2.
Mengutip dari artikel berjudul Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Berdasarkan
Prinsip Akuntansi yang Berlaku Umum oleh Marisi P. Purba (Anggota Tim DRM-IAI
KAP) serta PSAK No. 1 mengenai Penyajian Laporan Keuangan (Hrd) yang menyebutkan
bahwa beberapa persyaratan yang harus diperhatikan untuk penyajian wajar atas laporan
keuangan adalah sebagai berikut:
a. Laporan keuangan harus disusun berdasarkan asumsi kelangsungan usaha (going
concern)
b. Perusahaan harus menyusun laporan keuangan atas dasar akrual, kecuali laporan arus
kas
c. Penyajian dan klasifikasi pos-pos dalam laporan keuangan antar periode harus
konsisten kecuali (a) terjadi perubahan yang signifikan terhadap sifat operasi
perusahaan atau perubahan penyajian akan menghasilkan penyajian yang lebih tepat
atas suatu transaksi atau peristiwa, atau (b) perubahan tersebut diperkenankan oleh
PSAK
d. Pos-pos yang material disajikan terpisah dalam laporan keuangan, sedangkan yang
tidak material digabungkan dengan jumlah yang memiliki sifat atau fungsi sejenis
e. Aset, kewajiban, pos-pos penghasilan dan beban disajikan secara terpisah kecuali
saling hapus diperkenankan dalam PSAK
f. Informasi kuantitatif harus diungkapkan secara komparatif dengan periode
sebelumnya, kecuali dinyatakan lain oleh PSAK.
g. Dalam paragraf 6 PSAK No. 1 dijelaskan bahwa manajemen perusahaan bertanggung
jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan perusahaan.
Selain itu syarat laporan keuangan laporan yang baik harus memenuhi kriteria sebagai berikut :
a. Relevan artinya bahwa informasi yang dijadikan harus ada hubungan dengan pihakpihak yang memerlukan untuk mengambil keputusan.
b. Dapat dimengerti artinya bahwa laporan keuangan yang disusun berdasarkan secara
jelas dan mudah difahami oleh para pemakainya.
c. Daya uji artinya bahwa laporan keuangan yang disusun berdasarkan konsep-konsep
dasar akuntansi dan prinsip-prinsip akuntansi yang dianut, sehingga dapat diuji
kebenarannya oleh pihak lain.
d. Netral artinya bahwa laporan keuangan yang disajikan bersifat umum, objektif dan
tidak memihak pada kepentingan pemakai tertentu.
e. Tepat waktu artinya bahwa laporan keuangan harus di sajikan tepat pada waktunya .
f. Daya banding artinya bahwa perbandingan laporan keuangan dapat diadakan baik
antara laporan perusahaan dalam tahun tertentu dengan tahun sebelumnya atau laporan
keuangan perusahaan tertentu dengan perusahaan lain pada tahun yang sama.
g. Lengkap artinya bahwa laporan keuangan yang disusun harus memenuhi syarat-syarat
tersebut diatas dan tidak menyesatkan pembaca
Syarat-syarat laporan keuangan yang baik telah dimiliki oleh Laporan Keuangan PT. Hanjaya
Mandala Sampoerna, hal ini dapat dilihat pada gambar dan penjelasan berikut ini:
Untuk syarat relevan, dapat dimengerti, daya uji, dan netral ini tidak dapat ditunjukkan secara
visual bagian mana dari Laporan Keuangan Hanjaya Mandala Sampoerna yang dapat menjelakan
bahwa syarat-syarat tersebut telah dipenuhi. Namun, syarat-syarat tersebut dapat dirasakan oleh
pembaca dan pengguna Laporan Keuangan Hanjaya Mandala Sampoerna.
Terdapat Neraca,
Laporan Laba Rugi,
Laporan Perubahan
EkuitasM Laporan
Arus Kas dan CALK
yang menandakan
Laporan Keuangan
Hanjaya Mandala
Sampoerna telh
dinuat secara
lengkap
3. .
Laporan laba rugi (income statement) menyajikan ukuran keberhasilan kinerja yang
dicapai oleh entitas pelaporan dalam satu periode berjalan. Laporan ini mencerminkan
aktivitas operasi entitas. Laporan laba rugi menyediakan rincian penghasilan, beban, laba
dan rugi entitas untuk suatu periode waktu. Laba mengindikasikan profitabilitas entitas dan
mencerminkan pengembalian (return) kepada pemegang saham untuk periode yang
bersangkutan, sementara pos-pos dalam laporan merinci bagaimana laba diperoleh. Dalam
akuntansi berbasis akrual, penghasilan diakui saat entitas menjual barang atau menyerahkan
jasa pada saat diperoleh/dihasilkan (earned) dan ditandingkan (matching) dengan beban
yang diakui terlepas dari saat pembayaran.
Model akuntansi yang masih digunakan sekarang adalah biaya historis, di mana
aset dan liabiitas dinilai berdasarkan harga yang diperoleh pada saat transaksi aktual di masa
lalu.
Akuntansi biaya historis (historical cost accounting) disebut juga sebagai model
Perubahan tersebut antara lain, terlihat dalam laporan laba rugi menjadi laporan laba rugi
komprehensif. Pendapatan komprehensif ini berisi perubahan-perubahan karena penggunaan
model nilai wajar, pos-pos dalam pendapatan komprehensif lain mencakup keuntungan atau
kerugian yang belum direalisasi. Laporan laba rugi komprehensif tidak hanya mencakup
keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi, tetapi juga mencakup keuntungan atau
kerugian yang telah direalisasi. Bagian yang menyajikan keuntungan atau kerugian yang
telah direalisasi disebut sebagai laporan laba rugi, sedangkan bagian yang menyajikan
keuntungan atau kerugian
komprehensif lain.
4.
Pada Laporan
Keuangan PT.
Hanjaya Mandala
Sampoerna yang
bertanggung jawab
adalah Presiden
Direktur dan
Direktur, karena
dianggap yang
memiliki
perusahaan
5.
Pengguna Laporan Keuangan PT. Hanjaya Mandal Sampoerna ada dua pihak, yaitu:
Pihak internal ialah pihak yang berhubungan langsung dengan operasi perusahaan
sehari-hari, misalnya pemimpin perusahaan (manajer). Manajer sebagai pengelola
perusahaan dan yang bertanggung jawab atas jalannya perusahaan. Banyaknya jenis data
yang dibutuhkan oleh seorang manajer tergantung dari besar kecil perusahaan yang
dikelolanya. Informasi ini dibutuhkan oleh manajeruntuk mengevaluasi kegiatan usaha yang
akan dijalankan.
Pihak eksternal ialah pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan, tetapi tidak
terlibat secara langsung dalam membuat berbagai keputusan dan kebijakan operasional
perusahaan. Pihak eksternal diantaranya sebagai berikut:
a.
b.
c.
d.
e.
f.