Anda di halaman 1dari 31

KEPEMIMPINAN

(LEADERSHIP)

KEPEMIMPINAN
Keseluruhan aktivitas dalam rangka
mempengaruhi orang lain agar mau
bekerja sama untuk mencapai suatu
tujuan yang memang diinginkan
bersama

PEMIMPIN
Orang yang melakukan kepemimpinan
Seseorang yang memiliki kemampuan
memimpin, artinya memiliki
kemampuan untuk mempengaruhi
perilaku orang lain atau kelompok

Waren G. Bennis (1993) dalam An Invented


Life: Reflection on leadership and change:
Leaders are people who do the right
things
Managers are people who do the things
right

Management is getting people to do what


needs to be done
Leadership is getting people want to do
what needs to be done

Peter F. Drucker
Seorang pimpinan disebut manajer apabila ia
mengerjakan sebaik-baiknya tugas/pekerjaan
yang diberikan kepadanya (do the things right).
Manajer tak perlu menanyakan mengapa (WHY)
dia harus mengerjakan pekerjaan tersebut,
karena memang sudah menjadi tugas dan
tanggungjawabnya sesuai apa yang telah
ditentukan oleh atasannya dan sesuai aturan
(job description and regulation oriented)
organisasi tempat dia bekerja

Seorang leader adalah orang yang


memutuskan pilihan apa (WHAT) yang
akan dikerjakannya dan dia tahu
mengapa (WHY) ia memilih mengerjakan
pekerjaan tersebut (doing the right
things).

Teori Munculnya Pemimpin


1. Teori Bakat
Seseorang dapat menjadi pemimpin karena
kemampuannya dalam mengembangkan bakat.
Tidak semua orang berbakat dapat menjadi
pemimpin, karena mereka tidak mau
mengembangkan bakat dengan mempelajari
ilmu kepemimpinan, mencari pengalaman dan
sebagainya.

Teori Munculnya Pemimpin


2. Teori Lingkungan
Situasi dan kondisi lingkungan tertentu akan
mendesak seseorang untuk menjadi pemimpin
3. Teori Genetis
Seorang pemimpin dilahirkan khusus untuk
menjadi pemimpin. Contoh : Anak seorang raja
kelak juga akan menjadi raja

Teori Munculnya Pemimpin


4.

Teori Sosial
Seseorang dapat menjadi pemimpin karena pengaruh
sosial, misalnya : kesempatan untuk memperoleh
pendidikan, pengalaman, yang terakumulasi sehingga
dapat menjadi seorang pemimpin
5. Teori Ekologis
Merupakan penyempurnaan Teori Bakat dan Teori
Sosial. Seseorang dapat menjadi pemimpin karena
mempunyai bakat dan ditempa oleh lingkungan sosial
yang memungkinkannya untuk menjadi pemimpin

Macam-macam Gaya
Kepemimpinan
1. Gaya Persuasif
Menggunakan pendekatan yang menggugah
perasaan, pikiran atau dengan kata lain dengan
melakukan ajakan atau bujukan
2. Gaya Refresif
Memberikan tekanan, ancaman, sehingga
bawahan merasa ketakutan

Macam-macam Gaya
Kepemimpinan
3. Gaya Partisipatif
Pemimpin memberikan kesempatan kepada
bawahan secara aktif menggunakan fisik,
mental maupun material untuk berkiprah
dalam organisasi
4. Gaya Inovatif
Pemimpin selalu berusaha untuk melakukan
pembaharuan di segala bidang

Macam-macam Gaya
Kepemimpinan
5. Gaya Investigatif
Selalu melakukan penyelidikan yang disertai
rasa penuh kecurigaan terhadap bawahan,
sehingga bawahan merasa kurang dipercaya
dan takut melakukan kesalahan
6. Gaya Inspektif
Suka melakukan acara yang bersifat protokoler
serta menuntut penghormatan bawahan

Macam-macam Gaya
Kepemimpinan
7. Gaya Motivatif
Pemimpin yang dapat menyampaikan
informasi mengenai ide-ide, program, dan
kebijaksanaan kepada bawahannya sehingga
dapat dipahami oleh bawahan dan mereka mau
merealisasikannya
8. Gaya Naratif
Pemimpin yang banyak bicara, namun tidak
sesuai dengan apa yang dilakukannya

Macam-macam Gaya
Kepemimpinan
9. Gaya Edukatif
Pemimpin yang suka melakukan
pengembangan bawahan dengan cara
memberikan pendidikan dan keterampilan
kepada bawahan, sehingga bawahan memiliki
wawasan dan pengalaman yang lebih baik
10. Gaya Retrogesif
Pemimpin yang tidak suka melihat bawahannya
maju, apalagi melebihi dirinya.

Sumber Daya (Power) Yang Dapat Digunakan


Untuk Mempengaruhi Bawahan
1. Reward Power (Daya Menghargai)
Kemampuan pemimpin mempengaruhi
bawahannya dengan memberikan imbalan,
berupa upah, pangkat, kedudukan, memenuhi
keinginan bawahan, dll
2. Coerce Power (Daya Memaksa)
Kemampuan pemimpin mempengaruhi
bawahan dengan menggunakan ancaman dan
hukuman

Sumber Daya (Power) Yang Dapat Digunakan


Untuk Mempengaruhi Bawahan
3. Legitimate Power (Daya Sah)
Kemampuan pimpinan mempengaruhi
bawahannya dengan menggunakan
kedudukannya dalam organisasi
4. Expert Power (Daya Ahli)
Kemampuan pimpinan mempengaruhi
bawahannya dengan menggunakan
kelebihannya yaitu keterampilan dan
pengetahuan di bidang tertentu

Sumber Daya (Power) Yang Dapat Digunakan


Untuk Mempengaruhi Bawahan
5. Referent Power (Daya Teladan)
Kemampuan pimpinan mempengaruhi
bawahannya dengan memberikan teladan,
sehingga menjadi contoh yang baik

Keberhasilan Seorang Pemimpin


Menurut Amitai Etzione, seorang pemimpin
akan berhasil dengan baik apabila memiliki
kedudukan (position power) dan pribadi yang
kuat (personal power)
Position Power : Coerce Power dan Legitimate
Power
Personal Power : Referent Power, Expert Power
dan Reward Power

Beberapa Sifat Pemimpin


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Jujur
Amanah
Cerdas
Mampu berkomunikasi
Tekun
Berani
Percaya Diri
Sabar

9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.

Riang
Tenang
Ramah
Tegas
Penampilan Baik
Tidak egois
Penuh Daya Khayal
Riang

Gaya Kepemimpinan Menurut


Harris
1. The Autocratic Leader
Semua kewajiban untuk mengambil keputusan,
terletak di tangan pimpinan
2. The Participative Leader
Pimpinan menjalankan kepemimpinan dengan
konsultasi untuk mencari berbagai pendapat
dan pemikiran dari bawahan
3. The Free Rein Leader
Pimpinan mendelegasikan wewenang dengan
lebih lengkap

Gaya Kepemimpinan Situasional


(Hersey dan Blancard)

Mengkombinasikan proses kepemimpinan dengan


situasi dan kondisi yang ada
Ada tiga hal yang saling berhubungan :
- Jumlah petunjuk dan pengarahan yang diberikan
pimpinan
- Jumlah dukungan sosioemosional yang diberikan
pimpinan
- Tingkat kesiapan dan kematangan yang ditunjukkan
para pengikut yang ditunjukkan dalam pelaksanaan
tugas

Tingkat Kematangan Bawahan


Orang yang tidak mampu dan tidak mau atau
tidak yakin (M1).
Orang yang tidak mampu tetapi mau (M2).
Orang yang mampu tetapi tidak mau atau kurang
yakin (M3).
Orang yang mampu dan mau atau yakin (M4).

Gaya kepemimpinan Partisipasi sesuai


untuk tingkat kematangan Mampu akan
tetapi tidak memiliki kemauan untuk
melakukan tugas atau tanggung jawab (M3)
karena ketidakmauan atau ketidakyakinan
mereka untuk melakukan tugas atau
tangung jawab seringkali disebabkan karena
kurang keyakinan

Dalam kasus seperti ini pemimpin


perlu membuka komunikasi dua arah
dan secara aktif mendegarkan
mendukung usaha-usaha yang
dilakukan para bawahan/pengikutnya

Untuk tingkat kematangan yang


mampu dan mau/yakin (M4), maka
gaya kepemimpinan yang sesuai adalah
gaya Delegasi karena bawahan seperti
ini mampu melaksanakan tugas dan
mau/yakin.

Dengan gaya delegasi ini pimpinan


sedikit memberi pengarahan maupun
dukungan, karena dianggap sudah
mampu dan mau melaksanakan
tugas/tanggung jawabnya.

Bawahan diperkenankan untuk


melaksanakan sendiri dan
memutuskannya tentang bagaimana,
kapan dan dimana pekerjaan mereka
harus dilaksanakan. Pada gaya delegasi
ini tidak terlalu diperlukan komunikasi
dua arah.

Faktor-faktor yang mempengaruhi


pemilihan gaya kepemimpinan
1.
2.
3.
4.

Faktor dalam organisasi


Faktor pimpinan
Faktor bawahan
Faktor Situasi Penugasan

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai