Gardu Induk
Trafo Distribusi
Sakelar
Sistem Pembangkit
Energi listrik komersil untuk kapasitas yang besar
pada pusat pembangkit yang konvensionil dihasilkan
dengan menggunakan teknologi kelistrikan yaitu
hidro dan termis.
Pembangkit hidro energi listrik diperoleh dengan
menggunakan air sebagai energi primer
Pembangkit termis energi listrik yang dihasilkan
diperoleh melelui proses dinamik, yaitu dari energi
mekanik rotasi yang dihasilkan oleh proses konversi
energi primer menjadi kalor/ termis
Beban minimum
Beban maksimum pada unit PLTA pada umumnya dapat mencapai nilai nominal seperti yang
tertulis dalam spesifikasi pabrik (Ada bagian berputar (rotaring part) yang kurang sempurn,
Ada perapat (seal) yang kurang baik sehingga air yang bertekanan tidak melalui rotor turbin
tetapi langsung mengalir kepipa pembuanga, Kurang tingginya permukaan air dalam kolam
tandon )
Unit PLTA masalah kecepatan perubahan beban dapat dilakukan dengan cepat jika
dibandingkan dengan unit pembangkit lainnya. Unit PLTA umumnya dapat diubah bebannya
dari 0% menjadi 100% dalam waktu kurang dari setengah menit.
Untuk unit PLTA, cadangan berputar dapat dianggap sama dengan kemampuan maksimum
dikurangi dengan beban sesaat dari unit.
Siklus Renkien
T
3
2
Beban
Ketel
Turbin
2
4
2
4
Kondensator
1
Pompa
Beban minimum dari unit PLTU berkisar disekitar 25%. Pembatasan ini biasanya berhubungan
dengan masalah kontrol karena pada beban rendah banyak yang hubungannya tidak linear
Kecepatan perubahan beban.
Kecepatan perubahan beban yang mampu dilakukan oleh unit PLTU tergantung pula kepada
posisi beban permulaan dalam kaitannya dengan sistem bahan bakar dan sistem pengisian air
ketel.
Ada PLTU yang didesain apabila bebannya kurang dari 50% harus ada burner, dan pompa
pengisian yang dihentikan.
Apabila unit pembangkit berbeban 40% maka unit dianggap mempunyai cadangan berputar
sebesar 50%-40%=10%.
Kalau unit dalam keadaan berbeban 60% maka cadangan berputar dianggap =100%-60%=40%.
Udara
Bahan Bakar
Ruang Bakar
Turbin
Kompresor
Generator
Udara Bertekanan
Gas Buang
T
2
S konstan
P konstan
S konstan
2
4
P konstan
1
V
PLTGU
PLTP
Uap
Turbin
Separator
Katup Uap
Generator
Kondensor
Air
Kandungan Uap
Dalam perut bumi
Generator
Bagian yang menghasilkan energi listrik
Generator sinkron
Generator sinkron
Generator sinkron
Generator sinkron
Mesin sinkron kutub silindris memiliki celah udara yang sama lebarnya
untuk semua sisi.
Daya
VE
S sin
Xs
VE
V2
j
cos P jQ
Xs
Xs
VE
P sin
Xs
VE
V2
Q cos
Xs
Xs
Id
jXqIq
jXqI
jXdId
Dengan mengabaikan tahanan stator di tegangan terminal , maka tegangan internal generator E dapat ditulis sebagai:
E = jXdId + jXqIq + V
I = Id + Iq
E = jIdXd + jIqXq + jIdXq jIdXq + V
E = V + j(Id+Iq)Xq + jId(Xd Xq)
E = V + jIXq +j Id (Xd-Xq)
Daya Generator :
EV
EV
V 2 sin 2
V2
V 2 cos 2
S
sin
( Xd Xq) j
cos
( Xd Xq)
( Xd Xq)
2 XdXq
2 XdXq
2 XdXq
Xd
Xd
EV
V 2 sin 2
sin
( Xd Xq)
Xd
2 XdXq
EV
V2
V 2 cos 2
cos
( Xd Xq)
( Xd Xq)
Xd
2 XdXq
2 XdXq
Eksitasi Generator-Komutator DC
Rotating
Elements
AC
Generator
DC
Exciter
DC
Comutator
Main Generator
Collector
Excitation
Controls
Field
Breaker
Exciter
Collector
AC
Exciter
Excitation
Controls
Rectifier
AC
Generator
Main Generator
Collector
AC
Exciter
Rectifier
Excitation
Controls
AC
Generator
Excitation
Controls
Rotating
Elements
AC
Generator
Pow er
Current
Transformer
Pow er
Voltage
Transformer
Transformator
Konstruksinya trafo dapat
dibedakan menjadi dua jenis
yaitu :
Sistem Transmisi
Representasi saluran transmisi terbagi
menjadi tiga kelas yaitu :
Saluran transmisi pendek (< 80 km)
Saluran transmisi menengah ( 80 240 km)
Saluran transmisi panjang (> 240 km)
Konstruksi penghantar
saluran Transmisi
Representasi
Saluran Transmisi Pendek
Is
Ir
jX
Z
Vs
Vs
Is
Vr
Ir
Z
Vr
Representasi Saluran
Transmisi menengah dan Panjang
Saluran transmisi menengah kapasitansi saluran ke
tanah dipusatkan
Saluran transmisi panjang tersebar sepanjang saluran
Rangkaian pengganti nominal T atau pada dua titik
rangkaian pengganti nominal PI.
Is
jX
Ip
Ir
Z
Vs
y/2
y/2
Vr
Sistem Distribusi
Gardu Induk
Sekering T.M.
Trafo Distribusi
Rel T.R.
Sekering T.R.
Jaringan Tegangan Rendah (JTR)
Gardu Distribusi
Tiang
Sambungan Rumah
Pelanggan
Sistem Distribusi
Adapun bagian-bagian dari sistem distribusi tenaga listrik adalah:
Gardu Induk Distribusi
Transformator daya merupakan komponen utamanya, fungsinya
menurunkan tegangan tinggi menjadi tegangan distribusi primer.
Jaringan Primer (Jaringan Tegangan Menengah) Adalah jaringan yang
berfungsi untuk menyalurkan energi listrik dari Gardu Induk Distribusi
ke transformator distribusi.
Transformator Distribusi (Berfungsi untuk menurunkan tegangan
mengah menjadi tegangan rendah).
Jaringan Sekunder (Jaringan Tegangan Rendah)
Adalah penghubung antara transformator distribusi dengan
konsumen.Dalam hal ini tegangan menengah sistem distribusi adalah
20 kV dan tegangan rendahnya 380/220 V.
GARDU INDUK
Loop
GI
Loop Radial
Kopel
Inc1
Bus2
Inc2
Kopel
T1
T2
GI
GI
Tie Feeder
Jaringan Primer
Gardu
Distribusi
Saluran cadangan
Gardu distribusi
Gardu hubung
Gardu induk
Spindel
Sistem Pengetanahan
Langsung
R
Sistem Pengetanahan
Langsung
R
Sistem Pengetanahan
Tidak ditanahkan
R
Sistem Pengetanahan
Dengan
Impedansi
Xs
Xm
S
Xm
T
R
Xs
Rm
Xs
S
Rm
T
Xm
T
Xm
Rel T.T
Saluran Transmisi
Trafo Pemakaian
Sendiri
Pusat Listrik
Gardu Induk
Rel T.M
D
i
s
t
r
i
b
u
s
i
STL
SISTEM ISOLATED
SISTEM ISOLATED
MULTI AREA
DUA AREA
MULTI AREA
DUA AREA
PENUTUP