Anda di halaman 1dari 2

Menurut N. A.

Ametembun (2000:1) istilah supervisi pendidikan dapat dijelaskan baik


menurut asal usul (etimologis), bentuk perkataannya (morfologis), maupun isi yang
terkandung dalam perkataan itu (semantik). Istilah supervisi secara etimologis diambil
dari perkataan Inggris supervision artinya pengawasan, maka supervisi pendidikan
berarti kepengawasan dibidang pendidikan. Sedangkan secara morfologis supervisi
dapat dijelaskan menurut bentuk perkataannya, supervisi dari dua patah kata super
dan visi, yaitu super berarti atas atau lebih, dan visi berarti lihat, tilik, awasi.
Seorang supervisor memang mempunyai posisi di atas atau mempunyai
kedudukan yang lebih tinggi dari pada orang-orang yang disupervisinya, tugasnya
adalah melihat/menilik atau mengawasi orang-orang yang disupervisinya itu. Kelebihan
yang dimiliki supervisor bukan hanya karena posisi atau kedudukan yang ditempatinya,
akan tetapi juga karena pengalamannya, pendidikannya, kecakapan atau keterampilanketerampilan yang dimilikinya atau karena mempunyai sifat-sifat kepribadian yang
meninjol dari pada orang-orang yang disupervisinya. Dengan kelebihan-kelebihan yang
dimilikinya, seorang supervisor dapat melihat, menilik atau mengadakan pengawasan
terhadap yang disupervisinya.
Pengertian supervisi secara umum menurut Harris dan Benssent (1971) yang
dikutip oleh Nurtain (1989:11) menyebutkan bahwa supervisi adalah apa yang dilakukan
personalia sekolah dengan orang dewasa dan barang-barang dengan maksud untuk
memelihara atau merubah penyelenggaraan sekolah agar supaya secara langsung
dapat mempengaruhi tercapainya tujuan-tujuan pengajaran pokok sekolah.
Sedangkan menurut Good Carter (1959) yang dikutip oleh Piet A. Sahertian
(2000:17) menyatakan bahwa supervisi adalah usaha dari petugas-petugas sekolah
dalam

memimpin

pengajaran,

guru-guru

termasuk

dan

petugas-petugas

menstimulasi,

menyeleksi

lainnya

dalam

pertumbuhan

memperbaiki
jabatan

dan

perkembangan guru-guru serta merevisi tujuan-tujuan pendidikan, bahan pengajaran


dan metode serta evaluasi pengajaran.
Perkembangan konsep supervisi pendidikan selanjutnya sudah menuju kepada
sasaran khusus. Sudah ada yang membedakan supervisi pendidikan dalam pengertian
yang luas dan ada yang melihat supervisi dalam batasan yang spesifik yaitu pengajaran.
Menurut Harris dalam Oliva (1984) yang dikutip oleh Piet A. Sahertian (2000:18)
menyatakan bahwa supervisi pengajaran adalah segala sesuatu yang dilakukan
personalia sekolah untuk memelihara atau mengubah apa yang dilakukan sekolah
dengan cara yang langsung mempengaruhi proses belajar mengajar dalam usaha
meningkatkan proses belajar siswa.

Menurut Alfonso R. J. et al (1981) dalam Oliva (1984) yang dikutip oleh Piet A.
Sahertian (2000:18) menyatakan bahwa supervisi pengajaran adalah tindak laku pejabat
yang dirancangkan oleh lembaga yang langsung berpengaruh terhadap perilaku guru
dalam berbagai cara untuk membantu cara belajar siswa dan untuk mencapai tujuan
yang dilakukan oleh lembaga itu. Mark Stoops dan King Stoops (1978) yang dikutip oleh
Nurtain (1989:13) menyatakan bahwa supervisi adalah perbuatan dan percobaan yang
ditujukan

untuk

memperbaiki

pelajaran

dan

program

yang

bersifat

pengajaran.

Perkembangan selanjutnya para ahli menerapkan supervisi klinis.


Menurut Richard Waller yang dikutip oleh Nurtain (1989:253), supervisi klinis adalah
bentuk supervisi yang difokuskan pada pada peningkatan mengajar dengan melalui
sarana siklus yang sistematis dalam perencanaan, pengamatan serta analisis yang
intelektual dan intensif mengenai penampilan mengajar yang nyata, didalam
mengadakan perubahan dengan dengan cara yang rasional.
Nurtain

(1989:253)

mengemukakan

bahwa

supervisi

klinis

adalah

suatu

pembimbingan yang bertujuan untuk meningkatkan profesionalitas guru secara sengaja


yang dimulai dari pertemuan awal, observasi kelas, dan pertemuan akhir yang dianalisis
secara cermat, teliti dan obyektif untuk mendapatkan perubahan perilaku mengajar yang
diharapkan. Hal ini senada dengan pendapat Purwanto (2010:90) yang mengatakan
bahwa supervisi klinis termasuk bagian dari supervisi pengajaran yang prosedur
pelaksanaannya untuk mencari sebab atau kelemahan yang terjadi dalam proses
pembelajaran dan secara langsung diusahakan cara memperbaiki kelemahan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai