TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS RIAU KEPULAUAN
Disusun oleh:
Eko zakiyanto 1201.027
KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis panjatkan Kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan
segala rahmatnya sehinnga Penulis bisa menyelesaikan makalah sederhana ini.Makalah ini
ditujukan sebagai pemenuh tugas Manajemen Perawatan Teknik Industri Semester 4.
Tidak lupa kami haturkan banyak terima kasih kepada keluarga di rumah yang selalu
memberikan dukungannya hingga Penulis masih bisa bersemangat dalam menyelesaikan setiap
mata kuliah dan tugas-tugasnya walaupun dengan segala kesibukannya.Kepada rekan-rekan
Mahasiswa yang telah membantu meringankan tugas ini juga kami ucapkan banyak terima
kasih.
Banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini,baik dalam penulisan,ejaan ataupun
sumber data dan penyelesaian.oleh karena itu Penulis akan senantiasa menerima kritik sararan
untuk menjadikan sebuah motivasiyang membangun dalam perbaikan makalah-makalah
selanjutnya.
Dengan segala keterbatasan penulisannya,semoga tulisan ini masih bisa memberikan
sebuah informasi materi dan pengetahuan bagi pembacanya.Selamat menikmati.
PENDAHULUAN
Perkembangan peradaban manusia telah memacu peningkatan kebutuhan dan keinginan baik
dalam jumlah, variasi jenis, dan tingkat mutu. Perkembangan ini menimbulkan tantangan untuk
dapat memenuhi keinginan tersebut dengan cara meningkatkan kemampuan menyediakan dan
menghasilkannya peningkatan kemampuan penyediaan atau produksi barang merupakan usaha
yang harus dilakuakan oleh perusahaan untuk dapat memenuhi kebutuhan secara efektif dan
efesien. Usaha ini dilakukan agar dicapai tingkat keuntungan yang diharapkan demi menjamin
kelangsungan perusahaan.
Dalam mencapai tujuan dan sasaran secara efektif dan efesien, dikembangkanlah pemikiran
dan pengkajian untuk mendapatkan cara-cara yang lebih baik. Tujuannya adalah untuk
mengahasilkan pengeluaran yang optimal, sehingga dapat untuk mencapai sasaran secara tepat
dalam waktu, jumlah, mutu dengan biaya yang efesien dengan memanfaatkan factor-faktor
produksi. Factor produksi yang dimaksud meliputi tenaga manusia ( men ), bahan ( material ),
dana ( money ), serta mesin dan peralatan ( machines ) kekurangan salah satu factor produksi
dapat menggangu proses produksi, artinya kelancaran proses produk dapat terhambat bila salah
satu factor produksi mengalami kerusakan.
Said ( 1980 ) Fachrurozi ( 2002 ) menyatakan bahwa mesin-mesin produksi merupakan factor
produksi yang berfungsi mengkonfersi bahan baku menjadi barang setengah jadi atau barang
jadi. Mesin merupakan pesawat pengubah energi yang beroperasi berdasarkan prinsip-prinsip
logis, rasiomal dan matematis. Kebutuhan produktifitas yang lebih tinggi serta meningkatkannya
keluaran mesin pada tahun-tahun terakhir ini telah mempercepat perkembangan otomatisasi. Hal
ini pada gilirannya memperbesar kebuthan akan fungsi pemeliharaan ( maintenance ) mesinmesin tersebut, selain karena mesin-mesin tersebut cenderung terus mengalami kelusuhan
sehingga diperlukan reparasi atau perbaikan.
Ditinjau dari usaha pemeliharaan dan perbaikan yang dilakukan terhadap fasilitas produksi,
dapat dikatakan bahwa tujuan dari pemeliharaan dan perbaikan adalah untuk mempertahankan
3
suatu tingkat produktivitas tertentu tanpa merusak produk akhir. jadi, dengan adanya
pemeliharaan, maka fasilitas/ peralatan pabrik diharapkan dapat beroperasi sesuai dengan
rencana dan tidak mengalami kerusakan selama digunakan untuk proses produksi sebelum
jangka waktu tertentu yang direncanakan tercapai.
Perawatan atau pememliharaan mesin tentu saja membutuhkan biaya. Biaya ini meliputi nilai
rawatan yang disimpan dan digunakan, biaya pekerja langsung, segala macam pekerja tidak
langsung, dan pekerja yang disubkontrakan. Oleh sebab itu diperlukan suatu pengaturan yang
baik sehingga pelaksanaan kegiatan perawatan diharapkan dapat membantu memaksimalkan
perbedaan antara biaya variable yang dikeluarkan oleh pabrik dan hasil penjualan yang diperoleh
dari menjual produk sehingga keuntungan dapat tatap diperoleh. Ini merupakan fungsi utama
dari manajemen pemeliharaan ( Wallay,1987 ).
Walaupun telah mengetahui arti pentingnya pemeliharaan mesin-mesin produksi, tetap saja
banyak industri/ pabrik berskala besar maupun kecil yang mengabaikannya. Ini dikarenakan
industri/pabrik tersebut hanya memandang dari segi biaya dan waktu jangka pendek yang akan
dikeluarkan untuk melakukan kegiatan pemeliharaan, tanpa mempertimbangkan kerugian yang
mungkin akan diderita apabila pemeliharaan mesin tidak dilakukan. Oleh karena itu, studi
manajemen pemeliharaan mesin-mesin produksi ini perlu dilakuakan untuk mengetahui besar
perhatian pabrik dalam menerapkan system manajemen pemeliharaan mesinnya.
Oleh karena itu proses produksi harus didukung oleh peralatan yang siap bekerja setiap
saat dan handal. Untuk mencapai hal itu maka peralatan-peralatan penunjang proses produksi ini
harus selalu dilakukan perawatan yang teratur dan terencana..
Hal yang perlu di perhatikan adalah struktur organisasi dalam perusahaan itu, dimana
bagian perawatan akan di tempatkan dalam struktur perusahaaan itu yang akan tergantung dari
perusahaan/pemilik modal.
B. Tujuan pemeliharaan yang dapat didefinisikan dengan jelas sebagai berikut:
1. Untuk memperpanjang usia kegunaan asset (yaitu setiap bagian dari suatu tempat kerja,
bangunan dan isinya.
2. Untuk menjamin ketersediaan optimum peralatan yang dipasang untuk produksi atau jasa
dan mendapatkan laba investasi (return of investment) maksimum mungkin.
3. Untuk menjamin kesiapan operasional dari keseluruhan peralatan pabrik.
4. Untuk menjamin keselamatan orang yang menggunakan peralatan itu.
C. Istilah-istilah:
Rusak (breakdown) adalah suatu keadaan dimana peralatan tidak dapat beriperasi seuai
dengan keinginan sipengguna.
Daftar inventaris pabrik (Plant inventory) adalah data keadaan peralatan yang ada di
pabrik.
Jadwal pemeliharaan (maintenance schedule) adalah waktu yang akan digunakan untuk
proses perawatan dan perbaikan agar proses produksi tidak terganggu.
Kartu riwayat (History card) adalah kartu yang digunakan agar dapat diketahui keadaan
dari suatu peralatan.
Laporan kerja (Job Report) adalah kartu yang digunakan untuk mengetahui kerja yang
dilakukan terhadap peralatan.
D. Organisasi
Di dalam pengembangan suatu organisasi untuk diaplikasikan pada teknik manajemen
perawatan mesin, maka sebaiknya dicarikan hal yang dapat dijadikan suatu acuan, karena takkan
ada suatu oragnisasi yang terbaik yang dapat digunakan dalam suatu persoalan di industri.
Beberapa konsep dari organisasi yang baik mesti didasari pemikiran:
1. Adanya gambaran kerja yang jelas
2. Konsistensi kekuasaan untuk itu hindari banyaknya pembantu dengan tugas yang tidak
jelas.
3. Kejelasan personal yang terlibat didalamnya.
Diantara bagian produksi dan pemeliharaan haruslah saling bekerjasama agar organisasi
itu dapat berjalan dengan baik.
Untuk itu lah organisasi di buat dengan sistem lini dan fungsi. Ini terlihat dari truktur yang
terjalin erat antara hubungan atasan dan bawahan.
Empat unsur organisasi manajemen :
1. Direksi Penjual, fungsi utamanya menjamin dari produk yang dijual.
2. Direktur produksi, fungsi utamanya adalah pembelian dan pengoperasian sarana untuk
membuat produk dan memberikan jasa, memelihara peralatan dan pabrik untuk
kelancaran pembuatan produk atau jasa.
3. Direktur pengembangan : Untuk mendesain produk yang baru agar dapat bertahan dan
bersaing dengan produk yang lainnya.
4. Direktur keuangan, fungsi utamanya untuk mengendalian keuangan pabrik.
Dalam kaitannya dengan proses manufacturing atau penyediaan jasa empat unsur ini hendak
saling berhubungan atau berintegrasi disebabkan agar terjadinya sinergi antara hasil yang didapat
(penjualan) dan pengeluaran (produksi).
7
F. Manajer pemeliharaan
Lembaga Insinyur Pabrik menerbitkan sebuah Brosur Informasi Umum (General
Information Booklet) yang menyusun fungsi dari insinyur pabrik dalam industri sebagaimana
pengendalian manajemen pada mekanisme dan pelayanan produksi yang meliputi:
1. Pemeliharaan peralatan tetap dan bergerak.
2. Pemilihan, pemeriksaan dan pemeliharaan pelayanan umum bagi pabrik.
3. Pemasangan dan pengetesan mesin dan pelayanan umum.
4. Pengendalian anggaran pemeliharaan dan pelayanan umum.
5. Bekerjasama dengan bagian produksi untuk melakukan pembelian mesin yang diperlukan
untuk produksi.
6. Pengawasan terhadap staf.
7. Pengawasan terhadap staf dan kegiatan yang diperlukan untuk pemeliharaan peralatan
tetap dan bergerak.
8. Pengendalian terhadap operasi peralatan tetap dan bergerak
9. Rancangan pabrik untuk menjamin efisiensi operasi yang optimum dan penghematan
pemeliharaan.
10. Penyediaan jasa konsultasi mengenai penggunaan mesin
11. Pendidikan dan pelatihan bagi karyawan yang potensial.
H. Strategi yang berorientasi kepada tenaga kerja
Hal ini harus di perhatikan karena ini akan berkaitan dengan effisiensi dari pabrik untuk
itu harus diperhatikan kemampuan dari tenaga kerja yang digunakan.
Dalam pemilihan tenaga kerja dapat ditempat tenaga kerja dari dalam atau pun dari luar dan
untuk itu kemampuan-kemampuannya harus di lihat dari:
1. Jenis dari pekerjaan yang ada.
9
2. Banyaknya pekerjaan
3. Kelayakan dari pekerjaan yang harus diselesaikan.
Bila dirasakan perlu untuk memakai kontraktor hendaknya kontraktor itu harus memiliki
criteria sebagai berikut:
1. Perkiraan biaya, apakah dengan memakai kontraktor dapat mengurangi biaya
pengeluaran dari perusahaan?.
2. Kontraktornya berpengalaman atau tidak?
3. Dapat kah kontraktor menyediakan karyawan?
4. Adakah pekerjaan itu dapat dikerjakan oleh kontraktor untuk jangka panjang?
5. Kemampuan dari kontraktor itu.
6. Kelayakan dari kontrkartor itu untuk pelayanan jasa.
Fungsi pokok Manajer pemeliharaan:
1. Pemeliharaan pabrik
2. Perencanaan dan pengendalian pemeliharaan.
3. Pelayanan umum bagi pabrik
4. Bengkel pusat.
5. Gudang pemeliharaan
Bagan organisasi pada gambar 1 menggambarkan struktur lini dalam pola militer dimana
koordinasi harus lah terstruktur. Diantara bagian produksi dan pemeliharaan haruslah saling
bekerjasama agar organisasi itu dapat berjalan dengan baik. Untuk itu lah organisasi di buat
dengan sistem lini dan fungsi
Contoh kasus:
10
Manajer pemeliharaan selayaknya mempunyai tanggung jawab lini melalui supervisor dan
foreman kemudian kepada para pelaksana dilapangan (operator).
Manajer perawatan berhak untuk menghentikan mesin bila terjadi hal yang tidak diinginkan guna
keselamatan si pengguna (operator mesin).
Pengintegrasian produksi dan penjualan
Pengintegrasian
produksi
dan
penjualan
ini
sangatlah
penting
dikarenakan
apabila
dicampuradukan maka akan terjadi tumpang tindih pekerjaan yang nantinya akan berakibat
terlambatnya penyelesaian suatu produk.
Bagan pada gambar 1 di atas mempunyai 4 elemen dasar yaitu:
1. Penjualan : bagian ini bertugas untuk menjual produk hasil dari proses produksi.
2. Produksi : bagian ini bertugas untuk menghasilkan suatu produk yang dapat dijual.
3. Pengembangan : bagian ini mempunyai tugas yang sangat penting agar produk yang
dihasilkan dapat bersaing dengan produk sejenis yang dibuat oleh pesaing.
4. Keuangan : bagian ini berfungsi mengendalikan biaya (cash flow) yang digunakan untuk
memproduksi suatu produk.
Hubungan yang harus diperhatikan dalam suatu organisasi
Didunia industri baik itu jasa maupun produksi ada suatu ikatan yang harus diperhatikan yaitu
hubungan antar manusia dan manusia. Untuk itu hubungan ini haruslah diperhatikan.
Dikarenakan hubungan manusia dan manusia itu tidak lah semudah yang dibayangkan sebab
manusia itu bersifat dinamis. Maka dari itu butuhkan suatu cara yang disebut dengan uraian
kerja.
Uraian pekerjaan ini sangatlah penting artinya, karena itu hendaknya disusun dalam bentuk yang
jelas dan tidask mendua-arti.
Uraian ini harus merinci kepada siapa dan untuk siapa pejabat tersebut akan bertanggung jawab,
dan apakah fungsi dan tugas utamanya.
Seperti telah diketahui dibagian pengintegrasian tugas dimana pada gambar 1 manajer
perawatan dan perbaikan dapat berkomunikasi dengan baik dengan pekerja yang ada dilapangan.
11
Untuk itu dalam pelaksanaannya itu manajer perawatan dan perbaikan hendaknya mempunyai
keahlian dalam berkomunikasi yang baik.
Tugas dari manajer perawatan dan perbaikan
Lembaga Insinyur Pabrik menerbitkan sebuah Brosur Informasi Umum (General Information
Booklet) yang menyusun fungsi dari insinyur pabrik dalam industri sebagaimana pengendalian
manajemen pada mekanisme dan pelayanan produksi yang meliputi:
1. Pemeliharaan peralatan tetap dan bergerak.
2. Pemilihan, pemeriksaan dan pemeliharaan pelayanan umum bagi pabrik.
3. Pemasangan dan pengetesan mesin dan pelayanan umum.
4. Pengendalian anggaran pemeliharaan dan pelayanan umum.
5. Bekerjasama dengan bagian produksi untuk melakukan pembelian mesin yang diperlukan untuk
produksi.
6. Pengawasan terhadap staf.
7. Pengawasan terhadap staf dan kegiatan yang diperlukan untuk pemeliharaan peralatan tetap dan
bergerak.
8. Pengendalian terhadap operasi peralatan tetap dan bergerak
9. Rancangan pabrik untuk menjamin efisiensi operasi yang optimum dan penghematan
pemeliharaan.
10. Penyediaan jasa konsultasi mengenai penggunaan mesin
11. Pendidikan dan pelatihan bagi karyawan yang potensial.
Pencarian Alternatif bagian perawatan dan perbaikan
Alternatif untuk bagian perawatan dan perbaikan yaitu dengan mencari mitra kerja yang bisanya
disebut dengan kontraktor. Hal ini dilakukan apabila perusahaan merasa biaya perawatan itu
mahal.
Untuk itu yang perlu diperhatikan perusahaan adalah:
1. Perkiraan biaya berapa nilai kontrak biaya bila menggunakan jasa kontraktor.
12
13