DEFINISI
Demam tifoid merupakan penyakit infeksi akut pada
usus halus dengan gejala demam 1 minggu atau lebih disertai
gangguan pada saluran pencernaan dan dengan atau tanpa
gangguan kesadaran.
ETIOLOGI
Penyakit ini disebabkan oleh infeksi kuman Salmonella
Typhosa atau Eberthella typhosa yang merupakan kuman
gram negatif, motil, dan tidak menghasilkan spora.
Kuman ini dapat hidup baik sekali pada suhu tubuh
manusia maupun suhu yang lebih rendah sedikit, serta mati
pada suhu 70 C maupun oleh antiseptik. Sampai saat ini
diketahui bahwa kuman ini hanya menyerang manusia.
Salmonella typhosa mempunyai 3 macam antigen, yaitu :
1. Antigen O = Ohne Hauch = Somatik antigen (Tidak
menyebar).
2. Antigen H = Hauch (Menyebar), terdapat pada flagella
dan bersifat termolabil.
3. Antigen Vi = Kapsul; merupakan kapsul yang meliputi
tubuh
kuman
dan
melindungi
antigen
O,
antigen
terhadap fagositosis.
Salmonella
makanan/minuman.
Setelah
typhosa
berada
masuk
dalam
bersama
usus
halus
peyeri)
dan
jaringan
limfoid
mesenterika.
Setelah
keseluruh
tubuh
(Bakteremia
sekunder),
dan
empedu
yang
selanjutnya
kuman
tersebut
MANIFESTASI KLINIS
Manifestasi penderita dewasa lebih berat dan lebih
bervariasi dibandingkan pada anak. Masa inkubasi rata-rata
bervariasi 7 20 hari, inkubasi terpendek 3 hari dan terlama
60 hari, dikatakan bahwa masa inkubasi mempunyai korelasi
dengan jumlah kuman yang ditelan, keadaan umum atau
Gangguan kesadaran.
Dalam minggu pertama, keluhan dan gejala menyerupai
LABORATORIUM
LED meningkat.
DIAGNOSIS
Dapat ditegakkan dengan anamnesis, gejala, serta
tanda klinis yang seperti disebutkan diatas. Hal ini sangat
berguna apabila ada kasus demam tifoid di daerah-daerah
dalam
demam
mengidentifikasi
tifoid
harus
penyakit
yang
berpegangan
pada
meliputi
bakteriologis
atau
serologis
dan
PEMERIKSAAN BAKTERIOLOGIS
Diagnosis pasti dengan ditemukan kuman Salmonella
typhosa pada salah satu biakan darah, feses, urine, sumsum
tulang maupun cairan duodenum. Waktu pengambilan contoh
sangat menentukan keberhasilan pemeriksaan bakteriologis
tersebut misalnya biakan darah biasanya positif pada minggu
pertama perjalanan penyakit, biakan feses dan urin positif
biasanya pada minggu kedua, ketiga. Biakan dan sumsum
tulang
paling
baik
karena
tidak
dipengaruhi
waktu
pemeriksaan
biakan
negatif
kali
berturut-turut
PEMERIKSAAN SEROLOGIS
Sampai saat ini Tes Widal merupakan reaksi serologis
yang digunakan untuk membantu menegakkan diagnosis
demam tifoid. Dasar tes Widal adalah reaksi aglutinasi antara
antigen Salmonella typhosa dengan antibodi yang terdapat
pada serum penderita. Ada 2 metode yang sampai saat ini
dikenal, yaitu :
1. Widal cara tabung (Konvensional).
2. Salmonella Slide Test (Cara slide).
Sampai
saat
ini
tidak
ada
kepustakaan
yang
Penyakit
tertentu
pembentukan
yang
antibodi;
menghambat
agamaglobulinemia,
leukemia, tumor.
-
Vaksinasi.
Infeksi subklinis.
Reaksi anamnestik.
2. Faktor teknis
-
Reaksi silang.
Tes
Widal
tidak
dapat
dipakai
untuk
membantu
DIAGNOSIS BANDING
Bronkitis
Influenza
Bronkopneumonia
Demam paratifoid
Meningitis
Malaria
Bakterial endokarditis
TBC milier
Rickettsia
Pielitis
Leukemia
Limfoma
Penyakit Hodgkin
KOMPLIKASI
Usus Halus
1. Perdarahan.
2. Perforasi.
3. Peritonitis.
Diluar Usus Halus
1. Bronkitis
5. Meningitis
2. Bronkopneumonia
6. Miokarditis
3. Ensefalopati
7. Kronik karier
4. Kolesistitis
PENATALAKSANAAN
Penderita yang harus dirawat dengan diagnosis praduga
demam tifoid harus dianggap dan dirawat sebagai penderita
demam tifoid yang secara garis besar ada 3 bagian yaitu :
1. Perawatan
ternyata
dapat
diberikan
dengan
aman.
Co trimoxazol
PROGNOSA
PENCEGAHAN
Usaha terhadap lingkungan hidup
Pemberantasan lalat.
Imunisasi.
IMUNISASI
Vaksin yang digunakan ialah :
1. Vaksin yang terbuat dari Salmonella typhosa yang
dimatikan (Pada pemberian oral tidak memberikan
perlindungan yang baik).
2. Vaksin yang dibuat dari strain Salmonella (Ty 21a) yang
dilemahkan
(Pada
pemberian
oral
memberikan