Anda di halaman 1dari 2

BAB IV

PEMBAHASAN
Pada percobaan ini, didapatkan grafik antara dosis pemberian metakolin dan atrofinmetakolin beserta efeknya. Pada percobaan pertama, dilakukan pemberian metakolin pada usus
terpisah dengan dosis 10-7,terlihat adanya kontraksi pada usus terpisah sebelum waktu 1 menit
yang ditandai dengan peningkatan grafik. Kemudian dengan penambahan dosis 10-6 dengan
waktu yang cepat pula terlihat adanya kontraksi pada usus terpisah. Terjadi hal yang sama
selanjutnya hingga mencapai efek puncak ketika diberikan dosis sebesar 10-2. Akan tetapi efek
mulai turun ketika diberikan dosis 10-1. Hal ini disebabkan pemberian terlalu tinggi dosis akan
menurunkan afinitas pada obat sehingga efekna juga akan turun.
Percobaan kedua dilakukan ketika usus terpisah sudah selesai dicuci dengan cairan
tyrode. Mula-mula diberikan atropine. Setelah lima menit, diberikan metakolin dengan dosis 107

. Hasilnya tidak terjadi kontraksi usus hingga akhirnya pada pemberian dosis 10-4 baru terjadi

kenaikan grafik. Meskipun pada awalnya tidak terjadi kenaikan grafik (tidak terjadi kontraksi)
namun didapatkan efek puncak yang sama dengan percobaan pertama yaitu pada pemberian
dosis sebesar10-2 dan hal yang sama juga terjadi ketika efek mengalami penurunan pada dosis
sebesar 10-1.
Perbedaan effikasi pada pemberian metakolin dan kombinasi atropine-metakolin
dikarenakan metakolin merupakan agonis pada reseptor yang terdapat pada usus terpisah
sedangkan atropine merupakan antagonisnya. Obat agonis ini memberikan efek kontraksi pada
usus terpisah sehingga terlihat kenaikan grafik. Walaupun obat antagonis (atropin) mempunyai
afinitas untuk resptor muskarinik, tetapi kombinasi atropine-reseptor ini tidak akan dihasilkan
respon biologis. Atropine hanya mengurangi jumlah reseptor yang dipakai untuk pendudukan
metakolin . Oleh karena itu, dosis metakolin harus diperbesar agar bisa menggeser antagonis
tersebut hingga akhirnya didapatkan efek pada pemberian dosis 10-4 dan kurva bergeser ke
kanan. Karena dengan penambahan dosis, atropine dapat digeser oleh agonis reseptor, maka ia
disebut ebagai antagonis kompetitif.

Anda mungkin juga menyukai