Disusun oleh :
1. Candra Pribadi
(11600008)
2. Lulu Tarabedita
(11600010)
3. Fitriani N.
(11600017)
4. Faridatul Lail
(11600024)
5. Ahmad Jarifin
(11600048)
6. Susilo Nugroho
(11600058)
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
yaitu
bersyarat
dapat
dihilangkan
dengan
melakukan
3. Pemilahan (discrimination)
Diskriminasi
individu
berkenaan
dapat
membedakan
atau
adalah
pembentukan
kebiasaan
dengan
cara
terhadap syarat-syarat
tertentu
yang dialaminya
dalam
kehidupannya.
Salah satu konsep yang berkaitan dengan eksperimen Pavlov
adalah pemberian tanda, stimulus dan respons yang tidak dikondisikan
sebagai hasil proses instingtual, sedangkan hubungan dikondisikan
disebabkan latihan. Latihan menyebabkan perubahan tingkah laku,
terutama perubahan neuron atau sel-sel syaraf. Oleh karena itu, wajar jika
Paplov disebut Neurobehaviorist karena menyatakan bahwa interaksi
antara stimulus dan respons terjadi melalui proses neural. Sementara
belajar yang dilakukan manusia, yang ada bukan hanya tanda, tetapi juga
simbol. Demikian pula dalam hal belajar, manusia tidak hanya mengenal
latihan, tetapi juga belajar (dengan konsep lain). Konsep simbol dalam
Pavlov
awalnya
tidak
bertujuan
masuk akal. Hal yang sama juga dialami masyarakat phobia polisi,
atau pasien, tentang perawat.
Tetapi tanggapan positif dapat dibangun secara sederhana untuk
mengkondisikan stimulus. Jika seorang guru memuji seorang siswa
maka akan menimbulkan hal positif baginya, bahkan ketika dia tidak
lagi dipuji. Pada akhirnya, proses ini dapat membangun hubungan baik
di kelas. Hal yang sama untuk polisi, perawat, atau orang yang bekerja
dengan orang-orang: stimuli yang dapat dipercaya menimbulkan hal
positif tanggapan tersebut dapat dikondisikan untuk lain. Penggantian
stimulus dapat membantu bahkan pada pelajaran tertentu yang tidak
berisi unsur perasaan. Pengaruh tersebut tidak memerlukan refleks
sebagai titik awal.
pada
kerjasama
dan
kompetisi
b. Membantu siswa mengatasi secara bebas dan sukses situasisituasi yang mencemaskan atau menekan, misalnya:
1) Mendorong siswa yang pemalu untuk mengajarkaan
siswa lain cara memahami materi pelajaran;
2) Membuat tahap jangka pendek untuk mencapai tujuan
jangka panjang, misalnya dengaan memberikan tes
harian, mingguan, agar siswa dapat menyimpaan apa
yang dipelajari dengan baik;
3) Jika siswa takut berbicara di depan kelas, mintalah
siswa untuk membacakan sebuah laaporan di depan
kelompok kecil sambil duduk di tempat, kemudian
berikutnya dengan berdiri. Setelah dia terbiasa,
kemudian mintalah ia untuk membaca laporan di
depaan seluruh murid di kelas.
c. Membantu siswa untuk mengenal perbedaan dan persamaan
terhadap situasi-situasi sehingga mereka dapat membedakan
dan menggeneralisasikan secara tepat. Misalnya, dengan:
tetapi
aman
daan
dapat
menerima
kompetisi
secara
individual,
yang
mungkin
akan
adalah
membuat
kegiatan
membaca
menjadi
BAB III
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Atkinson, Rita L, Richard C. Atkinson dan Ernest Hilgard. 1997. Pengantar Edisi
Kedelapan. Jakarta : Erlangga
Hergenhan, B.R., Matthew H. Olson. 1997. An Introduction To Theories Of
Learning Fifth Edition. United States of America : Prentice-Hall
International. Inc.
Iskandar. 2009. Psikologi Pendidikan : Sebuah Orientasi Baru. Ciputat : Gaung
Persada Press.
W. Santrock, John. 2007. Perkembangan Anak Edisi Kesebelas. Jakarta :
Erlangga