Kasus PH Baru
Kasus PH Baru
A. Identitas Pasien
Nama
Jenis kelamin
Umur
Status
Alamat
Pekerjaan
Pendidikan
Agama
Puskesmas
Tanggal berobat
: Nn. M
: Perempuan
: 18 tahun
: Belum menikah
: Jl. Cikini Kramat RT 04/ RW 01
: Sales promotion
: SMA
: Islam
: Puskesmas Menteng
: 19 Juni 2013
B. Anamnesa
Anamnesa dilakukan secara autoanamnesa pada tanggal 19 Juni 2013 :
1. Keluhan Utama
Lemas sejak 5 hari yang lalu
2. Keluhan Tambahan
Pusing dan nafsu makan berkurang
3. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke Puskesmas Menteng dengan keluhan badan terasa
semakin lemas dan kepala pusing. Pasien mengeluh badan lemas dan pusing
sejak 5 hari yang lalu, pusingnya terkadang berputar apabila lama baring
ditempat tidur dan untuk bangun. Badan terasa sakit semua dan sering lelah,
pasien juga mengeluh nafsu makan berkuarang, mual dan terkadang muntah
saat makan. Pasien mengaku jarang mengonsumsi sayur - sayuran karena
pasien tidak menyukai sayuran,. Demam , batuk dan pilek di sangkal pasien.
4. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengaku sudah sering mengalami keluhan seperti ini
sebelumnya.
5. Riwayat Penyakit Keluarga
a. Riwayat asma
: disangkal
: disangkal
c. Riwayat hipertensi
: disangkal
1
d. Riwayat DM
: disangkal
: disangkal
C. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum : Tampak sakit ringan
2. Vital sign
Kesadaran
Compos mentis
TD
90/60 mmHg
Nadi
70 x/menit
Suhu
36,8 oC
Pernafasan :
20 x/menit
3. Status Generalis :
BB
: 39 Kg
TB
: 155 cm
BB Ideal
IMT
4. Status Generalis :
Kepala
Rambut
Mata
Hidung
Telinga
Mulut
Kulit
Leher
Kelenjar getah bening
Trakea
: Tidak deviasi
3
Palpasi:
-
Perkusi :
-
Batas atas jantung (pinggng jantung) di ICS III linea parasternalis sinistra
Auskultasi :
-
Abdomen
Inspeksi
Auskultasi
Perkusi
Palpasi
BERKAS KELUARGA
A. Profil Keluarga
1. Karakteristik Keluarga
a. Identitas pasien
: Nn. M
b. Identitas Pasangan
: Belum menikah
No
1
2
Nama
Tn. S
Ny. M
Nn.
Kedudukan
Jenis
dalam Keluarga
Kelamin
Kepala Keluarga
Ibu
Umur Pendidikan
Pekerjaan
48 th
SMA
Pedagang
42 th
MA
Ibu Rumah
Keterangan
Tambahan
tangga
Anak pertama
Sudah meninggal
Nn. M
Anak kedua
18 th
SMA
Sales
An. F
Anak ketiga
13 th
SMP
Pelajar
An. A
Anak keempat
11 th
SD
Pelajar
An. M
Anak kelima
5 th
TK
Pelajar
Pasien
Kesimpulan
Total penghuni di rumah sebanyak 5
orang. Rumah terdiri dari satu ruang
keluarga, satu kamar tidur 3 m x 3
m, 1 kamar mandi dan dapur.
Tersedia air bersih yaitu
4,5 m
k. mandi
dapur
ruang keluarga
8,5 m
k. tidur
teras
4.
: Puskesmas
b. Balita
:-
c. Asuransi/Jaminan kesehatan
Faktor
Cara mencapai pusat
Keterangan
Motor
pelayanan kesehatan
Tarif pelayanan kesehatan
Terjangkau dan
Kualitas pelayanan
murah
Baik
Kesimpulan
Jarak Puskesmas yang tidak
terlalu jauh dari rumah pasien,
kesehatan
HARI
WAKTU
Pagi
MAKANAN
Mie instan
18 Maret Siang
2013
Malam
17 Maret Pagi
Roti
2013
Siang
Nasi + ikan
Malam
Nasi goreng
Pagi
16 Maret Siang
2013
Malam
Tidak makan
10
Makaroni gelas 50
GOLONGAN II
Sumber Protein Hewani
1.
Rendah Lemak
1 satuan penukar = 50 kalori, 7 g protein, 2 g lemak.
Bahan Makanan Ukuran Rumah Tangga Berat (g)
Ikan 1 potong sedang 40
Ayam tanpa kulit 1 potong sedang 40
Udang segar 5 ekor sedang 35
2.
Lemak Sedang
1 satuan penukar = 75 kalori, 7 g protein, 5 g lemak.
Bahan Makanan Ukuran Rumah Tangga Berat (g)
Bakso 10 biji sedang 170
Daging kambing 1 potong sedang 40
Daging sapi 1 potong sedang 35
Telur ayam 1 butir 55
3.
Tinggi Lemak
1 satuan penukar = 150 kalori, 7 g protein, 13 g lemak.
Bahan Makanan Ukuran Rumah Tangga Berat (g)
Ayam dengan kulit 1 potong sedang 55
Bebek 1 potong sedang 45
Sosis potong sedang 50
Daging babi 1 potong sedang 50
Kuning telur ayam 4 butir 45
GOLONGAN III
Sumber Protein Nabati
1 satuan penukar = 75 kalori, 5 g protein, 3 g lemak, 7 g karbohidrat.
Bahan Makanan Ukuran Rumah Tangga Berat (g)
11
Menentukan status gizi ada dua cara yaitu dengan menghitung IMT (Indeks Massa
Tubuh) untuk orang dewasa ( > 18 tahun) dan dengan menggunakan Tabel CDC.
IMT = BB (kg)/TB2 (m)
Dengan Kriteria
IMT
NILAI IMT
< 17
17 18,5
18,5 - 25
25 27
> 27
Dari hitung IMT pasien ini termasuk criteria kekurangan berat badan tingkat
berat
12
6.
terhadap
B. Genogram
1. Bentuk keluarga :
Keluarga pasien terdiri dari ayah pasein sebangai kepala keluarga
bernama Tn. S yang berusia 48 tahun dan ibu pasienya Ny. M berusia 42
tahun. Pasien mempunyai 3 bersaudara yang terdiri dari dua orang adik laki
laki dan seorang adik perempuan. Bentuk Keluarga ini adalah Nuclear Family
yang terdiri dari suami, istri dan anak kandung yang tinggal dalam satu rumah.
2. Tahapan siklus keluarga :
Tahapan siklus keluarga Nn. M termasuk ke dalam tahap keluarga
dengan anak-anak yang dewasa (The Family with Adolescent). Karena di
dalam keluarga ini Nn. M masih tinggal bersama dengan orangtuanya.
3. Family map
14
Tn.
Tn.
Ny.
Tn.
Tn.
Ny.
Tn. S
Ny. M
Ny.
Nn. M
Keterangan gambar:
: Laki-laki meninggal
: Perempuan meninggal
: Pasien
: Perempuan
----
: Laki- laki
: Garis perkawinan
: Garis keturunan
: Dalam satu rumah
15
16
Menentukan status gizi ada dua cara yaitu dengan menghitung IMT (Indeks
Massa Tubuh) untuk orang dewasa ( > 18 tahun) dan dengan menggunakan Tabel
CDC.
IMT = BB (kg)/TB2 (m)
Dengan Kriteria
IMT
NILAI IMT
< 17
17 18,5
18,5 25
25 27
> 27
Dari hitung IMT pasien ini termasuk criteria kekurangan berat badan tingkat
berat
3. Aspek Resiko Internal
Penyakit Anemia pada remaja dapat dipengaruhi oleh faktor internal antara
lain adalah pola makan Nn. M yang kurang baik, pasien malas untuk makan
karena sibuk bekerja. Nn. M juga memiliki kebiasaan bila makan tidak suka
mengkonsumsi sayur dan tidak teraturnya pola makan. Karena sudah terbiasa
17
dengan keadaan ini, menyebabkan berkurangnya nafsu makan Selain itu, Nn.
M jarang mengonsumsi sayur sayuran karena tidak menyukainya.
4. Aspek Psikososial Keluarga
Faktor yang menghambat kesembuhan pasien, Nn. M kurang perhatian dari
keluarganya karena dengan kesibukan keluarganya dan masih mempunyai tiga
orang adik. Sedangkan faktor yang dapat mendukung kesembuhan pasien
yaitu, adanya usaha dari pasien dan keluarga pasien baik secara moral dan
materi untuk kesembuhan Nn. M.
5. Aspek Fungsional
Secara aspek fungsional, pasien dapat digolongkan pada tingkat ke 5
berdasarkan urutan Ecog, yaitu pasien masih dapat melakukan aktivitas sehariharinya tanpa bantuan orang lain.
18
E. Rencana Pelaksanaan
Aspek
Kegiatan
Mengedukasi pasien dan
Sasaran
Pasien dan
Waktu
Pada saat
keluarga
kunjungan
memahami dengan
pasien
ke rumah
(satu kali)
yang sedang
Aspek
Personal
(definisi, penyebab,
dideritanya sehingga
gejala,serta cara
di kemudian hari ia
penanganannya)
Mengedukasi pasien dan
dapat mengupayakan
penyakitnya tersebut.
Biaya
Keterangan
Pasien bersedia
pencegahan untuk
Klinik
Pasien
Puskesmas
suplemen dengan
anemia)
Pemberian analgetik 3 x 1
kembali ke
Pasien bersedia
19
(bila perlu)
Pemberian vitamin (terapi
tambahan)
Memberi edukasi tentang
makan
puskesmas.
Status gizi pasien
mengubah cara pola
seimbang
Kebutuhan kalori
BBI : 49,5 kg
Kebutuhan kalori basal :
25 kkal x 49,5 kg = 1237,5
Derajat aktivitas :
10 % x 1237,5 = 123,75
Koreksi usia :
Total :
1237,5 + 123,75 = 1361,25
Edukasi menu sesuai kebutuhan
kalori pasien :
Makan pagi
Susu 1 gelas
Roti putih 3 potong kecil 70 gr
Sosis 1 potong sedang 100 gr
Kacang hijau 2 sendok makan
20 gr
20
Makan siang
Nasi 1 gelas 200 gr
Ayam dengan kulit 1 potong
sedang 55 gr
Tempe 4 potong sedang 100 gr
Makan malam
Nasi 1 gelas 200 gr
Bebek 1 potong sedang 45 gr
Tahu 1 biji besar 110 gr
21
Aspek
Risiko
Internal
Pasien
Pada saat
Pasien dapat
kunjungan
mengkonsumsi
ke rumah
makanan-makanan
(satu kali)
yang kurang.
Pasien harus mengetahui
karbohidrat, protein
mulai mengonsumsi
Pasien
bersedia
22
Aspek
Psikososial
Keluarga
Pasien dan
Pada saat
selalu memperhatikan
keluarga
kunjungan
perhatian lebih
keluarga
pasien
ke rumah
kepada pasien.
Ibu pasien lebih
bersedia
Fungsional
(satu kali)
Keluarga memberi
meluangkan waktu
untuk mengingatkan
Pasien
Pada saat
kunjungan
ke rumah
(satu kali)
Pasien dan
Pasien
bersedia
23
F. Analisa Kasus
1.
Aspek Personal
Pasien datang ke Puskesmas dengan keinginan sendiri karena ingin sembuh dari
lemas, pusing dan nafsu makan yang kurang, pasien khawatir jika tidak sembuh pasien tidak
bisa bekerja dengan baik.
Rencana penatalaksanaan menjelaskan pada pasien bahwa pasien mengalami anemia
defisiensi besi dengan gizi kurang, menjelaskan pada pasien tentang penyebab, gejala dan
penanganannya. Mengedukasi pasien dan keluarga tentang bahan bahan makanan yang
banyak mengandung zat besi dan pola makan yang benar serta gizi seimbang
Hasil yang diharapkan setelah dilakukannya penalatalaksanaan adalah pasien dapat
memahai baik penyakit yang sedang diderita sehingga dikemudian hari pasien dapat
mengupayakan pencegahan untuk penyakitnya tersebut.
2.
Aspek Klinik
Dari hasil anamnesa didapatkan bahwa pasien mengalami lemas dan pusing berputar.
Pasien juga mengeluhkan badannya cepat lelah yang sudah dirasakannya kurang lebih lima
hari sebelum datang ke puskesmas
Pada pemeriksaan fisikdi dapatkan adanya kelaianan berupa kunjungtiva anemis
yang mengarah kepada anemia. Didapatkan bahwa BB pasien = 39 kg dengan TB = 155 cm,
sehingga IMT pasien adalah 16,23 kg/m2, dimana IMT pasien tersebut termasuk pada
kekurangan berat badan tingkat berat. Pola makan pasien yang tidak teratur serta kebiasaan
makan pasien yang tidak suka mengkonsumsi buah, sayur dan daging.
Rencana penatalaksanaannya adalah :
Pemberian suplemen zat besi sebanyak satu tablet setiap harinya. (terapi anemia)
Pemberian analgetik (terapi pusing)
Pemberian vitamin (terapi tambahan)
Memberi edukasi tentang menu makanan gizi seimbang
Perhitungan kebutuhan kalori
24
Hasil yang diharapkan adalah pasien dapat minum suplemen dengan teratur dan
kontrol kembali ke puskesmas. Status gizi pasien dapat berubah dengan mengubah cara pola
makan
3.
Aspek Internal
Pasien tidak mengkonsumsi makanan yang sehat dan melengkapi kebutuhan gizinya,
seperti pasien tidak mau mengkonsumsi buah atau sayur. Pasien juga suka mengkonsumsi
mie instan, atau terkadang pasien tidak sarapan pagi. Sehingga pasien tidak memenuhi
kebutuhan karbohidrat, protein dan lemak untuk tubuhnya.
Rencana penatalaksanaannya adalah :
Mengedukasi pasien bahwa salah satu penyebab dari penyakit yang dideritanya saat
ini adalah asupan gizi yang kurang. Mengedukasi pasien tentang makanan bergizi dan
menganjurkan untuk selalu mengkonsumsi nya.
Hasil yang diharapkan pasien dapat mengkonsumsi makanan-makanan yang bergizi
yaitu karbohidrat, protein hewani dan nabati, sayuran, buah dan susu. Terlebih lagi mulai
mengonsumsi daging dan sayuran yang menurut pengakuan pasien, pasien jarang
mengonsumsi.
4.
5.
Aspek fungsional
25
Dalam aktivitas menjalankan fungsi sosial, pasien memiliki nilai skala 5, yaitu dalam
aktivitas kehidupan sehari-hari tidak ada kesulitan.
Rencana Penatalaksanaan pasien melakukan aktivitas seperti biasanya, namun tetap
menjaga kondisi dan jangan terlalu lelah. Dan mengingatkan pasien agar istirahat yang
cukup.
Hasil yang diharapkan kondisi tubuh pasien lebih sehat dan kuat, tidak mudah lemas
dan kelelahan lagi, serta pasien dapat menjalankan tugas sehari-harinya dengan baik
G. Prognosis
1. Ad vitam
2. Ad sanasionam
3. Ad fungsionam
: ad bonam
: ad bonam
: ad bonam
26