Oleh:
ZULMI EVIANI
NIM : 08.098
Oleh:
ZULMI EVIANI
NIM : 08.098
LEMBAR PERNYATAAN
ZULMI EVIANI
LEMBAR PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah ini telah disetujui untuk dipertahankan di Hadapan Tim Penguji Karya Tulis
Ilmiah Akademi Kebidanan Darul Ulum Jombang.
Pembimbing I Pembimbing II
LEMBAR PENGESAHAN
Karya Tulis Ilmiah ini telah diperiksa dan dipertahankan di hadapan Tim Penguji Karya Tulis
Ilmiah Akademi Kebidanan Darul Ulum Jombang.
Mengetahui,
Direktur Akademi Kebidanan Darul Ulum Jombang
LEMBAR PERSEMBAHAN
Sujud syukurku kepada Allah SWT yang telah memberikan kesehatan, kesabaran, dan
kemudahan dalam perjalanan hidupku. Sholawat dan salam kepada junjungan Nabi Muhammad
SAW pembawa petunjuk dari jalan kegelapan menuju terang benderang yakni addinul islam.
Sebagai baktiku, aku persembahkan Karya Tulis Ilmiah ini kepada :
1. Bapak dan Ibuku tercinta, terima kasih atas kasih sayang yang telah dicurahkan selama
ini, doa, nasihat, dukungan serta tetesan keringat yang telah bapak dan ibu korbankan
demi kesuksesan putrimu ini.
2. Adikku tersayang, yang dengan ikhlasnya menyebutkan namaku di setiap untaian
doanya, mbak sayang Eko. Jadikan bapak dan ibu bangga padamu.
3. Keluargaku, mbah sakmad, mbah nani, lik jannah, um topa, ade uli, Mas Teguh terima
membimbing kami. Khususnya Ibu Dian Puspita Yani SST dan Murfi Hidamansyah SST
selaku pembimbing KTI.
5. Pengasuh asrama putri III Nusantara KH. Asad Umar (alm) dan Ibu Nyai Hj. Azzah
Asad, terima kasih atas kesabaran, perhatian, dan bimbingannya selama 3 tahun saya di
asrama putri III Nusantara.
6. Sahabat sahabatku kamar F11 & F13 ( Annur, Desintrong, Feny, Marivatul,
Munawaroh, Mbak Rahma Nuris, Noermala, Rohimah, Silfin, Siti Robi, Trisari, Yuyun)
yang telah mendampingiku dikala susah maupun senang, serta
7. kenangan selama 3 tahun ini jangan pernah kita lupakan. Terima kasih atas
Indra dan semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, terima kasih atas
jasanya.
MOTTO
Waktu adalah modal termahal yang Allah berikan kepada manusia, barang siapa yang mampu
memanfaatkan dengan baik ia akan meraih kebahagiaan dalam hidupnya, namun barang siapa
yang menyia-nyiakannya niscahya ia akan sengsara.
Jika kita diberi cobaan oleh-Nya, ingatlah....inna maal usri yusran (bahwa sesungguhnya
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia-Nya, sehingga dapat terselesaikannya Karya Tulis Ilmiah dengan judul Tingkat
Pengetahuan Kader Tentang Ibu Hamil Resiko Tinggi Di Desa Sambirejo Kecamatan
Jogoroto Kabupaten Jombang.
Karya Tulis Ilmiah ini di tulis sebagai persyaratan kelulusan dalam menempuh program
pendidikan Diploma III Kebidanan Darul Ulum.
Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Drs. H.M. Zaimuddin Widjaja Asad, MS, selaku Ketua Yayasan Universitas Pesantren
Jombang.
3. Dr. H. M. Zulfikar Asad, M.MR selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Jombang.
5. Muzayyaroh, SST selaku wali kelas III B Akademi Kebidanan Darul Ulum Jombang.
6. Dian Puspitayani, SST selaku pembimbing I penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
7. Murfi Hidamansyah, SST selaku pembimbing II penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
8. Siti Rofiatun, Amd.Keb selaku Bidan Desa Sambirejo Jogoroto Jombang.
9. Zainul Arifin selaku Kepala Desa Sambirejo Jogoroto Jombang
10. Kedua orang tua tercinta dan tersayang yang telah melimpahkan kasih sayang serta
memberikan doa dan dukungan dalam penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini.
11. Hj. Azzah Asad selaku pengasuh Asrama Putri III Nusantara
12. Teman senasib dan seperjuangan angkatan ke-7 Akademi Kebidanan Darul Ulum
Jombang yang telah memberikan bantuan dan saran atas terselesaikannya Karya Tulis
Ilmiah ini.
13. Serta semua pihak yang terlibat dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini yang tidak bisa
Penulis
ABSTRAK
ZULMI EVIANI
NIM: 08.098
Kader merupakan tenaga masyarakat yang dianggap paling dekat dengan masyarakat.
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilaksanakan pada tanggal 16 Maret 2011 di Desa
Sambirejo Kecamatan Jogoroto Kabupaten Jombang dengan menggunakan kuesioner dari 10
kader terdapat 70 % pengetahuan kader cukup tentang deteksi dini dan penanganan ibu hamil
risiko tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan kader tentang
ibu hamil risiko tinggi di desa Sambirejo Kecamatan Jogoroto kabupaten Jombang.
Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dengan pendekatan survey
dengan variabel tingkat pengetahuan kader. Jumlah populasi 30 responden dengan menggunakan
teknik total sampling atau sampling jenuh dan Instrumen yang digunakan adalah kuesioner
tertutup dengan kategori baik, cukup, kuran yang bertempat di desa Sambirejo Kecamatan
Jogoroto Kabupaten Jombang. Penelitian ini dilakukan sejak bulan Maret s/d bulan Mei 2011
Hasil penelitian yang didapatkan bahwa tingkat pengetahuan kader tentang ibu hamil
risiko tinggi di desa Sambirejo Kecamatan Jogoroto Kabupaten Jombang hampir seluruhnya
berpengetahuan baik (90%) dan sebagian kecil berpengetahuan cukup (10%).
Berdasarkan hasil penelitian yang telah disebutkan tingkat pengetahuan kader
dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya faktor umur, pendidikan dan pekerjaan. Dengan
demikian diharapkan bagi tenaga kesehatan tetap aktif dalam memberi informasi kepada kader
melalui penyuluhan dan selalu mengikuti perkembangan informasi terbaru tentang ibu hamil
risiko tinggi dengan mengikuti seminar atau pertemuan ilmiah.
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang 1
2. Rumusan Masalah 5
3. Tujuan Penelitian 5
4. Manfaat Penelitian 5
1. Bagi Responden 5
2. Bagi Lahan Penelitian 5
3. Bagi Institusi 6
4. Bagi Peneliti 6
5. Sistematika Penulisan 6
1. Desain Penelitian 42
2. Populasi Sampel dan Sampling 43
1. Populasi 43
2. Sampel 43
3. Sampling 43
3. Kriteria Sampel 44
4. Identifikasi Variabel 44
5. Definisi Operasional 44
6. Lokasi dan Waktu Penelitian 45
1. Lokasi Penelitian 45
2. Waktu Penelitian 45
7. Tehnik Pengumpulan Data dan Analisa Data 45
1. Tehnik Pengumpulan Data 45
2. Alat Ukur 46
3. Analisa Data 47
8. Tehnik Pengolahan Data 47
1. Editing 48
2. Coding 48
3. Skoring 49
4. Tabulasi 50
9. Etika Penelitian 51
1. Informed Consent 51
2. Anonimity 51
3. Confidentiality 52
10. Keterbatasan 52
1. Alat Ukur dan Instrument 52
2. Peneliti 52
1. Hasil Penelitian 53
1. Data Umum 53
2. Data Khusus 54
2. Pembahasan 56
BAB V PENUTUP
1. Kesimpulan 59
2. Saran 59
1. Bagi Lahan Penelitian 59
2. Bagi Institusi Pendidikan 59
3. Bagi Peneliti Selanjutnya 60
DAFTAR PUSTAKA 61
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Skor Poedji Rochjati 37
Tabel 3.1 Definisi Operasional Tingkat Pengetahuan Kader Tentang Ibu Hamil Risiko
Tinggi di Desa Sambirejo Kecamatan Jogoroto Kabupaten Jombang 44
Tabel 4.1 Distribusi Karakteristik Responden Menurut Golongan Umur Kader Di
Desa Sambirejo Kecamatan Jogoroto Kabupaten Jombang. 53
Tabel 4.2 Distribusi Karakteristik Responden Menurut Pendidikan Kader Di Desa
Sambirejo Kecamatan Jogoroto Kabupaten Jombang. 54
Tabel 4.3 Distribusi Karakteristik Responden Menurut Pekerjaan Kader Di Desa
Sambirejo Kecamatan Jogoroto Kabupaten Jombang. 54
Tabel 4.4 Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat
Pengetahuan Kader Tentang Ibu Hamil Risiko Tinggi Di Desa
Sambirejo Kecamatan Jogoroto Kabupaten Jombang. 54
Tabel 4.5 Distribusi Karakteristik Pengetahuan Responden dengan Umur Responden
Tentang Ibu Hamil Risiko Tinggi Di Desa Sambirejo Kecamatan Jogoroto
Kabupaten Jombang. 55
Tabel 4.6 Distribusi Karakteristik Pengetahuan Responden dengan Pendidikan Responden
Tentang Ibu Hamil Risiko Tinggi Di Desa Sambirejo Kecamatan Jogoroto
Kabupaten Jombang. 55
Tabel 4.7 Distribusi Karakteristik Pengetahuan Responden dengan Pekerjaan Responden
Tentang Ibu Hamil Risiko Tinggi Di Desa Sambirejo Kecamatan Jogoroto
Kabupaten Jombang. 56
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Tingkat Pengetahuan Kader Tentang Ibu Hamil Risiko
Tinggi di Desa Sambirejo Kecamatan Jogoroto Kabupaten jombang 41
DAFTAR SINGKATAN
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Proses kehamilan merupakan mata rantai yang berkesinambungan terdiri atas ovulasi
migrasi spermatozoa dan ovum, nidasi pada uterus, pembentukan plasenta serta pertumbuhan
dan perkembangan hasil konsepsi sampai aterm (Hidayati Ratna, 2008: 9). Kehamilan
melibatkan perubahan fisik maupun emosional dari ibu serta perubahan sosial di dalam
keluarga. Pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal dan menghasilkan kelahiran
bayi sehat cukup bulan melalui jalan lahir namun kadang-kadang tidak sesuai dengan yang
diharapkan. Sulit diketahui sebelumnya bahwa kehamilan akan menjadi masalah. Sistem
penilaian risiko tidak dapat memprediksi apakah ibu hamil akan bermasalah selama
kehamilannya (Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, 2001: 89).
Kader merupakan tenaga masyarakat yang dianggap paling dekat dengan masyarakat.
Kader yang ditugaskan adalah warga setempat yang telah dilatih oleh puskesmas. Kader dan
dukun bayi merupakan bagian dari masyarakat yang tidak bisa dipisahkan dari bidan. Bidan
harus mempunyai hubungan yang baik dan terus membina hubungan tersebut. Mereka perlu
diberikan pembinaan secara berkala tentang kesehatan khususnya ibu dan anak (Meilani
Niken, dkk, 2009: 129 dan 140).
Menurut definisi WHO kematian maternal ialah kematian seorang wanita waktu
hamil atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan oleh penyebab apapun yang
berkaitan dengan atau diperburuk oleh kehamilan itu sendiri atau penatalaksanaannya, tetapi
bukan akibat kecelakaan atau penyebab yang tidak disengaja (Helen Varney, dkk, 2006: 55).
Berdasarkan penelitian WHO diseluruh dunia, terdapat kematian ibu sebesar 500.000 jiwa
per tahun dan kematian neonatus sebesar 100.000.000 jiwa per tahun. Indonesia, di antara
negara ASEAN merupakan negara dengan angka kematian ibu dan perinatal tertinggi dengan
perkiraan persalinan 5.000.000 jiwa setiap tahunnya. Penyebab angka kematian ibu adalah
perdarahan 30,5%, infeksi 22,5 %, gestosis 17,5 % dan anestesia 2,0 % (Manuaba, 2010: 4
dan 38). Upaya kesehatan belum dapat menjangkau seluruh masyarakat meskipun dapat
dilihat beberapa trobosan dalam upaya pembangunan dalam bidang kesehatan. Hal ini
ditunjukkan dengan masih tingginya angka kematian bayi, yaitu 35 per 1000 kelahiran hidup
(SDKI 2002-2003) dan angka kematian ibu, yaitu 307 per 100.000 kelahiran hidup (SDKI
2002-2003). Di Indonesia, berdasarkan perhitungan oleh BPS diperoleh AKI tahun 2007
sebesar 248 per 100.000 kelahiran hidup (KH). Jika dibandingkan dengan AKI tahun 2002
sebesar 307 per 100.000 KH, AKI tersebut sudah jauh menurun, namun masih jauh dari
target Millenium Development Goals (MDGs) 2015 (102 per 100.000 KH) sehingga
memerlukan kerja keras dari semua komponen untuk mencapai target tersebut. Tetapi, jika
melihat AKI berdasarkan data yang dikirimkan oleh puskesmas, maka target MDGs tersebut
sedikit lagi akan tercapai. Berdasarkan laporan dari puskesmas pada tahun 2005 diperoleh
AKI sebesar 151 per 100.000 KH, pada tahun 2006 sebesar 127 per 100.000 KH, dan pada
tahun 2007 sebesar 119 per 100.000 KH (Efendi Ferry dan Makhfudli, 2009: 9 dan 205).
Risiko tinggi atau komplikasi kebidanan pada kehamilan merupakan penyimpangan
dari normal, yang secara langsung menyebabkan kesakitan dan kematian ibu maupun bayi.
Faktor risiko ibu hamil diantaranya : primi gravid kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35
tahun, anak lebih dari 4, jarak persalinan terakhir dan kehamilan sekarang kurang dari 2
tahun, tinggi badan kurang dari 145 cm, berat badan kurang dari 38 kg atau lingkar lengan
atas < 23,5 cm, kelainan bentuk tubuh, misalnya kelainan tulang belakang atau panggul,
riwayat hipertensi pada kehamilan sebelumnya atau sebelum kehamilan ini, sedang atau
pernah menderita penyakit kronis, antara lain: tuberculosis, kelainan jantung-ginjal-hati,
psikosis, kelainan endokrin (diabetes melitus, sistemik lupus dll) tumor dan keganasan,
riwayat kehamilan buruk: keguguran berulang, kehamilan ektopik terganggu, ketuban pecah
dini dll, riwayat persalinan berisiko: persalinan dengan seksio sesarea, ekstraksi
vakum/forceps, riwayat nifas berisiko: perdarahan pasca partum, infeksi masa nifas, psikosis
postpartum, riwayat keluarga menderita penyakit kencing manis, hipertensi dan riwayat cacat
congenital (Meilani Niken, dkk, 2009: 94).
Kader perlu mengetahui tanda bahaya kehamilan, persalinan dan nifas yaitu tanda
atau gejala yang menunjukkan ibu dan bayi yang dikandungnya dalam keadaan bahaya.
Mereka harus benar-benar menyadari tentang keterbatasan yang mereka miliki (Syafrudin
dan hamidah, 2009: 177-178). Jika kondisi ini tidak diatasi, kemungkinan terjadi hal-hal
risiko kandungan. Semisal bayi lahir premature atau memiliki gangguan lain yang tentu saja
siapapun tak menginginkannya. Sedangkan ibu juga berpeluang mendapatkan penyakit serius
yang sebetulnya dapat diobati agar tidak mengganggu kehamilan (Purwanto, 2007).
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilaksanakan pada tanggal 16 Maret 2011 di Desa
Sambirejo Kecamatan Jogoroto Kabupaten Jombang dari 54 ibu hamil terdapat 30% ibu
hamil yang berisiko tinggi.
Kehamilan risiko tinggi dapat dicegah dan diatasi dengan baik bila gejalanya
ditemuka sedini mungkin sehingga dapat dilakukan tindakan perbaikan, dan kenyataannya
banyak dari faktor risiko ini sudah dapat diketahui sejak sebelum konsepsi terjadi. Jadi
semakin dini masalah dideteksi, semakin baik untuk memberikan penanganan kesehatan bagi
ibu hamil maupun bayi. Juga harus diperhatikan bahwa pada beberapa kehamilan dapat mulai
dengan normal, tetapi mendapatkan masalah kemudian. Oleh karenanya sangat penting untuk
melakukan ANC atau pemeriksaan kehamilan secara teratur, yang bermanfaat untuk
memonitor kesehatan ibu hamil dan bayinya, sehingga bila terdapat permasalahan dapat
diketahui secepatnya dan diatasi sedini mungkin. Juga hiduplah dengan cara yang sehat
(hindari rokok, alkohol, dll), serta makan makanan yang bergizi sesuai kebutuhan anda
selama kehamilan (Suririnah, 2008).
Berdasarkan fenomena diatas masih terdapat ibu hamil resiko tinggi sehingga perlu
adanya peran serta kader dalam upaya pencegahan terjadinya komplikasi lebih lanjut
sehingga peneliti perlu mengadakan penelitian dengan judul tingkat pengetahuan kader
tentang ibu hamil risiko tinggi di Desa Sambirejo Kecamatan Jogoroto Kabupaten Jombang.
2. Rumusan Masalah
Bagaimana Tingkat Pengetahuan Kader Tentang Ibu Hamil Risiko Tinggi di Desa
Sambirejo Kecamatan Jogoroto Kabupaten Jombang Tahun 2011?
3. Tujuan Penelitian
Mengetahui Tingkat Pengetahuan Kader Tentang Ibu Hamil Risiko Tinggi di Desa
Sambirejo Kecamatan Jogoroto Kabupaten Jombang Tahun 2011.
4. Manfaat Penelitian
1. Bagi Responden
Sebagai masukan untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan kader tentang
pentingnya deteksi dini pada ibu hamil risiko tinggi dan cara menangani bila terbapat ibu
hamil dengan risiko tinggi.
3. Bagi Institusi
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi dan khasanah wacana
pustaka, juga dapat digunakan sebagai refrensi untuk penelitian selanjutnya dalam rangka
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di bidang pendidikan dan pelayanan.
4. Bagi Peneliti
Hasil studi ini akan menambah pengetahuan serta memperluas wawasan bagi
peneliti dan dapat menerapkan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah yang berkaitan
dengan penelitian tingkat pengetahuan kader tentang ibu hamil risiko tinggi di Desa
Sambirejo Kecamatan Jogoroto Kabupaten Jombang.
5. Sistematika Penulisan
Uraian dalam karya tulis ilmiah ini di bagi menjadi 5 bab. Adapun yang terkandung
dalam masing-masing bab adalah sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Meliputi : Latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, Manfaat penelitian,
Sistematika Penulisan.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Meliputi : Konsep dasar pengetahuan, konsep dasar kader, konsep dasar ibu hamil risiko
tinggi, kerangka konseptual.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Konsep Pengetahuan
1. Pengertian
Pengetahuan adalah hasil tahu dari manusia, yang sekadar menjawab pertanyaan.
Pengetahuan pada dasarnya terdiri dari sejumlah fakta dan teori yang memungkinkan
seseorang untuk dapat memecahkan masalah yang dihadapinya. Pengetahuan tersebut
diperoleh baik dari pengalaman langsung maupun orang lain (Notoatmodjo Soekidjo,
2005:3).
Pengetahuan adalah dasar semua tindakan dan usaha. Jadi penelitian sebagai dasar
untuk meningkatkan pengetahuan, agar meningkat pula pencapaian usaha mereka
(Arikunto, 2006: 27).
Menurut fungsinya pengetahuan merupakan dorongan dasar untuk ingin tahu,
untuk mencari penalaran, dan untuk mengorganisasikan pengalamannya. Adanya unsurunsur pengalaman yang semula tidak konsisten dengan apa yang diketahui oleh individu
akan disusun, ditata kembali atau diubah sedemikian rupa sehingga tercapai suatu
konsistensi (Azwar Syaifuddin, 2007).
Menurut Hidayat (2002 : 12) pengetahuan pada dasarnya menunjuk pada sesuatu
yang diketahui berdasarkan stimulus .
2. Tingkat Pengetahuan
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek
ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam satu stuktur organisasi, dan
masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari
penggunaan kata kerja, seperti dapat menggambarkan (membuat bagan),
membedakan, memisahkan, mengelompokkan, dan sebagainya.
5. Sintesis (synthesis)
pendidikan)
2. Proses adalah upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain.
3. Output adalah melakukan apa yang diharapkan atau prilaku
2. Informasi
2. Usia
Usia adalah masa perjalanan hidup semakin cukup umur tingkat kematangan
dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja. Semakin tua
seseorang makin kondusif dalam menggunakan koping terhadap masalah yang
dihadapi (Nursalam, 2008).
2. Pekerjaan
Kader kesehatan masyarakat adalah laki-laki atau wanita yang dipilih oleh
masyarakat dan dilatih untuk menangani masalah-masalah kesehatan perseorangan
maupun masyarakat serta untuk bekerja dalam hubungan yang amat dekat dengan
tempat-tempat pemberian pelayanan kesehatan (Syafrudin dan Hamidah, 2009: 177 ).
Kader merupakan tenaga masyarakat yang dianggap paling dekat dengan
masyarakat (Meilani Niken, dkk, 2009: 129).
Kader adalah tenaga sukarela yang dipilih oleh dan dari masyarakat yang bertugas
mengembangkan masyarakat
1. Dasar Pemikiran
1. Dari segi kemampuan masyarakat
seorang pelaku sistem kesehatan. Oleh karena itu, mereka harus dibina, dituntun, serta
didukung oleh pembimbing yang terampil dan berpengalaman (Syafrudin dan Hamidah,
2009: 177).
Peran dan fungsi kader sebagai pelaku penggerakan masyarakat:
1. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
2. Pengamanan terhadap masalah kesehatan di desa
3. Upaya penyehatan lingkungan
4. Peningkatan kesehatan ibu,bayi dan anak balita
5. Pemasyarakatan Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi)
congenital.
13. Perdarahan lewat jalan lahir (hamil muda dan tua).
14. Bengkak di kaki, tangan , wajah, atau sakit kepala kadang disertai kejang.
15. Demam tinggi atau demam lebih dari 2 hari.
16. Keluar cairan berbau dari jalan lahir .
17. Bayi dalam kandungan gerakannya berkurang atau tidak bergerak.
18. Ibu muntah terus dan tidak mau makan.
19. Payudara bengkak kemerahan disertai rasa sakit.
20. Mengalami gangguan jiwa.
Gejala ini sangat penting karena umumnya wanita hamil tidak dapat haid
lagi. Penting diketahui tanggal hari pertama haid terakhir, supaya dapat ditentukan
tuanya kehamilan dan perkiraan persalinan.
Hal ini terjadi karena kandung kencing pada bulan-bulan pertama kehamilan
tertekan uterus yang mulai membesar.
5. Pigmentasi kulit
Terjadi pada bulan-bulan pertama tetapi setelah itu nafsu makan timbul
lagi (Sarwono, 2007: 125).
3. Perubahan Anatomik Dan Fisiologi Pada Wanita Hamil
interna akan membesar. Hal ini dapat dimengerti karena oksigenasi dan nutrisi
pada alat-alat genetalia tersebut meningkat.
4. Ovarium
trimester ketiga.
2. Kebutuhan protein meningkat untuk pertumbuhan dan perkembangan
Kelenjar hipofise anterior yang dirangsang oleh kadar estrogen yang tinggi
akan meningkatkan sekresi hormone
MSH (Melanophore Stimulating Hormone). Pigmentasi yang lebih gelap terjadi
pada :
1. Putting dan areola mamae
2. Wajah (kloasma gravidarum)
3. Linea nigra
Risiko adalah suatu ukuran statistik dari peluang atau kemungkinan untuk
terjadinya suatu keadaan gawat-darurat yang tidak diinginkan pada masa mendatang,
yaitu kemungkinan terjadi komplikasi obstetrik pada saat persalinan yang dapat
menyebabkan kematian, kesakitan, kecacatan, atau ketidak puasan pada ibu atau bayi
(Poedji Rochjati, 2003: 26).
Definisi yang erat hubungannya dengan risiko tinggi (high risk):
1. Wanita risiko tinggi (High Risk Women)
Adalah faktor ibu yang dapat mempertinggi risiko kematian neonatal atau
maternal.
3. Kehamilan risiko tinggi (High Risk Pregnancies)
Beberapa keadaan yang menambah risiko kehamilan, tetapi tidak secara langsung
meningkatkan risiko kematian ibu. Keadaan tersebut dinamakan faktor risiko. Semakin
banyak ditemukan faktor risiko pada ibu hamil, semakin tinggi risiko kehamilannya
(Syafrudin dan Hamidah, 2009: 223-224). Bebarapa peneliti menetapkan kehamilan
dengan risiko tinggi sebagai berikut :
1. Puji Rochayati: primipara mudaberusia < 16 tahun, primipara tua berusia > 35 tahun,
primipara skunder dangan usia anak terkecil diatas 5 tahun, tinggi badan < 145 cm,
riwayat kehamilan yang buruk (pernah keguguran, pernah persalinan premature, lahir
mati, riwayat persalinan dengan tindakan (ekstraksi vakum, ekstraksi forsep, operasi
sesar), pre-eklamsi-eklamsia, gravid serotinus, kehamilan dengan perdarahan antepartum,
kehamilan dengan kelainan letak, kehamilan dengan penyakit ibu yang mempengaruhi
kehamilan.
2. Gastelazo Ayala: faktor antenatal, faktor intrapartum, faktor obstetri dan neonatal, faktor
perdarahan saat hamil, terjadi infeksi saat hamil, anak terkecil berusia lebih dari 5 tahun
tanpa KB, riwayat molahidatidosa atau korio karsinoma).
4. Riwayat persalinan (persalinan prematur, persalinan dengan berat bayi rendah, persalinan
lahir mati, persalinan dengan induksi, persalinan dengan plasenta manual, persalinan
dengan perdarahan postpartum, persalinan dengan tindakan [ekstrasi vakum, ekstraksi
forsep, letak sungsang, ekstraksi versi, operasi sesar]).
2. Hasil pemeriksaan fisik
1. Hasil pemeriksaan fisik umum (tinggi badan kurang dari 145 cm, deformitas pada tulang
panggul, kehamilan disertai: anemia, penyakit jantung, diabetes mellitus, paru-paru atau
ginjal).
perdarahan, infeksi intrauterin, nyeri abdomen, servik inkompeten, kista ovarium atau
mioma uteri, kehamilan trimester dua dan tiga: preeklamsia-eklamsia, perdarahan,
kehamilan kembar, hidrmnion, dismaturitas atau gangguan pertumbuhan, kehamilan
dengan kelainan letak: sungsang, lintang, kepala belum masuk PAP minggu ke 36 pada
primigravida, hamil dengan dugaan disproporsi sefalo-pelfik, kehamilan lewat waktu
diatas 42 minggu).
3. Saat inpartu
lama melewati batas waktu perhitungan partograf WHO, persalinan terlantar, rupture
uteri iminens, ruptur uteri, persalinan dengan kelainan letak janin: [sungsang, kelainan
posisi kepala, letak lintang], distosia karena tumor jalan lahir, distosia bahu bayi, bayi
yang besar, perdarahan antepartum [plasenta previa, solusio plasenta, ruptur sinus
marginalis, ruptur vasa previa]).
2. Keadaan risiko tinggi ditinjau dari sudut janin (pecah ketuban disertai perdarahan
[pecahnya vasa previa], air ketuban warna hijau, atau prolapsus funikuli, dismaturitas,
makrosomia, infeksi intrauterin, distress janin, pembentukan kaput besar, retensio
plasenta).
3. Keadaan risiko tinggi postpartum (perslinan dengan retensio plasenta, atonia uteri
postpartum, persalinan dengan robekan perineum yang luas, robekan serviks, vagina, dan
ruptur uteri).
4. Hebert Hutabarat, membagi faktor kehamilan dengan risiko tinggi berdasarkan:
1. Komplikasi obstetri (usia kurang dari 19 tahun atau lebih dari 35 tahun), paritas
hamil dengan diabetes melitus, hamil dengan obesitas, hamil dengan penyakit hati, hamil
disertai penyakit paru, hamil disertai penyakit lainnya.
5. J.S. Lesinki mengelompokkan faktor kehamilan dengan risiko tinggi berdasarkan waktu
genetika yaitu, penyakit keturunan yang sering terjadi pada keluarga tertentu, sehingga
perlu dilakukan pemeriksaan sebelum kehamilan, perlu dilakukan pemeriksaan kelainan
bawaan. Faktor lingkungan dipengaruhi oleh faktor pendidikan dan sosial ekonomi.
2. Faktor risiko tinggi yang bekerja selama hamil: keadaan umum menjelang kehamilan,
letak sungsang pada primigrafida, infeksi berat atau sepsis, persalinan premature,
kehamilan ganda, janin yang besar, penyakit kronis pada ibu (jantung, paru, ginjal, dll),
riwayat obstetri buruk, riwayat seksio sesarea, dan komplikasi kehamilan (Syafrudin dan
Hamidah, 2009: 224).
Skor Poedji Rochjati adalah suatu cara untuk mendeteksi dini kehamilan yang
memiliki risiko lebih besar dari biasanya (baik bagi ibu maupun bayinya), akan terjadinya
penyakit atau kematian sebelum maupun sesudah persalinan (Dian, 2007). Ukuran risiko
dapat dituangkan dalam bentuk angka disebut skor. Skor merupakan bobot prakiraan dari
berat atau ringannya risiko atau bahaya. Jumlah skor memberikan pengertian tingkat
risiko yang dihadapi oleh ibu hamil. Berdasarkan jumlah skor kehamilan dibagi menjadi
tiga kelompok:
1. Kehamilan Risiko Rendah (KRR) dengan jumlah skor 2
2. Kehamilan Risiko Tinggi (KRT) dengan jumlah skor 6-10
3. Kehamilan Risiko Sangat Tinggi (KRST) dengan jumlah skor 12
perilaku kebutuhan tempat dan penolong persalinan sesuai dengan kondisi dari ibu hamil.
2. Melakukan pemberdayaan ibu hamil, suami, keluarga dan masyarakat agar peduli dan
memberikan dukungan dan bantuan untuk kesiapan mental, biaya dan transportasi untuk
melakukan rujukan terencana.
2. Fungsi Skor
1. Alat komunikasi informasi dan edukasi/KIE bagi klien/ibu hamil, suami, keluarga dan
masyarakat.
Skor digunakan sebagai sarana KIE yang mudah diterima, diingat,
dimengerti sebagai ukuran kegawatan kondisi ibu hamil dan menunjukkan adanya
kebutuhan pertolongan untuk rujukkan. Dengan demikian berkembang perilaku
untuk kesiapan mental, biaya dan transportasi ke Rumah Sakit untuk
mendapatkan penanganan yang adekuat.
2. Alat peringatan-bagi petugas kesehatan.
Agar lebih waspada. Lebih tinggi jumlah skor dibutuhkan lebih kritis
penilaian/pertimbangan klinis pada ibu Risiko Tinggi dan lebih intensif
penanganannya.
Tiap kondisi ibu hamil (umur dan paritas) dan faktor risiko diberi nilai 2,4 dan
8. Umur dan paritas pada semua ibu hamil diberi skor 2 sebagai skor awal. Tiap faktor
risiko skornya 4 kecuali bekas sesar, letak sungsang, letak lintang, perdarahan
antepartum dan pre-eklamsi berat/eklamsi diberi skor 8. Tiap faktor risiko dapat
dilihat pada gambar yang ada pada Kartu Skor Poedji Rochjati (KSPR), yang telah
disusun dengan format sederhana agar mudah dicatat dan diisi (Rochjati Poedji, 2003:
126).
Keterangan :
1. Ibu hamil dengan skor 6 atau lebih dianjurkan untuk bersalin ditolong oleh tenaga
kesehatan.
2. Bila skor 12 atau lebih dianjurkan bersalin di RS/DSOG
di polindes, tetapi penolong persalinan harus bidan, dukun membantu perawatan nifas
bagi ibu dan bayinya.
2. Kehamilan Risiko Tinggi (KRT), ibu PKK membeti penyuluhan agar pertolongan
persalinan oleh bidan atau dokter puskesmas, di polindes atau puskesmas (PKM), atau
langsung dirujuk ke Rumah Sakit, misalnya pada letak lintang dan ibu hamil pertama
(primi) dengan tinggi badan rendah.
3. Kehamilan Risiko Sangat Tinggi (KRST), diberi penyuluhan dirujuk untuk melahirkan di
Rumah Sakit dengan alat lengkap dan dibawah pengawasan dokter spesialis (Rochjati
Poedji, 2003: 132).
Pengawasan antenatal, memberikan manfaat dengan ditemukannya berbagai
kelainan yang menyertai kehamilan secara dini, sehingga dapat diperhitungkan dan
dipersiapkan langkah-langkah dalam pertolongan persalinannya.
1. Mengenal dan menangani sedini mungkin penyulit yang terdapat saat kehamilan, saat
Pendidikan kesehatan
1. Diet dan pengawasan berat badan, kekurangan atau kelebihan nutrisi dapat menyebabkan
kelainan yang tidak diinginkan pada wanita hamil. Kekurangan nutrisi dapat
menyebabkan (anemia, partus prematur, abortus, dll), sedangkan kelebihan nutrisi dapat
menyebabkan (pre-eklamsia, bayi terlalu besar, dll) (Sarwono, 2007: 161).
2. Hubungan seksual, hamil bukan merupakan halangan untuk melakukan hubungan seksual
(Manuaba, 2010: 120). Pada umumnya hubungan seksual diperbolehkan pada masa
kehamilan jika dilakukan dengan hati-hati (Sarwono, 2007: 160).
3. Kebersihan dan pakaian, kebersihan harus selelu dijaga pada masa hamil. Pakaian harus
longgar, bersih, dan mudah dipakai, memakai sepatu dengan tumit yang tidak terlalu
tinggi, memakai kutang yang menyokong payudara, pakaian dalam yang selalu bersih
(Sarwono, 2007: 160).
4. Perawatan gigi, pada triwulan pwrtama wanita hamil mengalami enek dan muntah
(morning sickness). Keadaan ini menyebabkan perawatan gigi yang tidak diperhatikan
dengan baik, sehingga timbul karies gigi, gingivitis, dan sebagainya (Sarwono, 2007:
161).
5. Perawatan payudara, bertujuan memeliha hygiene payudara, melenturkan/menguatkan
puting susu, dan mengeluarkan puting susu yang datar atau masuk ke dalam (Manuaba,
2010: 121).
6. Imunisasi TT, untuk melindungi janin yang akan dilahirkan terhadap tetanus neonatorum
dapat menimbulkan cacat bawaan atau kelainan pertumbuhan dan perkembangan mental
(Manuaba, 2010: 122).
9. Obat-obatan, pengobatan penyakit saat hamil harus memperhatikan apakah obat tersebut
2. Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual adalah kerangka hubungan antara konsep yang ingin diamati
atau diukur melalui penelitian yang akan dilaksanakan (Notoatmodjo Soekidjo, 2003: 96).
Keterangan :
Diteliti
Tidak diteliti
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Tingkat Pengrtahuan Kader Tentang Ibu Hamil Risiko
Tinggi di Desa Sambirejo Kecamatan Jogoroto Kabupaten Jombang.
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian adalah suatu cara untuk memperoleh kebenaran ilmu pengetahuan atau
pemecahan suatu masalah menurut metode keilmuan (Notoatmodjo, 2005:19). Dalam bab ini
akan disajikan mengenai (1) desain penelitian, (2) populasi, sampel dan sampling, (3) kriteria
sampel, (4) identifikasi variabel, (5) definisi operasional, (6) lokasi dan waktu penelitian, (7)
teknik pengumpulan data dan analisa data, (8) teknik pengolahan data, (9) instrumen penelitian,
(10) etika penelitian, (11) keterbatasan.
1. Desain Penelitian
Desain penelitian adalah sesuatu yang vital dalam penelitian yang memungkinkan
memaksimalkan suatu kontrol beberapa faktor yang bisa mempengaruhi validiti suatu hasil.
Desain riset sebagai petunjuk peneliti dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian untuk
mencapai suatu tujuan atau menjawab suatu pertanyaan dalam penelitian (Nursalam, 2008 :
77).
Dalam penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Penelitian
deskriptif adalah suatu metode yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambar
atau mendeskriptifkan atau memaparkan peristiwa-peristiwa urgen yang terjadi pada masa
kini (Nursalam, 2008 : 80).
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode deskriptif dengan menggunakan
pendekatan survey.
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang
mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Aziz Alimul, 2007:68). Pada penelitian
ini populasinya adalah semua kader di Desa Sambirejo Kecamatan Jogoroto Kabupaten
Jombang sebanyak 30 orang tahun 2011.
2. Sampel
Sampel adalah bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari
karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Aziz Alimul, 2007). Pada penelitian ini
sampelnya adalah semua kader yang ada di Desa Sambirejo Kecamatan Jogoroto
Kabupaten Jombang sebanyak 30 orang tahun 2011.
3. Sampling
3. Kriteria Sampel
Kriteria adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu populasi target yang
terjangkau yang akan diteliti (Nursalam, 2003: 96).
Kriteria sampel :
1. Kader yang bersedia menjadi responden
2. Kader di Desa Sambirejo Kecamatan Jogoroto Kabupaten Jombang
4. Identifikasi Variable
Variable adalah suatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau ukuran yang
dimiliki atau didapatkan oleh suatu penelitian tentang sesuatu konsep pengertian tertentu
(Notoatmodjo, 2005: 70). Variable dalam penelitian ini adalah tingkat pengetahuan kader
tentang ibu hamil risiko tinggi.
5. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah berdasarkan karakteristik yang diamati dari sesuatu yang
didefinisikan tersebut (Nursalam, 2008: 101).
Table 3.1 Definisi Operasional Tingkat Pengetahuan Kader Tentang Ibu Hamil Risiko
Tinggi di Desa Sambirejo Kecamatan Jogoroto Kabupaten Jombang
Definisi
Variable
Parameter
Alat ukur
Skala
Kriteria
Tingkat
pengetahuan kader
tentang:
Kuesioner
Ordinal
Baik : 76-100
%
operasional
Tingkat
pengetahuan
kader
tentang ibu
hamil risiko
tinggi
Pengetahuan
adalah hasil
tahu dari
manusia, yang
sekadar
menjawab
pertanyaan,
pengetahuan
adalah dasar
semua tindakan
dan usaha.
Pengertian ibu
hamil risiko
tinggi
Faktor risiko
ibu hamil
Skor Poedji
Rochjati
Cukup : 56-75
%
Kurang : <
56%
Dengan kriteria
Benar = 1
Salah = 0
2. Waktu Penelitian
Pengumpulan data merupakan suatu proses pendekatan kepada subjek dan proses
pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu penelitian (Nursalam,
2008: 111). Pengumpulan data dalam penelitian ini peneliti mengumpulkan data secara
formal kepada subjek untuk menjawab pertanyaan secara tertulis (Nursalam, 2008:
109). Data primer adalah data yang langsung berasal dari yang mempunyai wewenang
dan bertanggung jawab terhadap data-data tersebut serta didapatkan dari kuesioner dan
wawancara (Nursalam, 2003: 116). Tehnik pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini menggunakan data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung antara
peneliti dan responden.
2. Alat Ukur
Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yaitu sejumlah
pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam
arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui. Dalam penelitian ini
kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup. Kuesioner tertutup adalah kuesioner
yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih (Arikunto, 2006
: 225). Pertanyaan dalam angket/kuesioner sebaiknya tidak terlalau panjang, sehingga
akan membuat jenuh responden dalam mengisi. Disarankan empirik jumlah pertanyaan
yang memadai adalah antara 20 s/d 30 pertanyaan (Sugiyono, 2007: 144). Pada penelitian
ini alat ukur yang digunakan adalah kuesioner yang terdiri dari 20 pertanyaan setelah
telah dilakukan uji validitas dan rehabilitasnya dengan menggunakan product moment
person correlation diketahui 20 soal valid. Jadi, pertanyaan yang disebar kepada
responden berjumlah 20 pertanyaan.
3. Analisa Data
P=
Keterangan :
P : Prosentase jawaban responden
f : Jumlah jawaban responden
N: Jumlah skor maksimal jika semua jawaban benar
(Budiarto, 2002).
Setelah sampai pada hasil prosentase, kemudian diinterpretasikan dengan kriteria
kualitatif sebagai berikut :
1. Tingkat penetahuan baik 76-100 %
2. Tingkat pengetahuan cukup 56-75 %
3. Tingkat pengetahuan kurang < 56 % (Arikunto, 2005: 342).
Sehingga dapat disimpulkan tingkat pengetahuan kader tentang ibu hamil risiko
tinggi di Desa Sambirejo Kecamatan Jogoroto Kabupaten Jombang.
Pengolahan data adalah suatu proses pendekatan subjek dan proses pengolahan
karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu penelitian (Nursalam, 2003: 125).
Setelah kuesioner yang disebarkan terkumpul kemudian angket yang disebarkan
terkumpul kemudian angket tersebut mengalami proses antara lain :
1. Editing
Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh
atau dikumpulkan (Aziz Alimul, 2007: 121). Kegiatan dalam editing ini antara lain:
mengecek nama dan kelengkapan identitas pengisi, mengecek kelengkapan data
instrument pengumpulan data tersebut pula kelengkapan lembaran instrument jika
mengkin ada yang terlepas/sobek, mengecek macam isian data, mengecek keseragaman
jawaban responden sesuai dengan soal variable bebas dengan pilihan jawaban sejenis
atau seragam (a, b, c ).
2. Coding
Coding adalah kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap data yang
terdiri atas beberapa kategori (Aziz Alimul, 2007: 121). Pemberian kode ini sangat
penting bila pengolahan dan analisis data menggunakan computer. Biasanya dalam
pemberian kode dibuat juga daftar kode dan artinya dalam satu buku untuk memudahkan
kembali melihat lokasi dan arti suatu kode dari suatu variabel.
Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah dalam melakukan tabulasi dan analisa
data dengan mengklasifikasi jawaban dari responden macam-macamnya dengan memberi
kode masing-masing jawaban meliputi data umum :
1. Responden
R1 : Responden 1
R2 : Responden 2
2. Pendidikan
Kode 1 : SD
Kode 2 : SMP
Kode 3 : SMA
Kode 4 : Perguruan tinggi
3. Pekerjaan
Kode 1 : PNS
Kode 2 : wiraswasta
Kode 3 : swasta
Kode 4 : tidak bekerja/ IRT
4. Umur
3. Scoring
Scoring berfungsi untuk menentukan nilai pada jawaban kuesioner yaitu jawaban
benar diberi skor 1 dan jawaban salah diberi skor 0 (Arikunto, 2006: 236). Penilaian pada
jawaban kuesioner yang dikerjakan oleh kader dengan skor 1 pada jawaban benar dan
jawaban salah diberi skor 0.
4. Tabulasi
Hampir setengahnya : 26 % - 49 %
Sebagian kecil : 1 % - 25 %
Tidak satupun : 0 %
(Sugiyono, 2002 )
9. Etika Penelitian
2. Anonimity
3. Confidentiality
10. Keterbatasan
1. Alat Ukur atau Instrument
Pada rancangan alat ukur atau instrument penelitian yang digunakan adalah
kuesioner, sehingga jawaban responden cenderung bersifat objektif daripada bersifat
subjektif sehingga kurang dapat mewakili data kualitatif atau keseluruhan.
2. Peneliti
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini peneliti akan menyajikan hasil dan pembahasan dari pengumpulan data
kuesioner tentang Tingkat Pengetahuan Kader Tentang Ibu Hamil Risiko Tinggi Di Desa
sambirejo Kecamatan JogorotoKabupaten Jombang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan
Maret s/d bulan Mei 2011, dengan jumlah sampel 30 responden. Teknik sampling yang
digunakan peneliti adalah total sampling atau sampling jenuh. Hasil penelitian ini akan
menguraikan mulai dari data umum yang meliputi umur, pendidikan dan pekerjaan. Sedangkan
data khusus meliputi pengetahuan kader tentang pengertian ibu hamil risiko tinggi, faktor risiko
ibu hamil, skor poedji rochjati.
1. Hasil Penelitian
1. Data Umum
Tabel 4.1 Distribusi Karakteristik Responden Menurut Golongan
Umur Kader Di Desa Sambirejo Kecamatan Jogoroto
Kabupaten Jombang.
Frekuensi
No
Prosentase
(%)
20 30 tahun
20
30 35 tahun
15
50
>35 tahun
30
30
100
Jumlah
Frekuensi
No
Pendidikan
(Responden)
Prosentase
(%)
SD
20
SMP
14
47
SMA
10
33
Perguruan tinggi
30
100
Jumlah
Sumber : Data primer, Mei 2011
No
Pekerjaan
Frekuensi
Prosentase
(%)
(Responden)
1
PNS
Wiraswasta
30
Swasta
16
53
Tidak bekerja/IRT
17
30
100
Jumlah
Sumber : Data primer, Mei 2011
2. Data Khusus
Tabel 4.4 Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat
Pengetahuan Kader Tentang Ibu Hamil Risiko Tinggi Di Desa
Sambirejo Kecamatan Jogoroto Kabupaten Jombang.
No
Kriteia Kualitatif
Frekuensi
Prosentase
(%)
Baik
27
90
Cukup
10
Kurang
30
100
Jumlah
Sumber : Data primer, Mei 2011
No
Umur
(tahun)
Cukup
Komulatif
Kurang
20-30
13
16
30-35
15
50
15
50
>35
27
10
34
27
90
10
30
100
Jumlah
No
Pendidikan
Komulatif
Cukup
Kurang
SD
13
13
SMP
12
40
14
47
SMA
11
37
12
40
Perguruan tinggi
10
30
100
Jumlah
27
90
Pekerjaan
Baik
N
Cukup
N
Kurang
N
Komulatif
PNS
Wiraswasta
27
30
Swasta
16
53
16
53
IRT
10
17
27
90
10
30
100
Jumlah
2. Pembahasan
Berdasarkan umur kader yang mendapat pengetahuan tentang ibu hamil risiko
tinggi setengahnya 15 responden (50%) berumur 20-35 tahun. Semakin cukup umur, tingkat
kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih baik, matang dalam berfikir dan
bekerja. Dari segi kepercayaan masyarakat, seseorang yang lebih dewasa juga akan lebih
dipercaya dari orang-orang yang belum cukup tinggi kedewasaanya. Hal ini sebagai akibat
dari pengalaman dan kematangan jiwanya (Nursalam dan Siti Pariani : 2001). Dari hasil
penelitian, yaitu semakin cukup umur akan lebih matang dan lebih dewasa dalam berfikir,
sehingga mempengaruhi tingkat pengetahuan juga.
Faktor lain yang mempengaruhi tingkat pengetahuan yaitu pendidikan berdasarkan
distribusi karakteristik responden, didapatkan hampir setengahnya 14 responden (47%)
mempunyai pendidikan terakhir SMP, semakin tinggi pendidikan seseorang semakin mudah
menerima informasi sehingga semakin banyak pula pengetahuan yang dimiliki, sebaliknya
pendidikan yang kurang akan menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap nilai
yang akan diperkenalkan (Nursalam, 2001). Berdasarkan paparan diatas didapatkan dari
hasil penelitian dan teori terdapat kesamaan, kebanyakan responden yang berpendidikan
terakhir SMP cenderung memiliki pengetahuan yang cukup, hal ini bisa terjadi karena
semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka semakin banyak pula pengetahuan yang
dimiliki, orang yang berpendidikan tinggi lebih mudah menerima informasi yang datang dari
luar. Mereka cenderung akan mencari informasi yang banyak tentang berbagai hal daripada
mereka yang berpendidikan rendah.
Berdasarkan pekerjaan dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa sebagian
besar kader di desa Sambirejo Kecamatan Jogoroto Kabupaten Jombang bermata
pencaharian swasta, hal itu terbukti dengan adanya prosentase yang ada yaitu
sebesar 53 % dari 16 responden. Seseorang yang bekerja pengetahuannya akan lebih luas
dibandingkan dengan seseorang yang tidak bekerja karena dengan bekerja seseorang akan
mempunyai banyak informasi dan pengalaman (Saifudin Azwar, 2002: 42).
Berdasarkan data yang diambil tingkat pengetahuan kader tentang ibu hamil risiko tinggi
di desa Sambirejo kecamatan Jogoroto Kabupaten jombang hampir seluruhnya 27 responden
(90%) berpengetahuan baik. Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah
dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat
kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau yang telah
diterima. Oleh sebab itu tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah
(Notoatmodjo, 2003: 128). Pengetahuan adalah hasil tahu dari manusia, yang sekadar
menjawab pertanyaan. Pengetahuan pada dasarnya terdiri dari sejumlah fakta dan teori yang
memungkinkan seseorang untuk dapat memecahkan masalah yang dihadapinya.
Pengetahuan tersebut diperoleh baik dari pengalaman langsung maupun orang lain
(Notoatmodjo Soekidjo, 2005: 3). Dengan demikian jelas bahwa pengetahuan seseorang
diperoleh dari sebuah proses belajar, baik melalui pengindraan maupun melalui media massa
dan media cetak.
BAB V
PENUTUP
1. Kesimpulan
Berdasarkan data hasil penelitian dan pembahasan yang telah disajikan dalam bab
sebelumnya mengenai pengetahuan didapatkan kesimpulan bahwa tingkat pengetahuan
kader tentang ibu hamil risiko tinggi di desa Sambirejo Kecamatan Jogoroto Kabupaten
Jombang hampir seluruhnya berpengetahuan baik.
2. Saran
1. Bagi Lahan Penelitian
Bagi tenaga kesehatan hendaknya tetap aktif dalam memberikan informasi pada
kader melalui penyuluhan dan selalu mengikuti perkembangan tentang informasi ibu hamil
risiko tinggi yang terbaru dengan cara mengikuti seminar atau pertemuan ilmiah yang lain
dalam upaya penurunan AKI dan AKB.
Dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini memerlukan berbagai sumber kepustakaan.
Oleh karena itu hendaknya institusi pendidikan menyediakan lebih banyak kepustakaan
untuk lebih meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang ibu hamil risiko tinggi.
Sebagai pengalaman dan wawasan baru untuk mengembangkan potensi diri sebagai
bekal dalam memberikan pelayanan di bidang kesehatan. Peneliti selanjutnya hendaknya
dapat mengembangkan penelitiannya dengan menggunakan metode yang lebih luas.
Sehingga penelitian dapat lebih baik dan mencapai hasil yang maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Alimul, Aziz. 2007. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data. Surabaya :
Salemba Medika
Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta
Azwar. 2007. Sikap Manusia. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Departemen Kesehatan RI. 2008. Buku Kesehatan Ibu dan Anak Provinsi Jawa Timur. Jakarta
: Departemen Kesehatan dan JICA (Japan International Cooperation Agency)
Dian. 2007. Risiko Tinggi. http:// www.info-wikipedia.com diakses tanggal 29 Maret 2011
Effendi, Ferry dan Makhfudli. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan Praktik
dalam Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika
Fallen, R dan R. Budi Dwi K. 2010. Catatan Kuliah Keperawatan Komunitas. Yogyakarta :
Nuha Medika
Hidayati, Ratna. 2009. Asuhan Keperawatan pada Kehamilan Fisiologis dan Patologis.
Jakarta : Salemba Medika
Hidayat, Sedarmayanti. 2002. Metodologi Penelitian Perilaku Kualitatif dan Kuantitatif.
Bandung: ALFABETA
Maimunah, Siti. 2005. Kamus Istilah Kebidanan. Jakarta : EGC
Manuaba, Ida Ayu Candranita, dkk. 2010. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan, dan KB.
Jakarta : EGC
Meilani, Niken, dkk. 2009. Kebidanan Komunitas. Yogyakarta : Fitramaya
Notoatmodjo, Soekidjo.2005.Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
Notoatmodjo, Soekidjo. 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta : Rineka Cipta
Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperwatan. Jakarta :
Salemba medika
Prawirohardjo, Sarwono. 2007. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo
Rochjati, Poedji. 2003. Skrining Antenatal pada Ibu Hamil. Surabaya : Airlangga University
Press
Saifuddin, Abdul Bari. 2001. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta : YBP-SP
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : ALFABETA
Sugiyono. 2009. Statistika untuk Penelitian. Bandung : ALFABETA
Suririnah. 2008. Tingginya Angka Kematian Ibu dan Bayi. http//www. Info-wikipedia.com.
diakses tanggal 11 Maret 2011
Syafrudin dan Hamidah. 2009. Kebidanan Komunitas. Jakarta : EGC
Varney, Helen, dkk. 2006. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Volume 1. Jakarta : EGC
Kepada
Yth : Calon Responden
Di
Tempat
Dengan Hormat,
ZULMI EVIANI
08.098
P
Lampiran 4
ERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
Judul : Tingkat Pengetahuan Kader Tentang Ibu Hamil Risiko Tinggi di Desa Sambirejo
Kecamatan Jogoroto Kabupaten Jombang.
Peneliti : Zulmi Eviani
NIM : 08.098
Bahwa saya diminta untuk berperan serta dalam Karya Tulis Ilmiah ini sebagai
responden.
Sebelumnya saya telah diberi penjelasan tentang tujuan Karya Tulis Ilmiah ini dan saya
telah mengerti bahwa peneliti akan merahasiakan identitas, data maupun informasi yang saya
berikan. Apabila ada pernyataan yang diajukan menimbulkan ketidaknyamanan bagi saya,
peneliti akan menghentikan pada saat ini dan saya berhak mengundurkan diri.
Demikian persetujuan ini saya buat secara sadar dan sukarela, tanpa ada unsur paksaan
dari siapapun, saya menyatakan :
Setuju
Peneliti Responden
KISI-KISI KUESIONER
Lampiran 5
No
Kisi-kisi
Jumlah
Soal
Nomor Soal
1-3
4, 5, 6, 8, 10
12
Jumlah Soal
20
KUESIONER
Lampiran 6
1. Data umum
Tanggal :
Umur :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Alamat :
2. Petunjuk pengisian
1. Mohon kuesioner ini dijawab sejujurnya sesuai dengan
pengetahuan anda
2. Beri jawaban dangan tanda silang (X) pada salah satu jawaban
yang dianggap benar
3. Pertanyaan
3. Dibawah ini salah satu kriteria dari ibu hamil risiko tinggi adalah
1. Riwayat operasi seasar
2. Usia kurang dari 35 tahun
3. Mempunyai cacat indra
1. Kehamilan kembar
2. Kehamilan lewat waktu
3. Kehamilan kedua
11. Apa tindakan yang anda lakukan bila terdapat ibu hamil risiko tinggi ?
1. Merujuk ibu ke tempat pelayanan kesehatan yang lebih baik
2. Melaksanakan posyandu
3. Melakukan penyuluhan
12. Apa yang anda lakukan bila ibu hamil datang ke posyandu ?
1. Melakukan penimbangan berat badan
2. Memberikan obat
3. Melakukan pemeriksaan kehamilan
13. Bagaimana cara pencegahan risiko tinggi pada ibu hamil ?
1. Menganjurkan ibu hamil untuk jalan-jalan
2. Menganjurkan ibu hamil untuk ANC di bidan
3. Menganjurkan ibu untuk tidur terlentang
14. Apa yang anda ketahui tentang skor poedji rochjati ?
1. Skor untuk mengetahui kehamilan seorang wanita
2. Skor untuk mengetahui risiko pada wanita
3. Skor untuk mengetahui tinggi rendahnya risiko atau bahaya pada ibu hamil
15. Yang termasuk ke dalam golongan risiko tinggi pada skor Poedji Rochjati adalah
1. Ibu sering kencing
2. Ibu hamil terlalu tua umur > 35 tahun
3. Ibu hamil suka tidur
16. Dibawah ini faktor resiko yang mempengaruhi kehamilan berdasarkan skor Poedji
Rochjati adalah... ?
17. Apa yang anda lakukan jika saat penilaian skor Poedji Rochjati ada ibu hamil yang
termasuk risiko tinggi ?
J
Lampiran 7
AWABAN
1. B
2. C
3. A
4. A
5. A
6. A
7. A
8. B
9. B
10. C
11. A
12. A
13. B
14. C
15. B
16. B
17. B
18. C
19. C
20. B
L
Lampiran 10
EMBAR KONSULTASI
Tanggal
Rekomendasi
03 Maret 2011
17 Maret 2011
Refisi BAB I
Latar belakang, manfaat perbaiki
BAB II
Tambah materi, kerangka konseptual
perbaiki.
BAB III
Definisi operasional perbaiki, tabulasi
tambah materi.
21 Maret 2011
ACC Proposal
Tanda Tangan
25 Mei 20011
Refisi BAB IV
Hasil penelitian data khusus
Pembahasan
26 Mei 2011
ACC KTI
LEMBAR
KONSULTASI
Tanggal
Rekomendasi
03 Maret
2011
09 Maret
2011
15 Maret
2011
Refisi BAB II
tambah tabel skor Poedji Rochjati,
kerangka konseptual perbaiki.
BAB III
desain penelitian, sampling, waktu, tehnik
pengumpulan data, tehnik pengolahan
Tanda Tangan
Refisi BAB I
penempatan studi pendahuluan perbaiki.
BAB II
kerangka konsep perbaiki.
BAB III
definisi operasional perbaiki.
20 Maret
2011
Refisi BAB I
Studi pendahuluan, manfaat penelitian
perbaiki.
BAB III
Definisi operasional, tehnik pengumpulan
data , editing lengkapi, coding perbaiki.
21 Maret
2011
ACC Proposal
25 Mei 2011
Refisi abstrak
Refisi BAB IV
Hasil penelitian data khusus
26 Mei 2011
ACC KTI
D
Lampiran 12
AFTAR RIWAYAT HIDUP