Anda di halaman 1dari 48

STANDAR KOMPETENSI:

2. Memahami sejarah pembentukan bumi


KOMPETENSI DASAR :
2.1 Mendeskripsikan tata surya dan jagad raya
2.2 Menjelaskan sejarah pembentukan bumi
INDIKATOR :

Menerangkan teori terjadinya tata surya dan jagad raya

Menjelaskan perbedaan anggapan-anggapan tentang jagad raya dan alam


semesta

Mendeskripsikan proses terjadinya bumi

Mengidentifikasi karakteristik perlapisan bumi

Menganalisis teori lempeng tektonik dan kaitannya dengan persebaran


gunung api dan gempa bumi

Jagad raya adalah alam semesta yang


sangat luas (tidak terukur),
mencakup berjuta benda-benda
angkasa, dan beribu-ribu kabut gas.

TEORI
LEDAKAN BESAR

TEORI JAGAD
RAYA MENGEMBANG

TEORI
KEADAAN TETAP

Teori Ledakan Besar


Menurut teori ini, dahulu kala galaksi-galaksi pernah saling berdekatan. Dengan
demikian mungkin semua galaksi dalam jagad raya berasal dari massa tunggal.
Dalam keadaan massa tunggal, jagad raya memiliki suhu dan energi sangat besar.
Untuk itu hanya ledakan besarlah yang dapat menghancurkan massa tunggal
menjadi serpihan-serpihan sebagai awal jagad raya.

Teori Jagad Raya Mengembang


Teori ini dikemukan menurut pengamatan dan hasil penelitian oleh
Georges-Henri Lemaitre (1927) dan didukung oleh Edwin
Hubble (1929). Menurut teori ini jagad raya bergerak saling menjauh
sehingga mengembang menjadi luas.

Teori Keadaan Tetap


Teori yang dipelopori oleh Fred Hoyle mengemukakan bahwa materi
baru (hidrogen) diciptakan setiap saat untuk mengisi ruang kosong
yang timbul dari pengembangan jagad raya. Dalam kasus ini jagad raya
akan tetap selalu tampak sama.

GALAKSI

TATA SURYA

BINTANG

Galaksi adalah sebuah sistem perbintangan yang maha luas yang


didalamnya terdapat jutaan bintang beserta benda-benda langit
lainnya sebagai anggota yang beredar mengelilingi pusat dengan
gerakan yang teratur. Bentuk galaksi yang ada di jagad raya
adalah spiral, spiral berbatang,elips, dan tak beraturan

Bintang merupakan benda langit yang mempunyai cahaya sendiri akibat


reaksi inti di dalamnya. Menurut hukum fisika, bintang yang memiliki
cahaya putih kebiruan memiliki temperatur yang tinggi, semakin
kemerahan atau kuning, semakin rendah.
Derajat kekuatan cahaya bintang ditentukan berdasarkan magnitudo.
Semakin kecil magnitudo suatu bintang, makin terang cahaya bintang
tersebut.

Tata surya adalah sekelompok benda langit yang terdiri atas matahari yang
dikelilingi oleh planet-planet beserta satelitnya, asteroid, komet, dan meteor.
Setidaknya ada dua anggapan mengenai alam semesta kita, yaitu Geocentris
dan Heliocentris

GEOCENTRIS
HELIOCENTRIS

GEOCENTRIS

HELIOCENTRI
S

TEORI KABUT
(NEBULA)

TEORI
PASANG SURUT

TEORI
VORTEKS

TEORI
PLANETESIMAL

TEORI
PROTOPLANET

TEORI PLANETESIMAL

HIPOTESIS KABUT

Dikenalkan oleh ahli filosofi Jeman


yang bernama Immanuel Kant
(1755)

Teori ini menyatakan bahwa


matahari dan planet-planet
berasal dari sebuah kabut pijar
yang berpilin di dalam jagat raya.
Karena putarannya itu, sebagian
dari massa kabut tersebut lepas,
membentuk gelang-gelang
sekeliling bagian utama gumpalan
kabut itu. Pada gilirannya, gelang
itu membentuk gumpalangumpalan yang pada akhirnya
membeku dan membentuk planetplanet

Dikenalkan oleh seorang geolog


yang bernama T.C Chamberlin
dan seorang astronom yang
bernama F.R Moulton

Teori ini menyatakan bahwa tata


surya terbentuk dari kabut yang
pijar, di mana dalam kabut ini
terdapat material padat yang
berhamburan yang disebut
planetesimal. Masing-masing
benda padat ini memiliki gaya tarik
yang berakibat terjadinya saling
tarik menarik antara sesamanya.
Akhirnya lambat laun terbentuklah
gumpalan besar yang disebut
planet

TEORI VORTEK
DAN PROTOPLANET

TEORI PASANG
SURUT BINTANG

Teori ini dikemukakan oleh James


Jean dan Harold Jeffreys (1917)

Teori ini menyatakan bahwa


dahulu kala ada sebuah bintang
yang melintas dekat dengan
matahari. Adanya gaya tarik
bintang tersebut menyebabkan
pada permukaan matahari terjadi
proses pasang surut seperti
pasang surut air laut di bumi
akibat gaya tarik bulan. Gaya tarik
tersebut menyebabkan sebagian
massa matahari terlepas dan
membentuk planet-planet.

Teori Vortek dikemukakan oleh Karl


Von Weiszacker. Teori ini
menyatakan bahwa massa kabut
(nebula) terdiri atas vorteks
(pusaran) yang merupakan sifat
gerakan gas. Gerakan gas dalam
nebula menyebabkan pola sel-sel
yang bergolak (turbulen). Pada
batas antar sel turbulen, terjadi
tumbukan antarpartikel yang
kemudian membesar dan menjadi
planet.

Teori protoplanet dikemukakan oleh


Gerard P. Kuiper. Teori ini
menyatakan bahwa planet terbentuk
melalui golakan (turbelensi) nebula
yang membantu tumbukan
planetesimal, sehingga
planetesimal membesar menjadi
protoplanet dan kemudian menjadi
planet

Tahap 1

Tahap pada saat bumi merupakan planet yang


homogen atau belum terjadi diferensiasi dan
zonafikasi

Tahap 2

Proses diferensiasi, yaitu material besi yang


lebih berat tenggelam menuju pusat bumi dan
material yang lebih ringan bergerak ke
permukaan

Tahap 3

Proses zonafikasi, tahap dimana bumi terbagi


menjadi beberapa zona atau lapisan, yaitu inti
besi yang padat, inti besi cair, mantel bagian
bawah, zona transisi, astenosfer yang cair dan
litosfer yang terdiri atas kerak benua dan kerak
samudera

TEORI
KONTRAKSI

TEORI
APUNGAN BENUA
( Continental drift )

Teori
Pergeseran
Dasar laut

TEORI
LAurasia & GONDWANA

Teori
Arus konveksi

TEORI
Lempeng tektonik

1) Teori ini dikemukan oleh Descartes


2) Teori ini menyatakan bahwa kerak bumi mengalami pengerutan
karena terjadinya pendinginan di bagian dalam bumi akibat
konduksi panas.
3) Pengerutan-pengerutan itu mengakibatkan bumi menjadi tidak
rata.

1) Teori ini dinyatakan oleh Alfred Wegener pada tahun 1912


2) Menurut Wegener, dipermukaan bumi pada awalnya hanya terdapat sebuah
benua besar yang disebut Pangea serta sebuah samudera bernama Tethys
3) Benua tersebut kemudian bergeser secara perlahan ke arah ekuator dan barat
mencapai posisi seperti sekarang.

1) Awalnya seorang ilmuwan bernama AntonioSnidar-Pellegrini mengatakan


bahwa benua-benua, terutama Afrika dan Amerika Selatan, merupakan benua
yang pernah bersatu
2) Frank B Taylor (1910) menyatakan bahwa pada mulanya hanya terdapat dua
benua di bumi, Laurasia dan Gondwana.
3) Kedua benua tersebut kemudian bergerak secara perlahan ke arah ekuator
sehingga terpecah-pecah membentuk benua-benua yang tampak sekarang.
4) Amerika Selatan, Afrika dan Australia dahulu menyatu dalam Gondwanaland.

1) Teori pergeseran samudera merupakan hasil pengembangan dari


teori konveksi
2) Dikemukan oleh seorang geolog yang bernama Robert Diaz
3) Penelitian topografi dasar laut menemukan bukti-bukti tentang
terjadinya pergeseran dasar laut dari arah punggung dasar ke
kedua sisinya

TEORI PERGESERAN DASAR SAMUDERA

1) Dikemukan oleh tokoh yang bernama Holmes (1923)


2) Teori ini menyatakan bahwa terjadi aliran konveksi ke arah
vertikal di dalam lapisan astenosfer yang agak kental
3) Aliran konveksi yang merambat ke dalam kerak bumi
menyebabkan batuan kerak bumi menjadi lunak. Gerak aliran
dari dalam mengakibatkan permukaan bumi menjadi tidak rata

1) Teori ini dikemukakan oleh Mc Kenzie dan Robert Parker


2) Merupakan penyempurnaan dari teori-teori sebelumnya (teori kontraksi,
teori Laurasia-Gondwana, teori Apungan Benua, teori arus konveksi, dan
teori pergeseran dasar samudera
3) Teori menyatakan bahwa kerak bumi dan litosfer yang mengapung di atas
lapisan astenosfer dianggap satu lempeng yang saling berhubungan. Aliran
arus konveksi yang keluar dari punggung laut menyebar ke kedua sisinya,
sedangkan bagian lainnya akan masuk kembali ke dalam dan bercampur
dengan materi di lapisan itu.
4) Daerah tempat masuknya materi tersebut merupakan patahan yang di tandai
dengan adanya palung laut dan pulau vulkanis

Pada saat ini di permukaan bumi terdapat 6 lempeng utama, yaitu :


1. Lempeng Eurasia, wilayahnya meliput Eropa, Asia, dan daerah pinggirannya
termasuk Indonesia
2. Lempeng Amerika, wilayahnya meliputi Amerika Utara, Amerika Selatan,
dan setengah bagian barat Lautan Atlantik
3. Lempeng Afrika, wilayahnya meliputi Afrika, setengah bagian timur Lautan
Atlantik, dan barat laut Lautan Hindia
4. Lempeng Pasifik, wilayahnya meliputi seluruh lempeng di Lautan Pasifik
5. Lempeng Indo-Australia, wilayanhnya meliputi lempeng Lautan Hindia serta
subkontinen India dan Australia bagian barat
6. Lempeng Antartika, wilayahnya meliputi kontinen Antartika dan lempeng
Lautan Antartika

Saling Tumbuk
(Konvergen)

Pergeseran Mendatar
(Transform Fault)

Saling Menjauh
(Divergent Junction)

Terdapat aktivitas vulkanisme (intrusi & ekstrusi)


Merupakan daerah hiposentra gempa dangkal dan dalam
Lempeng dasar samudera menujam ke bawah lempeng benua
(zona subduksi)
Terbentuk palung laut di tempat tumbukan
Pembengkakan tepi lempeng benua yang merupakan deretan
pegunungan
Penghancuran lempeng akibat pergesekan lempeng
Timbunan sedimen campuran
Contoh bentukan yang diakibatkan oleh interaksi lempeng ini adalah
Pegunungan Himalaya, Palung Mindanao, jalur pegunungan di
Indonesia (sirkum mediterania & sirkum pasifik), dan Kep. Jepang

Perenggangan lempeng yang disertai pertumbukan kedua tepi


lempeng tersebut
Pembentukan tanggul dasar samudera (mid oceanic ridge) di
sepanjang tempat perenggangan lempeng
Aktivitas vulkanisme laut dalam yang menghasilkan lava basa
berstruktur bantal dan hamparan leleran lava yang encer
Aktivitas gempa di dasar laut dan sekitarnya
Contoh : di tengah Samudera Atlantik yang memanjang di dekat
kutub utara sampai mendekati kutub selatan, celahnya
menyebabkan Benua Amerika bergerak menjauh dengan Benua
Eropa dan Afrika

Terdapat aktivitas vulkanisme yang lemah disertai gempa


yang tidak kuat
Menimbulkan bentukan lipatan dan patahan, seperti patahan
San Andreas di AS
Terdapat pegunungan dan lembah

KAITAN LEMPENG TEKTONIK DENGAN PERSEBARANG


G.BERAPI DAN GEMPA BUMI

1. Lapisan terluar bumi


2. Terdiri dari kerak benua/lempeng benua (tebal 40 km) dan kerak
samudera / lempeng samudera (tebal 8 km)
3. Kerak benua tersusun atas batuan granit dengan kepadatan
rendah yang mengandung Silisium dan Alumunium (Si-Al) dan
kerak samudera tersusun atas batuan basalt yang mengandung
Silisium dan Magnesium (Si-Ma) dengan kepadatan tinggi
4. Lapisan Si-Al memiliki densitas = + 2,8 g/cm3, dan lapisan Si-Ma
memiliki densitas = 3,2 g/cm3
5. 95% litosfer tersusun atas batuan beku
6. Lapisan paling atas dari litosfer adalah batuan sedimen

6. Antara lapisan kerak bumi dengan dan lapisan mantel dibatasi


oleh lapisan yang disebut lapisan diskontinuitas mohorovicic
(moho), yaitu lapisan dimana terjadi perubahan sifat-sifat fisis
yang tajam antara kerak bumi dan mantel, terutama densitas
dan elastisitas batuan
7. Kutub magnet bumi di BBU terletak di dekat lintang 73o, bujur
100oB di Kepulauan Kanada, sedangkan kutub magnet bumi
BBS berada di dekat lintang 68oS, bujur 146oT pada ujung
Antartika

1. Lapisan antara kerak Bumi dan inti Bumi


2. Terdiri atas dua lapisan, yang bersifat cair dan bersifat padat.
Lapisan mantel yang bersifat cair disebut astenosfer, lapisan ini
berdekatan dengan kerak bumi
3. Sekitar 80% volume Bumi merupakan mantel
4. Tersusun atas mineral besi dan megnesium silikat
5. Terdapat arus konveksi yang menimbulkan tekanan yang besar

1. Inti Bumi tersusun atas logam besi dan nikel (NiFe)


2. Jari-jari inti Bumi = + 3370 km
3. Lapisan Si-Al memiliki densitas + 10 gr/cm3
4. Inti Bumi dapat dibagi menjadi 2 yaitu inti dalam dan inti luar. Inti
dalam bersifat padat dan inti luar bersifat cair
5. Merupakan penyebab munculnya medan magnet Bumi

Anda mungkin juga menyukai