NIM : A031181329
MATA KULIAH : AKUNTANSI FORENSIK DAN INVESTIGASI FRAUD
Pengantar
Covert operations merupakan sebuah operasi rahasia yang tujuannya
untuk menciptakan sebuah efek politik yang dapat memberikan implikasi
terhadap bidang militer, intelijen, atau penegak hukum yang mempengaruhi
baik penduduk internal suatu negara atau individu di luar negara tersebut.
Covert operations dilakukan secara diam-diam tanpa diketahui pihak
manapun untuk memenuhi tujuan individu, organisasi, atau negara. Dalam
melakukan covert operations, harus dibarengi oleh keterampilan yang tinggi
dan perencanaan yang matang.
Istilah lain yang dipakai untuk covert operations adalah Sting Operations.
Sting Operations sering dipakai oleh para penegak hukum seperti
kepolisian. Kamus Webster juga memberi beberapa juga memberi beberapa
defenisi sting. Sting yang dimaksud dalam artian sengat (kata benda) atau
menyengat (kata kerja). Sting dalam sting operations bermakna
memperdayakan (confidence game). Maka dalam hal ini, istilah covert
operations dan sting operations bermakna sama atau sinonim, yaitu berarti
Operasi Penyamaran.
Undercover Operations
Terdapat dua bentuk dari covert operations ialah undercover operations
(operasi berkedok) dan surveillance operations (operasi pengintaian).
Undercover operations atau operasi berkedok merupakan kegiatan yang
berupaya mengembangkan bukti secara langsung dari pelaku kejahatan
dengan menggunakan samaran (disguise) dan tipuan (deceit). Sedangkan,
surveillance operations atau operasi pengintaian adalah kegiatan
pengamatan dengan tujuan untuk memastikan tindak tanduk pelaku
kejahatan. Sehingga untuk memperoleh hasil yang diinginkan, operasi ini
harus dilakukan dengan penuh keterampilan dan kesabaran.
Samaran (disguise) dan tipuan (deceit) dikenal dalam hukum dan sistem
peradilan Amerika Serikat sebagai bentuk atau cara penegakan hukum yang
diterima, asal saja, undercover operations tersebut dilaksanakan ketika ada
NAMA : ANDI MAULINA
NIM : A031181329
MATA KULIAH : AKUNTANSI FORENSIK DAN INVESTIGASI FRAUD
dugaan atau alasan yang kuat. Dalam artian tingkat keyakinan seseorang
untuk menentukan terjadi atau tidak terjadinya kejahatan tersebut (tingkat
probabilitas) itu tinggi.
Penjebakan (Entrapment)
Penjebakan merupakan masalah hukum terbesar dalam covert
operations. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa covert
operations tidak boleh dilakukan untuk fishing expeditions. Maka dari itu,
operasi ini harus ditangani dengan tepat oleh orang yang tepat pula.
Surveillance
Surveillance atau pengintaian adalah pengamatan terencana terhadap
manusia, tempat, atau objek. Prioritas utama dalam pengintaian adalah
manusia, sedangkan tempat atau objek merupakan prioritas selanjutnya.
Penggunaan Operatives
Operatives adalah orang yang ikut dalam covert operations, yang perlu
diperhatikan adalah bahwa operatives ini tidak mempunyai pelatihan sama
sekali untuk suatu investigasi, oleh karena itu harus disupervisi secara ketat.
Sehingga, orang ini seharusnya dikendalikan lebih ketat oleh orang yang
memimpin operasi tersebut. Adakalanya, seorang informan, yang lazimnya
sekedar menyuplai informasi, akan dilibatkan dalam covert operations.
Dalam hal ini, informan ini menjadi operatives.
Sting Operations
Banyak operasi penyamaran (sting operations) meskipun tidak selalu
yang diikuti atau berakhir dengan penyergapan. Dalam penyergapan
(crackdown), aparat penegak hukum tampil dalam jumlah besar secara
mendadak dan dramatis untuk melakukan penangkapan. Penegak hukum
melakukan penyamaran, pengintaian, penyadapan percakapan telepon,
sms, kamera cctv, perekaman atau sekedar ikut mendengar, dan
meneriman tip off dari informan atau sumber untuk mengidentifikasi calon
tersangka yang kemudian ditangkap dalam penyergapan.
6. Menekan kejahatan
7. Menimbulkan goodwill dengan masyarakat dan dunia usaha
8. Meningkatkan kepercayaan kepada kepolisian.
GAO-COVERT TESTING
U.S. Government Accountability Office (GAO) adalah lembaga audit
tertinggi (supreme audit institution) di Amerika Serikat, serupa dengan
Badan Pemeriksa RI. Di tahun 2005, GAO membentuk Forensic Audits and
Special Investigations team (disingkat FSI). FSI merupakan tim dengan
bermacam-macam latar belakang disiplin ilmu. FSI yang melaksanakan
covert tests terdiri atas investigators, auditors, dan analysts. FSI
melaksanakan covert test atas permintaan Congress untuk mengidentifikasi
titik-titik rawan (vulnerabilities) dan kelemahan pengendalian internal di
lembaga-lembaga pemerintahan (executive branch agencies). Kelemahan-
kelemahan ini termasuk hal-hal yang dapat melumpuhkan keamanan dalam
negeri Amerika, berdampak pada keselamatan publik, atau mempunyai
dampak keuangan terhadap pembayar pajak.
NAMA : ANDI MAULINA
NIM : A031181329
MATA KULIAH : AKUNTANSI FORENSIK DAN INVESTIGASI FRAUD
DAFTAR PUSTAKA