Anda di halaman 1dari 18

IV.

Media

1.Pemilihan Media
Prinsip:
Nutrien Mikrobia: Energi
Pertumbhn
Bh pembt sel
Biosintesa prod2
metabolisme
Setiap fermentasi:
-Perlu med.tertt.
-tergantung jenis mikrobia.
-Produk yg dihasilkan.
Medium tak sesuai Perubahn jenis produk, ratio diantara
berbagai prodk hasil metabolisme.
Komponen penting medium fer.:
-Seny.sumber karbon
-Seny sumber Nitrogen
-Air,garam2 anorganik dan vitamin.

2. Sifat Fisik Medium

Proses Fermentasi dpt dilakukan melalui kultur permukaan


dan kultur terendam(submerged).
Kultur permukaan dg menggunakan medium padat atau
semi padat dan medium cair.
Sedangkan kultur terendam dg menggunakan medium cair
dlm bioreaktor atau fermentor.
Dewasa ini proses ferm. Utk berbagai tujuan terutama pada
industri pd industri ferm skala besar, lebih banyak
menggunakan kehnik kultur terendam.
Walaupun demikian kultur permukaan yg menggunakan
medium semi padat masih digunakan utk memproduksi
berbagai asam organik dan enzim: misalnya produksi
enzim melalui proses koji.
Kultur permukaan mempunyai bbrp keuntungan :
-cara operasinya sederhana
-bebas dari masalah kontaminasi.
Kelemahannya:membutuhkan ruangan yg luas dan tenaga
banyak

Medium Padat atau Semi Padat

Medium padat atau semi padat dlm ferm. Permukaan


menggunakan partikel substrat padat seperti:jagung giling,
bekatul gandum dan tepung biji kapas, dg atau tanpa
penambahan larutan nutrien yg diserap oleh permukaan
substrat padat tsb.
Utk kebanyakan kapang, ertumbuhannya pada permukaan
medium pdt dapat membentuk spora yg > banyak
dibandingkan dg kultue terendam.
Prose ferm. Dl pengolahan berbagai jenis mak. Tradisional:
tempe dan oncom, merpk ferm. Yg berlandaskan pd
medium padat atau semipadat, yg didasarkan pd
pembentukan ekosistem,untuk pertumbuhan mikrobia yg
sudah ada dan atau yg sengaja ditambahkan.
Produksi enzim melalui proses koji menggunakan bekatul
gandum sbg substrat dasar. Substrat ini dicampur dg air
shg bersifat semipadat dan kadang2 ditambahkan nutrien,
asam dan bufer. Ferm. Dilakukan dg cara menyebar
substrat yg telah disterilkan dan diinokulasikan kedl baki dg
ketebalan tertentu.

Medium padat a semipadat

Kelemahan medium padat a semipadat


adalah: pemakaian substrat yg tidak
efisien.
Oleh karena itu dlm ferm aerobik, sifat
porositas medium padat a semipadat
merpk faktor yg penting memudahkan
penetrasi udara ke bagagian dlm medium
pertumbuhan dpt terjadi di seluruh bag
medium.

Medium Cair
Med. Cair digunakan pd ferm permukaan maupun ferm
terndam

Dalam skala besar ferm permukaan dl medium caiar:membutuhkan waktu lama


mudah terkontaminasi,
untuk mendapatkan permukaan yg luas dibutuhkan banyak
bejana dg vol tiap bejana yg relatif kecil, perlu tng kerja
banyak dan waktu utk membersihkan dan mensterilkan
bejana2 tsb.
Ferm terendam dilakukan dl tangki tertutup yg disebut
fermentor atau bioreaktor yg dilengkapi dg sistem aerasi da
agitasi utk ferm aerobik.
Dibandingkan dg med.padat, med.cair memp.bbrp
keuntungan:-komposisi dan konsentrasi med.dpt diatur dg
mudah, dpt memberikan kondisi optimum
bagipertumbuhan dan aktifitas mikrobia dan pemakaian
med.> efisien

Komponen Medium

Dlm Ferm skala besar perlu digunakan sumber2 nutrien yg


memenuhi kriteria sbb:
1.Dpt memproduksi produk a biomassa dg hasil max utk
setiap gram substrat yg digunakan.
2.Memungkinkan pembentukan produk ferm. Dg laju yg
max.
3.Dpt menekan pembentukan produk yg tidak diinginkan
serendah mungkin.
4.Mutu yg konsisten,murah dan tersedia sepanjang tahun.
5.Tidak menimbulkan masalah thd aerasi,agitasi,ekstraksi
dan pemurnian hasil serta perlakuan limbah.
Berbagai bahan a substrat yg memenuhi kriteria tsb adl:
molases,serealia,pati,glukosasukrosa dan laktosa sbg
sumber karbon. Sedangkan sbg sumber nitrogen: garam
amonium,urea,nitrat,tepung kedelai,limbah rumah potong
hewan, dan sisa2 fermentasi.

Komponen Medium

Disamping untk memenuhi kebutuhan pertumbuhan sel dan


pembentukan produk ferm.,medium yg digunakan juga akan
berpengaruh thd :
- pH
-pembentukan buih
-potensial oksidasi
-morfologi mikrobia
Oleh karena itu kedlm medium perlu ditambahkan senyawa2
tertentu yg dapat berfungsi sebagai prekursor atau inhibitor
pembentukan produk tertentu dan senyawa2 yg berfungsi sebagai
buffer serta pencegah pembentukan buih.
Pada proses fermentasi pembentukan buih akan menimbulkan
masalah.
Timbulnya buih biasanya disebabkan oleh: adanya protein dlm
medium,aerasi, agitasi.
Untuk mengatasi itu perlu ditambahkan senyawa anti buih:
alkohol,stearil,ester,sulphonat,dan polypropylene glikol
Seny.anti buih hanya ditambahkan bila terbentuk buih saja.

Komponen Medium

Komponen utama dlm medium fermentasi:


1. Air
Dlm med.cair, kandungan mineral dl air menentukan
jenis dan mutu minuman beralkohol, utk itu perlu
perlakuanthd air: deionisasi,penambahan garam,
pengauran pH.
2. Sumber Karbon
Karbohidrat merpkn sumber karbon yg pling banyak
digunakn dlm prose ferm., al: serealia, kentang,ubikayu
dan molases, juga alkohol,asam organik,methana,dan
alkana.
3. Sumber nitrogen
Sumber nitrogen anorganik:gas amonia,garam
amonium,dan nitrat.
Sumber nitrogen organik:asam amino,protein dan urea.

Komponen Medium

4.Mineral.
Komponen mineral yg penting
digunakan dlmmedium ferm:
Magnesium,phosphat,kalium,sulphur,
calsium,dan chlorin.
Unsr mineral penting utk aktivitas
mikrobayg umum sudah tdp dlm
bahan dasar: kobalt, tembaga, besi,
mangan, molibdenum,dan seng.

Tabel:kisaran konsentrasi mineral yg biasa digunakan


dl med.ferm(Stanbury d Whitaker,1984)

Komponen
KH2po4
MgSO4
KCl
CaCO3
FeSO4.4 H2O
ZnSO4.8H2O
MnSO4.H2O
CuSO4.5H2O
Na2MoO4.2HO

Kisaran(gr/l)
1,0 - 4,0
0,25- 3,0
0,5 12,0
5,0 - 17,0
0,01- 0,1
0,1 - 1,0
0,01 0,1
0,003 -0,01
0,01 - 0,1

Komponen Medium

4.Mineral.
Komponen mineral yg penting digunakan dlmmedium ferm:
Magnesium,phosphat,kalium,sulphur,calsium,dan chlorin.
5.Sumber vitamin.
Sebagian besar sumber karbon dansumbe nitrogen alami
mengandung semua atau beberpa vitamin yg dibutuhkan.
Defisiensi vitamin tertentu dpt diatasi dg cara mencampur
berbagai substrat sumber karbon atau nitrogen.
Bila proses fermentasi hanya membutuhkan satu macam vitamin
penggunaan vitamin murni dpt > ekonomis
6.Buffer
Pengendalian pH selama proses ferm sangat penting utk mencapai
produktivitas yg optimal.
Kebanyakan media dipertahankan pd sekitar pH 7,0,dg
menambahkan CaCo3.
Penggunaan sumbe C dan N yg seimbang juga merpkn dasar
pengendalian pH,karena protein,peptida dan asam amino
mempunyai kemampuan sbg buffer.
Pengendalian pH juga dpt dilakukan secara eksternal: dg
menambahkan amonia,atau natrium hidroksida selama
ferm.berlangsung.

KOMPONEN MEDIUM

7.Prekursor & Pengndali Metabolisme


Bbrp komponen med. Pengendali pemb.
Produk,prekursor, penghambat, pemacu
proses ferm ferm yg diinginkan.
Contoh:As.penilasetat sbgprekursor dl
prod.penisilin.
Inhibitor/penghambat:utk memperoleh
prod.tertt dari proses ferm yg dlm
keadaan normal hanya terbtk sedikit atu
mengalami met.lebih lanjut. Contoh: + Na
bisulfit dl proses ferm alkohol gliserol.

Komponen medium

8.Kebutuhan Oksigen:
Ketersediaan oksigen dipeng oleh:
1.Media yg diformulasikan met.cepat,
rheologi,dan adanya antifoam.
Met.cepat kadar glukosa > pekat efektivitas
aerasi dan agitasi.
Juga terbentuknya polisakarida ketersediaan
O2.
Adanya buih(Foam): mengurangi kadar sel,
autolisis.
Adanya buih disebabkan : protein, juga karena
pengadukan/agitasi; dan aerasi.
Pencegahan terbknya buih:
- dg + antifoam(alkohol,ester, stearil, sulphonat,
polypropylen glikol) kecept transfer o2
menurun antifoam yg minimal.
- Pemunian partial: modifikasi pH, suhu, aerasi

V. STERILISASI

Bila proses ferm.terkontaminasi oleh mo lain


bbrp hal yg mungkin terjadi:
1.Produktivitasnya rendah krn kompetisi mo yg
diinginkan dg mo kontaminan.
2.Kontaminan dpt mendominasi kultur dan
mengganti mo yg diinginkan.
3.Mempeng kualitas produk,misal pd PST.
4.Dpt mengakibatkan kesulitan dl ekstraksi
produk.
5.Kontaminan mendegradasi produk spt pd
produksi antibiotik.
6.Kontaminan berupa bakteriofag menyebabkan
sel mo yg diinginkan lisis

Usaha utk menghindari


kontaminasi
a.Penggunaan kultur murni
b.Sterilisasi medium
c. Sterilisasi tangki ferm.
d. Sterilisasi bahan tambahan
e. Pemeliharaan kondisi aseptik.
Alternatifnya:
- Tergantung macam proses ferm.
- Derajat kontaminasi pd proses.
Sebetulnya ferm sudah merupakan sistem yg
melindungi diri dari kemungkinan kontaminasi
dl aplikasi skala komersial dikenal:
- Proses yg aseptik
- Proses semi aseptik medium dipanaskan di
bwh suhu sterilisasi.

Sistem Fermentasi

Ferm medium cair:


1.Batch proses(sistem tertutup)
Tidak dilakukan penambahan komponen substrat setelh
inokulasi dl fermentor kecuali + oksigen,anti
buih,asam/basa pengatur pH.
2.Ferm kontinyu:
- Single stage: berlangsung dl 1 tahap(dl satu fermentor).
- Multi stage: berlangsung 2/> tahap, setiap tahap
berlangsung dl fermentor yg berbeda.
3.Feed batch proses(sistem tertutup dg penambahan
substrat pd selang aktu dan vol tertentu.
Atau merpkn fer kontinyu dimana konsentrasi biomassa >
single stage.

Sistem Sterilisasi

1.Sistem batch:
Perkiraan waktu st dpt dihitung berdasar karakteristik med
d ukuran fermentor.
Suhu 121oc(tidak hanya med yg disterilkan tapi semua
perlengkapan).
Dpt dilakukan dg cara:
1.Injeksi uap panas kedlm mantel ferm(metoda tak
langsung).
2.Injeksi uap panas langsung kedlm lart medium(metoda
langsung).
perlu uap panas murni(bebas dari bahan kimia
tambahan).
vol cairan medium dlm ferm akan bertambah karena
kondensasi uap yg digunakan.
Membutuhkan waktu yg lama & enersi yg banyak
Fer kapasitas 3000 ltr: 2 3 jam(121oc); 20 - 60
menit(killing), + 2 jam utk pendinginan.
Dapat menyebabkan perubahan2 thd:
-Warna, pH, dan kandungan vitamin. mutu medium
menurun.

Erm kontinyu

> untung,ditinjau dari hubungan


tenaga kerja.
Lebih mudah terkontaminasi karena
lamanya waktu fermentasi
berlangsung.

Anda mungkin juga menyukai