingkungan pemerintah daerah Kota
Palu berjumlah 8.124 orang. Jumlah tersebut dari tahun 2009 mengalami
penurunan. Hal ini disebabkan salah satunya adalah karena moratorium
PNS pada tahun 2011.

Gambar 5.2
Jumlah PNS Daerah Kota Palu Tahun 2009 - 2013
8500
8400
Orang

8300
8200
8100
8000
7900
2009

2010

30 Profil Daerah Kota Palu 2014

2011

2012

2013

Tabel 5.2
Banyaknya Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kota Palu
Tahun 2009 - 2013
Tingkat Pendidikan

Jumlah PNS Daerah

(1)
SD
SLTP/sederajat
SLTA/sederajat
Diploma I
Diploma II
Diploma III/Akademi
S1
S2
S3

(2)
51
62
1 898
142
646
712
4 425
187
1

2013

8 124

Sumber

: Badan Kepegawaian Daerah Kota Palu

Tabel 5.3
Banyaknya Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kota
Palu Berdasarkan Eselon, Tahun 2013
Eselon

Jumlah PNS Daerah

(1)
Eselon 1
Eselon 2
Eselon 3
Eselon 4
Eselon 5
JFT
JFU

(4)
0
34
156
737
32
4 984
2 181

Kota Palu

8 124

Sumber: Badan Kepegawaian Daerah Kota Palu

Profil Daerah Kota Palu 2014 31

Tabel 5.4
Jumlah Pegawai Daerah menurut SKPD dan Jenis Kelamin Kota Palu
Tahun 2013
Nama SKPD

Total

(1)

(2)

(3)

(4)

16

45

61

33

55

16

14

30

19
20

19
11

38
31

39

33

72

15
18
24

20
11
17

35
29
41

24

24

48

91
18

22
32

113
113

17

36

53

21

60

81

109

42

151

25
38

14
31

39
69

74

60

134

63

59

122

109

38

147

41

21

62

50

42

92

10

BADAN KELUARGA BERENCANA DAN


PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

BADA KEPEGAWAIAN DAERAH

3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23

BADAN KESATUAN BANGSA, POLITIK DAN


PERLINDUNGAN MASYARAKAT
BADAN LINGKUNGAN HIDUP
BADAN NARKOTIKA KOTA PALU
BADAN PELAKSANA PENYULUH DAN
KETAHANAN PANGAN
BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU
BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
BADAN PENANGGULANGAN DAERAH
BAPERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
DAN PENANAMAN MODAL
DINAS KEBERSIHAN DAN PERTANAMAN
DINAS KEBUDAYAAN PARIWISATA
DINAS KEPENDUDUKAN DAN DAN PENCATATAN
SIPIL
DINAS KESEHATAN
DINAS PEKERJAAN UMUM,ENERGI DAN
SUMBER DAYA MINERAL
DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA
DINAS PENATAAN RUANG DAN PERUMAHAN
DINAS PENDAPATAN, PENGELOLA KEUANGAN
DAN ASET DAERAH
DINAS PENDIDIKAN
DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN
INFORMATIKA
DINAS PERINDUSTRIAN,
PERDAGANGAN,KOPERASI DAN USAHA KECIL
MENENGAH
DINAS PERTANIAN, KEHUTANAN DAN
KELAUTAN
DINAS SOSIAL DAN TENAGA KERJA

32 Profil Daerah Kota Palu 2014

22

Lanjutan Tabel 5.4


24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62

(1)
DINAS TENAGA KERJA DAN SOSISAL
GUDANG FARMASI
INSPEKTORAT
KANTOR PEMADAM KEBAKARAN
KANTOR PERPUSTAKAAN, ARSIP DAN
DOKUMENTASI
KANTOR SATUA POLISI PAMONG PRAJA
KECEMATAN MANTIKULORE
KECEMATAN PALU BARAT
KECEMATAN PALU SELATAN
KACEMATAN PALU TIMUR
KECEMATAN PALU UTARA
KECEMATAN TATAGA
KECEMATAN TAWELI
KECEMATAN ULU JADI
KELURAHAN BAIYA
KELURAHAN BALAROA
KELURAHAN BARU
KELURAHAN BESUSU BARAT
KELURAHAN BESUSU TENGAH
KELURAHAN BESUSU TIMUR
KELURAHAN BIROBULI SELATAN
KELURAHAN BIROBULI UTARA
KELURAHAN BAYOGE
KELURAHAN BULURI
KELURAHAN DONGALA KODI
KELURAHAN DUYU
KELURAHAN KABONENA
KELURAHAN KAMONJI
KELURAHAN KAWATUNA
KELURAHAN KAYUMALUE NGAPA
KELURAHAN KAYUMALUE PAJEKO
KELURAHAN LAMBARA
KELURAHAN LASOANI
KELURAHAN LAYANA INDAH
KELURAHAN LERE
KELURAHAN LOLU SELATAN
KELURAHAN LOLU UTARA
KELURAHAN MAMBORO
KELURAHAN MAMBORO BARAT

(2)
29
3
14
41

(3)
30
4
11
3

(4)
59
7
25
44

13

81
9
14
18
14
7
7
6
8
7
8
7
8
5
2
11
11
5
7
4
7
8
6
7
6
6
6
5
5
5
5
5
9
4

15
8
10
11
6
8
9
10
6
3
2
4
11
3
12
8
6
4
2
4
4
6
5
3
3
4
4
9
4
4
6
8
4
2

96
17
24
29
20
15
16
16
14
10
10
11
19
8
14
13
17
9
9
8
11
14
11
1
9
10
10
14
9
9
11
13
13
6

Profil Daerah Kota Palu 2014 33

Lanjutan Tabel 5.4


63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101

(1)
KELURAHAN NUNU
KELURAHAN PALUPI
KELURAHAN PANAU
KELURAHAN PANTOLOAN
KELURAHAN PANTOLOAN BOYA
KELURAHAN PENGAWU
KELURAHAN PETOBO
KELURAHAN POBOYA
KELURAHAN SILAE
KELURAHAN SIRANINDI
KELURAHAN TAIPA
KELURAHAN TALISE
KELURAHAN TANAMODINDI
KELURAHAN TATURA SELATAN
KELURAHAN TATURA UTARA
KELURAHAN TAVANJUKA
KELURAHAN TIPO
KELURAHAN TONDO
KELURAHAN UJUNA
KELURAHAN WATUSAMPU
PEMERINTAH KOTA PALU
PUSKESMAS BIROBULI
PUSKESMAS DUYU
PUSKESMAS KAMONJI
PUSKESMAS KAWATUNA
PUSKESMAS MABELOPURA
PUSKESMAS MAMBORO
PUSKESMAS PANTOLOAN
PUSKESMAS PETOBO
PUSKESMAS SINGGANI
PUSKESMAS TALISE
PUSKESMAS TAWAELI
PUSKESMAS TIPO
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ANUTAPURA
SANGGAR KEGIATAN BELAJAR (SKB)
SD NEGERI PALU
SD SWASTA PALU
SEKRETARIAT DAERAH
SEKRETARIAT DEWAN PENGURUS KORPRI

34 Profil Daerah Kota Palu 2014

(2)
8
4
4
7
6
8
9
8
6
4
8
10
6
4
3
2
5
4
6
6
43
6
4
6
6
6
4
8
2
6
5
5
3
87
7
335
57
85
3

(3)
2
13
4
2
2
3
11
2
4
4
1
5
10
12
10
6
4
8
7
2
60
37
24
44
30
41
24
28
41
44
34
28
26
330
11
1163
174
54
5

(4)
10
17
8
9
8
11
20
10
10
8
9
15
16
16
13
8
9
12
13
8
103
43
28
50
36
47
28
36
43
50
39
33
29
417
18
1498
231
139
8

Lanjutan Tabel 5.4


102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114

115
116
117

(1)
SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT
DAERAH
SEKRETARIAT KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA
PALU
SMA NEGERI PALU
SMA SWASTA PALU
SMK NEGERI PALU
SMK SWASTA PALU
SMP NEGERI PALU
SMP SWASTA PALU
TK PEMBINA
TK SWASTA PALU
TK-SD SWASTA PALU
UPTD URUSAN PENDIDIKAN TK DAN
PENDIDIKAN DASAR KECAMATAN PALU BARAT
UPTD URUSAN PENDIDIKAN TK DAN
PENDIDIKAN DASAR KECAMATAN PALU
SELATAN
UPTD URUSAN PENDIDIKAN TK DAN
PENDIDIKAN DASAR KECAMATAN PALU TIMUR
UPTD URUSAN PENDIDIKAN TK DAN
PENDIDIKAN DASAR KECAMATAN PALU UTARA
KOMISI PEMILIHAN UMUM
TOTAL

(2)
23

(3)
24

(4)
47

189
75
186
7
270
76
0
2
1
13

336
116
239
12
655
167
13
56
222
22

525
191
425
19
925
243
13
58
223
35

13

21

15

24

14

19

12

2 968

5 156

8 124

Profil Daerah Kota Palu 2014 35

36 Profil Daerah Kota Palu 2014

BAB VI
SOSIAL BUDAYA
6.1 Demografi
6.1.1 Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk di suatu wilayah dipengaruhi oleh tiga komponen
demografi yaitu kelahiran (birth), kematian (death) dan perpindahan penduduk
(migration).
Jumlah penduduk Kota Palu pada tahun 2013 mencapai 356.279 jiwa dan
tersebar di 8 kecamatan, yang terdiri dari 179.291 jiwa penduduk laki-laki dan
176.988 jiwa penduduk perempuan. Kecamatan Palu Selatan memiliki jumlah
penduduk tertinggi yaitu 69.087 jiwa (19,39%) sedangkan yang terendah
adalah Kecamatan Tawaeli yaitu hanya 19.761 jiwa (5,55%).
Gambar

6.1

Persentase Penduduk Kota Palu menurut Kecamatan, 2013


PALU UTARA TAWAELI
5,98%
5,55%

PALU BARAT
14,24%

MANTIKULORE

18,97%

TATANGA
12,49%

ULUJADI
8,01%

PALU TIMUR
15,36%
PALU
SELATAN
19,39%
[Diolah dari Hasil Proyeksi Penduduk 2013]

Profil Daerah Kota Palu 2014 37

Ditinjau dari jenis kelamin, pada tahun 2013 jumlah penduduk laki-laki
tercatat sebanyak 179.291 jiwa dan jumlah penduduk perempuan sebanyak
176.988 jiwa. Gambar 6.2 menunjukkan perbandingan jumlah penduduk
menurut jenis kelamin per kecamatan.
Gambar 6.2 Jumlah Penduduk Kota Palu menurut Jenis Kelamin dan
Kecamatan, 2013
70000
60000
50000
40000
30000
20000
10000
0

Laki-laki

Perempuan

[Diolah dari Hasil Proyeksi Penduduk 2013]

Dari jumlah tersebut, jumlah penduduk laki-laki lebih banyak daripada


penduduk perempuan. Rasio jenis kelamin penduduk Kota Palu tahun 2013
adalah 101. Artinya, tiap 100 penduduk perempuan ada 101 penduduk lakilaki.
Seks rasio tertinggi terdapat pada Kecamatan Mantikulore yaitu 104.
Salah satu faktor yang mempengaruhinya adalah banyaknya tenaga laki-laki
bekerja di daerah pertambangan emas yang terletak di Kelurahan Poboya,
Kecamatan Mantikulore. Berikut ditampilkan hasil perhitungan rasio jenis
kelamin untuk masing-masing kecamatan.

38 Profil Daerah Kota Palu 2014

Tabel 6.1 Jumlah Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Rasio Jenis
Kelamin menurut Kecamatan di Kota Palu, 2013
Kecamatan

(1)
Palu Barat
Tatanga
Ulujadi
Palu Selatan
Palu Timur
Mantikulore
Palu Utara
Tawaeli
Kota Palu

Penduduk (Jiwa)

Laki-Laki
(2)
25 369
22 516
14 358
34 738
27 220
34 406
10 659
10 025
179 291

Perempuan
(3)
25 382
21 990
14 184
34 349
27 493
33 197
10 658
9 735
176 988

Rasio Jenis
Kelamin

Jumlah
(4)
50 751
44 506
28 542
69 087
54 713
67 603
21 317
19 760
356 279

(5)
100
102
101
101
99
104
100
103
101

[Diolah dari Hasil Proyeksi Penduduk 2013]

Tabel 6.2 Jumlah Penduduk, Jumlah Rumah Tangga dan Rata-rata


Anggota Rumah Tangga Menurut Kecamatan di Kota Palu, 2013
Kecamatan
(1)
Palu Barat
Tatanga
Ulujadi
Palu Selatan
Palu Timur
Mantikulore
Palu Utara
Tawaeli
Kota Palu

Jumlah
Penduduk
(2)
50 751
44 506
28 542
69 087
54 713
67 603
21 317
19 760
356 279

356
279
[Diolah dari Hasil Proyeksi Penduduk
2013]

Rumah
Tangga
(3)

Rata-rata Anggota
Rumah Tangga
(4)

12 811
9 567
6 376
16 745
13 873
13 504
4 057
4 164
81 097

4
5
4
4
4
5
5
5
4
4

Profil Daerah Kota Palu 2014 39

Rata-rata jumlah anggota rumah tangga untuk tiap satu rumah tangga
di Kota Palu adalah 4 orang.
6.1.2

Komposisi Umur Penduduk


Piramida penduduk menggambarkan komposisi penduduk menurut umur

dan jenis kelamin yang disajikan secara grafik. Sumbu horizontal (dasar
piramida penduduk) menunjukkan jumlah penduduk dapat berupa jumlah
absolut ataupun persentase, sedangkan sumbu vertikal menunjukkan umur.
Dasar piramida dimulai dengan kelompok umur termuda dan dilanjutkan ke
atas untuk kelompok umur yang lebih tua dan biasanya puncak piramida untuk
kelompok umur yang lebih tua sering dibuat dengan sistem umur terbuka
(75+), dan bagian kiri piramida digunakan untuk mewakili penduduk laki-laki
sedangkan bagian kanan untuk penduduk perempuan.
Gambar 6.3 menunjukkan komposisi atau struktur umur penduduk di
Kota Palu terbesar selama tahun 2013 berada pada kelompok umur 20-24
tahun, hal ini menunjukkan bahwa penduduk Kota Palu masih tergolong
penduduk muda.
Penduduk muda berusia dibawah 15 tahun umumnya dianggap
sebagai penduduk yang belum produktif karena secara ekonomis masih
tergantung pada orang tua atau orang lain yang menanggungnya. Selain itu,
penduduk berusia di atas 65 tahun juga dianggap tidak produktif lagi sesudah
melewati masa pensiun. Penduduk usia 15-64 tahun, adalah penduduk usia
kerja yang dianggap produktif.
Dengan melihat perbandingan jumlah penduduk yang berusia non
produktif dengan penduduk usia produktif dapat diketahui besarnya angka

40 Profil Daerah Kota Palu 2014

ketergantungan pada Tahun 2013 yaitu sebesar 39. Artinya bahwa setiap 100
orang yang berusia kerja (dianggap produktif) mempunyai tanggungan
sebanyak 39 orang yang belum produktif dan dianggap tidak produktif lagi.
Gambar

6.3

Piramida Penduduk Kota Palu, 2013

75+
70-74
65-69
60 - 64
55-59
50-54
45-49
40-44
35-39
30-34
25-29
20-24
15-19
10-14
5-9
0-4
30000

20000

10000

Laki-Laki

10000

20000

30000

Perempuan

Profil Daerah Kota Palu 2014 41

Gambaran lebih lengkap mengenai jumlah penduduk menurut


kelompok umur dan jenis kelamin di Kota Palu pada tahun 2013 sebagaimana
pada Tabel 4.5 berikut.
Tabel 6.3
Penduduk menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin, 2013
Kelompok Umur
(1)
0-4
5-9
10-14
15-19
20-24
25-29
30-34
35-39
40-44
45-49
50-54
55-59
60-64
65-69
70-74
75+

Laki-Laki
(2)
16 882
14 228
15 021
20 429
21 930
16 515
15 206
13 549
12 581
10 517
8 277
5 895
3 721
2 226
1 203
1 111

Perempuan
(3)
16 226
13 178
14 462
21 629
21 394
15 731
14 762
13 902
12 864
10 090
7 604
5 532
3 673
2 497
1 586
1 858

Kota Palu

179 291

176 988

Jumlah
(4)
33 108
27 406
29 483
42 058
43 324
32 246
29 968
27 451
25 445
20 607
15 881
11 427
7 394
4 723
2 789
2 969
356 279

[Diolah dari Hasil Proyeksi Penduduk 2013]


6.1.3 Kepadatan Penduduk
Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk, maka tingkat kepadatan
penduduk juga mengalami peningkatan. Hingga akhir tahun 2013 dengan luas

42 Profil Daerah Kota Palu 2014

wilayah Kota Palu 395,06 km, kepadatan penduduk tercatat sebanyak 902
2

jiwa/km, artinya tiap km wilayah Kota Palu dihuni sebanyak 902 jiwa.
Bila dilihat penyebaran penduduk pada tingkat kecamatan, Kecamatan
Palu Timur merupakan wilayah dengan kepadatan tertinggi yaitu 7.055
jiwa/km, sedangkan Kecamatan Mantikulore merupakan wilayah yang
terjarang penduduknya yaitu hanya sekitar 327 jiwa/km.
Gambar 6.4 Kepadatan Penduduk Kota Palu Per Kecamatan Tahun 2013
2
(Jiwa/Km )

[Diolah dari Hasil Proyeksi Penduduk 2013]

Profil Daerah Kota Palu 2014 43

6.1.4

Fertilitas, Mortalitas, dan Migrasi


Berdasarkan data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, selama

tahun 2013 jumlah kelahiran penduduk di Kota Palu mencapai 5.761 orang.
Jumlah kelahiran tertinggi pada tahun 2013 di Kecamatan Mantikulore yaitu
sebesar 1.110 jiwa. Sedangkan jumlah kelahiran terendah di Kecamatan Palu
Utara yaitu 322 jiwa.
Gambar 6.5 Jumlah Kelahiran dan Kematian Kota di Palu Menurut Kecamatan,
Tahun 2013
1110

1400

935

1200 932
1000

805
652

800

612

600
400

322
279

274

200

224

274

195

393

324
93

171

Kematian

Kelahiran

Sumber : Kelurahan se-Kota Palu

Tingkat kelahiran kasar/Crude Birth Rate (CBR) tahun 2013 sebesar 16.
Angka tersebut mengandung arti bahwa pada tahun 2013 ada anak yang lahir
sebesar 16 per 1000 orang penduduk Kota Palu.

44 Profil Daerah Kota Palu 2014

Jumlah kematian di Kota Palu sepanjang tahun 2013 sebesar 1834


orang. Besarnya tingkat kematian kasar/Crude Death Rate (CDR) adalah 5
Angka ini berarti bahwa pada tahun 2013 setiap 1.000 orang penduduk Kota
Palu terdapat 5 kematian.
Secara umum migrasi dipengaruhi oleh faktor ekonomi dalam hal ini
kesempatan mendapatkan pekerjaan untuk mencapai peningkatan taraf
hidup/kesejahteraan. Selain faktor ekonomi, juga dipengaruhi oleh aktivitas
lainnya seperti bersekolah, mengurus rumah tangga, dan lainnya.
Jumlah migrasi masuk penduduk tertinggi di Kecamatan Palu Selatan,
sedangkan terendah di Kecamatan Tawaeli. Untuk migrasi keluar, tertinggi di
Kecamatan Palu Selatan diikuti Kecamatan Palu Barat.
Gambar 6.6 Jumlah Migrasi Masuk dan Keluar Kota Palu Menurut
Kecamatan, Tahun 2013
679

700
600
500
400
300

499

257

439
237

421

260 258 239

258
176 151

200
100

101

41 55 55

Migrasi Masuk

Migrasi Keluar

Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

Profil Daerah Kota Palu 2014 45

6.2

Ketenagakerjaan
Penduduk Usia Kerja (PUK) adalah penduduk yang berusia 15 tahun ke

atas. Penduduk Usia Kerja diklasifikasikan menjadi 2 yaitu Angkatan Kerja dan
Bukan Angkatan Kerja. Yang tergolong Angkatan Kerja adalah penduduk usia
kerja yang bekerja atau memiliki pekerjaan tapi sementara tidak bekerja, dan
penganggur. Sedangkan Bukan Angkatan Kerja adalah penduduk usia kerja
yang masih sekolah, mengurus rumah tangga atau melakukan kegiatan lainnya.
Gambar 6.7 Persentase Penduduk 15 Tahun Ke atas yang Bekerja,
Pengangguran dan Bukan Angkatan Kerja di Kota Palu,
2013

Bekerja

36%

Pengangguran
59%
5%

Bukan Angkatan
Kerja

[Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) 2013]


Berdasarkan data Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS), pada
tahun 2013, dari total penduduk usia kerja di wilayah Kota Palu, terdapat 63,57
persen penduduk yang termasuk dalam angkatan kerja, sementara sisanya
36,43 persen penduduk termasuk dalam bukan angkatan kerja.

46 Profil Daerah Kota Palu 2014

Berdasarkan data Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS), dari


total angkatan kerja pada tahun 2013, penduduk Kota Palu yang bekerja
tercatat sebesar 92,97 persen sedangkan yang diklasifikasikan sebagai
penganggur sekitar 7,03 persen.
Tabel 6.4
Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas menurut Jenis Kegiatan di Kota Palu, 2013
Jenis Kegiatan
(1)
1. Angkatan Kerja
Bekerja
Pengangguran
2. Bukan Angkatan Kerja
Sekolah
Mengurus Rumah Tangga
Lainnya
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
Tingkat Kesempatan Kerja (TKK)
[Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) 2013]

Persentase
(2)
63,57
92,97
7,03
36,43
26,81
56,48
16,71
63,57
7,03
92,97

Pada tahun 2013, berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Tenaga
Kerja dan Transmigrasi Kota Palu, jumlah pencari kerja yang terdaftar sebanyak
5.855 orang. Berdasarkan tingkat pendidikan, pencari kerja terbanyak adalah
mereka yang berpendidikan S1 dan S2, diikuti yang berpendidikan SMU dan
Diploma, sisanya berpendidikan SLTP dan SD. Meskipun demikian, ternyata
lowongan kerja atau kesempatan kerja terbanyak diperuntukkan lulusan SMU
sederajat. Hal ini menyebabkan banyaknya pengangguran lulusan S1 maupun
S2.

Profil Daerah Kota Palu 2014 47

Tabel 6.5
Jumlah Pencari Kerja yang Terdaftar menurut Tingkat Pendidikan dan Jenis
Kelamin di Kota Palu, Tahun 2013
Tingkat Pendidikan
Bulan

SD

SLTP

SMU/SMK

Diploma I/
II/III
L
P

Sarjana/
Pasca S
L
P

L
(2)

P
(3)

L
(4)

P
(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

(10)

(11)

Januari

12

54

20

39

Februari

12

12

13

22

37

Maret

14

12

26

52

April

11

56

129

14

60

92

149

Mei

99

152

44

173

141

241

Juni

51

52

16

64

108

198

Juli

68

56

20

54

131

215

Agustus

32

18

153

153

89

315

382

486

September

407

395

162

582

556

769

Oktober

113

112

11

30

413

670

Nopember

18

15

Desember

18

14

52

1 093

371

(1)

Jumlah

2013

Sumber

: Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Palu

48 Profil Daerah Kota Palu 2014

46 1 009

1 363 1 906 2 882

Tabel

6.6

Jumlah Lowongan/Kesempatan Kerja menurut Tingkat


Pendidikan dan Jenis Kelamin di Kota Palu, Tahun 2013

Bulan

Jumlah Lowongan/Kesempatan Kerja


Diploma
Sarjana/
SLTP
SMU/SMK
I/II/III
Pasca S

SD
L

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

(10)

(11)

Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
Nopember
Desember

2
16
19

2
-

5
5

370
46
321
32
60
5

208
48
276
4
72
5

5
7
16

7
4
16

9
111
5
5
21

8
1
65
5
4
27

Jumlah

2013

37 2

10

834

613

28

27

150

110

Sumber

: Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Palu

(1)

Profil Daerah Kota Palu 2014 49

Gambar 6.8 Jumlah Pencari Kerja Yang Ditempatkan menurut Sektor


Kegiatan Ekonomi, Tahun 2013

600
500
400
300
200
100
0

Laki-laki

Perempuan

1. Pertanian, Peternakan,
Kehutanan, Perkebunan dan
Perikanan
2. Pertambangan dan
Penggalian
3. Industri Pengolahan
4. Listrik, Gas, dan Air Minum
5. Bangunan
6. Perdangan Besar dan
Perdagangan Eceran serta
Rumah Makan dan Hotel
7. Angkutan, Pergudangan
dan Komunikasi
8. Keuangan dan Asuransi,
Usaha Persewaan Bangunan
dan jasa Perusahaan
9. Jasa Kemasyarakatan,
Sosial dan Perorangan

Sumber: Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Palu


6.3 Keluarga Berencana
Keluarga Berencana (KB) merupakan suatu program pemerintah yang
dirancang untuk membentuk keluarga yang sehat dan sejahtera dengan
membatasi kelahiran. Tujuan umum program KB oleh pemerintah adalah untuk
meningkatkan kesejahteraan ibu, anak dalam rangka mewujudkan Norma
Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS) yang menjadi dasar terwujudnya
masyarakat yang sejahtera dengan mengendalikan kelahiran sekaligus
menjamin terkendalinya pertambahan penduduk.

50 Profil Daerah Kota Palu 2014

6.3.1 Pentahapan Keluarga


Kebutuhan pangan dan sandang, perumahan dan fasilitas tempat
tinggal merupakan salah satu indikator yang dapat mencerminkan tingkat
kesejahteraan. Unsur-unsur rumah yang sering menjadi indikator perumahan
adalah kualitas dan fasilitas bangunan. Fenomena ini dijadikan sebagai ukuran
untuk mengukur tingkat kesejahteraan menurut pentahapan keluarga ke
dalam golongan keluarga pra sejahtera (Pra KS) dan keluarga sejahtera (KS).
Tabel 6.7 Jumlah Keluarga menurut Pentahapan, Tahun 2013
Tahapan Keluarga
Kecamatan

Pra
KS
(1)
(2)
01 Palu Barat
1 348
02 Tatanga
913
03 Ulujadi
1 118
04 Palu Selatan 1 805
05 Palu Timur
1 232
06 Mantikulore 1 580
07 Palu Utara
878
08 Tawaeli
902
Kota Palu
9 776

KS I

KS II

KS III

(3)
3 037
1 880
1 452
2 146
1 574
2 233
1 468
1 168
14 959

(4)
4 146
2 895
2 256
4 482
4 696
2 392
1 765
1 872
24 504

(5)
2 949
4 673
1 889
4 037
3 808
3 934
747
519
22 551

KS III
Plus
(6)
2 311
1 285
420
1 829
1 591
2 453
132
124
10 145

Jumlah
(7)
13 791
11 646
7 130
14 299
12 901
12 592
4 990
4 586
81 935

Sumber : Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kota Palu

Pada tabel di atas menunjukkan bahwa pada tahun 2013 jumlah Pra
KS tercatat sebesar 9.776 KK (11,93 persen), tahapan KS I sebesar 14.959 KK
(18,26 persen), tahapan KS II sebesar 25.504 KK (29,91 persen), tahapan KS III
sebesar 22.551 KK (27,52 persen), dan tahapan KS III plus tercatat sebesar
10.145 KK (12,38 persen).
Pentahapan

Pra KS merupakan

tahapan tingkat bawah

yang

Profil Daerah Kota Palu 2014 51

dikategorikan hidup dibawah garis kemiskinan. Sedangkan tahapan KS I


dikategorikan sebagai penduduk yang rentan dengan kemiskinan. Sementara
tahapan KS II, KS III, dan KS III plus dapat dikategorikan penduduk yang
memiliki tingkat kesejahteraan menengah ke atas.
6.3.2 Alat Kontrasepsi
Keluarga Berencana (KB) menunjukkan perkembangan ke arah yang
lebih baik dengan dukungan dan partisipasi aktif dari masyarakat terutama
pasangan usia subur. Data tentang KB dapat dilihat pada Tabel 6.8
Tabel 6.8 Banyaknya PUS dan Pencapaian KB Aktif menurut Kecamatan,
Tahun 2013
Kecamatan

PUS

Target

Pencapaian

(1)

(2)

(3)

(4)

01 Palu Barat
02 Tatanga
03 Ulujadi
04 Palu Selatan
05 Palu Timur
06 Mantikulore
07 Palu Utara
08 Tawaeli
Kota Palu
2013

9 911
8 067
5 596
11 766
7 691
9 960
3 343
2 685
59 019

7 343
5 761
3 704
9 142
5 018
5 118
1 913
1 608
39 607

9 706
6 629
4 164
10 078
5 473
6 196
2 948
2 123
47 317

% terhadap
Target
PUS
(5)

132%
115%
112%
110%
109%
121%
154%
132%
119%

(6)

98%
82%
74%
86%
71%
62%
88%
79%
80%

Sumber: Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kota Palu

Pada tahun 2013 jumlah pasangan usia subur (pasangan suami istri
yang usia istrinya antara 15-49 tahun) di Kota Palu mencapai 59.019 pasang,
sedangkan jumlah peserta KB yang aktif sebesar 47.317 orang. Melihat jumlah
peserta KB aktif, berarti sekitar 80 persen dari pasangan usia subur sedang berKB.

52 Profil Daerah Kota Palu 2014

Gambar 6.9 Jumlah Pengguna KB Berdasarkan Alat Kontrasepsi yang


digunakan Tahun 2009 2013
7187

7000
6000

5664

5000
4000
2260

3000
1413

2000

833

717

1000
0
Pil
2009

Kondom
2010

IUD

Suntik
2011

MOW
2012

Implan
2013

Sumber : Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kota Palu

Gambar 6.9 menunjukkan bahwa pengguna KB dari tahun ke tahun


mengalami peningkatan. Hal ini berarti kesadaran masyarakat akan pentingnya
mengatur jumlah anak meningkat. Jenis alat/cara kontrasepsi yang paling
diminati adalah suntikan (7.187), diikuti oleh yang menggunakan pil (5.664),
IUD (2.260), kondom (1.413), implant (833), dan MOP/MOW (717).
Untuk mendukung keberhasilan program Keluarga Berencana (KB)
dalam rangka mengatur kelahiran maka pada setiap kecamatan telah dibentuk
klinik KB. Pada tahun 2013 terdapat 74 klinik KB di Kota Palu. Data lengkap
jumlah klinik KB dan akseptor tiap kecamatan sebagai berikut.

Profil Daerah Kota Palu 2014 53

Tabel 6.9 Jumlah Klinik dan Akseptor KB Menurut Kecamatan Tahun 2009 - 2013

Kecamatan
(1)

KemKes
Kli- Aksepnik
tor
(2)
(3)

Palu Barat

Tatanga
Ulujadi

Unit
TNI
Kli- Aksepnik
tor
(4)
(5)

Swasta
Kli- Aksepnik
tor
(6)
(7)

Jumlah

(8)

Akseptor
(9)

1 536

10

5 406

40

Kli-nik

3 870

950

990

1 069

1 069

Palu Selatan

1 182

84

788

11

2 054

Palu Timur

877

57

1 391

13

2 325

Mantikulore

4 619

65

255

15

4 939

Palu Utara

652

652

Tawaeli

539

539

2013

49

13 758

206

22

4 010

74

17 974

2012

53

10 396

22

2 301

75

12 697

2011

49

10 153

218

26

1 511

77

11 489

2010

55

6 244

22

4 358

77

10 602

2009

47

8 852

221

17

66

9 073

Jumlah

Sumber

: Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kota Palu

Pencapaian akseptor baru pada tahun 2013, secara keseluruhan sudah


melampaui target, atau sekitar 226 persen. Jumlah akseptor tahun 2013
(17.974) meningkat dibanding jumlah tahun 2012 (12.697).
Pencapaian jumlah akseptor baru, tidak terlepas dari keberadaan
petugas KB di lapangan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya program
KB tersebut. Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) adalah pegawai
Negeri Sipil (PNS) atau non PNS yang diangkat oleh pejabat berwenang,

54 Profil Daerah Kota Palu 2014

sedangkan Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) merupakan jabatan fungsional


PNS. Keduanya mempunyai tugas, tanggung jawab untuk melaksanakan
kegiatan penyuluhan, pelayanan, pelaporan, evaluasi dan pengembangan
program Keluarga Berencana Nasional. PLKB dan PKB merupakan ujung
tombak penyuluhan KB yang berhubungan langsung dengan masyarakat dan
atau sebagai penggerak masyarakat di desa/kelurahan binaannya agar
mendapatkan akses dan kualitas pelayanan KB dan KS yang memadai.
Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKBD) adalah mitra
PKB/PLKB yang merupakan kader yang secara sukarela berperan aktif
melaksanakan/mengelola Program Keluarga Berencana Nasional di tingkat
Desa/Kelurahan. Berikut data jumlah petugas KB menurut kecamatan.
Tabel 6.10
Jumlah Petugas KB menurut Jenis dan Kecamatan, Tahun 2013
Kecamatan
(1)
01 Palu Barat
02 Tatanga
03 Ulujadi
04 Palu Selatan
05 Palu Timur
06 Mantikulore
07 Palu Utara
08 Tawaeli
Kota Palu
2013

PPKBD
(2)
6
6
6
5
5
7
5
5
45

PKB/PLKB
(3)
4
3
2
5
5
6
3
2
30

Jumlah
(4)
10
9
8
10
10
13
8
7
75

Sumber: Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kota Palu

Dari tabel 6.10, petugas KB di Kota Palu cukup memadai, masing-masing


kelurahan dibina oleh satu PPKBD. Jumlah petugas KB terbanyak terdapat di
Kecamatan Mantikulore.

Profil Daerah Kota Palu 2014 55

6.4

Kesehatan

6.4.1 Fasilitas Kesehatan


Masalah Kesehatan perlu mendapat perhatian utama khususnya pada
pemerataan pelayanan kesehatan agar seluruh masyarakat dapat dengan
mudah menjangkau dan memenuhi kebutuhan kesehatan dengan kualitas
pelayanan yang sesuai khususnya bagi masyarakat miskin.
Tabel 6.11 Fasilitas Kesehatan Menurut Kecamatan di Kota Palu Tahun 2013
Rumah Sakit
Kec
(1)

Palu
Barat
Tatanga
Ulujadi
Palu
Selatan
Palu
Timur
Mantikulore
Palu
Utara
Tawaeli
Jumlah

Puskesmas

Umum

Bersalin

Rawat
Inap

Tanpa
Rawat
Inap

Pustu

Poskes
des

Polin
des

Posyan
du

(2)

(3)

(4)

(5)

(7)

(8)

(9)

(10)

29

23

27

21

33

37

19

23

10

10

30

44

11

212

Sumber : Dinas Kesehatan Kota Palu

Tabel 6.11 menunjukkan jumlah fasilitas kesehatan yang terdapat di


Kota Palu pada tahun 2013. Terdapat 19 unit rumah sakit di Kota Palu, yang
terdiri dari 10 rumah sakit umum dan 9 rumah sakit bersalin.

56 Profil Daerah Kota Palu 2014

Pemerintah menyediakan pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas)


untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat. Hingga akhir
tahun 2013 terdapat 12 unit Puskesmas, dengan 2 puskesmas berfasilitas
rawat inap. Untuk pelayanan kesehatan ibu dan anak pemerintah juga
membina 212 pos pelayanan terpadu (Posyandu). Selain itu, terdapat pula
praktek perorangan seperti terlihat pada tabel berikut.
Tabel 6.12 Praktek Kesehatan Perorangan Menurut Kecamatan di Kota Palu
Tahun 2013
Praktek Perorangan
Kecamatan

Dokter
Umum

Dokter
Spesialis

Dokter
Gigi

Dokter
Gigi
Spesialis

Bidan

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

Palu Barat
Tatanga
Ulujadi
Palu Selatan
Palu Timur
Mantikulore
Palu Utara
Tawaeli
Kota Palu

21
9
1
33
52
15
2
133

7
2
3
69
2
2
85

4
4
9
20
3
1
1
42

1
1

22
23
10
36
35
22
3
2
153

Sumber : Kelurahan se-Kota Palu

6.4.2 Tenaga Kesehatan


Seiring dengan pembangunan fasilitas kesehatan, pemerintah juga
menyiapkan tenaga kesehatan seperti dokter, perawat, bidan, dan tenaga
kesehatan lainnya. Pada tahun 2013 jumlah tenaga kesehatan di Kota Palu
sebanyak 2.745 orang dengan berbagai latar belakang pendidikan, tidak hanya
lulusan bidang kesehatan saja. Rasio tenaga kesehatan terhadap penduduk

Profil Daerah Kota Palu 2014 57

Kota Palu sebesar 8. Keadaan ini menggambarkan bahwa setiap 1000 orang
penduduk Kota Palu terdapat 8 tenaga kesehatan.
Tabel 6.13 Banyaknya Tenaga Kesehatan menurut Jenis Pendidikan dan
Kecamatan Tahun 2013
PALU
BARAT

TATA
NGA

ULU
JADI

PALU
SEL

PALU
TIMUR

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

MAN
TIKU
LORE
(7)

Spesialis

18

Umum

43

19

Gigi
Farmasi/Apoteker

Asisten Apoteker

21

13

Kesehatan

44

29

219

169

Non
Kesehatan

17

10

Perawat

11

Non
Perawat

Akademi

Dokter

Tenaga
Kesehatan

Paramedis

Bidan

Lain-lain
Jumlah

PALU
UTARA

TAW
AELI

Kota
Palu

(8)

(9)

(10)

30

60

42

21

151

29

22

14

49

26

17

88

122

481

180

47

129
1

24

37

12

111

27

14

28

103

48

24

39

52

37

222

16

13

19

31

12

114

26

39

84

69

155

141

13

527

116

58

436

357

316

912

440

110

2.74
5

Sumber : Dinas Kesehatan Kota Palu

58 Profil Daerah Kota Palu 2014

6.5 Pendidikan
6.5.1 Pendidikan Pra Sekolah
Pendidikan anak prasekolah merupakan awal bagi pertumbuhan dan
perkembangan anak, hal ini membawa dampak positif bagi perkembangan
anak khususnya untuk memenuhi kebutuhan jasmani dan rohani serta
mengembangkan bakat bakatnya secara optimal dan menyeluruh.
Program pendidikan anak usia prasekolah kini telah banyak
diselenggarakan oleh masyarakat dan lembaga, sebab kesadaran masyarakat
akan pentingnya pendidikan anak prasekolah semakin baik.
Usia prasekolah merupakan kesempatan emas bagi anak untuk
orientasi belajar anak yang sesungguhnya dalam mengembangkan sikap dan
minat belajar serta berbagai potensi dan kemampuan dasar anak lewat
pengembangan sikap mental yang positif.
Tabel 6.14 Banyaknya Fasilitas Pendidikan Pra Sekolah menurut Kelurahan
dan Jenisnya di Kota Palu Tahun 2013
Kelurahan
(1)
Palu Barat
Tatanga
Ulujadi
Palu Selatan
Palu Timur
Mantikulore
Palu Utara
Tawaeli
Jumlah

PAUD

TK/RA

(2)
14
4
1
5
8
12
6
-

(3)
14
13
1
24
23
19
15
2

50

111

Sumber : Kelurahan se-Kota Palu

Profil Daerah Kota Palu 2014 59

6.5.2 Fasilitas Pendidikan


Pendidikan merupakan salah satu modal yang sangat penting untuk
menjalani kehidupan bermasyarakat, dengan adanya pendidikan kita bisa
mengetahui berbagai macam informasi dan pengetahuan.
Pemerintah

Kota

Palu

melalui

Dinas

Pendidikan

berupaya

meningkatkan sumber daya manusia terutama dengan memberi kesempatan


kepada anak usia sekolah untuk memasuki jenjang pendidikan. Hal ini harus
dibarengi dengan ketersediaan fasilitas pendidikan yang memadai. Berikut
fasilitas pendidikan yang tersedia di Kota Palu pada tahun 2013.
Tabel 6.15 Banyaknya Fasilitas Pendidikan menurut Tingkat Pendidikan dan
Status Sekolah di Kota Palu Tahun 2013

Kecamatan
Negeri

(1)

Jenjang Pendidikan
SLTP
SMU

SD

SMK

Swasta

Negeri

Swasta

Negeri

Swasta

Negeri

Swasta

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

PALU BARAT

19

10

TATANGA

12

ULUJADI

15

PALU SELATAN

13

PALU TIMUR

24

11

MANTIKULORE

22

PALU UTARA

13

TAWAELI

14

JUMLAH

132

48

27

43

10

23

16

Sumber: Dinas Pendidikan Kota Palu

60 Profil Daerah Kota Palu 2014

Sedangkan untuk pendidikan tingkat perguruan tinggi, terdapat 4


Perguruan Tinggi Negeri (STAIN Datokarama, Akademi Keperawatan, Universitas
Tadulako, Politeknik Kesehatan Palu) dan 21 Perguruan Tinggi Swasta.
Tabel 6.16 Banyaknya Fasilitas Pendidikan Perguruan Tinggi Menurut Status
Kepemilikan di Kota Palu Tahun 2013
Perguruan Tinggi
Negeri
Swasta

Kecamatan

(2)

(3)

PALU BARAT

(1)

TATANGA

ULUJADI

PALU SELATAN

PALU TIMUR

MANTIKULORE

PALU UTARA

TAWAELI

JUMLAH

21

Sumber: Dinas Pendidikan Kota Palu


6.5.3 Tenaga Pendidikan
Selain fasilitas pendidikan, kemajuan pendidikan di Kota Palu juga
dipengaruhi oleh faktor banyaknya tenaga pendidik yang ada di sekolah
tersebut. Secara rinci alokasi tenaga pendidik masih belum merata, oleh karena
itu akan dijelaskan dalam tabel tentang keadaan tenaga pendidik tersebut.

Profil Daerah Kota Palu 2014 61

Gambar 6.10 Banyaknya Guru Menurut Jenjang Pendidikan di Kota Palu


Tahun 2013
500
400
300
200
100
0

SD

SLTP

SMK

SLTA

Sumber : Dinas Pendidikan

6.5.4

Jumlah Siswa

Gambar 6.11 Jumlah Siswa Menurut Jenjang Pendidikan di Kota Palu Tahun
2013

35000

32554

30000
25000
15000
10000

NEGERI

15390

20000

SWASTA

8662

7551
4365

5000
0

SD

Sumber: Dinas Pendidikan

62 Profil Daerah Kota Palu 2014

SLTP

3664 4611 5018

SMU

SMK

Jumlah siswa di Kota Palu tahun 2013 baik negeri maupun swasta yang
tercatat di lingkungan Dinas Pendidikan Kota Palu yaitu SD 41.216 siswa, SLTP
19.755 siswa, SMU 11.215 siswa, dan SMK 9.629 siswa.
Tabel 6.17 Banyaknya Sekolah, Murid dan Guru Sekolah Dasar dan Rasio
Murid terhadap Guru, Tahun 2013
Kecamatan

Sekolah

Murid

Guru

(1)

(2)

(4)

(5)

Rasio Murid
terhadap Guru
(6)

01 Palu Barat

31

7 548

424

18

02 Tatanga

20

4 364

200

22

03 Ulujadi

19

2 287

219

10

04 Palu Selatan

21

6 306

257

24

05 Palu Timur

33

8 775

492

18

06 Mantikulore

26

6 368

405

16

07 Palu Utara

16

2 697

154

18

08 Tawaeli

18

2 871

187

15

2 338

18

Kota Palu
Sumber

2013
184
41 216
: Dinas Pendidikan Kota Palu

Profil Daerah Kota Palu 2014 63

Tabel

6.18

Banyaknya Sekolah, Murid, Guru dan Rasio Murid


terhadap Guru Sekolah Menengah Pertama
Negeri dan Swasta menurut Kecamatan
Tahun 2013

Kecamatan

Sekolah

Murid

Guru

(1)

(2)

(3)

(4)

Rasio Murid
terhadap Guru
(5)

01 Palu Barat

11

4 112

273

15

02 Tatanga

10

983

98

10

03 Ulujadi

444

89

04 Palu Selatan

3 457

310

10

05 Palu Timur

17

6 655

478

14

06 Mantikulore

10

1 649

197

07 Palu Utara

1 067

85

13

08 Tawaeli

1 388

110

13

1 551

13

Kota Palu
Sumber

2013
70
19 755
: Dinas Pendidikan Kota Palu

64 Profil Daerah Kota Palu 2014

Tabel

6.19

Banyaknya Sekolah, Murid, Guru dan Rasio Murid


terhadap Guru Sekolah Menengah Atas Negeri dan
Swasta menurut Kecamatan
Tahun 2013

Kecamatan

Sekolah

Murid

Guru

(1)

(2)

(3)

(4)

Rasio Murid
terhadap Guru
(5)

01 Palu Barat

2 064

136

15

02 Tatanga

686

60

11

03 Ulujadi

227

38

04 Palu Selatan

2 095

164

13

05 Palu Timur

10

3664

324

11

06 Mantikulore

1370

170

07 Palu Utara

129

36

08 Tawaeli

980

85

12

1 013

11

Kota Palu
Sumber

2013
34
11 215
: Dinas Pendidikan Kota Palu

Profil Daerah Kota Palu 2014 65

Tabel

6.20

Banyaknya Sekolah, Murid, Guru dan Rasio Murid


terhadap Guru Sekolah Menengah Kejuruan Negeri
dan Swasta menurut Kecamatan
Tahun 2013

Kecamatan

Sekolah

Murid

Guru

(1)

(2)

(3)

(4)

Rasio Murid
terhadap Guru
(5)

01 Palu Barat

747

50

15

02 Tatanga

276

22

13

03 Ulujadi

04 Palu Selatan

2 002

163

13

05 Palu Timur

4862

420

12

06 Mantikulore

989

135

07 Palu Utara

537

90

08 Tawaeli

216

14

15

26

9 629

894

11

Kota Palu

2013

Sumber

: Dinas Pendidikan Kota Palu

66 Profil Daerah Kota Palu 2014

6.7

Agama
Informasi tentang jumlah penduduk berdasarkan agama diperlukan

untuk merencanakan penyediaan sarana dan prasarana peribadatan serta


merencanakan suatu program kegiatan yang berkaitan dengan kerukunan
antar umat beragama. Walaupun keyakinan agama antar penduduk Kota Palu
berbeda, namun suasana kehidupan masyarakat tetap harmonis dan tumbuh
sikap toleransi antar pemeluk agama. Hal ini karena adanya pembinaan dari
pemerintah dan pengarahan dari tiap pemuka agama.
Proporsi penduduk menurut agama yang dianut disajikan dalam
Gambar 6.12. Pemeluk agama Islam mendominasi dengan persentase sebesar
89,33 persen. Protestan 7,85 persen, Katholik 1, 4 persen, Hindu 1,02, dan
Budha 0,40 persen
Gambar 6.12 Persentase Penduduk Kota Palu Menurut Agama Tahun 2013
Islam, 89,33

Budha, 0,40
Hindu, 1,02

Katolik, 1,40

Protestan,
7,85

Sumber: Kementrian Agama Kota Palu

Profil Daerah Kota Palu 2014 67

Fasilitas

peribadatan

berguna

untuk

memperlancar

aktivitas

keagamaan masing-masing pemeluk agama. Jumlah peribadatan menurut


kecamatan di Kota Palu disajikan pada tabel 6.21.
Tabel 6.21 Banyaknya Tempat Peribadatan di Kota Palu Menurut Agama,
2013
Kecamatan

Islam

Kristen

Katholik

Hindu

Budha

Masjid
(2)

Surau
(3)

Gereja
(4)

Gereja
(5)

Pura
(6)

Vihara
(7)

Palu Barat

37

18

Tatanga

32

16

Ulujadi

33

Palu Selatan

63

15

27

Palu Timur

40

13

21

Mantikulore

63

17

Palu Utara

20

2
59

(1)

Tawaeli
29
7
Kota Palu
317
99
Sumber : Kelurahan se-Kota Palu

68 Profil Daerah Kota Palu 2014

BAB VII
P E R T A N Profil
IAN
Daerah Kota Palu 2014 71

Pembangunan
ekonomi

yang

pemerintah
diarahkan

di

sedang

daerah
pada

perdagangan,

dan

bidang
dilakukan

Kota

Palu

sektor

industri,

jasa

dengan

didukung oleh sektor pertanian yang


tangguh.

Pembangunan

pertanian masih

disektor

menjadi penting

disebabkan jumlah penduduk yang


berusaha dibidang pertanian masih
relatif besar. Gambaran mengenai
keadaan pertanian di Kota Palu yang
menyangkut
digunakan,

luas
luas

lahan

yang

panen

serta

produksinya disajikan pada bab ini.


Sektor pertanian terdiri dari
beberapa sub sektor yaitu :

72 Profil Daerah Kota Palu 2014

1.

Tanaman Pangan

2.

Hortikultura

3.

Perkebunan

4.

Peternakan

5.

Perikanan

6.

Kehutanan

7.1

Tanaman Pangan

a.

Padi
Tanaman pangan terdiri dari komoditas padi dan palawija. Padi

sawah yang memiliki luas panen 795 Ha pada tahun 2012 menjadi 537 Ha
pada tahun 2013 atau turun sebesar 32,45 persen, sedangkan produksi
padi dari 4.299 ton tahun 2012, menjadi 2.684 ton tahun 2013 atau
mengalami penurunan sebesar 37,57 persen.
Padi tersebar di semua kecamatan Kecuali Kecamatan Palu Timur
yang merupakan pusat kegiatan perdagangan. Adapun daerah sentra
penghasil padi diantaranya adalah Kecamatan Tawaeli, Kecamatan Palu
Selatan, Kecamatan Mantikulore, dan Kecamatan Tatanga.

5000
4000
3000
2000
1000
0
2009

2010

Luas panen (ha)

2011

2012

2013

Produksi (ton)
Gambar 7.1
Luas Panen dan Produksi Tanaman Padi Tahun, 2009-2013

Profil Daerah Kota Palu 2014 73

b.

Palawija
Luas panen jagung pada tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar

16,47 persen, yaitu dari 346 Ha pada tahun 2012 menjadi 403 Ha pada
tahun 2013. Namun, kenaikan luas lahan ini tidak diiringi dengan kenaikan
produksi jagung dari 2.046 ton pada tahun 2012 menjadi 1.699 ton pada
tahun 2013 atau turun sekitar 16,96 persen. Tanaman palawija lainnya ada
yang mengalami penurunan dan kenaikan.
Tanaman palawija yang merupakan komoditas utama di Kota Palu
adalah ubi kayu. Pada tahun 2013 produksi ubi kayu di Kota Palu mencapai
2.150,81 ton dari luas lahan seluas 98 ha. Komoditas utama kedua setelah
ubi kayu adalah jagung, yakni produksi mencapai sebanyak 1.431,09 ton
dari lahan seluas 468 ha dan merupakan lahan palawija terluas di Kota
Palu.
Tabel 7.1
Luas Panen, Hasil Perhektar dan Produksi Palawija Tahun 2013

(1)
Jagung

Luas Panen
(Ha)
(2)
468

Hasil Perhektar
(Ku/ha)
(3)
30,58

Produksi
(Ton)
(4)
1 431,09

Kedelai
Kacang Tanah
Kacang Hijau
Ubi Kayu

227
98

18,80
219,47

462,78
2 150,81

Ubi Jalar

61

117,91

719,26

Palawija

Sumber : Dinas Pertanian, Kehutanan dan Kelautan Kota Palu

74 Profil Daerah Kota Palu 2014

7.2

Hortikultura
Pertanian Subsektor hortikultura meliputi tanaman sayuran,

tanaman buah-buahan, tanaman obat (biofarmaka), dan tanaman bungabungaan.


Tabel 7.2
Luas Panen, Hasil Per Hektar dan Produksi Tanaman Sayur-sayuran
menurut Jenisnya, Tahun 2013
Luas Panen/ Hasil Per Hektar Produksi
Jenis Tanaman
(Ha)
(Ku/Ha)
(Kuintal)
(1)
(2)
(3)
(4)
01 Bawang Merah
247
62,12
15 344
02 Bawang Putih
03 Bawang Daun
14
47,71
668
04 Terung
50
323,26
16 163
05 Buncis
06 Ketimun
63
86,40
5 443
07 Kentang
08 Kubis
09 Petsai / Sawi
114
48,66
5 547
10 Labu Siam
11 Kangkung
211
41,11
8 675
12 Bayam
177
30,23
5 351
13 Wortel
14 Lobak
15 Kacang Merah
16 Kacang Panjang
73
35,12
2 564
17 Cabe besar
88
55,52
4 886
18 Cabe rawit
111
60,89
6 759
19 Tomat
145
111,46
16 162
20 Petai
Sumber : Dinas Pertanian, Kehutanan dan Kelautan Kota Palu

Profil Daerah Kota Palu 2014 75

Komoditi

Hortikultura

sayuran yang dimonitor melalui


survei pertanian
Pertanian,

oleh

Dinas

Kehutanan

dan

Kelautan

Kota

dikelompokkan

Palu

ke

dalam

tanaman sayuran, yang terdiri


atas 20 jenis, antara lain bawang
merah, petsai, tomat, bawang
daun,

ketimun,

kacangan,

kacangan-

terung,

lombok,

bayam dan kangkung.


Komoditas sayuran yang memiliki produksi terbesar di Kota Palu
adalah terung dengan produksi mencapai 16.163 kuintal dari lahan seluas
50 ha. Setelah itu menyusul tomat dengan produksi 16.162 kuintal dari
lahan seluas 145 ha. Sedangkan lahan hortikultura paling banyak ditanami
bawang merah yaitu seluas 247 ha. Dan pada tahun 2013 produksi bawang
merah adalah sebanyak 15.344 kuintal. Bawang merah adalah salah satu
produk utama Kota Palu yang digunakan sebagai bahan baku utama
bawang goreng yang merupakan oleh-oleh khas dari Kota Palu. Adapun
Kecamatan penghasil bawang merah adalah Kecamatan Tawaeli dan
Kecamatan Palu Utara.

76 Profil Daerah Kota Palu 2014

Tabel 7.3
Banyaknya Tanaman Buah-buahan dan Produksi menurut Jenisnya
Tahun 2013
Banyaknya
Produksi
Jenis Buah-buahan
Tanaman
(Kuintal)
(Rumpun/pohon)
(1)
(2)
(4)
01 Alpokat
258
841
02 Anggur
613
510
03 Belimbing
140
86
04 Duku / Langsat
05 Durian
21
43
06 Jambu Biji
286
215
07 Jambu Air
303
93
08 Jeruk
09 Mangga
11 418
7 924
10 Manggis
11 Melinjo
12 Melon
13 Nangka
71 022
11 615
14 Nenas
79 077
3 037
15 Pepaya
1 109
876
16 Pisang
5 512
3 594
17 Rambutan
19
24
18 Salak
19 Sawo
44
58
20 Semangka
21 Sirsak
961
548
22 Sukun
331
708
Sumber : Dinas Pertanian, Kehutanan dan Kelautan Kota Palu

Profil Daerah Kota Palu 2014 77

Komoditas tanaman buah-buahan yang menjadi sasaran survei oleh


Dinas Pertanian, Kehutanan dan Kelautan Kota Palu terdiri atas 22 jenis,
yakni antara lain alpukat, anggur, belimbing, dukuh/langsat, durian, jambu
biji, jambu air, jeruk, manga, manggis, melinjo, melon, nangka, Nenas,
papaya, pisang, rambutan, salak, sawo, semangka, sirsak, dan sukun.
Produksi tanaman buah-buahan yang terbesar adalah buah nangka yaitu
sebanyak 11.615 kuintal dari sejumlah 71.022 pohon. Komoditas terbesar
kedua adalah buah manga yaitu dengan produksi sebanyak 7.924 kuintal
dari sejumlah 11.418 pohon.
Tabel 7.4
Banyaknya Tanaman Obat-Obatan dan Produksi menurut Jenisnya,
Tahun 2013
Hasil Per
Luas Panen
Produksi
M
Jenis Tanaman
(M)
(Kg/M)
(Kg)
(1)
(2)
(3)
(4)
01 Jahe
1 486
10,99
16 338
02 Laos
673
15,32
10 313
03 Kencur
74
5,69
421
04 Kunyit
2 258
8,32
18 794
05 Lempuyang
38
5,58
212
06 Temulawak
1 995
6,41
12 793
07 Tewireng
32
5,25
168
08 Temukunci
19
2,79
53
09 Dhingo/Drigo
17
3,88
66
10 Mengkudu
1 806
14,71
26 572
11 Keji Beling
108
5,06
547
12 Sambiloto
166
2,09
347
Sumber : Dinas Pertanian, Kehutanan dan Kelautan Kota Palu

78 Profil Daerah Kota Palu 2014

Tanaman

obat-obatan

terdiri

atas 12 jenis, yakni antara lain jahe,


laos,

kencur,

temulawak,

kunyit,

lempuyang,

tewireng,

temukunci,

dhingo/drigo, mengkudu, keji beling,


sambiloto.
Produksi tanaman biofarmaka di
Kota Palu pada tahun 2013 yang
terbesar

adalah

mengkudu

yakni

mencapai 26.572 kg dari luas lahan 1.806 ha. Komoditas terbesar kedua
adalah kunyit, dengan luas lahan sebesar 2.258 ha produksi kunyit pada
tahun 2013 adalah 18.794 kg.
7.3

Perkebunan
Subsektor perkebunan yang paling besar di Kota Palu adalah pada

komoditas kelapa dan kakao/coklat yang distribusinya hampir ada di setiap


kecamatan kecuali Kecamatan Palu Timur.
a.

Kelapa
Pada tahun 2013 luas tanam perkebunan kelapa di Kota Palu

sebanyak 482,00 hektar. Tanaman perkebunan kelapa tersebut semuanya


adalah perkebunan rakyat yang masing-masing terdapat di Kecamatan
Tawaeli seluas 138 hektar, Kecamatan Ulujadi seluas 194,00 hektar,
Kecamatan Mantikulore 72 hektar dan sisanya terdapat di kecamatan lain.

Profil Daerah Kota Palu 2014 79

b.

Kakao (Coklat)
Luas tanam perkebunan coklat di Kota Palu pada tahun 2013 seluas

570 hektar yang sebagian besar terletak di Kecamatan Tawaeli yaitu seluas
347 hektar dan sisanya terdapat di kecamatan lain.
Tabel 7.5
Luas Areal Tanaman Perkebunan menurut Jenis Tanaman (Ha)
Tahun 2013
Jambu
Kecamatan
Kelapa
Kemiri
Coklat
Kopi
Mete
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
01
02
03
04
05
06
07
08

Palu Barat
Tatanga
Ulujadi
Palu Selatan
Palu Timur
Mantikulore
Palu Utara
Tawaeli
Kota Palu

1
6
194
58
72
13
138

1
23
58

482,00

82,00

11
6
2
8

2
4
60
133
4
20
347

27,00 570,00

Sumber : Dinas Pertanian, Kehutanan dan Kelautan Kota Palu


7.4

Peternakan
Ternak Besar dan Kecil di wilayah Kota Palu terdiri dari Kerbau, Sapi,

Kuda, Kambing, Domba dan Babi. Pada tahun 2013 populasi terbesar
adalah kambing sebanyak 100.389 ekor, kemudian sapi 8.272 ekor dan
domba 4.720 ekor.
Sementara populasi unggas terbesar adalah Ayam Pedaging
sejumlah 5.300.000 ekor, Ayam Buras 584.654 ekor, Ayam Ras Petelur
183.807 ekor dan itik 3.228 ekor

80 Profil Daerah Kota Palu 2014

120000
100000

ekor

80000
60000

40000
20000
0
Gambar 7.2
Populasi Ternak Besar dan Kecil di Kota Palu, Tahun 2013

6000000
5000000

ekor

4000000

Ayam Ras
Pedaging;
5300000

3000000
2000000
1000000

Ayam ras
petelur;
183807

Ayam Buras;
584654
Itik; 3228

0
Gambar 7.3
Populasi Ternak Unggas di Kota Palu, Tahun 2013

Profil Daerah Kota Palu 2014 81

Tabel 7.6
Populasi Ternak Besar dan Ternak Kecil menurut Kecamatan dan Jenisnya
Tahun 2013

01
02
03
04
05
06
07
08

Kecamatan

Kerbau

Sapi

Kuda

Kambing

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

351
713
713
719
107
2 243
1 010
2 452

58
133
23
142
55
256
18
226

9 614
9 345
14 792
10 124
870
45 341
5 693
4 610

911

100 389

Palu Barat
Tatanga
Ulujadi
Palu Selatan
Palu Timur
Mantikulore
Palu Utara
Tawaeli
Kota Palu

3
3

8 272

Domba Babi
(6)

(7)

120
100
160
260
0
3.800
205
75

4 720

Sumber : Dinas Pertanian, Kehutanan dan Kelautan Kota Palu


Tabel 7.7
Jumlah Pemotongan Hewan Ternak dan Produksi Daging menurut
Hewan Ternak, Tahun 2013
Jumlah hewan yang
Jumlah produksi
Hewan Ternak
dipotong
daging
(ekor)
(ton)
(1)
(2)
(3)
Kerbau
0
0
Sapi

7 211

767,68

Kuda

43

7,53

Kambing

65 054

1 588,32

Domba

490

17,89

Babi

Unggas

6 724 744

4 920,94

Sumber : Dinas Pertanian, Kehutanan dan Kelautan Kota Palu

82 Profil Daerah Kota Palu 2014

7.5

Perikanan
Produksi Perikanan di Kota Palu tahun 2013

tercatat sebesar

2.721,59 ton, dan naik 7,24 persen dari tahun 2012 yaitu sebesar 2.537,75
ton. Produksi tersebut terdiri dari produksi perikanan laut sebesar 2.673,04
ton, dan perikanan darat 48,55 ton. Selanjutnya perkembangan produksi
perikanan dari tahun ke tahun dapat dilihat pada gambar berikut ini.

6000

4000

Perikanan Darat

2000

Perikanan Laut

0
2009 2010

2011

2012

2013

Gambar 7.4
Perkembangan Produksi Perikanan, Tahun 2009 - 2013 (ton)
Pada subsektor perikanan, Kota Palu memiliki potensi kelautan
dikarenakan wilayahnya yang sebagian merupakan teluk Palu. Namun
untuk budidaya perikanan darat di kolam-kolam tidak terlalu berpotensi.
Produksi perikanan dengan cara penangkapan mengalami kenaikan hasil
dari 2.508,25 ton pada tahun 2012 menjadi 2.673,04 ton pada tahun 2013.
Produksi ikan dari sisi budidaya juga mengalami peningkatan hasil, untuk

Profil Daerah Kota Palu 2014 83

budidaya perikanan di kolam meningkat dari 24,7 ton di tahun 2012


menjadi 48,55 di tahun 2013.
Sebagian besar rumah tangga perikanan (RTP) laut menggunakan
jukung atau biasa disebut katinting ketika melaut, yaitu sebanyak 37,23%
dari jumlah rumah tangga perikanan laut. Sebanyak 34,62% RTP laut
menggunakan jukung, ada pula RTP laut yang tidak menggunakan perahu
ketika melaut yaitu sebanyak 8,52%, hanya 0,27% saja RTP laut yang
menggunakan kapal motor ketika melaut, sisanya menggunakan perahu
motor yaitu sebanyak 19,37%.
Tabel 7.8
Jumlah Alat Penangkap Ikan pada Usaha Perikanan Laut
Tahun 2009 - 2013
Tahun
Jenis Alat Penangkap Ikan
2009 2010 2011 2012 2013
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Payang
Pukat Pantai
9
21
8
93
25
Pukat Cincin
Jaring Insang Hanyut
97
971
115
149
136
Jaring Insang Tetap
45
122
74
96
88
Jaring Angkat
Jenis Alat
Pancing yang lain
2 376
406
Penangkap Perangkap
20
470
10
Ikan
Pengumpul Rumput Laut
Muroani
Lainnya
Sumber : Dinas Pertanian, Kehutanan dan Kelautan Kota Palu

84 Profil Daerah Kota Palu 2014

Tabel 7.9
Jumlah Produksi dan Nilai Produksi Perikanan menurut Jenis Usaha
Perikanan Kota Palu, 2013
Jumlah
Nilai Produksi
Jenis Usaha Perikanan
Produksi (ton)
(000 rupiah)
(1)
(2)
(3)
Perikanan Laut
Perikanan Tangkap
2 673,04
47 189 700
Budidaya Laut
Perairan Umum
Perikanan Darat
Budidaya di Tambak
Budidaya di Kolam
48,55
1 218 695
Budidaya di Sawah
Karamba
Produksi Ikan Laut Awetan
Penggaraman
Pengasapan
3 795

Pindang
5 760

Sumber : Dinas Pertanian, Kehutanan dan Kelautan Kota Palu


Ket
: data tidak tersedia
7.6

Kehutanan
Meskipun Kota Palu merupakan ibu kota Provinsi Sulawesi Tengah,

namun Kota Palu juga memiliki lahan yang berfungsi sebagai hutan, baik
merupakan hutan lindung, hutan produksi terbatas, maupun hutan suaka
alam dan hutan wisata.
Total luas hutan di Kota Palu adalah 17.306 ha. Jenis hutan yang
memiliki luas paling besar adalah Hutan Lindung yaitu 7.141 ha ( 41,26%)
sisanya adalah hutan produksi terbatas (4.376 ha) dan hutan suaka alam

Profil Daerah Kota Palu 2014 85

dan hutan wisata (5.789 ha). Selain itu, di Kota Palu tidak terdapat jenis
hutan lain baik berupa hutan produksi tetap, hutan yang dapat di konversi,
maupun kawasan hutan tetap.

Hutan Lindung
34%

41%
Hutan Produksi
Terbatas
25%

Hutan Suaka Alam


dan Hutan Wisata

Gambar 7.5
Persentase Luas Hutan menurut Penggunaan di Kota Palu

86 Profil Daerah Kota Palu 2014

BAB VIII
KONSTRUKSI, INDUSTRI, PERTAMBANGAN,
PENGGALIANProfil
DAN
ENERGI
Daerah
Kota Palu 2014 87

8.1

KONSTRUKSI
Pembangunan di sektor konstruksi di Kota Palu dalam kurun waktu

lima tahun terakhir terjadi begitu besar. Hal ini terlihat pada pertumbuhan
PDRB di sector konstruksi yang terlihat pada gambar di bawah ini:

14,22
11,85

12,53

9,71
8,10

2009

2010

2011

2012

2013

Gambar 8.1
Laju Pertumbuhan PDRB pada Sektor Konstruksi di Kota Palu
Tahun 2009 2013
Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa dari tahun 2009
pertumbuhan sektor konstruksi hanya 8,10 persen namun pada tahun
2013 pertumbuhannya melejit menjadi 14,22 persen. Kota Palu merupakan
wilayah yang sedang berkembang dan sedang giat melaksanakan
pembangunan fisik. Pembangunan perumahan terjadi di hamper seluruh
wilayah Kota Palu baik yang dilakukan oleh perorangan maupun oleh para
pengembang. Pembangunan sarana perdagangan berupa ruko dan pusatpusat perbelanjaan juga terjadi dimana-mana.

88

Profil Daerah Kota Palu 2014

Berdasarkan data dari Dinas Tata Ruang Kota Palu, jumlah


bangunan yang memiliki IMB sebanyak 3.568 bangunan. Jumlah tersebut
dapat dikatakan sedikit apabila dilihat secara fisik bahwa di Kota Palu
terdapat banyak sekali bangunan. Hal ini dapat terjadi dikarenakan
kesadaran masyarakat yang kurang dengan membangun tanpa memiliki
izin (IMB).
Jumlah bangunan yang memiliki IMB paling banyak ada di
Kecamatan Palu Selatan sebanyak 1.094 bangunan dan kecamatan dengan
bangunan yang memiliki IMB paling sedikit adalah Kecamatan Palu Timur
sebanyak 147 bangunan saja.
Tabel 8.1
Jumlah Bangunan Menurut Status Perizinan Menurut Kecamatan
Tahun 2013
Jumlah Bangunan
Kecamatan
Memiliki IMB
Tidak memiliki IMB
(1)
(2)
(3)
01 Palu Barat
02 Tatanga
03 Ulujadi
04 Palu Selatan
05 Palu Timur
06 Mantikulore
07 Palu Utara
08 Tawaeli

Kota Palu

377
433
544
1 094
147
852
77
44

3 568

Sumber : Dinas Tata Ruang Kota Palu

Profil Daerah Kota Palu 2014 89

8.2

INDUSTRI
Sebagaimana yang telah diamanatkan oleh RPJMD pembangunan

industri ditujukan untuk memperluas lapangan kerja, pemerataan


kesempatan berusaha, meningkatkan eksport, menunjang pembangunan
di daerah, memanfaatkan sumber daya alam serta sumber daya manusia.
Dewasa ini pemerintah memberikan kesempatan yang seluas-luasnya
kepada masyarakat untuk membuka berbagai kegiatan di bidang industri.
Data perusahaan industri yang disajikan dalam bab ini diperoleh dari Dinas
Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kota Palu .
Tabel 8.2
Banyaknya Perusahaan Industri menurut Klasifikasi Industri
Tahun 2009 2013
Klasifikasi Industri

2009

2010

2011

2012

2013

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Industri Aneka (IA)
548
645
660
692
702
Industri Logam, Mesin,
2
Elektronik dan Kimia
891 1 038 1 049 1 054 1 063
(ILMK)
3 Industri Hasil Pertanian
1 175 1 357 1 393 1 432 1 454
dan Kehutanan (IHPK)
Jumlah
2 614 3 040 3 102 3 178 3 219
Sumber : Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi & UKM Kota Palu
1

Jumlah perusahaan industri sesuai data yang diperoleh tahun 2013


tercatat sebanyak 3.219 perusahaan yang terdiri dari: Industri Aneka 702
perusahaan, Industri Logam, Mesin, Elektronika dan Kimia sebanyak 1.063
perusahaan, dan Industri Hasil Pertanian dan Kehutanan sebanyak

90

Profil Daerah Kota Palu 2014

1.454 perusahaan. Dari keseluruhan

perusahaan yang ada

mampu

menyerap tenaga kerja sebanyak 16.733 orang.


Keadaan ini cukup menggembirakan karena indikator tersebut
menunjukkan peningkatan dari tahun sebelumnya, baik mengenai jumlah
perusahaan industri maupun daya serap tenaga kerjanya yang berdampak
pada peningkatan nilai tambah sektor industri terhadap pendapatan
regional Kota Palu.
Jumlah perusahaan industri sesuai data yang diperoleh tahun 2013
tercatat sebanyak 3.219 perusahaan yang terdiri dari: Industri Aneka 702
perusahaan, Industri Logam, Mesin, Elektronika dan Kimia sebanyak 1.063.
Gambar 8.2
Banyaknya Tenaga Kerja Perusahaan Industri menurut
Klasifikasi Industri, Tahun 2009 - 2013

10000
9000
8000
7000
6000
5000
4000
3000
2000
1000
0
2009
2010
2011
2012
2013
Industri Aneka (IA)
Industri Logam, Mesin, Elektronik dan Kimia (ILMK)
Industri Hasil Pertanian dan Kehutanan (IHPK)

Profil Daerah Kota Palu 2014 91

Meningkatnya jumlah perusahaan industri ini berdampak positif


bagi tersedianya lapangan pekerjaan. Dalam kurun waktu lima tahun
jumlah tenaga kerja yang bekerja di perusahaan industri mengalami
peningkatan. Dari sejumlah 14.708 tenaga kerja yang bekerja pada tahun
2009 kini pada tahun 2013 jumlah tersebut menjadi 16.733 tenaga kerja.
Sebagian besar tenaga kerja tersebut bekerja pada perusahaan industri
hasil pertanian dan kehutanan (IHPK) yaitu sebanyak 55,11 persen,
sebanyak 24,46 persen bekerja pada perusahaan industry logam, mesin,
elektronik dan kimia (ILMK), dan sisanya sebanyak 20,43 persen bekerja
pada perusahaan industri aneka (IA).
Tabel 8.3
Nilai Investasi Perusahaan Industri menurut Klasifikasi Industri (Jutaan Rupiah)
Tahun 2009 2013
Klasifikasi Industri

2009

2010

2011

2012

2013

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

1 Industri Aneka (IA) 30 728,03


Industri Logam,
Mesin, Elektronik
dan Kimia (ILMK)
Industri Hasil
3
Pertanian dan
Kehutanan (IHPK)
2

Jumlah

39 660,15

35 007,53 37 217,53 47 672,03 47 794,03


43 393,15 45 407,15 46 716,15 98 448,85

68 844,99 70 260 140 74 866,14 85 720,14 90 085,14


139 233,17 148 660 820 157 490,82 180 108,32 236 328,02

Sumber : Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi & UKM Kota Palu

92

Profil Daerah Kota Palu 2014

Gambar 8.3
Nilai Produksi Perusahaan Industri menurut Klasifikasi
Industri ( juta rupiah) Tahun 2009 - 2013
200000
150000
100000
50000

0
2009
2010
2011
2012
2013
Industri Aneka(IA)
Industri Logam, Mesin, Elektronik dan Kimia (ILMK)
Industri Hasil Pertanian dan Kehutanan (IHPK)
Gambar 8.4
Nilai Tambah Perusahaan Industri menurut Klasifikasi
Industri (juta rupiah) Tahun 2009 - 2013
100000
80000
60000

40000
20000
0

2009
2010
2011
2012
2013
Industri Aneka (IA)
Industri Logam, Mesin, Elektronik dan Kimia (ILMK)
Industri Hasil Pertanian dan Kehutanan (IHPK)

Profil Daerah Kota Palu 2014 93

Nilai Tambah Industri tahun 2013 mengalami peningkatan dari


tahun sebelumnya, yaitu 284,23 milyar rupiah pada tahun 2012 dan 320,46
milyar rupiah pada tahun 2013. Peningkatan tersebut dipengaruhi oleh
bertambahnya nilai investasi di sektor Industri yaitu dari 180,11 milyar
rupiah pada tahun 2012 menjadi 236,32 milyar rupiah pada tahun 2013.
8.3

PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN


Dalam lima tahun terakhir meskipun menyumbang hanya sebesar

3,97 persen terhadap total PDRB Kota Palu, sektor pertambangan di Kota
Palu mengalami peningkatan yang cukup besar pada tahun 2013. Laju
pertumbuhan PDRB pada sektor pertambangan dan penggalian pada tahun
2013 adalah sebesar 10,96 persen.
Tabel 8.4
Produk Tambang dan Galian Menurut Kecamatan di Kota Palu
Nama Kecamatan
Produk Tambang dan Galian
(1)
(2)
01 Palu Barat
02 Tatanga
Pertambangan Pasir Besi
03 Ulujadi
Penggalian Batu Bangunan
04 Palu Selatan
Pertambangan Pasir Besi
05 Palu Timur
06 Mantikulore
Penambangan Emas
07 Palu Utara
Penambangan Pasir Besi
08 Tawaeli
Penggalian Batu Bangunan
Di Kota Palu terdapat tempat penambangan emas, yaitu di
Kelurahan Poboya, Kecamatan Mantikulore. Selain itu terdapat pula
penggalian pasir besi dan batu bangunan di Kecamatan Ulujadi, Kecamatan
Palu Selatan, Kecamatan Palu Utara, dan Kecamatan Tawaeli.

94

Profil Daerah Kota Palu 2014

Gambar 8.5
Laju Pertumbuhan PDRB Sektor Pertambangan dan
Penggalian Tahun 2009 - 2013
11,16

10,96
8,95

8,98
5,88

2009
8.4

2010

2011

2012

2013

ENERGI
Produksi listrik yang dibangkitkan oleh PT PLN area pelayanan Kota

Palu selama Tahun 2013 adalah sebanyak 498.641,256 ribu kilo watt. Dari
100 persen yang dibangkitkan, terjual hanya 69,70 persen atau sekitar
347.550,192 ribu kilo watt. Sebanyak 30,30 persen hilang atau susut dalam
pendistribusian
Gambar 8.6
Perkembangan Produksi Listrik dan Yang Terjual
Tahun 2009 - 2013 (Juta Kwh)

Juta Kwh

600
400
200
0
2009

2010

2011
Tahun 2012
Terjual
Diproduksi

2013

Profil Daerah Kota Palu 2014 95

Tahun
(1)

Tabel 8.5
Pembangkit Tenaga Listrik dan Daya Listrik
Tahun 2009 - 2013
Tenaga Listrik
Pembangkit
Terpasang Mampu Beban Puncak
Tenaga Listrik
(Kw)
(Kw)
(Kw)
(2)
(3)
(4)
(5)

2009

Diesel/PLTU

73 700

51 600

32 000

2010

Diesel/PLTU

100 700

74 900

60 630

2011

Diesel/PLTU

139 335

106 603

89 867

2012

Diesel/PLTU

131 410

87 255

83 303

2013

Diesel/PLTU

125 240

91 500

74 200

Sumber : Perusahaan Listrik Negara (PLN) Wilayah Suluttenggo Cabang Palu


Tabel 8.6
Banyaknya Pelanggan, Kwh yang Diproduksi, Terjual dan yang Dipakai
Sendiri/Hilang, Tahun 2009 - 2013
Jumlah
Diproduksi
Terjual
Dipakai Sendiri/
Tahun
Pelanggan
(Kwh)
(Kwh)
Hilang (Kwh)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
2009

86 778

212 767 126

201 484 987

9 987 704

2010

93 367

325 791 065

225 557 453

5 394 802

2011

102 161

463 920 367

264 209 830

5 490 056

2012

111 459

540 976 091

314 975 784

3 319 381

2013

123 788

498 641 256

347 550 192

3 072 331

Sumber : Perusahaan Listrik Negara (PLN) Wilayah Suluttenggo Cabang Palu

96

Profil Daerah Kota Palu 2014

Tabel 8.7
Rata-rata Produksi Listrik yang Terjual (Kwh) menurut Golongan Tarif
Tahun 2009 - 2013
Golongan
2009
2010
2011
2012
2013
Tarif
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
S1
S2
S3
R1
R2
R3
R4
B1
B2
B3
B4
I1
I2
I3
I4
P1
P2
P3
6.H1
H2

1080
6 173 869 7 318 445 8 680 729 12 879 434 13 760 218
1 487 200 1 428 560 2 513 920 2 751 280
3 071 961
118 476 720 128 715 281147 892 706175 800 070 195 294 962
6 588 078 7 349 263 7 733 711 8 878 399
9 623 060
2 230 925 3 208 496 3 083 471 3 713 351
4 205 338
9 903 511 15 597 573 17 774 581 19 942 295 21 006 656
29 429 912 26 175 745 27 663 118 29 016 564 32 313 945
3 125 000 4 736 040 6 937 382 7 809 840 10 146 388
441 350
498 702
513 157
506 640
471 995
5 365 184 6 231 641 6 738 539 6 566 858
6 239 528
993 884 1 042 128 1 370 396 1 754 544
2 611 196
11 278 788 10 448 566 11 752 854 14 174 930 13 620 805
1 384 400 1 586 400 1 937 200 2 253 112
3 247 376
6 512 807 9 739 074 18 989 160 22 833 331 25 667 403
-

Sumber : Perusahaan Listrik Negara (PLN) Wilayah Suluttenggo Cabang Palu


Seluruh kelurahan di Kota Palu yaitu sebanyak empat puluh lima
kelurahan sudah terjangkau oleh listrik. Pada tahun 2013 jumlah gardu
yang tersebar di seluruh Kota Palu sebanyak 960 gardu. Jumlah ini
mengalami kenaikan sebesar 36,75 persen dari jumlah tahun lalu yaitu
sebesar

702 gardu. Peningkatan jumlah gardu listrik seiring dengan

Profil Daerah Kota Palu 2014 97

meningkatnyan jumlah pelanggan PLN. Pada tahun 2013 jumlah pelanggan


PLN sebesar 123.788. Jumlah tersebut meningkat sebesar 11,06 persen.
Gambar 8.7
Perkembangan Jumlah Gardu Listrik dan Jumlah Pelanggan PLN
Tahun 2009 2013
1400
1200
1000
800
600
400

200
0
2009

2010
Gardu

2011

2012
2013
Pelanggan (00)

Gambar 8.8
Persentase Pelanggan PLN menurut Pengguna Listrik
2%

0%0%
6%

Rumahtangga
Industri

Instansi
92%

Bisnis
Sosial

98

Profil Daerah Kota Palu 2014

Jika dilihat dari jenis pengguna listrik, sebanyak 91,76 persen dari
jumlah pelanggan PLN merupakan rumah tangga, sisanya adalah bisnis
(5,71 persen), sosial (1,76 persen), instansi (0,66 persen), dan industri
(0,12 persen).

Profil Daerah Kota Palu 2014 99

100

Profil Daerah Kota Palu 2014

BAB IX
P E R D A G A NProfil
G Daerah
A N Kota Palu 2014 101

9.1

Neraca Perdagangan
Neraca Perdagangan yang tercatat pada beberapa pelabuhan

penting di Kota Palu menunjukkan angka surplus dari tahun ke tahun. Nilai
Ekspor dari tahun 2009 sampai 2013 mengalami penurunan, yaitu dari
244,079 juta US$ pada tahun 2009 dan kini menjadi 38,77 juta US$ pada
tahun 2013, meskipun pada tahun 2010 nilai ekspor mengalami kenaikan
menjadi sebesar 320,359 juta US$. Hal ini berarti semakin berkurang
barang dan jasa yang dijual ke luar daerah Kota Palu. Hal ini juga
menyebabkan neraca perdagangan (nilai surplus) berkurang dari tahun ke
tahun. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 9.1 di bawah ini.

350000
300000

000 US$

250000
200000

Ekspor

150000

Impor

100000
50000
0
2009

2010

2011

2012

2013

Gambar 9.1
Perkembangan Nilai Ekspor dan Impor Kota Palu
Tahun 2009-2013 (000 US$)

102 Profil Daerah Kota Palu 2014

Berbeda dengan ekspor, nilai impor barang-barang yang masuk ke


Kota Palu dalam kurun waktu lima tahun terjadi fluktuasi. Nilai impor
pada tahun 2013 merupakan nilai yang terbesar selama lima tahun
terakhir yaitu sebesar 15,468 juta US$. Dengan demikian neraca
perdagangan pada tahun 2013 mengalami surplus sebesar 23,300 juta
US$.

Tahun
(1)

Tabel 9.1
Neraca Perdagangan Kota Palu
Tahun 2009 2013 ( 000 US$)
Ekspor
Impor
(2)
(3)

Surplus
(4)

2009

244 078,892

334,500

234 744,392

2010

320 359,865

8 318,826

312 041,039

2011

147 106,674

11 891,210

135 215,46

2012

85 109,954

3 438,942

81 671,01

2013

38 768,438

15 468,150

23 300,29

Sumber : Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Pantoloan, Kota Palu

Kota Palu memiliki dua pelabuhan laut yaitu Pelabuhan Pantoloan


di Kecamatan Tawaeli dan Pelabuhan Taipa di Kecamatan Palu Timur, dan
satu pelabuhan udara yaitu Bandar Udara Mutiara Palu di Kecamatan Palu
Selatan. Selain Pelabuhan Taipa, melalui pelabuhan-pelabuhan inilah
datang dan keluarnya produk ekspor maupun impor dari dan ke Kota Palu.
Pada tahun 2013 semua barang ekspor yang masuk ke Kota Palu melalui
Pelabuhan Pantoloan, yaitu sebanyak 18.062,322 ton. Angka ini menurun
hampir sepertiga dari jumlah tahun sebelumnya yang mencapai 45.011 ton
(pada tahun 2012).

Profil Daerah Kota Palu 2014 103

Tabel 9.2
Perkembangan Volume Ekspor menurut PelabuhanPelabuhan Penting
Tahun 2009 2013 (Ton)
Pelabuhan Laut
Pelabuhan Udara/
Tahun
Jumlah
Mutiara Palu
Pantoloan
Taipa
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
2009

129 879,659

129 879,659

2010

136 842,640

136 842,640

2011

1,158

63 601,997

63 603,115

2012

45 010,678

45 010, 678

2013

18 062,322

18 062,322

Sumber : Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Pantoloan, Kota Palu

Tabel 9.3
Perkembangan Volume Impor menurut Pelabuhan Pelabuhan Penting
Tahun 2009 2013 ( Ton)
Pelabuhan Laut
Pelabuhan Udara
Tahun
Jumlah
Mutiara Palu
Pantoloan
Taipa
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
2009

1 905,999

1 905,999

2010

9 698,470

9 698,470

2011

22 663,189

22 663,189

2012

1,860

4 037,249

4 039,109

2013

13 446,405

13 446,405

Sumber : Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Pantoloan, Kota Palu

Jika dilihat berdasarkan volume, banyaknya volume impor pada


tahun 2013 yang semuanya melalui Pelabuhan Pantoloan adalah
13.446,405 ton. Volume ini meningkat lebih dari tiga kali lipatnya dari
tahun sebelumnya yang hanya sebanyak 4.039,109 ton.

104 Profil Daerah Kota Palu 2014

Gambar 9.2
Laju Pertumbuhan PDRB Subsektor Perdagangan Kota
Palu, Tahun 2013

9.32
6.76

2009

7.84

2010

2011

8.99

2012

9.78

2013

Pembangunan ekonomi pada sektor perdagangan di Kota Palu bisa


dikatakan tinggi. Hal ini dapat terlihat pada laju pertumbuhan PDRB pada
sektor tersebut tahun 2013 mencapai 9,78 persen. Dalam kurun waktu
lima tahun laju pertumbuhan PDRB pada subsektor perdagangan
mengalami kenaikan meskipun pada tahun 2012 pertumbuhannya lebih
kecil (8,99 persen) daripada tahun 2011 (9,32 persen).
Hal ini terlihat dari berkembangnya ruko-ruko yang dapat ditemui
di sepanjang jalan-jalan utama di Kota Palu. Juga dengan bertambahnya
pusat perbelanjaan di Kota Palu semakin menambah pula geliat
perekonomian di Kota Palu.

Profil Daerah Kota Palu 2014 105

106 Profil Daerah Kota Palu 2014

BAB X
P A R I W I SProfil
A Daerah
T A Kota Palu 2014 107

10.1

HOTEL
Dalam memberikan palayanan terhadap wisatawan asing maupun

domestik yang datang ke Kota Palu, diperlukan tersedianya sarana


akomodasi (hotel) yang memadai. Jumlah hotel di Kota Palu pada tahun
2013 tercatat sebanyak 74 unit atau mengalami kenaikan sebanyak 6
hotel/penginapan dari keadaan tahun 2012. Diantaranya adalah satu unit
hotel berbintang dan lima unit hotel melati.
Gambar 10.1
Perkembangan Jumlah Kamar, Tempat Tidur dan Tenaga Kerja
Tahun 2009-2013

3000
2500
2000
1500
1000
500
0
2009
Kamar

2010
2011
Tempat Tidur

2012
2013
Jml Tenaga Kerja

Fasilitas kamar dan tempat tidur pada tahun 2013 tercatat sebanyak
1.784 buah kamar dan 2.671 tempat tidur. Bila dibandingkan dengan tahun
2012, menunjukkan adanya peningkatan jumlah baik kamar maupun jumlah
tempat tidur.
Jumlah tenaga kerja perhotelan pada tahun 2013 tercatat sebanyak
1.015 orang yang sampai saat ini masih didominasi oleh tenaga kerja
tamatan SLTA (71%).

108 Profil Daerah Kota Palu 2014

Tabel 10.1
Banyaknya Sarana dan Prasarana Akomodasi menurut Klasifikasi
Tahun 2009 - 2013
Hotel Berbintang
Tahun

Hotel Melati

Unit

Kamar

(1)

(2)

(3)

Tempat
Tidur
(4)

2009

212

2010

2011

Jml
Tenaga
Kerja

Unit

Kamar

(5)

(6)

Tempat
Tidur
(7)

304

55

932

1 435

771

167

279

59

912

1 405

710

201

319

58

971

1 552

726

2012

341

493

64

1 085

1 633

877

2013

453

645

69

1 331

2 026

1 015

(8)

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Palu

5%

Gambar 10.2
Persentase Tenaga Kerja pada Hotel menurut Tingkat
Pendidikan Tahun 2013
17%

7%

Universitas
Diploma

71%

SLTA

SD/SLTP

Profil Daerah Kota Palu 2014 109

Gambar 10.3
Tingkat Penghunian Kamar Hotel menurut Klasifikasi Hotel
(persen), Tahun 2009 - 2013
66,47

65,14

63,55

32,24

31,77

30,17

69,73

54,42

25,99

2009

2010
2011
2012
Hotel Berbintang
Hotel Non Bintang

25,47

2013

Tingkat hunian kamar pada hotel berbintang sebesar 69,73 persen,


sedangkan pada hotel non bintang/akomodasi lainnya adalah 25,47 persen.
Tingkat Penghunian Kamar (TPK) pada hotel berbintang mengalami
peningkatan dari tahun ke tahun. Sedangkan pada hotel non bintang TPK
sejak tahun 2010 cenderung mengalami penurunan. Hal ini menunjukkan
bahwa wisatawan yang berkunjung ke Kota Palu lebih memilih untuk
menginap di hotel berbintang. Adapun jumlah wisatawan yang menginap di
hotel selama tahun 2013 adalah WNI sebanyak 231.949 orang dan WNA
2.050 orang.
10.2

Restoran dan Rumah Makan


Berdasarkan data pendataan Potensi Desa (PODES) 2013, jumlah

rumah makan di Kota Palu pada tahun 2013 sebanyak 54 unit, dan jumlah
warung/kedai makan sebanyak 903, tersebar di seluruh kecamatan di Kota
Palu. Kecamatan dengan jumlah warung/kedai makan terbanyak adalah

110 Profil Daerah Kota Palu 2014

Kecamatan Palu Selatan yaitu sebanyak 227 unit. Dan kecamatan dengan
jumlah rumah makan/restoran terbanyak adalah Kecamatan Palu Utara
yaitu 18 unit.
Tabel 10.2
Jumlah Warung/Kedai Makan dan Rumah Makan/Restoran, menurut
Kecamatan di Kota Palu Tahun 2013
Warung/Kedai
Rumah Makan/
Kecamatan
Makan
Restoran
(1)
(2)
(3)
Palu Barat
169
3
Tatanga
106
0
Ulujadi
36
2
Palu Selatan
227
12
Palu Timur
174
31
Mantikulore
128
6
Palu Utara
18
0
Tawaeli
45
0
Kota Palu

903

54

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Palu


10.3

Objek Wisata
Kota Palu memiliki beberapa obyek wisata alam antara lain Pantai

Talise, Pantai Tumbelaka, Pantai Nikki, dan Pantai Taipa. Selain itu obyek
wisata lain yang ditawarkan adalah wisata air seperti Millenium Waterpark,
Kolam renang Winners, Wisata pemandian Graha Tirta. Ada pula wisata
budaya UPT Museum Sulawesi Tengah. Sektor pariwisata ini sangat
berpeluang untuk dikembangkan karena dukungan akomodasi yang
memadai seperti perhotelan dan restoran. Dengan dijadikannya Kota Palu
sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) tentu memberikan peluang untuk

Profil Daerah Kota Palu 2014 111

dikembangkannya obyek-obyek wisata tersebut menjadi obyek wisata yang


menarik dan representatif karena KEK tersebut membawa dampak terhadap
menggeliatnya perekonomian di Kota Palu dan menjadi daya tarik bagi
investor untuk mengembangkan usahanya di Kota Palu.
Tabel 10.3
Objek Wisata Menurut Jenis dan Pengelola di Kota Palu, Tahun 2013
Jenis

Nama Situs

(1)

(2)
Museum Sulawesi Tengah
Kuburan Dato Karama
Kuburuan Guru Tua
Banue Oge atau Souraja

Gedung
Bersejarah

1.
2.
3.
4.

Tempat
Spiritual

1. Rumah Adat Babalia


2. Kuburan Dayapasu

Taman
Rekreasi

1.
2.
3.
4.
5.
Wisata Tirta 1.

Tumbelaka
Niki Beach
Graha Tirta
Waterboom Millenium
Taipa Beach
Pantai Talise

112 Profil Daerah Kota Palu 2014

Kelurahan

Pengelola

(3)

(4)

Siranindi
Lere
Siranindi
Lere

Pemerintah
Pemerintah
Pemerintah
Pemerintah

Balaroa
Watusampu

Pemerintah
Non Pemerintah

Tipo
Buluri
Petobo
Tatura Selatan
Taipa
Talise

Non Pemerintah
Non Pemerintah
Non Pemerintah
Non Pemerintah
Non Pemerintah
Non Pemerintah

BAB XI
TRANSPORTASI DAN
Profil KOMUNIKASI
Daerah Kota Palu 2014 113

11.1

Sarana Transportasi
Di Kota Palu terdapat satu bandar udara yaitu Bandar Udara

Mutiara Sis Aljufri. Bandara inilah yang menjadi pintu gerbang angkutan
udara dari dan ke Kota Palu. Kota Palu memiliki dua 2 pelabuhan yaitu
Pantoloan dan Taipa. Dari kedua pelabuhan tersebut yang mendapat
kunjungan kapal dari luar negeri adalah Pelabuhan Pantoloan saja.
Tabel 11.1
Jumlah Sarana Transportasi Menurut Kecamatan Kota Palu
Tahun 2013
Jenis - jenis Sarana Transportasi
Kecamatan
Agen bus/
Pelabuhan
Bandar
Terminal
minibus
Laut
Udara
(1)
(2)
(3)
(6)
01 Palu Barat

02 Tatanga

03 Ulujadi

04 Palu Selatan

05 Palu Timur

06 Mantikulore

07 Palu Utara

08 Tawaeli

Kota Palu

Sumber: Dinas Perhubungan dan Infokom Kota Palu

114 Profil Daerah Kota Palu 2014

11.1.1 Transportasi Darat


Kota Palu pada tahun 2013 memiliki ruas jalan sepanjang 918,60
km. Tabel 9.1.1 menyajikan keadaan ruas jalan tahun 2013.
Dari panjang jalan tersebut sebanyak 25,52% kondisi baik, 28,99%
sedang, 16,01% rusak dan 29,49% rusak berat.
Tabel 11.2
Panjang Jalan menurut Status dan Keadaan Jalan, Tahun 2013 (Km)
Status Jalan
No
Keadaan
Non Jumlah
*)
*)
Negara Propinsi
Kota
Status
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
1. Jenis Permukaan
a. Diaspal
52.56
37.34 537.37
627.27
b. Kerikil
26.15
26.15
c. Tanah
191.35
191.35
d. Tidak dirinci
73.84
73.84
Jumlah 52.56
37.34 828.71
918.60
2. Kondisi Jalan
a. Baik
52.56
37.34
396.26
148.16
b. Sedang
168.31
168.31
c. Rusak
92.93
92.93
d. Rusak Berat
171.21
171.21
Jumlah
828.71
918.60
3. Kelas Jalan
a. Arteri Primer
4.98
4.98
b. Arteri Sekunder
c. Kolektor Primer
d. Kolektor Sekunder 52.56
37.34
49.06
138.96
e. Lokal Primer
f. Lokal Sekunder
412.14
412.14
g. Tidak dirinci
362.52
362.52
Jumlah 52.56
37.34
828.71
918.60
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum, Energi dan Sumber Daya Mineral Kota Palu

Profil Daerah Kota Palu 2014 115

Tabel 11.3
Banyaknya Kendaraan Wajib Uji menurut Jenisnya
Tahun 2009 2013
Jenis Kendaraan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

2009

2010

2011

2012

2013

(1)
Mobil Penumpang Umum
Mobil Bus Umum
Mobil Bus bukan Umum
Mobil Barang Umum
Mobil Barang bukan Umum
Kendaraan Khusus Umum
Kendaraan Khusus bukan
Umum
Kereta Gandeng
Kereta Gandeng / Kereta
Tempel bukan Umum
Kendaraan Bermotor (Tiga
Roda) Bukan Umum

(2)
326
1 768
4 359
-

(3)
(4)
(5)
(6)
350
346
377
66
1 794 1 588
877
4 843 2 051 1 182 1 222
- 1 533
742
695
-

Jumlah

6 524

30

33

38

27

10

33

41

66

54

58

21

17

7 061 5 622 1 200 2 928

Sumber : Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kota Palu


Jumlah kendaraan yang telah wajib uji pada Dinas Perhubungan
Kota Palu

selama tahun 2013 sebanyak 2.928 kendaraan. Jumlah ini

meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya 1.200 kendaraan. Dari jenis
kendaraan yang wajib uji tersebut, mobil barang umum dan bukan umum
merupakan jumlah yang terbesar yaitu sebanyak 1.917 kendaraan, mobil
bus umum dan bukan umum mencapai 877 kendaraan, kereta gandeng
bukan umum 58 kendaraan.

116 Profil Daerah Kota Palu 2014

11.1.2 Transportasi Udara


Arus lalu lintas pesawat udara dan jumlah penumpang yang datang
dan berangkat di Bandara Mutiara Sis Aljufri Palu disajikan pada Tabel
11.4. Dari tahun 2009 sampai pada tahun 2013 terlihat adanya kenaikan
jumlah kedatangan/keberangkatan pesawat, dan jumlah penumpang, baik
yang datang maupun berangkat.
Pada tabel 11.5 menunjukkan jumlah barang, bagasi dan paket pos
bongkar maupun muat di Bandara Mutiara pada tahun 2013. Secara umum
jumlah bagasi dan paket pos bongkar, muat di Bandara Mutiara Palu
mengalami kenaikan.
Tabel 11.4
Arus Lalu lintas Pesawat Udara dan Penumpang Di Bandara Mutiara Palu
Tahun 2009 - 2013
Pesawat (buah)
Penumpang (org)
Tahun
Datang Berangkat Datang Berangkat Transit
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
2009

2 707

2 707

255 346

253 939

40 015

2010

3 215

3 215

333 830

333 041

30 743

2011

3 616

3 618

387 901

393 563

28 090

2012

3 751

3 751

442 426

449 021

24 761

2013

4 338

4 338

498 996

498 452

22 778

Sumber : Bandar Udara Mutiara Palu

Profil Daerah Kota Palu 2014 117

Tabel 11.5
Jumlah Barang, Bagasi dan Paket Pos yang Dibongkar dan Dimuat di
Bandara Mutiara Palu
Tahun 2009 2013 (Kg)
Barang
Bagasi
Paket Pos
Tahun
Bongkar
Muat
Bongkar
Muat
Bongkar Muat
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
2009

2 273 467 2 263 661

2 290 708 2 242 276

30 017

25 194

2010

3 217 416 3 220 942

3 200 530 3 195 273

64 867

52 027

2011

4 115 288 4 297 692

3 817 565 3 911 291

61 082

55 786

2012

3 516 493 3 474 314

4 290 793 4 422 400

62 170

59 586

2013

2 257 786 2 200 003

4 978 506 4 966 703

75 623

72 372

Sumber : Bandar Udara Mutiara Palu


11.1.3 Transportasi Laut
Lalu lintas kapal laut yang masuk dan keluar wilayah Kota Palu
dilayani oleh 2 pelabuhan yaitu Pantoloan dan Taipa. Dari kedua
pelabuhan tersebut yang mendapat kunjungan kapal dari luar negeri
adalah Pelabuhan Pantoloan. Pada tahun 2013 kunjungan kapal pelayaran
dalam negeri mengalami peningkatan apabila dibandingkan tahun 2012.
Meningkatnya jumlah kunjungan kapal pelayaran dalam negeri pada
tahun

2013 ternyata tidak diikuti dengan meningkatnya jumlah

penumpang yang turun. Sedangkan penumpang yang berangkat melalui


dua pelabuhan tersebut mengalami peningkatan dari tahun 2012. Jumlah

118 Profil Daerah Kota Palu 2014

penumpang yang datang pada tahun 2013 sebanyak 35.824 orang,


sedangkan yang berangkat sebanyak 46.095 orang
Tabel 11.6
Lalu-lintas Kapal, Jumlah Penumpang yang Datang dan Berangkat, dan
Jumlah Barang yang Dibongkar dan Dimuat di Pelabuhan Pantoloan
Tahun 2009 2013
Kapal (buah) Penumpang (org)
Barang (ton)
Pelabuhan
Dalam Luar
Berang
Datang
Dibongkar Dimuat
Negeri Negeri
kat
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
1

Pantoloan

1 858

289

31 218

39 589

406 957

50 785

Taipa

177

4 606

6 506

1 079

3 239

2013
2012
2011
2010
2009

2 035
1 863
1 676
1 694
1 854

289
273
165
68
59

35 824
39 506
47 102
45 272
60 012

46 095
42 317
52 250
50 487
62 787

408 036
441 725
491 586
648 645
558 026

54 024
88 999
62 621
237 074
1 141 684

Sumber : Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kota Palu


11.2

Sarana Komunikasi
Dalam subsektor telekomunikasi, kebutuhan akan informasi yang

cepat menuntut tersedianya sarana dan prasarana yang memadai dan


mudah dijangkau oleh masyarakat. Ketersediaan sarana telekomunikasi
dan jumlah pelanggan telekomunikasi di Kota Palu pada tahun 2013
disajikan pada tabel

11.7. banyaknya pelanggan dari tahun ke tahun

menunjukkan penurunan dikarenakan masyarakat yang beralih kepada


telepon genggam.

Profil Daerah Kota Palu 2014 119

Tabel 11.7
Banyaknya Pelanggan dan Sarana Telekomunikasi menurut STO dan
Jenis Penggunaan, Tahun 2009 2013
RT/Sosial/ Telepon
No
STO
Wartel
usaha
Umum
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
1.

STO 1 / Palu Timur

11 265

2.

STO 2 / Palu Selatan

4 935

3.

STO 3 / Palu Barat

1 825

4.

Sentral Tawaeli

846

2013

18 871

2012

22 391

2011

37 226

17

2010

34 276

28

49

2009

32 990

31

48

Kota Palu

Sumber : PT. Telkom Tbk - Kandatel Palu

Jumlah Pelanggan (ribu)

Gambar 11.1
Jumlah Pelanggan Telepon menurut STO
Tahun 2013

15
10
5
STO 1 /
Palu Timur

STO 2 /
STO 3 /
Palu
Palu Barat
Selatan STO

120 Profil Daerah Kota Palu 2014

Sentral
Tawaeli

Tabel 11.8
Banyaknya Surat, Warkat/Kartu Pos, Paket Pos dan Wesel Pos Dalam Negeri,
Tahun 2009 2013
Diterima
Dikirim
Warkat/
Warkat/
Tahun
Paket Wesel
Paket Wesel
Surat Pos Kartu
Surat Pos Kartu
Pos
Pos
Pos
Pos
Pos
Pos
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
2009

1 427 181

9 786 9 726

1 242 766

5 165

49 791

2010

1 458 360

18 321 24 753

2 461 705

5 217

38 603

2011

4 631 840

26 329 41 841

5 741 849

5 679

48 748

2012

4 162 236

23 619 19 137

5 902 458

4 949

49 126

2013

2 868 000

21 600 13 920

3 144 000

3 348

20 544

Sumber

: PT. Pos Indonesia (Persero) Cabang Palu

Tabel 11.9
Banyaknya Surat, Warkat/Kartu Pos, Paket Pos dan Wesel Pos Luar Negeri
Tahun 2009 - 2013
Tahun
(1)

Diterima
Warkat/
Surat
Paket
Kartu
Pos
Pos
Pos
(2)
(3)
(4)

Dikirim
Wesel
Warkat/ Paket
Surat Pos
Pos
Kartu Pos Pos
(5)

(6)

(7)

(8)

Wesel
Pos
(9)

2009

541

210

200

91 250

903

127

2010

673

312

300

92 751

59

130

2011

841

340

540

78 470

71

148

2012

894

408

608

87 610

164

211

2013

1 080

360

3 000

61 960

60

120

Sumber

: PT. Pos Indonesia (Persero) Cabang Palu

Profil Daerah Kota Palu 2014 121

Secara umum pelayanan jasa pos baik penerimaan maupun


pengiriman benda pos lintas nasional dan internasional pada tahun 2013
mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal ini
disebabkan oleh perubahan perilaku masyarakat yang saat ini lebih
menyukai telepon sebagai alat komunikasi.
Tabel 11.10
Banyaknya Surat, Warkat/Kartu Pos, Paket Pos dan Wesel Pos
Tahun 2013
Wesel Pos
Warkat/
Paket
Arus Surat
Surat Pos
Nilai
Kartu Pos
Pos
Jumlah
(Juta Rp)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
1. Diterima dalam

2 868 000

21 600

30 115

1 080

360

3 000

3 144 000

3 348

20 544

61 960

60

240

Negeri
2. Diterima dari
Luar Negeri
3. Dikirim dalam
Negeri
4. Dikirim ke luar
Negeri
Sumber

: PT. Pos Indonesia (Persero) Cabang Palu

122 Profil Daerah Kota Palu 2014

BAB XII
EKONOMI DAN KEUANGAN
DAERAH
Profil Daerah Kota Palu 2014 123

12.1 Lembaga Keuangan


a.

Bank

Pada tahun 2013 jumlah bank di Kota Palu sebanyak enam puluh dua
kantor bank yang terdiri atas satu Bank Indonesia, empat Bank Perkreditan
Rakyat (BPR), dan lima puluh tujuh Bank Umum. Jika dilihat berdasarkan
statusnya maka kantor bank yang ada di Kota Palu terdiri atas lima kantor
pusat, dua puluh dua kantor cabang, lima belas kantor cabang pembantu,
lima kantor kas, dan lima belas kantor unit.
Gambar 12.1
Persentase Kantor Bank Menurut Status di Kota Palu
Kantor Pusat

8%
24%
36%
24%
8%

Kantor Cabang
Kantor Cabang
Pembantu
Kantor Kas

Pada periode empat tahun terakhir posisi kredit perbankan di Kota


Palu mengalami peningkatan. Apabila dilihat berdasarkan sektor ekonomi
semua sektor mengalami peningkatan kecuali sektor listrik, gas, dan air.
Sektor dengan posisi kredit paling besar adalah pada sektor ekonomi
lainnya, yakni hingga mencapai 4.786.276 (juta rupiah). Sektor dengan posisi
kredit paling kecil adalah sektor listrik, gas, dan air sebesar 5.136 (juta
rupiah).

124 Profil Daerah Kota Palu 2014

6.000.000

Gambar 12.2
Posisi Kredit Perbankan menurut Sektor Ekonomi
Tahun 2010 - 2013
Pertanian, Perburuan
dan Sarana Pertanian
Pertambangan/
Penggalian,

5.000.000

Perindustrian
4.000.000
juta rupiah

Listrik, Gas & Air


Minum
Konstruksi

3.000.000
Perdagangan

2.000.000

Perhubungan
Jasa Dunia Usaha

1.000.000

Jasa Sosial
Masyarakat

2010

2011

2012

2013

Lainnya

Lonjakan investasi di Kota Palu cukup tinggi. Hal ini salah satunya
dikarenakan Kota Palu merupakan salah satu koridor dari representasi
wilayah Sulawesi dalam Masterplan Percepatan Pembangunan Ekonomi
Indonesia (MP3EI) yang dicanangkan oleh Menko Perekonomian Hatta
Rajasa. Dimana Kota Palu merupakan salah satu wilayah yang dijadikan
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Posisi Kredit investasi paling besar ada di
sektor perdagangan yakni mencapai 663.895 juta rupiah.

Profil Daerah Kota Palu 2014 125

Gambar 12.3
Posisi Kredit Investasi Bank Pemerintah dan Bank Swasta
menurut Sektor Ekonomi
Tahun 2010 - 2013
700.000

Pertanian, Perburuan
dan Sarana Pertanian
Pertambangan/Penggali
an
Perindustrian

600.000

juta rupiah

500.000
400.000

Listrik, Gas & Air


Minum
Konstruksi

300.000

Perdagangan

200.000

Perhubungan
Jasa Dunia Usaha

100.000
Jasa Sosial Masyarakat
2010

2011

2012

126 Profil Daerah Kota Palu 2014

2013

Lainnya

Tabel 12.1
Posisi Tabungan Perbankan (Juta Rupiah)
Tahun 2009 2013
Tahun

Posisi Akhir

Penabung

Nominal

(1)

(2)

(3)

(4)

2013

Triwulan I
Triwulan II
Triwulan III
Triwulan IV

607 649
582 489
637 675
700 893

6 153 806
6 397 734
6 564 532
6 724 774

2012

Triwulan I
Triwulan II
Triwulan III
Triwulan IV

870 212
920 821
944 874
915 412

2 928 923
3 265 703
3 438 912
3 869 750

2011

Triwulan I
Triwulan II
Triwulan III
Triwulan IV

417 749
429 009
440 799
457 673

2 384 139
2 560 147
2 264 752
3 298 556

2010

Triwulan I
Triwulan II
Triwulan III
Triwulan IV

381 495
395 341
412 554
421 130

1 953 091
2 124 644
2 288 364
2 750 562

2009

Triwulan I
Triwulan II
Triwulan III
Triwulan IV

311 355
340 077
349 472
306 822

1 444 911
1 639 236
1 718 214
2 070 341

Sumber : Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Tengah

Profil Daerah Kota Palu 2014 127

Tabel 12.2
Posisi Penghimpunan Dana Perbankan (Juta Rupiah)
Tahun 2009 2013
Tahun

Posisi Akhir

(1)

(2)

Giro
(Jt rp)
(3)

Deposito
(VA)
(4)

Tabungan
(Jt rp)
(5)

Jumlah
(Jt rp + VA)
(6)

2013

Triwulan I
Triwulan II
Triwulan III
Triwulan IV

2 851 054
2 917 255
2 905 915
1 737 347

1 730 559
1 808 852
1 840 392
1 919 916

5 860 318
6 197 582
6 617 825
7 673 098

10 441 931
10 923 688
11 364 133
11 330 363

2012

Triwulan I
Triwulan II
Triwulan III
Triwulan IV

1 278 940
1 357 953
1 361 012
1 052 924

1 327 491
1 276 641
1 318 554
1 179 110

2 928 923
3 265 703
3 438 912
3 869 750

5 535 354
5 900 297
6 118 478
6 101 784

2011

Triwulan I
Triwulan II
Triwulan III
Triwulan IV

884 063
903 884
917 780
954 352

1 318 304
1 348 693
1 359 015
1 142 415

2 384 139
2 560 147
2 654 752
3 298 556

4 586 506
4 812 724
4 931 547
5 395 323

2010

Triwulan I
Triwulan II
Triwulan III
Triwulan IV

810 306
925 265
934 633
860 344

1 157 972
1 159 221
1 158 678
1 124 209

1 953 091
2 124 644
2 288 364
2 750 562

3 921 369
4 209 130
4 381 675
4 735 115

2009

Triwulan I
Triwulan II
Triwulan III
Triwulan IV

759 824
744 978
736 128
739 369

990 104
1 005 379
994 054
894 017

1 528 583
1 720 136
1 812 239
2 233 231

3 278 511
3 470 493
3 542 421
3 866 617

Sumber : Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Tengah

128 Profil Daerah Kota Palu 2014

Tahun
(1)
2013

2012

2011

2010

2009

Tabel 12.3
Posisi Deposito Berjangka Bank (Jutaan Rupiah)
Tahun 2009 2013
1
3
6
12
24
Posisi Akhir
Bulan
Bulan
Bulan
Bulan
Bulan
(2)

(5)

Lainnya

Jumlah

(7)

(8)

(3)

(4)

(6)

Triwulan I

605 274

306 896

130 932 1 227 786

1 112 578

128 460

6 153 806

Triwulan II

540 902

394 299

122 329 1 108 526

175 375

182 731

6 397 734

Triwulan III

535 032

372 782

126 807 1 309 739

17 955 1 126 710

6 564 532

Triwulan IV

588 297

382 989

127 026

Triwulan I

787 272

299 868

112 508

Triwulan II

728 145

278 578

Triwulan III

768 022

261 778

Triwulan IV

585 614

Triwulan I

81 365

6 221

4 031

1 189 928

102 916

4 361

20 563

1 327 491

123 189

97 294

4 263

45 171

1 276 641

129 526

106 410

2 193

50 622

1 318 554

326 888

129 119

93 223

2 338

41 926

1 179 110

766 958

259 480

72 238

65 872

3 154

1 188 316

Triwulan II

796 190

231 998

79 353

65 982

3 184

1 197 956

Triwulan III

789 971

233 993

90 542

65 152

3 390

1 203 638

Triwulan IV

559 093

244 280

85 420

69 640

3 397

1 230

988 686

Triwulan I

535 737

221 461

65 290

49 873

3 652

281 959

1 157 972

Triwulan II

717 853

237 647

68 407

66 669

4 469

64 176

1 159 221

Triwulan III

738 129

231 927

80 612

68 110

5 992

33 908

1 158 678

Triwulan IV

646 610

234 237

92 581

74 710

3 509

72 562

1 124 209

Triwulan I

578 667

220 471

84 649

57 445

2 474

46 398

990 104

Triwulan II

588 230

206 364

68 699

53 393

2 413

86 280

1 005 379

Triwulan III

563 445

221 804

64 541

52 743

2 438

89 083

994 054

Triwulan IV

487 972

231 281

66 334

59 646

2 428

46 356

894 017

Sumber : Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Tengah

Profil Daerah Kota Palu 2014 129

Tabel 12.4
Perputaran Kliring Perbankan (Juta Rupiah)
Tahun 2012 2013
Bulan
Warkat (Lembar)

Tahun
(1)
2013

(2)

(4)

Januari

9 969

377 941.85

Pebruari

8 311

310 828.36

Maret

2012

Nominal

(3)

8 738

304 982.65

April

10 069

371 756.28

Mei

9 442

350 232.40

Juni

8 540

330 795.16

Juli

10 221

422 587.01

Agustus

8 452

349 595.22

September

9 288

336 182.55

Oktober

9 456

395 552.52

Nopember

9 748

360 854.77

Desember

9 751

430 404.80

Januari

10 569

350 363,89

Pebruari

9 692

291 982,96

Maret

9 894

288 827,32

April

9 901

312 267,11

Mei

10 393

323 972,59

Juni

9 773

296 526,81

Juli

11 013

362 623,17

Agustus

9 421

298 593,83

September

9 453

319 215,61

Oktober

11 510

398 480,15

Nopember

10 636

362 707,56

Desember

9 479

370 795,80

Sumber : Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Tengah

130 Profil Daerah Kota Palu 2014

b.

Koperasi

Pada tahun 2013 jumlah koperasi yang ada di Kota Palu sebanyak 318
unit koperasi yang tersebar di delapan kecamatan. Semua koperasi tersebut
merupakan koperasi primer.

Jumlah koperasi terbanyak adalah di

Kecamatan Palu Timur yaitu sebanyak 115 unit dan paling sedikit terdapat di
Kecamatan Palu Utara sebanyak sembilan unit.
Gambar 12.4
Persentase Koperasi Menurut Kecamatan di Kota Palu
Tahun 2013

Palu Utara
Mantikulore 3%

Tawaeli
4%

Palu Barat
16%

Tatanga
4%

18%

Palu Timur
36%

Palu Selatan
16%

Ulujadi
3%

Jika dilihat berdasarkan jenisnya, sebagian besar koperasi di Kota


Palu merupakan koperasi serba usaha yaitu sebanyak 115 unit dengan
jumlah anggota sebanyak 2.648 anggota. Koperasi yang terbanyak kedua
adalah Koperasi Pegawai Negeri yaitu 49 unit dengan jumlah anggota
terbanyak yaitu sebanyak 9.452 anggota. Sedangkan koperasi yang paling
sedikit di Kota Palu adalah Koperasi Angkutan yaitu sebanyak satu unit saja
dengan jumlah anggota sebanyak 31 orang. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada gambar 12.3.

Profil Daerah Kota Palu 2014 131

Gamber 12.5
Jumlah Koperasi dan Anggota Menurut Jenis Koperasi
di Kota Palu, Tahun 2013
120
100
80
60
40
20
0

Jumlah Koperasi
Jumlah Anggota (00)

Koperasi dengan simpanan terbesar adalah Koperasi Pegawai Negeri


(KPN) dengan simpanan sebesar 8.694.734 (000 rupiah), dan cadangan
sebesar 4.748.356 (000 rupiah). Koperasi ABRI memiliki simpanan sebesar
3.528.089 (000 rupiah) dengan cadangan sebesar 872.762 (000 rupiah).
Koperasi Perikanan dan Nelayan merupakan koperasi yang memiliki
simpanan paling sedikit yaitu sebesar 7.000 (000 rupiah) dan tidak memiliki
cadangan. Koperasi denga SHU terbesar adalah Koperasi Pegawai Negeri
mencapai 2632,659 juta rupiah.

132 Profil Daerah Kota Palu 2014

Gambar 12.6
Jumlah Simpanan, Cadangan, Volume Usaha, dan SHU
menurut Jenis Koperasi di Kota Palu
Tahun 2013 (juta rupiah)
35000
30000
25000
20000
15000
10000
5000
0

Simpanan
Cadangan
Volume Usaha

SHU

Profil Daerah Kota Palu 2014 133

Tabel 12.5
Jumlah Modal Dalam dan Luar Koperasi menurut Jenis Koperasi
Tahun 2009 2013 (000 Rupiah)
Jenis Koperasi
Modal Dalam
Modal Luar
(1)
(2)
(3)
01. Koperasi Unit Desa (KUD)

4 421 137

729 330

14 786 812

11 498 249

3 424 281

2 489 004

554 335

350 000

1 101 910

306 632

7 996 917

3 515 961

09. Koperasi Pensiunan

615 260

142 349

10. Koperasi Sekolah

825 000

1 000

4 016 671

1 654 395

53 000

245 000

1 416 000

1 226 000

42 000

273 000

02. Koperasi ABRI


03. Koperasi Pegawai Negeri (KPN)
04. Koperasi Karyawan (Kopkar)
05. Koperasi Industri /Kerajinan (Kopinkra)
06. Koperasi Wanita (KW)
07. Koperasi Pertanian (Koptan)
08. Koperasi Simpan Pinjam (KSP)

11. Koperasi Serba Usaha (KSU)


12. Koperasi Kopas
13. Koperasi Perikanan dan Nelayan
14. Koperasi Angkutan
15. Koperasi Lainnya
Kota Palu

2013
2012
2011
2010
2009

624 055

807 080

39 877 378
36 929 000
26 248 531
24 711 817
20 736 892

23 238 000
24 095 000
23 176 384
20 803 235
18 784 277

Sumber : Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi & UKM Kota Palu

134 Profil Daerah Kota Palu 2014

12.2

Harga harga
Pembangunan sektor ekonomi sangat tergantung pada keadaan fiskal

dan

moneter.

Apabila

keadaan

tersebut

tidak

terkendali

akan

mengakibatkan tingginya inflasi, sehingga daya beli masyarakat terhadap


barang menurun, atau sebagai pertanda bahwa nilai uang semakin merosot.
Perkembangan harga sembilan bahan pokok di Kota Palu pada tahun
2013 cenderung meningkat, apabila dibandingkan dengan keadaan tahuntahun sebelumnya. Peningkatan tertinggi terjadi pada harga minyak kelapa
yaitu meningkat 18,98 persen dari tahun sebelumnya.
Tabel 12.6
Rata-rata Harga Komoditi Penting
Tahun 2009 2013
Minyak
Tepung Ikan Asin
Kelapa
Terigu Teri No 2
(Rp/Botol
(Rp/Kg) Rp/Kg)
=625 ml)

Gula
Pasir
(Rp/
Kg)

Sabun
Cuci
Garam Minyak
Sun
Bata
Tanah
light
(Rp)
(Rp/Lt)
(Rp/
200 ml)
(7)
(8)
(9)

Tahun
*)

Beras
(Rp/
Kg)

(1)

(2)

(3)

(4)

2009

5 685

7 277

57 925

7 542

7 713

3 111

4 500

3 030

2010

6 537

6 908

56 424

6 667

9 653

3 014

5 833

3 222

2011

7 045

6 934

56 597

8 125

10 457 3 770

6 000

3 655

2012

7 975

7 028

53 572

9 667

12 109 3 783

6 771

3 854

2013

8 049

7 235

58 264

11 220

12 006 4 000

6 208

4 000

(5)

(6)

Keterangan : *) harga rata-rata

Profil Daerah Kota Palu 2014 135

LanjutanTabel
Tahun
(1)

12.6
Daging sapi
(Rp/Kg)
(10)

Daging Ayam
(Rp/ Kg)
(11)

Kedelai
(Rp/ Kg)
(12)

Jagung (Rp/
Kg)
(13)

2009

57 695

19 978

4 906

2010

60 844

21 916

4 917

2011

65 392

22 813

5 542

2012

71 896

21 488

5 134

2013

79 213

22 857

5 188

Tabel12.7
Rata-rata Harga Bahan Bangunan
Tahun 2009 2013
Tahun

Semen Tonasa
(Rp/Zak)

Besi 10

Seng
Gelombang

Batu
Pondasi

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

2009

50 618

15 708

43 417

95 000

2010

54 390

13 264

41 000

95 833

2011

54 276

12 583

40 500

100 000

2012

59 868

13 250

41 000

100 000

2013

57 424

13 500

41 417

100 000

136 Profil Daerah Kota Palu 2014

Tabel12.8
Rata-rata Harga Eceran Sayur-sayuran dan Buah-buahan (Rp/Kg)
Tahun 2009 2013

(2)

Kangkung
(3)

Kol
Kentang
Putih
(4)
(5)

2009

4 733

4 168

4 067

7 733

7 563

15 986

10 035

17 875

15 827

2010

5 376

4 576

4 561

8 087

8 590

20 666

22 958

23 422

26 170

2011

5 556

5 080

3 167

9 611

8 859

22 439

19 672

21 625

28 091

2012

5 054

4 788

3 125

9 122

9 775

16 153

16 167

25 807

26 967

2013

5 295

5 368

4 856

13 053

9 510

40 523

23 000

26 592

34 053

Tahun

Bayam

(1)

12.3

Tomat

Bawang Bawang Cabai Cabai


Merah
Putih Merah Rawit

(6)

Pajak
Penerimaan PBB merupakan salah satu sumber dana bagi

pembangunan nasional maupun daerah. Jenis objek pajak dibedakan dalam


5 (lima) kategori mulai pedesaan sampai dengan pertambangan (Tabel 12.9).
Total penerimaan pajak pada tahun 2013 mencapai 6.235 juta rupiah.
Pada tahun anggaran 2013, wajib pajak mencapai 112.701 dengan
areal tanah yang terkena pajak seluas 131.603.905 hektar (Tabel 12.10).
Jumlah wajib pajak di Kota Palu pada tahun 2013 meningkat dari tahun
sebelumnya yaitu 101.000 wajib pajak.

Profil Daerah Kota Palu 2014 137

Tabel 12.9
Realisasi Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan menurut Sektor Pajak
Tahun 2010 2013
Sektor

2010
(2)

(1)
1 Pedesaan

2 Perkotaan

6 391 687

Penerimaan (000 rupiah)


2011
2012
(3)
(4)
-

2013
(5)

6 364 040

7 375 009

6 234 944

3 Perkebunan

4 Kehutanan

5 Pertambangan

9 590 128

10 094 433

Jumlah

15 981 815

16 458 473

7 375 009 6 234 944

Sumber : Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Palu
Tabel 12.10
Jumlah Wajib PBB dan Luas Tanah yang Dikenakan PBB menurut Sektor Pajak,
Tahun 2009 2013
Sektor

Wajib Pajak

Luas Tanah (ha)

(2)

(1)
Pedesaan

(3)

Perkotaan

112 701

Perkebunan

Kehutanan

Pertambangan

Migas

Non Migas

131 603 905

Jumlah 2013

112 701

131 603 905

2012

101 000

13 261,42

2011

92 521

39 551,00

2010

92 503

36 714,00

2009

93 255

129 570,00

Sumber : Dinas Pendapatan , Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Palu

138 Profil Daerah Kota Palu 2014

Tabel 12.11
Jumlah Ketetapan, Tunggakan, dan Target Realisasi PBB menurut Objek Pajak
Tahun 2013

(1)

Ketetapan
PBB 2012
(2)

Pedesaan

Perkotaan

9 000 000

9 000 000

Sektor

3
4

Perkebunan
Kehutanan
- IHH
- NBT
Pertambangan
- Migas
- Non Migas
Jumlah

Tunggakan
s.d. Des. 2012
(3)

Target
2013
(4)

Realisasi
2013
(5)
6 234 944

6 234 944

Sumber : Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Palu

12.4

Pendapatan dan Belanja Daerah


Keberhasilan dan kelancaran roda pemerintahan suatu daerah, selain

ditunjang oleh sumber daya manusia yang handal, juga dipengaruhi oleh
sumber dana yang memadai, yaitu bersumber pada penerimaan daerah, dan
selanjutnya direalisasikan untuk berbagai kegiatan baik yang menyangkut
kegiatan administrasi, operasi, modal dan lainnya.
Pada tahun anggaran 2013 realisasi Penerimaan Daerah Otonom
Kota Palu mencapai 995,93 milyar rupiah. Sumber penerimaan terbesar
adalah dari bagian pendapatan yang berasal dari dana perimbangan yang
tercatat sebesar 653,08 milyar rupiah atau sekitar 65,57 persen dari seluruh
penerimaan.

Profil Daerah Kota Palu 2014 139

Tabel 12.12
Realisasi Penerimaan Daerah Otonomi Kota Palu
Tahun 2012 2013 (000 Rupiah)
Sumber Penerimaan

2012

2013

(1)

(2)

(3)

109 600 831


48 528 374

133 765 649


58 157 337

11 038 712

17 037 626

962 471

1 950 749

49 071 274

56 619 937

2 Dana Perimbangan
a. Bagi Hasil Pajak dan Bagi Hasil
Bukan Pajak
b. Dana Alokasi Umum
c. Dana Alokasi Khusus

586 403 395


31 216 921

653 079 855


32 802 177

512 824 174


42 362 300

575 235 328


45 642 350

3 Lainlain Pendapatan yg Sah

162 678 184

209 084 059

856 682 410

995 929 563

1 Pendapatan Asli Daerah


a. Pajak Daerah
b. Retribusi Daerah
c. Hasil Pengelolaan Kekayaan
Daerah yang Dipisahkan
d. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah
yang Sah

Jumlah Penerimaan
Sumber :

Bagian Keuangan Setda Kota Palu

140 Profil Daerah Kota Palu 2014

Tabel 12.13
Realisasi Pengeluaran Daerah Otonomi Kota Palu
Tahun 2012 2013 (000 Rupiah)
Jenis Pengeluaran

2012

2013

(1)

(2)

(3)

A. Belanja Tidak Langsung


1. Belanja Pegawai
2. Belanja Bunga
3. Belanja Hibah
4. Belanja Bantuan Sosial
5. Belanja Bantuan Keuangan kepada
Provinsi/Kabupaten/
Kota dan Pemerintah Desa
6. Belanja Tidak Terduga
7. Belanja biaya manajemen
Pemerintah Daerah kepada PIP

521 390 452


501 791 515

10 409 500
6 711 030

563 759 798


539 772 621
179 819
14 070 739
6 690 376

465 665

465 665

2 012 742

1 080 579
1 500 000

B. Belanja Langsung
1. Belanja Pegawai
2. Belanja Barang dan Jasa
3. Belanja Modal

304 128 734


59 823 652
122 529 748
121 775 334

489 331 575


63 265 573
176 842 189
249 223 813

825 519 186

978 663 150

Jumlah Belanja
Sumber :

Bagian Keuangan Setda Kota Palu

Profil Daerah Kota Palu 2014 141

Tabel 12.14
Realisasi Penerimaan dan Pembiayaan Daerah Otonomi Kota Palu
Tahun 2013 (000 Rupiah)

1.

2.

Jenis Penerimaan dan Pembiayaan Daerah

2013

(1)

(2)

Penerimaan Pembiayaan Daerah


1.

Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun


Anggaran Sebelumnya

62 933 768

2.

Penerimaan Pinjaman Daerah

77 986 551

3.

Penerimaan Piutang Daerah

Pengeluaran Pembiayaan Daerah


1.

Penyertaan Modal (investasi) Pemerintah


Daerah

2.

Pembayaraan Pokok Hutang

Sumber :
12.5

143 288 107

2 367 789
5 488 451
5 000 000
488 451

Bagian Keuangan Setda Kota Palu

Ekonomi Makro Kota Palu


Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku

pada tahun 2013 mencapai 9.728.261 juta rupiah, sedang PDRB harga
konstan mencapai 3.635.395 juta rupiah.
Laju pertumbuhan ekonomi Kota pada tahun 2010 sampai dengan
tahun 2013 cenderung naik, tahun 2011 yaitu 9,44 persen mengalami
kenaikan 1,21 persen dari tahun 2010 sebesar 8,23 persen. Kemudian
mengalami kenaikan kembali sebesar 0,17 persen menjadi 9,61 persen pada
tahun 2012. Pada tahun 2013 laju pertumbuhannya menjadi 9,96%.

142 Profil Daerah Kota Palu 2014

Gambar 12.7
Laju Inflasi dan Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2010 - 2013
Laju Pertumbuhan Ekonomi

8,23
6,4

Laju Inflasi

9,96

9,61

9,44

7,57
5,87
4,47

2010

2011

2012

2013

Tabel 12.15
Perkembangan Indikator Makro Ekonomi Kota Palu

Indikator
(1)

Tahun
2010

2011

2012

2013

(3)

(4)

(5)

(6)

PDRB Atas Dasar


Harga Berlaku (juta)

6 145 475

7 131 148

8 283 620

9 728 261

PDRB Atas Dasar


Harga Konstan (juta)

2 755 931

3 016 139

3 305 959

3 635 395

8,23

9,44

9,61

9,96

Tingkat Pertumbuhan
Ekonomi
Pendapatan Perkapita
(harga berlaku) (Rp)
Inflasi

17 185 070 19 579 196


6,40

4,47

23.813.359 27.303.645
5,87

7,57

Profil Daerah Kota Palu 2014 143

Gambar 12.8
Peranan Sektor-sektor Ekonomi terhadap PDRB Kota Palu Tahun 2013

Pertanian; 2,65

Pertambangan &
Penggalian; 4,4
Industri Pengolahan;
11,62

Jasa-jasa; 30,89

Listrik, Gas dan Air


Minum; 2,22

Bangunan; 10,21

Keu, persewaan & Jasa


Perush; 12,17

Perdgn , Hotel &


restaurant; 13,06
Pengangkutan &
Komunikasi; 12,78

Diketahui bahwa sektor ekonomi yang paling berperan adalah sektor


jasa-jasa dengan kontribusi sebesar 30,89 persen, kemudian disusul sektor
perdagangan, hotel dan restoran sebesar 13,06 persen, angkutan dan
komunikasi 12,78 persen serta sektor keuangan, persewaan dan jasa
perusahaan sebesar 12,17 persen. Untuk sektor industri pengolahan
memberikan andil sebesar 11,62 persen kemudian sektor bangunan 10,21
persen. Sektor penggalian yang tercatat sebesar 4,40 persen kontribusinya
masih diatas kontribusi yang disumbangkan oleh sektor pertanian dan
sektor listrik dan air bersih yaitu masing-masing sebesar 2,65 dan 2,22
persen. Berdasarkan peranan dari masing-masing sektor tersebut, jelas
terlihat bahwa perekonomian Kota Palu telah didominasi oleh sektor tersier
(sektor jasa-jasa, sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor angkutan

144 Profil Daerah Kota Palu 2014

dan komunikasi dan sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan)


dengan peranan sebesar 68,90 persen terhadap total pendapatan regional
Kota Palu.
Perkembangan PDRB Perkapita atas dasar harga berlaku tahun 2012
mencapai 23.813.359 rupiah mengalami kenaikan pada tahun 2013 yaitu
sebesar 27.303.645 rupiah.

Profil Daerah Kota Palu 2014 145

146 Profil Daerah Kota Palu 2014

BAB XIII
POLITIK, HUKUM, DAN
Profil KEAMANAN
Daerah Kota Palu 2014 147

13.1

Lembaga Politik
Jumlah partai peserta pemilu pada Pemilu Legislatif 2009 di Kota

Palu sebanyak 38 partai politik.


Tabel 13.1
Nama-nama Partai Politik Peserta Pemilu Legislatif 2009
No. Urut

Nama Partai Politik

(1)
01

(2)
Partai Hati Nurani Rakyat

02

Partai Karya Peduli Bangsa

03

Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia

04

Partai Peduli Rakyat Nasional

05

Partai Gerakan Indonesia Raya

06

Partai Barisan Nasional

07

Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia

08

Partai Keadilan Sejahtera

09

Partai Amanat Nasional

10

Partai Perjuangan Indonesia Baru

11

Partai Kedaulatan

12

Partai Persatuan Daerah

13

Partai Kebangkitan Bangsa

14

Partai Pemuda Indonesia

15

Partai Nasional Indonesia Marhaenisme

16

Partai Demokrat Pembaruan

17

Partai Karya Perjuangan

18

Partai Matahari Bangsa

19

Partai Penegak Demokrat Indonesia

20

Partai Demokrat Kebangsaan

21

Partai Republika Nusantara

148 Profil Daerah Kota Palu 2014

Lanjutan Tabel 13.1


22

Partai Pelopor

23

Partai Golongan Karya

24

Partai Persatuan Pembangunan

25

Partai Damai Sejahtera

26

Partai Nasional Benteng Kerakyatan Nasional

27

Partai Bulan Bintang

28

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan

29

Partai Bintang Reformasi

30

Partai Patriot

31

Partai Demokrat

32

Partai Kasih Demokrasi Indonesia

33

Partai Indonesia Sejahtera

34

Partai Kebangkitan Nasional Ulama

35

Partai Merdeka

36

Partai Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia

37

Partai Serikat Indonesia

38

Partai Buruh

Sumber: KPU Kota Palu


Jumlah anggota DPRD Kota Palu tercatat sebanyak 30 orang, yang
terdiri dari Fraksi Golkar, Fraksi Demokrat, Fraksi PKS, Fraksi Palu Ngataku
dan Fraksi Persatuan Amanat Bangsa. Dari 30 orang anggota DPRD tersebut
hanya terdapat 6 orang perempuan dan sisanya adalah laki-laki. Dari jumlah
tersebut sebanyak 10 orang diantaranya di komisi bidang pemerintahan, 9
orang di komisi bidang ekonomi keuangan, dan 11 orang di komisi bidang
pembangunan.

Profil Daerah Kota Palu 2014 149

Gambar 13.1
Komposisi DPRD Kota Palu Tahun 2013

20%

23%

Fraksi Golkar
Fraksi Demokrat
20%

27%
10%

Fraksi PKS
Fraksi Palu Ngataku

Fraksi Persatuan Amanat Bangsa

Tabel 13.2
Komposisi DPRD Kota Palu, Tahun 2013
Uraian
(1)
A. FRAKSI:
1
Fraksi Golkar
Fraksi Demokrat
2
Fraksi PKS
3
Fraksi Palu Ngataku
4
Fraksi Persatuan Amanat Bangsa
5
Sub Jumlah
B. KOMISI:
A
Bidang Pemerintahan
B
Bidang Ekonomi Keuangan
C
Bidang Pembangunan
Sub Jumlah
Sumber
: DPRD Kota Palu

150 Profil Daerah Kota Palu 2014

Jumlah Anggota
L
P
Jumlah
(2)
(3)
(4)
6
5
1
8
4
24

1
1
2
2
6

7
6
3
8
6
30

7
9
8
24

3
3
6

10
9
11
30

Sejak terbentuknya, DPRD Kota Palu telah berhasil merumuskan


sejumlah keputusan seperti yang disajikan pada Tabel 13.3. Produk DPRD
yang telah dihasilkan selama tahun 2013 adalah berupa Peraturan Daerah
sebanyak 8 buah, Keputusan DPRD 21 buah, Keputusan Pimpinan Dewan
9 buah dan musyawah 9 buah.

Tabel 13.3
Jumlah Keputusan DPRD Kota Palu, Tahun 2009 - 2013
Keputusan

2009

2010

2011

2012

2013

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

Peraturan Daerah

11

18

14

Keputusan DPRD

14

21

18

20

21

Nota

Keputusan Pimpinan Dewan

14

11

17

Musyawarah

10

11

12

Memorandum

Panitia Anggaran

Sumber
13.2

: DPRD Kota Palu

Lembaga Non Profit


Berdasarkan pendataan Potensi Desa 2013 oleh BPS pada tiap-tiap

kelurahan diketahui bahwa di Kota Palu terdapat 186 lembaga non profit
yang tersebar di seluruh kecamatan di Kota Palu. Lembaga-lembaga non
profit tersebut terdiri atas organisasi masyarakat, partai politik, organisasi
social,

organisasi

profesi,

perkumpulan

sosial/budaya/olahraga/hobi,

lembaga keagamaan, dan organisasi bantuan kemanusiaan/beasiswa.

Profil Daerah Kota Palu 2014 151

Lembaga non profit yang paling banyak adalah kelompok organisasi


masyarakat dan parpol sebanyak 65 lembaga. Kemudian pada posisi kedua
yaitu organisasi sosial yaitu sebanyak 51 lembaga. Jika dilihat berdasarkan
kecamatan, kecamatan yang paling banyak lembaga non profitnya adalah
Kecamatan Palu Timur. Sedangkan kecamatan dengan lembaga non profit
paling sedikit adalah Kecamatan Tawaeli yaitu hanya dua lembaga non
profit.
Tabel 13.4
Jumlah Lembaga Non Profit berdasarkan Jenis menurut Kecamatan di Kota
Palu, Tahun 2013
Lem
Org
Per
Ormas
baga
bantuan
Org kumpulan
Kecamatan dan Orsos
LSM
Ke
kemanusia
Profesi Sos/bud/
Parpol
agama
an/
OR/Hobi
an
beasiswa
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
Palu Barat

17

Tatanga

13

Ulujadi

Palu Selatan

18

Palu Timur

24

12

14

Mantikulore

Palu Utara

Tawaeli

Kota Palu

65

51

20

12

27

Sumber : Masing-masing kantor kelurahan

152 Profil Daerah Kota Palu 2014

13.2

Hukum dan Keamanan


Salah satu indikator keamanan adalah tingkat kriminalitas. Tindak

lanjut terhadap pelaku tindak kejahatan yang perkaranya diselesaikan di


pengadilan berdasarkan putusan hakim adalah pembinaan di Lembaga
Pemasyarakatan (LP).
Dari hasil registrasi LP yang ada di Kota Palu diketahui bahwa pada
akhir

tahun

2013

jumlah

narapidana

kurungan/pengganti

denda

berdasarkan putusan pengadilan berjumlah 493 orang, yang terdiri dari 459
orang napi laki-laki dan 34 orang napi perempuan. Jika dilihat berdasarkan
umur jumlah napi dewasa sebanyak 492 napi, dan sisanya yaitu satu orang
anak-anak.
Dilihat dari tindak kejahatan yang dilakukan nampak bahwa yang
terbanyak adalah tindak kejahatan narkoba, yaitu sebanyak 220 orang. Bila
dibandingkan dengan tahun sebelumnya secara keseluruhan tambahan Napi
pada kedua LP yang ada di Kota Palu mengalami penurunan, yaitu 510 pada
tahun 2012 menjadi 493 pada tahun 2013.

Profil Daerah Kota Palu 2014 153

Gambar 13.2
Persentase Narapidana menurut Jenis Kejahatan dan
Pelanggaran Tahun 2013

2% 0% 1%

1%
3%

12%

23%

2%

4%
2%
1%
2%

2%

45%

Ketertiban Umum

Permalsuan Mata Uang

Kesusilaan

Pembunuhan

Penganiayaan

Pencurian

Perampokan

Penggelapan

Merusak Barang

Narkoba

Korupsi

Perlindungan Anak

Teroris

Lain-lain

154 Profil Daerah Kota Palu 2014

Tabel 13.5
Jumlah Narapidana termasuk Pidana Kurungan/Pengganti Denda
berdasarkan Putusan Pengadilan menurut Jenis Tindak Pidana dan
Bulan, Tahun 2013
Tindak Pidana
Bulan
Jumlah
Pidana Khusus
Pidana Umum
(1)
(2)
(3)
(4)
01 Januari
210
255
465
02 Februari
210
267
477
03 Maret
213
266
474
04 April
209
242
451
05 Mei
215
271
486
06 Juni
224
274
498
07 Juli
233
251
484
08 Agustus
169
326
495
09 September
223
262
485
10 Oktober
225
247
482
11 Nopember
228
477
505
12 Desember
232
261
493
Sumber : Lembaga Pemasyarakatan Palu
Tabel 13.6
Jumlah Narapidana termasuk Pidana Kurungan/ Pengganti Denda
berdasarkan Putusan Pengadilan menurut Kelompok Usia dan Jenis
Kelamin, Tahun 2009 -2013
Jenis kelamin
Kelompok Usia
Jumlah
Laki-laki
Perempuan
(1)
(2)
(3)
(4)
Dewasa
Pemuda
Anak-anak

458
1

34
-

492
1

Total

459

34

493

Sumber : Lembaga Pemasyarakatan Palu

Profil Daerah Kota Palu 2014 155

Untuk mengetahui tingkat kriminalitas yang sebenarnya sangatlah


sulit, mengingat cukup banyak kejadian/tindak kriminal yang tidak
dilaporkan kepada pihak berwajib, yang berwenang menangani masalahmasalah kriminalitas. Dari catatan Kepolisian Resort Kota Palu jumlah kasus
kejahatan yang dilaporkan tahun 2013 sebanyak 3.036 kasus. Jika dilihat
berdasarkan jenis kejahatan tindak kriminalitas terbagi atas kejahatan
terhadap jiwa/badan, seperti: penganiayaan berat, penganiayaan ringan,
perkosaan/zinah, dan pembunuhan; dan kejahatan terhadap harta seperti:
pencurian ringan, pencurian dengan kekerasan, penipuan, penggelapan,
pengrusakan barang, pencurian dengan pemberatan, pencurian dalam
keluarga, penadahan, pencurian kendaraan bermotor, dan pencurian
lainnya. Pada tahun 2013 jumlah kejahatan terhadap jiwa terjadi sebanyak
993 kasus, dengan jenis kejahatan yang tertinggi adalah penganiayaan berat
yakni sebanyak 565 kasus. Jumlah kejahatan terhadap harta yang terjadi
selama 2013 sebanyak 2.043 kasus, dengan jenis kejahatan yang tertinggi
adalah adalah pencurian dengan pemberatan, yaitu sebanyak 565 kasus.
Jika kita melihat data pada tahun sebelumnya, banyaknya kejahatan
pada tahun 2013 meningkat begitu besar. Hal ini berarti bahwa tingkat
kriminalitas yang terjadi di Kota Palu sudah banyak yang dilaporkan. Artinya
kepercayaan masyarakat terhadap aparat pemerintah dalam hal ini adalah
kepolisian sudah meningkat.

156 Profil Daerah Kota Palu 2014

Tabel 13.7
Banyaknya Kejahatan Terhadap Jiwa/Badan dan Harta Benda menurut
Jenisnya Tahun 2012 - 2013
Jenis Kejahatan
(1)

2012

2013

(5)

(6)

A. Kejahatan Terhadap Jiwa/Badan


1

Penganiayaan Berat

565

Penganiayaan Ringan

419

Perkosaan/Zinah

12

Pembunuhan

B. Kejahatan Terhadap Harta


1

Pencurian Ringan

Pencurian dgn Kekerasan

58

105

Penipuan

275

215

Penggelapan

Pengrusakan/menghancurkan barang

131

Pencurian dengan pemberatan

565

Pencurian dalam keluarga

Penadahan

Pencurian kendaraan bermotor

529

10

Pencurian lainnya

491

354

3 036

Jumlah
Sumber : Polres Kota Palu

Profil Daerah Kota Palu 2014 157

Gambar 13.3
Banyaknya Kasus Perceraian yang Masuk menurut Jenis
Kasus
120
100
80

60
40
20
0

Sisa Tahun Lalu

Cerai Talak

Cerai Gugat

Pada tahun 2013 jumlah kasus perceraian yang masuk ke kantor


pengadilan agama Kota Palu sebanyak 727 kasus, diantaranya 466 kasus
cerai gugat, 175 kasus cerai talak, dan 86 kasus yang merupakan sisa kasus
tahun sebelumnya yang diselesaikan pada tahun 2013.
Dari sebanyak 727 kasus perceraian yang masuk sejumlah 623 kasus
telah diselesaikan dan sisanya sebanyak 104 kasus menjadi sisa kasus yang
harus diselesaikan pada tahun mendatang.
Jika dilihat menurut kecamatan, maka kecamatan dengan kasus
perceraian terbanyak adalah Kecamatan Tatanga yaitu sebanyak 164 kasus.
Sedangkan kecamatan dengan kasus perceraian terkecil adalah Kecamatan
Palu Selatan dengan 20 kasus.

158 Profil Daerah Kota Palu 2014

Tabel 13.8
Banyaknya Perkara yang Diselesaikan dan yang Menunggak di Pengadilan
Agama menurut Kacamatan, Tahun 2013
Sisa Tahun
Jumlah
Kecamatan
Masuk
Selesai
Sisa
Lalu
Perkara
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
01 Palu Barat

16

127

143

122

21

02 Tatanga

22

142

164

144

20

03 Ulujadi

12

92

104

82

22

04 Palu Selatan

16

20

19

05 Palu Timur

11

114

125

105

20

06 Mantikulore

10

79

89

77

12

07 Palu Utara

24

26

23

08 Tawaeli

47

56

51

86

641

727

623

104

Kota Palu

2013

Sumber

: Pengadilan Agama Kota Palu


Tabel 13.9
Jumlah Polisi menurut Wilayah Kerja dan Jenis Kelamin di Kota Palu
Tahun 2013
Jenis Kelamin
Wilayah Kerja
Total
Laki-laki Perempuan
(1)
(2)
(3)
(4)

Polres Palu

554

22

576

Polsek Palu Timur

76

76

Polsek Palu Barat

79

80

Polsek Palu Selatan

107

107

Polsek Palu Utara

59

59

Polres Kawasan Pelabuhan Pantoloan

28

28

Total
Jumlah Penduduk Kota Palu
Rasio Aparat Kepolisian thd Penduduk

903

23

926
356.279
2,59

Profil Daerah Kota Palu 2014 159

Jumlah aparat kepolisian di Kota Palu adalah 926 orang yang


sebagian besar adalah laki-laki yaitu sebanyak 903 orang. Sedangkan polisi
wanita yang bertugas di Kota Palu hanya 23 orang.
Sebanyak 576 orang merupakan polisi yang bertugas pada Polres
Kota Palu, dan sisanya bertugas di wilayah kecamatan. Jumlah polisi yang
terbanyak bertugas di Polsek Palu Selatan.
Berdasarkan rasio aparat kepolisian terhadap penduduk adalah 2,59.
Artinya dari seribu penduduk terdapat tiga orang personil kepolisian.

160 Profil Daerah Kota Palu 2014

BAB XIV
P R E S T A S I DProfil
A EDaerah
R AKota
H Palu 2014 161

Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, Kota Palu banyak


menerima penghargaan. Diantaranya adalah piagam penghargaan Adipura
yang diberikan oleh Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia pada
tahun 2013, dan Piagam Penghargaan dari Museum Rekor-Dunia Indonesia
(MURI) atas rekor penyelenggara minum coklat dengan peserta terbanyak
pada ahir tahun 2013.
Tabel 14.1
Prestasi Daerah menurut Jenis Penghargaan
Tahun 2009 - 2013
Tahun

Jenis Penghargaan

(1)

(2)

2009

Upakarti Kategori Jasa Kepedulian


Penerima program pembangunan madrasah
bertaraf internasional tahun 2009

2010

Anubhawa Sasana Kelurahan

2011

Penghargaan Menko Kesra atas komitmen nyata


dalam upaya Penanggulangan AIDS di tanah air

2012
2013

Piagam Adipura
Nominator terpilih Innovative Government
Award (Penghargaan Pemerintah Daerah
Inovatif) tahun 2013
MURI, atas rekor penyelenggaraan minum coklat
dengan peserta terbanyak

Sumber : Bagian Humas dan Protokol Kantor Walikota Palu

162 Profil Daerah Kota Palu 2014

Kota

Palu

dinilai

sebagai

kota

dengan

tingkat kesehatan
dan

pelayanan

terbaik
Indonesia.

di
Oleh

karena itu Kota


Palu mendapat penghargaan dari Kementerian Kesehatan. Penghargaan
tersebut diserahkan saat Rapat kerja Nasional (Rakesnas) Konferensi
Nasional Promosi Kesehatan Ke 6 pada bulan Nopember 2013. Kota Palu
sudah empat kali menerima penghargaan ini dari Kemenkes RI dan ini
merupakan salah satu prestasi besar untuk masyarakat Kota Palu.
Perayaan Hari Nusantara tahun 2013 dilaksanakan di Kota Palu.
Puncak peringatan Hari Nusantara ke 13 di Sulawesi Tengah dilaksanakan
pada Tanggal 15 Desember 2013 di Anjungan Teluk Palu.
Pada perayaan ini pula dilakukan pemecahan rekor MURI oleh dua
puluh ribu empat ratus tujuh puluh enam pelajar di Kota Palu. Adik-adik
pelajar di Palu mengukir prestasi membanggakan setelah berhasil
memecahkan rekor MURI dunia pada acara minum coklat yang digelar
Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi Tengah dalam memperingati Hari
Nusantara ke-13 di Palu. Kegiatan itu sekaligus juga mengantarkan pelajar
Kota Palu mencatat prestasi cemerlang dengan berhasil memecahkan

Profil Daerah Kota Palu 2014 163

rekor MURI minum coklat. Rekor sebelumnya diraih pelajar Provinsi


Sulawesi Barat dengan jumlah peserta saat itu tercatat hanya 6.000 orang.

Sebagai bukti atas keberhasilan yang diraih siswa-siswi Palu,


pengurus MURI Indonesiapun memberikan piagam penghargaan kepada
Gubernur Sulteng, Longki Djanggola, Wali Kota Palu, Rusdi Mastura dan
Kepala Dinas Perkebunan Nahyun sebagai pemecah rekor dunia minum
coklat.
Selain itu, pada awal tahun 2013 tepatnya bulan Juni Kota Palu
meraih piagam Adipura dari Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia
atas upaya terbaik dalam meningkatkan kualitas lingkungan hidup
perkotaan. Kemudian pada bulan Oktober 2013 Walikota Palu mendapat
piagam penghargaan nominator terpilih Innovative Government Award
(Penghargaan Pemerintah Daerah Inovatif) dari Kementrian Dalam Negeri
Republik Indonesia.

164 Profil Daerah Kota Palu 2014

BAB XV
P E N U TProfil
UP
Daerah Kota Palu 2014 165

16.1

Kesimpulan
Program pembangunan di Kota Palu pada tahun 2013 ini

merupakan tahun-tahun terakhir pemerintahan Walikota Palu, Rusdi


Mastura. Perkembangan pembangunan di Kota Palu tahun 2013 dapat
dilihat secara makro melalui data dan infomasi yang dikemas dalam Profil
Daerah

Kota

Palu

dan

dinarasikan

secara

sederhana

dengan

memperhatikan tingkat kecenderungan yang semakin baik. Secara garis


besar data tersebut dapat memperlihatkan tingkat perkembangan
pembangunan di Kota Palu pada umumnya, walaupun tidak terperinci
secara mendetail. Profil Daerah Kota Palu ini dibagi kedalam empat belas
bab yang dikelompokkan menjadi delapan kelompok.
Kelompok data I yang antara lain berupa data geografi dan data
pemerintahan

(administrasi

pemerintahan,

aparatur

sipil

negara),

berdasarkan data yang ada sampai dengan akhir tahun 2013 jumlah
pegawai negeri sipil (PNS) di Kota Palu mengalami penurunan 78 pegawai
dari 8.202 pegawai pada tahun 2012 menjadi 8.124 pegawai pada tahun
2013. Hal ini dikarenakan adanya pegawai yang pensiun juga mutasi ke
provinsi atau ke daerah lain.
Kemudian kelompok data sosial budaya (kelompok data II) yang
dibagi lagi kedalam jenis data demografi, kesehatan, pendidikan,
kebudayaan nasional pemudadan olah raga, kesejahteraan sosial, dan
agama. Pada kelompok data ini sangat dinamis dan menunjukkan
pasang/surut dari masing-masing item dari tahun ketahun, misalnya
jumlah penduduk tahun 2013 mengalami peningkatan setiap tahun dengan

166 Profil Daerah Kota Palu 2014

rata-rata peningkatan mencapai 1,71%, dengan tingkat kepadatan 902


penduduk per km. Sedangkan dibidang keluarga berencana sebagaimana
data Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB)
sampai dengan tahun 2013, pelaksanaan program Keluarga Berencana (KB)
di Kota Palu telah mampu membina penduduk pasangan usia subur
sebanyak 59.019 orang yang sudah menjadi peserta KB sebanyak 47.317
orang atau sebesar 80,17% dari pasangan usia subur yang ada. Pasangan
usia subur yang menjadi peserta KB meningkat dari tahun ke tahun kecuali
tahun 2011 dan 2012 menjadi 63,97% pada tahun 2011 dan 91,40% pada
tahun 2012. Pemerintah Kota Palu melalui Dinas Kesehatan melakukan
program pelayanan dan penanggulangan masalah kesehatan dengan
berbagai kegiatan seperti salah satunya dengan pemberian Jamkesda.
Melalui kegiatan tersebut diharapkan agar masyarakat mau dan mampu
menolong dirinya sendiri untuk mencegah penyakit dan meningkatkan
kesehatannya. Demikian juga dibidang pendidikan mengalami peningkatan
seiring bertambahnya penduduk usia sekolah. Beberapa hal yang perlu
mendapatkan perhatian pemerintah Kota Palu adalah perlunya identifikasi
kembali berbagai sumber dana yang berkaitan dengan masalah pendidikan
supaya dilaksanakan secara terbuka (transparan) agar masyarakat juga
tahu dan dapat ikut mengontrol penggunaannya. Salah satu bantuan
keuangan dari pusat adalah Dana Alokasi Khusus sektor pendidikan yang
ditujukan untuk perluasan dan pemerataan akses pendidikan yang
bermutu dengan penyediaan dan peningkatan sarana dan prasarana
pendidikan.

Profil Daerah Kota Palu 2014 167

Kelompok data ketiga (III) adalah data sumber daya alam, yang
meliputi jenis data pertanian pada masing-masing subsektor seperti
pertanian tanaman pangan, kehutanan, perikanan, peternakan dan
perkebunan; dan pertambangan dan energi. Sektor pertanian yang
berpotensi di Kota Palu adalah sub sektor peternakan dan hortikultura.
Pertambangan dan penggalian di Kota Palu yang masih terus berkembang
adalah penggalian bahan galian C seperti pasir, besi, kerikil, dan batu
bangunan.
Kelompok data keempat (IV) adalah infrastruktur, yang terbagi
kedalam jenis data konstruksi, transportasai dan telekomunikasi. Secara
spesifik juga masih perlu ditingkatkan dengan mempertimbangkan
kemampuan anggaran yang tersedia. Program yang menjadi hajat hidup
orang banyak perlu diprioritaskan dalam penanganannya serta selalu
dikontrol dalam pelaksanaannya, misalnya pembangunan sarana prasarana
jalan dan jembatan, pembangunan perumahan bagi kalangan rakyat miskin
dan lain-lain.
Kelompok data kelima (V) adalah industri, perdagangan, dan
ekonomi dan keuangan daerah, yang mencakup jenis data industri. Sektor
perdagangan dan industry di Kota Palu beberapa tahun terakhir mengalami
peningkatan yang signifikan. Salah satunya dikarenakan program
pemerintah melalui Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang sedang
dikembangkan di Kota Palu.

Peningkatan ini harus dibarengi dengan

pengupayaan sektor-sektor pendukung seperti hotel dan restoran


(akomodasi), dan infrastuktur oleh Pemerintah Daerah Kota Palu. Dengan

168 Profil Daerah Kota Palu 2014

demikian investor pun tidak ragu untuk menginvestasikan modalnya di


Kota Palu.
Kelompok data keenam (VI) yaitu data ekonomi dan keuangan yang
terdiri darijenis data APBD, Pajak, dana perimbangan, PAD, dan pinjaman
Daerah. Pada tahun 2013 APBD Kota Palu mengalami peningkatan yakni Rp
995.929.563,- (000) dari pada tahun sebelum sebesar Rp. 856.682.410,(000).
Kelompok data ketujuh (VII) adalah politik hukum dan keamanan,
yang meliputi jenis data politik dalam negeri dan pengawasan, hukum dan
keamanan ketertiban. Dibidang hukum masih perlu banyak peningkatan
baik ditingkat masyarakat pengguna (obyek) hukum maupun para aparat
penegak hukum itu sendiri. Dengan komposisi jumlah aparat kepolisian di
Kota Palu belum ideal dibanding dengan jumlah penduduk kota dengan
demikian jelas diperlukan kemandirian masyarakat Kota Palu dalam
masalah penegakan hukum. Artinya masyarakat harus belajar taat hukum
walaupun tanpa pengawasan aparat kepolisian sekalipun.
Kelompok data kedelapan (VIII) capaian prestarsi daerah selama
kurun

waktu

tahun

2009-2013

ada

beberapa

prestasi

ataupun

penghargaan yang di raih oleh Kota Palu yaitu sebanyak tujuh prestasi
ataupun penghargaan yang dicapai untuk tingkat nasional. Diraihnya
prestasi tersebut sudah barang tentu tidak terlepas dari kerjasama semua
pihak di Kota Palu baik OPD/SKPD maupun stakehoders lainnya, sehingga
diharapkan dengan diraihnya prestasi ini bisa lebih meningkatkan kualitas
pelaksanaan pembangunan di Kota Palu.

Profil Daerah Kota Palu 2014 169

16.2

Saran
Data

dan

informasi

sangatlah

penting

dalam

mendukung

terselenggaranya system pemerintahan dan pembangunan di suatu


daerah. Profil daerah dapat digunakan untuk mendukung perencanaan,
pengendalian

dan

analisa

kinerja

pembangunan

daerah

dengan

menggunakan teknologi informasi. Mengingat pentingnya data dan


informasi sebagaimana diamanatkan oleh Undang-undang Nomor25 tahun
2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, pada Bab VII
tentang Data dan Informasi pasal 31 menyebutkan bahwa perencanaan
pembangunan didasarkan pada data dan informasi yang akurat dan dapat
dipertanggungjawabkan. Oleh karenanya peran masing-masing SKPD dan
instansi

vertical

sangatlah

penting

dalam menunjang kelancaran

pemenuhan data tersebut. Dan melalui buku ini diminta kepada para
pimpinan SKPD dan instansi vertikal dapat bekerja sama dalam
membangun sistem informasi profil daerah lebih baik lagi dimasa-masa
mendatang dengan berpedoman pada aturan yang berlaku. Ketaatan
masing-masing pihak serta perhatian serta dukungan moril dari para
pimpinan SKPD dan instansi vertikal sangatlah diperlukan guna
memperlancar proses penyusunan profil daerah ini.

170 Profil Daerah Kota Palu 2014

Profil Daerah Kota Palu 2014 171

ISBN

602-7792-26-4

7 8 6 0 2 7

7 9 2 2 6 5

Anda mungkin juga menyukai