Latar Belakang
Pembukaan
Undang-Undang
Dasar
1945
mengamanatkan
bahwa
pranata
sosial
yang
kuat
dan
berwibawa
untuk
sekian
banyak
unsur
sumber
daya
pendidikan,
kurikulum
merupakan salah satu unsur yang bisa memberikan kontribusi yang signifikan
untuk mewujudkan proses berkembangnya kualitas potensi peserta didik. Jadi
tidak dapat disangkal lagi bahwa kurikulum, yang dikembangkan dengan
berbasis
pada
mengarahkan peserta didik menjadi: (1) manusia berkualitas yang mampu dan
proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah; dan (2) manusia terdidik
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri; dan (3) warga negara yang demokratis dan
bertanggung jawab.
Pengembangan
dan
pelaksanaan
kurikulum
berbasis
B. Tujuan
Setelah mempelajari modul ini, para orang tua diharapkan dapat 1)
mengetahui perkembangan kurikulum yang sedang dilaksanakan, 2) mengerti
karakteristik cara belajar dari anaknya, 3) memahami tindakan yang sebaiknya
dilakukan dalam mendidik anak, 4) mengarahkan bakat dan minat anaknya, 5)
memahami kebutuhan belajar anaknya, 5) membantu dan terlibat dalam proses
pembelajaran di luar sekolah, 6) berpartisipasi dalam peningkatan kualitas
pendidikan anaknya, 7) mengerti aspek-aspek penilaian guru terhadap peserta
didik, 8) mengerti bentuk pembelajaran untuk materi pelajaran IPA.
didik? Atau malah bahkan masih belum mengetahui arti dari kurikulum sendiri.
Oleh karena itu, dengan adanya modul ini sekiranya dapat membantu para orang
tua untuk lebih memahami pendidikan anaknya dan ikut terlibat dalam peningkatan
kualitas pendidikan anak.
Menurut
sekolah
menyediakan
lingkungan
bagi
siswa
yang
memberikan
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum berbasis kompetensi yang pernah
digagas dalam rintisan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) 2004, tapi belum
terselesaikan karena desakan untuk segera mengimplementasikan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006. Selain itu penataan kurikulum pada
kurikulum 2013 dilakukan sebagai amanah dari UU No.20 tahun 2003 tentang
pendidikan nasional dan peraturan presiden N0. 5 tahun 2010 tentang rencana
pembangunan jangka menengah nasional.
Penerapan kurikulum 2013 diimplementasikan adanya penambahan jam
pelajaran, hal tersebut sebagai akibat dari adanya perubahan proses pembelajaran
yang semula dari siswa diberi tahu menjadi siswa yang mencari tahu. Selain itu,
akan merubah pula proses penialaiayang semula berbasis output menjadi berbasis
proses dan output.
Orientasi kurikulum 2013 adalah terjadinya peningkatan dan keseimbangan
antara kompetensi sikap, keterampilan dan pengetahuan. Hal itu sejalan dengan
amanat UU no.20 tahun 2003 sebagai mana tersurat dalam penjelasan pasal 35:
kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup
sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan standar yang telah disepakati.
Hal ini sejalan pula dengan pengembangan kurikulum berbasis kompetensi yang
telah dirintis pada tahun 2004 dengan mencangkup kompetensi sikap, pengetahuan,
dan keterampilan secara terpadu.
Mata pelajaran wajib diikuti oleh seluruh peserta didik di satuan pendidikan
pada setiap satuan atau jenjang pendidikan
Mata
pilihan mereka.
Kedua kelompok mata pelajaran tersebut (wajib dan pilihan) terutama
dikembangkan dalam struktur kurikulum pendidikan menengah (SMA dan SMK)
sementara itu mengingat usia dan perkembangan psikologis peserta didik usia 7
15 tahun maka mata pelajaran pilihan belum diberikan untuk peserta didik SD dan
SMP.
Beban belajar di SMP untuk Tahun VII, VIII, dan IX masing-masing
38 jam per minggu. Jam belajar SMP adalah 40 menit.
MATA PELAJARAN
Kelompok A
Pendidikan Agama
1.
VII
IX
2.
3.
Kewarganegaraan
Bahasa
Indonesia
4.
Matematika
5.
6.
7.
Bahasa Inggris
Kelompok B
Seni Budaya (termasuk muatan local*)
1.
2.
3.
Kesehatan
Prakarya
(termasuk muatan lokal)
38
Keterangan:
* Muatan lokal dapat memuat Bahasa Daerah atau keterampilan prakarya ciri khas
dari daerahnya.
Ekstra Kurikuler SMP/MTs antara lain:
a. Pramuka (Wajib)
b. OSIS
c. UKS
d. PMR
*Kolom berwarna hitam adalah mata pelajaran yang akan dibahas.
formal operation. Pada usia ini, yang berkembang pada peserta didik adalah
kemampuan berpikir secara simbolis dan bisa memahami sesuatu secara
bermakna (meaningfully) tanpa memerlukan objek yang konkret atau bahkan
objek yang visual. Peserta didik
kalau input (materi pelajaran) sesuai dengan minat dan bakat peserta didik.
Pembelajaran IPA akan berhasil kalau penyusun silabus dan guru mampu
menyesuaikan tingkat kesulitan dan variasi input dengan harapan serta
karakteristik peserta didik
tingkat maksimal.
Pada tahap perkembangan ini juga berkembang ketujuh kecerdasan
dalam Multiple Intelligences yang dikemukakan oleh Gardner (Depdiknas,
2006),
yaitu:
1)
kecerdasan
linguistik
(kemampuan
berbahasa
yang
membentuk
imaji mental
gejala
alam,
baik
gejala
kebendaan
maupun
gejala
dengan gerakan yang sudah dikenal. Tahap ini masih dalam tahap
pertengahan dalam perkembangan psikomotor.
c. Tahap otonomi: pada tahap ini, seorang peserta didik telah mencapai tingkat
autonomi yang tinggi. Proses belajarnya sudah hampir lengkap meskipun
dia tetap
dapat
memperbaiki
gerakan-gerakan
yang dipelajarinya.
Tahap ini disebut tahap autonomi karena peserta didik sudah tidak
memerlukan kehadiran instruktur untuk melakukan gerakan- gerakan.
3. Perkembangan Aspek Afektif
Keberhasilan proses pembelajaran IPA juga ditentukan oleh pemahaman
tentang perkembangan aspek afektif peserta didik. Ranah afektif tersebut
mencakup emosi atau perasaan yang dimiliki oleh
setiap
peserta
didik.
Pemahaman terhadap apa yang dirasakan dan direspon, dan apa yang diyakini
dan diapresiasi merupakan suatu hal yang sangat penting dalam teori
pemerolehan bahasa kedua atau bahasa asing. Faktor pribadi yang lebih spesifik
dalam tingkah laku peserta didik
F. Pembelajaran
I.
Pemilihan materi
Materi yang akan dibahas sebagai contoh aplikasi kurikulum 2013 yaitu mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) kelas VII BAB 6 tentang Zat Aditif dan
Zat Adiktif.
II.
Berikut merupakan kompetensi inti dan kompetensi dasar yang harus ditempuh
peserta didik dalam kurun waktu 1 semester.
KOMPETENSI INTI
1. Menghayati dan
mengamalkan ajaran
agama yang
dianutnya
2. Menghargai dan
menghayati perilaku
jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli
(toleransi, gotong
royong), santun, percaya
diri, dalam berinteraksi
secara efektif dengan
lingkungan sosial dan
alam dalam
jangkauan pergaulan
dan keberadaannya
KOMPETENSI DASAR
1.1
1.2
Bertambah
keimanannya
dengan
menyadari
hubungan keteraturan dan kompleksitas alam dan
jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang
menciptakannya
2.1
2.2
2.3
3. Memahami dan
3.1
menerapkan pengetahuan
(faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan
3.2
rasa ingin tahunya
tentang ilmu
pengetahuan, teknologi,
seni, budaya terkait
3.3
fenomena dan kejadian
tampak mata
III.
3.4
3.5
3.6
Model Pembelajaran
Untuk mendukung kegiatan pembelajaran agar berhasil mencapai tujuannya
diperlukan model pembelajaran. Model pembelajaran diartikan sebagai prosedur
sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan
belajar. Karena karakteristik pembelajaran IPA yang cenderung pada kegiatan
berpikir, bernalar, percobaan, mengukur, menginterpretasikan data, memprediksi dll,
maka model pembelajaran yang cocok yaitu pembelajaran berbasis inkuiri,
pembelajaran berbasis masalah, pembelajaran berbasis proyek, dan siklus belajar.
Berikut adalah penjelasan dari setiap model pembelajarannya.
Pembahasan
ZAT ADITIF DAN ZAT ADIKTIF
Pada bab ini yang menjadi fokus utama pembelajaran adalah mengenai
zat aditif dan zat adiktif. Dimana peserta didik akan diajarkan tentang
mengenali zat aditif dan zat adiktif, macam-macam zat aditif (alami dan buatan)
dan zat adiktif, efek atau dampak mengonsumsi zat aditif (alami dan bauatan)
dan zat adiktif bagi kesehatan tubuh. Dalam bab ini akan dibahas melalui
beberapa tahap pembelajaran yaitu mengamati, menanya, menalar, mencoba,
dan mengkomunikasikan.
Berikut ini merupakan Kompetensi Inti, Kompetensi asar dan Indikator
Pencapaian Kompetensi Bab VI tentang Zat Aditif dalam Makanan dan Zat
Adiktif.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual,
konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
Kompetensi
Inti
Kompetensi
Dasar
Inti
Kompetensi
Dasar
Mater
Zat Aditif
i
Uji pewarna tekstil pada bahan makanan
Zat Aditif
Berbagai macam bahan aditif yang sering dipakai
pada produk makanan
Mendaftar nama-nama bahan aditif pada suatu
produk bahan makanan
Klasifikasi bahan aditif pada suatu produk bahan
Makanan
Bahan adiktif yang sering dikonsumsi, narkotika,
dan psikotropika
Analisis artikel tentang peredaran psikotropika
di Indonesia dan efek penggunaan
Tespsikotropika
Tulis
pada manusia
Pertemuan pertama. Zat Aditif : Uji pewarna tekstil pada bahan makanan
Pada pertemuan ini peserta didik diajarkan untuk menguji bahan pewarna
tekstil yang terkandung dalam makanan dan minuman.
a. Mengamati
Awalnya peserta didik diarahkan untuk membaca dan mengamati buku
pegangan mata pelajaran IPA tentang bahan zat aditif pada makanan. Guru akan
memberikan penjelasan dari contoh-contoh nyata dengan mengajukan
Peran orang tua : Orang tua menanyakan tentang apa saja kegiatan anak yang dilakukan
selama di sekolah, materi apa saja yang dipelajari. Kemudian orang
tua mengarahkan anak untuk mengulas kembali materi yang telah
dipelajarinya selama di sekolah.
Pertemuan Kedua.
Pada pertemuan ini peserta didik masih akan membahas tentang zat aditif
namun dengan uraian materi yang berbeda. Materi yang akan dibahas adalah :
-
Berbagai macam bahan aditif yang sering dipakai pada produk makanan
a. Mengamati
Pada awal pembelajaran siswa telah membaca dan mengamati buku pegangan
mata pelajaran IPA tentang materi selanjutnya yaitu membahas tentang berbagai
macam bahan aditif yang sering dipakai pada produk makanan, daftar namanama bahan aditif, dan mengklarifikasi bahan aditif. Guru menghubungkan
materi kedua ini dengan materi pertama tentang bahan aditif dalam makanan.
Kemudian guru menginformasikan kegiatan yang akan dilakukan pada
pertemuan ini yaitu mengidentifikasi berbagai macam bahan aditif pada produk
makanan.
b. Menanya
Setelah dijelaskan uraian materi dan kegiatan yang akan dilakukan, peserta didik
dipersilahkan untuk menanyakan apa-apa yang kurang dipahami. Selanjutnya
guru akan membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok untuk melakukan
kegiatan diskusi tentang manfaat zat aditif bagi kesehatan dan solusi pengganti
MSG (Monosodium Glutamat/biasa disebut micin atau vetsin).
c. Menalar dan mencoba
Berdasarkan arahan dari guru, secara berkelompok peserta didik mendata namanama bahan aditif yang terdapat pada kemasan produk (penugasan sebelumnya).
Kemudian peserta didik mengisi kolom yang telah tersedia di buku
pegangannya. Peserta didik menganalisis kegunaan dari zat aditif, nama zat
aditif dalam makanan dan minuman, dan dampak negative serta pencegahnya.
Setelah itu peserta didik melanjutkan analisisnya mengenai bahan pengganti
peran MSG (Monosodium Glutamat/biasa disebut vetsin atau micin) yang tidak
berbahaya bagi kesehatan.
d. Mengkomunikasikan
Peserta didik beserta kelompoknya memaparkan hasil diksusi analisis mereka
tentang manfaat zat aditif bagi kesehatan dan solusi pengganti MSG yang
berupa simpulan, terapan, serta tabel daftar nama bahan aditif dalam produk.
e. Penutup
Guru akan menyempurnakan hasil simpulan dari peserta didik. Kemudian
memberikan penugasan untuk mempelajari materi selanjutnya yaitu zat adiktif.
Peran Orang tua : Orang tua menanyakan tentang apa saja kegiatan anak yang dilakukan
selama di sekolah, materi apa saja yang dipelajari. Kemudian orang
tua mengarahkan anak untuk mengulas kembali materi yang telah
dipelajarinya selama di sekolah.
Pertemuan Ketiga.
Pada pertemuan ini peserta didik akan membahas tentang zat adiktif. Materi
yang akan dibahas diantaranya adalah :
-
a. Mengamati
Pada awal pembelajaran siswa telah membaca dan mengamati buku pegangan
mata pelajaran IPA tentang materi selanjutnya yaitu bahan adiktif yang sering
dikonsumsi, narkotika, dan psikotropika. Selanjutnya guru akan mengapresiasi
sebuah pertanyaan seperti apakah ada diantara kamu yang pernah menjumpai
orang yang akan merasa pusing atau tidak enak badan ketika satu hari saja tidak
merokok atrau minum kopi? Kenapa orang tersebut dapat mengalami gejalagejala yang tidak menyenangkan tersebut?
Setelah itu peserta didik akan diberikan sebuah artikel tentang peredaran
narkotika di Indonesia.
b. Menanya
Setelah dijelaskan uraian materi dan kegiatan yang akan dilakukan, peserta didik
dipersilahkan untuk menanyakan apa-apa yang kurang dipahami. Selanjutnya
guru akan membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok untuk melakukan
kegiatan diskusi terkait artikel tentang peredaran narkotika di Indonesia.
c. Menalar dan mencoba
Peserta didik dan kelompoknya berdiskusi tentang isi dari artikel tersebut.
Kemudian peserta didik menganalisis pertanyaan yang diberikan guru seperti
mengapa orang yang mengedarkan narkoba tersebut harus ditangkap? Dan apa
sebenarnya kerugian penggunaan narkoba sehingga pelaku pengedarnya
harus diamankan oleh pihak yang berwenang? Serta apa efek penggunaan
narkotika bagi kesehatan?
Melalui pertanyaan-pertanyaan tersebut peserta didik dituntut untuk mampu
berfikir secara kritis dan mengolah analisisnya mengenai permasalahan yang
terdapat pada artikel.
d. Mengkomunikasikan
Setiap pertemuan peserta didik diajak untuk berperan aktif dan memiliki jiwa
pemberani
untuk
menyampaikan
pendapatnya.
Dengan
adanya
tahap
Penilaian
Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memeroleh, menganalisis,
dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan
secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang
bermakna dalam pengambilan keputusan. Penilaian dilakukan guru selama dan
diakhir pembelajaran dengan menggunakan berbagai cara. Dalam materi ini
penilaian yang akan diberikan kepada peserta didik adalah:
1. Jenis/teknik penilaian: tes tulis, pengamatan sikap, dan keterampilan.
2. Bentuk instrumen dan instrumen: lembar tes tulis berbentuk pilihan
ganda dan essay dengan soal-soal yang dapat diambil di buku pegangan
peserta didik atau dikembangkan oleh guru sendiri. Sikap dan keterampilan
Peserta didik dapat dinilai oleh guru selama proses pembelajaran, dengan
menggunakan format-format yang disesuaikan dengan sikap dan keterampilan
yang dinilai.
No
KD
2.2
3.7.
Indikator Pencapaian
3.7.1 Dapat menyebutkan
contoh bahan aditif pada
makanan
3.7.2 Menjelaskan
fungsi penggunaan
bahan aditif dalam
makanan
3.7.3 Menjelaskan solusi
pengganti bahan aditif
3.7.4 Menjelaskan macam
dan efek penggunaan bahan
adiktif bagi kehidupan
3.7.5
Menjelaskan
peredaran narkotika
dan psikotropika di
Indonesia
Teknik
Pengamatan sikap
Tes tulis
VI.
4.7
Materi/
topik
Bentuk
Tugas
Tanda
Tangan
Guru
Komentar
Orangtua
G. Evaluasi Modul