File PDF
File PDF
3.1
SIKLUS KALINA 2 MW
Sistem siklus Kalina 34 atau (KCS 34) digunakan dalam pembuatan
pembangkat daya dan dirancang oleh Dr. Alexander Kalina yang khusus
diperuntukkan pada medium entelpi rendah. Skemanya dapat dilihat pada gambar
dibawah ini. Komponen utama dalam pembangkit daya ini adalah turbin dan
generator uap, evaporator, separator, condenser, recuperator exchanger dan feed
pump.
Pemanfaatan Siklus Kalina bertujuan untuk meningkatkan efisiensi total
Pembangkit Listrik Panas Bumi dengan cara membangkitkan sejumlah tenaga dari
brine water sebelum diinjeksikan kembali ke dalam bumi. Proses perhitungan dan
pemodelan bertujuan untuk mencari daya maksimum dan efisiensi maksimum
yang dapat dicapai pada pemanfaatan brine water.
Campuran dasar dari ammonia-water yang digunakan adalah 82 %
ammonia. Nilai effisiensi diperoleh dari proses perpindahan kalor di evaporator
dan pelepasan kalor di condenser. Effisiensi tambahan diperoleh dari recuperator
exchanger. Keuntungan ini dadapat dari variasi unik dari karakter pendidihan dan
pengembunan pada fluida kerja campuran ammonia-water.
37
Analisis energi dan exergi..., Maulana Rifaldi, FT UI, 2008
Pada studi ini pemanfaatan energi dari brine water yang keluar dengan
mass flow 90 kg/s, dan temperatur 1240C dan asumsi kerugian tekanan pada
separator geotermal
Pemanfaatan brine water dari sistem geotermal utama untuk menghasilkan daya
dipilih sistem Kalina Cycle KCS 34 (range temperatur 1210C). Skema pembangkit
tenaga geothermal secara utuh seperti terlihat pada gambar 3.1 siklus Kalina
2MW [4].
3.2
model apparatus yang tersedia dalam software Cycle Tempo 5.0. Model ini
disesuaikan dengan skema tipikal pada sistem Kalina KCS 34 gambar 3.2.
Penambahan drain tank pada sisi masuk kondenser bertujuan untuk membantu
proses pemisahan antar uap dan cairan pada campuran yang akan masuk kedalam
turbin dan kondenser dengan adanya absorpsi ammonia. Jumlah pipa yang
digunakan ada 22 sambungan dan apparatus yang digunakan berjumlah 11 buah
yaitu :
38
Analisis energi dan exergi..., Maulana Rifaldi, FT UI, 2008
Aliran brine water ditandai oleh pipa berwarna merah dari brine water
suply nomor 1 hingga distric heating nomor 2. Aliran cooling water ditandai pipa
berwarna biru dari cooling water suply nomor 12 hingga masuk lagi ke heat
cooling water return nomor 11.
39
Analisis energi dan exergi..., Maulana Rifaldi, FT UI, 2008
19
9
7
h m
p = Pressure [bar]
T = Temperature [C]
h = Enthalpy [kJ/kg]
m = Mass flow [kg/s]
DRUM 1
15
4
8
Separator
20
Evaporator
Vapor Turbine
Throttle valve
6
2
HT Recuperator
HE-1
6
23
11
H
1
Hot Brine
Suply
Generator
17
10
7
5
LT Recuperator
HE-2
To Distric
Heating System
21
Separator
14
12
Pump 2
16
Condenser
HE-3
17
8
DRUM 2
13
11
18 Cooling w ater
Return
13
4
10
15
12
16
Cooling w ater
Suply
Pump 1
14
40
3.3
41
Analisis energi dan exergi..., Maulana Rifaldi, FT UI, 2008
3.4
3.4.1
j =1
j =1
Data pipa 2
T2= 800C
P2 = 10 bar, h2= 335.71 kJ/kg, mass flow = 90 kg/s
Data pipa 7
T7 = 1180C
P7 = 31.1 bar, h7 = 1138.49 kJ/kg, mass flow = 16.444 kg/s
Data pipa 6
T6 = 670C
P6 = 32.4 bar, h6 = 192.29 kJ/kg, mass flow = 16.444 kg/s
Heat transmit
Qt = m& 1 ( h1 h2 )
Qt = 90(508.59 335.71)
Qt = 15559.2 kWatt
42
Analisis energi dan exergi..., Maulana Rifaldi, FT UI, 2008
Heat absorb
Qa = m& ( h7 h6 )
Qa = 16.444(1138.49 192.29)
Qa = 15559.3 kWatt
(a)
(b)
Gambar 3.4. (a) adalah skema Evaporator, (b) preview hasil
perhitungan dengan Cycle Tempo
3.4.2
h1 , m& 1
h2 , m& 2
h4 , m& 4
h3 , m& 3
43
Analisis energi dan exergi..., Maulana Rifaldi, FT UI, 2008
(3.2)
3.4.3
h1 (T1 , P1 ), m&
h2 (T2 , P2 ), m&
Gambar 3.6. Gambar skematik turbin uap
Pturbine = m m& ( h1 h2 )
Pgenerator = m ,e Pturbine
...(3.3)
i =
h1 h2
.
h1 h2 s
i = efisiensi isentropik
h2 s = entalpi proses isentropik
44
Analisis energi dan exergi..., Maulana Rifaldi, FT UI, 2008
(3.4)
3.4.4
m& 1 , h1
m& 2 .h2
m& 4 , h4
3.4.5
m& 1 , h1
m& 2 ,h2
45
Analisis energi dan exergi..., Maulana Rifaldi, FT UI, 2008
s3 = s3s
i =
h3 s h3
.(3.7)
h4 h3
3.4.6
3.5
perhitungan exergi yang diabsorb oleh sistem atau apparatus, exergi yang
dideliver, serta besarnya kerugian (losses) pada proses tersebut. Losses ini dapat
disebabkan oleh drainage dan degradation energi. Besarnya jumlah losses dapat
dihitung dengan menggunakan efisiensi exergi dari proses, komponen, atau
sistem.
Efisiensi exergi dapat digunakan untuk menganalisa dan mengoptimasi
proses dan sistem. Optimasi dapat dilakukan dengan meningkatkan efisiensi
exergi melalui pengurangan kerugian exergi (exergi losses). Efisiensi exergi juga
dapat menunjukkan kualitas dari konversi energi pada sistem pembangkit.
Untuk menghitung nilai exergi, pertama harus ditentukan dahulu referensi
atau kondisi lingkungan ketika perhitungan dilakukan. Misalnya suhu dan tekanan
lingkungan To dan Po.
46
Analisis energi dan exergi..., Maulana Rifaldi, FT UI, 2008
3.5.1
Ex ph1 Ex ph 2 = (h1 h2 ) T0 ( s1 s2 )
........................................... (3.10)
Contoh perhitungan exergi pada Evaporator 1, dengan data sama seperti contoh
perhitungan energi sebelumnya.
Data input :
Dengan temperatur dan tekanan lingkungan adalah 303 K dan 1.01325 bar
Brine water
T 1= 1210C
P1 = 10 bar, h1= 508.59 kJ/kg, mass flow = 90 kg/s
Data pipa 2
T2= 800C
P2 = 10 bar, h2= 335.71 kJ/kg, mass flow = 90 kg/s
Data pipa 7
T7 = 1180C
P7 = 31.1 bar, h7 = 1138.49 kJ/kg, mass flow = 16.444 kg/s
Data pipa 6
T6 = 670C
P6 = 32.4 bar, h6 = 192.29 kJ/kg, mass flow = 16.444 kg/s
Exergi absorb
Exa = ( h2 h1 ) To ( s2 s1 )
Exa = (335.71 508.59) 303.15(1.0748 1.5379)
Exa = 32.491235kJ / kg
47
Analisis energi dan exergi..., Maulana Rifaldi, FT UI, 2008
Exergi deliver
Exd = ( h7 h6 ) To ( s7 s6 )
Exd = (1138.49 192.29) 303.15(3.5637 0.95)
Exd = 153.856845kJ / kg
(b)
(a)
e4,m2
e1,m1
e2
e3
(c)
48
Analisis energi dan exergi..., Maulana Rifaldi, FT UI, 2008
3.5.2
e1 , m& 1
e5 , m& 5
Ic
e 2 , m& 2
e4 , m& 4
e3 , m& 3
3.5.3
It
&2
e2, m
Gambar 3.13. Kesetimbangan exergi pada turbin
49
Analisis energi dan exergi..., Maulana Rifaldi, FT UI, 2008
It
... (3.16)
m&
................................................................ (3.18)
3.5.4
e1 , m1
e3 , m 3
Id
e 2 , m2
e4 , m4
50
Analisis energi dan exergi..., Maulana Rifaldi, FT UI, 2008
3.5.5
e2 , m& 2
e1 , m& 1
W aktual
Ip
m&
Ip
m&
I p = m& To ( s 2 s1 ) .. (3.22)
3.6
51
Analisis energi dan exergi..., Maulana Rifaldi, FT UI, 2008
3.6.1
.
Gambar 3.17. T-Q diagram heat exchanger [13]
Parameter input:
EEQCOD
TIN 1
TOUT 2
DELTL
TIN 2
52
Analisis energi dan exergi..., Maulana Rifaldi, FT UI, 2008
TOUT 1
DELTH
DELP1
DELP2
Dalam pemodelan jenis heat exchanger, default yang dipakai adalah tipe
counter flow.
Perhitungan nilai efisiensi exergi adalah sebagai berikut
ex =
3.6.2
................................................................... (3.23)
Parameter-parameter input :
EEQCOD
SATCOD
RPSM
53
Analisis energi dan exergi..., Maulana Rifaldi, FT UI, 2008
DELTH
DELTL
DTSUBC
DELE
Tabel III.1.
dimana
U
perlu diketahui
54
Analisis energi dan exergi..., Maulana Rifaldi, FT UI, 2008
Tabel III.2.
dimana :
U
perlu diketahui
Ex ( condenser ) =
EX p ,in EX p ,out
EX s ,in EX s ,out
.....(3.24)
dimana :
EX p ,in / EX p ,out =
EX s ,in / EX s ,out =
3.6.3
55
Analisis energi dan exergi..., Maulana Rifaldi, FT UI, 2008
yang masih cukup besar ini dimaksudkan agar temperatur kondensasi cairan
ammonia-water di kondenser tidak lebih kecil dari temperatur masuk cooling
water. Hal ini penting supaya cairan ammonia-water yang keluar dari kondenser
benar-benar dalam keadaan saturasi (saturated liquid) dengan quality vapor 0%.
Penggunaan turbin jenis ini serta pengontrolan tekanan yang keluar dari turbin
yang harus benar-benar diperhatikan supaya didapatkan suatu sistem yang
workable dan optimal.
Parameter input yang digunakan sebagai data input dalam perhitungan
Cycle Tempo untuk apparatus turbin adalah sebagai berikut :
PIN
TIN
TOUT
DELT
GDCODE
ETHAI
: Efisiensi isentropik
ETHAM
: Efisiensi mekanik
DIAIN
DIAOUT
SLENG
DESMAS
PINCND
POUTDS
POUTRT
DELH
TUCODE
: 5 Digit kode t1 t2 t3 t4 t5
56
Analisis energi dan exergi..., Maulana Rifaldi, FT UI, 2008
Tabel III.3. Tipe-tipe turbin yang tersedia pada pemodelan Cyle Tempo [13]
3.6.4
terjadi pemisahan antara fase uap dan cair dari inlet stream yang akan dipisahkan.
57
Analisis energi dan exergi..., Maulana Rifaldi, FT UI, 2008
Parameter input:
PIN
POUT
DELE
CRATIO : rasio sirkulasi antara circulating flow dengan main flow. Nilai
resiprokal CRATIO = 1/CRATIO adalah kualitas uap yang masuk dari
bagian circulating flow.
Dalam simulasi biasanya pipa yang keluar dan masuk ke drum
didefinisikan terlebih dahulu kualitas uapnya, terutama pipa vapor stream dan
liquid stream/down stream.
ex =
.. (3.25)
58
Analisis energi dan exergi..., Maulana Rifaldi, FT UI, 2008
Parameter input :
ETHAI
efisien isentropik.
ETHAM
efisiensi mekanikal.
ETHAE
efisiensi elektrikal.
........................................................................ (3.26)
Jika losses yang terjadi pada penyaluran listrik dengan electromotor dihitung,
maka efisiensi exergi menjadi :
....................................................................... (3.27)
59
Analisis energi dan exergi..., Maulana Rifaldi, FT UI, 2008