Oleh:
Anjani Nur Panjalin
12030194201
H2O(l)
CO2(g)
CO2(aq)
........(1)
Konsentrasi CO2 dalam air proporsional dengan tekanan parsial gas CO2
yang bereaksi dengan air (sesuai hukum Henry), [CO2(aq)] PCO2.
Karena terus-menerus melepaskan CO2 dari dalam tanah, PCO2 dalam
lekukan tanah lebih tinggi daripada PCO2 di atmosfer.
2) Reaksi CO2 dan air menghasilkan H3O+. Persentase H3O+ meningkatkan
daya larut bahan-bahan ionik yang terdiri dari anion asam lemah.
CO2(aq) + 2H2O(l) H3O+(aq) + HCO3(aq)
Jadi CO2(aq) membentuk H3O+ yang meningkatkan daya larut CaCO3.
CaCO3(s) + CO2(aq) + H2O(l) Ca2+(aq) + 2HCO3(aq) .......(2)
Inilah penjelasan dari proses pembentukan gua. Ketika air permukaan menetes
melalui celah-celah pada tanah, maka akan bertemu dengan udara yang
terjebak dalam tanah dengan tekanan CO2 yang tinggi. Sebagai hasilnya
CO2(aq) akan meningkat (persamaan 1 bergeser ke kanan) dan larutan menjadi
bersifat lebih asam. Ketika CO2 memperkaya air yang bereaksi dengan batu
kapur, maka makin banyak CaCO3 yang larut (persamaan 2 bergeser ke kanan).
Sebagai hasilnya maka semakin banyak batu-batu yang terbentuk, semakin
banyak air yang mengalir di dalamnya, semakin banyak batu-batu yang
terbentuk, dan seterusnya. Seiring berjalannya waktu, gua perlahan-lahan akan
membentuk stalaktit dan stalagmit.
Gambar 1. Stalaktit dan Stalagmit di Carisbad Caverns New Mexico, bentuk yang mengagumkan di dalam gua batu
kapur menghasilkan perubahan yang halus dalam peristiwa kesetimbangan ionik karbonat lebih dari jutaan tahun.
(Wikimedia Commons [1])
warna yang timbul menakjubkan dari ion-ion logam, seperti besi (cokelat
kemerahan) atau tembaga (hijau kebiruan).
2. Menghilangkan Kesadahan Air
Terdapat beberapa macam metode untuk menghilangkan kesadahan dalam air.
Dengan beberapa metode dibawah ini air sadah dapat diubah menjadi air lunak
(soften):
proses pendidihan air sadah (Chemical Process of Boiling Hard Water)
Kesadahan sementara dapat dengan mudah dihilangkan dengan cara
dididihkan. Pada saat pendidihan kalsium bikarbinat atau magnesium
bikarbonat terdekomposisi menjadi kalsium karbonat atau magnesium
kabonat, yang tidak larut dalam air. Sehingga menjadi endapan.
Resin basa menukar ion OH- mereka dengan anion lain seperti HCO3-, Cl-,
SO42-, terdapat dalam air sadah. Karena itu dikenal sebagai resin penukar
asam.
Dalam proses pertukaran ion, air sadah dilewatkan melalui dua tangki
'A' dan 'B'. Tangki-A mengandung resin asam dan tangki-B diisi dengan
resin basa. Semua kation yang ada dalam air sadah (kecuali H +) yang
dikeluarkan oleh hadir resin asam di tangki-A, dan kini resin basa dalam
tangki-B menghilangkan semua anion (kecuali OH-) hadir dalam air sadah.
Air diperoleh setelah perjalanan melalui kedua tangki bebas dari semua
kation dan anion yang membuat sulit. Air yang diperoleh setelah melewati
penukar ion disebut air deionisasi atau air demineralisasi. Air ini sama
baiknya dengan air suling. Air menjadi lunak setelah proses ini.
3. Sifat, Reaksi, Kegunaan Golongan IIA
Reaksi golongan IIA secara umum:
Berilium
Berilium (beryllium) adalah unsur bivalen beracun, berwarna abu-abu, kuat,
ringan, dan terutama digunakan sebagai zat pengeras dalam paduan logam.
Berilium merupakan salah satu logam ringan dengan leleh tertinggi. Logam ini
memiliki konduktivitas termal yang sangat baik, bukan magnetik, tahan
terhadap asam nitrat pekat, serta pada suhu dan tekanan standar mampu
melawan oksidasi ketika terkena udara.
Kerak bumi memiliki kandungan berilium sebesar 2,6 ppm dan 6 ppm dalam
tanah. Berilium dalam tanah dapat masuk ke dalam tanaman yang tumbuh
diatasnya. Kadar berilium tanaman bervariasi antara 1 dan 40 ppb, terlalu
rendah untuk mempengaruhi hewan yang memakan tanaman tersebut.
Berilium ditemukan dalam 30 mineral yang berbeda, yang paling penting
adalah bertrandite, beryl, chrysoberyl, dan phenacite. Bentuk beryl yang
berharga (batu mulia) adalah aquamarine dan zamrud. Berilium memiliki salah
satu titik cair yang tinggi di antara logam-logam ringan. Modulus elastisitasnya
sekitar sepertiga lebih besar dibanding baja. Berilium memiliki konduktivitas
kalor yang sangat bagus, non-magnetik, dan tahan serangan konsentrasi asam
nitrat. Berilium juga memiliki sifat transparan (permeability) terhadap sinar X
dan jika diberi tembakan oleh partikel-partikel alpha.
Senyawa-senyawa Berilium
Berilium sangat bermanfaat untuk menunjang kehidupan manusia. Namun,
keberadaan berilium di alam tidak dapat ditemukan dalam bentuk murninya.
Berilium tersebut ditemukan di alam dalam bentuk bersenyawa, meliputi :
a. Berilium Oksida (BeO) Berilium oksida berwujud bubuk putih yang
dapat dibuat menjadi berbagai bentuk. Hal ini diinginkan sebagai
insulator listrik karena dapat menghantarkan panas dengan baik, namun
sangat buruk dalam mehantarkan arus listrik. Hal ini digunakan dalam
kecepatan tinggi komputer, sistem otomatis pengapian, laser, oven
microwave, dan sistem yang dirancang untuk menyembunyikan dari
sinyal radar.
2Be(s) + O2(g) 2BeO(s)
Berilium memiliki lapisan berilium oksida yang tipis tetapi kuat pada
permukaannya, yang mencegah oksigen baru untuk bereaksi dengan
berilium dibawah lapisan tersebut.
b. Berilium Klorida (BeCl2) Ikatan antara berilium dengan klorida
membentuk senyawa berilium klorida (BeCl2). Berilium klorida juga
merupakan molekul linear dengan ketiga atom dalam garis lurus dengan
pemakaian electron bersamaan (kovalen). Berilium klorida dikenal
sebagai senyawa elektron-kekurangan karena memiliki dua orbital
kosong pada tingkat ikatan. BeCl2 dapat membentuk senyawa polimer.
Tanda panah pada rantai panjang diatas menunjukkan ikatan koordinasi
yang terbentuk antara Cl pada molekul BeCl2 yang satu dengan Be pada
molekul BeCl2 yang lain. Be ternyata masih mampu menarik pasangan
elektron dari Cl yang terikat pada molekul BeCl2 yang lain. Karena
kemampuan itulah maka BeCl2 tidak hanya mampu membentuk dimer,
bahkan dapat juga membentuk polimer. Hal ini disebabkan jari-jari
atom Be lebih kecil dibandingkan dengan unsur-unsur lain yang ada
bersifat kurang logam daripada unsur lainnya yang ada dalam golongan
IIA adalah derajat kovalen dari senyawa-senyawanya. Tidak ada bukti
sama sekali bahwa berilium terdapat dalam bentuk Be2+ atau dalam
bentuk senyawa yang mengandung ion tersebut, semua senyawa
berilium memperlihatkan sifat ikatan kovalen.
d. Berilium Fluorida (BeF2) Berilium fluorida adalah senyawa yang
dihasilkan dari proses pemanasan beril [Be3Al2(SiO6)3] dengan
Na2SiF6 hingga 700oC. Karena beril adalah sumber utama berilium.
e. Tembaga Berilium (CuBe) CuBe adalah senyawa yang berasal dari
campuran 2 logam yang mempunyai sifat dan karakteristik yang
berbeda dan golongan yang berbeda pula,yaitu golongan II A Berilium
dan golongan B Tembaga. Tembaga merupakan unsur yang relatif tidak
reaktif sehingga tahan terhadap korosi. Pada udara yang lembab
permukaan tembaga ditutupi oleh suatu lapisan yang berwarna hijau
yang menarik dari tembaga karbonat basa, Cu(OH)2CO3.
Reaksi - reaksi
a. Reaksi dengan air
Berilium tidak bereaksi dengan air atau uap air meskipun dalam suhu
tinggi. Hal ini disebabkan karena Be tidak bisa bereaksi dengan air
karena Be adalah unsur alkali tanah yang kurang reaktif, atau memiliki
keelektronegatifan yang cukup besar. Dan juga Be tidak dapat m'hantar
panas dan listrik secara baik.
b. Reaksi dengan halogen
Semua logam alkali tanah bereaksi dengan halogen dengan cepat
membentuk garam halida, kecuali Be, karena daya polarisasi ion Be2+
terhadap pasangan elektron halogen (kecuali F-), maka BeCl2 berikatan
kovalen, sedangkan alkali tanah yang lain berikatan ion.
c. Reaksi dengan oksigen
Berilium sulit untuk terbakar kecuali dalam bentuk serbuk.
2Be(s) + O2(g) 2BeO(s)
Karena Berilium memiliki lapisan berilium oksida yang tipis tetapi kuat
pada permukaannya, yang mencegah oksigen baru untuk bereaksi
dengan berilium dibawah lapisan tersebut.
d. Reaksi dengan tembaga (Tembaga Berilium (CuBe))
CuBe adalah senyawa yang berasal dari campuran 2 logam yang
mempunyai sifat dan karakteristik yang berbeda dan golongan yang
berbeda pula,yaitu golongan II A Berilium dan golongan B Tembaga
Cu(s) + Be(s) CuBe(s)
e. Reaksi dengan oksida logam
Berilium dan oksida logamnya bersifat amfoter. Keduanya larut dengan
asam dan basa. Sebagai contoh, dalam basa logam dan oksida logamnya
bereaksi sebagai berikut :
Be + 2H2O + 2OH- Be(OH)42- + H2(g)
BeO + H2O + 2OH- Be(OH)42Kegunaan
Berilium juga digunakan sebagai alloying agent dalam produksi tembaga
berilium, yang banyak digunakan untuk per, kontak listrik, elektroda las
dan alat-alat lainnya yang didesain untuk tidak memancarkan percikan api.
Logam ini digunakan sebagai bahan struktur untuk pesawat kecepatan
tinggi, pesawat antariksa dan satelit komunikasi. Kegunaan lainnya
termasuk kerangka windshield, brake discs, support beams dan komponenkomponen struktural untuk pesawat ulang-alik. Karena berilium relatif
transparan terhadap sinar X, lapisan tipis logam ini digunakan di litografi
sinar X untuk reproduksi microminiature integrated circuits. Pada suhu
Keterangan
2
[Ne] 3s
24,3050 g/mol
1,74 g/cm3(200C)
650oC (11930F)
1107oC(20240F)
8,48 kJ/mol
Kalor penguapan
Kapasitas kalor
Elektronegativitas
Jari-jari atom
Kapasitas panas
Konduktivitas kalor
Daya Hambat listrik
Modulus Young
Modulus Elastisitas
Modulus geser
Kekuatan tarik
Kekerasan
128 kJ/mol
24,869 J/mol K (pada 25oC)
1,31 (skala pauling)
150 pm
1,01 J/Gk
156 W/mK (pada 27oC)
4,46 mikrom
45 Gpa
6,25 x 106 psi
17 Gpa
10 N/mm2(magnesium murni)
33 Brinnel(500 kg. Load, 10 mm. Ball)
b) Sifat kimia
i.
ii.
Mg(OH)2(aq) + H2(g)
MgO(s)
3Mg(s) + N2(g)
iii.
Mg3N2(s)
iv.
Mg(s) + F2(g)
MgF2(aq)
Mg(s) + Cl2(g)
MgCl2(aq)
Mg(s) + Br2(g)
MgBr2(aq)
Mg(s) + I2(g)
MgI2(aq)
Magnesium
Magnesium bromida
Magnesium stearat
Kegunaan
Digunakan sebagai antiseptik
Digunakan dalam pasta gigi untuk
mengurangi asam yang terdapat dalam
mulut dan mencegah terjadi kerusakan
gigi,
Pencegah maag
Digunakan sebagai obat penenang
ringan
Pembuatan berbagai jenis tablet obat
2. Bidang industri
Senyawa
Magnesium Oksida (MgO(s))
Kegunaan
Bahan refraktori untuk menghasilkan
besi, kaca, dan semen,
Pelapis tungku,
Magnesium sulfit
Magnesium sulfat
3. Bidang olahraga
Senyawa
Magnesium karbonat
Kegunaan
Meningkatkan pegangan pada alat
senam, mengangkat bar, dan memanjat
bebatuan
Kalsium
Dalam istilah kimia, kalsium adalah reaktif dan lunak untuk suatu logam
(namun dianggap lebih keras dari Timbal, ia dapat dipotong dengan pisau
dengan susah payah). Kalsium, unsur seperti perak yang harus diekstrak
melalui elektrolisis dari garam yang menyatu seperti kalsium klorida. Sekali
diproduksi, kalsium dengan mudah membentuk oksida putih-abu-abu dan
nitrida yang melapisi ketika terkena udara. Dalam bentuk curah, logam ini agak
susah dibakar, malah potongan magnesium lebih mudah menyala ketika
dibakar, tetapi ketika menyala, logam ini langsung terbakar di udara dengan
intensitas cahaya merah-jingga yang sangat brilian.
Logam kalsium bereaksi dengan air, yang melepaskan gas hidrogen dengan
laju yang cukup cepat, tetapi pada suhu kamar tidak cukup cepat menghasilkan
banyak panas. Namun, dalam bentuk serbuk, reaksi dengan air sangat cepat,
seperti menambah luas permukaan dari serbuk itu yang mempercepat reaksinya
dengan air.
Kelambanan reaksi kalsium air akibat dari logam itu yang sebagian
terlindung oleh kalsium hidroksida putih yang tidak larut. Dalam larutan air
asam, dimana garam ini larut, kalsium bereaksi dengan cepat.
Kalsium, dengan densitas 1,55 gr/cm3, lebih ringan dari logam-logam alkali
tanah; magnesium (berat jenisnya 1,74) dan berillium (1,84) adal;ah lebih
padat, meskipun massa atomnya lebih ringan. Dari Stronsium ke depan, logam
alkali tanah menjadi lebih padat dengan bertambahnya berat atom. Kalsium
mempunyai dua alotrop.
Kalsium mempunyai daya tahan listrik lebih tinggi daripada tembaga atau
aluminium, sehubungan dengan densitasnya yang yang jauh lebih rendah.
Unsur ini merupakan konduktor yang rada lebih baik ketimbang yang mana
pun. Namun, penggunaannya dalam aplikasi terestrial biasanya dibatasi oleh
reaktivitasnya yang tinggi terhadap udara.
Garam kalsium tak berwarna dari setiap kontribusi kalsium, dan larutan ionik
dari kalsium juga tidak berwarna. Seperti dengan garam magnesium dan
garam-garam logam alkali tanah yang lain, garam kalsium sering sangat laruta
dalam air. Kecuali yang terkenal dari hidroksida, sulfat (tidak lazim bagi garam
sulfat), karbonat dan fosfat. Kecuali sulfat, bahkan sesuatu yang tidak larut
secara umum tercantum sebagai yang lebih cepat larut daripada kerabat
dekatnya, logam transisi.
Saat sebagai larutan, ion kalsium terasa sungguh berbeda bagi manusia, yang
dilaporkan sebagai rasa asin yang ringan, asam, seperti mineral atau bahkan
menenangkan. Hal ini terlihat bahwa banyak hewan dapat merasakan, atau
menimbulkan eara tertentu untuk kalsium, dan menggunakan rasa ini untuk
melayak mineral ini dengan jilatan garam atau sumber lainnya. Sebagai nutrisi
manusia, garam kalsium yang dapat larut mungkin ditambahkan pada jus tar
tanpa banyak pengaruh terhadap rasa di langit-langit mulut.
Kalsium adalah massa unsur paling berlimpah ke-5 di dalam tubuh manusia,
dimana kalsium pembawa pesan ionik selular yang umum dengan banyak
fungsi, dan menyajikan juga sebagai unsur struktur dalam tulang. Kalsium
adalah atom yang jumlahnya relatif tinggi dalam skeleton yang menyebabkan
tulang merupakan radio-opaque. Dari komponen tubuh manusia yang padat
setelah setelah kering dan pembakaran organik, misalnya kremasi, kira-kira
dari total massa mineral yang tersisa, hampir 1 kg kalsium yang menyusun
rata-rata tulang (sisanya, fosfor dan oksigen).
Aplikasi
Kalsium digunakan reduktan dalam ekstraksi logam-logam lain, seperti
uranium, zirkunium, dan torium. Kalsium juga digunakan sebagai deoksidisasi,
desulfurisasi untuk berbagai aloy besi dan non-besi.
Kalsium juga digunakan sebagai bahan peng-aloy (bahan paduan) yang
digunakan dalam produksi aloy aluminium, berilium, tembaga, timbal dan
magnesium. Kalsium juga digunakan dalam pembuatan semen dan mortir yang
digunakan dalam konstruksi.
Dalam
pembuatan
keju,
dimana
ion
kalsium
aktivitas rennin dalam melakukan penggumpalan susu.
mempengaruhi
Stronsium
Sifat Kimia dan Fisika
Stronsium adalah unsur kimia dengan lambang Sr dan nomor atom 38.
Stronsium merupakan sebuah logam alkani tanah, berwarna putih, abu-abu atau
kekuningan, unsure logam perak lembut dari pada kalsium dan sangat reaktif
secara kimia, bahkan lebih reaktif dalam air. Logam Sr menyala kuning saat
terkena udara. Hal ini terjadi secara alami dalam mineral celestite dan
strontianite. Logam Sr terbakar di udara menghasilkan oksida strontium dan
nitrida strontium, tetapi tidak bereaksi dengan nitrogen di bawah suhu 380 C,
sehingga pada suhu kamar hanya akan membentuk oksida secara spontan.
Elemen ini harus direndam dalam minyak tanah (kerosene) untuk menghindari
oksidasi. Isotop 90 Sr hadir dalam radioaktif kejatuhan dan memiliki paruh dari
28,90 tahun dan meluruh menjadiYttrium-90 melalui peluruhan beta. Strontium
lebih lunak dibanding kalsium dan terdekomposisi dalam air secara cepat.
Garam-garam strontium memberikan warna yang indah pada lidah api dan
digunakan di pertunjukan kembang api dan produksi flares. Strontium alami
merupakan campuran dari 4 isotop yang stabil. Stronsium-90, sebuah radioaktif
isotop dari strontium, merupakan sebuah produk umum dari ledakan nuklir.
Strontium-90 ini terutama mematikan karena memiliki waktu paruh relative
lama, sangat radioaktif dan dapat diserap oleh tubuh, di mana terakumulasi
dalam system rangka.
Isotop
Ada enam belas isotop Sr yang labil. Yang paling penting adalah 90Sr dengan
paruh waktu sepanjang 29 tahun. Isotop ini salah satu produksi detonasi bom
nuklir dan membahayakan kesehatan. Isotop ini juga pemancar sinar beta yang
paling lama hidupnya dan digunakan pada alat-alat SNAP (Systems
for Nuclear Auxiliary Power). Peralatan ini punya potensial kegunaan di
pesawat antariksa, stasiun cuaca terpencil, alat navigasi terapung, dll karena ia
ringan, tahan lama dan memiliki sumber listrik nuklir.
Pembuatan dan Pengolahan
Untuk mendapatkan strontium (Sr), kita bisa mendapatkanya dengan
elektrolisis lelehan SrCl2. Lelehan SrCl2 bisa didapatkan dari senyawa selesit
[SrSO4]. Karena senyawa selesit merupakan sumber utama Sr. reaksi yang
terjadi:
Sr 2 + + 2 e - Sr
2 Cl - Cl 2 (g) + 2 e
Atau dibuat dengan mengurangi strontium oksida dengan aluminium
dalam vakum pada suhu di manastrontium meleleh. Ada tiga alotropi
logam Sr, dengan titik transisi pada 235 C dan 540C.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Barium
Barium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang
Ba dan nomor atom 56.Unsur ini mempunyai isotop alam 130,132, 134, 135,
136, 137 dqn 138. barium mempunyai titik lebur 710C dan titik didih 1.500C
serta berwarna putih keperakan.Contoh kristal yang dihasilkan Barium antara
lain Barium Sulfat(BaSO4) dan contoh basa yang mengandung Barium antara
lain Barium Hidroksida (Ba(OH)2).
Barium adalah logam putih perak, dapat ditempa dan liat, yang stabil
dalam udara kering. Barium bereaksi dengan air dalam udara yang lembab,
membentuk oksida atau hidroksida. Barium melebur pada suhu 710 0C.logam
ini bereaksi dengan air pada suhu ruang, membentuk barium hidroksida dan
hidrogen :
Ba + H2O
Ba2+ + H2 + 2 OHBarium adalah logam putih berwarna perak yang ditemukan di alam. Barium
masuk ke dalam udara selama proses pertambangan, pemurnian, produksi
senyawa barium, dan dari pembakaran batubara serta minyak. Beberapa
senyawa barium mudah larut dalam air dan ditemukan di danau atau sungai. Di
alam bebas, unsur barium berupa sulfat (barite) dan sedikit sebagai karbonat
(witherite). Siulfat diubah menjadi klorida dan dalam elektrolisis barium
klorida leleh menghasilkan logam barium. Unsur ini mudah bereaksi dengan
halogen (halide), oksigen (oksida), dan belerang (sulfide). Pada temperature
tinggi unsur ini dapat bereaksi dengan nitrogen (nitride). Dalam senyawa stabil,
barium bervalensi dua dan cenderung tidak membentuk kompleks., unsur ini
ditemukan pada tahun 1808 oleh H. Davy.
Sifat - Sifat Barium
a.
Sifat Fisika
Sifat-sifat Fisik
Nomor atom
Fase
Densitas ( g/cm3 )
Energi Ionisasi I, kJ/ mol
Energi Ionisasi II, kJ/ mol
Elekttronegatifitas
Potensi Reduksi Standar
Jari-jari atom, A0
Kapasitas panas, J/gK
Potensi ionisasi, Volt
Konduktivitas listrik, ohm-cmMassa jenis ( suhu kamar )
Massa jenis cair pada titik lebur
56
Solid
3,59
453
908
0,89
-2,90
2,22
0,204
5,212
2,8 x 106
3,51 g/cm3
3,338 g/cm3
Titik lebur
Titik didih
Kalor peleburan
1000 K
2170 K
7,12 kJ/ mol
Kalor penguapan
Kapasitas kalor
b.
Sifat Kimia
Bereaksi
Sifat oksida
Asam
Kestabilan Peroksida
Ikatan
Warna Nyala
Kestabilan Karbonat
Ion
Hijau
(suhu pemanasan antara 550o - 1400oC)
Reaksi Barium
Dengan Oksigen
2 Ba + O2
2BaO
Dengan Halogen
Ba + Cl2 BaCl2
Dengan Hidrogen
Ba + H2
Dengan Nitrogen
3 Ba + 2 N
Dengan Air
BaH2
Ba3N2
Referensi
Chemistry, The Molecular Nature of Matter and Change, Martin S. Silberberg,
2000.
Lee, J.D. 1991. Concise Inorganic Chemistry Fourth Edition. London: Chapman
and Hall.
Utami, B. A. Nugroho C. Saputro, L. Mahardiani, S. Yamtinah, dan B. Mulyani.
2009. Kimia 2 : Untuk SMA/MA Kelas XI, Program Ilmu Alam. Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.
http://perpustakaancyber.blogspot.com/2013/06/pembentukan-prosesterjadinya-stalaktit-danstalagmit.htmlhttp://science.howstuffworks.com/environmental/e
arth/geology/stalactite-stalagmite1.htm
http://www.chem-is-try.org/tabel_periodik