PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini antara lain :
a.
b.
c.
BAB II
LANDASAN TEORI
Dip : sudut kemiringan yang dibentuk oleh bidang miring dengan bidang
horizontal yang diukur tegak lurus strike.
Dip direction : arah tegak lurus jurus yang sesuai dengan arah miringnya
bidang yang bersangkutan diukur dari arah utara.
Strike/jurus dibaca azimutnya yaitu 2450 dari arh utara (N) ke arah timur (E)
Strike/jurus dihitung 700 dari arah utara (N) ke arah barat (W) atau dari arah
selatan (S) ke arah timur (E). Kwadran dari arah kemiringan harus ditentukan
(S atau SW), apabila akan dinyatakan sebagai besaran kemiringan dan arah
kemiringan, bidang ini akan dinyatakan 200, S 200 W.
2.1.1. Lipatan
Lipatan adalah hasil perubahan bentuk atau volume dari suatu bahan yang
ditunjukkan sebagai lengkungan atau kumpulan lengkungan pada unsur garis atau
bidang dalam bahan tersebut. Unsur bidang yang disertakan umumnya bidang
perlapisan (Hansen, 1971, dalam Ragan, 1973, hal.50).
Secara umum, jenis-jenis lipatan yang terpenting adalah sebagai berikut :
a.
b.
Sinklin yaitu lipatan yang kedua sayapnya mempunyai arah kemiringan yang
menuju ke satu arah yang sama.
2.1.2. Kekar
Kekar (joint) adalah rekahan pada batuan yang belum mengalami pergeseran.
Dari hasil eksperimen dengan memberi gaya pada contoh batuan akan diperoleh
retakan (fracture) yang menyudut lancip dengan arah gaya kompresi yang tidak
pernah melebihi 450, umumnya sekitar 300, tergantung sudut geser dalam dari
batuan. Terbentuk juga retakan lain yang searah dengan gaya kompresi, disebut
extension fracture dan tegak lurus gaya kompresi disebut release fracture.
Pola kekar secara umum terdiri dari pola kekar sistematik dan pola kekar
non-sistematik :
a.
b.
2.1.3. Sesar/Patahan
Patahan merupakan diskontinuitas memanjang dengan teramati perpindahan
posisi. Secara umum patahan membentuk set-set diskontinuitas paralel atau subparalel memanjang, atau disebut juga zona patahan.(Pluijm & Marshak, 2004;
Davis, 1984; Twiss & Moores, 2007; Jaeger et al., 2007; Giani, 1992; dan Wyllie
& Mah, 2004).
Secara umum, sesar dibagi menjadi tiga macam antara lain :
a.
Sesar normal yaitu sesar jika blok hangging wall relatif turun terhadap foot
wallnya. Atau blok foot wall relatif naik terhadap hangging wallnya.
b.
Sesar naik yaitu sesar jika blok hangging wall relatif naik terhadap foot
wallnya. Atau blok foot wall relatif turun terhadap hangging wallnya.
c.
Sesar mendatar Merupakan sesar yang kedua blok sesarnya bergerak secara
horizontal dengan arah yang berlawanan.
Secara garis besar dikenal empat macam peta geologi, yaitu peta geologi
tinjau, peta geologi recognise (recognition), peta geologi semi rinci (semi detail)
dan peta geologi rinci (detail) (Sukandarrumidi, 2011).
BAB III
PEMBAHASAN
Gambar 3.1. Hubungan gaya dengan pola kekar. F gaya terbesar, Q gaya
menengah, R gaya terkecil.
Tujuan dari analisis kekar ini sebenarnya adalah untuk menafsirkan arah gaya
tektonik yang bekerja, sehingga diharapkan dapat membantu interpretasi struktur
sesar dan lipatan yang ada pada daerah penelitian. Hubungan antara kekar, sesar
dan lipatan dikemukakan oleh Moody dan Hill (1956).
Gambar 3.2. Hubungan struktur sesar, lipatan dan kekar (Moody and Hill, 1956).
3.1.2. Analisis Sesar
Dalam analisis sesar dapat dikerjakan dengan metode grafis maupun metode
stereografis. Dengan metode grafis dapat dianalisis kedudukan suatu titik, garis dan
bidang serta arah dan besar pergeserannya. Dengan stereografis jarak tidak bisa
ditentukan. Beberapa istilah yang dipakai dalam analisis sesar cara grafis antara
lain:
Sesar (fault): adalah bidang rekahan atau zona rekahan pada batuan yang
sudah mengalami pergeseran.
Jurus sesar (strike of fault): arah garis perpotongan bidang sesar dengan
bidang horisontal, biasanya diukur dari arah utara. Kemiringan sesar (dip of
fault): adalah sudut yang dibentuk antara bidang sesar dengan bidang
horisontal, diukur tegak lurus strike.
Net slip : pergeseran relatif suatu titik yang semula berimpit pada bidang sesar
akibat adanya sesar.
Rake : sudut yang dibentuk oleh net slip dengan strike slip (pergeseran
horisontal searah jurus) pada bidang sesar.
Makalah Praktikum Perpetaan Geologi
Adanya struktur yang tidak menerus (lapisan yang terpotong dengan tibatiba).
b.
c.
Kenampakan khas pada bidang sesar, seperti cermin sesar, gores-garis, dll.
d.
Kenampakan khas pada zona sesar, seperti seretan (drag), breksi sesar,
horses atau slices, milonit, dll.
e.
f.
g.
Sesar anjak (thrust fault) bila tegasan maksimum dan menengah mendatar,
b.
c.
Strike slip fault atau wrench fault (high dip, transverse to regional
structure) bila tegasan utama maksimum dan minimum mendatar, terdiri
atas:
Sinistral atau left-handed strike-slip fault
Dextral atau right-handed strike-slip fault.
Istilah thrust fault menurut Billings (1977) digunakan untuk sesar naik dengan dip
sesar kurang dari 450, bila lebih dari 450 disebut reverse fault. Istilah overthrust
dipakai untuk sesar naik dengan dip landai atau hampir datar.
Gambar 3.5. Diagram dan plotting proyeksi luasan-sama dari tiga kelas patahan
(Anderson, 1942 dalam Rowland et al., 2007).
3.1.3. Rekonstruksi Lipatan
Lipatan merupakan perubahan bentuk dari suatu benda yang dinyatakan sebagai
lengkungan atau sekumpulan garis atau unsur bidang di dalam benda (Ragan, 1973).
Berdasarkan posisi gaya relatif terhadap perlapisan batuan dikenal ada 2 macam
mekanisme gaya yang menyebabkan perlipatan, yaitu:
a.
Buckling (melipat), disebabkan oleh gaya tekan yang arahnya sejajar dengan
permukaan lempeng.
Gambar 3.6. Gaya tekan horizontal, (a) sebelum terkena gaya; (b) sesudah terkena
gaya.
b.
Gambar 3.7. Gaya bending, (a) sebelum terkena gaya; (b) sesudah terkena gaya.
Berdasarkan respon gerak benda terhadap gaya yang mengenainya dikenal 4
jenis mekanisme perlipatan (Billings, 1977), yaitu:
a.
Flexure folding (true folding), diakibatkan gaya tangensial atau gaya kopel.
b.
c.
d.
pada suatu lintasan penelitian di lapangan atau pembuatan penampang pada suatu
peta geologi. Beberapa cara rekonstruksi berdasarkan bentuk dan sifat batuan
adalah:
a.
paralel. Dasar metoda ini adalah anggapan bahwa lipatan merupakan bentuk busur
dari suatu lingkaran dengan pusatnya adalah perpotongan antara garis-garis normal
sumbu kemiringan yang berdekatan. Dalam metoda ini, rekonstruksi dilakukan
dengan menghubungkan busur lingkaran secara langsung bila data yang ada hanya
kemiringan dan batas lapisan hanya setempat.
10
Gambar 3.9. Metoda busur lingkaran dengan interpolasi dari Higgins (1962).
Gambar 3.10. Metoda busur lingkaran dengan interpolasi dari Busk (1929).
11
Strike/dip
B.
Plotting data pada peta. Kontur ketinggian pada peta untuk pola jurus
perlapisan batuan dihilangkan karena akan dibuat kontur strike/dip.
C.
b.
c.
Buat kunci kontur strike/dip yang mudah diketahui, misalnya pada dip 250
d.
12
e.
f.
Zakaria, 2003
Gambar 3.11. Hasil plotting data strike/dip dan indikasi struktur geologi
Zakaria, 2003
Gambar 3.12. Hasil plotting data dan kunci kontur dip 250
13
14
15
16
BAB IV
KESIMPULAN
b.
Tujuan dari analisis kekar ini sebenarnya adalah untuk menafsirkan arah gaya
tektonik yang bekerja, sehingga diharapkan dapat membantu interpretasi
struktur sesar dan lipatan yang ada pada daerah penelitian.
c.
Dalam analisis sesar dapat dikerjakan dengan metode grafis maupun metode
stereografis. Dengan metode grafis dapat dianalisis kedudukan suatu titik,
garis dan bidang serta arah dan besar pergeserannya. Dengan stereografis
jarak tidak bisa ditentukan.
c.
d.
e.
17
DAFTAR PUSTAKA
18