Anda di halaman 1dari 19

Introduction

Stainless steel merupakan campuran berbasis besi yang mengandung 10,5% atau lemibu kromium.
Biasanya digunakan pada beberapa industry, arsitektur, bahan kimia , dan berbagai aplikasi konsumen
dalam beberapa abad terakhir. Dengan berbagai spesifikasi stainless steel sekarang ini, seorang desiner
harus mengetahui informasi mengenai karakteristik dan kemampuan produk ini.

Austentik stainless steels mengandung chromium dan nikel diidentifikasikan sebagai tipe 300.
Campuran yang mengandung kromium, nikel dan mangan diidentifikasikan sebagai tipe 200. Stainless
steels tipe austenitic memiliki perbedaan pada kompisisi dan properti tetapi ada beberapa karakteristic
yang sama. Tipe austentik dapat mengeras dengan perlakuan didinginkan tetapi tidak dengan
pemanasan. Pada kondisi anil, semuanya bersifat non magnetik meskipun ada beberapa yang dapat
memiliki sifat magnet aknibat didinginkan. Austentik memiliki resistensi terhadap korosi, dapat dibentuk
dan mengeras pada perlakuan dingin
Feritik merupakan tipe 400 yang mnegandung rantai lurus chromium yang mana tidak dpaat mengeras
oleh perlakuan panas, akan tetapi dapat dikeraskan dengan perlakuan dingin. Memiliki sifat magnetik,
dan memiliki duktilitas yang baik dan memiliki resistensi terhadap korosi dan oksidasi
Martensitik merupakan tipe 400 yang memiliki rantai luurus kromyang mana dapat dikeraskan dengan
perlakuan panas. Bersifat magnetik, resistensi terhadap korosi , memiliki sifat duktilitas yang tinggi dan
beberapa dapat diberikan perlakuan panas untuk memberikan kekuatan tarik melebihi 200.000psi (1379
MPa)
Precipitation hardening merupakan tipe yang terdiri dari nikel. Beberapa mengandung elemen
campuran lainnya seperti besi dan alumunium. Tipe ini dapat dikeraskan dengan solution treating dan
Aging to high strength
Duplex memiliki struktur anil yang mana memiliki kemiripan dengan sifat austenite dan ferrite. Duplex
stainless steel menawarkan beberapa keuntungan atas austenitik umum baja tahan karat. Tingkatan
duplex adalah sangat tahan terhadap stres klorida corrosion retak, memiliki pitting baik dan ketahanan
korosi celah dan pameran sekitar dua kali stength hasil sebagai konvensi
nasional nilai.

Austentik

Feritik
Martensitik
PADUAN PEMILIHAN BAHAN
Stainless steel merupakan material anti karat yang baik., kuat dan karakteristik fabrikasi. Klasifikasi
stainless steel dapat berdasarkan :
1. Resistensi korosi dan panas
Merupakan kriteria pertama dalam spesifikasi stainless steel. Perlu diketahui kondisis alam
lingkungan dan resistensi terhadap korosi dan panas.

2. Properti mekanik
Berdasarkan tekanan parsial pada ruangan dan tekanan yang tinggi atau rendah.
3. Operasi fabrikasi
Bagaimana produk ini dibuat. Termasuk forging, maching, forming welding dll
4. Biaya total
Tidak hanya biaya pembbuatan atau material. Tetapi termasuk biaya erawatan
Restistensi korosi
Krom merupakan elemen campuran yang dicampurkan pada stainless steel untuk menghasilkan kualitas
resistensi terhadapa korosi. Krom dicampur dengan oksigen sehingga menghasilkan kromoksida sebagai
film untuk melindungi dipemukaannya.
Karena Passive film merupakan faktor yang penting, ada pencegahan yang perlu diamati dalam
pembuatan peralatan stainless steel, dalam pembuatan peralatan tersebut, serta dalam pengoprasian
dan penggunaan alat tersebut, untuk menghindari hal yang dapat menghancurkan atau mengganggu
film.
Apabila passive film terganggu atau rusak, maka akan menghadirkan oksigen dilingkungan, membentuk
kembali dan kemudian memberi perlindungan yang maksimal.
Passive film (protective film) adalah stabil dan melindungi dalam lingkungan normal atau dalam
lingkungan dengan kelembapan rendah. Akan tetapi dapat ditingkatkan dengan konsentrasi kromyang
tinggi, dan molybdenum, nikel dan campuran elemen lainnya.
Krommeningkatkan stanilitas film, molybdenum dan krommeningkatkan resistensi terhadap penetrasi
klorida, dan nikel meningkatkan resistensi film dalam lingkungan asam.
Seleksi material
Beberapa karakteristik variable memiliki karakteristik lingkungan korosif yaitu bahan kimia dan
konsentrasinya, kondisi lingkungan, suhu, waktu. Sehingga dalam pemilihan menjadi sulit untuk memilih
campuran yang dapat digunakan tanpa mengetahui keadaan lingkungan. Adapun pedoman
pemilihannya adalah :
Tipe 304 : berfungsi dalam berbagai aplikasi. Tahan terhadap karat dalam arsitektur, dan
memiliki resistensi terhadap kondisi pemrosesan makanan (kecuali kemungkinan untuk kondisi suhu
yang tinggi termasuk tingginya asam dan klorida), tipe ini tahan terhadap zat kimia organic, zat warna
dan berbagai macam zat kimia anorganik. Tipe 304 L (tingkat karbon rendah) tahan terhadap sam nitrat
dengan baik, dan asam sulfur dalam temperature dan konsemtrasi sedang.

Tipe ini biasanya digunakan untuk penyimpanan gas cair, dan merupakan alat yang digunakan pada suhu
rendah. Aplikasi dan penggunaan lainnya adalah peralatan dapur, peralatan rumah sakit, transportasi
dan pengolahan air limbah.
Tipe 316 : mengandung nikel yang lebih sedikit dibanding tipe 304 dan 2-3 % molybdenum
membeikan ketahanan terhadap korosi yang lebih baik daripada Tipe 304. Khususnya dalam lingkungan
yang mengandung klorida yang cenderung untuk menyebabkan pitting. Tipe 316 telah dikembangkan
untuk penggunaan dalam pabrik pulp sulfit karena memiliki ketahanan terhadap komposisi asam sulfat.
Tipe 317 : mengandung lobdenum 3 4 % dan kromyang lebih tinggi dari pada tipe 316
sehingga memiliki ketahanan yang lebih baik terhadap pitting dan korosi.
Tipe 430 : memiliki konten campuran yang lebih sedikit dari pada tipe 304 dan dapat digunakan
untuk memangkas aplikasi yang telah dipoles dalam lingkungan yang lembab. Tipe ini juga dapat
digunakan untuk asam nitrat dan proses makanan.
Tipe 410 : memiliki konten campuran yang paling sedikit dari tiga tipe stainless steel yang umum
dan digunakan untuk bagian yang sangat menekanken kebutukan kombinasi kekuatan serta ketahanan
terhadap korosi. Tipe 410 tahan terhadap korosi dalam lingkungan yang lembab, beruap dan beberapa
kondisi lingkungan dengan kandungan kimia.
Tipe 2205 : memiliki kelebihan diatas tipe 304 dan 316 dalam ketahanan terhadap klorida ,
tekanan , korosi, retak dan dua kali lebih kuat.
Table 6
Table 7
Table 8

Properti mekanik dan fisik (suhu ruang)


Austenitic stainless steel
Austentik stainless steel tidak dapat dikeraskan dengan perlakuan pemanasan akan tetapi dapat dibuat
menjadi lebih kuat dengan perlakuan pendinginan, dan menunjukan berbagai properti mekanik. Pada
suhu ruang, austentik stainless steels menunjukan kekuatan antara 30 dan 200 ksi (207 1379 MPa),
tergantung pada komposisi dan jumlah dari perlakuan dingin. Austentik stainless steel menunjukan
keuletan dan kekerasan bahkan pada suhu yang tinggi, dan keuletan dan kekerasan ditahan oleh suhu
rendah. Komposisi kimia dan jumlah properti mekanik dari anil austentik stainless steels diberikan pada
table 8.
Perbedaan efek dari temperature tinggi dari tipe 301 dan 304 adalah diindikasi oleh diagram stainless
steel pada gambar 11.

Karbon dan nitrogen mempengaruhi hasil kekuatan ditunjukan oleh perbedaan antara Tipe 304, 304L
dan 340N. efek dari mangan dan nitrogen dalam kekuatan dapat dilihat perbandingan tipe 301 dan 302
terhadap tipe 201 dan 202.
Gambar 12, 13, 14 dan 15 diilustrasikan efek lain dari perubahan komposisi yang kecil. Contohnya,
pemberian jumlah perlakuan dingin. Tipe 202 dan 301 menunjukan yield yang tinggi dan kekuatan
tarikan dari tipe 305 dan 310.
Austentik stainless steels yang mana dapat diberikan perlakuan pendinginan sehingga memiliki keuletan
yang tinggi dan kekuatan . sementara untuk tetap mempertahankan keuletan dan tahanan yang baik
memenuhi berbagai kriteria desain. Contohnya, lembaran dari baja austentik biasanya tipe 301 dan 201
yang diproduksi dengan kalsifikasi(temper) berikut :

Dalam aplikasi struktural, ketangguhan dan kekuatan baja ini penting. pada suhu kamar dalam kondisi
anil baja menunjukan nilai charpy V-notch dimana penyerapan energi austentik lebih dari 100 ft-lb. Efek
cold rolling tipe 301 dalam kekerasan diilustrasikan pada gambar 16. Hal ini menunjukan tipe 301
memiliki kekerasan yang baik bahkan setelah cold rolling menjadi keuletan yang tinggi.
Batas kepenatan atau daya tahan (dalam behinding) dari baja tahan karat austentik dalam kondisi anil
ditunjukan dalam table 9 menunjukan hampir satu setengah kekuatan tarik.
New desaign specification
Baru baru ini, desain yang diingini oleh para teknisi untuk penggunaan stainless steels secara struktural
haruse mengimpovisasi karena kurangnya spesifikasi desain yang sesuai.

FeritikStainless steels
Feritikstainless steels mengandung sekitar 12% krom(aatau lebih). Komposisi kimia dari tingkat standar
ditunjukan pada table 11 berssama dengan properti mekanik.
Tiga feritikstainless steel yaitu tipe 409, 430 dan 439 termasuk dalam ASCE spesifikasi untuk desain
membentuk stainless steel cold anggota struktural ada dua hal yang harus diperhatikan seorang
desainer dalam spesifikasi ini yaitu ;
1. Ketebalan untuk tipe 409 feritik stainless digunakan dalam standar terbatas pada 0,15 inchies.
2. Ketebalan maksimum untuk tipe 430 dan 439 dari feritikstainless steels terbatas pada 0.125
inchies
Secara umum, ketebalan pada kondisi anal berkurang seiring peningkatan komposisi kromium.
Molybdenum cenderung untuk meningkatkan keuletan dimana karbon cenderung menurunkan
keuletan. Feritikstainless steels dapat digunakan untuk aplikasi struktural, serta aplikasi tradisional
sebagai sink (alat penyerap) dapur dan otomotif, applience dan bagasi trim.yang membutuhkan
ketahanan yang baik terhadap korosi dan cerah, polesan akhir yang sangat halus
bila dibandingkan dengan baja karbon rendah, seperti SAE 1010, standar bernomor AISI feritic stainless
steel, yield (seperti jenis 430) memperlihatkan yield yang lebih tinggi dan kekuatan tarik, dan elongasi
rendah. dengan demikian, mereka tidak mudah dibentuk dibandingakan dengan baja yang mengandung
karbon rendah, di sisi lain, dengan tingkat karbon yang lebih rendah telah meningkatkan duktilitas dan
sifat mampu dibentuk sebanding dengan baja karbon rendah. karena tingkat kekuatan yang lebih tinggi,
feritikstainless steel membutuhkan daya yang lebih untuk membentuknya.

Kebersihan mikro merupakan hal penting untuk membentuk baja tipe feritikkarena penyertaannya
dapat berfungsi sebagai tempat inisisasi untuk peretakan selama proses pembentukan .
Stainless teels tipe 405 digunakan kerita properti mekkanik anal dan ketahanan korosi dari tipe 10
terpenuhi akan tetapi diinginkan bahan yang dapat dilas dengan baik. Tipe 430 digunakan untuk produk
yang dibentuk menjadi alat penyerap dan trim dekoratif. Properti fisik dari tipe 430 ditunjukan dalam
table 10. Tipe 434 dan 436 biasa digunakan untuk ketahanan terhadap korosi yang lebih baik dan untuk
peregangan yang relative kuat.
Untuk pengencang atau bagian alat mesin lainnya, tipe yang biasa digunakan adalah tipe 430F dan 430F
Se. Tipe 442 dan 446 merupakan tipe yang tahan terhadap panas. Tipe 409 yangmana mempunyai
tingkaat kromyang paling rendah diatara stainless steels lainnya banyak digunakan untuk sistem
otomotif.

Martensitik stainless steel


Grade marsenitic juga terkenal karena ketika dipanaskan diatas temperature kritiknya (1600F atau 875
deg C) dan didinginkan secara cepat, struktur metalurgi yang dikenal sebagai marsenite didapatkan.
Pada kondisi pengerasan baja ini memiliki kekuatan serta kekerasan yang tinggi akan tetapi, untuk
mendapatkan ketahanan optimum terhadap korosi , keuletan dan kekuatan , baja ini diberi
oenghilangan tekanan dan perlakuan panas (biasanya dalam jarak abtara 300 700 F).
Pada table 12, 13 dan 14 memberikan keterangan komposisi kimia dan properti mekanik dari grade
martensitik pada kondisi anal dan kondisi pengerasan.
Martensitik stainless steels dibagi menjadi dua kelompok yang dihubungkan dengan 2 tingkat properti
mekanik. : komposisi karbon yang rendah dengan kekerasan maksimum hampir setara dengan Rockwell
C45 dan komposisi karbon yang tinggi yang mana dapat lebih keras dari pada Rockwell C60. (kekuatan

maksimum dari dua kelompok tersebut dalam kondisi anal hampir setara dengan Rockwell C24). Garis
pemisah antara dua kelompok tersebut adalah kandungan karbon yang hampi 0.15%.
Marestetic stainless steel ditujukan untuk penenpaan embrittlement dan tidak boleh dipanaskan atau
digunakan di kisaran 800-1050 F (427-566 deg C) jika kekerasan penting. efek tempering dalam kisaran
ini ditunjukkan oleh grafik di Figuere 18. Penempaan biasanya dilakukan di atas kisaran suhu ini.
Berdasarkan tes yang dilakukan ada marestentic stainless steel menunjukan bahwa kekuatan
cenderunng untuk berkurang dengan peningkatan kekerasan.
Tingkatan dalam martensitik menunjukkan sebuah nilai "keuletan -kerapuhan" (ductile brittle)
transisi suhu dimana kedudukan duktilitas turun sangat tiba-tiba. Suhu transisi medekati suhu kamar
dan pada suhu rendah sekitar -300 F (-184C) mereka menjadi sangat rapuhhal ini sebagaimana
ditunjukan pada figure 9. Efek ini tergantung pada komposisi, perlakuan panas dan variabel lainnya.
Jelas, jika nilai duktilitas(keuletan) adalah kritik saat berada disuhu kamar atau dibahawahnya , dan
apabila baja akan digunakan dalam kondisi yang keras, evaluasi yang cermat diperlukan. Jika materi
tersebut akan digunakan jauh di bawah suhu kamar, maka suhu didinginkan dan jenis 410 akan memiliki
sifat yang kurang baik. Sedangkan notch keuletannya lebih baik dalam kondisi anil, untuk -100VF (-73
C), jenis lain dari baja tahan karat mungkin lebih tepat
Sifat dari baja Karat martensitik tergantung pada perlakuan panas dan desain. Lekukan dalam struktur
atau pengaruh lingkungan korosif dapat mengurangi batas kelelahan daripada komposisi paduan atau
perlakuan panas.
Properti penting lainnya adalah abrasi atau ketahanan aus. Umumnya, semakin sulit bahan, menunjukan
semakin tahan terhadap abrasi. Dalam aplikasi di mana korosi terjadi, namun, seperti dalam operasi
penanganan batubara, aturan umum ini mungkin tidak berlaku, karena film oksida terus dihapus,
sehingga tingkat abrasi / korosi jelas tinggi.
Sifat mekanis lainnya baja tahan karat martensit, seperti pergeseran kekuatan akibat hasil tekan
umumnya mirip dengan karbon dan paduan baja di tingkat kekuatan yang sama.
sifat fisik terhadap suhu ruang tipe 410 ditunjukkan dalam tabel 10. properti yang paling menarik adalah
modulus elastisitas. modulus dari martentic stainless steel (29 106 psi) (200 Gpa) sedikit kurang dari
modulus baja karbon(30106 psi) (207Gpa) tetapi lebih tinggi dari modulus bahan rekayasa lainnya,
seperti alumunium (10106 psi)(67 GPa).
Densitas dari martensitik stainless steel (sekitar 0,28lb oer cu in) (7780 Km/m3) lebih rendah dari karbon
dan campuran baja. Hasilnya, martensutic stainless steel lebih baik dalam meredam getaran.
Martensitik stainless steel secara umum dipilih karena ketahanan terhadap korosi, memiliki kekuatan
yang relative tinggi dan properti kepenatan yang baik setelah dilakukan pemanasan yang sesuai. Tipe
digunakan untuk pengikat, bagian dari mesin dan tekanan plat. Kekuatan dan kekerasan yang tinggi
diperlukan. Tipe 414 mungkin dapat digunakan akan tetapi yang lebih baik adalah tipe 416 atau 416 Se.

karbon tinggi marestentic stainless steels umumnya tidak dianjurkan untuk aplikasi dilas, walaupun tipe
410 dapat dilas dengan relatif mudah. pengerasan perlakuan panas harus mengikuti membentuk operasi
karena pembentukan kualitas buruk dari baja mengeras
table 12
table 13
presipitasi pengerasan stainless teels (baja tahan karat)
pricsip dari presipitasi pengerasan merupakan campuran solid pada keadaan supercooled mengganti
sifat struktur metalnya seiring bertambahnya waktu. Prisip keuntungannya adalah produk dapat dibuat
dalam kondisi anal dan kemudian dikuatkan dengan temperatur yang relative rendah 900 1150 F,
meminimalisirkan suatu masalah erat kaitannya dengan perlakuan temperature yang tinggi.
Presipitasi pengerasan stainless steel memiliki kekuatan yang tinggi, keuletan yang relative baik,
memiliki ketahanan terhadap korosi dengan baik pada suhu sedang. Biasanya dimanfaatkan untuk
komponen struktur perlengapan udara, tangki bahan bakar, lapisan peralatan untuk pendaraatan, etc.
Table 14
15
Properti mekanik pada suhu tinggi
Stainless steels bisanya digunakan pada temperature sekitar 2000 F karena mereka memiliki kekuatan
yang baik terhadap suhu tinggi dan memiliki ketahanan yang baik terhadap korosi dan okksidasi.
Contohnya pada pembangkit listrik tenaga uap, pada desain dengan tekanan tinggi diijinkan
mengizinkan penggunaan bagian tipis dan suhu operasi yang tinggi. Penggunaan stainless steels
umumnya digunakan pada heat exchanger pada beberapa keaadaan dibutuhkan ketahanan terhadap
korosi dan panas yang tingi terutama bila ada tekanan.
pengelasan dapat mempengaruhi suhu tinggi dan merayap karakteristik kekuatan. Namun demikian,
praktek pengelasan yang baik menghasilkan nilai yang dapat diandalkan.
Thermal stability
Berdasarkan waktu dan suhu, perubahan yang terjadi pada struktur metal untuk hampir seluruh baja
dan campuran dapat diprediksi. Pada stainless steels, perubahan dapat dilunakan, karbida presipitasi
atau embrittlement.
Pelunakan terjadi pada meristic stainless steels ketika terkena suhu mendekati atau melebihi suhu
temper asli.
Embrittlement biasanya diartikan sebagai kehilangan ketangguhan suhu kamar. Peralatan embrittlement
harus ditangani dengan hati hati untuk mencegah dampak terhadap pemeliharaan akibat pendinginan.

Feritikdan duplex stainless steel merupakan jenis yang dapat digunakan untuk embrittlement ketika
temperature operasi sekitar 700 950 F selama jangka waktu tertentu. Hrade dari martensitik yang
komposisi lebih dari 12% krom telah dikenal untuk menampilkan tendensitas kerapuhan setelah
melewati jangka waktu dalam tingkat suhu yang sama . peristiwa ini dinamakan 885F embrittlement
jarena pada suhu tersebut dimana terjadi embritlement paling jelas.
885f embrittlement dihasilkan akibat keuletan yang rendah dan peningkatan kekerasan serta kekuatan
tarikan pada suhu ruangan dan logam dapat mengalami keretakan secara serempak apabila tidak
ditangani dengan baik . bagaimanapun logam tersebut bergantumemperthaankan properti mekaniknya
pada suhu operasi (500 F atau lebih ). Efek dari embrittlement 885F dapat dihilangkan dengan
perlakuan panas pada suhu 1100F.
Presipitasi karbida terjadi pada austentik stainless steel pada temperature sekitar 800 1600 F. hal ini
menyebabkan hilangnya ketangguhan dan membuat stainless steels mengalami korosi intragranular
pada lingkungan tertent. Hal ini dapat dihilangkan dengan perlakuan panas diatas 1900 F.
Kerapuhan dibawah beban menjadi suatu perhatian, khususnya pada pabrik pelelehan. Tipe embritle ini
merupakan masalah terbanyak yang terjadi pada kid=saran suhu 1000 F 1500 F jika kekuatan dan
ketidak uletan menjadi faktor pembatas pada suhu tinggi.
Konduktivitas termal juga berbeda pada tiap tipe stainless steel. Bagaimanapun pada aplikasinya untuk
heat exchanger, film resistance, penyumbatan dan faktor ppada permukaan lainnya memiliki efek yang
jauh lebih besar pada heat transfer dari pada campuran itu sendiri.
Peningatan suhu tekanan, diakibatkan oleh perubahan suhu secara periodik.
Table 16 17 18 19 20
PROPERTI MEKANIK PADA SUHU RENDAH
Campuran yang berada pada kondisi suhu rendah harus memiliki properti rekayasa yang stabil, seperti
yield dan kekuatantarik dan keuletan. Kerusakan material berupa patah dapat terjadi pada suhu rendah,
terkadang rusaknya secara serempak tanpa terjadi tanda tanda sebelumnya seperti peregangan,
mengendur , menggelembung atau lain sebagainya. Campuran yang pada dasarnya memiliki sifat
keuletan dapat rusak secara tiba tiba pada tekanan yang amat sangat redah.
Sangat sedikit stainless steels yang dapa digunakan untuk penangan dan penyimpanan untuk cairan dan
gas pada suhu yang rendah. Tipe yang biasa digunakan adalah austentik stainless steel karena tipe ini
memiliki keuletan yang baik serta ketangguhan pada kondisi bersuhu rendah yaitu -423 F atau lebih
rendah.
Ketangguhan merupakan indikasi yang bagus untuk menggambarkan nilai dari kekuatan meskipun ada
penurunan seiring dengan menurunnya suhu.

Heat transfer properties


Stainless steels banyak digunakan secara luas untuk heat exchanger karena kemampuannya untuk tetap
meningkatkan efisiensi transfer panas.
Faktor lain yang memberi efek terhadap transfer panas bergantung pada tipe dari fluidanya,
kecepatannya dan skala alaminya atau penyumbatan dan penumpukan pada permukaan.
Apabila korosi dan akulmulasi skala pada stainless steel adalah minimal maka akan ada sedikit
perbedaan pada penampilanya dibanding dengan logam lainnya dapat diidentifikasikan dengan data
konduktivitas termal. Indutri pembangkit listrik, sangat berhati hati dalam menganalisa karkteristik
transfer material dari heat exchanger dan menunjukan secara yakin bahwa stainless steel lebih unggur
dibanding material lainnya.
22
Bentuk, ukuran dan finishing
Karena komposisi campuran harus dikontrol dengan hati hati, beberapa tahap pengiilangan yang
digunakan dihubungkan dengan tungku leleh elektrik dan tungku AOD. Tahap pengilangan lainnya
adalah vacuum, tekanan parsial gas inert, berkas electron, dan electroslag. Selama proses pelelehan
kembali, beberapa kotoran (impuritas) dapat dikurangi hingga ke level terendah.
Selama tahap akhir dari memproduksi bentuk dasar penggiling- lembaran, strip, plat dan bar- dan
membawa bentuk ini menjadi ukuran yang spesifik, material dikenakan penurunan panas dengan atau
tanpa operasi cold rolling, anal, dan pembersihan. Tahap selanjutnya yn dibutuhkan untuk memproduksi
bentuk penggiling lainnya adalah pembakaran dan sistem pipa pipa.
Finishing diproduksi dengan tiga metode dasar. Yaitu (1) pengilingan antara penggiling halus dan
bertekstur. (2) pemolesan dan penggosokan dengan roda abrasif, ban atau bantalan (3) peledakan
dengan grit abrasif atau manik-manik kaca.
Pembuatan
Pemilihan stainless steels secara umum, pertama dasar ketahanan korosi, dan yang kedua berdasarkan
pada kekuatan atau properti mekaniknya. Yang ketiga adalah mempertimbangkan dalam produksinya.
Hot forming
Stainless teels mudah dibentuk pada kondisi operasi yang panas seperti pada proses penggilingan,
ekstrusi, dan penempaan merupakan metode untuk penyelesaian atau semi penyelesaian.

rolling panas umumnya operasi pabrik baja untuk memproduksi standar pabrik bentuk dan bentuk
khusus. Pada Exhibits 2 menggambarkan berbagai hot - rolled, bentuk cold-rolled dan cold-drawn
tersedia di bar stainless steel.
Exhibit 3 menyajikan beberapa panduan untuk ekstruksi . Exhibit 4 menunjukan penepaan secara luas
untuk semua tipe stainless steels.
Ex 1 tbl 23 24
Ex 2 3 4
Tbl 25 26 27 28
Ciri unik dari penempaan adalah aliran butiran mengikuti bagian kontur seperti yang telah diga,barkan
pada exhibit 5. Sebagai pembanding adalah struktur butir acak bagian cor (tengah) dan orientasi garis
lurus dari butiran di bagian mesin (bawah). dari perbedaan ini berasal keuntungan sekunder yang
melekat dalam menempa stainless steel sebagai berikut:
Strength where needed. Penghalusan dan pengaliran butiran, penempaan menempatkan
kekuatan di mana itu yang paling dibutuhkan.
Lighter weight. bobot yang lebih ringan
kekuatan yang lebih tinggi untuk rasio berat memungkinkan penggunaan tipis, bagian ringan tanpa
sarcrificing keselamatan
improved mechanical properties.meningkatkan sifat mekanik
penempaan mengembangkan resistensi penuh dampak, ketahanan lelah, daktilitas, kehidupan
creeprupture dan sifat mekanik lainnya dari stainless steel
repeatable dimension. dimensi berulang
toleransi beberapa ribu secara rutin dipelihara dari bagian dengan bagian, menyederhanakan fixture dan
mesin persyaratan akhir.
Struktural uniformily. Keseragaman struktural
penempaan adalah suara, tidak keropos, dan seragam dalam struktur metalurgi.
Menyeragamkan struktur.
cold forming

sifat mekanik baja tahan karat berfungsi sebagai indikasi kemampuan relatif mereka pada suhu kamar
atau ruangan. Nilai anil dari austenitic yang dicirikan sebagai yang memiliki kekuatan yield rendah,
kekuatan tarik tinggi dan elongasi yang tinggi. beberapa paduan ini bekerja mengeras pada tingkat
tinggi, yang selanjutnya meningkatkan sifat kekuatan mereka. paduan feritik memiliki duktilitas jauh
lebih rendah daripada jenis austenitik dan lebih dekat dengan baja karbon terhadap sifat mekanik; dan
mereka tidak bekerja mengeras secara signifikan selama pembentukan dingin.
karena sifat mekanik yang sangat baik, stainless steel memiliki karakteristik Cold-forming yang sangat
baik.
Sheet, strip and plate
karakteristik lentur dari anil austenitic stainless steel seperti yang ditunjukkan oleh tabel 29, dianggap
sangat baik. Beberapa tipe akan menahan free bend dari 180 derajat dengan radius sama dengan satu
setengah ketebalan material atau kurang.
Tb 29 30
dalam operasi bending sederhana, ada sedikit kebutuhan untuk mempertimbangkan variasi paduan
untuk mencapai tujuan umum campuran, karena stainless steel dalam kelompok logam cenderung
berperilaku dengan cara yang sama. Namun, dalam lebih kompleks yang membentuk operasi di mana
logam ditekan, ditarik atau diregangkan, lintang cukup ada untuk seleksi paduan. ini dapat
divisualisasikan agak bila kita menganggap kebutuhan untuk pengerasan kerja yang luas ketika bagian
dibuat pada dasarnya dengan peregangan.
Stainless steel tipe feritiktidak memiliki keulatan yang tinggi seperti tipe austenitic, juga tidak memiliki
sifat pengerasan yang signifikan. sifat kemampuan untuk membentuk mereka sehingga lebih seperti
baja Carbon sehingga mereka tidak dapat ditarik tanpa mengalami penipisan dan kerusakan- dan sifat
kemampuan untuk membentuk biasanya menurun dengan meningkatnya kadar krom. di samping itu,
nilai tersebut dapat menunjukkan kecenderungan rapuh yang menjadi lebih jelas dengan meningkatnya
kadar krom. untuk mengimbangi faktor ini, pemanasan moderat dari jenis krom yang lebih tinggi sering
dianjurkan sebelum penarikan.
Bar and Wire
Beberapa komponen stainless steel biasanya terbauat dari bar atau kawat dengan metode yang
digunakan secara luas yaitu pendininan pada permukaan. Beberapa tipe dari stainless steel merupakan
kawat cold heading.
Untuk diingat bahwa kekuatan tinggi yang melekat dari stainless steel membutuhkan daya lebih dalam
membentuk daripada yang membentuk baja karbon. Dan karena banyak dari campuran yang cepat
bereaksi dan cepat dalam operasik pembentukan dingin (cold forming), ada kebutuhan untuk daya
tambahan setelah awal deformasi awal.

Ex 7 8
Permesinan
Karakteristik permesinan dari stainless steels adalah berbeda secara substantinya dari karbon atau
campuran baja dan logam lainnya, seperti yang digambarkan dalam Exhibit 7. Dalam beberapa variasi,
kebanyakan stainless teels tanpa modifikasi komposisi yang sulit, bukan lengket, dan mereka cenderung
untuk menangkap.
Toko produksi mesin rekayasa berpengalaman dapat bekerja di sekitar kondisi ini dan mencapai hal
produktivitas yang baik dengan salah satu stainless steel. Namun, di kondisi manapun, insinyur desain
dapat membantu meminimalkan masalah dan mendapatkan produktivitas mesin yang maksimal.
Terdapat tiga saran, yaitu:
(1) menentukan mesin bebas baja tahan karat,
(2) menyarankan untuk insinyur produksi yang menggunakan analisis khusus stainless steel yang "lebih
cocok untuk mesin", atau
(3) menentukan bar stainless steel untuk mesin yang ada di sedikit mengeras kondisi.
081317776543

Free-Machining Stainless Steels


Beberapa kandungan stainless steel sulfur, selenium, timah hitam, tembaga, atau fosfor- secara
berpisah atau kombinasi diantara itu - dalam jumlah yang cukup untuk meningkatkan karakteristik
mesin logam.
Paduan unsur ini mengurangi gesekan antara benda dengan alat, sehingga meminimalkan
kecenderungan chip untuk bergesekan dengan alat. Bentuk inkulusi sulfur dan selenium yang
mengurangi gaya gesek dan duktilitas sepanjang chip, menyebabkan mereka untuk rusak (putus) lebih
mudah. peningkatan machinability dalam mesin bebas stainless steels yaitu tipe 303, 303 Se, 430 F,
430F Se, 416, 416 Sedan 420 F seperti yang telah dijelaskan dalam Exhibit 8, Comparative
Machinabillity of Frequently Used Stainless Steels.
Perumpamaan, misalnya, jenis 304 sedang dipertimbangkan atas dasar ketahanan korosi dan
kekuatan, tapi toko mesin membutuhkan mungkin tingkat mesin terbaik. Tipe 303 bisa ditetapkan
sebagai alternatif, memberikan sifat-sifatnya memenuhi pengguna akhir dan 304 tidak secara khusus
diminta. komposisi kromium, nikel, dan belerang tipe 303 yang sedikit berbeda dibandingkan dengan
tipe 304, dan sebagai hasilnya tipe 303 dapat dioperasikan dengan kecepatan sekitar 25-30% lebih cepat
dari tipe 304.
Hal yang harus dipahami bahwa unsur-unsur paduan digunakan untuk meningkatkan
karakteristik free-machine dari baja tahan karat sehingga dapat mempengaruhi ketahanan korosi,
tingkat keuletan, dan kualitas lain. Hal ini harus digunakan hanya setelah pertimbangan hati-hati, tetapi
ketika digunakan.
Hardening Stainless steel Bar
ketika kondisi membutuhkan ketahanan maksimum terhadap korosi dalam paduan yang dipilih, dan
tidak ada ruang untuk kompromi dalam komposisi stainless steel, toko mesin dapat memesan bar saham
dalam kondisi mengeras yang mungkin menghasilkan perbaikan kecil dalam-mesin. dalam kondisi

apapun, dan terutama ketika lingkungan mendukung untuk terjadi korosi, maka ada baiknya anda
berkonsultasi dengan produsen stainless steel.
Screw machining operations
mesin srew otomatis merupakan metode cepat dan efisien untuk mesin yang menguntungkan besar
dari penggunaan baja tahan karat tanpa mesin. Dalam banyak aplikasi mesin sekrup yang khas, bagian
yang ternyata berada pada tingkat 300 hingga 400 buah per jam. Namun, tidak perlu ada keraguan
tentang salah satu sekrup mesin baja tahan karat. Dengan desain yang sesuai dan praktek toko yang
baik, bahkan menggunakan mesin dapat ditangani pada tingkat yang relatif tinggi. Penggunaan stainless
steel terutama untuk peleburan dan pemurnian dimana memerlukan tingkat analisis yang tinggi kini
menjadi meningkat.
JOINING
Welding
Hampir semua stainless steel dapat dilas dengan semua metode yang digunakan oleh industri saat ini.
Meskipun terdapat perbedaan antara paduan ini dengan karbon atau paduan rendah baja, namun, ada
variasi dalam teknik pengelasan. pertama, adalah penting bahwa prosedur harus diikuti untuk
mempertahankan ketahanan korosi di las dan di daerah yang berbatasan langsung dengan las, dirujuk
sebagai terkena panas-zona (HAZ). Kedua, adalah keinginan untuk mempertahankan sifat mekanik yang
optimal pada sendi, dan ketiga, langkah-langkah tertentu yang diperlukan untuk meminimalkan masalah
distorsi panas. perbedaan utama antara stainless dan Jenis baja paduan konten, yang menyediakan sifat
tahan korosi karena hampir identik dengan logam dasar mungkin atau lebih baik. hal ini tidak selalu
seperti beberapa harapkan.
Perbedaan prinsip lainnya antara stainless steel tipe austentik dengan baja yang mengandung sedikit
campuran karbon adalah konduktivitas thermal. Karenanya, panas pada opeasi tidak dihilangkan secara
cepat. Terdapat empat metode yang diakomodasikan dalam situasi ini:
1. Pengaturan arus las yang lebih rendah
2. melewatkan teknik las untuk meminimalkan konsentrasi panas
3. penggunaan teknik chillbar cadangan untuk mengusir panas
pertama tiga metode jatuh di bidang pengelasan prosedur toko yang sering memadai ditutupi oleh AWS
direkomendasikan praktek dan praktek standar bengkel las.
STAINLESS STEEL TIPE MARTENSITIK
Terdapat kemungkinan dari sifat logam berubah selama pendinginan, yang mana dapat menyebabkan
keretakan. Hal ini dapat dihindarkan dengan preheating dan postheating untuk mengurangi cooling rate.
Iasian(filler) logam untuk pengelasan bisa sama dengan komposisi metal yang akan dilas atau
menggunakan komposisi dari stainless steel tipe austentik.
STAINLESS STEEL TIPE FERRITIK

Terdapat tiga kesulitan utama dalam pengelasan stainless steel tipe ferritik yaitu :
1. Pertumbuhan butir yang berlebihan
2. Sensitisasi
3. Kurangnya sifat keuletan
perlakuan panas (heat treating) setelah pengelasan dapat meminimalisir beberapa kesulitan diatas atau
campuran ferritik yang mengandung karbon rendah dan nitrogen dapat dispesifikasikan. Filler logam
dapat dari komposisi yang sama atau komposisi austentik (tipe 308,309,316L atau 310) dimana sangat
membantu keuletan dan kekerasan.
STAINLESS STEEL TIPE AUSTENTIK
masalah yang timbul berhubungan terutama untuk sensitisasi di zona yang terkena panas, yang dapat
diminimalkan dengan menggunakan -Karbon rendah atau nilai stabil. Pre heating tidak dibutuhkan
sedangkan postheating hanya dibutuhkan untuk pelarutan kembali presipitasi karbida dan meringanan
tekanan komponen yang mana dapat digunakan pada lingkungan yang dapat mnegakibatkan kerusakan
korosi.
Koefisien dari ekspansi pada tipe austentik lebih tinggo dari paada baja karbon. Karenanya konsentrasi
termal lebih baik.
yang koefisien ekspansi jenis austentic lebih tinggi daripada baja karbon; maka kontraksi termal lebih
besar. Tindakan pencegahan yang diperlukan untuk menghindari manik retak dan meminimalkan
distorsi, seperti perlengkapan sound, taktik pengelasan, pengelasan melewatkan, dingin bar cooper,
masukan panas minimum dan las kecil melewati
PENGERASAAN PRESIPITASI STAINLESS STEEL
nilai-nilai pengerasan presipitasi cocok untuk pengelasan dengan sedikit kebutuhan pra atau pasca
perlakuan panas kecuali untuk mengembalikan atau meningkatkan sifat mekanik
FREE-MACHININH STAINLESS STEELS
masalah porositas dan pemisahan muncul ketika jenis bebas mesin yang dilas. Namun, batang pengisi
khusus (tipe 312) yang tersedia yang, dengan pengecualian hati-hati hidrogen dari las, akan membantu
pengelasan
SOLDERING
stainless steel mudah disolder dengan relatif sedikit masalah yang timbul dari suhu. fluks agresif, namun
diperlukan untuk mempersiapkan permukaan untuk menyolder. fosfat jenis asam fluks lebih disukai
karena mereka tidak korosif pada suhu kamar.

BRAZING
semua baja tahan karat dapat brazed, tetapi karena paduan braxing biasanya terdiri dari tembaga,
perak, dan seng temperatres tinggi diperlukan. harus diperhatikan bahwa siklus mematri tidak
menyebabkan masalah seperti suhu hig sebagai presipitasi karbida dan berkurangnya ketahanan korosi

FASTENING
meskipun pengencang tersedia dalam berbagai bahan, pengencang stainless adalah pilihan pertama
yang baik, terutama jika bahan yang bergabung adalah stainless. pengencang stainless mudah dibuat,
baik dalam desain standar dan khusus, dan mereka sudah tersedia.
karena ketahanan korosi merupakan aspek penting dari keandalan produk, melekat pada setiap upaya
untuk mencegah korosi adalah pemilihan hati-hati bahan pengikat. praktik umum dalam industri adalah
dengan menggunakan pengencang yang terbuat dari logam atau paduan yang sama dengan atau lebih
tahan dari bahan mereka bergabung korosi. Praktek ini dibenarkan karena pengencang mungkin harus
menahan beban yang lebih tinggi dengan stres satuan yang lebih besar dari bagian-bagian yang
diselenggarakan bersama-sama, dan mereka biasanya cukup kecil di daerah permukaan dari bahan yang
bergabung. juga, pengencang korosi melemah dapat menyebabkan kegagalan lebih cepat dengan
konsekuensi lebih serius daripada jumlah yang sama serangan korosif di tempat lain di parlemen.
perlindungan korosi untuk bersama diikat mencakup lebih dari sekedar pertimbangan ketahanan korosi
pengikat itu sendiri. diperlukan adalah analisis seluruh sendi dirakit sebagai suatu sistem. Sistem ini
meliputi desain struktur, tekanan bahan, harapan hidup produk dan kondisi lingkungan.
di mana dua logam berbeda berada dalam kontak dengan adanya elektrolit, efek baterai dibuat, arus
dan salah satu logam corrodes. dalam mempertimbangkan beberapa bimetal, penting untuk
mengetahui yang mana dari kedua logam lebih anodik (kurang mulia). panduan ti ini adalah susunan
logam pada grafik seri galvanis ditampilkan dalam pameran 9. setiap logam dalam seri ini akan
cenderung memiliki korosi dipercepat ketika digabungkan, dengan adanya elektrolit, dengan logam
dalam posisi yang lebih rendah pada grafik. korosi posisi ini lebih rendah pada grafik. korosi logam yang
lebih rendah ini akan cenderung berkurang, atau bahkan dihindari.
faktor yang sangat penting untuk Considere dalam mengevaluasi potensi korosi galvanik adalah luas
permukaan ralative dari dua logam yang berbeda dalam kontak. misalnya, baja carbol terletak di atas
stainless steel di seri galvanik dan sesuai tunduk terhadap korosi dipercepat tindakan galvanik depands
pada luas permukaan relatif masing-masing materia. misalnya, jika pengencang baja kecil seperti paku
keling, digunakan untuk bergabung dengan pelat stainless steel, dan perakitan terkena air, paku keling
baja akan menimbulkan korosi quicly. jika, di sisi lain, paku keling stainless digunakan untuk bergabung
steelplates dalam air, baik paku keling dan piring akan menderita serangan galvanis diabaikan, bahkan di

sekitar langsung dari paku keling. desainer pesawat, misalnya, yang menentukan pengencang stainless
steel dalam struktur alumunium tergantung pada prinsip ini hubungan daerah
SURFACE PROTECTION AND CLEANING
baja tahan karat harus memiliki permukaan yang bersih untuk menawarkan ketahanan korosi yang
optimal. insinyur desain harus mengambil langkah-langkah untuk melihat bahwa perakit baik melindungi
permukaan logam dari contaamiation selama pembentukan atau lainnya langkah manufaktur atau
mengembalikan permukaan dengan pembersihan mekanis atau kimia.
partikel logam dari mati baja bisa menjadi tertanam di permukaan stainless pada titik-titik tekanan.
pikap ini akan karat dan noda permukaan bila terkena air. krom berlapis mati, atau kertas atau
pelindung plastik di stainless steel yang terbentuk, dapat mencegah seperti penempaan, mesin, menuju,
coining, menggambar, pengelasan atau berputar
dalam kasus converings pelindung, sejumlah bahan yang tersedia. meliputi tersebut harus selcted
berdasarkan kemampuan mereka untuk tetap utuh selama tata letak dan fabrikasi dan atas dasar
kemampuan mereka untuk dihapus mudah
ketika baja tahan karat tidak dapat dilindungi dengan menutup, prosedur harus digunakan untuk
menjaga materi bersih. menetes air berkarat, kotoran dari kran, peralatan penanganan najis, bahkan
debu dari debu terbuka, bisa menjadi sumber pewarnaan.
mungkin masalah yang paling parah terjadi di toko-toko yang bekerja pada baja karbon serta stainless.
menggunakan gerinda alat pada stainless yang sebelumnya digunakan pada baja karbon dapat
meninggalkan partikel pada permukaan stainless yang nantinya akan karat dan noda. dalam kasus
tersebut, prosedur terbaik adalah kimia bersih fabrikasi setelah steel, solusi yang akan melarutkan
partikel baja karbon, seperti larutan asam nitrat dan air.
dari stanpoint partical, komposisi mandi membersihkan tidak penting asalkan melayani fungsi kimia
membersihkan permukaan tanpa membahayakan atau perubahan warna. prosedur dan membuat solusi
secara luas dipublikasikan atau tersedia dari perusahaan yang terdaftar di sampul belakang buku ini.
juga penting untuk melihat bahwa komponen stainless yang benar-benar bersih sebelum perlakuan
panas. pelumas, grease, atau partikel asing dapat membakar ke permukaan baja selama pemanasan,
yang dapat incrrease biaya pembersihan akhir atau, kasus-kasus ekstrim un, membuat bagian-bagian
tidak dapat digunakan, jika penampilan merupakan faktor penting
ketika stainless steel dipanaskan untuk menempa, anil, atau pengerasan, sebuah bentuk skala
teroksidasi di permukaan. jika tidak dihapus, skala menurunkan ketahanan korosi dan dapat
mengganggu operasi berikutnya. skala dapat dihilangkan secara mekanis dengan manik-manik kaca
peledakan atau jatuh, atau dengan acar kimia. jenis atau tingkat skala menentukan metode
pembersihan. sering, baik kaca manik peledakan dan kliring kimia yang digunakan. Komposisi mandi
pengawetan bervariasi sehingga perakit didorong untuk mencari nasihat dari produsen baja stainless

Anda mungkin juga menyukai