Anda di halaman 1dari 14

AF : Auto Fokus

AutoFocus :

Fokus otomatis;

fokus lensa yang

bekerja otomatis dalam waktu yg relatif cepat.


(tergantung dari lensa dan kondisi pencahayaan)
AFD : Auto Focus Distance Information
AFS : Auto Focus Silent Wave Motor
Angle

of

View : Sudut pandang dalam pengambilan objek foto.


Aperture : Diafragma
Aperture

priority :

Prioritas pengaturan pada diafragma,

kecepatan rana
AR

Range :

otomatis
Tingkat terang cahaya dimana system

aotufocus masih dapat bekerja, dalam satuan EV


APS : Advanced Photo System.
Back : Sisi belakang kamera, berfungis pula sebagai penutup
film

Back fokus : Fokus dibelakang objek


Back

light

: pencahayaan yang

berasal dari belakang objek foto


Battery
dipasang di

Grip :

Attachment/aksesori tambahan yang


base

camera

berisi batre,

bisa berupa batre bawaan kamera atau batre AA


(perlu tambahan lagi).
Bayonet :

Sistem dudukan lensa yang

hanya memerlukan putaran kurang dari 90


derajat untuk pergantian lensa
Blitz/Speedlight/Flash : Alat bantu dalam pemotretan yang
memancarkan sinar secara cepat untuk memberi pencahayaa
n ke objek.
Blouwer :

Kipas angin yang

digunakan pada pemotretan model


untuk menghasilkan efek angin
BOKEH : Bidang blur/out of focus, hasil dari Depth of Field

Bounce : Cahaya lampu kilat yang di pantulkan ke langitlangit atau bidang lain
sehingga cahaya menerangi objek secara merata
Bracketing :
Menaikkan ato menurunkan ukuran pencahayaan pada pemot
retan untuk memperoleh pencahayaan yg tepat.
Built in Dioptri: Dilengkapi dengan pengatur dioptri (lensa+
atau bagi mereka yang berkacamata)
Bulk film : Film kapasitas 250 exposure
Bulb :

Sarana pada pengukuran shutter

speed

yang

dapat diatur sendiri sesuai dengan keinginan memotret (tulis


an bulp biasanya muncul bila lebih dari 30detik).
Burn

dan

Dodge :

Burn

adalah istilah untuk menggelapkan bagian dalam foto. dodge


kebalikannya,

menerangkan bagian dalam foto.

teknik ini dilakukan untuk memberi dimensi dan


keseimbangan gelap-terang pada foto.
dulu lazimnya dilakukan di kamar gelap.
CCD : Charge Couple Device (pada kamera digital).

Center

weighted

Metering :

Pengukuran pencahayaan pada 60% daerah tengah gambar


Croping :
Memotong bagian atau sisi tertentu dari bidang foto.
Cross process : Proses silang, biasanya di lakukan pada film
positiv (E6)

ke

film

negatif (C

41),

sehingga menimbulkan warna- warna baru pada foto


CPL : Circular Polarizing.
Data Imprint : Fasilitas pencetakan data tanggal pada film
Dead

center :

Saat POI

(objek yang

ingin ditonjolkan)

berada tepat di tengah bidang gambar.


Depth

of

Field :

Lebar bidang fokus;

boleh dikata sebuah ruang di


dimana objek yang
dalamnya mempunyai ketajaman tertentu.
DIL : Drop in Loading.
DIR : Development Inhibitor Releaser.

ruang tajam;
depan kamera,
berada di

DOF :

Depth

of

Field;ruang tajam,

merupakan jarak,

dimana gambar masih terlihat tajam/focus, beragntung pada:


difragma, panjang lensa dan jarak objek.
DRAM : Data Random Acces Memory
Esai foto :

(istilahnya ->Biar foto yang

bicara)

merangkai foto menjadi cerita bertema


ESP :

Elektro-Selective Pattern

(Sistem pengkuran cahaya otomatik,

di

saat kondisi kesenjangan kecerahannya sangat besar


EV :

Exposure

Value;

kekuatan cahaya.

Sample,

EV=0

kekuatan cahaya pada difragma f/1,0 kecepatan 1 detik


Evaluative/Matrix :
Pengukuran pencahayaan berdasarkan segmen-segmen dan
presentase tertentu
Eye piece Blind : Tirai penutup jendela bidik
Exposure : Hasil pengaturan bukaan diafragma dan shutter
speed yang menentukan pencahayaan objek.

Exposure

compensation :Kompensasi pencahayaan,

membuat alternatif pencahayaan dari normal


menjadi lebih atau kurang
Exposure

mode :

Modus

pencahayaan,

pada umumnya ada 4 tipe: manual, Aperture priority, Shutter


priority dan Programed (auto)
FID : Film strip Identification number.
Fill

In

flash :

Blitz

pengisi,

dalam kondisi tidak memerlukan blitz,

blitz

tetap dinyalakan untuk menerangi bagian-bagian yang


gelap seperti bayangan
Filter

: Terbuat dari sistem optik yang

dipasang pada bagian depan lensa.


Fish eye lens : Lensa sudut lebar dengan ukuran 16mm ke
bawah. (gambar yang dihasilkan akan terlihat melengkung)
Focusing screen : Layar focus
Flash

Exposure

Kompensasi pencahayaan blitzt

Compensation :

Flash Sync : Sinkron kilat, kecepatan maksimum agar body


dan flash masih bekerja harmonis
Fps :

Frame

per

second:,

satuan kecepatan pengambilan gambar dalam gambar perde


tik
Framing :
Pembingkaian objek untuk memberi kesan mendalam/
dimensi objek foto
Golden section : Potongan kencana; Hukum komposisi yang
mengatakan bahwa keselarasan akan tercapai kalau suatu bi
dang adalah kesatuan dari 2 bidang yang saling berhubungan
GN :

Guide

number;

kekuatan

cahaya blitz

merupakan perkalian antara jarak (dalam meter

atau feet)

dan

diafragma

Hot

shoe :

Kaki

blitz

Kristal sigma : Butir-butir perak halida


ID :

Cartridge

Identification

ISO/ASA :

Derajat sensitivitas

ISO

Standarts Organization,

: International

kenal dengan nama ASA(American

number.
film
dulunya di

Standarts Association)

ato DIN(Deutsche

Industrie Norm)

merupakan standard

umum yang
digunakan untuk ukuran kepekaan terhadap cahaya.
Intervalometer :
Fasilitas epmotretan otomatis dalam jarak waktu yang
tertentu
Interchangeable

Focusing

Screen :

Fasilitas untuk dapat mengganti focusing screen


Komposisi :

susunan garis,

bidang,

tekstur dalam suatu format

nada,

kontras dan
tertentu

LCD : Liquid Crystal Display (layar monitor pada kamera).


Lens Mount : Dudukan lensa
Lens Hood : Tudung lensa
Main light : Cahaya pengisi/tambahan
MF :
Metering:

Manual
Pola

biasanya terbagi dalam 3


evaluative/matrix, dan spot

Fokus
pengaturan cahaya,

kategori,

centerweighted,

Mirror

Lock

up :

Pengunci cermin,

agar

getaran dapat dikurangi pada saat rana bergerak


Monopod :

Penyangga 1

kaki untuk kamera.

Mood : suasana yang dihasilkan foto tersebut. apakah sedih,


bahagia, memprihatinkan, dsb.
Multiple

exposure :

Fasilitas pemotretan berulang pada fram eyang sama


Multispot : Pengukuran pencahayaan dari beberapa titik
Noise :

Bintik2 warna yang tidak beraturan,

biasanya karena penggunaan sensor


sebuah kamera digital sedang diset di
ini dikarenakan kalo sedang high

high

ISO.

iso,

itu nyerep lebih banyak listrik,

sensor

lalu jadinya panas,

akhirnya hasil analog

yang

diubah ke

digital tidak sempurna dan

biasanya sensor

CCD

butuh listrik lebih banyak daripada sensor CMOS jadinya CCD


lebih banyak noise,
menang kualitas,

tapi di

low

sensitivity,

karena pemrosesan analog

digital bisa dilakukan lebih banyak di CCD.

CCD

menjadi data

Off-center =

saat POI

(objek yang

ingin ditonjolkan) berada tidak di


tengah tengah bidang gambar. bisa jadi di atas, di bawah, di
samping.
Over

Exposure : Pemotretan dengan cahaya yang

berlebihan sehingga menimbulkan efek terlalu terang.


Panning :
Teknik pengambilan gambar dengan kesan gerak (berubahny
a latar belakang menjaid garis-garis sementara objek utama t
erekam jelas)
PC terminal : Terminal untuk blitz di luar hot shoe
POI

(point

of

interest) :

Bagian apa dari foto tersebut yg ingin ditonjolkan.

foto yang

bagus adalah foto dengan POI yang jelas


Pupup Flash : Blitz kecil, terbuat menyatu dengan body
Pull : kebalikan dari Push
Push :

Meningkatkan kepekaan film

missal dari ISO 100-200/lebih

dalam pemotretan,

Remote

Flash :

Melepaskan lampu kilat dari badan kameranya dan


meletakkannya si
duatu tempat untuk mendapatkan efek foto yang diinginkan
Red

Eye :

Efek titik merah pada mata objek karena pantulan lampu


flash.
Red

Eye

Reduction :

fasilitas untuk mengurangi efek mata merah yang


biasa terjadi pada pemotretan menggunakan blitz
pada malam hari
Reloadable

to

fasilitas untuk mengembalikan film

last

frame:

yang

telah digulung di

tengah ke posisi terakhir yang terpakai


Reverse ring : digunakan untuk memasang lensa yang di
balik,

untuk membuat lensa makro alternatif agar

cahaya yang masuk tidak bocor


RISC : Reduce Intruction Set Computer

Sandwich :
Second

Teknik menggabungkan foto

Curtain

Sync :

Fasilitas untuk menyalakan blitz

sesaat sebelum rana

menutup

Self Timer : Alat penangguh waktu pada kamera


Shiftable program : Pada mode program, exposure setting
dapat diubah secara otomatis dalam EV

yang

sama,

misalnya dari 1/125 menjadi 1/250 detik, f 5.6 dmenjadi f 11


Shutter :

Rana

Shutter

Priority :

Prioritas pengaturan pada kecepatan rana,


diafragma otomatis
Shutter Release : Pelepas rana
Shutter

Speed :

Pengaturan kecepatan tutup jendela

kamera dalam menangkap pencahayaan yang masuk.


Siluet :
Teknik pencahayaan untuk menampilkan bentuk objek tanpa
menunjukkan detilnya
Slave

unit :

(Lampu kilat +

adalah alat abntu yang

mata listrik/elctric eye);

sanggup menyalakan lampu kilat bila mata itu menerima sina


r dari lampu kilat lain
SLR :

single

Lens

Reflek,

kamera lensa tunggal yang

menggunakan cermin dan prisma


Spot : Pengukuran pencahayaan hanya pada titik tertentu
Stop : Satuan pencahayaan, 1 stop sama dengan 1 EV
Super-wide adalah istilah fotografi yang
mengacu kepada lensa dengan panjang fokal yang
sangat pendek sehingga gambar yang
ditangkap memiliki sudut pandang sangat lebar.
(panjang fokal kurang dari 20mm)
TLR :

Twin

lens

Refleks,

menggunakan dua lensa ,

kamera yang
satu untuk melihat,

lainnya utnuk meneruskan cahaya ke film


TTL:

Through

The

Sistem pengukuran pencahayaan melalui lensa


Tripod : Penyangga 3 kaki untuk kamera.

Lens,

USM :

Ultrasonic

Vertical

Grip :

motor
Alat pelepas rana

utnuk pengambilan secra vertical


tanpa harus memutar tangan
View finder : Jendela bidik
Vignette :

Lingkaran hitam/gelap di

sekeliling foto.

umumnya terjadi saat menggunakan lensa sudut lebar.


juga mudah terjadi pada lensa berkualitas rendah.
bagi sebagian orang,

vignette

justru dicari untuk menambah kesan dinamis dan

art

pada foto
Wide lens : lensa lebar, mempunya jarak titik bakar yang
pendek,

lebih pendek dari

50

Wireless TTL : Sistem pengukuran TTL tanpa melalui kabel

Anda mungkin juga menyukai