Anda di halaman 1dari 15

BAB I

LATAR BELAKANG

1.1

Nama Perusahaan

: NonDany Cookie

Bidang Usaha

: Kuliner

Jenis Produk

: Kue Cubit 90an rasa 2000an

Alamat Perusahaan

: Kalimasada Semarang

Nomor Telepon

: 089626016558

Identifikasi Peluang Bisnis


Di jaman yang sudah makin modern ini, memang banyak sekali makanan yang
bergenre barat-barat. Dari mulai makanan beratnya, sampai makanan penutup pun
dikuasai oleh budaya barat yang notabennya cepat saji. Secara medis, jika terlalu
sering mengkomsumsi makanan cepat saji kemungkinan terkena penyakitnya lebih
besar daripada mengkomsumsi makanan yang terlebih dahulu dimasak secara benar
dan tanpa ada bahan pengawet. Untuk saat ini khususnya di Indonesia sendiri,
makanan lokalnya sudah jarang sekali ditemukan. Makanan besar maupun makanan
kecilnya. Tidak heran, orang dewasa maupun anak-anak jaman sekarang cenderung
sering terkena penyakit dan kualitas IQnya kurang. Menurut sebuah artikel juga
menyebutkan, terlalu sering mengkomsumsi makanan JunkFood atau makanan siap
saji bisa menurunkan kualitas IQ seseorang.mungkin, mereka yang terlalu sering
mengkomsumsi JunkFood memiliki rasa gengsi yang tinggi ketimbang yang sering
mengkomsumsi makanan biasa lainnya. Pasalnya, makanan JunkFood dikemas lebih
apik dan enak dilihat oleh mata. Selain itu, makanan yang bergenre JunkFood pun
menawarkan tempat makan yang santai untuk berbincang-bincang bareng teman atau
sanak saudara yang datang dan makan di tempat JunkFood tersebut. Dari hal ini saya
mempunyai suatu ide, untuk tetap sehat namun tetap modern dalam eranya. Tentunya
untuk anak-anak maupun orang dewasa yang pada jamannya 90an ke bawah pasti
kenal dengan yang namanya Kue Cubit. Makanan yang mirip martabak ini sangat
enak di santap dikala pagi, siang, sore maupun malam. Dengan bentuknya yang unik
dan hargana pun terjangkau dari segi kesehatannya juga kue cubit ini sangat sehat
sekali. Tidak mengandung bahan pengawet sehingga aman untuk di komsumsi. Tak
jarang, kita sebagai orang 90an suka terjebak nostalgia akan makanan-makanan atau
tingkah laku yang polos di jamannya waktu itu. Kue cubit yang ingin saya tawarkan

disini, bukan sembarang kue cubit yang rasanya dari tahun 90an itu-itu saja. Namun
lebih bervariasi lagi dan tetap mempertahankan nilai kesehatannya.
1.2

Penjelasan Produk
Cara membuat kue cubit ini sebenarnya mudah. Namun untuk orang yang belum paham
betul adonannya tidak akan jadi sempurna atau yang diharapkan. Kue cubit yang pada
umumnya hanya berasa susu saja. Namun dikesempatan ini saya ingin membuat yang lebih
banyak rasa. Strawberry, anggur, blueberry, kacang, nanas dan lain sebagainya. Bisa dibilang
ini pastanya kue cubit, karena hanya ditambahkan pasta tersebut ke dalam adonan dan
kemudian dimasukan kedalam cetakan yang telah dipanaskan tunggu hingga matang, jadilah
kue cubit aneka rasa.

1.3

Latar Belakang Bisnis


Alasan saya membuka bisnis ini untuk mengajak orang-orang untuk bernostalgia ke
jamannya yang menurut saya tidak akan pernah bisa dilupkan dan di lakukan kembali,
karena itu sejarah. Dan mengajak orang-orang kembali ke makanan yang lebih sehat dan
lebih bermanfaat lagi. Orang-orang disekitar saya yang sering bertukar cerita, kebnayakan
mereka merindukan makanan atau jajanan masa kecilnya. Untuk itu saya mempunyai ide
bisnis sepeti ini.

1.4

Tujuan
1

Tujuan Umum

a.

Mendapatkan keuntungan dari usaha ini

b.

Mengajak pola makan seseorang yang lebih sehat

c.

agar masyarakat tidak melupakan kenangan di masa lampau


2

Tujuan Khusus

a.

menyenangkan hati para orang-orang jaman 90an kebawah.

b.

dikala mereka sedang rindu akan kuliner jaman dulu, mereka tidak perlu susah payah
mencarinya. Tinggal kontak ke nomor, lalu dipesankan pesanannya.

1.4

Potensi Bisnis
Produk ini memiliki peluang bisnis yang cukup menjanjikan. Karena sudah langka sekali
makan jaman dahulu yang enak, murah, sehat lagi. Dan kebanyakan orang saat ini
merindukan hal-hal terdahulu yang tidak mungkin bisa di ulang.

BAB II
ANALISIS SWOT
2.1
1)
a.

Faktor Internal
Strength (Kekuatan)
Keunggulan produk

saya menawarkan suatu produk yang membawa nilai kesehatan, ekonomis dan tidak melunturkan
nilai tempoe doeloe, yang mudah-mudah tak lekang oleh waktu di memori orang-orang
semua.
b.

Keterampilan dan keahlian


saya memiliki ketrampilan dan keahlian untuk memberi variasi pada kue cubit. Dimana kita
tahu bahwa rasa dari kue cubit itu sendiri hanyak berasa adonan susu saja. Disini saya akan
menambahkan pasta-pasta yang lebih sehat, dan bikin menarik hati serta lidah.

c.

Bahan baku mudah di dapat


Bahan baku pembuatankue cubit ini sangat mudah sekali di dapat. Karena kue cubit hanya
bermodalkan terigu yang banyak, gula, cetakannya,baking powder, meses, telur dan pastapasta lainnya yang sangat mudah ditemukan di pasar tradisional supermarket maupun
warung-warung.

2)

Weakness (Kelemahan)

a. Belum memiliki cukup pengalaman


Pengalaman untuk memulai usaha yang masih sangat minim merupakan suatu kelemahan
yang harus diatasi.
b.

Kurangnya Sumber Daya Manusia


Keterbatasan sumber daya manusia sebagai pembuat kue cubit ini sangat sedikit, hal ini
menjaid kesulitan tersendiri.

2.2

Faktor Eksternal

1)

Opportunities ( Peluang )

a.

Banyaknya konsumen
Banyaknya orang dewasa maupun anak-anak yang merindukan akan jajanan kuliner jaman
dulu yang sehat serta ekonomis.

b.

Sistem pemasaran
Pemasaran bisa dibilang cukup mudah karena kami hidup di lingkungan masyarakat yang
suka akan kuliner dan rindu akan kuliner jaman dulu.

2)

Threats ( Ancaman )

a.

Keacuhan konsumen
ada beberapa orang yang terus meninggikan gengsi sehingga tidak mau kenal lagi akan
makanan tempo dulunya.
STRATEGI SWOT

Strength

Weakness

a. Keunggulan produk
b. Keterampilan

a.

dan pengalaman

keahlian
c.

Belum memiliki cukup

b.

Kurangnya

Sumber

Bahan baku mudah di Daya Manusia


dapat

Opportunity
a.

Banyaknya konsumena.

b.

Sistem pemasaran

Melakukan

programc. Melakukan

promosi jitu
b.

pelatihan

keterampilan

Meningkatkan produksi

karyawan

kepada
baru

yang

memiliki motivasi tinggi


d. Belajar berbisnis dengan
segala fasilitas yang ada
dan

menjalin

koneksi

seluas-luasnya.
Threat
a.

Keacuhan konsumen a.

Melakukan
kepada

promosi
a.

konsumen

Memperbaiki

yang manajemen

sekiranya tertarik dengan


b.

Meningkatkan promosi

produk kami.

Menjaga

c.

b. Menawarkan keuntungan produk


dan

kemudahan

yang

didapat dengan membeli


produk kami

BAB III
PERENCANAAN BISNIS

sistem

kualitas

3.1

Sasaran dan Target Pasar


Sasaran saya adalah kalangan orang dewasa, anak-anak kecil dan remaja sekarang. Untuk
memulai promosinya saya akan memulai di sekitar kosan kemudian saya menawarkan ke
mbak-mbak kost. Target selanjutnya adalah pemukiman warga sekitar yang banyak anak
kecilnya dan banyak orang-orang jaman dulunya. selain itu saya akan menargetkan ke
sekolah-sekolah dasar yang diperkirakan banyak peluang disana. Selain itu saya akan
membawa dangan saya dan akan saya tawarkan ke teman-teman kampus saya.mungkin untuk
mereka yang malas ke kantin, alternatif inilah menjadi pilihannya.
Untuk progam jangka panjangnya, saya merencanakan mempunyai kedai kue cubit bervariasi
pasta ini di daerah sekita kampus. Yang juga menyediakan minuman jaman dulunya. Yang
akan di desain tidak kalah dengan rumah makan junkfood pada umumnya, yang dibuat
nyaman untuk berbincang-bincang dengan sanak saudara maupun teman. Dan promosinya
pun selain itu akan disebarkan lewat media cetak maupun media online.

3.2

Pembiayaan
3.2.1 Biaya Tetap (Fixed cost) per tahun
saya tidak banyak menggunakan alat tahunan karena proses pembuatan produk saya
menggunakan tenaga manusia. Di bawah ini sedikit alat yang saya gunakan:
No Nama Barang
1
2
3

Kompor
Cetakan
Gerobak

4
Kursi
TOTAL
3.2.2

Jumlah

Harga

Jumlah Harga

Barang
2 buah
5 buah

Satuan
Rp.350.000
Rp.15.000
Rp.3.500.00

Rp. 700.000
Rp. 75.000

1 buah
2 buah

0
Rp. 50.000

Rp. 3.500.000
Rp. 100.000
Rp. 4.375.000

Biaya Variabel (Variable cost) - Per Bulan


No

Nama Barang

Jumlah

Harga

Jumlah Harga

1
Terigu
2
Gula
3
Backing powder
4
Vanili
5
Toping Rasa
6
Piring Plastik
7
telor
TOTAL
3.2.3

Barang
60Kg
10Kg
1Kg
1Kg
30Kg
500 pak
20Kg

Satuan
Rp. 15.000
Rp. 11.000
Rp. 15.000
Rp. 150.000
Rp. 40.000
Rp. 3000
Rp. 16.000

Rp. 900.000
Rp. 110.000
Rp. 15.000
Rp. 150.000
Rp. 1.200.000
Rp. 1.500.000
Rp. 320.00
Rp. 4.195.000

Biaya total
Biaya total

= Variable cost + Fixed cost


= Rp. 4.195.000 + Rp. 4.375.000
= Rp. 8.570.000

3.2.4

Biaya dan Harga Per Unit

Biaya tetap yang dibutuhkan untuk 1 bulan adalah Rp. 4.195.000 : 12 bulan = Rp. 349.583
Total biaya produksi yang dikeluarkan per bulan = Rp 4.195.000 + Rp. 349.000 Rp=
Rp 4.544.583
Biaya per unit adalah Total biaya produksi dalam 1 bulan : jumlah produk yang dihasilkan per
bulan
349.583 : 50 Porsi/Hari = 699166
Harga jual per porsi Rp.7.000
3.2.5

Modal Awal
Modal awal = Total Biaya Tetap + Biaya Variabel selama 1 Bulan
= Rp 4.375.000 + Rp 4.195.000
= Rp 8.570.000

3.2.6 Analisis Titik Impas (Break Even Point)


BEP harga = Total biaya produksi selama 1 bulan : Produksi
= 4.195.000 : 50 Porsi/hari = 83.900
Harga jual per porsi Rp.7.000
BEP produksi = Total biaya produksi selama 1 bulan : Harga per porsi
= Rp 4.195.000 : 7.000 = 599.285
Jadi, untuk mencapai titik impas maka dalam 1 adonan yang harus terjual adalah 50 Porsi
dengan harga per porsi Rp.7.000

3.2.7 Analisis Keuntungan


Pendapatan : kue cubit yang terjual x harga jual = 50 x Rp 7.000
= Rp. 350.000
Total biaya produksi dalam 1 bulan : Rp.4.195.000
Keuntungan

=Pendapatan Total biaya produksi


= Rp 350.000/hari x 30 Rp 4.195.000
= Rp. 10.500.000 Rp. 4.195.000 = Rp. 6.305.000

Jadi, keuntungan yang diperoleh dengan menjual

50 Porsi/hari = 1500/bulan kue

cubit dengan harga Rp 7.000 per porsi dalam 1 bulan adalah Rp 6.305.000
3.2.8 Pengembalian Modal
Total biaya Produksi : Laba usaha = Rp 4.195.000 : Rp 6.305.000
= 1 Bulan
Catatan : - Dalam 1hari diproduksi 50 porsi kue cubit
Kue cubityang harus dijual per bulan = 1500 : 30 hari
= 50 porsi kue cubit
Maka, Pay Back Period = BEP Produksi : Penjualan per hari
= 599 : 50
= 12 hari
Jadi modal akan kembali dalam jangka waktu 12 hari dengan penjualan 50 Porsi kue
cubit setiap harinya.

BAB IV
STUDI KELAYAKAN
4.1.

Lokasi
Pembuatan kue cubit bervariasi pasta ini dilakukan di Kalimasada Semarang. Di sini
saya menyewa sebuah kamar kost yang diperuntukkan khusus membuat kue cubit ini. Lokasi
ini cukup strategis karena berdekatan dengan kampus Unnes. Selain itu, pembeli bisa datang
langsung melihat-lihat proses produksi maupun konsultasi langsung dengan saya tentang cara
membuat kue cubit yang banyak pasta ini. Pembeli juga bisa datang langsung untuk memilih
dan menentukan sendiri pasta yang diinginkan. Lokasi ini sangat strategis karena kamar yang
kami gunakan adalah kamar kost khusus perempuan sehingga tempatnya aman untuk dibuat
tempat eksperimen kue cubitnya.

4.2.

Sarana dan Prasarana


Selain menggunakan rumah produksi dan sebagai media promosi dan tempat
traksaksi jual beli, saya juga memanfaatkan berbagi media baik media elektronik maupun
media cetak seperti brosur, leaflet, pamflet, majalah dan online shop, blog, facebook, twitter
dan lain sebagainya..

4.3.

Sumber Daya Manusia


Untuk usaha awal, kami membutuhkan 1 orang direktur, 1 orang manajer, 3 orang
pembuat kue, dan 3 orang bagian pemasaran. Untuk 3 orang bagian pembuat kue ini, saya
harus melakukan seleksi terlebih dahulu setelah itu pelatihan pembuatan kue. Pada bagian
pemasaran juga harus dipilih orang yang mempunyai koneksi luas serta kemampuan
berkomunikasi yang baik. Sehingga pesan yang terkandung di dalam kue cubit saya dan
maksud yang saya buat dapat tersampaikan dengan baik. Dengan adanya orang yang
berperangai baik dan ramah, konsumen akan merasa tertarik serta tidak malu untuk
mengutarakan segala keluh kesahnya dalam mencipipi kue cubitnya.
Untuk saat ini, sumber daya manusia telah tersedia. Meskipun jumlahnya belum
memenuhi. Namun hal ini sudah menjadi modal yang luar biasa bagi usaha kue cubit saya.

BAB V
REAL BUSINESS PLAN
5.1

Rencana Manajemen

1.

Strategi pemasaran
Telah banyak jenis makanan saat ini, namun rata-rata bergenre barat yang sebenarnya tidak
baikmdi segi kesehatan. Oleh sebab itu, masyarakat harus tau tentang produk saya. Dan saya
pun telah menyusun strategi pemasaran tahapannya sebagai berikut:

a. Pengembangan produk
Kue cubit memang telah dijumpai di pasaran. Namun hal itu sudah jarang sekali karena
sudah tersalip oleh makanan yang bergenre barat. Namun saya memberikan beberapa varian
terbaru yang saya padupadankan dengan kue cubit, sehingga nilai tempo dulunya tidak
hilang namun tetap ada unsur modernnya. Dengan adanya produk saya, masyarakat tidak
perlu makan yang cepat saji dan notabennya tidak baik untuk kesehatan. Kue cubit yang
bentuknya menarik dan tidak terlau besar cocok untuk bersantai atau sekedar cemal-cemil.
b. Pengembangan wilayah pemasaran
Area pemasaran utama adalah di tempat yang mayoritas orangnya adalah mengerti
kuliner dan menikmati kuliner atau orang-orang yang sangat suka akan budaya tempo dulu.
Contohnya masyarakat di sekitar kosan masih bnayak bapak dan ibunya masih menjungjung
nilai tempo dulu. Promosi dilakukan melalui kelompok-kelompok kecil sampai pada tingkat
yang lebih tinggiKue cubit juga bisa dititipkan di berbagai pusat jajanan sehingga cakupan
konsumennya lebih luas. saya juga mempunyai keinginan untuk membuat sebuah toko
bernama NonDany Cookie sebagai rumah produksi saya yang selanjutnya. Di sini akan
tersedia berbagai fasilitias mulai dari tempatnya yang enak untuk berbincang-bincang,
menyedikan minuman tempo dulu juga dan lain sebagainya.
c.

Kegiatan promosi
Promosi merupakan bagian dari proses pemasaran. Promosi sangat mempengaruhi
kelancaran dan keberhasilan suatu usaha. saya melakukan promosi produk saya melalui
sejumlah media baik elektronik, cetak, iklan di radio maupun promosi langsung dari mulut ke
mulut. Promosi melalui media elektronik dilakukan dengan membuka semacam on-line shop
di berbagai jaringan sosial yang kini marak di dunia maya. Promosi melalui media cetak saya
lakukan dengan membuat pamflet, serta mengiklankan produk saya di media massa dan
majalah kuliner. Promosi dari mulut ke mulut saya lakukan dengan mendatangi langsung

kelompok-kelompok remaja, anak kecil maupun orang dewasa seperti di kampus,


perusahaan, pemukiman warga, sekolah dan arisan. saya juga melakukan promosi di
pameran, expo atau bazar. Pada semua media promosi tersebut saya tidak lupa menyertakan
tentang berbagai fasilitas yang kami miliki.
d.

Penjualan kolektif
Yaitu memberikan pilihan kepada konsumen dengan menjual lebih dari satu produk
dengan harga yang lebih miring bila dikalkulasi per produknya. Pembelian dengan harga
yang miring ini minimal untuk 10x pembelian akan mendapatkan free makan kue cubit plus
minumnya.

2.

Strategi produksi
Saya memproduksi kue cubit dengan kriteria yang telah saya tetapkan. Tetapi saya
juga membiarkan konsumen memilih pasta yang akan di campurkan kedalam kue cubitnya.
Proses produksi saya tidak dilakukan sewaktu-waktu saja. Namun berjalan terus menerus
selama ada waktu senggang. Hal ini bukan berarti saya mengesampingkan kewajiban yang
lain misalnya sebagai seorang mahasiswa yang memiliki kewajiban utama untuk belajar dan
bekerja terlalu lama sampai lelah. Tetapi, dengan produksi yang terus menerus, saya
mendapatkan hasil produksi yang banyak serta pilihan yang bervariasi bagi konsumen.

3.

Strategi organisasi dan SDM


Pengelolaan SDM merupakan hal yang harus dilakukan suatu perusahaan sehingga
produktivitas dapat semakin berkembang dan kualitas karyawan pun semakin baik. Tahaptahap pengembangan SDM tersebut antara lain:

a.

Seleksi karyawan
saya melakukan seleksi terhadap karyawan sesuai dengan bidangnya. Contohnya di
bidang pembuatan kue, kami memilih karyawan yang memiliki keterampilan dan keuletan
dalam memasak dan membuat kue.. Di bagian pemasaran saya memilih orang yang dapat
berkomunikasi dengan baik di masyarakat. Dapat menyampaikan maksud dan tujuan saya
dengan baik pada kelompok masyarakat sehingga tidak terjadi kesalah pahaman tentang kue
cubit bervariasi ini.

b.

Pelatihan karyawan
Karyawan yang telah diseleksi kemudian dilatih dan diberi motivasi tentang apa
tujuan saya membuat kue cubit bervariasi ini. Sehingga mereka memiliki kesamaan persepsi
dan pemikiran. Hal ini dilakukan untuk mempertahankan kualitas dan ciri khas yang
membedakan produk sayadengan yang lain.

c.

Sistem Remunerasi yang Seimbang dan Adil


Pembagian keuntungan dilakukan berdasarkan hasil kesepakatan pada saat seleksi.
Namun, tidak menutup kemungkinan saya akan memberikan bonus pada karyawan yang
memiliki produktivitas yang tinggi dan sungguh-sungguh dalam bekerja.

4.

Strategi penetapan harga


Harga merupakan suatu variable yang mempunyai peranan penting dalam dunia
bisnis. Harga menunjukkan level dari suatu produk juga menjadi acuan tentang bagaimana
produk itu seharusnya bila dilihat dari harganya. Harga yang saya tawarkan di sini, saya
sesuaikan dengan sasaran saya yaitu para masyarakat yang cenderung menyukai barang yang
berkualitas tetapi dengan harga semurah mungkin. Hargasaya sesuaikan dengan bahan dan
berbagai variable pasta lain. saya hanya akan mengutamakan kualitas barang. Bukan melulu
mengambil keuntungan, karenasaya mempunyai tujuan yaitu mengajak untuk bernostalgia ke
jajanan tempo dulu dan tidak mneghilangkan nilai tempo dulu.

5.

Rencana pengembangan produksi


Rencana-rencana pengembangan produksi saya antara lain:

a.

Memperluas wawasan tentang kue cubit

b.

Menemukan dan menciptakan perpaduan pasta pada kue cubit

c.

Memperluas area promosi

d.

Meningkatkan produksi

6.

Analisis resiko usaha dan antisipasinya


Setiap perbuatan tentu melahirkan resiko. Demikian pula produk saya akan
mendatangkan berbagai resiko sebagai berikut

a.

Produk kurang menarik minat masyarakat.


Manusia memiliki selera yang berbeda satu sama lain. Demikian pula dalam hal kuliner.
Banyak orang lebih meilih langsung memakan makan berat ketimbang jajanan kecil seperti
kue cubit.

b.

kue cubit yang kadaluarsa


Adakalanya bkue cubit tidak mudah terjual. Sehingga menimbulkan kesan monoton dan
menurunkan kualitas produk.

c.

Modal usaha
Kue cubit ini memang tidak memerlukan modal yang terlalu besar. Tetapi juga tidak bisa
dibilang memerlukan modal yang relatif kecil. Sebagai usaha membangun suatu kualitas,

modal awal demi terwujudnya suatu produksi yang maksimal sangat dapat mendukung
keberlangsungan usaha.
Antisipasi kami terhadap resiko-tersebut:
a.

Produk kurang menarik minat masyarakat


Setiap orang pasti memiliki persepsi terhadap apa yang mereka lihat. Cara saya
mengantisipasi kurangnya minat konsumen ini adalah dengan melakukan promosi secara
mendalam dan menyeluruh. Jadi bukan hanya saya bertujuan untuk mendapatkan
keuntungan. Tetapi kami juga bertujuan untuk mencoba jajanan 90an namun rasa tahun
2000an Sehingga mereka dapat tertarik untuk memperhatikan dan mencoba produk saya.

b.

kue cubit yang kadaluarsa


saya melakukan antisipasi dengan membuat kue cubit yang tidak terlalu banyak. Namun
jangan sampai kehabisan juga saat penjulan berlangsung. Dikira-kira dalam pembuatan
adonannya agar tidak mubazir.

d.

Modal usaha
Modal usaha adalah hal terpenting dalam melakukan suatu bisnis. Untuk memenuhi modal
usaha saya memilih untuk melakukan peminjaman kepada bank yang memiliki bunga
peminjaman terkecil.

5.2

Struktur Organisasi

5.3

Proses Produksi
Proses produksi saya lakukan secara terus menerus setiap hari tanpa menunggu

adanya pesanan. Hal ini dimaksudkan untuk menambah laba serta mencoba kreasi baru dalam
menambahkan pasta ke dalam kue cubit. Tetapi tentu saja dengan memperhitungkan modal
yang tersedia dan waktu yang tepat. Sehingga tidak melalaikan kewajiban lain sebagai
mahasiswa. Dan tentu saja saya senantiasa menjaga kualitas dengan memilih bahan baku
terbaik. Bahan baku yang saya gunakan, sebisa mungkin saya pilih yang terbaik dan harga
baha bakunya pun yang terjangkau. saya gunakan bukan pasta sembarangan. Namun pasta
atau toping yang manisnya tidak memakai gula bit dan pasta yang manisnya pun alami.
Untuk lebih rincinya, proses produksi saya diawali dari tahap pemilihan cetakan. Berbagai
cetakan telah saya beli itu bertujuan untuk memudahkan para konsumen dalam memilih dan
yang memakan sesuai bentuk makanannya. Setelah memilih cetakan, lalu masukan bahan
baku seperti terigu, telur, baking soda dan topingnya. Setiap adonan, satu rasa topingnya.
Setalah semua adonan sudah di campurkan dan telah dibuat, sekarang kita cetak kue cubit itu
ke cetakan yang sudah disediakan. Setelah di buat, matang dan di angkat. Kemudian di
bungkus secantik rupa agar menarik para konsumen. Saya berencana mengkemas kue cubit
ini seperti cupcakes. Berwarna, dan tatanan letaknya enak dilihat mata.
1.

What
Barang yang saya produksi adalahkue cubit yang bukan kue cubit pada umumnya.
Melainkan kue cubit yang lebih punya rasa agar tidak monoton yang mempunyai nilai
modern dalam rasa dan tidak melunturkan nilai tempo dulu.

2.

Who
Dalam usaha ini yang memproduksi, promosi dan memasarkan produk ini telah di atur dalam
penugasan masing-masing. Dan job description tersebut antara lain:

President Director

General Manager

Creative Manager

Production Manager

Marketing Manager

3.

Whom
Sasaran saya adalah seluruh lapisan masyarakat mulai dari anak-anak, remaja sampai dewasa.
Jadi saya memulai pemasaran dari perkumpulan-perkumpulan warga, anak sekolah dll.
seperti di kampus, arisan, dan sekolah.

4.

When
Jangka pendek : membuka rumah produksi dan memulai produksi dari mulut ke mulut. Target
mampu menjual 10 bungkus kue cubit
Jangka panjang : Membuka toko dengan nama NonDany Cookie, dan melengkapinya dengan
berbagai fasilitas seperti cafe kecil.

5.

How Much
1 minggu = 4 unit x Rp50.000,- = Rp200.000,1 bulan = 20 unit x Rp50.000,- = Rp1.000.000,Sehingga apabila target kami tercapai, income yang kami dapat selama satu bulan sebanyak
Rp1.000.000,- dengan menjual 20 unit perbulan.

5.4

Pengelolaan Karyawan
saya memilih karyawan yang memiliki dedikasi dan mempunyai kemauan bukan
hanya sekedar memperoleh keuntungan tetapi bagaimana mereka berpikir maju dengan
melihat berpatoka pada tujuan utama perusahaan ini. saya memilih karyawan yang terampil
juga benar-benar memiliki kemampuan dan keahlian dalam memasak dan membikin kue
cubit. Oleh karena itu, keuntungan yang nantinya akan diperoleh tentu saja saya bagikan
seadil-adilnya sesuai porsi yang telah ditepakan.

BAB VI
PENUTUP
6.1

Kesimpulan
Kue Cubit. Makanan yang mirip martabak ini sangat enak di santap dikala pagi, siang, sore
maupun malam. Dengan bentuknya yang unik dan hargana pun terjangkau dari segi
kesehatannya juga kue cubit ini sangat sehat sekali. Tidak mengandung bahan pengawet
sehingga aman untuk di komsumsi. Tak jarang, kita sebagai orang 90an suka terjebak
nostalgia akan makanan-makanan atau tingkah laku yang polos di jamannya waktu itu. Kue
cubit yang ingin saya tawarkan disini, bukan sembarang kue cubit yang rasanya dari tahun
90an itu-itu saja. Namun lebih bervariasi lagi dan tetap mempertahankan nilai kesehatannya.
Dalam pemasaran saya menggunakan media cetak, media online serta promosi dari mulut ke
mulut. Cemilan ini dibrandol sangat ekonomis sekali, sehingga cocok untuk kantong
kalangan manapun.

6.2

Saran
Produk menitikberatkan kepada unsur rasa yang terkandung di dalamnya. Sehingga
lumayan susah membedakan kue cubit bervariasi rasa ini dengan kue cubit lain yang kini
telah merebak di pasaran. Oleh karena itu, keterampilan dan keahlian menjadi sangat penting
dalampembuatan kue cubit saya ini. Selain itu, saya memiliki tujuan untuk tetap menjungjung
nilai tempo dulu yang diharapkan tidak akan pernah hilang. Dan untuk bertujuan
membiasakan makanan lokal ketimbang makanan barat.

Anda mungkin juga menyukai