Anda di halaman 1dari 55

Pimpinan Umum : dr. Adika M.

Pembina :

Dr. Arifin Badri, MA


Abdulloh Taslim, Lc, MA
Ust. Aris Munandar, M.PI
dr. Pernodjo Dahlan, Sp.S (K)
dr. Muhammad Iqbal, Sp.PD
dr. Muhammad Ariffudin, Sp.OT
Pimpinan Redaksi : dr. Raehanul Bahren
Editor : dr. Hafid
Redaksi :

dr. Hafid
dr. M. Saifuddin Hakim
dr. Avie Andriyani
dr. Kartika
Muhammad Ronal Febriano, S.Farm, Apt
Arif Rahman Mansur, S.Kep,Ns
Yuli Mardianti, S.Gz
Ustadz M. Abduh Tuasikal, M.Sc
Ustadz Ammi Nur Baits, S.T.
Humas, Publikasi dan Promosi

Wiwid Hardi Priyanto


IT Support

Habieb
Design

Qonita Graph.,
Penerbit :
Pustaka Muslim

Wisma Misfallah Tholabul Ilmi,


Pogung Kidul SIA XVI/8c, Sinduadi, Mlati, Sleman, DI. Yogyakarta.
HP
: 085747837290
Email
: redaksi@kesehatanmuslim.com
Website
: kesehatanmuslim.com

edisi 4, tahun I

Surat dari Redaksi


Alhamdulillah wa shalatu wa sallam alaa Rasulillah.

tas nikmat dari Allah, Majalah Kesehatan Muslim Edisi 4


dapat hadir di hadapan pembaca. Di bulan ini, sebagian kaum
muslimin berkesempatan untuk menunaikan ibadah haji. Dalam
edisi ini kami menyajikan bahasan spesial terkait kesehatan ibadah haji.
Kesempatan menunaikan ibadah haji merupakan suatu nikmat yang
patut disyukuri, karena tidak semua orang diberikan kemampuan untuk
melaksanakannya. Orang yang berhaji tentu ingin ibadah hajinya berjalan
lancar. Selain dibutuhkan kesiapan mental dan spiritual, juga dituntut
kesiapan fisik yang matang. Hal ini karena ibadah haji merupakan salah
satu ibadah yang cukup menguras tenaga
Ibadah haji adalah ibadah yang memerlukan stamina yang prima
dan tubuh yang sehat. Oleh karema itu para jamaah harus benar-benar
memprhatikan kesehatan fisiknya. Tips-tips sehat selama berhaji bisa
Anda dapatkan di majalah edisi ini. Pengaturan pola makan, pengaturan
aktifitas, dan perawatan pada kondisi-kondisi sakit tertentu perlu mendapat
perhatian.
Menjadi haji yang mabrur tentu saja menjadi harapan setiap jamaah haji.
Oleh karena itu kualitas amal ibadah haji harus mendapat prioritas. Tentu
saja amal yang berkualitas sebanding dengan dua syarat utama diterimanya
ibadah, yaitu ikhlas hanya kepada Allah dan sesuai dengan tuntunan ajaran
Nabi shallallahu alaihi wa sallam.

udah-mudahan sajian kami dapat bermanfaat


bagi kaum muslimin. Tak lupa kami ucapkan
jazaakumullah khair atas bantuan para donatur
sehingga majalah gratis ini bisa terealisasi.
Kami masih membuka kesempatan bagi kaum
mulsimin yang ingin ikut andil dalam dakwah
melalui bidang kesehatan. Selamat membaca.

Wa shallallahu alaa Nabiyyinaa Muhammad.


Redaksi

Daftar Isi

Beribadah Haji 10
dengan Kondisi prima

43
Keajaiban
Zam-zam

Hadits Palsu Seputar Haji


Jika Sakit Selama Haji

6
14

Perawatan Sakit Selama Haji


Perawatan Stroke selama Haji 19
Mengenalkan Anak seputar Ibadah Haji
Pola Makan selama Haji
Tanya Jawab

22

26

32

Haid Saat Haji

34

Mengenal Obat

39

Hajinya Kaum Musyrikin

46

01 Menjaga

Adab Menyembelih Hewan Qurban 48

Kemabruran Haji
Edisi 2, Tahun I 2013

Menjaga
Kemabruran
Haji
Penulis : Ustadz Aris Munandar, M.A

Majalah Kesehatan Muslim

Dari Abu Hurairah, Rasulullah


shallallahu alaihi wa sallam bersabda,






Siapa yang berhaji ke Kabah lalu
tidak berkata-kata seronok dan tidak
berbuat kefasikan maka dia pulang ke
negerinya sebagaimana ketika dilahirkan
oleh ibunya (HR Bukhari)
Dari Ibnu Umar, Nabi shallallahu
alaihi wa sallam bersabda,




Orang yang berperang di jalan Alloh,
orang yang berhaji serta berumroh adalah
tamu-tamu Alloh. Alloh memanggil
mereka, mereka pun memenuhi panggilan.
Oleh karena itu jika mereka meminta
kepada Alloh pasti akan Alloh beri (HR
Ibnu Majah, hasan).

Majalah Kesehatan Muslim

,
,
,
:


,



, ,
, ,
,

, ,
,
.

Adapun keluarmu dari rumah untuk


berhaji ke Kabah maka setiap langkah
hewan tungganganmu akan Alloh catat
sebagai satu kebaikan dan menghapus satu
kesalahan. Sedangkan wukuf di Arafah
maka pada saat itu Allah turun ke langit
dunia lalu Allah bangga-banggakan
orang-orang yang berwukuf di hadapan
para malaikat.

Allah Taala berfirman (yang artinya),


Mereka adalah hamba-hambaKu yang
datang dalam keadaan kusut berdebu
dari segala penjuru dunia. Mereka
mengharap kasih sayangKu, merasa
takut dengan siksaKu padahal mereka
belum pernah melihatKu. Bagaimana
andai mereka pernah melihatKu?!
Andai engkau memiliki dosa sebanyak
butir pasir di sebuah gundukan pasir
atau sebanyak hari di dunia atau semisal
tetes air hujan maka seluruhnya akan
Allah bersihkan. Lempar jumrohmu
merupakan simpanan pahala. Ketika
engkau menggundul kepalamu
maka setiap helai rambut yang jatuh
bernilai satu kebaikan. Jika engkau
thawaf, mengelilingi Kabah maka

engkau terbebas dari dosa-dosamu


sebagaimana ketika kau terlahir dari
rahim ibumu (HR Tabrani, hasan).

haji mabrur adalah haji yang tidak


tercampuri unsur riya.

Ulama yang lain berpendapat


bahwa haji mabrur adalah jika
Demikianlah di antara keutamaan
sepulang haji tidak lagi bermaksiat.
orang yang meraih predikat haji
Ada
Dua pendapat yang terakhir
mabrur, suatu yang pasti
juga yang
telah tercakup dalam
diinginkan oleh setiap
berpendapat bahwa
pendapat-pendapat
haji mabrur adalah haji
orang mengerjakan
sebelumnya.
yang diterima. Di antara
ibadah haji. Namun
tanda diterimanya haji
apakah yang dimaksud
Pendapat yang
seseorang adalah adanya
dipilih
oleh Imam
dengan haji mabrur?
perubahan menuju yang lebih
baik setelah pulang dari pergi An Nawawi di atas
dikomentari oleh Ali al
Dalam Tahrir
haji dan tidak membiasakan
Qori, Inilah pendapat
Alfazh at Tanbih hal
diri melakukan berbagai
yang
paling mendekati
maksiat.
152 karya an Nawawi
kebenaran dan paling
disebutkan, Menurut
selaras dengan kaedahpenjelasan Syamr dan lainnya
kaedah fiqh. Namun meski
demikian
pendapat ini mengandung
mabrur adalah yang tidak tercampuri
ketidakjelasan karena tidak ada
maksiat. Mabrur diambil dari kata-kata
satupun yang berani memastikan
birr yang maknanya adalah ketaatan.
bahwa dirinya terbebas dari dosa
Sedangkan al Azhari berpendapat
(Adz Dzakhirah Al Katsirah hal 27).
bahwa makna mabrur adalah amal yang
Al Qurthubi mengatakan, Para
diterima (mutaqobbal), diambil dari
pakar fiqh menegaskan bahwa
kata-kata birr yang bermakna semua
yang dimaksud haji mabrur adalah
bentuk kebaikan. Semua amal shalih
haji yang tidak dikotori dengan
bisa disebut birr.
kemaksiatan pada saat melaksanakan
rangkaian manasiknya. Sedangkan al
Dalam Syarh Muslim 5/16, Imam
Fara berpendapat bahwa haji mabrur
An Nawawi berkata, Pendapat yang
adalah jika sepulang haji tidak lagi
paling kuat dan yang paling terkenal
hobi bermaksiat. Dua pendapat
mabrur adalah yang tidak ternodai oleh
ini disebutkan oleh Ibnul Arabi.
dosa, diambil dari kata-kata birr yang
Menurut hemat kami, haji mabrur
bermakna ketaatan. Ada juga yang
adalah haji yang tidak dikotori oleh
berpendapat bahwa haji mabrur adalah
maksiat saat melaksanakan manasik
haji yang diterima. Di antara tanda
dan tidak lagi gemar bermaksiat
diterimanya haji seseorang adalah
setelah pulang haji (Tafsir al
adanya perubahan menuju yang lebih
Qurthubi 2/408).
baik setelah pulang dari pergi haji dan
tidak membiasakan diri melakukan
:
berbagai maksiat.
Ada pula yang mengatakan bahwa

Al Hasan al Bashri berkata, Haji

Majalah Kesehatan Muslim

mabrur adalah jika sepulang haji menjadi


orang yang zuhud dengan dunia dan
merindukan akherat (al Dzakhirah al
Katsirah hal 28 dan Tafsir al Qurthubi
4/142 dan 2/408).

:
:

Dari Jabir, Rasulullah shallallahu


alaihi wa sallam pernah ditanya tentang
haji yang mabrur, jawaban beliau, Suka
bersedekah dengan bentuk memberi makan
dan memiliki tutar kata yang baik (HR
Hakim, hasan).
Semoga Allah jadikan para jamaah
haji kita sebagai orang-orang yang
berhasil menggapai predikat haji mabrur.
Untuk itu dibutuhkan kesabaran ekstra
saat melaksanakan rangkaian manasik
dan kesungguhan untuk memperbaiki
diri sepulang pergi haji.

Majalah Kesehatan Muslim

www.wihdahtravel.com

Majalah Kesehatan Muslim

Hadits Palsu
Tentang Hewan Kurban
Dan Haji Bagi Orang Miskin
Penulis: Ustadz Abdullah bin Taslim al-Buthoni, MA

Majalah Kesehatan Muslim

: :
Dari Ibnu Umar radhiyallahu anhu dia berkata: Rasulullah Shallallahu
alaihi wa sallam bersabda: Ayam adalah (kedudukannya seperti) kambing
(bagi) orang-orang miskin dari umatku dan shalat jumat (kedudukannya
seperti) haji bagi orang-orang miskin dari umatku.
Hadits ini dikeluarkan oleh imam Ibnu Hibban[1], Ibnul Jauzi[2] dan
ad-Dailami dalam Musnadul Firdaus[3] dengan sanad mereka dari jalur
Mahmisy bin Yazid, dari Hisyam bin Ubaidillah ar-Razi, dari Ibnu Abi
Dzib, dari Nafi, dari Ibnu Umar radhiyallahu anhuma, dari Rasulullah
Shallallahu alaihi wa sallam.
Hadits ini adalah hadits palsu, dalam sanadnya ada perawi Mahmisy
bin Yazid, nama aslinya Abdullah bin Yazid an-Naisaburi, imam adDaraquthni berkata tentangnya: Dia suka
memalsukan hadits. Imam adz-Dzahabi
Jika seseorang tidak
berkata: Dia tertuduh berdusta[4].
mampu membeli
kambing untuk kurban,
Hadits ini dihukumi sebagai hadits yang
maka tidak ada
palsu dan batil oleh imam Ibnu Hibban, adkewajiban baginya
Daraquthni, Ibnul Jauzi, adz-Dzahabi dan
untuk berkurban,
Syaikh al-Albani[5].
karena Islam tidak
Imam ad-Daraqhuthni berkata: Hadits
membebani seseorang
ini adalah palsu dan dusta, yang tertuduh
dengan sesuatu yang di
memalsukannya adalah Mahmisy bin Yazid,
luar kesanggupannya.
karena sungguh dia suka memalsukan hadits
dari perawi-perawi yang terpercaya[6].
Bagian akhir (kalimat kedua) dari hadits ini juga diriwayatkan dari
hadits Ibnu Abbas radhiyallahu anhu dari Rasulullah Shallallahu alaihi
wa sallam, dengan lafazh yang semakna dengan hadits di atas.
Dikeluarkan oleh imam Abu Nuaim dalam kitab Taariikhu Ashbahaan
(2/190), al-Qudhai dalam kitab Musnadusy syihaab (1/81, no. 78 dan
79) dan Ibnu Asakir dalam kitab Taariikhu Dimasyq (38/430-431)
dengan sanad mereka. Tapi hadits ini juga palsu, dalam sanadnya ada
perawi Muqatil bin Sulaiman al-Khurasani, imam Ibnu Hajar berkata
tentangnya: Para ulama menganggapnya sebagai pendusta dan mereka
meninggalkannya[7]. Juga ada perawi Isa bin Ibrahim al-Hasyimi, imam
al-Bukhari berkata tentangnya: Haditsnya diingkari. Abu Hatim dan
an-Nasa-i berkata: Haditsnya ditinggalkan (karena kelemahannya sangat
parah)[8].

Majalah Kesehatan Muslim

Hadits kedua ini dihukumi sebagai hadits palsu oleh


Imam asy-Syaukani dan Syaikh al-Albani[9].
Hadits ini adalah hadits palsu, sehingga tidak bisa
dijadikan sebagai argumentasi untuk membolehkan
berkurban dengan ayam bagi yang tidak mampu berkurban
dengan kambing, karena hal itu tidak pernah dicontohkan
oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam dalam ucapan
dan perbuatan beliau Shallallahu alaihi wa sallam dalam
hadits-hadits yang shahih.
Jika seseorang tidak mampu membeli kambing untuk
kurban, maka tidak ada kewajiban baginya untuk berkurban,
karena Islam tidak membebani seseorang dengan sesuatu
yang di luar kesanggupannya.
Allah Subhanahu wa Taala berfirman:

}{
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan
kesanggupannya (QS al-Baqarah: 286).
Dalam ayat lain, Dia Azza wa jalla juga berfirman:

}{
Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut
kesanggupanmu (At-Tagaabun: 16).
Demikian pula dalam masalah shalat jumat, tidaklah
dikatakan sama kedudukannya dengan ibadah haji bagi
yang tidak mampu, karena hal itu tidak ada dalam petunjuk
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam dalam hadits yang
shahih.
Orang yang tidak mampu, maka tidak wajib baginya
menunaikan ibadah haji, karena itu di luar kesanggupannya.
Wa shallallahu waa sallam wa baraka alaa Nabiyyinaa
Muhammad wa shahbihi ajmain.

Majalah Kesehatan Muslim

Rp. 70.000,www.alindunisi.com
Hubungi Pemasaran Kami
Phone
: 0857 9938 0328
WhatzApp : 0857 2621 9092
PIN BB
: 262966C3

Majalah Kesehatan Muslim

Beribadah Haji
Dengan

Kondisi Prima
Penulis : dr. Avie Andriyani

esempatan
menunaikan
ibadah haji merupakan suatu
nikmat yang patut disyukuri,
karena tidak semua orang diberikan
kemampuan untuk melaksanakannya.
Orang yang berhaji tentu ingin ibadah
hajinya berjalan lancar.Selain dibutuhkan
kesiapan mental dan spiritual, juga
dituntut kesiapan fisik yang matang.
Hal ini karena ibadah haji merupakan
salah satu ibadah yang cukup menguras
tenaga. Thawaf (berjalan mengelilingi
kabah),sai (berlari-lari kecil diantara
bukit shafa dan marwa) sebanyak tujuh
putaran, dan melempar jumrah yang
membutuhkan waktu untuk berjalan dan
berdesak-desakan merupakan gambaran
betapa kondisi kesehatan prima sangat
dibutuhkan untuk kelancaran jalannya
ibadah haji.

10

Majalah Kesehatan Muslim

Mempersiapkan Fisik
dengan Olahraga

akan lebih siap dalam melakukan


semua rangkaian manasik haji.

Olahraga sangat dianjurkan


untuk rutin dilakukan sejak jauhjauh hari sebelum pemberangkatan.
Bagi yang sudah biasa berolahraga,
tentu sudah tidak menjadi masalah
lagi ketika dituntut untuk melatih
fisiknya. Namun, bagi yang tidak biasa
berolahraga, barangkali sulit sekali
untuk memulai melatih fisik sehingga
diperlukan motivasi dan perencanaan
yang matang sebelumnya. Apalagi
jika sudah lanjut usia dan lama tidak
melakukan olahraga.

Mengatur Pola Makan

Berolahraga yang dimaksud


disini bukanlah olahraga berat
yang memakan waktu lama. Karena
olahraga berlebihan dan terlalu
dipaksakan justru kurang baik untuk
kesehatan. Joging, jalan kaki dan
bersepeda bisa menjadi alternatif
olahraga yang bisa dipilih. Calon
jamaah haji cukup meluangkan waktu
20-30 menit tiap harinya. Latihan
fisik ini sebaiknya rutin dilakukan
sebanyak 3 kali tiap pekan. Olahraga
yang dipilih harus disesuaikan dengan
kemampuan fisik masing-masing
orang. Jika perlu, sebelum mulai
melakukan latihan, konsultasikan dulu
dengan dokter.
Banyak manfaat yang bisa didapat
dengan olah raga secara teratur
dan berkesinambungan, antara lain
tubuh terasa segar, dapat mencegah
kegemukan karena membuang
kelebihan kalori, dapat mengontrol
kadar gula darah, dapat menurunkan
kadar kolesterol, dan baik untuk
kesehatan jantung. Dengan kondisi
tekanan darah stabil, kadar gula darah
dan kolesterol dalam batas normal,
maka calon jamaah haji insyaAllah

Pola makan yang sehat sangat


mendukung kesehatan dan kebugaran
calon jamaah haji. Oleh karena itu,
sebelum berangkat ke tanah suci,
hendaknya calon jamaah haji sudah
mengatur supaya apa yang dimakan
benar-benar makanan yang cukup
jumlahnya dan lengkap gizinya. Bagi
yang memiliki penyakit tertentu,
seperti sakit maag, kencing manis
(diabetes mellitus), hipertensi (tekanan
darah tinggi), asam urat tinggi
dan kolesterol tinggi, hendaknya
menghindari makanan-makanan yang
dapat memperparah penyakitnya.
Mengatur pola makan tidak hanya
dilakukan menjelang keberangkatan,
tapi diusahakan untuk dilakukan sejak
jauh-jauh hari sebelumnya. Dengan
membiasakan pola makan yang sehat,
insyaAllah penyakit-penyakit yang
diderita bisa terkontrol dan membaik.
Bagi yang tidak memiliki masalah
dengan kesehatan juga tetap harus
menjaga pola makannya, karena tidak
tertutup kemungkinan menjelang
keberangkatan justru muncul masalah
kesehatan hanya karena salah makan.
Tidak sakit dan tidak memiliki
pantangan makanan tertentu bukan
berarti boleh makan sembarangan.
Memeriksakan Diri
Sebelum diberangkatkan,
calon jamaah haji akan menjalani
berbagai macam tes kesehatan secara
menyeluruh, baik kesehatan fisik
maupun mental. Diharapkan pada saat
anamnesis (wawancara) dengan dokter,
calon jamaah haji menceritakan
semua keluhan dan riwayat penyakit

Majalah Kesehatan Muslim

11

yang diderita secara detail dan jujur.


Catatan medis tentang kesehatan
calon jamaah haji sangat penting
sebagai pegangan bagi tenaga
kesehatan untuk melakukan tindakan.
Bagi penderita penyakit tertentu,
seperti kencing manis misalnya,
hendaknya mempersiapkan apa saja
yang harus dibawa ketika perjalanan
terkait dengan penyakitnya seperti
kartu identitas diabetes, obat-obat
yang biasa dikonsumsi, dan alat cek
gula darah (glukometer dan stripnya).
Bagi penderita asma, sebaiknya
selalu membawa obat baik yang
diminum maupun yang dihirup untuk
mengantisipasi ketika terjadi serangan
sesak nafas. Begitu juga bagi penderita
penyakit lainnya yang membutuhkan
persiapan secara khusus supaya tidak
mengalami kendala selama perjalanan.

"

"

Oleh karena itu, sebelum


berangkat ke tanah suci,
hendaknya calon jamaah haji
sudah mengatur supaya apa
yang dimakan benar-benar
makanan yang cukup jumlahnya
dan lengkap gizinya.
Melatih Kesabaran

Melatih kesabaran sangat penting


bagi calon jamaah haji. Ibadah haji
merupakan salah satu ibadah yang
cukup berat. Disamping menguras
tenaga, calon jamaah haji juga
dituntut untuk lebih sabar, karena
banyak sekali hal-hal yang akan
menguji kesabaran. Mulai dari
menunggu antrian saat di bandara,
menunggu pemberangkatan,
menunggu katering (layanan

12

Majalah Kesehatan Muslim

makanan), berdesak-desakan dengan


calon jamaah haji lain, dan kondisi
cuaca yang jauh berbeda dengan di
Indonesia.
Sifat sabar juga sangat membantu
seseorang untuk terhindar dari sikap
terburu-buru dan stres. Dengan
berusaha mengendalikan amarah dan
mengelola stres maka insyaAllah calon
jamaah haji bisa menjalani semua
rangkaian manasik haji dengan tenang
dan lancar. Apalagi, stres juga terkait
dengan imunitas (kekebalan tubuh)
seseorang. Dengan bebas stres, maka
imunitas terhadap berbagai penyakit
akan meningkat, sehingga insyaAllah
tidak mudah mengalami sakit.
Kiat Menjaga Kesehatan
Saat Haji
Berikut ini beberapa tips yang
bisa diterapkan para jamaah haji saat
beribadah di tanah suci :
v Mengonsumsi cairan dalam
jumlah yang cukup. Cuaca di tanah
suci Mekah memang berbeda jauh
dengan kondisi cuaca di Indonesia.
Ketika cuaca dan udara sangat
panas, sangat diperlukan cairan yang
cukup supaya tidak terjadi dehidrasi
(kekurangan cairan) atau heat stroke
(penurunan kesadaran akibat suhu
udara yang sangat tinggi). Sebisa
mungkin membawa bekal minuman
jika akan bepergian kemanapun.
Namun jika tidak membawa bekal
air minum, tidak sulit menemukan
air untuk kita minum. Karena bisa
membeli air zam-zam atau bahkan
ada yang bisa didapatkan secara cumacuma ditempat-tempat tertentu.
v Hati-hati memilih makanan.
Bagi yang punya kegemaran mencicipi
makanan, hendaknya berhati-hati

dalam memilih makanan. Bumbu


dan citarasa makanan disana tentu
berbeda dengan yang biasa disantap
sehari-hari. Jika tidak selektif,
dikhawatirkan akan berakibat buruk
pada sistem pencernaan kita. Diare
(mencret), kembung, dan berbagai
macam gangguan pencernaan bisa
saja terjadi. Sebagai alternatif, bagi
yang lambungnya sensitif lebih baik
memilih menu makanan Indonesia
yang banyak tersedia dibeberapa
rumah makan. Biasanya, menu
makanan katering sudah disesuaikan
dengan kondisi jamaah haji.

"

v Memakai pelembab. Kondisi


cuaca yang sangat panas bisa

kurang penting dan menyita tenaga,


seperti berbelanja misalnya.
v Segera periksakan diri ke dokter.
Jika mengalami gangguan kesehatan,
segera periksakan diri ke dokter yang
bertugas di masing-masing kloter.
Dokter akan memeriksa dan memberi
obat-obatan yang dibutuhkan.
v Kendalikan diri. Jika mengalami
hal-hal yang tidak menyenangkan
selama menjalani ibadah haji, baik
yang terkait dengan pelayanan
maupun sikap sesama jamaah haji,
hendaknya bisa menahan diri. Apalagi
bagi yang memiliki penyakit jantung
dan tekanan darah tinggi, karena
emosi bisa makin memperparah

"

Catatan medis tentang kesehatan calon jamaah haji sangat penting


sebagai pegangan bagi tenaga kesehatan untuk melakukan tindakan. Bagi
penderita penyakit tertentu, seperti kencing manis misalnya, hendaknya
mempersiapkan apa saja yang harus dibawa ketika perjalanan terkait
dengan penyakitnya seperti kartu identitas diabetes, obat-obat yang biasa
dikonsumsi, dan alat cek gula darah (glukometer dan stripnya)
mengakibatkan kulit kering. Untuk
mengatasinya, bisa dengan memakai
lotion atau krim pelembab khusus
yang bisa di beli di apotik.
v Jaga kebersihan. Dimanapun
berada, hendaknya tetap menjaga
kebersihan. Jangan membuang
sampah sembarangan dan selalu cuci
tangan sebelum makan.
v Jangan buang-buang tenaga.
Manfaatkan waktu sebaik mungkin.
Selain beribadah, jika ada waktu,
maka sempatkan untuk istirahat.
Dengan istirahat cukup, kondisi tubuh
akan kembali segar sehingga bisa
melaksanakan ibadah haji dengan
baik. Apalagi jika sudah berusia lanjut,
hendaknya mengurangi kegiatan yang

penyakit.
Jangan Lupa Berdoa

Menjaga kesehatan sangat penting


dilakukan oleh calon jamaah haji,
karena jika sampai jatuh sakit saat
di tanah suci tentu akan merepotkan
dan mengganggu jalannya ibadah
haji. Selain persiapan-persiapan
tersebut, jangan lupa untuk selalu
berdoa kepada Allah supaya diberikan
kesehatan dan dijauhkan dari penyakit
sehingga bisa menjalankan ibadah haji
dengan lancar. Semoga bermanfaat.
Bagi yang hendak menunaikan ibadah
haji, semoga berjalan lancar dan bisa
menjadi haji mabrur

Majalah Kesehatan Muslim

13

Jika Jatuh Sakit


Selama
Ibadah Haji
Penyusun : dr. Raehanul Bahraen

14

Majalah Kesehatan Muslim

badah haji sangat membutuhkan stamina dan kesehatan yang


prima, karena aktifitasnya yang penuh dan sangat banyak.
Kelelahan dan kurang tidur serta keadaan yang memudahkan
timbulnya pentakit menyebabkan cukup banyak dari jamaah haji yang
terkena penyakit selama ibadah haji. Mulai dari sakit yang ringan
sampai sakit yang parah. Berikut sedikit pembahasan mengenai hal
ini.
Penyakit yang Banyak Menimpa Jamaah Haji
Perlu diketahui juga penyakit apa saja yang sering terjadi, agar kita
bisa melakukan banyak persiapan dan bisa mencegah terjadinya. Data
perbandingan jumlah jemaah haji berdasarkan kelompok usia dalam 3
tahun terakhir (tahun 2006 2008) adalah:
-kelompok usia < 50 tahun (50,6% ; 52,3% dan 43%)
-kelompok usia 50 tahun (49,4% ; 47,7% dan 57%).
Sesuai dengan International Classification of Disease - X
(ICD-X), data penyebab utama penyakit jemaah haji Indonesia yang
berobat jalan pada tahun 2008:
1.Penyakit sistem pernapasan (54,1%)
2.penyakit sistem otot, tulang dan jaringan penyambung (11,1%)
3.penyakit sistem sirkulasi (10,7%)
4.penyakit sistem pencernaan (9,7%).
Sedangkan penyebab utama angka kesakitan yang dirawat inap
adalah:
- penyakit sistem pernapasan (27%)
- penyakit sistem sirkulasi (24,5%)
- penyakit sistem pencernaan (15,1%).
Data penyebab utama kematian
adalah:
-Penyakit sistem sirkulasi (66,4%)
-penyakit sistem pernapasan (28%)
-penyakit sistem saraf (1,6%) dan neoplasma
(1,3%).
Jumlah jemaah haji yang wafat berdasarkan
kelompok umur pada 2 tahun terakhir (2007
2008) berturut-turut yaitu:
- kelompok usia < 40 tahun (1,7% ; 9%)
-kelompok usia 40 50 tahun (7,6% ; 7%)

Majalah Kesehatan Muslim

15

- kelompok usia 51 60 tahun (23,2% ; 21,5%)


-kelompok usia 61 70 tahun (35,7% ; 36,5%)
- kelompok usia > 70 tahun (31,8% ; 33,9%).
Berdasarkan data-data tersebut dapat diasumsikan bahwa
bagi kelompok usia 50 tahun dengan atau tanpa faktor resiko
penyakit, kemampuan kesehatan termasuk kemampuan fisik sangat
mempengaruhi angka kesakitan dan angka kematian jemaah haji.
(sumber: buku pembinaan kesehatan jamaah haji dengan perubahan)
Mencegah Sakit Saat Ibadah Haji
Untuk mencegah terjadi sakit saat ibadah haji salah satunya perlu
menjaga stamina dan ketahanan tubuh. Untuk hal ini, bisa dilakukan
sebelum berangkat haji dengan melatih stamina yaitu melakukan
beberapa latihan fisik ringan secara bertahap.
Persiapan fisik yang dianjurkan berupa latihan senam ringan dan
semacam jogging ringan dengan rutin guna menjaga stamina dan
kekuatan fisik selama melakukan haji. Secara umum, olahraga apapun
bisa asalkan aman dan perlu memperhatikan prinsip-prinsip berikut :
a. Perlu menerapkan prinsip latihan fisik yang baik, benar, terukur,
dan teratur guna mencegah timbulnya dampak yang tidak diinginkan.
b. Latihan fisik terdiri dari pemanasan, latihan inti dan diakhiri
dengan pendinginan. Pemanasan dan pendinginan berupa peregangan
dan relaksasi otot serta sendi serta dilakukan secara hati-hati dan tidak
berlebihan.
c. Frekuensi latihan fisik dilakukan 3-5 x/
jika sakitnya berat, maka kita
harus bersabar. Bisa jadi ini minggu dengan selang 1 hari istirahat.
adalah penghapus dosa kita,
d. Latihan fisik dilakukan pada intensitas
walaupun tidak bisa menjalani
haji sebagian atau penuh. Kita ringan-sedang dengan denyut nadi : 70 80
ber-husnudzan bahwa penyakit % x Denyut Nadi Maksimal (DNM) untuk
ini bisa membersihkan dosa kita. jemaah haji sehat dan 60 70 % x Denyut Nadi
Maksimal (DNM) untuk jemaah haji risti.
DNM = 220 umur.
e. Latihan fisik dilakukan secara bertahap dan bersifat individual,
namun dapat dilakukan secara mandiri dan berkelompok
f. Latihan fisik bagi jemaah haji risti dilakukan dibawah pengawasan
tenaga kesehatan yang terlatih dalam kesehatan olahraga.
(sumber: buku pembinaan kesehatan jamaah haji dengan perubahan)

16

Majalah Kesehatan Muslim

Selain itu hendaknya jamaah haji


menerapkan pola hidup sehat dan
memperhatikan hal-hal yang bisa
menyebabkan timbulnya penyakit.
Jamaah haji bisa melakukan beberapa
kiat-kiat untuk menjaga kesehatan
selama ibadah haji.
1.Tetap melakukan melakukan
aktivitas olahraga rutin (sebagaimana
persiapan fisik), jangan terlalu
berat paling minimal senam ringan
pergangan. Olahraga misalnya rutin
berjalan kaki cepat, atau melakukan
jogging ringan.
2.Jika perlu rutin memeriksakan
kesehatan di pelayanan kesehatan. Bagi
yang memiliki hipertensi atau hipotensi
bisa melakukan kontrol tensi, bagi yang
mempunya sakit gula darah, asam urat
tinggi dan kolesterol tinggi selalu ingat
minum obat untuk kontrol.
3.Beribadah sesuai dengan
kemampuan, fokus kepada ibadah
yang haji sedangkan yang sunnah bisa
dikurangi jika tidak mampu.
4. Lebih memperhatikan kesehatan
teruatam sehari sebelum wukuf di
Arafah. Mengurangi kegiatan yang
tidak perlu jika tidak saanggup.
5. Cukup istirahat dan makan
sehat bergizi, jangan terlalu banyak
berjalan-jalan seperti berbelanja, tetap
jaga stamina dan kesehatan untuk
menjalankan ibadah.
6. Cukup minum dan cairan, bagi
yang sering kurang cairan (dehidrasi)
bisa bawa botol kecil untuk minum
kapan saja. Jangan serign minum air
zam-zam yang dingin.

7 .Tetap siap dengan obat-obat


pribadi misalnya obat maag, obat
tensi, obat flu, obat batuk (bedakan
batuk berdahak dengan batuk kering)
dan dan obat antinyeri secukupnya.
8.Berusaha mengetahu letak pos
pelayanan kesehatan haji Indonesia dan
juga mencatat nomor telepon yang bisa
dihubungi sewaktu-waktu.
Jika Jatuh Sakit Selama
Ibadah Haji
Hal ini mungkin tidak diharapkan
oleh jamaah haji. Karena mereka tentu
berpikir sangat sayang sekali, jauh-jauh
dari Indonesia kemudian berangkat
dengan penuh perjuangan, sampai di
Mekkah jatuh sakit. Jika memang diuji
oleh Allah dengan penyakit maka kita
harus bersabar dan berusaha menerima
takdir. Kita harus ber-husnudzan kepada
Allah. Jika penyakitnya ringan seperti
batuk-pilek atau alergi ringan, mungkin
bisa sembuh dengan pengobatan dasar,
istirahat dan selalu berkonsultasi dengan
dokter.
Akan tetapi jika sakitnya berat, maka
kita harus bersabar. Bisa jadi ini adalah
penghapus dosa kita, walaupun tidak
bisa menjalani haji sebagian atau penuh.
Kita ber-husnudzan bahwa penyakit ini
bisa membersihkan dosa kita.
Nabi shallallahu 'alihi wa sallam
bersabda,




Setiap muslim yang terkena musibah
penyakit atau yang lainnya, pasti akan
hapuskan kesalahannya, sebagaimana
pohon menggugurkan daun-daunnya

Majalah Kesehatan Muslim

17

(HR. Al-Bukhari dan Muslim)


Nabi shallallahu 'alihi wa sallam bersabda,



Cobaan akan selalu menimpa seorang mukmin
dan mukminah, baik pada dirinya, pada anaknya
maupun pada hartanya, sehingga ia bertemu
dengan Allah tanpa dosa sedikitpun. (HR. Ahmad,
shahih)
Jika sakit segera juga hubungi dokter haji,
nanti dokter haji akan memeriksa dan jika perlu
anda akan dirujuk ke rumah sakit terdekat.
Perlu diketahui tim kesehatan Indonesia ada
dua, ada yang ikut dengan jamaah haji dana
ada yang stand by di rumah sakit khusus untuk
menangani jamaah haji yang perlu penanganan
khusus.
Tiidak perlu khawatir dengan biaya, karena
kemurahan hati pemerintah Saudi menjamin
biaya pengobatan jamaah haji. Tidak perlu
khawatir juga tidak bisa menyelesaikan ibadah
haji. Karena ibadah haji adalah wukuf Arafah
sebagaimana hadits. Maka tim kesehatan
berusaha membawa jamaah haji yang sakit
ketika tiba waktu wukuf, mereka dibawa ke
Arafah dengan segala bantuan medis untuk
melakukan wukuf di Arafah.
Selama sakit anda tetap bisa banyak berdzikir,
berdoa dan membaca Al-Quran untuk mengisi
waktu atau mencuri waktu selama sakit serta
mengisi dengan kegiatan positif. Demikian yang
bisa kami sampaikan, semoga bermanfaat.

18

Majalah Kesehatan Muslim

Perawatan Pertama
Serangan Stroke
Oleh :Arif Rohman Mansur, S.Kep.Ns

Majalah Kesehatan Muslim

19

embaca majalah kesehatan


muslim yang semoga
senantiasa dirahmati
AllahSubhanahu Wa Taala, Solawat
dan salam semoga senantiasa tercurah
kepada baginda Nabi Muhammad
Shallalallahu alaihi wa sallam. Sebentar
lagi Insyaallah kita semua akan
menjumpai bulan Dzulhijjah. Di mana
umat Islam di seluruh dunia bagi yang
sudah mampu dan telah memenuhi
syarat akan menunaikan ibadah haji
yang merupakan rukun agama Islam
yang kelima, semoga Allah subhanahu
wa taala memudahan kita semua untuk
melaksanakan ibadah yang mulia
tersebut.
Mengenal Penyakit Stroke
Ibadah haji mensyaratkan kondisi
kesehatan fisik yang baik, biasanya
sebelum berangkat seorang jamaah haji
harus menjalani tes kesehatan terlebih
dahulu untuk mengetahui apakah
kondisi kesehatannya memungkinkan
atau tidak untuk melaksanakan ibadah
haji. Walaupun sudah dilakukan hal
tersebut, tetapi kita sering mendengar
dan membaca berita mengenai jamaah
haji Indonesia yang mengalami stroke,
hal ini sangat mungkin terjadi bagi
mereka yang mempunyai faktor risiko
penyakit stroke. Namun sebelum kita

20

Ibadah
haji
mensyaratkan
kondisi kesehatan
fisik yang baik,
biasanya sebelum
berangkat seorang
jamaah haji harus
menjalani tes
Majalah
Kesehatan terlebih
Muslim
kesehatan
dahulu

membicarakan perawatan stroke ada


baiknya kita mengetahui tentang
apakah penyakit stroke itu sebenarnya.
Penyakit stroke merupakan penyakit
pembuluh darah otak yang terjadi
karena berkurangnya aliran darah ke
otak secara tiba-tiba yang disebabkan
adanya penyumbatan, penyempitan atau
pecahnya pembuluh darah yang menuju
otak. Kondisi ini membuat jaringan
otak kekurangan oksigen, kerusakan
dan kematian sel-sel otak. Setelah kita
memahami definisi tersebut, kita pun
harus mengetahui bahwa stroke terdiri
dari 2 jenis, yaitu :
1. Stroke iskemik (angka
kejadiannya 80%-85% ), yang
disebabkan oleh gangguan aliran darah
yang disebabkan karena penyempitan
maupun penyumbatan pembuluh darah.
2. Stroke perdarahan (angka
kejadiannya 15% 20%)
Kondisi sangat mungkin terjadi
pada jamaah haji, faktor kondisi tubuh
yang menurun dan kecapekan karena
menempuh perjalanan jauh di pesawat
menjadi salah satu pemicu terjadinya
penyakt ini. Khususnya bagi jamaah
haji yang memiliki faktor risiko stroke
seperti usia yang sudah tua, tekanan
darah tinggi, penyakit gula, riwayat
stroke sebelumnya, kadar kolesterol

yang tinggi, riwayat merokok, dan


penderita stroke ke rumah sakit untuk
penyakit jantung sangat penting untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
mewaspadai serangan penyakit ini.
Usahakan jangan sampai lebih dari 3-4
jam, semakin cepat penatalaksanaan
Tanda dan Gejala Stroke yang tepat diawal terjadinya stroke maka
semakin baik hasil keluarannya.
Tanda dan gejala penyakit stroke
diantaranya adalah seseorang akan
Sembari menunggu bantuan datang
mengalami kehilangan fungsi gerak, pastikan orang yang terkena serangan
biasanya mengalami kelemahan atau stroke tetap dapat bernafas dengan
kelumpuhan pada salah satu bagian
baik, cek denyut nadinya, dan posisikan
tubuhnya, kehilangan fungsi indra
kepala penderita stroke lebih tinggi
perasa, mudah merasa capek dan
bisa diberikan bantal atau setengah
sulit tidur karena nyeri pada bagian
duduk 30 derajat (kepala dan dada pada
kepala, gangguan proses berpikir,
satu bidang) hal ini dilakukan untuk
daya ingat, dan kemampuan bicara,
memastikan organ vital tubuh berfungsi
serta kehilangan fungsi indra perasa
dengan baik dan untuk melancarkan
baik yang bersifat sementara maupun aliran darah yang kembali ke jantung
menetap. Bahkan dapat kehilangan
serta mengurangi tekanan aliran darah
kesadarannya, gejala stroke ini terjadi yang menuju ke otak. Apabila penderita
lebih dari 24 jam.
stroke belum sadar usahakan jangan
terlalu banyak memindahkan atau
Perawatan Pertama Pada mengangkat korban, mobilisasi yang
Stroke
terlalu banyak dapat menyebabkan
meningkatnya tekanan pembuluh darah
Perawatan ditujukan untuk
diotak yang dapat menyebabkan kondisi
meningkatkan aliran darah dan
penyakit stroke ini lebih parah. Sediakan
oksigen ke otak, mencegah atau
ruangan yang tenang, memiliki sirkulasi
meminimalkan kecacatan menetap,
udara yang cukup agar kebutuhan
membantu jamaah haji untuk dapat
oksigen pasien stroke dapat terpenuhi
tetap beribadah apabila kondisinya
dengan baik. Berikan dukungan
memungkinkan, memberikan dukunganmental pada pasien stroke tersebut ke
dalam menghadapi penyakit stroke dan bahwa penyakit ini Insyaallah apabila
informasi mengenai proses penyakit, ditangani dengan baik, maka peluang
pengobatan dan perawatannya.
sembuhnya juga semakin besar dan
berikan penjelasan kepada keluarganya
Periode awal Pertolongan pertama agar tetap tenang, banyak berdzikir dan
pada awal serangan stroke dengan
berdoa untuk kesembuhan pasien yang
cepat dan tepat sangat dibutuhkan
terkena stroke. Apabila bantuan tenaga
untuk mencegah terjadinya kecacatan kesehatan sudah datang maka segera
dan kematian pada penderita stroke, bawa penderita stroke ke rumah sakit
sang penolong apabila menjumpai
untuk mendapatkan pertolongan lebih
orang yang mengalami serangan stroke lanjut.
harus tetap tenang dan tidak boleh
panik, pertama-tama hubungi rumah
Demikian mengenai pertolongan
sakit atau tenaga kesehatan untuk
dan perawatan pertama pada penderita
segera menangani dan membawa
stroke. Semoga Bermanfaat

Majalah Kesehatan Muslim

21

Mengenalkan Anak
Pada Ibadah Haji
Oleh: dr. Avie Andriyani

22

Majalah Kesehatan Muslim

badah haji merupakan rukun Islam


yang kelima dan patut untuk
diperkenalkan pada anak-anak
kita. Meskipun usia anak kita masih
belia, namun penanaman kecintaan
terhadap ibadah haji akan turut
membangun karakternya. Seorang
anak yang dari kecil sudah
diperkenalkan seperti apakah
kabah, bagaimana caranya
beribadah haji, keutamaan apa
saja yang terkandung dalam
ibadah haji, tentu akan termotivasi
untuk bisa melaksanakannya kelak
ketika mereka dewasa.
Usia Tepat
Memperkenalkan Ibadah
Haji pada Anak
Usia paling ideal bagi seorang anak
untuk diperkenalkan dengan ibadah haji
biasanya sekitar usia 3 tahun. Pada usia ini
mereka sudah mulai banyak bertanya dan
menunjukkan keingintahuan yang besar.
Berbeda dengan ibadah shalat dan yang
lainnya, ibadah haji mungkin lebih jarang
mereka saksikan dalam kehidupan seharihari. Untuk itu, perlu kiranya orangtua lebih
aktif dalam memperkenalkan ibadah haji
kepada anak-anaknya. Pengetahuan mengenai
ibadah haji ini hanya bersifat pengenalan
atau pengakraban saja, sehingga tidah
harus dijelaskan sampai mendetail. Untuk
pengetahuan yang lebih rinci bisa diberikan
ketika anak memasuki usia SD.
Di sekolah-sekolah, mulai dari preschool
(playgroup) dan TK, biasanya sudah
diperkenalkan mengenai tata cara haji dan
bahkan banyak yang mengadakan praktek
beribadah haji. Kegiatan-kegiatan semacam
ini tentu saja sangat bermanfaat dalam
memperkenalkan rukun Islam yang kelima

sejak
usia
dini.
Jika sebelumnya anak-anak
hanya mendengarkan cerita atau
melihat gambar tentang ibadah
haji, dengan praktek akan lebih
meninggalkan kesan pada diri
anak.
Metode Mengenalkan
Ibadah Haji pada Anak
Kita bisa memulai dengan
menyebutkan rukun Islam terlebih
dahulu. Biasanya anak akan
menanyakan lebih jauh tentang
apa yang kita sebutkan. Ketika
anak bertanya tentang ibadah haji,
kita bisa mulai memperkenalkan
ibadah haji dengan berbagai
metode seperti berikut ini :
Metode gambar
Metode paling sederhana
namun cukup interaktif adalah

Majalah Kesehatan Muslim

23

dengan membuatkan gambar untuk


anak. Kita cukup menyediakan
kertas atau papan tulis dan spidol
untuk menggambar kabah. Sambil
menggambar kita ceritakan bagaimana
seorang muslim menjalankan ibadah haji.
Metode kisah atau cerita
Saat yang terbaik untuk bercerita
adalah ketika menjelang tidur. Salah
satu cerita yang sangat mendukung
pengenalan terhadap ibadah haji adalah
kisah nabi Ibrahim dan nabi Ismail. Kita
ceritakan bagaimana kisah ibunda nabi
Ismail yaitu Hajar ketika ditinggalkan
nabi Ibrahim bersama dengan
Ismail di daerah yang tandus
hingga beliau berlari-lari dari
bukit Shafa ke bukit Marwah
mencari air dan kemudian
Allah memberi mereka nikmat
berupa air zam-zam. Kita
ceritakan pula bagaimana
kesabaran nabi Ibrahim
ketika diperintah Allah untuk
menyembelih nabi Ismail.
Kisah ini bisa kita manfaatkan
juga untuk menjelaskan
tentang ibadah qurban yang
dilaksanakan kaum muslimin
tiap hari raya idul adha.
Ketika menceritakan tentang
Kabah, kita ceritakan bagaimana
nabi Ibrahim dengan dibantu nabi
ismail menegakkan fondasi Kabah
sambil terus berdoa kepada Allah. Kita
kaitkan pula dengan kisah kelahiran
nabi Muhammad shallallahu alaihi wa
sallam yang bertepatan dengan tahun
gajah, yaitu ketika tentara bergajah
hendak menghancurkan Kabah namun
digagalkan oleh Allah dengan dikirimnya
burung ababil. Jika anak kita sudah
mulai menghafal Al-Quran, kita bisa
membacakan surat Al-Fiil supaya lebih
melekat di hati mereka.

24

Majalah Kesehatan Muslim

Dalam bercerita, kita bisa langsung


secara lisan tanpa bantuan gambar
atau media lain. Namun bisa juga
kita menggunakan buku-buku kisah
nabi yang banyak beredar saat ini.
Tentu saja harus kita seleksi dan kita
pilih buku-buku yang terpercaya
keshahihannya.
Memutarkan video tata
cara manasik haji
Saat ini sudah banyak media
penunjang dalam menunaikan ibadah
haji, salah satunya adalah video
tentang manasik haji. Dalam rangka
memperkenalkan ibadah haji, kita bisa
memutarkan video tata cara manasik
haji pada anak, tentunya dengan
didampingi dan diberi penjelasan
yang sederhana. Kita tidak perlu
menjelaskan secara mendetail, cukup
memberi gambaran bagaiman umat
Islam di seluruh dunia menjalankan
rukun Islam yang kelima.
Biasanya anak akan menanyakan
kenapa jamaah haji semuanya
berpakaian serupa dan mungkin
mereka juga akan bertanya tentang
bacaan talbiyah yang diucapkan oleh
para jamaah haji. Kesempatan ini bisa
kita manfaatkan untuk menjelaskan
pada mereka tentang pakaian ihram
dan kalimat talbiyah. Kita ajak mereka
untuk menirukan kalimat talbiyah.
Insyaalah dalam waktu singkat anak
kita bisa dengan lancar membaca
kalimat talbiyah dan mungkin akan
senantiasa mengulang-ngulangnya.
Selain memperkenalkan ibadah
haji, kita juga bisa sambil memotivasi
anak untuk senantiasa berdoa pada
Allah subhanahu wa taala supaya
dimudahkan dan bisa berkesempatan
menunaikan ibadah haji.

Faedah Mengenalkan Ibadah Haji Sejak Dini


Ada banyak manfaat yang bisa kita petik ketika
memperkenalkan ibadah haji pada anak, yaitu :
1. Anak lebih mengenal tentang rukun Islam.
2. Anak mengetahui kisah-kisah nabi dan Rasul yang sangat
bagus bagi pendidikan karakter anak.
3. Memotivasi anak untuk bisa menunaikan ibadah haji.
4. Mendorong mereka untuk selalu berdoa supaya
berkesempatan pergi ke tanah suci.
5. Menanamkan kecintaan pada Islam.
6. Mengajarkan pada anak bahwa umat Islam di seluruh dunia
ini bersaudara dan menjalankan ibadah yang sama dengan kita,
salah satunya adalah berhaji ke baitullah.
Mendidik Anak Butuh Kreatifitas
Mengajari seorang anak tentang ilmu agama memang tidak
bisa terlalu kaku, dibutuhkan keluwesan sehingga faedah yang
ingin disampaikan ke anak bisa diterima dan dicerna oleh akal
pikiran mereka. Pemilihan metode, gaya penyampaian, dan tutur
bahasa orangtua harus disesuaikan dengan usia perkembangan
anak. Tentu saja kita tidak bisa membacakan sebuah buku dengan
intonasi datar dan dibaca apa adanya, karena hal ini akan sulit
dipahami oleh anak. Dengan sedikit kreativitas, insyaAllah kita
bisa memperkenalkan mereka dengan berbagai macam ibadah
dalam Islam. Selamat mencoba dan semoga kita dimudahkan
Allah subhanahu wa taala dalam mendidik anak-anak kita.

Majalah Kesehatan Muslim

25

Pola Makan
Sehat Menunjang
Kelancaran
Ibadah Haji
Oleh : dr. Avie Andriyani

26

Majalah Kesehatan Muslim

badah haji merupakan salah satu ibadah


yang diwajibkan bagi kaum muslimin
yang mampu melaksanakannya. Ibadah
yang satu ini selain membutuhkan kesiapan
mental dan spiritual, juga membutuhkan
kesiapan fisik yang matang. Untuk itu, para
calon jamaah haji dihimbau untuk menjaga
kesehatannya baik menjelang keberangkatan
maupun selama berada di tanah suci. Salah
satu faktor yang berpengaruh dalam kelancaran
ibadah haji adalah penerapan pola makan
sehat. Tidak jarang muncul berbagai macam
penyakit akibat salah makan dan penerapan
pola makan yang keliru.
Pentingnya Mengatur Pola
Makan

keberangkatan justru muncul


masalah kesehatan hanya karena
salah makan. Perlu dipahami
bahwa tidak sakit dan tidak
memiliki pantangan makanan
tertentu bukan berarti boleh
makan sembarangan.
Seperti kita ketahui,
kebanyakan jamaah haji
telah berusia lanjut, sehingga
permasalahan kesehatan juga
semakin kompleks. Hal ini
tentu cukup beralasan, karena
biasanya jamaah haji yang sudah
lanjut usia memiliki banyak
pantangan terkait penyakit
yang dideritanya. Selain itu,

Pola makan yang sehat sangat


mendukung kesehatan dan kebugaran
calon jamaah haji. Maka, sebelum
berangkat ke tanah suci, hendaknya
sudah mengatur supaya apa yang
dimakan benar-benar makanan
yang cukup jumlahnya dan lengkap
gizinya. Bagi yang memiliki penyakit
tertentu, seperti sakit maag, kencing
manis (diabetes mellitus), hipertensi
(tekanan darah tinggi), asam
urat tinggi dan kolesterol tinggi,
hendaknya menghindari makananmakanan yang dapat memperparah
penyakitnya.
Mengatur pola makan tidak hanya
dilakukan menjelang keberangkatan,
tapi diusahakan untuk dilakukan sejak
jauh-jauh hari sebelumnya. Dengan
membiasakan pola makan yang sehat,
insyaAllah penyakit-penyakit yang
diderita bisa terkontrol dan membaik.
Bagi yang tidak memiliki masalah
dengan kesehatan juga tetap harus
menjaga pola makannya, karena tidak
tertutup kemungkinan menjelang

Majalah Kesehatan Muslim

27

mereka biasanya juga lebih sensitif dan


mudah terserang penyakit selama di
perjalanan maupun ketika di tanah suci.
Usia yang tidak muda lagi akan sangat
mempengaruhi ketahanan fisik seorang
ketika menunaikan ibadah haji.
Kiat Mengatur Pola Makan
Sehat Saat Beribadah Haji

"

Berikut ini beberapa kiat praktis


dalam mengatur pola makan selama
beribadah haji :
Berusaha beradaptasi dengan
makanan yang disediakan pihak
katering.

memicu masalah pada lambung.


Namun demikian, jangan pula
berlebihan dalam makan karena
bisa memunculkan permasalahan
kesehatan yang tidak diinginkan.
Hindari membawa bekal
makanan yang tidak sehat.

"

Jamaah haji biasanya dihimbau


untuk tidak membawa bekal makanan
yang tidak sehat seperti ikan asin
atau makanan camilan yang kurang
sehat. Hal ini bertujuan untuk
mengantisipasi kekambuhan penyakit
terutama bagi yang memiliki riwayat

Menjaga kesehatan sangat penting dilakukan oleh para jamaah haji, karena
jika sampai jatuh sakit saat di tanah suci tentu akan merepotkan dan
mengganggu jalannya ibadah haji. Selain persiapan-persiapan tersebut,
jangan lupa untuk selalu berdoa kepada Allah supaya diberikan kesehatan
dan dijauhkan dari penyakit sehingga bisa menjalankan ibadah haji dengan
lancar.
Adakalanya seseorang memiliki sifat
pemilih dalam hal makanan. Kebiasaan
seperti ini sebaiknya ditinggalkan karena
akan menyulitkan ketika di tanah suci.
Usahakan sebisa mungkin menyantap
makanan yang disediakan oleh pihak
katering. Selama lambung masih bisa
menerima dan tidak ada pantangan
terhadap makanan tersebut, hendaknya
kita tetap memakannya. Biasanya pihak
katering sudah memperhitungkan jenis
makanan yang dihidangkan bagi jamaah
haji.
Tidak terlambat makan dan tidak
berlebihan dalam makan.
Jamaah haji hendaknya mengikuti
jadwal makan yang telah ditetapkan
oleh pihak katering. Jangan menundanunda jadwal makan karena bisa

28

Majalah Kesehatan Muslim

hipertensi, diabetes, dan penyakit


lainnya.
Minum air yang cukup.

Cuaca di tanah suci Mekah


memang berbeda jauh dengan kondisi
cuaca di Indonesia. Ketika cuaca dan
udara sangat panas, sangat diperlukan
cairan yang cukup supaya tidak terjadi
dehidrasi (kekurangan cairan) atau
heat stroke (penurunan kesadaran
akibat suhu udara yang sangat
tinggi). Sebisa mungkin membawa
bekal minuman jika akan bepergian
kemanapun. Namun jika tidak
membawa bekal air minum, tidak sulit
menemukan air untuk kita minum.
Karena bisa membeli air zam-zam
atau bahkan ada yang bisa didapatkan
secara cuma-cuma di tempat-tempat

tertentu.
Selalu menjaga kebersihan.
Usahakan untuk selalu mencuci tangan
sebelum dan sesudah makan supaya
terhindar dari penyakit diare, muntaber, dan
penyakit gangguan saluran cerna lainnya.
Selain itu, jangan lupa untuk membuang
sampah pada tempatnya.
Hati-hati memilih makanan.
Bagi yang punya kegemaran mencicipi
makanan, hendaknya berhati-hati
dalam memilih makanan. Bumbu dan citarasa makanan disana tentu
berbeda dengan yang biasa disantap sehari-hari. Jika tidak selektif,
dikhawatirkan akan berakibat buruk pada sistem pencernaan kita. Diare
(mencret), kembung, dan berbagai macam gangguan pencernaan bisa
saja terjadi. Sebagai alternatif, bagi yang lambungnya sensitif lebih baik
memilih menu makanan Indonesia yang banyak tersedia dibeberapa
rumah makan.
Berhati-hati ketika hendak menyantap makanan.
Ketika membeli makanan, perhatikan tanggal kadaluarsanya. Jika
tidak ada, baui aromanya untuk mengetahui apakah makanan tersebut
apek atau tengik. Periksa dengan seksama apakah ada bintik-bintik
jamur yang menunjukkan telah ada kontaminasi mikroorganisme. Dan
jangan lupa mencicipi untuk mengetahui apakah makanan tersebut
sudah basi atau belum. Jika makanan dikemas dan dilengkapi dengan
daftar komposisi, maka perhatikan apakah ada zat-zat tambahan yang
berbahaya bagi kesehatan. Ketelitian dalam memilih makanan sangat
bermanfaat untuk menghindari kejadian keracunan dan hal-hal yang
tidak diinginkan.
Jangan Lupa Berdoa
Menjaga kesehatan sangat penting dilakukan oleh para jamaah haji,
karena jika sampai jatuh sakit saat di tanah suci tentu akan merepotkan
dan mengganggu jalannya ibadah haji. Selain persiapan-persiapan
tersebut, jangan lupa untuk selalu berdoa kepada Allah supaya diberikan
kesehatan dan dijauhkan dari penyakit sehingga bisa menjalankan
ibadah haji dengan lancar. Bagi yang hendak menunaikan ibadah haji,
semoga berjalan lancar dan bisa menjadi haji mabrur.

Majalah Kesehatan Muslim

29

Tanya ahli

Jawaban Pertanyaan Anda

Konsultasi
Kesehatan

Tanya :

Saya berumur 20, belum menikah. Saya ingin bertanya, kenapa


menstruasi saya tidak pernah lancar malah saya sampai telat 8 bulan.
apakan saya nantik tidak bisa memiliki keturunan? mohon solusinya.
trima kasih.

Jawab :

Wanita yang tidak haid selama berbulan-bulan tentunya tidak


normal. Dengan tidak adanya haid, maka kemungkinan besar juga
tidak terjadi pengeluaran sel telur, sehingga wanita yang tidak
mengalami haid menjadi tidak subur.
Haid yang tidak teratur memang akan menyulitkan pasangan
untuk menentukan masa subur. Hal ini umumnya berkaitan dengan
faktor gaya hidup, seperti kegemukan, atau terlalu kurus, dan
faktorhereditary. Dalam menyikapi ini, sangat dianjurkan untuk
rajin melakukan olahraga dalam batas yang wajar dan diet untuk
mencapai target berat badan yang ideal bagi wanita.
Mengenai masalah kesuburan ini, bukan hanya dipengaruhi oleh
menstruasi. Sulitnya memiliki anak juga bisa dipengaruhi faktor
prianya. Sedangkan dari sisi wanita, selain teratur atau tidaknya
haid, kesuburan juga bisa dilihat berdasarkan faktor anatomi rahim,
ada atau tidaknya kista, dan lain-lain.
Sebaiknya konsultasikan dengan dokter spesialis kandungan dan
lakukan USG perut untuk mengetahui penyebabnya.
Dijawab oleh : dr. Adika Mianoki

30

Majalah Kesehatan Muslim

Kunjungi kami di

www.kesehatanmuslim.com

Majalah Kesehatan Muslim

31

pa saja yang boleh dilakukan


oleh wanita haid saat haji dan
apa yang tidak dibolehkan?
Yang terasa sulit adalah ketika saat
mesti melakukan thawaf ifadhah yang
merupakan bagian dari rukun haji.
Jika wanita mendapati haid saat ingin
melaksanakan thawaf ifadhah dan ia pun
tidak bisa kembali
menyempurnakan
hajinya tersebut setelah
haidnya selesai karena
negeri yang jauh, apa
yang mesti ia lakukan?

Wanita Haid
Saat Haji

Penulis : Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal, M.Sc

32

Majalah Kesehatan Muslim

Wanita Haid Saat Haji


Jika wanita telah berihram untuk
haji lalu ia mendapati haid, maka ia
tetap berihram sebagaimana yang
lainnya. Ia melakukan semua amalan
haji. Mulai dari tanggal 8 Dzulhijjah
dengan melaksanakan sunnah mabit
di Mina, tanggal 9 wukuf di Arafah,
lalu dilanjutkan dengan mabit di
Muzdalifah, dan melempar jumrah
pada hari ke-10, 11, 12, atau 13
Dzulhijjah. Yang tidak boleh dilakukan
oleh wanita haid hanyalah thawaf
keliling Ka'bah, di samping itu
wanita haid tidak melakukan ibadah
yang umum yaitu shalat, puasa, dan
menyentuh mushaf.
Ketika Aisyah haid saat haji, Nabi
shallallahu alaihi wa sallam bersabda
padanya,

Lakukanlah segala sesuatu yang


dilakukan orang yang berhaji selain
dari melakukan thawaf di Kabah
hingga engkau suci. (HR. Bukhari dan
Muslim)
Sedangkan untuk thawaf wada',
wanita haid mendapatkan keringanan
untuk meninggalkannya. Dari Ibnu
Abbas, ia berkata,

"Manusia diperintahkan menjadikan


akhir amalan hajinya adalah di
Baitullah (dengan thawaf wada) kecuali

hal ini diberi keringanan bagi wanita


haidh. (HR. Bukhari dan Muslim).
Wanita Haidh yang Tidak
Mungkin Melakukan
Thawaf Ifadhah Hingga
Balik ke Tanah Air
Thawaf ifadhah merupakan salah
satu rukun haji yang telah disepakati.
Thawaf ini biasa disebut thawaf
ziyaroh atau thawaf fardh. Dan biasa
pula disebut thawaf rukun karena ia
merupakan rukun haji. Thawaf ini tidak
bisa tergantikan. Setelah dari Arofah,
mabit di Muzdalifah lalu ke Mina
pada hari ied, lalu melempar jumroh,
lalu nahr (melakukan penyembelihan)
dan menggunduli kepala, maka ia
mendatangi Makkah, lalu thawaf
keliling kabah untuk melaksanakan
thawaf ifadhah.
Perlu dipahami terlebih dahulu:
1- Para ulama sepakat bahwa thawaf
asalnya adalah dengan berthoharoh
(bersuci). Tidak boleh wanita haidh
berthawaf padahal ia mampu nantinya
berthawaf setelah ia suci.
2- Para ulama sepakat bahwa thawaf
qudum (thawaf yang disyariatkan bagi
orang yang datang dari luar Makkah
sebagai penghormatan kepada Baitullah
Kabah) dan thawaf wada (thawaf ketika
meninggalkan Makkah) tidak wajib bagi
wanita haidh.
3- Para ulama sepakat bahwa wanita
haidh dianjurkan untuk menunggu
hingga suci ketika ia mendapati haidh
sebelum melakukan thawaf ifadhoh.
Ketika ia suci barulah ia melakukan
thawaf dan boleh meninggalkan
Makkah (Lihat An Nawazil fil Hajj,
310-311).

Majalah Kesehatan Muslim

33

Masalahnya adalah jika wanita mengalami haid lantas ia tidak bisa


melaksanakan thawaf ifadhah kecuali dengan keadaan seperti itu. Apakah
saat itu ia boleh melakukan thawaf tersebut dan ia sangat tidak mungkin
kembali untuk menyempurnakan hajinya dengan melakukan thawaf ifadhah
karena sangat jauhnya tanah airnya.
Para ulama berselisih pendapat dalam hal jika wanita haidh harus
meninggalkan Makkah dan belum melaksanakan thawaf ifadhoh (yang
merupakan rukun haji) dan tidak bisa lagi kembali ke Makkah, apakah ia
boleh thawaf dalam keadaan haidh? Apakah sah?
Yang tepat dalam kondisi wanita haidh seperti ini, bolehnya thawaf dalam
keadaan haidh meskipun kita mensyaratkan mesti harus berthoharoh ketika
thawaf. Di antara alasannya, jika thoharoh adalah syarat thawaf, maka kita
analogikan (qiyaskan) seperti keadaan shalat. Syarat shalat jadi gugur jika
dalam keadaan tidak mampu (ajez). Seperti kita dalam keadaan sakit dan
tidak mampu berwudhu dan tayamum, maka tetap harus shalat meskipun
dalam keadaan hadats. Hal ini sama pula dengan thawaf (Lihat An Nawazil
fil Hajj, hal. 311-312).
Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah juga mengatakan, Inilah pendapat
yang lebih menenangkan hati yaitu thawaf tidak dipersyaratkan thoharoh
dari hadats kecil. Namun jika seseorang berthoharoh (dengan berwudhu),
maka itu lebih sempurna dan lebih mencontohi Nabi shallallahu alaihi wa
sallam. Dan jangan sampai kita bermudah-mudahan menyelisihi pendapat
jumhur ulama (mayoritas ulama). Akan tetapi, kadangkala, apalagi dalam
kondisi darurat, kita memilih pendapat Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah.
Seperti misalnya ketika dalam kondisi sangat padat. Jika kita mengharuskan
untuk berwudhu ketika wudhunya batal, lalu ia balik ke tempat thawaf dalam
keadaan padat jamaah, lebih-lebih lagi jika thawafnya masih tersisa beberapa
putaran saja, maka ini tentu jadi beban yang amat berat. Padahal kondisi
sudah sulit seperti ini, namun kita masih berpegang dengan dalil yang tidak
jelas. Jadi kami sarankan tidak perlu mewajibkan untuk thoharoh dalam
kondisi demikian. Namun hendaklah mengambil sikap yang mudah dan
toleran. Karena memaksa manusia padahal ada kesulitan saat itu justru malah
bertentangan dengan firman Allah Taala,



Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran
bagimu. (QS. Al Baqarah: 185). (Syarhul Mumthi, 7: 262-263)
Penggunaan Obat Penghalang Haid Saat Haji

34

Demi mengatasi masalah yang dialami di atas, solusi yang bisa ditawarkan
adalah menggunakan obat penghalang haid saat haji. Obat seperti ini masih
dibolehkan apalagi di saat urgent seperti musim haji karena mengingat jarak
negeri kita dengan Haromain begitu jauh sehingga sulitnya menyempurnakan

Majalah Kesehatan Muslim

ibadah tersebut jikalau wanita tibatiba datang bulan di tengah-tengah


manasiknya. Berikut beberapa
pendapat ulama yang membolehkan
penggunaan obat penghalang haid.
Abdur Rozaq telah menceritakan
pada kami, (ia berkata) telah
menceritakan Ibnu Jarir pada kami,
(ia berkata) bahwa Atho ditanya
mengenai seorang wanita yang
datang haidh lantas ia menggunakan
obat-obatan untuk menghilangkan
haidhnya padahal itu di masa haidnya,
apakah ia boleh melakukan thowaf?



Ia boleh thowaf jika ia telah suci.
Jika ia melihat suatu yang kering,
namun belum terlihat tanda suci, maka
ia tidak boleh thowaf , jawab Atho.
(Mushonnaf Abdur Rozaq, 1219)
Abdur Rozaq telah menceritakan
pada kami, (ia berkata) telah
menceritakan Mamar pada kami,
(ia berkata) telah menceritakan
pada kami Washil, bekas budak
Ibnu Uyainah, (ia berkata) ada
seseorang yang bertanya pada Ibnu
Umar mengenai wanita yang begitu
lama mengalami haidh lalu ia ingin
mengkonsumsi obat yang dapat
menghentikan darah haidhnya.
Washil berkata, Ibnu Umar
menganggap hal itu tidak masalah.
Mamar berkata, Aku mendengar
Abu Najih menanyakan hal ini.
Lantas ia menganggap perbuatan
semacam itu tidak mengapa.
(Mushonnaf Abdur Rozaq, 1220).
Syaikh Musthofa Al Adawi
hafizhohullah berkata bahwa yang
benar riwayat ini adalah perkataan

Abu Najih. ( Jaami Ahkamin Nisa, 1:


199)
Dalam Al Mughni, Ibnu Qudamah
rahimahullah menyebutkan, diriwayatkan
dari Imam Ahmad rahimahullah, beliau
berkata, Tidak mengapa seorang wanita
mengkonsumsi obat-obatan untuk
menghalangi haidh, asalkan obat tersebut
baik (tidak membawa efek negatif ). (Al
Mughni, 1: 450)
Syaikh Musthofa Al Adawi
hafizhohullah berkata, Jika seorang
wanita menggunakan obat penghalang
haidh karena uzur semisal ada hajat
dalam hal ini ..., maka tidak mengapa ia
menggunakannya. Jika haidhnya berhenti,
lekaslah ia mandi, lalu shalat dan boleh
melakukan thowaf di Masjidil Haram
sekehendak dia." ( Jaami Ahkamin Nisa,
1: 198)
Syaikh Abu Malik penulis kitab
Shahih Fiqh Sunnah- menerangkan,
Haidh adalah ketetapan Allah bagi
kaum hawa. Para wanita di masa Nabi
shallallahu alaihi wa sallam tidak
pernah menyusahkan diri mereka supaya
dapat berpuasa sebulan penuh (dengan
mengahalangi datangnya haidh, pen).
Oleh karena itu, menggunakan obatobatan untuk menghalangi datangnya
haidh tidak dianjurkan. Akan tetapi, jika
wanita muslimah tetap menggunakan
obat-obatan semacam itu dan tidak
memiliki dampak negatif, maka tidak
mengapa. Jika ia menggunakan obat
tadi dan darah haidhnya pun berhenti,
maka ia dihukumi seperti wanita yang
suci, artinya tetap dibolehkan puasa dan
tidak ada qodho baginya. Wallahu alam.
(Shahih Fiqh Sunnah, 2: 128)
Semoga sajian ini bermanfaat bagi
jama'ah haji. Hanya Allah yang memberi
taufik.

Majalah Kesehatan Muslim

35

Mengenal
Obat-Obatan Ringan
Selama Ibadah Haji
Penyusun : Nur Laila Fatimah, S.Farm., Apt

enginjakkan kaki ke Tanah


Suci untuk menunaikan
ibadah haji merupakan karunia
Allah Subhanahu wa Taala yang menjadi
dambaan setiap muslim. Predikat Haji
Mabrur yang tiada balasan baginya kecuali
Al-Jannah (surga) menjadi target utama
dari kepergian kita ke Baitullah. Namun,
yang juga tidak kalah penting adalah tetap
menjaga kesehatan saat melaksanakan
ibadah haji di Tanah Suci, karena ibadah
haji merupakan ibadah fisik, oleh karena itu
dibutuhkan fisik yang sehat sehingga dapat
menjalankan ibadah haji secara sempurna.

36

Majalah Kesehatan Muslim

Hampir bisa dipastikan seluruh jamaah haji akan menurun


kondisi stamina dan fisiknya sebab selama prosesi ibadah haji
tenaga kita akan terkuras, waktu istirahat menjadi berkurang,
dan pasti mengalami kelelahan. Apalagi dengan kondisi
medan, iklim, dan cuaca ekstrim di Tanah Suci sangat jauh
berbeda dengan keadaan alam di tanah air.Pertemuan besar
para jamaah dari berbagai bangsa di dunia membuat kondisi
Tanah Suci menjadi luar biasa padat, sehingga bisa menjadi
faktor mudahnya penularan langsung atau tidak langsung
berbagai penyakit menular. Untuk itu perlu adanya tindakan
pencegahan yang direkomendasikan dan harus dilakukan para
jamaah guna memperkecil resiko-resiko yang mungkin akan
menghinggapi selama proses ibadah di Tanah Suci.
Obat-obat ringan yang perlu dibawa
selama haji sesuai penyakit
Kesehatan merupakan karunia Allah Subhanahu wa Taala
sehingga harus benar-benar kita jaga dan syukuri. Jika sering
sakit-sakitan, akan banyak tahapan-tahapan prosesi ibadah
haji yang tidak bisa dilalui dengan sempurna. Oleh karena itu,
menjaga kesehatan merupakan hal yang utama, agar semua
rukun dan wajib haji bisa dilalui dengan mudah sehingga bisa
menyelesaikan seluruh tahapan tanpa terhalang penyakit.
Beberapa jenis penyakit yang sering muncul saat menjalankan
ibadah haji beserta contoh obat dan cara pencegahannya:
1.

Batuk

Sebuah kondisi umum yang terjadi selama haji adalah


batuk terus-menerus dan sakit tenggorokan. Batuk sebenarnya
merupakan refleks normal tubuh yang bertujuan untuk
membersihkan saluran pernafasan dari zat yang mengganggu.
Obat batuk dibedakan menjadi 2, yaitu:
Obat untuk batuk berdahak, yang biasanya mengandung
gliseril guaiakolat, amonium klorida (sebagai ekspektoran yaitu
berfungsi membantu mengeluarkan dahak) atau mengandung
bromheksin, asetilsistein, dan ambroxol (sebagai mukolitik
yaitu berfungsi membantu mengencerkan dahak) misal: OBH,
woods expectoran, laserin, dll
Obat untuk batuk kering yang biasanya mengandung
dextrometorfan yang berfungsi sebagai antitusif (sebagai
penekan batuk), misal: bisolvon antitusif, woods antitusif, dll

Majalah Kesehatan Muslim

37

2. Flu (Pilek)
Flu (Pilek) adalah salah satu penyakit pernafasan yang
disebabkan oleh virus influensa. Gejala flu antara lain demam,
bersin-bersin, hidung tersumbat dan keluar cairan, sakit kepala,
nyeri otot, nyeri persendian, rasa tidak enak badan, lesu, dan
kehilangan selera makan, terkadang disertai juga dengan batuk dan
sakit tenggorokan.
Pada fase ini penderita dianjurkan meminum obat flu sebagai
pereda dini ketika gejala masih ringan. Obat flu setidaknya harus
mengandung:
Anti nyeri dan anti panas (analagetik/anti piretik) untuk
mengatasi gejala demam, sakit kepala, nyeri otot dan sendi,
misalnya obat-obat yang mengandung paracetamol, antalgin,
asam mefenamat, ibuprofen, dll
Jenis obat yang digunakan untuk meringankan hidung
tersumbat (dekongestan), misalnya obat yang mengandung
Phenilpropanolamin, pseudoefedrin, dll
Anti Alergi (anti histamin) untuk gejala bersin dan gatal
pada hidung/tenggorokan.
Contoh produk: neozep, sanaflu, decolgen, paratusin, demacolin,
dan beberapa merk dagang lain.
Cara pencegahan : hendaknya selalu menggunakan masker yang
dilembabkan sebagai pelindung untuk menutupi lubang hidung
dan mulut. Perbanyak makanan yang mengandung vitamin
diantaranya buah-buahan dan sayuran. Dan memperbanyak cairan
seperti minuman hangat, susu, air zam-zam atau air mineral yang
tidak dingin dan tentunya istirahat yang cukup.
3. Asma
Asma adalah gangguan saluran nafas karena adanya
penyempitan saluran nafas yang disebabkan reaksi dari berbagai
rangsangan yang bersifat alergi. Penderita asma harus memastikan
bahwa penyakitnya bisa dikendalikan dengan baik dengan
pemberian obat untuk pencegahan, seperti inhaler broncho-dilator
atau obat-obat yang mengandung aminofilin, salbutamol, dan
lain sebagainya. Jika terkontrol dengan baik, maka asma tidak
menimbulkan masalah selama melaksanakan ibadah haji.
Cara pencegahan: hindari stress, makan makanan yang tidak

38

Majalah Kesehatan Muslim

menimbulkan alergi, hindari udara dingin dengan memakai


pakaian tebal, memakai masker.
4. Maag
Penyakit maag ialah penyakit yang disebabkan berlebihnya
asam lambung.
Contoh produk : sanmaag, Mylanta, polycrol, dll.
Cara pencegahan: hindari makanan yang merangsang
diproduksinya asam lambung seperti makanan pedas, asam,
merica, minuman yang bersoda,dan kopi.
5. Diare
Diare adalah keadaan dimana buang air besar encer lebih dari
3x/hari.
Contoh produk: Loperamid, enterostop dll.
Cara pencegahan: Mencuci tangan pakai sabun dengan
benar, Minum air yang telah diolah (antara lain dengan cara
merebus, atau proses klorinasi), menjaga asupan makanan yang
dapat memperparah diare, misal makanan pedas, asam, dan lain
sebagainya.
Penderita dengan penyakit tertentu, misal penyakit kronis
sebaiknya tidak lupa membawa obat-obat rutin yang biasanya
dikonsumsi, sebagai contoh:
Obat Kolesterol: Simvastatin, dll
Obat Tekanan darah tinggi: Amlodipin, Captopril,
Nifedipin, dll
Obat Jantung: digoxin, ISDN dll
Obat Asam urat: Allopurinol, dll
Obat Diabetus Mellitus: Metformin, Glibenklamid, dll
Obat-obat ini diperoleh melalui pemeriksaan terlebih dahulu
dan harus dengan rekomendasi dokter untuk mendapatkan
hasil pengobatan yang maksimal, sehingga ibadah hajipun dapat
berjalan dengan lancar, insyaAllah.

Majalah Kesehatan Muslim

39

Keajaiban
Air Zam-Zam
Penyusun : dr. Raehanul Bahraen

ir Zam-zam sudah
tidak asing lagi di
telinga kaum muslimin.
Terutama ketika musim haji
tiba, maka air Zam-zam seolaholah menjadi oleh-oleh wajib
dari jamaah haji yang pulang
ke kampungnya. Berikut sedikit
pembahasan mengenai air Zamzam yaitu berupa keutamaan dan
keajaibannya, terutama untuk
pengobatan.

40

Majalah Kesehatan Muslim

Air Zam-Zamm Untuk


Pengobatan
Air Zam-zam ternyata bisa
juga digunakan untuk berobat.
Menyembuhkan berbagai penyakit
bahkan bisa memenuhi berbagai
hajat keinginan manusia dengan izin
Allah Taala. Karena Air Zam-Zam
itu sesuai dengan apa yang diniatkan
peminumnya.
Rasulullah shallallaahu alaihi wa
sallam bersabda,



Air zamzam itu sesuai dengan apa
yang diniatkan peminumnya. (HR. Ibnu
Majah, shahih)
Tabiin Ahli tafsir, Mujaahid
rahimahullah berkata,



.

Air zamzam sesuai dengan apa yang
diniatkan peminumnya. Jika engkau
meminumnya untuk kesembuhan, maka
Allah akan menyembuhkanmu. Apabila
engkau meminumnya karena kehausan,
maka Allah akan memuaskanmu.
Dan apabila engkau meminumnya
karena kelaparan, maka Allah akan
mengenyangkanmu. Ia adalah usaha Jibril
dan pemberian (air minum) Allah kepada
Ismail.( HR. Abdurrazzaq dalam AlMushannaf )
Ibnul-Qayyim rahimahullah,
seorang ulama dan yang juga paka
bidang kedokteran telahmembuktikan

mujarrabnya air zam-zam


menyembuhkan berbagai penyakit,
beliau berkata,



Sesungguhnya aku telah mencobanya,
begitu juga orang lain, berobat dengan air
zamzam adalah hal yang menakjubkan.
Dan aku sembuh dari berbagai macam
penyakit dengan ijin Allah Taala
(Zaadul-Maad 4/393)
Akan tetapi yang perlu diperhatikan
bahwa Air Zam-Zam juga sesuai denga
kadar keimanan dan amal shalih orang
yang menjadikannya sebagai obat. Jika
ada yang berkata, saya sudah minum
beberapa liter tapi panyakit saya kok ga
sembuh-sembuh?
Maka yang disalahkan adalah orang
tersebut, bukan Air Zam-zam. Mari
kita lihat contohnya. Seorang sahabat
Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam
mengobati sengatan kalajengking hanya
dengan dibacakan (ruqyah) Al-Fatihah
saja. Kemudian sembuh seperti tidak
pernah tersengat.
Berikut kisahnya. Dari Abu Said
Al-Khudri, bahwa ada sekelompok
sahabat Rasulullah -shallallahu alaihi
wa sallam- dahulu berada dalam
perjalanan safar, lalu melewati suatu
kampung Arab. Kala itu, mereka
meminta untuk dijamu, namun
penduduk kampung tersebut enggan
untuk menjamu. Penduduk kampung
tersebut lantas berkata pada para
sahabat yang mampir, Apakah di
antara kalian ada yang bisa meruqyah
karena pembesar kampung tersebut
tersengat binatang atau terserang
demam. Di antara para sahabat
lantas berkata, Iya ada. Lalu ia pun

Majalah Kesehatan Muslim

41

mendatangi pembesar tersebut dan ia


meruqyahnya dengan membaca surat Al
Fatihah. pembesar tersebutpun sembuh.
Lalu yang membacakan ruqyah tadi
diberikan seekor kambing, namun ia
enggan menerimanya -dan disebutkan-,
ia mau menerima sampai kisah tadi
diceritakan pada Nabi shallallahu
alaihi wa sallam. Lalu ia mendatangi
Nabi shallallahu alaihi wa sallam
dan menceritakan kisahnya tadi pada
beliau. Ia berkata, Wahai Rasulullah,
aku tidaklah meruqyah kecuali dengan
membaca surat Al Fatihah. Rasulullah
shallallahu alaihi wa sallam lantas
tersenyum dan berkata, Bagaimana
engkau bisa tahu Al Fatihah adalah
ruqyah? Beliau pun bersabda, Ambil
kambing tersebut dari mereka dan
potongkan untukku sebagiannya
bersama kalian. (HR. Bukhari dan
Muslim)
Jika ada orang yang terkena penyakit
yang sama disengat kalajengking atau
yang lebih ringan misalnya disengat
tawon, kemudian ada yang membacakan
Al-fatihah ternyata tidak sembuh.
Maka jangan salahkan Al-Fatihah jika
tidak sembuh tetapi salahkan tangan
yang tidak mahir serta kuat memegang
pedang yang tajam. Jika iman, amal dan
tawakkal sebaik Abu Said Al-Khudri
maka kita bisa berharap penyakit
tersebut sembuh.
Keutamaan Lain Air Zamzam
- Air Zam-zam adalah air terbaik
di bumi
Nabi shallallahu alaihi wa sallam
bersabda,



42 Majalah Kesehatan Muslim

Air terbaik di permukaan bumi adalah


air zamzam yang mengandung makanan
dan obat suatu penyakit. (HR. athThbarani dalam al-Kabir, Hasan)
- Merupakan makanan yang
mengenyangkan



:- "

"

"Dari Ibnu 'Abbas, Rasulullah


Shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda,"Sebaik-baik air yang terdapat
di muka bumi adalah Zam-Zam. Di
dalamnya terdapat makanan yang
mengenyangkan dan penawar penyakit."
(Shahih Targhib wa Tarhib, Al Albani,
2/18)

Diriwayatkan bahwa sahabat Abu


Dzar al Ghifari Selama 30 hari tidak
mempunyai makanan kecuali air ZamZam. ia menjadi gemuk dan tidak
merasa lapar.
- Air yang mengandung
keberkahan
Nabi shallallahu alaihi wa sallam
bersabda,

Air zamzam itu mengandung berkah,


makanan yang mengenyangkan dan obat
bagi penyakit. (HR. al-Baihaqi dalam
as-Sunan al-Kubra, shahih)
Demikian penjelasan tentang
keutamaan dan keajaiban air zam-zam.
Semoga bermanfaat.

Hajinya
Kaum
Musyrikin
Arab
Penyusun : dr. Raehanul Bahraen

Majalah Kesehatan Muslim

43

aum musyrikin Arab


ternyata sudah mengenal
ibadah haji sejak dahulu,
ini adalah warisan ibadah dari Nabi
Ibrahim alaihissalam. Akan tetapi
ibadah haji mereka sudah dicampur dan
diubah sehingga tidak lagi bermakna
mengesakan Allah namun justru malah
menyekutukan Allah.
Ternyata Kaum Musyrikin
Juga Berhaji
Ternyata kaum musyrikin yang
dahulu diperangi oleh Rasulullah
shallallahu alaihi wa sallam melakukan
ibadah haji juga, hanya saja banyak
penyimpangan yang mereka lakukan.
Terutama dalam bacaan talbiyah, yang
menyebutkan adanya sekutu bagi Allah.
Ibnu Abbas radhiallahu anhuma
berkata, "Dahulu kaum musyrikin
berkata: "Labbaik laa syariika laka"
(Kami memenuhi panggilanmu Ya
Allah, tidak ada syarikat bagiMu".
Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa
sallam- berkata, "Celaka kalian, sudah
cukup-cukup (yaitu jangan disambung
lagi-red)". Maka kaum musyrikinpun
berkata (menyambung talbiah mereka-),
"Kecuali syarikat yang merupakan
milikMu, Engkau memilikinya dan
dia tidak memiliki apa-apa". Mereka
mengucapkan ini tatkala mereka thawaf
di ka'bah" (HR Muslim no 2872)
Mereka Beribadah, namun
juga Berbuat Syirik
Perlu diketahui bahwa mereka juga
sudah mengenal Allah dan mengakui
tauhid rububiyah yaitu mengakui
bahwa Allah yang menciptakan dan
mengatur alam semesta ini. Akan tetapi
dalam masalah tauhid uluhiyah, mereka

44

Majalah Kesehatan Muslim

mengakui bahwa ada sesembahan lain


yang disembah bersama Allah dalam
ibadah.
Dalam banyak Ayat dijelaskan
bahwa kaum musyrikin hakikatnya
beribadah juga kepada Allah dan
mengakui tauhid rububiyah akan tetapi
mereka juga melakukan kesyirikan.
Allah taala berfirman,

Katakanlah: Siapakah yang memberi


rezeki kepadamu dari langit dan bumi,
atau siapakah yang kuasa (menciptakan)
pendengaran dan penglihatan, dan
siapakah yang mengeluarkan yang hidup
dari yang mati dan mengeluarkan yang
mati dari yang hidup dan siapakah
yang mengatur segala urusan? Maka
mereka akan menjawab: Allah. Maka
katakanlah Mengapa kamu tidak
bertakwa kepada-Nya)? (Yunus [10]:
31)
Firman Allah taala,

Dan sungguh jika kamu bertanya


kepada mereka: Siapakah yang
menciptakan mereka, niscaya mereka
menjawab: Allah, maka bagaimanakah
mereka dapat dipalingkan (dari
menyembah Allah)? (Az-Zukhruf : 87)

Firman Allah taala,

Dan sesungguhnya jika kamu


menanyakan kepada mereka: Siapakah
yang menurunkan air dari langit lalu
menghidupkan dengan air itu bumi
sesudah matinya? Tentu mereka akan
menjawab: Allah, Katakanlah: Segala
puji bagi Allah, tetapi kebanyakan mereka
tidak memahami(nya). (Al-Ankabut:
63)
Kaum msyirikin juga melakukan
ibadah-ibadah yang lainnya misalnya
bernadzar, ibadah menyembelih
(qurban) akan tetapiibadah mereka
tercampur dengan kesyirikan di
mana ibadah nadzar dan juga qurban
ditujukan juga kepada selain Allah.
Bahkan pada saat tertentu, mereka
mengikhlaskan ibadah kepada Allah
semata. Allah Taala berfirman,


Maka apabila mereka naik kapal,
mereka berdoa kepada Allah dengan
memurnikan ketaatan kepada-Nya;
maka tatkala Allah menyelamatkan
mereka sampai ke darat, tiba-tiba mereka
menyekutukan-Nya. (Al-Ankabut: 65)
Meskipun Beribadah kepada Allah,
Namun Tetap Dianggap Musyrik

Meskipun mereka beribadah kepada


Allah. Namun Allah masih menilai
mereka sebagai kaum musyrikin. Allah
Taala menjelaskan,

Dan sebahagian besar dari mereka


tidak beriman kepada Allah, melainkan
dalam keadaan mempersekutukan Allah
(dengan sembahan-sembahan lain).
(Yusuf : 106)
Ya, walaupun mereka juga beribadah
akan tetapi ibadah mereka terhapus
dan tidak diterima karena kesyirikan
mereka. Allah Taala berfirman,

Seandainya mereka mempersekutukan


Allah, niscaya lenyaplah dari mereka
amalan yang telah mereka kerjakan. (AlAnam: 88)
Juga firman Allah Taala,

Jika kamu mempersekutukan Allah,


niscaya akan terhapuslah amalanmu.
(Az-Zumar: 65)
Demikianlah kondisi kaum
musyrikin. Mereka juga beribadah
kepada Allah, bahkan mereka
menunaikan haji. Namun hal itu
tidak bermanfaat sama sekali untuk
mereka karena mereka melakukan
kesyirikan. Semoga paparan ringkas ini
bermanfaat.

Majalah Kesehatan Muslim

45

Adab Menyembelih
Hewan Qurban
Oleh: Ustadz Aris Munandar, M.A

46

Majalah Kesehatan Muslim

ertama: dianjurkan untuk


menajamkan pisau yang
akan digunakan untuk
menyembelih.


- -


.

Dari Syadad bin Aus, beliau berkata,


Ada dua hal yang kuhafal dari sabda
Rasulullah yaitu Sesungguhnya Allah itu
mewajibkan untuk berbuat baik terhadap
segala sesuatu. Jika kalian membunuh
maka bunuhlah dengan cara yang baik.
Demikian pula, jika kalian menyembelih
maka sembelihlah dengan cara yang baik.
Hendaknya kalian tajamkan pisau dan
kalian buat hewan sembelihan tersebut
merasa senang (HR Muslim no 5167).
Kedua: penyembelih dianjurkan
untuk menghadap kiblat dan
menghadapakan hewan sembelihan ke
arah kiblat.

Dari Nafi dari Abdullah bin Umar,


adalah Ibnu Umar jika membawa
hadyu dari Madinah maka beliau tandai
bahwa hewan tersebut adalah hewan

hadyu dengan menggantungkan sesuatu


padanya dan melukai punuknya di
daerah Dzul Hulaifah. Beliau gantungi
sesuatu sebelum beliau lukai. Dua hal
ini dilakukan di satu tempat. Sambil
menghadap kiblat beliau gantungi hewan
tersebut dengan dua buah sandal dan
beliau lukai dari sisi kiri. Hewan ini
beliau bawa sampai beliau ajak wukuf di
Arafah bersama banyak orang kemudian
beliau bertolak meninggalkan Arafah
dengan membawa hewan tersebut ketika
banyak orang bertolak. Ketika beliau
tiba di Mina pada pagi hari tanggal
10 Dzulhijjah beliau sembelih hewan
tersebut sebelum beliau memotong atau
menggundul rambut kepala. Beliau
sendiri yang menyembelih hadyu beliau.
Beliau jajarkan onta-onta hadyu tersebut
dalam posisi berdiri dan beliau arahkan
ke arah kiblat kemudian beliau memakan
sebagian dagingnya dan beliau berikan
kepada yang lain. (HR Malik dalam al
Muwatha no 1405).


.
Dari Nafi, sesungguhnya Ibnu Umar
tidak suka memakan daging hewan yang
disembelih dengan tidak menghadap
kiblat (Riwayat Abdur Razaq no 8585
dengan sanad yang shahih).

:
.
Dari Ibnu Sirin (seorang tabiin)
beliau mengatakan, Dianjurkan untuk
menghadapkan hewan sembelihan ke arah
kiblat (Riwayat Abdur Razaq no 8587

Majalah Kesehatan Muslim

47

dengan sanad yang shahih).


Riwayat-riwayat di atas dan yang
lainnya menunjukkan adanya anjuran
untuk menghadapkan hewan yang
hendak disembelih kea rah kiblat.
Namun jika hal ini tidak dilakukan
daging hewan sembelihan tersebut tetap
halal dimakan.
An Nawawi menyebutkan adanya
anjuran untuk membaringkan sapi dan
kambing pada lambung kirinya. Dengan
demikian proses penyembelihan akan
lebih mudah.
Bahkan dalam al Mufhim 5/362,
al Qurthubi mengatakan bahwa
membaringkan hewan yang hendak
disembelih pada lambung kirinya
adalah suatu yang telah dipraktekkan
kaum muslimin semenjak dahulu kala.
Bahkan Ibnu Taimiyyah mengklaim
tata cara seperti ini sebagai salah satu
sunnah Nabi.
Beliau berkata, Hewan sembelihan
baik hewan kurban ataupun yang
lainnya hendaknya dibaringkan
pada lambung kiri dan penyembelih
meletakkan kaki kanannya di leher
hewan tersebut sebagaimana yang
terdapat dalam hadits yang shahih
dari Rasulullah. Setelah itu hendaknya
penyembelih mengucapkan bismilah
dan bertakbir. Lengkapnya yang dibaca
adalah sebagai berikut Bismillahi
allahu akbar. Allahumma minka wa
laka. Allahumma taqabbal minni kama
taqabbalta min Ibrahim khalilika.
Barang siapa yang membaringkan
hewan tersebut pada lambung kanannya
dan meletakkan kaki kirinya di leher
hewan tersebut akhirnya orang tersebut
harus bersusah payah menyilangkan
tangannya agar bisa menyembelih

48

Majalah Kesehatan Muslim

hewan tersebut maka dia adalah


seorang yang bodoh terhadap sunnah
Nabi, menyiksa diri sendiri dan
hewan yang akan disembelih. Akan
tetapi daging hewan tersebut tetap
halal untuk dimakan. Jika hewan
tersebut dibaringkan pada lambung
kirinya maka lebih nyaman bagi
hewan yang hendak disembelih dan
lebih memperlancar proses keluarnya
nyawa serta lebih mudah dalam proses
penyembelihan. Bahkan itulah sunnah
yang dipraktekkan oleh Rasulullah dan
seluruh kaum muslimin bahkan praktek
semua orang.
Demikian pula dianjurkan agar
hewan yang hendak disembelih
tersebut dihadapkan ke arah kiblat
(Majmu Fatawa 26/309-310).
Ketiga: Dimakruhkan memotong
leher hewan yang disembelih


Dari Nafi, sesungguhnya Ibnu Umar
tidak mau memakan daging kambing
yang disembelih hingga lehernya terputus
(Riwayat Abdur Razaq no 8591dengan
sanad yang shahih).



Dari Ibnu Thawus dari Thawus,
beliau berkata, Andai ada orang yang
menyembelih hewan hingga lehernya
putus maka daging hewan tersebut tetap
boleh dimakan (Riwayat Abdur Razaq
no 8601 dengan sanad yang shahih).

Dari Mamar, Az Zuhri seorang


tabiin- ditanya tentang seorang yang
menyembelih dengan menggunakan
pedang sehingga leher hewan yang
disembelih putus. Jawaban beliau,
Sungguh jelek apa yang dia lakukan.
Apakah dagingnya boleh dia makan?,
lanjut penanya. Boleh, jawab az Zuhri
(Riwayat Abdur Razaq no 8600 dengan
sanad yang shahih).
Tentang hal ini, ada juga ulama
yang memberi rincian. Jika dilakukan
dengan sengaja maka dagingnya
jangan dimakan. Akan tetapi jika tanpa
sengaja maka boleh. Di antara yang
berpendapat demikian adalah Atha,
seorang ulama dari generasi tabiin.



Dari Atha, beliau berkata, Jika ada
orang yang menyembelih hewan hingga
kepala terpisah dari badannya maka
silahkan kalian makan asalkan orang
tersebut tidak sengaja (Riwayat Abdur
Razaq no 8599 dengan sanad yang
shahih).
Imam Ahmad pernah ditanya
tentang masalah ini. Beliau membenci
perbuatan ini jika dilakukan dengan
sengaja sebagaimana dalam Sualat
Abdullah bin Ahmad hal 260 no 980
dan 981.
Demikian pula Imam Syafii
membenci hal ini (al Hawi 15/87-91).

Majalah Kesehatan Muslim

49

Donasi
Penerbitan
Buku Gratis

ungguh memprihatinkan, tatkala musibah


sakit yang menimpa sebagian kaum muslimin,
diperberat dengan musibah yang lebih berat
lagi, yakni meninggalkan kewajiban shalat. Hal
ini banyak ditemui pada pasien yang sedang rawat inap
di rumah sakit. Tidak sedikit pula yang masih keliru
ketika hendak bersuci dan shalat dalam kondisi sakit.
Berangkat dari fenomena di atas diperlukan edukasi
tentang tuntunan bersuci dan shalat bagi orang sakit.
Di antaranya adalah dengan pembagian buku gratis.

50

Majalah Kesehatan Muslim

Insya Allah Tim Majalah


Kesehatan Muslim akan mencetak
Buku gratis dengan judul :
Tuntunan Bersuci dan
Shalat Bagi Orang Sakit
Rencana cetak awal untuk leaflet ini sebanyak
10.000 eksemplar yang akan dibagikan ke
beberapa rumah sakit dan klinik di wilayah DIY
dan sekitarnya. Tidak menutup kemungkinan
akan dicetak lebih banyak lagi dengan jangkauan
penyebaran yang lebih luas.
Bagi kaum muslimin yang berminat
menyisihkan hartanya untuk membantu
penerbitan buku gratis ini bisa mentransfer ke no
rekening berikut :
BNI SYARIAH 0297743582
Kode Bank : 009
Atas nama : ADIKA MIANOKI
Bagi donatur yang telah mentransfer,
diharapakan untuk konfirmasi ke No HP
089691415115dengan format : nama#rek
asal#jumlah#bukugratis.
Contoh : ahmad#bni#1.000.000#bukugratis
Selain donasi di atas, kami juga membuka
donasi umum yang digunakan untuk operasional
kegiatan Majalah Kesehatan Muslim.
Allah Taala berfirman,

Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh)


orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan
Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang
menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir

seratus biji. Allah melipat gandakan


(ganjaran) bagi siapa yang Dia
kehendaki. Dan Allah Maha
Luas (karunia-Nya) lagi Maha
Mengetahui. (QS. Al Baqarah:
261)
Semoga Allah Taala membalas
amal kaum muslimin sekalian, dan
menjadikan kita sebagai hambahamba-Nya yang ikhlas dalam
mengharap wajah-Nya
Redaksi

Bagi kaum
muslimin yang
berminat menyisihkan
hartanya untuk membantu
penerbitan leaflet gratis
ini bisa mentransfer ke no
rekening berikut :
BNI SYARIAH
0297743582
Kode Bank : 009
Atas nama :
ADIKA MIANOKI
Bagi donatur yang telah
mentransfer, diharapakan
untuk konfirmasi ke No
HP 089691415115dengan
format : nama#rek
asal#jumlah#bukugratis

Majalah Kesehatan Muslim

51

Anda mungkin juga menyukai