Epididimitis askut gejalanya lebih berat dari pada kronik, kronik berlangsung > 6 minggu Etiologi Pada orang dewasa muda (aktif secara seksual) Chlamydia tracomatis dan Neisseria gonorrhae Pada anak-anak dan orang tua E. Colli, ureoplasma ureolitikum, mycobacterium Penyebab lain malformasi urogenital (refluks urin) dan akibat tindakan medis (kateterisasi) Gejala klinis Gejala lokal: Nyeri pada skrotum mulai dari bagian belakang lalu menhalar ke seluruh permukaan skrotum Bengkak di permukaan dorsal testis Kulit skrotum teraba panas, merah dan bengkak (udem) Pada anak epididimitis dapat disertai anomali kongenital Biasanya epididimitis merupakan infeksi sekunder dari infeksi lain di sekitar epididimis Pemeriksaan Lab Leukosit meningkat Kultur urin dan pewarnaan gram mendeteksi kuman penyebab infeksi Analisa urin pyuria / tidak Kultur darah jika di curigai adanya infeksi sistemik Pemeriksaan Radiologi USG aliran darah pada arteri testikularis. Pada epididimitis aliran darah pada arteri di sekitarnya cenderung mengingkat Terapi Antibiotik o Sefalosforin o Amoksisilin o Levofloxacin mengatasi kalmidia dan untuk pasien yang alergi penisilin o Doksisiklin mengatasi infeksi bakteri non gonokokal lainnya Terapi suportif lain o Pengurangan aktivitas
o Celana ketat testis terangkat lebih tinggi
o Tirah baring total o Pemberian analgesik Pencegahan Yang disebabkan oleh clamidia melakukan hub seksual yang aman dan tidak berganti-ganti pasangan Jaga kebersihan daerah genital Pemasangan kateter yang sesuai prosedur dan steril