Anda di halaman 1dari 6

Hukum II

Kirchhoff
Pemakaian Hukum II Kirchhoff pada rangkaian tertutup yaitu karena ada
rangkaian yang tidak dapat disederhanakan menggunakan kombinasi seri
dan paralel.
Umumnya ini terjadi jika dua atau lebih ggl di dalam rangkaian yang
dihubungkan dengan cara rumit sehingga penyederhanaan rangkaian
seperti ini memerlukan teknik khusus untuk dapat menjelaskan atau
mengoperasikan rangkaian tersebut. Jadi Hukum II Kirchhoff merupakan
solusi bagi rangkaian-rangkaian tersebut yang berbunyi:

Hukum I Kirchhoff tersebut sebenarnya tidak lain sebutannya dengan


hukum kekekalan muatan listrik seperti tampak dalam analogi pada
gambar berikut.Hukum I Kirchhoff secara matematis dapat dituliskan
sebagai:

Dirumuskan :
Selanjutnya ada beberapa tahap yang diperkenalkan pada Anda melalui
kegiatan 3 ini yaitu pertama rangkaian dengan satu loop (loop adalah
rangkaian tertutup) serta selanjutnya rangkaian dengan dua loop atau
lebih. Nah ... selanjutnya silahkan Anda simak yang berikut:
Rangkaian dengan satu loop
Pada gambar 12 berikut menunjukkan rangkaian sederhana dengan satu
loop. Pada rangkaian tersebut, arus listrik yang mengalir adalah sama,
yaitu I (karena pada rangkaian tertutup).
Dalam menyelesaikan persoalan di dalam loop perhatikan hal-hal berikut
ini!
a. Kuat arus bertanda positif jika searah dengan loop dan bertanda
negatif jika berlawanan dengan arah loop.

b. GGL bertanda positif jika kutub positipnya lebih dulu di jumpai loop
dan sebaliknya ggl negatif jika kutub negatif lebih dulu di jumpai loop.

Misalkan kita ambil arah loop searah dengan arah I, yaitu a-b-c-d-a

Gambar 12. Rangkaian dengan satu loop


Kuat arus listrik I di atas dapat ditentukan dengan menggunakan
Hukum II kirchhoff

Jika harga e1, e2, r1, r2 & R diketahui maka kita dapat menentukan
harga I-nya!
Rangkaian dengan dua loop atau lebih
Rangkaian yang memiliki dua loop atau lebih disebut juga rangkaian
majemuk. Langkah-langkah dalam menyelesaikan rangkaian majemuk
ini adalah sebagai berikut:

Gambar 13. Rangkaian dengan dua loop


a. Gambarlah rangkaian listrik dari rangkaian majemuk tersebut!
b. Tetapkan arah kuat arus untuk tiap cabang.
c.

Tulislah persamaan-persamaan arus untuk tiap titik cabang

dengan menggunakan Hukum I Kirchhoff!


d. Tetapkan loop beserta arahnya pada setiap rangkaian tertutup!
e. Tuliskan persamaan-persamaan untuk setiap loop dengan
menggunakan persaman Hukum II Kirchhoff!
f.

Hitunglah besaran-besaran yang ditanyakan dengan


menggunakan persamaan huruf e di atas!

Nah ... cukup pelikkah! Tetapi Anda tidak usah berputus asa, karena
berikut ini ada beberapa contoh soal yang akan memudahkan Anda
memahami salah satu prinsip-prinsip dasar dalam Ilmu Kelistrikan ini,
silahkan Anda menyimaknya!
Contoh Soal
Mula-mula dengan rangkaian listrik yang terdiri dari satu loop!
Perhatikanlah soal rangkaian tertutup yang terdiri dari satu loop pada
gambar di bawah ini!

Hitunglah :
a. Kuat arus listrik (I) yang mengalir pada rangkaian di atas!
b. Tegangan listrik antara titik B dengan D (VBD)
Penyelesaian :
> Perhatikanlah oleh Anda! yaitu arah loop, arah arus listrik (I)
dan
teliti akan harga-harga komponen listrik yang diketahui!
a. Menurut Hukum II Kirchhoff, didalam rangkaian tertutup tersebut
berlaku persamaan:

Jadi, kuat arus listrik (I) yang mengalir yaitu 0,5 ampere.
Kini kita telah mengetahui besar kuat arus listrik yang mengalir
kawat rangkaian di atas!
Selanjutnya kita akan tentukan besar tegangan listrik antara dua
titik!
b. Kita dapat menghitung besar tegangan antara A dan D (VBD) untuk
lintasan yang menempuh B-A-D atau B-C-D.

Untuk Jalan B-A-D { Perhatikan harga I negatif () }

Jadi besar tegangan antara titik B dengan titik D yaitu VBD adalah +
20 volt, dengan cara yang serupa Anda dapat menentukan bahwa
besar VDB = 20 volt, silahkan mencoba.
Kini Anda akan ditunjukkan contoh soal berikut untuk loop (rangkaian
tertutup) dengan 2 (dua) loop disertai beberapa komponen listrik,
silahkan Anda menyimaknya!
Contoh soal:
Perhatikanlah gambar rangkaian listrik berikut:

Ditanyakan:
a. Kuat arus listrik yang mengalir dalam rangkaian (I1, I2, dan I3).
b. Beda potensial antara A dan B (VAB).
Penyelesaian :
a. Berdasarkan Hukum I Kirchhoff, di titik simpul A:

Berdasarkan Hukum II Kirchhoff untuk loop I atau loop C-A-B-D-C:

Berdasarkan hukum II kirchhoff untuk loop II atau loop F-E-A-B-F:

Selanjutnya subtitusikan (menyamakan dengan memasukkan nilai)

persamaan (1) dan (2) sehingga persamaan (2) menjadi:

Selanjutnya eliminasikan (menghilangkan) persamaan 3 dan 4


sehingga:
persamaan (3) : 10 + 6 I2 + 2 I3 = 0
persamaan (4) : 10 6 I2 + 8 I3 = 0

Masukkan subtitusikan) I3 = 2 A ke persamaan (2), sehingga:


10 + 6 I1 + 2 (2) = 0 .. 6 I1 = 6 .
I1 = 1 Ampere dan I2 = I3 I1 = 2 1 = 1 Ampere.
Jadi arus listrik pada cabang rangkaian B-D-C-A yaitu I1 = 1 A.
Arus listrik pada cabang rangkaian B-F-E-A yaitu I2 = 1A.
Arus listrik pada cabang rangkaian A-B yaitu I3 = 2 A.
{Semua harga I1, I2 dan I3bertanda positif (+), berarti arah
pemisalan yang telah kita tentukan yaitu arah I sesuai}.
b. Kita dapat menghitung besar beda potensial antara A dan B (VAB)
untuk lintasan yang menempuh jalan A B (langsung), jalan A-CD-B dan jalan A-E-F-B (Nah!.. ada tiga cara menentukan VAB! .)
Untuk jalan A-B (langsung)

Untuk Jalan A-C D-B yaitu:

Untuk jalan A-E-F-B yaitu:

Jadi besar beda potensial antara titik A dan B yaitu VAB = + 4 volt,
dengan cara yang serupa Anda dapat menentukan bahwa besar
BBA= - 4 volt?
Silahkan Anda mencobanya!..
Sekarang Anda dapat mengerjakan tugas kegiatan-3 di bawah ini
yaitu agar Anda dapat mengukur pemahaman materi kegiatan-3 ini
dengan baik!

Anda mungkin juga menyukai