Kusyono (2004) pada penelitiannya tentang Pola Penggunaan Obat
Antihipertensi pada Penderita Hipertensi Rawat Inap di RS Panti Wilasa Citarum
Semarang Pada Tahun 2003 diperoleh hasil penderita hipertensi rawat inap di Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang dipeloreh hasil penelitian golongan antihipertensi tunggal yang paling banyak digunakan adalah ACE inhibitor, sebesar 51,06% dari total penggunaan anti hipertensi tunggal. Sedangkan golongan anti hipertensi majemuk yang paling banyak digunakan adalah kombinasi Diuretik dan ACE inhibitor, yaitu sebesar 22,53 % (Kusyono, 2004).
Penelitian terkait dengan Evaluasi Penggunaan Obat Antihipertensi pada
Pasien Geriatri Rawat Inap Di RSUP Dr. Sardjito Periode Januari - Desember 2006. Hasil penelitian dari 90 pasien yang mendapat terapi obat antihipertensi menunjukkan bahwa antihipertensi yang paling banyak digunakan pada kasus hipertensi geriatri di instalasi rawat inap RSUP Dr. Sardjito periode JanuariDesember 2006 adalah penghambat ACE sebanyak 71 pasien (78,89%) kemudian diuretik sebanyak 47 pasien (52,22%), dan antagonis kalsium sebanyak 19 pasien (21,11%). Dan hasil evaluasi penggunaan antihipertensi untuk tepat indikasi sebanyak 90 kasus (91,84%), tepat obat sebanyak 74 kasus (84,09%), tepat dosis sebanyak 79 kasus (89,77%) dan tepat pasien sebanyak 83 kasus (94,32%) (Setiawardani dkk., 2007).
Mekanisme Utama Penurunan Penglihatan Pada Glaukoma Adalah Apoptosis Sel Ganglion Retina Yang Menyebabkan Penipisan Lapisan Serat Saraf Dan Lapisan Inti Dalam Retina Serta Berkurangnya Akson Di Nervus Optikus