Definisi
hemorrhagic
disease
hipoprotrombinemia
gastritis
of
the
new
born,
esofagitis
gastritis
divertikel Meckel
2 tahun
Perdarahan sal. cerna bag. atas :
varices
Pemeriksaan Penunjang
Darah lengkap
Benzidin tes
Pemeriksaan Penunjang
Kolonoskopi
Endoskopi
Penatalaksanaan
IVFD
Tranfusi darah
Vit.K 1 - 5 mg IM
K O LE S TAS I S
Definisi : Hambatan aliran empedu & bahan2 yg
diekskresi oleh hati terjadi pe bilirubin
direk & penumpukan garam empedu
Kadar bilirubin direk meningkat >2 mg/dl.
Terjadi pada usia 90 hari pertama.
Kolestasis keadaan patologis pada
hepatobilier
Pada pemeriksaan intensif sedini mungkin cegah
terjadi kerusakan hati yg permanen & progresif.
Kolestasis
masalah
o.k
penyebab
sangat
Penyebab:
Secara garis besar terbagi atas 2 klpk :
K.Intrahepatik : kelainan terdapat di hepatosit &
obstruksi
sal.empedu
ekstrahepatik
Epidemiologi :
Terjadi pada bayi : 1/2500 kelahiran hidup dan
1/3 diantaranya disebabkan oleh atresia biliaris.
Penyebab lain sesudah atresia biliaris adalah
hepatitis neonatal & defisiensi -1-antitripsin.
Patogenesis :
1. Hepatosit : aliran grm empedu terganggu.
Akibatnya : estradiol mekan aliran garam empedu,
sdgkan fenobarbital memperbaiki aliran empedu
dlm sel hati
2. Membran sel hati : mis. defisiensi enzim Na+K+ATPase.
berguna
sbg
KOLERETIK
fungsi
mikrofilamen,
shg
gatal, hiperkolesterolemia.
K.Extrahep
K. Intrahep
- Pucat (akolis)
79 %
26 %
- Kuning
21 %
74 %
3226
2678
16
30
13 %
47 %
Konsistensi normal
12 %
25 %
Konsistensi padat
63 %
47 %
Konsistensi keras
Pemeriksaan penunjang :
24 %
6%
BB Lahir (gram)
Usia tinja akolis (hari)
Gambaran hati
- Hati normal
- Hepatomegali
kemungkinan
besar
K.intrahepatik,
K.ekstrahepatik.
umumnya
warna
Pada
dempul
berfluktuasi.
2. Pemeriksaan serum transaminase (SGPT, SGOT &
glutamil transferase ; lihat tabel.2)
Alkali fosfatase
K.Ekstrahep
K.Intrahep
10,2
12,1
6,2
8,0
SGOT
<5x
> 10 x
SGPT
<5x
> 10 x
GT
>5x
<5x
2. Terapi Nutrisi
SAKIT PERUT
Sakit perut / nyeri perut
dijumpai
Sakit perut :
1. Asal dari lesi yang ada dalam abdomen
2. Di luar abdomen (Referred pain)
Perlu anamnesis teliti dan pemeriksaan penunjang
Patofisiologi :
Ada 5 sumber yang menyebabkan sakit perut :
1. Visera abdomen
2. Organ lain di luar abdomen
3. Lesi pada spinal cord
4. Gangguan metabolik
5. Psikosomatik
Patogenesis :
Mekanisme timbulnya sakit perut organik adalah :
Gangguan vaskuler
Peradangan
pembentangan
peritoneum viseralis
Manifestasi :
Tergantung pada umur penderita. Sebagai patokan :
1-3 bln umumnya ditandai dgn muntah
3 bln-2 th muntah, tiba-tiba menjerit, menangis
tanpa sebab
2-5 th sakit perut, lokalisasi belum tepat
5 th dpt menerangkan sifat & dpt dirasakan
sakit
Penyebab:
Dapat dibagi menurut umur (di Indonesia)
Neonatus 3 bulan :
Alergi susu
Hipertrofi pilorus
Torsio testis
Malrotasi usus
3 bulan 2 tahun :
Obstipasi
Gastroenteritis
Duplikasi usus
Maldigesti
Divertikel Meckel
2 5 tahun :
Obstipasi
Volvulus
Hepatitis
Askariasis
Apendisitis
Peritonitis
> 5 tahun :
Apendisitis kronis
Gastritis
Torsi ovarium
Siklus haid
Kolesistitis
Varicocele testis
Diagnosis :
Pemeriksaan yg terbaik pd waktu serangan
Anamnesis yg baik : rasa sakit, pola defekasi, muntah
(warna hijau atau fekal)
Pem.fisik : dgn titik berat pd abdomen : pengamatan
bentuk perut, ada ketegangan dinding perut, bising
usus. Perlu dicari tanda2 akut abdomen : dinding
perut kaku, defans muskuler, nyeri tekan & nyeri
lepas
Pemeriksaan colok dubur
Pemeriksaan laboratorium
Terapi :
1. Yang penting apakah penyakit perlu tindakan
bedah atau tidak
2. Bila tidak ada kedaruratan abdomen cari
penyebab, diberikan obat yg sesuai. Bila anak
sangat kesakitan dpt diberi sedatif atau analgetik.
GEJALA
1. pernapasan dangkal / lambat
2. rasa mual , sering muntah
3. kesadaran menurun
4. paraestesia
5. keluhan nyeri kepala
6. distensi abdomen
7. paralise abdomen
8. tetani
LABORATORIUM :
ph serum meningkat
na bikarbonat naik
TERAPI :
ditujukan kepada kausa yang mendasar
khusus: amnion klorida oral
HIPERNATREMI
na serum > 150 mmol/L
lebih jarang ditemui
terjadi terutama pada bayi yang baru lahir-berumur 1
tahun
ETIOLOGI :
1. kehilangan H2O melalui ren : diabetes incipidus
2. kehilangan NA melalui ren: nefritis
3. kehilangan H2O extrarenal : demam
4. kehilangan NA extrarenal : diare , keringat
berlebihan
5. endokrin : sindrom cushing
6. pemberian Na berlebihan infus Na-HCO3
7. tablet nacl, hemodialisiS hipertonik
GEJALA :
1. rasa haus
2. kegelisahan
3. iritabilitas
4. letrargi
5. kejang pada otot
6. riwayat anak tidak cukup minum cairan
7. minum cairan gula >>>
8. terdapat pada diare, dehidrasi
TANDA :
1. depresi sensorik
1. hiperrefleksia
2. spastisitas
3. tanda neurologik setempat
4. kejang
5. pada diare dan sering tidak ada tanda klinik
6. dehidrasi tapi rasa sangat haus
HIPONATREMI :
na-serum < 130 mmol / L
ETIOLOGI :
1. kekurangan Na dan H2O terutama H2O
penurunan volume cairan extraseluler :
a. ekstrarenal: muntal, diare
b. renal : diuretika, nefritis dan kehilangan
garam
2. kelebihan Na dan air terutama Na
penurunan volume cairan ekstraseluler :
a. sindrom nefritis
b. gagal jantung
c. sirosis
d. gagal ren : akut , kronik
3. kelebihan H2O:
volume cairan ekstrasel normal :
a. hipotiroidsm
a. defisiensi glukokortikoid
b. obat
c. stress
GEJALA :
1. letargi
1. konfusi
2. kram otot
3. anoreksia
4. mual
5. agitasi
6. terdapat gizi buruk
7. diare, dehidrasi
TANDA :
1. Kelainan Sensorik
2. reflex lambat
3. pernapasan cheyne stokes
4. hipotermi
5. reflex plantar extensor
6. kelumpuhan pseudobulbar
7. kejang
8. koma
PENATALAKSANAAN
Hiponatremi;
1. penyebab spesifik diobati
2. pembatasan air pada volume cairan extrasel
normal atau naik
pada kehilangan cairan ekstrasel rehidrasi
dengan NaCl 0,9%
3. cairan extrasel meningkat kombinasi NaCl
hipertonik 3% furosemid
Hipernatremi
1. cairan extrasel menurun nacl 0.9 % nacl
0.45% / dextrose 5%
2. cairan extrasel : diuretic : loop
3. dialisis gagal ginjal
HIPOKALEMI:
K serum <3mmol/L
2% K terdapat di ruang cairan extrasel
K: - kation dominant intraseluler
- penting untuk Fungsi enzim dan neuromuskuler
ETIOLOGI :
1. hipokalemi tanpa defisit k + :
alkolosis, kelebihan insulin
2. hipokalemi dengan defisif k +:
a. pemasukan K tidak memadai
b. kehilangan k gastroinlesfinal: diare fislel
usus halus, muntah>>>, penghisapan cairan
natogastrin
c. kehilangan k melalui ren
GEJALA KLINIK :
1. jantung: aritmia
atrial ventikuler
perubahan gelombang T (Ekg)
2. neuromuskuler: kelemahan otot
3. GIT: konstipasi, ileus paralitik
4. renal : penurunan GFR
poliuri / polidipsi
retensi Na
hiponatemia
kehilangan klorida
alkalosis metabolic
PENATALAKSANAAN
oral: 1.5 3 gr KCL / hr
IV : kecil= 2-4 meq/kk.bb/24 jam
Hipokalemi berat:
KCL : 0.5 1 meq/ kkbb/jam
IV drips: max 20 meq/kg bb/jam
MASA
GEJALA
TUNAS
VIBRIO
BBRP JAM MENCRET MENDADAK
CHOLERA
2\3 HARI KDG2 MUNTAH
ASIDOSIS
SYOK
V.Parahemolitikus
Diare, sakit perut
Mual-muntah
Demam, sakit kepala
Kdg2 disentri
Staph. Aureus
2-6 jam
Mual, muntah
Sakit perut, mencret
Suhu badan dingin
Salmonella
12-24 jam Mencret, sakit perut
Mual jarang
CARA
PENULARAN
MAKANAN DAN
MINUMAN
Daging, telur,
makanan kaleng,
roti
Danging,
makanan kaleng
yang
terkontaminasi
Bacillus Aureus
Strep.Faecalis
5-20 jam
Enterococcus
2-18 jam
Clostridium
Perferinges
8-22 jam
biasanya
12-18 jam
2-3 hari
Shigella
VIBRIO
CHOLERA
Mual, muntah
Mencret
Mual, muntah
Mencret
Mencret
Sakit kepala
Mual jarang
Mencret, sakit perut
Tenesmus
Tinja lendir+darah
Makanan saus,
makanan kaleng
yang
terkontaminasi
Makanan yang
terkontaminasi
Makanan kaleng
yang
terkontaminasi
Daging
Makanan kaleng
Makanan saus
Makanan kaleng
Yang
terkontaminasi
MAKANAN DAN
MINUMAN
V.Parahemolitikus
Staph. Aureus
2-6 jam
Salmonella
12-24 jam
Bacillus Aureus
Strep.Faecalis
ASIDOSIS
SYOK
Diare, sakit perut
Mual-muntah
Demam, sakit kepala
Kdg2 disentri
Mual, muntah
Sakit perut, mencret
Suhu badan dingin
Mencret, sakit perut
Mual jarang
Mual, muntah
Mencret
Daging, telur,
makanan kaleng,
roti
Danging,
makanan kaleng
yang
terkontaminasi
Makanan saus,
makanan kaleng
yang
terkontaminasi
Makanan yang
terkontaminasi
Enterococcus
2-18 jam
Mual, muntah
Mencret
Clostridium
Perferinges
8-22 jam
biasanya
12-18 jam
2-3 hari
Mencret
Sakit kepala
Mual jarang
Mencret, sakit perut
Tenesmus
Tinja lendir+darah
Shigella
Makanan kaleng
yang
terkontaminasi
Daging
Makanan kaleng
Makanan saus
Makanan kaleng
Yang
terkontaminasi