Case HEG Print 29 Des
Case HEG Print 29 Des
Disusun oleh :
J500090003
KEPANITERAAN KLINIK
ILMU PENYAKIT OBSTETRI DAN GINEKOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
2014
CASE REPORT
Telah disetujui dan disahkan oleh Tim Pembimbing Stase Ilmu Penyakit Obstetri
dan Ginekologi Bagian Program Pendidikan Profesi Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Pembimbing:
Dr. dr. Jaya Massa, Sp.OG (K) FM
(..................................)
Dipresentasikan dihadapan:
Dr. dr. Jaya Massa, Sp.OG (K) FM
(..................................)
(.................................)
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. HIPEREMESIS GRAVIDARUM
1. Definisi
Hiperemesis gravidarum adalah keadaan dimana penderita mual dan
muntah berlebihan, lebih dari 10 kali dalam 24 jam atau setiap saat,
sehingga menggganggu kesehatan dan pekerjaan sehari hari (Arief,
2009). Hiperemesis grvidarum adalah muntah yang berlebihan atau tidak
terkendali selama masa kehamilan yang menyebabkan dehidrasi,
ketidakseimbangan elektrolit atau kekurangan nutrisi dan kehilangan
berat badan (Lowdermik, 2004). Hiperemesis gravidarum adalah kondisi
mual dan muntah yang berat selama kehamilan, yang terjadi pada 1 %-2
% dari semua kehamilan atau 1-20 pasien per 1000 kehamilan (Seng et
al., 2013).
2. Etiologi
Hiperemesis gravidarum atau mual dan muntah yang dirasakan ibu
hamil belum diketahui penyebabnya secara pasti, tetapi terdapat beberapa
teori yang mengajukan keterlibatan faktor-faktor biologis, sosial dan
psikologis. Faktor biologis yang paling berperan adalah perubahan kadar
hormon selama kehamilan . Teori yang dikemukakan untuk menjelaskan
patogenesis hiperemesis gravidarum yaitu teori faktor endokrin dan
faktor non endokrin. Faktor endokrin antara lain Human Chorionic
Gonodotrophin, estrogen, progesteron, Thyroid Stimulating Hormone,
Adrenocorticotropine Hormone, human Growth Hormone, prolactin dan
leptin. Faktor non endokrin antara lain immunologi, disfungsi
gastrointestinal, infeksi Helicobacter pylori, kelainan enzym metabolik,
defisiensi nutrisi, anatomi dan psikologis (Gunawan et al., 2011).
3. Faktor risiko
Hiperemesis gravidarum memiliki beberapa faktor risiko yang dapat
meningkatkan angka kejadiannya antara lain yaitu :
a.
b.
kehamilan multipel
c.
penyakit trofoblastik
d.
nuliparitas
e.
merokok
(Gunawan et al., 2011).
4. Klasifikasi
Hiperemesis gravidarum tingkat I ditandai oleh muntah yang terusmenerus disertai dengan penurunan nafsu makan dan minum, berat badan
menurun dan nyeri epigastrium, pasien awalnya memuntahkan makanan
kemudian lendir beserta sedikit cairan empedu dan dapat keluar darah
jika keluhan muntah terus berlanjut, frekuensi nadi meningkat sampai
100 kali per menit dan tekanan darah sistolik menurun. Dehidrasi juga
dapat ditemui pada hiperemesis gravidarum yang ditandai dengan mata
cekung, lidah kering, penurunan turgor kulit dan penurunan jumlah urin
(Gunawan et al., 2011).
5. Patofisiologi
Muntah adalah suatu cara dimana saluran cerna bagian atas
membuang isinya bila terjadi iritasi, rangsangan atau tegangan yang
human
mekanismenya
belum
jelas.
Hiperemesis
gravidarum
6. Diagnosis
hiperemesis
gravidarum.
Penyakit
gastrointestinal,
7. Tatalaksana
a. Tata Laksana Hiperemesis Gravidarum Tingkat I
Rehidrasi
dan
penghentian
makanan
peroral
adalah
sebagai
terapi
tambahan
(Mochtar,
1998).
8. Komplikasi
Hiperemesis gravidarum tingkat I akan menyebabkan terjadinya
penyulit seperti ketonuria, dehidrasi, hipokalemia dan penurunan berat
badan lebih dari 3 kg atau 5% berat badan (Gunawan, 2011). Berat badan
menurun, dehidrasi, asidosis akibat dari gizi buruk, alkalosis akibat dari
muntah-muntah,
hipokalemia,
kelemahan
otot,
kelainan
10
BAB III
STATUS PENDERITA
I.
II.
IDENTITAS PASIEN
Nama
: Ny. S
Umur
: 22 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Pekerjaan
Alamat
: Jaten, Karanganyar
Agama
: Islam
Status Perkawinan
: Menikah
Lama Perkawinan
: 2 tahun
Tanggal pemeriksaan
: 11 desember 2014
ANAMNESIS
Keluhan Utama : pasien mengeluh mual dan muntah setiap makan dan
minum
Riwayat Penyakit Sekarang
HMRS
Pasien seorang wanita, usia 22 tahun, G2P1A0 datang ke Ponek
RSUD Karanganyar dengan keluhan mual dan muntah yang dirasakan
sejak 2 minggu SMRS. Pasien mengalami muntah sebanyak > 5x dalam
sehari berupa makanan yang dimakan dan cairan berwarna kekuningan
dan tidak terdapat darah, keluhan ini memberat sejak 1 hari SMRS.
Pasien mengatakan mual dan muntah dialami setelah makan, minum,
setiap mencium bau makanan pasien merasa mual dan keluhan ini
memburuk saat pagi hari. Pasien mengatakan mual dan muntah
menyebabkan pasien merasa lemas, pusing, tidak nafsu makan dan tidak
dapat beraktivitas seperti biasanya.
Pasien juga merasa bibir dan lidah terasa kering serta mengeluh
perut pasien di sebelah ulu hati terasa nyeri. Pasien merasakan mual
11
: disangkal
Riwayat Hipertensi
: disangkal
Riwayat Asma/alergi
: disangkal
: disangkal
Riwayat Keputihan
: disangkal
Riwayat Menstruasi
Menarche
: 14 tahun
Siklus haid
: 28 hari
Lama haid
: 9 hari
Riwayat Perkawinan
Jumlah perkawinan
: 1 kali
: 1 tahun
Riwayat Kehamilan
G2P1A0
HPMT
: 10 Oktober 2014
HPL
: 17 Agustus 2015
Usia Kehamilan
: 8 minggu +3
12
tidur(-),
mengantuk
yang
- Sistem Respirasi
- Sistem reproduksi
- Sistem Integumen
13
2. Vital sign :
Tekanan Darah
: 110/70mmHg
Nadi
: 96 x/mnt
Respirasi
: 20 x/mnt
: 36,7C
3.
Keadaan umum
: Baik
4.
Kesadaran
B. Status Generalis
1. Kepala
2. Kulit
3. Mata
4. Hidung
5. Telinga
6. Mulut
7. Leher
8. Dada
Jantung :
- Inspeksi
-
Palpasi
- Perkusi
- Auskultasi
14
Paru :
-
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Abdomen :
-
Inspeksi
Auskultasi
: Peristaltik dbn
Perkusi
Palpasi
Ekstremitas :
-
Inferior
V.
Tidak dilakukan
Hasil
1.
Leukosit
7,39 x 103
5000-11.000
2.
Eritrosit
4,68
4.000.000-5.000.000
3.
Hemoglobin
13,1
12 18
4.
Platelet
236000
150.000-400.000
HCT
35,2
15
6.
HBsAg
PP test : positif
2.
ANAMNESIS:
a.
b.
PEMERIKSAAN FISIK
a. Vital sign didapatkan Tekanan Darah 110/70mmHg, nadi 92
x/menit, respirasi 20 x/menit suhu 36,7oC.
b. Abdomen : TFU belum terapa, Nyeri tekan suprapubik (-), nyeri
ulu hati (+)
3.
PEMERIKSAANVAGINAL TOUCHER
Tidak dilakukan
4.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium :Dalam batas normal
PP test
: positif
VIII. PENATALAKSANAAN
-
USG
Rehidrasi
IX. PROGNOSIS
Dubia ad bonam
16
BAB IV
ANALISA KASUS
karena
pengaruh
hormon
HCG
(human
chorionic
17
psikis
yang biasanya
menjadi
faktor
predisposisi
yang
18
mata cekung, lidah kering, penurunan turgor kulit dan penurunan jumlah
urin.
Pasien ini juga telah terjadi pemecahan cadangan karbohidrat dan
lemak yang digunakan untuk keperluan energi karena tidak adanya
asupan yang masuk ke dalam tubuh, sehingga akan mengakibatkan cepat
merasa lelah, lemah, lesu, pusing, tidak berenergi dan dapat mengganggu
aktivitas sehari-hari seperti biasa. Pasien mengaku mengalami penurunan
berat badan dari 50 kg menjadi 48 kg sejak keluhan mual dan muntah
muncul. Pasien mengalami penurunan berat badan ini karena asupan
nutrisi yang menurun.
Pasien mengalami menstruasi terakhir sekitar dua bulan yang lalu.
Pasien tidak merasakan demam, buang air kecil dan buang air besar
dalam batas normal. Vital sign dalam batas normal yang didapatkan
tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 92x/menit, respirasi 18x/menit, dan
suhu 36,7oC.
Pasien ini diberikan rehidrasi dan penghentian makanan peroral
sebagai
penatalaksanaan
utama
hiperemesis
gravidarum.
Pasien
19
DAFTAR PUSTAKA
Gunawan, K., manengkei, Paul S.K., Ocviyanti, D.,2011. Diagnosis dan T ata
Laksana Hiperemesis Gravidarum. Departemen Obstetri Ginekologi,
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Rumah Sakit Umum Pusat
Cipto Mangunkusumo. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia,
Jakarta. J Indon Med Assoc, Volum: 61, Nomor: 11.
Magnus, P., et al. 2012. Hyperemesis gravidarum in the Medical Birth Registry
of Norwaya validity study. Norway.
Mochtar, R., 1998. Hiperemesis Gravidarum dalam Sinopsis Obstetri. Edisi 2.
Cetakam pertama. EGC. Jakarta.
Piwko, C., et al., 2013. ECONOMIC BURDEN OF NAUSEA AND VOMITING
OF PREGNANCY IN THE US. University of Toronto, Toronto, ON,
Canada.
Seng, J., et al., 2013. Exploring dissociation and oxytocin as pathways between
trauma exposure and trauma-related hyperemesis gravidarum: a test-ofconcept pilot. J Trauma Dissociation. Department of Obstetrics &
Gynecology, Univesity of Michigan.
Wibowo, B., Soejono, A., 2005. Hiperemesis Gravidarum dalam Ilmu
Kebidanan. Edisi ketiga. Cetakan letujuh. Jakarta. Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawihardjo.
Wiknjosastro, Hanifa. Prof.dr. DSOG. Ilmu Kebidanan, yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawihardjo. Jakarta. 2007 : 302-312
20