Anda di halaman 1dari 15

MEKANIKA TEKNIK 2

Permasalahan ke-4
KELOMPOK 2:
ALWI AL-HADDAD
ASEP SAEPULLOH
ILHAM
RAFLAN

2A

TEKANAN HIDROSTATIK
Tekanan Hidrostatik adalah tekanan yang diakibatkan
oleh gaya yang ada pada zat cair terhadap suatu luas
bidang tekan pada kedalaman tertentu. Besarnya
tekanan ini bergantung kepada ketinggian zat cair,
massa jenis dan percepatan gravitasi. Tekanan
Hidrostatika hanya berlaku pada zat cair yang tidak
bergerak. Sedangkan tekanan zat cair yang bergerak
akan dipelajari lebih lanjut dalam Mekanika Fluida

LONGITUDINAL STRESS
Longitudinal stress adalah tegangan sepanjang sejajar sumbu ke
arah pipa .
Tekanan yang terjadi dalam sistem perpipaan akan dijumlahkan dan dianalisis
untuk mengambil nilai terbesar dan dominan tegangan yang akan digunakan
sebagai masukan untuk analisis stres pada sistem perpipaan.
Tegangan longitudinal memiliki nilai terbesar dan dominan stres daripada yang
lain sehingga dapat dimasukkan sebagai masukan untuk analisis tegangan. Analisis
tegangan dilakukan pada semua titik sepanjang pipa untuk menghasilkan distribusi
nilai tegangan sepanjang pipa.

Beban yang bekerja pada struktur sambungan dengan


tipe fillet dapat berbentuk beban paralel, beban
melintang (transverse), beban torsional, dan beban bending.
Untuk menganalisis tegangan yang terjadi pada sambungan las terlebih
dahulu perlu diperhatikan geometri sambungan las. Konfigurasi
sambungan las jenis fillet dinyatakan dengan panjang leg, he seperti
ditunjukkan pada gambar. Umumnya panjang leg adalah sama besar,
tetapi tidak selalu harus demikian. Untuk keperluan engineering praktis,
tegangan pada sambungan las yang terpenting adalah tegangan geser
pada leher fillet (throat). Panjang leher, te didefinisikan sebagai jarak
terpendek dari interseksi pelat
ke garis lurus yang menghubungkan leg atau kepermukaan weld bead.
Untuk kasus yang umum yaitu las convex, panjang leher adalah pada
posisi 450 dari leg, atau te = 0,707 he.
Jadi luas leher yang digunakan untuk perhitungan tegangan adalah Aw =
teL, dimana L adalah panjang las.

Untuk struktur sambungan las yang mendapat beban


torsional maka resultan tegangan geser yang terjadi pada
suatu grup sambungan las adalah jumlah vektor tegangan
geser melintang dengan tegangan geser torsional.
Tegangan geser akibat gaya melintang (transverse load)
dapat dihitung dengan persamaan :

Sedangkan tegangan geser torsional adalah

Seperti halnya pada beban paralel dan melintang,


penampang kritis untuk beban torsional adalah pada
penampang leher. Momen inersia polar penampang lasa
dapat dinyatakan dalam satuan momen inersia polar
grup las sebagai

dengan Ju adalah satuan momen inersia polar yang ditunjukkan pada


gambar untuk berbagai konstruksi sambungan las fillet yang umum
digunakan. Tabel tersebut dapat mempermudah perhitungan tegangan
akibat beban torsional.
Jadi untuk mengindarkan struktur sambungan gagal akibat beban
torsional maka haruslah dirancang sedemikian rupa sehingga resultan
tegangan geser yang terjadi lebih kecil dari kekuatan geser material.

WELDED JOINTS

1.

2.

Ketika pengelasan diberikan


beban eksentrik seperti yang
ditunjukkan pada gambar,
berikut dua jenis tekanan
yang diinduksi :
Langsung
atau
utama
tegangan geser
Tegangan geser karena saat
kembali

P = eksentrik beban,
e = eksentrisitas yaitu tegak lurus jarak antara garis
tindakan beban dan pusat gravitasi (G) fillet atau
tenggorokan bagian,
l = panjang tunggal pengelasan,
s = ukuran atau kaki mengelas,
t = ketebalan las.
J = Momen Ineersia Polar

Permasalahan No. 1

Permasalahan No. 3

Anda mungkin juga menyukai