Anda di halaman 1dari 9

TATANAN KELEMBAGAAN

Disusun oleh :
Adeviani Fiardhani F1313002
Ery Kurnia A. F131302!
"#roa$ul %o#ariah F13130&'
(M. )yah Arie* A. F13130!+
,(-G(AM )1 T(AN)FE( AK.NTAN)"
FAK.LTA) EK-N-M" DAN B")N")
.N"/E()"TA) )EBELA) MA(ET
).(AKA(TA
201&
TATANAN KELEMBAGAAN
Ada beberapa pendekatan untuk membahas tatanan kelembagaan di bidang
pemberantasan korupsi. Pertama, membahas tatanan kelembagaan dari perkembangannya
lintas waktu. Pendekatan ini menekankan check and balance dalam sistem pemerintahan.
Kedua, membahas tatanan kelembagaan yang khusus menangani pemberantasan korupsi,dari
perkembangannya lintas waktu. Pendekatan ini menunjukkan apakah pemerintah secara
historis mempunyai komitmen memberantas korupsi.
Ketiga, mengkaji bagaimana lembaga-lembaga berurusan dengan pemberantasan
korupsi, berinteraksi satu sama lain. Keempat, mengadakan studi banding lembaga-lembaga
yang berurusan dengan pemberantasan korupsi di berbagai negara.
TATANAN KELEMBAGAAN
Di tingkat pusat kita melihat empat kelompok kelembagaan. Pertama, kelompok
lembaga yang mencerminkan perwakilan rakyat. Kedua, adalah persiden dan wakil presiden
yang mewakili kekuasaan pemerintahan negara. Ketiga, kelompok yang mewakili kekuasaan
kehakiman. Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh Mahkamah Agung dan badan peradilan
yang berada di bawahnya, dna mahkamah konstitusi. Untuk pembahasan kelembagaan dalam
bab ini, kita hanya akan melihat dua badan peradilan di bawah Mhakamah Agung, ykni
Pengadilan egeri dan Pengadilan !inggi, baik yang berada di Pusat maupun di Daerah .
badan peradilan lainnya terdiri atas badan-badan dalam lingkungan peradilan umum,
peradilan agama, peradilan militer, dan peradilan tata usaha negara.
Komisi yudisial bersi"at mandiri yang berwenang mengusulakan pengangkatan hakim
agung dan mempunyai wewenang lain dalam rangka menjaga dan menegakkan kehormatan,
keluhuran martabat, serta perilaku hakim. Mahkamah kontitusi berwenag mengadili pada
tingkat pertama dan terakhir yang putusannya bersi"at "inal untuk menguji undang-undang
terhdap Undang-Undang Dasar, memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang
kewenangannya diberikan oleh Undang-Undang Dasar, memutuskan pembubaran partai
politik, dan memutus perselihan tentang hasil pemilihan umum.
#A$ adalah lembaga-lembaga di tingkat nasional yang bertanggungjawab untuk
mengaudit penerimaan dan belanja negara. !ujuan utama #A$ adalah mengawasi pengelolaan
keuangan negara dan kualitas serta kredibilitas pelaporan keuangan pemerintah. #A$
menyampaikan in"ormasi yang dibutuhkan lembaga perwakilan rakyat dan masyarakat luas,
dan membuat pemerintah akuntabel terhadap pengelolaan keuangan negara dan aset negara.
Ba0an )$ru1$ur Kele#2a0aan Ne0ara
Ba0an )$ru1$ur Kele#2a0aan Ne0ara
LEMBAGA ,EMBE(ANTA)AN K-(.,)"
Komisi Pemberantasan Korupsi %KPK& yang berdiri pada tanggal '( Desember tahun
'))* bukanlah lembaga pemberantasan korupsi yang pertama di $ndonesia. KPK didirikan
karena kelamahan aparat penegak hukum di bidang penyelidikan dan penyidikan %kepolisian
dan kejaksaan&dalam menghadapi tuntutan kon+ensi pemberantasan korupsi P,, %United
Nations Convention Againt Corruption - U-A-&.
#esudah KPK berdiri, dalam era pemerintahan #usilo ,ambang .udhoyono lahir !im
Pemburu Koruptor dan !imtastipikor yang dikomandoi oleh pimpinan Kejaksaan Agung.
!ugas !im Pemburu Koruptor selain memburu para koruptor yang kini bebas di luar negeri,
juga berupaya mengembalikan aset-aset milik negara yang dibawa mereka kabur ke luar
negeri.
Tu0as dan e3enan0 K,K
KPK dibentuk dengan tujuan meningkatkan daya guna dan hasil guna terhadap upaya
pemberantasan tindak pidana korupsi.
!ugas-tugas KPK meliputi kegiatan/
0. Koordinasi dengan instansi yang berwenag melakukan pemberantasan tindak pidana
korupsi.
'. #uper+isi terhadap instansi yang berwenang melakukan pemberantasan tindak pidana
korupsi.
*. Penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan terhadap tindak pidana korupsi.
1. Pencegahan tindak pidana korupsi.
2. Pemantauan %monitoring& penyelenggaraan pemerintahan negara.
Tu0as Koordinasi
Dalam melaksanakan tugas koordinasi, KPK berwenang/
0. Mengoordinasikan penyelidikan, penyidikan , dan penututan terhadap tindak pidana
korupsi.
'. Meletakkan sistem pelaporan dalam kegiatan pemberantasan tindak pidana korupsi.
*. Meminta in"ormasi tentang kegiatan pemberantasan tindak pidana korupsi kepada
instansi terkait.
1. Melaksanakan dengar pendapat atau pertemuan dengan instansi yang berwenang
melakukan pemberantasan tindak pidana korupsi.
2. Meminta laporan instansi terkait mengenai pencegahan tindak pidana.
Tu0as )u4ervisi
Dalam melaksanakan tugas super+isi, KPK berwenang/
0. Melkukan pengawasana, penelitian, atau penelaahan terhadap instansi yang
menjalankan tugas dan wewenangnya yang berkaitan dengan pemberantasan tindak
pidana korupsi, dan instansi yang dalam melaksanakan pelayanan publik.
'. Mengambil ahli penyidikan atau penuntutan terhadap pelaku tindak pidana korupsi
yang sedang dilakukan oleh kepolisian atau kejaksaan.
Tu0as ,enyelidi1an5 ,enyidi1an5 dan ,enun$u$an
KPK berwenang untuk/
0. Melakukan penyadapan dan merekam pembicaraan.
'. Memerintahkan seseorang pergi ke luar negeri.
*. Meminta keterangan kepada bank atau lembaga keuangan lainnya tentang keadaan
keuangan tersangka atau terdakwa yang sedang diperiksa.
1. Memerintahkan kepada bank atau lembaga keuangan lainnya untuk memblokir
rekening yang diduga hasil dari korupsi milik tersangka, terdakwa, atau pihk lain yang
terkait.
2. Memerintahkan kepada pimpinan atau atasan tersangka untuk memberhentikan
sementara tersangka dari jabatannya.
3. Meminta data kekayaan dan data perpajakan tesangka atau terdakwa kepada instansi
yang terkait.
4. Menghentikan sementara suatu transaksi keuangan, transaksi perdagangan, dan
perjanjian lainnya atau pencabutan sementara peri5inan, lisensi, serta konsesi yang
dilakukan atau dimiliki oleh tersangka atau terdakwa yang diduga berdasarkan bukti
awal yang cukup ada hubungannya dengan tindak pidana korupsi yang sedang
diperiksa.
6. Meminta bantuan $nterpol $ndonesia atau instansi penegak hukum negara lain untuk
melakukan pencarian, penangkapan, dan penyitaan barang bukti di luar negeri.
(. Meminta bantuankepolisian atau instansi lain yang terkait untuk melakukan
penangkapan, penahanan, penggeledahan, dan penyitaan dalam perkara tindak pidana
korupsi yang sedang ditangani.
Tu0as ,en6e0ahan
Dalam melaksanakan tugas pencegahan, KPK berwenang/
0. Melakukan penda"taran dan pemeriksaan terhadap laporan harta kekayaan
penyelanggara negara.
'. Menerima laporan dan menetapkan status grati"ikasi.
*. Menyelenggarakan program pendidikan antikorupsi pada setiap jenjang pendidikan.
1. Merancang dan mendorong terlaksananya program sosialisasi pemberantasan tindak
pidana korupsi.
2. Melakukan kampanye antikorupsi kepada masyarakat umum.
3. Melakukan kerja sama bilateral ataun multilateral dalam pemberantasan tindak pidana
korupsi.
Tu0as ,e#an$auan 7Moni$orin08
Dalam melaksanakan tugas monitor, KPK berwenang/
0. Melakukan pengkajian terhadap istem pengelolaan administrasi di semua lembaga
negara dan pemerintah.
'. Memberi saran kepada pimpinan lembaga negara dan pemerintah untuk melakukan
perubahan jika berdasarkan hasil pengkajian sistem pengelolaan administrasi tersebut
berpotensi korupsi.
*. Melaporkan kepada Presiden 7epublik $ndonesia, Dewan Perwakilan 7akyat dan
,adan Pemeriksa Keuangan, jika saran KPK mengenai usulan perubahan tersebut
tidak diindahkan.
Ke3a9i2an dan Laran0an
KPK berkewajiban untuk /
0. memberikan perlindungan terhadap saksi atau pelapor yang menyampaikan laporan
taupun memberikan keterangan mengenai terjadinya tindak pidana korupsi.
'. Memberikan in"ormasi kepada masyarakat yang memelukan atau memberikan
bantuan untuk memperoleh data lain yang berkaitan dengan hasil penuntutan tindak
pidana korupsi yang ditandatanganinya.
*. Menyusun laporan tahunan dan menyampaikannnya kepada Presiden 7epublik
$ndonesia, Dewan Perwakilan 7akyat $ndonesia, dan ,dan Pemeriksa Keungan.
1. Menegakkan sumpah jabatan.
2. Menjalankan tugas, tanggung jawab, dan wewenangnya berdasarkan asas-asas
tersebut di atas.
Pimpinan, tim penasihat, dan pegawai KPK dilarang /
0. Mengadakan hubungan langsung atau tidak langsung dengan tersangka atau pihak lain
yang ada hubungan dengan perkara tindak pidana korupsi yang ditangani Komisi
Pemberantasan Korupsi dengan alasan apa pun.
'. Menangani perkara tindak pidana korupsi yang pelakunya mempunyai hubungan
keluarga sedsarah atau semenda dalam garis lurus ke atas atau ke bawah sampai
derajat ketiga dengan anggota Komisi Pemberantasan Korupsi yang bersangkutan.
*. Menjabat komisaris atau direksi suatu peseroan, organ yayasan, pengawas atau
pengurus koperasi, dan jabatan pro"esi lainnya atau kegiatan lainnya yang
berhubungan dengan jabatan tersebut.
ANT":;-((.,T"-N AGEN;"E)
Ada dua model A-A, yakni multi-agency model dan single-agency model. egara
yang menerapkan multi-agency model meman"aatkan lembaga-lembaga penegak hukum yang
sudah ada %seperti kepolisian, kejaksaan, pengawas pasar modal, pengawas perbankan8bank
sentral, lembaga ombudsman, dan lain-lain& dan membangun satu lembaga khusus. $ndonesia
adalah contoh negara yang menerapkan multi-agency model. Kebanyakan negara 9ropa ,arat
dan Amerika #erikat juga menerapkan multi-agency model.
Pengalaman $ndonesia dan #ingapura juga menunjukkan adanya dua pola kelahiran
A-A. Ada A-A yang lahir karena kesadaran bernegara yang sehat. :uga ada A-A yang lahir
karena negara yang bersangkutan merati"ikasi United Nations Convention Against
Corruption %U-A-&.
LAND)KA, A.D"T ,EME("NTA<AN
!idak da istilah generik untuk ;audit< dalam kosa kata pemerintahan %administrasi
negara&. .ang ada adalah ;pemeriksaan< untuk audit dalam kosa kata pemerintahan
%administrasi negara&. .ang ada adalah ;pemeirksaan< untuk audit ekstern, dan ;pengawasan<
untuk audit intern. =leh karena itu, judul bagian ini adalah >andskap Pemeriksaan
Pemerintahan %?o+erment Audit >andscape& dan bukan >andskap Pemeriksaan Keuangan
egara atau >andskap Pengawasan Keuangan egara.
,eberapa "aktor yang melemahkan proses audit. Pertama, ,PK menghadapi Kendala-
kendala sumber daya yang parah. Kedua, tidak adanya undang-undang audit negara modern
meyebabkan bnayak kerancuan di balik mana orgnisasi-organisasi yang ingin menghindari
audit bisa bersembunyi. Ketiga, Parlemen, Departemen Keuangan, dan departemen-
departemen teknis tidak mempunyai proses yang digariskan secara jelas untuk
menindaklanjuti temuan-temuan audit dan mengambil alih langkah perbaikan, dan sebagai
akibatnya tidak terjadi tindak lanjut sistematis. Keempat, seperti dicatat, ,PK tidak
berwenang mengumumkan temuan-temuannya.
L)M dan ,ers se2a0ai Kelo#4o1 ,ene1an
>embaga #wadaya Masyarakat %>#M& atau on-?o+ernmental =rgani5ation %?=&
bersama pers bukan bagian dari tatanan kelembagaan pemerintahan. amun, >#M dan pers
memainkan peran penting dalam proses check and balance;peran mereka adalah sebagai
kelompok penekan atau pressure group. >#M dan pers menyuarakan rasa ketidakadilan di
dalam masyarakat, misalnya penuntutan oleh kejaksaan terhdapa Prita Mulyasari yang di
dalam e-mail @nya mengeluhkan perlakuan 7umah #akit =mni $nternational %!angerang
,anten&. 7umah #akit =mni $nternational mengadukan kasus ini ke kepolisian.
,ENGAD"LAN T","K-(
Pada tanggal '( =ktober '))(, Undang-Undang omor 13 !ahun '))( tentang
Pengadilan !indak Pidana Korupsi diundangkan. Pengadilan !indak Pidana Korupsi
merupakn pengadilan khusus yang berada di dalam lingkungan peradilan umum. Pengadilan
!indak Pidana Korupsi berkedudukan di setiap ibukota kabupaten8kota di $ndonesia, yang
jumlahnya hampir 2)). Mahkamah Agung memastikan pengadilan tindak pidana korupsi
terbentuk di tujuh pro+insi dalam tahun ')0).
Di pengadilan !ipikor keadaaannya berbeda. Pada semester $-'))(, dari '( perkara
dengan *' terdakwa yang diperiksa dan diputus, tidak ada satu pun yang di+onis bebas.
#emua terdakwa di+onis bersalah. Pengadilan !ipikor juga tak pernah menjatuhkan +onis
percobaan atau dibawah satu tahun penjara. 7ata-rata di+onis di atas empat tahun. Demikian
kata Aebri Diansyah, peneliti $-B.

Anda mungkin juga menyukai