Sekolah harus mempunyai kebijakan pendidikan yang dituangkan dalam rencana kerja dan anggaran
serta peraturan atau program pendidikan. Kebijakan pendidikan merupakan jaminan mutu pendidikan.
2. Pengelolaan sekolah dilaksanakan berdasarkan standar pelayanan minimal dengan prinsip manajemen
berbasis sekolah dengan sistem informasi pendidikan berbasis TIK.
3. Standar pelayanan minimal yang dimaksud merupakan kriteria minimal nilai kumulatif pemenuhan
standar nasional pendidikan yang harus dipenuhi oleh sekolah, berarti sekolah jangan menyimpang
dari ketentuan yang terdapat dalam standar nasional pendidikan.
4. Sekolah wajib menjamin terpenuhinya standar layanan minimal tersebut.
5. Kebijakan pendidikan sekolah mengikat semua komponen internal maupun eksternal terkait.
6. Sekolah wajib menetapkan kebijakan untuk menjamin akses pelayanan bagi peserta didik yang orang
tua atau walinya tidak mampu membiayai pendidikan, sehingga terdapat jalur bagi keluarga miskin
dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).
7. Penerimaan peserta didik dilakukan secara objektif, transparan dan akuntabel serta tanpa diskriminasi,
diputuskan secara mandiri oleh Rapat Dewan Guru yang dipimpin oleh Kepala Sekolah.
8. Seleksi PPDB Kelas X mengacu pada PP No. 17 Tahun 2010 dan SK Kepala Disdik Kabupaten
Majalengka.
9. Larangan bagi pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah: (a) menjual buku pelajaran, bahan ajar,
perlengkapan bahan ajar, pakaian seragam atau bahan pakaian seragam, (b) memungut biaya bimbel
atau les kepada peserta didik, (c) melakukan pungutan pada peserta didik di luar ketentuan dan
peraturan yang berlaku, baik langsung maupun tidak.
10. Komite sekolah berfungsi dalam peningkatan mutu pelayanan pendidikan dan memberikan
pertimbangan, arahan dan dukungan tenaga, sapras dan pengawasan pendidikan.
11. Perlu penyesuaian organisasi TU berdasarkan Standar Tenaga Administrasi Sekolah (TAS) yang semula
sebutannya TU menjadi TAS dan penempatan personil sesuai dengan kebutuhan.
1 dari 7
12. Pemilahan personil TU yang ada menjadi TAS, Tenaga Laboratorium Sekolah (TLS) dan Tenaga
Perpustakaan Sekolah (TPS). Sedangkan pegawai Kopsis dan Kopgur tidak dapat ditempatkan sebagai
TAS, TLS maupun TPS.
13. Rekomendasi struktur dan personil TAS Tahun Pelajaran 2011/2012 sebagai berikut:
a. Kepala TAS
: Euis Amiaty
b. Pelaksana Urusan Administrasi
1) Kepegawaian
: Suhyar Sopandi
Johan Rudiansyah, S.Pd.
2) Keuangan
: Dede Herayati (Pembantu Bendahara Pengeluaran Gaji)
Juju Juartini (Pembantu Bendahara Pengeluaran Komsek)
Uman (Pentor dan Pembantu Penyusunan SPJ Keuangan)
3) Sarana dan Prasarana
: Azis Nugraha, S.S.
4) Hubungan Sekolah dan Masyarakat : Ayep Jedi AA
5) Persuratan dan Pengarsipan
: Neny Nuryani, A.Md.
6) Kesiswaan
: Johan Rudiansyah, S.Pd.
7) Kurikulum
: Lia Suaranti
c. Petugas Layanan Khusus
1) Penjaga Sekolah
: Darma Supriatna
2) Tukang Kebun
: Nana Supriatna
Yadi Irmayadi
3) Tenaga Kebersihan
: Nana Supriatna
Yadi Irmayadi
Dedi Ahmad Rosadi
4) Pengemudi
: 5) Pesuruh
: Ilah Warsilah
Dedi Ahmad Rosadi
14. Merekomendasikan kehadiran Pendamping Kepala TAS dari unsur guru untuk mendampingi Kepala
TAS dalam upaya percepatan keterbentukan sistem yang kondusif menimal satu tahun.
15. Merekomendasikan pengadaan kendaraan sekolah.
16. Disamping perlu Analisis Standar TAS perlu diinventarisir semua pekerjaan TAS untuk deskripsi tugas
dan fungsi masing-masing personil TAS.
17. Jika membangun RKB tidak menggunakan lahan kosong akan tetapi harus membangun bangunan
bertingkat (luas tanah sekitar 6.270 m2).
18. Merekomendasikan untuk penerimaan siswa baru kelas X sebaiknya 9 x 32 = 288 orang dengan
penembahan 2 RKB.
19. Aksesibilitas peyandang cacat belum tersedia sehingga sekolah belum bisa menerima siswa peyandang
cacat (lumpuh dan tuna netra).
20. Merekomendasikan pengadaan Ruang Lab. IPA terpisah (Biologi, Kimia dan Fisika) sesuai standar.
21. Merekomendasikan penambahan Jamban siswa, sehingga berjumlah 27 jamban untuk 27 x 32 = 864
siswa.
22. Merekomendasikan tenaga laboratorium dan tenaga perpustakaan sesuai dengan kualifikasi dan
kompetensi.
23. Perlu keterpaduan antara pengkaji standar tenaga laboratorium dan standar tenaga perpustakaan
dengan standar sapras.
24. Managerial laboratorium komputer disamakan dengan labaratorium yang lain (khususnya dalam hal
keuangan).
25. Penataan penggunaan ruangan perlu peninjauan lebih jauh.
2 dari 7
26. Merekomendasikan teknisi (Ihar Rahayu) dan laboran (Rena Sriyani Effendi) menangani semua
laboratorium (IPA, Komputer dan Bahasa) dengan sekretariat teknisi di laboratorium komputer
sedangkan laboran di laboratorium IPA.
27. Perlu sosialisasi fungsi dan peran perpustakaan.
28. Disamping perlu analisis standar perlu diinventarisasi semua pekerjaan terkait untuk kejelasan tugas
dan fungsinya.
29. Bidang garapan kesiswaan terdiri dari:
Penerimaan peserta didik
Orientasi peserta didik baru
Layanan konseling pada peserta didik
Ekstra dan ko-kurikuler untuk peserta didik
Pembinaan prestasi unggulan
Pelacakan pada alumni
Pembinaan OSIS dan unit kegiatan siswa
30. Konselor harus di bawah koordinasi kesiswaan.
31. Bidang garapan kurikulum terdiri dari:
Penyusunan KTSP
Penyusunan Kalender Pendidikan
Program Pembelajaran
Penilaian hasil belajar
Peraturan akademik
32. Pelaksanaan penyusunan KTSP merupakan tanggung jawab Wakasek Kurikulum.
33. Penyusunan KTSP terstruktur dalam kinerja Tim Pengembang Kurikulum dan hasilnya dapat
diujipublikan pada tingkat satuan pendidikan sebelum diusulkan untuk mendapat validasi dari Disdik
Kabupaten dan Disdik Propinsi.
34. Perlu disusun program pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan.
35. Perlu menetapkan kebijakan program secara tertulis mengenai sarana prasarana (kebijakan dimaksud
harus mengacu pada analisis kebutuhan).
36. Adanya pedoman pengelolaan biaya investasi dan operasional.
37. Diperlukan tata tertib pendidik, tata tertib tenaga kependidikan, tata tertib peserta didik dan kode etik
warga sekolah.
38. Transparansi pengelolaan pendidikan dan pengelolaan akademik.
39. Perlu disusun program pengawasan, pengelolaan pendidikan dan pengelolaan akademik serta
disosialisasikan.
40. Perlu dilakukan: evaluasi diri, evaluasi dan pengembangan KTSP, evaluasi pendayagunaan pendidik dan
tenaga kependidikan, dan akreditasi sekolah.
41. Wakasek harus memiliki kompetensi managerial.
42. Wakasek terdiri dari tiga bidang, yaitu bidang akademik/kurikulum, Sapras dan Kesiswaan, yang
masing-masing dapat ditangani lebih dari satu orang. Istilah asisten dipandang sudah tidak sesuai
dengan standar pengelolaan.
43. Wakasek bidang akademik/kurikulum direkomendasikan tiga orang, wakasek bidang kesiswaan tiga
orang (salah satunya dari unsur konselor) dan Wakasek Sapras dua orang.
44. Wakasek dipilih oleh dewan pendidik, tidak ditunjuk langsung oleh Kepala Sekolah.
3 dari 7
45. Periode wakasek sekurang-kurangnya satu tahun pelajaran atau boleh lebih dengan pertimbangan
masih memenuhi kelayakan. Pergantian personil wakasek tidak mesti secara bersama-sama, baik satu
bidang atau semua bidang.
46. Terdapat seorang guru atau tenaga kependidikan untuk layanan informasi dan pengaduan, semuanya
direkam dan didekomentasikan.
47. Setiap pelaksanaan kegiatan harus mengacu pada Prosedur Operasi Standar.
48. Layanan konseling untuk peserta didik harus ditangani secara profesional oleh konselor.
49. Untuk dapat diangkat sebagai konselor wajib memenuhi kualifikasi akademik dan kompetensi sesuai
standar sebagaimana Permen Diknas No. 27 Tahun 2008.
50. Direkomendasikan guru harus memenuhi kualifikasi akademik dan kompetensi sesuai standar
sebagaimana Permen Diknas No. 16 Tahun 2007.
51. Diperlukan sosialisasi standar kualifikasi akademik dan kompetensi untuk guru dan konselor.
52. Merekomendasikan pembinaan kesiswaan mengacu kepada standar sebagaimana Permen Diknas No.
39 Tahun 2008.
53. Menginventarisasi kegiatan-kegiatan pembinaan kesiswaan dengan estimasi biaya yang diperlukan
oleh Wakasek Kesiswaan.
54. Merekomendasikan penyusunan Draft Kurikulum SMAN 2 Majalengka (KTSP) Tahun Pelajaran
2011/2012 segera, dilanjutkan dengan uji publik (preview & revisi) dan diakhiri dengan finalisasi di
RAKER.
55. Merekomendasikan uji publik Draft KTSP tersebut selambat-lambatnya satu minggu sebelum RAKER.
56. Menyusun kalender akademik sesuai dengan Standar Isi dan disesuaikan dengan kebutuhan satuan
pendidikan (tidak menunggu kalender dari dinas).
57. Layanan konseling tidak masuk dalam struktur mata pelajaran atau muatan lokal, sehingga tidak
terjadwal dalam jadwal pelajaran, kecuali untuk kelas XII dikarenakan perlunya layanan informasi
pendidikan lanjutan.
58. Direkomendasikan bedah SKL yang dilakukan oleh TPK untuk bahan penyusunan KTSP.
59. Perlu bimbingan khusus penyusunan Silabus dan RPP.
60. Merekomendasikan jumlah siswa per rombongan belajar 32 orang dicapai secara bertahap mulai Kelas
X Tahun Pelajaran 2011/2012.
61. Merekomendasikan terpenuhinya beban kerja guru 24 jam.
62. Untuk optimalisasi pembelajaran berbasis TIK diperlukan pemasangan infokus tiap ruang kelas.
63. Diperlukan pengawasan proses pembelajaran yang terencana.
64. Merekomendasikan pelaksanaan penilaian sesuai dengan kententuan dan kebutuhan.
65. Pembiayaan sekolah terdiri dari:
Biaya investasi berupa investasi lahan dan selain lahan (peralatan, pengadaan kendaraan,
pembangunan RKB).
Biaya operasi berupa biaya operasi personalia dan non-personalia.
Bantuan biaya pendidikan (misal bantuan siswa dari keluarga miskin).
Beasiswa.
66. Merekomendasikan biaya operasi non-personalia berdasarkan standar biaya tahun 2009 (per siswa Rp
960.000,- dengan indeks 0,910) dengan mempertimbangkan angka inflasi tahun 2010 (6,3%) dan 2011
(5,3%) sebesar Rp 980.000,- per siswa per tahun, belum termasuk biaya-biaya program kemaslahatan
bagi peserta didik bidang kesiswaan dan kurikulum (antara lain: studi tour, pengayaan, try out).
67. Merekomendasikan penghonoran untuk honorer tenaga kependidikan sesuai dengan standar upah
yang berlaku di kabupaten Majalengka dengan memenuhi UMK sebesar Rp 763.000,- per bulan.
68. Perlu dikaji lebih lanjut dengan waktu yang cukup untuk PP No. 48 Tahun 2008.
4 dari 7
INVENTARISASI KEGIATAN
1.
2.
Seluruh jenis kegiatan persekolahan merupakan hasil kesepakatan bersama dan amanat RAKER,
semua unsur (komponen) sekolah harus terikat.
3.
Merekomendasikan Wakasek Kesiswaan untuk membuat POS Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB)
dan Masa Orientasi Peserta Didik Baru (MOPDB) Kelas X.
4.
MOPDB direkomendasikan selama satu minggu di minggu pertama tahun pelajaran (tanggal 18 23
Juli 2011), diselenggarakan indoor dan outdoor.
5.
MOPDB indoor merupakan bentuk orientasi untuk peserta didik baru kelas X sebagaimana yang biasa
diselenggarakan seperti tahun sebelumnya, sedangkan MOPDB outdoor merupakan kegiatan
pembinaan kepanduan (pramuka) di luar lingkungan sekolah dalam bentuk kemah (sebagai pengganti
5 dari 7
penyelenggaraan kemah akbar) yang ditangani oleh Wakasek Kesiswaan dibantu oleh Pembina
Ekstrakurikuler Pramuka.
6.
Merekomendasikan kepada Pembina Pramuka untuk menyusun Draft POS kegiatan kemah tersebut
yang terintegrasi dalam POS MOPDB yang disusun oleh Wakasek Kesiswaan yang selanjutnya diujipublikan (preview, revisi dan pemantapan) dan difinalisasi dalam kegiatan RAKER.
7.
8.
Optimalisasi kegiatan pembinaan ekstrakurikuler sangat perlu dilakukan, sehingga tidak memerlukan
latihan khusus yang menyita waktu banyak berakibat mengganggu KBM.
9.
Diperlukan suatu sistem pembinaan kesiswaan sebagai realisasi pengembangan diri untuk peserta
didik (baik pembinaan ekstrakurikuler maupun layanan konseling) secara terencana, terlaksana dan
terdokumentasikan.
PENDAPAT PENGAMAT
1.
Pada dasarnya pengamat menyetujui dan mendukung upaya pembenahan sistem baru di TU yang
kondusif.
2.
Hasil kajian segera ditindaklanjuti karena merupakan suatu kebutuhan dan disampaikan kepada
Kepala Sekolah.
3.
4.
Data base kepegawaian baik untuk pendidik maupun tenaga kependidikan ter-update dengan
siklus yang jelas.
5.
Dalam RAKER, 3 hal perlu dituntaskan, yaitu Kesadaran, Komitmen, dan Kerja. Hal ini merupakan
SIMPUL.
6.
7.
8.
9.
B.
Sangat mendukung kehadiran Pendamping Kepala TAS dari unsur guru dalam upaya percepatan
keterbentukan sistem administrasi persekolahan yang terintegrasi dan kondusif, minimal satu
tahun.
2.
Membangun dua Ruang Kelas Baru (RKB) di atas bangunan yang sudah ada.
3.
Perlu renovasi ruang kelas yang tidak nyaman dalam proses belajar mengajar.
4.
6 dari 7
5.
Pengelolaan Laboratorium Komputer disamakan dengan pengelolaan laboratorium yang lain dan
penghonoran guru TIK disamakan dengan guru mata pelajaran lainnya.
6.
Peninjauan ulang terhadap honor tenaga honorarium, minimal disesuaikan dengan UMR
Kabupaten Majalengka dan memperhatikan lamanya bekerja di SMAN 2 Majalengka.
7.
Perlu adanya sosialisasi fungsi dan peranan perpustakaan di bawah tanggung jawab Kepala
Perpustakaan.
8.
9.
10. Badan kehormatan sebaiknya diganti dengan nama Dewan Pertimbangan Kebijakan Pendidikan
(DPKP) SMAN 2 Majalengka.
11. Wakasek kurikulum menyambut baik atas kegiatan yang dilakukan panitia program RSSN III.
12. Perlu dilakukan: membangun pemahaman dan menghilangkan terlebih dahulu mispersefsi
terhadap hasil kajian.
13. Hasil RAKER merupakan kebijakan pokok kelembagaan.
Hasil kajian dan pertimbangan pada pleno workshop menjadi dasar penyusunan Draft RKAS SMAN 2
Majalengka Tahun Pelajaran 2011/2012 sebagaimana terlampir.
Ttd
Drs. Gunawan Wibisana
NIP. 19600709 198603 1 009
Ttd
Drs. Rd. Sulaeman G.
NIP. 19640719 199103 1 006
7 dari 7
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, berkat rahmat Allah SWT kami warga SMA Negeri 2 Majalengka telah dapat
menyusun Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) untuk Tahun Pelajaran 2011/2012
yang dilakukan oleh semua unsur yang ada di SMA Negeri 2 Majalengka sesuai dengan tugas
dan fungsinya masing-masing.
RKAS ini disusun sebagai dasar dan acuan dalam pelaksanaan semua kegiatan di SMA Negeri 2
Majalengka, sehingga mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, menuju pencapaian
Standar Nasional Pendidikan seperti yang disyaratkan dalam PP Nomor 19 Tahun 2005.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh
pendidik dan tenaga kependidikan, serta Komite Sekolah dan pihak lain, yang telah membantu
penyusunan RKAS ini.
Kami menyadari bahwa RKAS ini masih jauh dari sempurna, sehingga kritik dan saran yang
sifatnya membangun demi perbaikan di masa yang akan datang sangat kami harapkan.
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
ii
Daftar Isi
iii
Lembar Pengesahan
iv
Data Sekolah
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Visi
C. Misi
D. Tujuan
11
Lampiran
12
iii
LEMBAR PENGESAHAN
Rencana Kegiatan dan Anggaran SMA Negeri 2 Majalengka Tahun Pelajaran 2011/2012
disusun oleh Tim Kerja SMA Negeri 2 Majalengka berdasarkan
hasil persetujuan Rapat Dewan Pendidik dan pertimbangan Komite SMA Negeri 2 Majalengka
serta disyahkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Majalengka untuk dilaksanakan dengan
penuh tanggung jawab.
Mempertimbangkan
Komite Sekolah,
Menetapkan
Kepala Sekolah,
Mensyahkan
Kepala Dinas Pendidikan,
Memverifikasi
Pengawas Pembina,
iv
DATA SEKOLAH
Nama Sekolah
NSS
301102601822
NPSN
20213889
Alamat Sekolah
Kelurahan
Majalengka Kulon
Kecamatan
Majalengka
Kabupaten
Majalengka
Propinsi
Jawa Barat
Kode Pos
45418
Telepon
(0233) 281049
Fax
(0233) 284556
Website
smandaka.siap-sekolah.com
kurikulumsmandaka@yahoo.com
NIP
195109201978031002
Nama Bank
Alamat Bank
Nomor Rekening
0163100209815
Atas Nama
NPWP
00.187.817.2-438.000
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Visi reformasi pembangunan dan kehidupan nasional tertera dalam garis-garis besar haluan
negara yakni terwujudnya masyarakat Indonesia yang damai, demokratis, berkeadilan,
berdaya saing, maju dan sejahtera dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia
yang didukung oleh manusia Indonesia yang sehat, mandiri, beriman, bertaqwa, berakhlaq
mulia, cinta tanah air, berkesadaran hukum dan lingkungan, menguasai ilmu pengetahuan
dan teknologi, memiliki etos kerja yang tinggi, serta berdisiplin. Perwujudan masyarakat
berkualitas tersebut menjadi tanggungjawab pendidikan, terutama dalam mempersiapkan
peserta didik menjadi subjek yang makin berperan menampilkan keunggulan dirinya yang
tangguh, kreatif, mandiri dan profesional pada bidangnya masing-masing.
Dalam kepentingan inilah pemerintah mengangkat gagasan perlu adanya kebijakan
pendidikan yang berbasis pada masyarakat luas dengan orientasi kecakapan untuk hidup.
Pendidikan yang berorientasi pada kecakapan atau keterampilan hidup, memberikan
kesempatan kepada setiap anak untuk meningkatkan potensinya dan bahkan memberikan
peluang pada anak untuk memperoleh bekal keahlian/keterampilan yang dapat dijadikan
sebagai sumber penghidupan. Untuk mencapai kondisi tersebut, sekolah dituntut untuk
mampu memberikan pelayanan pembelajaran yang berkualitas kepada peserta didik dan
mampu memberikan layanan yang memuaskan kepada guru, konselor, tenaga administrasi
sekolah, tenaga perpustakaan, tenaga laboratorium, orang tua peserta didik dan
komponen sekolah lainnya.
Sekolah akan berfungsi dengan baik dan benar apabila setiap kegiatan direncanakan
dengan matang, dilaksanakan dan dikelola dengan baik, serta selalu dikontrol dan
dilakukan evaluasi dan supervisi yang berkesinambungan. Dengan demikian semua program
dan rencana dapat dilaksanakan dan diukur sampai dimana keberhasilan atau kendala apa
yang dihadapi dalam mencapai hasil yang diinginkan. Selain itu, fungsi sekolah sebagai
unit pelayanan teknis harus dapat melakukan pelayanan prima terhadap peserta didik dan
Draft RKAS ini bahan finalisasi dalam Raker Senin, 27 Juni 2011
orang tua, serta masyarakat, melalui berbagai kegiatan sebagai proses pembelajaran.
Proses pembelajaran yang baik memerlukan personel, sarana dan prasarana, pembiayaan,
dan dukungan yang memadai, sehingga diharapkan dapat memberikan pelayanan sesuai
dengan kebutuhan warga sekolah maupun masyarakat di luar sekolah yang dilayaninya
guna menghadapi persaingan global dan tantangan pendidikan di masa depan.
Personel sekolah sebagai pengelola pendidikan yang menekankan dan mengutamakan
kemandirian dan kreativitas peserta didik hingga dapat membangun dirinya menuju masa
depan yang lebih baik.
Oleh karena itu, dalam hal ini SMA Negeri 2 Majalengka dalam Tahun Pelajaran 2011/2012
mencoba mewujudkan idealisme tersebut sesuai dengan tantangan, peluang sekaligus
potensi dasar yang dimiliki, baik bersumber dari kondisi lingkungan yang ada pada sekitar
tempat tinggal peserta didik dan sekolah, maupun kondisi sumber daya pada SMA Negeri 2
Majalengka itu sendiri. Perwujudan idealisme tersebut berupa peningkatan mutu
pendidikan melalui berbagai program dan kegiatan serta pembiayaan yang dituangkan
dalam Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) maupun Rencana Kegiatan dan Anggaran
Sekolah (RKAS).
RKAS merupakan rencana dan kegiatan, serta pembiayaan yang merupakan hasil
musyawarah dan disusun berdasarkan skala prioritas dari hasil analisis kesenjangan antara
kondisi riil dan kondisi yang ingin dicapai sekolah dalam jangka waktu satu tahun.
C. MISI
Draft RKAS ini bahan finalisasi dalam Raker Senin, 27 Juni 2011
5. Menanamkan dan memelihara sikap disiplin dan tanggung jawab kepada seluruh civitas
akademika SMAN 2 Majalengka.
D. TUJUAN SEKOLAH
1. Meningkatkan rata-rata nilai mata pelajaran yang di-UN-kan dan yang di-US-kan;
2. Mentargetkan persentase kelululusan peserta didik 100 % yang berkualitas dan berdaya
saing;
3. Meningkatkan persentase lulusan yang melanjutkan ke perguruan tinggi;
4. Membekali peserta didik dengan kecakapan hidup untuk memasuki dunia kerja;
5. Meningkatkan potensi peserta didik agar berakhlak mulia, beriman, dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa;
6. Meningkatkan
peran
rumpun
guru
mata
pelajaran
dalam
penyusunan
dan
Draft RKAS ini bahan finalisasi dalam Raker Senin, 27 Juni 2011
13. Dapat melaksanakan penilaian hasil belajar peserta didik yang didasarkan pada
prinsip-prinsip
kesahihan,
objektif,
adil,
terpadu,
terbuka,
menyeluruh
dan
Draft RKAS ini bahan finalisasi dalam Raker Senin, 27 Juni 2011
BAB II
RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN SEKOLAH
Draft RKAS ini bahan finalisasi dalam Raker Senin, 27 Juni 2011
Draft RKAS ini bahan finalisasi dalam Raker Senin, 27 Juni 2011
Draft RKAS ini bahan finalisasi dalam Raker Senin, 27 Juni 2011
A. PENDAPATAN
I Dana dari pemerintah
1 Gaji dan tunjangan profesi (APBN)
2 BOMM
3 BKMM
II Dana Sumbangan Pendidikan Swadaya Masyarakat
1 DSP Bulanan Kelas XII (320 orang @175.000)
2 DSP Bulanan Kelas XI (330 orang @175.000)
III Pendapatan Lain yang sah dan tidak mengikat
1 Kontribusi Pedagang di Link. Sekolah
2 Kontribusi dari KOPSIS
3 Kontribusi KOPGUR
JUMLAH PENDAPATAN
Rp
Rp
Rp
2.701.620.000
67.500.000
56.160.000
Rp
Rp
672.000.000
693.000.000
Rp
Rp
Rp
Rp
3.000.000
10.000.000
6.300.000
4.209.580.000
B. BIAYA
I BIAYA INVESTASI
1 Pembangunan 2 RKB
2 Pengadaan Kendaraan Sekolah
3 Pembangunan Penambahan WC Siswa
4 Pengadaan Kipas Tiap Ruang Kelas
5 Pengadaan Penambahan LCD Proyektor (10 unit)
6 Pengadaan Penambahan Laptop (2 unit)
II BIAYA OPERASI
1 Biaya Operasi Personalia
2 Biaya Operasi Non Personalia
III BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN
IV BEASISWA (untuk Peserta Didik Berprestasi)
JUMLAH BIAYA
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
320.000.000
160.000.000
31.946.000
20.000.000
60.000.000
8.000.000
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
3.580.774.000
1.125.600.000
213.060.000
15.000.000
5.534.380.000
C. REKAPITULASI
- PENDAPATAN
- BIAYA
KEKURANGAN
Rp
Rp
Rp
4.209.580.000
5.534.380.000
1.324.800.000
Rp
Rp
Rp
720.000.000
604.800.000
1.324.800.000
Draft RKAS ini bahan finalisasi dalam Raker Senin, 27 Juni 2011
8
25
24
1
6
3
1
1050
939
1
1
1
2
1
1
4
8
0
1
3
1
1
= Rp
2.701.620.000
96.600.000
43.200.000
36.000.000
34.560.000
4.800.000
5.760.000
4.320.000
1.440.000
403.200.000
33.804.000
5.400.000
5.400.000
4.800.000
9.600.000
3.960.000
3.960.000
orang
orang
orang
orang
orang
orang
orang
jampel
siswa
orang
orang
orang
orang
orang
orang
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
Rp 8.050.000 X 12 bulan = Rp
Rp
450.000 X 12 bulan = Rp
Rp
120.000 X 12 bulan = Rp
Rp
120.000 X 12 bulan = Rp
Rp
400.000 X 12 bulan = Rp
Rp
80.000 X 12 bulan = Rp
Rp
120.000 X 12 bulan = Rp
Rp
120.000 X 12 bulan = Rp
Rp
32.000 X 12 bulan = Rp
Rp
3.000 X 12 bulan = Rp
Rp
450.000 X 12 bulan = Rp
Rp
450.000 X 12 bulan = Rp
Rp
400.000 X 12 bulan = Rp
Rp
400.000 X 12 bulan = Rp
Rp
330.000 X 12 bulan = Rp
Rp
330.000 X 12 bulan = Rp
orang
orang
orang
orang
orang
orang
orang
X
X
X
X
X
X
X
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
1 orang
1 orang
95 orang
X Rp
X Rp
X Rp
500.000
600.000
700.000
800.000
300.000
400.000
250.000
X
X
X
X
X
X
X
12
12
12
12
12
12
12
bulan
bulan
bulan
bulan
bulan
bulan
bulan
=
=
=
=
=
=
=
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
24.000.000
57.600.000
9.600.000
10.800.000
4.800.000
3.000.000
500.000 X 12 bulan = Rp
400.000 X 12 bulan = Rp
650.000
= Rp
= Rp
6.000.000
4.800.000
61.750.000
3.580.774.000
Draft RKAS ini bahan finalisasi dalam Raker Senin, 27 Juni 2011
10% X Rp 1.125.600.000 = Rp
10% X Rp 1.125.600.000 = Rp
20% X Rp 1.125.600.000 = Rp
7% X Rp 1.125.600.000 = Rp
7% X Rp 1.125.600.000 = Rp
5% X Rp 1.125.600.000 = Rp
12,5% X Rp 1.125.600.000 = Rp
27,2% X Rp 1.125.600.000 = Rp
1% X Rp 1.125.600.000 = Rp
0,3% X Rp 1.125.600.000 = Rp
= Rp
112.560.000
112.560.000
225.120.000
78.792.000
78.792.000
56.280.000
140.700.000
306.163.200
11.256.000
3.376.800
1.125.600.000
10
Bab III
PENUTUP
Demikianlah Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah ini kami susun sebagai acuan dan
dasar dalam pelaksanaan program dan kegiatan sekolah, serta pembiayaannya agar proses
pendidikan di sekolah kami berjalan lancar.
Besar harapan kami, semua pihak akan berkontribusi memberikan dukungan bagi terwujudnya
SMA Negeri 2 Majalengka dengan visi yang telah dirumuskan
kegiatan yang telah dijabarkan dalam RKAS ini. Semua kegiatan tersebut dirancang
berdasarkan kesenjangan kondisi riil sekolah dengan kondisi yang ditargetkan sesuai dengan
sasaran sekolah yang diwujudkan pada tahun pelajaran ini.
Mudah-mudahan dengan adanya RKAS ini menjadi control bagi kami, terutama dalam
pengukuran kinerja dan hasil capaian sekolah dalam memenuhi tuntutan 8 (delapan) Standar
Nasional Pendidikan.
Draft RKAS ini bahan finalisasi dalam Raker Senin, 27 Juni 2011
11
Lampiran lampiran:
1. Fotocopy surat keputusan pendirian sekolah
2. Fotocopy surat keputusan pembentukan Komite Sekolah
3. Fotocopy surat keputusan pengangkatan Kepala Sekolah
4. Data sekolah mengacu pada Lembar Identitas Sekolah/Madrasah (LI-SM)
5. Surat Keputusan Kepala Sekolah tentang Tim Kerja Sekolah
6. Dokumen Draft (awal, preview dan finalisasi) RKAS
7. Resume Analisis SNP dan Ketentuan Lainnya
8. Analisis Konteks
Draft RKAS ini bahan finalisasi dalam Raker Senin, 27 Juni 2011
12
Nama Guru
H. W. Ali Wardoyo, S.Pd.
Dra. N. Djadja
Dra. Hj. Deden K.
Drs. A. Dimyati
Drs. Sirman Basyar K.
Dra. Ii Ma'rifah
Drs. Momon Rismana
Drs. Gunawan Wibisana
Drs. Kuswara
Drs. Nono Sudarmono, M.Pd.
Wahyu Apraja, BA.
Yeti Mariawati, S.Pd.
Drs. Rosyidi
Intan Sri Tiomina, S.Pd.
Dra. Ela Nurlaela
Drs. Rd. Sulaeman G.
Drs. Barmadi Suhan
Nana Daryana, S.Pd, M.M.Pd.
Neni Nurul Fauziani, S.Pd.
Djunaedi, S.Pd.
Dati Daryati, S.Pd.
Yeni Apriliani, S.Pd, M.Pd.
Dra. Mimin Mintarsih
Sahmudin, S.Pd.
Hj. Titi Herliawati, S.Pd.
Ridwan Effendi
Yaya Warlia, S.Pd.
Amsorudin, S.Pd.
Drs. Ahmad Ibrohim
Drs. Ade Setiaan, M.Pd.
Asep Yanto H, S.Pd.
Setiasih, S.Pd.
Agus Hermawan, S.Pd.
Rd. Agung Dzulrijadin, S.Pd.
Sri Sumarni, S.Pd.
Toto Suriawijaya
Dewi Gania, S.Pd.
Cut Fitriani, S.Pd.
Diding Wahyudin, S.Pd.
Enjen Jaelani, S.Pd.
Yuyun Yuliawati, S.Pd.
Nurrela Kurniasih, S.Pd.
Ade Faturrachman, S.Pd.
Evi Sri Mulyani, S.T.
Een Enoh Kariyawati, S.Pd.
Budi Nurmihadi, S.Pd.
Nanto Kurnianto, S.Pd.
Hendra, S.E.
Keterangan
No.
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
Nama Guru
Nursintayati, S.Pd.
Helmi Gustaviana, S.Kom.
Rinrin Khoerin Nisa, S.Pd.
Desy Rustiani Dewi, S.S.
Endah Retno H, S.Pd.
Dra. Hermin Ruliati
Koswara, S.Sos.
Pipin Hijrotul A, S.Pd.
Aan Usmairin, S.Sos.
Tuti Tursilah, S.Pd.I.
Keterangan
No.
1
2
3
4
Nama Konselor
Tasim Mulyana, BA.
Casdim, S.Pd.
Ani Irania, S.Pd.
Dede Rudiana, S.Pd.
Keterangan
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Nama TAS
Euis Amiaty
Ajep Jedi A.A.
Suhyar Sopandi
Dede Herayati
Juju Juartini
Neny Nurryani, A.Md.
Lia Suarantri, A.P.
Johan Rudiansah, S.Pd.
Azis Nugraha, S.S.
Uman
Ilah Warsilah
Darma Supriatna
Nana Supriatna
Yadi Irmayadi
Dedi Ahmad Rosadi
Keterangan
Keterangan
Keterangan
No.
1
2
3
4
5
Keterangan