Anda di halaman 1dari 3

FISIOLOGI GINJAL

Filtrasi Glomerulus
Cairan difiltrasi melewati 3 lapisan :
Dinding kapiler glomerulus permeable tinggi terhadap H2O
Membran basal glikoprotein bermuatan negatif menolak albumin dan
protein plasma lain karena muatan negatif
Kapsul bowman membentuk celah jalan bagi cairan untuk keluar dari
kapiler
Lapisan tersebut berfungsi sebagai penyaring
1. Terdapat 3 gaya fisik untuk filtrasi glomerulus
TD kapiler (55 mmHg)
Di pengaruhi oleh kontraksi jantung dan resistensi arteriol
Tekanan darah di kapiler ginjal lebih tinggi karena darah yang mudah masuk
melalui arteri aferen keluar melalui arteri eferen yang sempit TD kapiler
glomerulus tinggi
Tekanan osmotik koloid plasma (30 mmHg)
Karena protein-protein plasma tidak dapat di filtrasi H2O di kapsula bowman >
H2O di kapiler glomerulus gradien H2O kapsula tinggi H2O akan berpindah
ke kapiler karena perbedaan gradien
Tekanan hidrostatik kapsula bowman (15 mmHg)
Cairan di kapsula bowman tekanan hidrostatik meningkat mendorong
cairan keluar
2. Laju Filtrasi Glomerulus (GFR)
Luas permukaan glomerulus yang tersedia untuk di filtrasi dan permeabilitas
membran
Autoregulasi GFR
Dengan cara mengubah-ubah kaliber arteriol aferen. Jika GFR meningkat akibat
peningkatan tekanan arteri GFR dapat di kurangi oleh vasokonstriksi arteriol
aferen dan sebaliknya
Mekanisme umpan balik tubulo glomerulus
Sel-sel makula densa yang berada di tubulus distal (yang menempel pada
glomerulus) mendeteksi peningkatan tekanan arteri (cairan filtrasi meningkat)
akan berespon mengeluarkan vasoaktif (renin) vasokonstriksi aliran
darah turun GFR menurun ke normal
Kontrol simpatis ekstrinsik GFR
Tekanan darah turun refleks baroreseptor aorta dan sinus karotikus
peningkatan aktivitas simpatis vasokonstriksi arteriol peningkatan GFR
(kontrol jangka panjang) penurunan volume urin peningkatan tekanan
darah
Perubahan koefisien filtrasi

Pada celah filtrasi terdapat sel mesangium dapat berkontraksi oleh stimulasi
simpatis celah tertutup penurunan GFR
Reabsorbsi Tubulus
Reabsorbsi melalui 5 sawar terpisah:
1. Melewati membran luminal sel tubulus
2. Melewati sitosol sel tubulus
3. Melewati membran basolateral masuk ke cairan interstisium
4. Melewati cairan interstisium
5. Melewati dinding kapiler

Mekanisme transportasi Na
Melibatkan Na K ATPase
Mekanisme transport ini berlangsung di tubulus kontortus proksimal (TKP).
Pompa di membran basolateral mengeluarkan Na ke ruang lateral (cairan
interstisium), konsentrasi Na intrasel di pertahankan rendah (sel tubulus)
mendorong Na dari lumen pindah ke sel tubulus karena perbedaan gradien
konsentrasi, setelah berada di sel tubulus, Na secara aktif di keluarkan dengan
pompa basolateral (Na K ATPase) meningkatkan konsentrasi Na di cairan
interstisium perpindahan ke kapiler
Aldosteron merangsang reabsorbsi Na
Aldosteron meningkatkan reabsorbsi Na di tubulus kontortus distal (TKD) dan
tubulus pengumpul
Reabsorbsi Glukosa
Di angkut melalui proses transportasi aktif, dimana pada saat transportasi Na
melalui Na K ATP ase, glukosa ikut tertarik keluar untuk di reabsorbsi ( melawan
gradien tekanan glukosa)
Reabsorbsi H2O
Pada reabsorbsi Na, gradien tekanan cairan interstisium meningkat akibat
konsentrasi Na di cairan interstisium meningkat, yang secara langsung
menginduksi H2O berpindah mengikuti gradien tekanan dari lumen ke cairan
interstisium melalui taut erat antar sel tubulus

Sekresi tubulus

Sekresi kalium
Pada saat di lakukan pompa Na K ATP ase, pompa ini tidak saja memindahkan
Na keluar dari lumen tetapi juga memindahkan K dari cairan interstisium ke sel
tubulus di teruskan masuk ke lumen
Peningkatan aldosteron
Peningkatan aldosteron menginduksi peningkatan sekresi ke tubulus

Eksresi Urin dan plasma

Pengeluaran dari 125 ml plasma yang di filtrasi permenit 124 ml di absorbsi


sehingga jumlah akhir urin 1 ml/menit

Anda mungkin juga menyukai