Anda di halaman 1dari 7

1.

9 Lingkungan Kerja Ergonomik

Ergonomik adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari hubungan antara manusia dengan
lingkungan kerjanya dan efek lingkungan kerja terhadap kesehatan dan kesejahteraan.
Kaitan antara faktor fisik dan psikologikal berperan dalam menciptakan lingkungan praktik
bebas jenuh. Area kerja yang didesain secara ergonomik akan membuat staf kerja melakukan
tugasnya secara efisien. Dengan mempelajari pola kerja, memungkinkan untuk membuat desain
lingkungan kerja sesuai kemampuan dan kebutuhan para staf. Menciptakan lingkungan kerja
yang ergonomik akan membuat pekerjaan lebih efisien dan produktif serta mengurangi
ketidaknyamanan dan kecelakaan.
Untuk menciptakan lingkungan kerja yang ergonomik dapat mengikuti empat panduan, yaitu :
1.

Lingkungan fisik

2.

Prinsip waktu dan pergerakan

3.

Posisi tubuh

4.

Pemilihan peralatan kerja

2.11.1

Lingkungan Fisik
Faktor fisik meliputi warna, cahaya, suara, kelembaban udara, ruangan, perabotan

dan peralatan. Warna berperan penting dalam memunculkan persepsi bagaimana praktik
terhadap pasien dan kesehatan, produktivitas dan moral staf. Desain ruang kerja yang
atraktif, ceria dan efisien mencerminkan keprcayaan diri staf dan kenyamanan pasien.
Ruangan kerja yang membosankan, tidak rapi dan kotor akan membuat pasien ragu-ragu
untuk datang. Sebaiknya dipilih warna terang daripada warna gelap. Warna terang

membuat lingkungan lebih ceria sedangkan warna lembut seperti hijau dan biru membuat
atmosfer lingkungan lebih tenang. Namun, warna gelap juga bisa dikombinasikan dengan
warna terang seperti abu-abu dikombinasikan dengan warna merah jambu.
Klinik gigi tidak harus selalu mencerminkan sebuah kantor yang steril dan terlihat
kaku. Desainer saat ini berusaha membuat ruangan dengan menambahkan unsur
kehangatan dan kenyamanan bagi para staf dan pasien. Dengan ruangan yang nyaman,
akan meningkatkan kenyamanan juga bagi pasien dan produktivitas staf.
Lingkungan fisik yang ergonomik meliputi:
1.

Desain Ruang Kerja menurut Americans with Disabilities Act :


a.

Buat ruang parkir khusus untuk orang cacat.

b.

Sediakan tempat berjalan untuk mengakomodasi kursi roda.

c.

Sediakan jalur yang landai untuk akses ke gedung dan kantor.

d.

Perluas pintu masuk untuk mengakomodasi kursi roda.

e.

Gunakan huruf timbul dan huruf Braille di pengontrol lift.

f.

Sediakan alarm visual dan pendengaran.

g.

Sediakan tempat untuk berpegangan.

h.

Tinggikan dudukan toilet dan perluas kamar mandi.

i.

empatkan tisu dan handuk toilet mudah dijangkau.

j.

Letakkan gelas dispenser dekat dengan sumber air.

k.

Hindari karpet berbulu.

2.

Pengaruh Lingkungan terhadap Pasien


Di negara dengan sinar matahari ekstrim beberapa pasien mungkin akan mengalami
Seasonal Affective Disorder (SAD). Sinar matahari membuat jam tubuh kita bangun
pada siang hari dan tidur pada malam hari. Kesehatan, mood dan kebiasaan
seseorang dipengaruhi kualitas dan kuantitas sinar matahari. SAD dapat
menyebabkan winter depression atau gangguan tidur. Oleh karena itu, beberapa
perusahaan menggunakan pancahayaan yang terangnya dapat disesuaikan untuk
terapi.

3.

Desain Ruang Resepsi


Ruang resepsi (tidak dikatakan ruang tunggu sebab berkonotasi negatif) adalah
jalan masuk ke ruang pemeriksaan gigi dan memberikan kesan pertama pada pasien
tentang dokter gigi. Atmosfer yang hangat dapat menciptakan ruang tunggu yang
nyaman. Suatu kantor direfleksikan dari ruang resepsinya.
Pasien dapat mengurus administrasi di meja asisten. Untuk privasi, pasien harus
mendapat akses yang mudah ke toilet.
Tempat duduk di ruang resepsi dapat bermacam-macam sesuai dengan gaya
masing-masing orang.

Umumnya, harus menyediakan dua kursi untuk masing-

masing ruang periksa gigi. Di tempat yang banyak praktik seperti orthodontics dan
pediatrics, biasanya memerlukan tiga atau empat kursi.
Jarak antar tempat duduk penting untuk menjaga privasi pasien ketika mengisi
data pribadi pada formulir. Kenyamanan merupakan perhatian utama dalam memilih
perabotan di ruang resepsi, tidak terlalu formal dan tidak terlalu santai. Dipan dengan

bantal atau kursi tanpa lengan terkadang menyulitkan bagi pasien muda yang masih
tangkas apalagi pada pasien tua atau pasien artritis.
Fasilitas dengan gestur cerdas seperti meja tinggi dengan peralatan elektronik
cocok untuk pebisnis atau siswa untuk menggunakan laptop selama menunggu. Juice
bar atau membuat kopi sendiri merupakan pertimbangan khusus bagi pasien yang
sibuk. Fasilitas ini menandakan bahwa dokter gigi peduli dengan waktu pasien dan
ingin membuat klinik gigi merupakan tempat yang nyaman untuk dikunjungi.
Kunci untuk menciptakan ruang resepsi yang nyaman :
a.

Sediakan bel kecil di meja resepsionis sebagai pertanda pasien datang.

b.

Kedatangan pasien harus segera diketahui. Jendela kaca membuat resepsionis


mengetahui aktivitas pasien.

c.

Rak untuk meletakkan jas hujan harus dapat dijangkau dengan mudah oleh anakanak maupun orang dewasa.

d.

Rak majalah diletakkan di dinding atau dekat meja sehingga mudah dijangkau
oleh anak-anak ataupun orang dewasa.

e.

Kalau perlu sediakan ruang khusus anak-anak misalnya di klinik pediatric.

f.

Jumlah kursi dan meja disediakan tergantung jumlah pasien. Kombinasi kursi
dengan sofa disusun sedemikian rupa untuk membuat nyaman pasien.

g.

Adanya pengharum ruangan akan mengusir hawa gigi dan tulisan dilarang
merokok bisa ditempatkan di pintu masuk.

h.

Pisahkan kamar kecil dari ruang resepsi.

i.

Tulisan di tiap ruangan harus cukup besar agar bisa dibaca oleh semua pasien.

j.

Intensitas cahaya dan warna harus cukup untuk membaca.

4.

Desain Kantor
Ruangan kerja harus sehat, santai dan meminimalisasi gangguan. Ruang kantor
terletak di tengah, antara ruang resepsi dan ruang pemeriksaan gigi untuk
memudahkan akses pasien dan memudahkan bagi resepsionis mengawasi aktivitas
pasien di ruang resepsi. Faktor yang harus diperhatikan dalam desain ruang kantor
adalah akses yang mudah, perencanaan ruang, kesehatan, keamanan dan
keselamatan.
Saran yang bisa dipertimbangkan :
a.

Asisten administrasi harus berada di depan ruang resepsi.

b.

Sediakan dua meja tinggi yang nyaman dan efisien.

c.

Sediakan ruanagan bagi pasien untuk mengisi formulir.

d.

Ruang kantor harus bisa melihat aktivitas pasien di ruang resepsi.

e.

Sistem interkom harus dilengkapi dengan telepon yang mudah dijangkau asisten.

f.

Kontrol pusat sistem musik, pemanasan, pendinginan dan pencahayaan harus


berada di ruang kantor.

g.

Sediakan lemari untuk menyimpan arsip.

h.

Tempat kecil di bawah meja memudahkan untuk menyimpan benda penting


seperti buku telepon.

i.

Laci untuk menyimpan dokumen disesuaikan dengan penggunaannya.

j.

Tempatkan laci sesuai kebutuhan.

k.

Ruangan kecil tambahan untuk menjawab panggilan pribadi dan melakukan


percakapan pribadi dengan pasien.

2.11.2

Prinsip Waktu dan Pergerakan

Ketika memilih penempatan alat dan perabotan, waktu dan pergerakan menjadi pertimbangan
penting. Waktu dan pergerakan berarti jumlah waktu yang dibutuhkan dan derajat pergerakan
dalam melakukan tugas. Dokter gigi kadang menghabiskan waktunya di ruang kerja. Oleh karena
itu, sebelum mendesain letak peralatan dan perabotan, staf harus menentukan pekerjaan yang
paling sering dilakukan dan material yang sering digunakan. Kemudian mengklasifikasikannya
berdasarkan tingkatannya.
Untuk menciptakan pergerakan ekonomis harus mengeliminasi langkah yang tidak
dibutuhkan, menyusun kembali peralatan, menata prosedur, menyederhanakan tugas dan
mengevaluasi hasilnya.
Dengan menjalankan prinsip waktu dan pergerakan ekonomis akan mengurangi stres dan
meningkatkan produktivitas.
Dalam konsep Four Handed Dentistry dikenal konsep pembagian zona kerja disekitar Dental
Unit yang disebut Clock Concept. Bila kepala pasien dijadikan pusat dan jam 12 terletak tepat di
belakang kepala pasien, maka arah jam 11 sampai jam 2 disebut Static Zone,arah jam 2 sampai
jam 4 disebut Assistens Zone, arah jam 4 sampai jam 8 disebut TransferZone, kemudian dari
arah jam 8 sampai jam 11 disebut Operators Zone sebagai tempatpergerakan Dokter Gigi

.
Clock Concep (Nusanti, 2000)

Static Zone adalah daerah tanpa pergerakan Dokter Gigi Maupun Perawat Gigi
serta tidak terlihat oleh pasien, zona ini untuk menempatkan Meja Instrumen Bergerak
(Mobile Cabinet) yang berisi Instrumen Tangan serta peralatan yang dapat membuat
takut pasien.Assistants Zone adalah zona tempat pergerakan Perawat Gigi, pada Dental
Unit di sisi inidilengkapi dengan Semprotan Air/Angin dan Penghisap Ludah, serta Light
Cure Unit pada Dental Unit yang lengkap. Transfer Zone adalah daerah tempat alat dan
bahan dipertukarkan antara tangan dokter gigi dan tangan Perawat Gigi. Sedangkan
Operators Zone sebagai tempat pergerakan Dokter Gigi Selain pergerakan yang terjadi
di seputar Dental chair.

2.11.3

Posisi Tubuh
Posisi tubuh dokter maupun pasien sangan menentukan efektifitas kerja.Khusus

bagi dokter posisi kerja yang baik akan memberikan dampak yang baik bagi kinerja dan
ketahanan kerja.Sedangkan bagi posisi yang baik pada pasien ,akan mempermudah akses
dan visibilitas dokter gigi.
2.11.4

Pemilihan Peralatan Kerja


Hendaknya seorang dokter gigi mempersiapkan secara matang macam-macam

alat yang akan digunakan pada saat menangani pasien.Hal ini dilakukan agar efisiensi dan
efektifitas kerja tetap terjaga.

Anda mungkin juga menyukai