PENDAHULUAN
semua
itu
memerlukan
kerja
keras
dengan
dari
tempat asal
ketempat tujuan.
Menurut Morlok,E,K. Dalam hubungan ini terlihat tiga hal berikut:
Ada muatan yang diangkut
Tersedia kendaraan sebagai alat angkut
Jalan yang dapat dilalui kendaraan.
Pada umumnya kota kota besar di Indonesia mengalami hal yang
sama dalam bidang transportasi
yaitu
kemacetan
lalu lintas di
mendapatkan
solusi
kemacetan.
Kemacetan
mengakibatkan
kerugian
secara
ekonomi
maupun
dengan
persamaan
Tingkat
pelayanan
V/C
jalan-jalan tertentu.
lampu
lalu lintas
yang
berbeda.
Salah satu yang menjadi permasalahan dalam kemacetan ini adalah
kurangnya kesadaran pejalan kaki untuk menggunakan jembatan
penyeberangan. Mereka lebih memilih menyeberangi jalan dengan
cara melintasi badan jalan dibandingkan menggunakan fasilitas
jembatan penyeberangan yang sudah didirikan di daerah tersebut.
Oleh karena itu mengingat pentingnya jembatan Penyeberangan bagi
para pejalan kaki, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian
mengenai kemacetan yang terjadi di Pasar Kosambi Bandung dengan
penelitian
ini
adalah
mengevaluasi
kinerja
jembatan
Kosambi Bandung.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini terdiri dari manfaat teoritis dan praktis. Kedua
jenis manfaat tersebut akan dipaparkan sebagai berikut:
1.5.1
Manfaat Teoritis
1.5.2
Manfaat Praktis
untuk
memperoleh
kejelasan
dan
bahan
wawasan
atau
studi
perbandingan
dalam
primer
Di
Kota
Bandung
http://cin7shared-
artikel1.blogspot.co.uk/p/kemacetan-di-kota-bandung.html
Leksmono
Suryo
Rekayasa
Lalu
Lintas.
Penerbit Indeks.
Manual Kapasitas Jalan Indonesia ( M.K.J.I.) 1987.
Morlok, E, K, 1978, Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi.
Penerbit Erlangga.
Mudiono R, 1998, Tinjauan Kelayakan Pengoperasian Angkutan Umum Bus
Sedang, (Thesis Program
ITB).
Nasution.H.M.N, 1996, Manajemen Transportasi, Penerbit Ghalia Indonesia.
Rekayasa Lalu Lintas. Penerbit Direktorat Bina Sistem Lalu Lintas Angkotan
Kota Dirjen Perhubungan Darat.
Rudi Hartono 2011 Solusi Kemacetan Jakarta, http//id.shoyoong.com/socialsciences/1943355-solusi kemacetan-Jakarta/#ixzz1bVFta2KA
Sakti
Adji
Tamin,
O,
Z,
1998,
Pemodelan Optimasi
Jumlah
Akhir
Penelitian
No.
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
adalah
bangunan
pelengkap
jalan
yang
berfungsi
melewatkan lalu lintas yang terputus pada kedua ujung jalan akibat
adanya hambatan berupa sungai, saluran, kanal, selat, lembah serta
jalan dan jalan kereta api yang menyilang.
Penyeberangan
Orang
(JPO)
adalah
Sedangkan Jembatan
jembatan
yang
letaknya
bersilangan dengan jalan raya atau jalur kereta api, letaknya berada
di atas kedua objek tersebut, dan hanya diperuntukkan bagi pejalan
kaki yang melintas (menyeberang) jalan raya atau jalur kereta api
Jembatan Penyeberangan Orang juga dapat diartikan sebagai fasilitas
pejalan kaki untuk menyeberang jalan
menyeberang
jalan
tol,
atau
yang
jalur
ramai
kereta
dan
api
lebar,
dengan
dapat
dikurangi.
Keberadaan
fasilitas
jembatan
11
masyarakat
dan
para
pengguna
fasilitas
mempunyai
12