Anda di halaman 1dari 7

RAGAM BAHASA INDONESIA BAKU DAN

TIDAK BAKU

DESVA ARIANTI MANURUNG


201410330311169
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

PENGERTIAN BAHASA INDONESIA BAKU


Bahasa Indonesia baku adalah salah satu ragam bahasa Indonesia yang

bentuk bahasanya telah dikodifikasi, diterima, dan difungsikan atau dipakai


sebagai model oleh masyarakat Indonesia secara luas.
Ciri ciri Bahasa Indonesia Baku
Ciri-ciri Bahasa Indonesia Baku sebagai berikut:
1. Pelafalan sebagai bahagian fonologi bahasa Indonesia baku adalahpelafalan yang
relatif bebas dari atau sedikit diwarnai bahasa daerah atau dialek.
Misalnya, kata / keterampilan / diucapkan / ketrampilan / bukan / ketrampilan
2.

Bentuk

kata

yang

berawalan me- dan ber- dan

lain-lain

sebagai

bahagian morfologi bahasa Indonesia baku ditulis atau diucapkan secara jelas dan
tetap di dalam kata. Misalnya:

Banjir menyerang kampung yang banyak penduduknya itu.

Kuliah sudah berjalan dengan baik.

3. Konjungsi sebagai bahagian morfologi bahasa Indonesia baku ditulis secara jelas
dan tetap di dalam kalimat. Misalnya:

Sampai dengan hari ini ia tidak percaya kepada siapa pun, karenasemua
diangapnya penipu.

4. Partikel -kah, -lah dan -pun sebagai bahagian morfologi bahasa Indonesia baku
ditulis secara jelas dan tetap di dalam kalimat. Misalnya:
Bacalah buku itu sampai selesai!
Bagaimanakah cara kita memperbaiki kesalahan diri?
Bagaimanapun kita harus menerima perubahan ini dengan lapang dada.
5. Preposisi atau kata dengan sebagai bahagian morfologi bahasa Indonesia
baku dituliskan secara jelas dan tetap dalam kalimat. Misalnya:
Saya bertemu dengan adiknya kemarin.
Ia benci sekali kepada orang itu.

2|Page

PENGERTIAN BAHASA INDONESIA TIDAK BAKU


Bahasa Indonesia nonbaku adalah salah satu ragam bahasa Indonesia yang

tidak dikodifikasi, tidak diterima dan tidak difungsikan sebagai model masyarakat
Indonesia secara luas, tetapi dipakai oleh masyarakat secara khusus.
Jenis Ketidakbakuan Bahasa Indonesia
Kaidah tata bahasa normatif selalu digunakan secara ekspilisit dan konsisten.
1. Pemakaian awalan me- dan awalan ber- secara ekpilisit dan konsisten.
Misalnya:
Bahasa baku
Gubernur meninjau daerah kebakaran.
Pintu pelintasan kereta itu kerja secara otomatis.
2. Pemakaian kata penghubung bahwa dan karena dalam kalimat majemuk secara
ekspilisit. Misalnya:
Bahasa Baku
Ia tidak tahu bahwa anaknya sering bolos.
Ibu guru marah kepada Sudin, ia sering bolos.
3. Pemakaian pola frase untuk peredikat: aspek+pelaku+kata kerja secara
konsisten. Misalnya:
Bahasa Baku
Surat anda sudah saya terima.
Acara berikutnya akan kami putarkan lagu-lagu perjuangan.
Bahasa Tidak Baku
Surat anda saya sudah terima.
Acara berikutnya kami akan putarkan lagu-lagu perjuangan.
4.

Pemakaian konstruksi sintensis. Misalnya:

Bahasa Baku

Bahasa Tidak Baku

anaknya

dia punya anak

membersihkan

bikin bersih

memberitahukan

kasih tahu

mereka

dia orang

3|Page

5. Menghindari pemakaian unsur gramatikal dialek regional atau unsure gramatikal


bahasa daerah. Misalnya:
Bahasa Baku
Dia mengontrak rumah di Kebayoran lama
Mobil paman saya baru
Bahasa Tidak Baku
Paman saya mobilnya baru.
a. Penggunaan Kata-Kata Baku
Masuknya kata-kata yang digunakan adalah kata-kata umum yang sudah
lazim digunakan atau yang perekuensi penggunaanya cukup tinggi. Kata-kata
yang belum lazim atau masih bersifat kedaerahan sebaiknya tidak digunakan,
kecuali dengan pertimbangan-pertimbangan khusus.
Misalnya:
Bahasa Baku

Bahasa Tidak Baku

cantik sekali

cantik banget

lurus saja

lempeng saja

masih kacau

masih sembraut

uang

duit

b. Penggunaan Lafal Baku Dalam Ragam Lisan


Hingga saat ini lafal yang benar atau baku dalam bahasa Indonesia belum
pernah ditetapkan. Tetapi ada pendapat umum bahwa lafal baku dalam bahasa
Indonesia adalah lafal yang bebas dari ciri-ciri lafal dialek setempat atau lafal
daerah.
Misalnya:
Bahasa Baku

Bahasa Tidak Baku

atap

atep

menggunakan

menggaken

pendidikan

pendidian

4|Page

CONTOH RAGAM BAHASA BAKU DAN TIDAK BAKU


1. Contoh kata
1. aktif = aktip

29. fiologi = phiologi

2. ambulans = ambulan

30. fisik = phisik

3. analisa = analisis

31. foto = photo

4. andal = handal

32. fondasi = pondasi

5. anggota = angauta

33. frekuensi = frekwensi

6. antre = antri

34. hafal = hapal

7. apotik = apotek

35. hakikat = hakekat

8. asas = azas

36. hierarki = hirarki

9. atlet = atlit

37. hipotesis = hipotesa

10. bus = bis

38. insaf = insyaf

11. berpikir = berfikir

39. ikhlas = ihlas

12. cabai = cabe, cabay

40. impor = import

13. cenderamata =

41. istri = isteri

cinderamata

42. ijazah = ajasah, ijasah

14. daftar = daptar

43. izin = ijin

15. definisi = difinisi

44. imbau = himbau

16. depot = depo

45. isap = hisap

17. detail = detil

46. jaman = zaman

18. diagnosis = diagnosa

47. jenazah = jenasah

19. diferensial = differensial

48. justru = justeru

20. dipersilakan =

49. karier = karir

dipersilahkan

50. kaidah = kaedah

21. disahkan = disyahkan

51. kategori = katagori

22. ekspor = eksport

52. khotbah = khutbah

23. ekstrem = ekstrim

53. konferesi = konperensi

24. ekuivalen = ekwivalen

54. kongres = konggres

25. embus = hembus

55. kompleks = komplek

26. esai = esei

56. kualifikasi = kwalifikasi

27. formal = formil

57. kualitas = kwalitas

28. februari = pebruari

58. kuantitatif = kwantitatif

5|Page

59. koordinasi = koordinir

80. provinsi = propinsi

60. manajemen = menejemen

81. putra = putera

61. manajer = menejer

82. profesor = proffesor

62. masalah = masaalah

83. ramadhan = ramadan

63. masjid = mesjid

84. risiko = resiko

64. merek = merk

85. saraf = syaraf

65. meterai = meterei

86. sekadar = sekedar

66. metode = metoda

87. silakan = silahkan

67. miliar = milyar

88. sistem = sistim

68. misi = missi

89. saksama = seksama

69. mulia = mulya

90. standardisasi=

70. mungkir = pungkir

standarisasi

71. museum = musium

91. subjek = subyek

72. narasumber = nara

92. subjektif = subyektif

sumber

93. teknik = tehnik

73. nasihat = nasehat

94. teknologi = tehnologi

74. November = Nopember

95. terampil = trampil

75. objek = obyek

96. telantar = terlantar

76. objektif = obyektif

97. ubah = rubah

77. paspor = pasport

98. utang = hutang

78. peduli = perduli

99. varietas = varitas

79. praktik = praktek

100. zaman = jaman

2. Contoh kalimat
Ragam baku :
1. Ia merupakan anak yang aktif di perkuliahan.
2. Rudi menjadi atlet nasional.
3. Budi memiliki penilaian yang amat detail.
4. Ani merupakan ciri-ciri orang yang cendekiawan.
5. Koperasi memiliki asas kekeluargaan.

6|Page

Ragam tidak baku :


1. Ia merupakan seorang yang sangat mulya didalam lingkungannya.
2. Ia memiliki penilaian yang subyektif terhadap permasalahan itu.
3. Hewan anjing memiliki frekwensi pendengaran yang amat tinggi.
4. Ia jarang sekali terlihat beraktifitas.
5. Budi mangantar jenasah temannya hingga malam hari.

DAFTAR PUSTAKA
Tukan, Paulus. 2007. Mahir Berbahasa Indonesia 2. Yudhistira: Jakarta
Timur.
Waridah, Ermawati. 2008. EYD dan Seputar Kebahasa-Indonesiaan. Kawan
pustaka: Jakarta Selatan
Rahayu, Minto. 2009. Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi. PT. Gramedia
Widiasarana Indonesia: Jakarta
Anonim. 2014. Makalah Bahasa baku dan bahasa nonbaku (3 maret) melalui,
<http://www.slideshare.net/juwai25/makalah-bahasa-baku-dan-bahasa-nonbaku>
[30/9/14]

7|Page

Anda mungkin juga menyukai