Anda di halaman 1dari 12

Metode Pembelajaran

NAMA
: NURUL HIKMAH
MATA KULIAH: INOVASI DAN MODEL PEMBELAJARAN

LATAR BELAKANG
Metode mengajar guru yang kurang baik akan mempengaruhi minat belajar siswa
yang kurang baik pula. Metode mengajar yang kurang baik itu dapat terjadi misalnya karena
guru kurang persiapan dan kurang menguasai bahan ajar sehingga guru tersebut

menyajikannya tidak jelas atau sikap guru terhadap siswa dan atau terhadap mata pelajaran
itu sendiri tidak baik, serta penggunaan metode yang kurang menarik, sehingga siswa
kurang senang terhadap pelajaran atau gurunya. Akibatnya siswa malas untuk belajar.
Pada dasarnya guru adalah seorang pendidik. Pendidik adalah orang dewasa dengan

segala kemampuan yang dimilikinya untuk dapat mengubah pola pikir anak didiknya dari
tidak tahu menjadi tahu serta mendewasakan anak didiknya. Salah satu hal yang harus
dilakukan oleh guru adalah dengan mengajar di kelas. Salah satu yang paling penting adalah
performance guru di kelas. Bagaimana seorang guru dapat menguasai keadaan kelas
sehingga tercipta suasana belajar yang menyenangkan. Dengan demikian guru harus

menerapkan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didiknya.

A. Pengertian Metode Pembelajaran


Metode secara harfiah berasal dari bahasa Yunani
methodos, yang artinya jalan atau cara. Metode
pembelajaran diartikan sebagai cara untuk melaksanakan
kegiatan pembelajaran, khususnya kegiatan penyajian
materi pelajaran kepada siswa.
Metode pembelajaran merupakan cara melakukan
atau menyajikan, menguraikan materi pembelajaran
kepada siswa untuk mencapai tujuan (Yamin, 2007).

B. Prinsip prinsip
Penentuan Metode
Beberapa prinsip penting pemilihan metode
pembelajaran, yaitu :
1)Prinsip tujuan dan motivasi belajar
2)Prinsip kematangan dan perbedaan individual
3)Prinsip penyediaan peluang dan pengalaman
praktis
4)Pengetahuan pemahaman dan pengalaman
5)Prinsip fungsional
6)Prinsip menggembirakan

C. Faktor faktor yang


Mempengaruhi Pemilihan Metode
Pemilihan dan penentuan metode dipengaruhi
beberapa faktor, sebagai berikut :
1)Tujuan yang berbeda dari masing-masing materi
2)Perbedaan latar belakang individual anak
3)Perbedaan situasi dan kondisi di mana pendidikan
berlangsung
4)Perbedaan pribadi dan kemampuan guru
5)Perbedaan Fasilitas

D. Metode metode dalam


kegiatan belajar mengajar (pembelajaran)
Metode metode dalam kegiatan belajar mengajar
(pembelajaran) yaitu :
1) Metode Ceramah
2) Metode Diskusi
3) Metode Tanya Jawab
4) Metode Eksperimen
5) Metode Resitasi (Penugasan)
6) Metode Karyawisata
7) Metode Latihan Keterampilan
8) Metode Sosiodrama
9) Metode Penemuan (Discovery)
10) Metode Demontrasi

E. Kombinasi Metode - metode dalam Praktek

1) Ceramah, Tanya Jawab dan Tugas


Mengingat ceramah banyak kelemahannya maka penggunaannya harus didukung dengan alat dan media atau dengan
metode lain. Oleh sebab itu setelah guru selesai memberikan ceramah maka dipandang perlu untuk memberikan
kesempatan kepada peserta didik mengadakan Tanya jawab. Tanya jawab inidiperlukan untuk mengetahui
pemahaman peserta didik terhadap apa yang telah disampaikan oleh guru melalui metode ceramah. Untuk lebih
memantapkan penguasaan peserta didik terhadap bahan / materi yang telah disampaikan, maka pada tahap
selanjutnya peserta didik diberikan tugas, misalnya membuat kesimpulan / generalisasi hasil ceramah, mengerjakan
pekerjaan rumah, diskusi, dan lain-lain.
2) Ceramah, Diskusi dan Tugas
Penggunaan ketiga jenis metode mengajar ini dapat dilakukan diawali dengan ceramah, dimaksudkan untuk
memberikan penjelasan/informasi mengenai bahan yang akan dibahas dalam diskusi, sehingga diskusi dapat berjalan
dengan baik sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, pada akhir kegiatan diskusi peserta didik diberikan beberapa
tugas yang harus dikerjakan saat itu juga. Maksudnya untuk mengetahui hasil yang dicapai peserta didik melalui
diskusi tersebut. Dengan demikian, tugas ini sekaligus merupakan umpan balik bagi guru terhadap hasil diskusi dapat
mengeliminasi kelemahan metode ceramah, dengan metode diskusi terjadi komunikasi dan interaksi kelas menjadi
hidup.
3) Ceramah, Demonstrasi dan Eksperimen
Penggunaan metode demonstrasi selalui diikuti dengan eksperimen. Apapun yang didemonstrasikan baik oleh guru
maupun oleh peserta didik tanpa diikuti dengan eksperimen tidak akan mencapai hasil yang efektif. Dalam
melaksanakan demonstrasi, seorang guru atau peserta didik menjelaskan apa yang akan didemonstrasikan, sehingga
semua peserta didik dapat mengikuti jalannya demonstrasi tersebut dengan baik. Kemudian peserta didiknya
mempraktekkan suatu proses tersebut, setelah melihat atau mengamati apa yang telah didemonstrasikan oleh seorang
demonstator, eksperimen dapat juga dilakukan untuk membuktikan kebenaran dari sesuatu, misalnya menguji sebuah
hipotesis. Dalam pelaksanaannya metode demonstrasi dan eksperimen dapat digabungkan, artinya setelah dilakukan
demonstrasi kemudian diikuti dengan eksperimen dengan disetai penjelasan secara lisan (ceramah).

4) Ceramah, Sosiodrama dan Diskusi


Sebelum metode sosiodrama digunakan, terlebih dahulu harus diawali dengan dari guru
tentang situasi sosial yang akan didramatisasikan oleh para pelaku. Tanpa diberikan
penjelasan tersebut, anak tidak akan dapat melakukan peranannya dengan baik. Oleh sebab
itu ceramah mengenai masalah sosial yang akan didemostrasikan penting sekali
dilaksanakan sebelum melakukan sosiodrama.
Sosiodrama adalah sandiwara tanpa naskah, tanpa latihan terlebih dahulu sehingga
dilakukan secara spontan. Masalah yang didramatisasikan adalah mengenai situasi yang
sedang memuncak, kemudian dihentikan. Selanjutnya diadakan diskusi sebagai jalan cerita
seterusnya atau dinilai jalan ceritanya atau pemecahan risalah selanjutnya.
5) Ceramah, Demonstrasi, Eksperimen, Diskusi, Pemberian Tugas Belajar Resitasi, dan
Tanya Jawab
Dalam mengajar shalat misalnya didahului dengan penjelasan tentang rukun, syarat dan
tata cara pelaksanaan shalat (ceramah). Kemudian guru mendemonstrasikan bagaiman tata
cara pelaksanaan shalat yang benar (demonstrasi). Setelah itu beberapa orang peserta didik
disuruh melaksanakan shalat seperti yang dicontohkan guru (eksperimen). Kemudian guru
mencoba memecahkan hikmah yang terkandung dalam shalat (diskusi). Diakhir pelajaran
diajukan beberapa pertanyaan tentang materi shalat yang sudah diajarkan dan peserta didik
menjawab (tanya jawab). Sebelum pelajaran ditutup, guru menugaskan para peserta didik
untuk membuat laporan tentang pelaksanaan shalat oleh masyarakat disekitar tempat
tinggalnya dan selanjutnya laporan tersebut dipertanggungjawabkan dihadapan guru dan
teman-temannya (pemberian tugas belajar dab resitasi).

F. Langkah - langkah Penggunaan Macam macam Metode

1. Metode Ceramah
Langkah-langkah penggunaan metode ceramah bervariasi, disesuaikan dengan metode-metode yang digunakan sebagai
variasi, contoh penggunaan metode tanya-jawab dan diskusi sebagai variasi:
Persiapan
merumuskan tujuan pembelajaran khusus (TPK)
menyusun urutan penyajian materi untuk mencapai tujuan pembelajaran khusus yang sudah ditetapkan
merumuskan materi ceramah secara garis besar
bila materi ceramah terlalu luas, dapat dibagi menjadi beberapa penggalan
disarankan materi ceramah diperbanyak untuk dimiliki tiap siswa
Pelaksanaan
menjelaskan kepada siswa tujuan pembelajaran khusus (TPK) yang ingin dicapai sesudah pelajaran berakhir
menjelaskan kepada siswa pelaksanaan metode ceramah bervariasi, misalnya: ceramah yang disertai
dengan tanya jawab, diskusi kelompok kecil dan ditutup dengan laporan kelas.
membagikan materi ceramah kepada siswa
menyajikan materi ceramah
tanya jawab
guru mengkomunikasikan hal-hal yang harus didiskusikan dalam kelompok kecil, waktu yang disediakan untuk diskusi
pembentukan kelompok kecil terdiri dari lima atau tujuh orang
pelaksanaan diskusi kelompok dalam batas waktuyang sudah ditetapkan
membuat kesepakatan satu kelompok untuk melaporkan dimuka kelas, kelompok-kelompok yang lain sebagai pengulas
penyampaian laporan kelompok-kelompok yang telah ditetapkan
mengatur jalannya pengulasan oleh kelompok-kelompok yang lain
diskusi kelas berakhir

2. Metode Diskusi
Langkah-langkah penggunaan Diskusi
Persiapan
menentukan topik yang akan didiskusikan
merumuskan tujuan pembelajaran khusus (TPK)
merumuskan masalah yang akan didiskusikan
menentukan waktu dan pengaturan kelompok diskusi

Pelaksanaan
membuat struktur kelompok (pimpinan, sekretaris,anggota)
menjelaskan tujuan pembelajaran khusus (TPK)
membagi-bagi tugas, dan memberikan pengarahan diskusi
memberikan rangsangan dan membantu siswa untuk berpartisipasi
mencatat ide dan saran-saran yang penting
kelompok-kelompok membuat hasil diskusinya dan disampaikan dalam diskusi
antar kelompok
hasil diskusi antar kelompok dilaporkan kepada guru atau pimpinan diskusi dalam bentuk
tertulis

3. Metode Tanya Jawab


Langkah-langkah penggunaan Tanya Jawab
Persiapan
menentukan topik
merumuskan tujuan pembelajaran khusus (TPK)
menyusun pertanyaan-pertanyaan secara tepat sesuai dengan TPK tertentu
mengidentifikasi pertanyaan-pertanyaan yang mungkin diajukan siswa
Pelaksanaan
menjelaskan kepada siswa tujuan pembelajaran khusus (TPK)
mengkomunikasikan penggunaan metode tanya jawab (siswa tidak hanya bertanya tetapi juga menjawab pertanyaan guru
maupun siswa yang lain)
guru memberikan permasalahan sebagai bahan apersepsi
guru mengajukan pertanyaan keseluruh kelas
guru harus memberikan waktu yang cukup untuk memikirkan jawabannya, sehingga dapat merumuskan secara sistematis
tanya jawab harus berlangsung dalam suasana tenang, dan bukan dalam suasana yang tegang dan
penuh persaingan yang tak sehat di antara parasiswa
pertanyaan dapat ditujukan pada seorang siswa atau seluruh kelas, guru perlu menggugah siswa yang pemalu atau
pendiam, sedangkan siswa yang pandai dan berani menjawab perlu dikendalikan untuk memberi kesempatan pada yang
lain
guru mengusahakan agar setiap pertanyaan hanya berisi satu masalah saja
pertanyaan ada beberapa macam, yaitu pertanyaan pikiran, pertanyaan mengungkapkan kembali
pengetahuan yang dikuasai, dan pertanyaan yang
meminta pendapat, perasaan, sikap, sertapertanyaan yang hanya mengungkapkan fakta-fakta saja.
Beberapa cara mengajukan pertanyaan:
gunakan variasi pertanyaan yang terbuka dan tertutup
gunakan bahasa yang baik dan benar serta pilihlah kata-kata secara cermat
dengarkan baik-baik jawaban anak-anak
sikap mengatakan dengan kata - kata lain pertanyaan - pertanyaan anak dan mengarahkannya kembali
jaga pertanyaan supaya pendek dan sederhana
mulailah dari apa yang sudah diketahui murid-murid

KESIMPULAN
Metode pembelajaran adalah cara-cara atau teknik penyajian bahan pelajaran
yang akan digunakan oleh guru pada saat menyajikan bahan pelajaran, baik secara
individual atau secara kelompok. Agar tercapainya tujuan pembelajaran yang telah
dirumuskan, seseorang guru harus mengetahui berbagai metode. Dengan memiliki
pengetahuan mengenai sifat berbagai metode, maka seorang guru akan lebih mudah
menetapkan metode yang paling sesuai dengan situasi dan kondisi. Penggunaan metode
mengajar sangat bergantung pada tujuan pembelajaran.
Dalam hal metode mengajar, selain faktor tujuan, murid, situasi, fasilitas dan
faktor guru turut menentukan efektif tidaknya penggunaan suatu metode. Metode yang
kurang baik di tangan seorang guru dapat menjadi metode yang baik sekali di tangan
guru yang lain dan metode yang baik akan gagal di tangan guru yang tidak menguasai
teknik pelaksanaannya.
Beberapa prinsip penting pemilihan metode pembelajaran, yaitu Prinsip tujuan
dan motivasi belajar, Tujuan pembelajaran, Prinsip kematangan dan perbedaan
individual, Prinsip penyediaan peluang dan pengalaman praktis, Pengetahuan
pemahaman dan pengalaman, Prinsip fungsional, Prinsip menggembirakan.
Pemilihan dan penentuan metode dipengaruhi beberapa faktor, yaitu Tujuan yang
berbeda dari masing-masing materi, Perbedaan latar belakang individual anak,
Perbedaan situasi dan kondisi di mana pendidikan berlangsung, Perbedaan pribadi dan
kemampuan guru, Perbedaan Fasilitas.
Metode metode dalam kegiatan belajar mengajar (pembelajaran) yaitu Metode
Ceramah, Metode Diskusi, Metode Tanya Jawab, Metode Eksperimen, Metode Resitasi
(Penugasan), Metode Karyawisata, Metode Latihan Keterampilan, Metode Sosiodrama,
Metode Penemuan (Discovery), Metode Demontrasi.

Anda mungkin juga menyukai