Anda di halaman 1dari 11

BAB II KLASIFIKASI

TATA NAMA (NOMENKLATUR)


1.1.

Defenisi
Seperti sudah dijelaskan pada bab awal bahwa polimer merupakan molekul besar
yang terbangun oleh susunan unit ulangan kimia yang kecil, sederhana dan terikat
oleh ikatan kovalen. Unit ulangan ini biasanya setara atau hampir setara dengan
monomer yaitu bahan awal dari polimer.
Sementara itu monomer sendiri didefenisikan sebagai sebarang zat yang dapat
dikonversi menjadi suatu polimer. Contoh seperti etilena adalah monomer yang dapat
dipolimerisasi menjadi polietilena, demikian juga dengan asam amino termasuk
polimer juga, yang dapat dipolimerisasi menjadi polipeptida (lihat reaksi dibawah
berikut)
Reaksi:
polimerisasi
Monomer
N

polimer

H2C == CH2
Etilena

CH2
polietilena

CH2

- H2O
n H2N

C
H

OH

H
n

asam amino

polipeptida

Unit ulangan dapat memiliki struktur linier atau bercabang.Unit ulangan


bercabang dapat membentuk polimer jaringan tiga dimensi. Tabel 2.1. di bawah ini
memperlihatkan beberapa contoh polimer, monomer dan unit ulangannya.

Polimer
Poli Etilena
Poli (vinil Klorida)
Poliisobutelena

Monomer
CH2 == CH2
CH2 == CHCl
CH3
CH2

Unit Ulangan
CH2CH2
CH2CHCl
CH3
CH2

CH3

C
CH3

Polisterena
CH

CH

CH2

CH

Polikaprolaktam (nylon-6)
H

N(CH2)5C

H
Poliisoprena (karet alam)

CH2 == CH

OH

O
C == CH2
CH3

N(CH2)5C

H
CH2 = CH

O
C = CH2
CH3

1.2. Tata Nama (Nomenklatur)


Jumlah yang sangat besar dari struktur polimer menuntut adanya sistem tata
nama yang masuk akal. Dibawah ini diberikan aturan untuk aturan pemberian

nama polimer vinil yang didasarkan atas nama monomer ( nama sumber atau
umum)
a. Nama monomer satu kata:
Ditandai dengan melekatkan awalan poli pada nama monomer
Contoh seperti:
Polistirena

CH2CH

Polietilena

[ CH2CH2

Politetrafluoroetilena

[ CF2CF2

]
]

(teflon, merk dari du pont)


b. Nama monomer lebih dari satu kata atau didahului sebuah huruf atau angka
Nama monomer diletakkan dalam kurung diawali poli
Contohnya:
Poli (asam akrilat)

CH2CH
CO2H

Poli (-metil stirena)


CH3

CH2C

Poli (1 pentena)

CH2CH
CH2CH2CH3

c. Untuk taktis polimer


Merupakan penulisan monomer yang diawali huruf i untuk isotaktik atau
s (sindiotaktik) sebelum poli
Contohnya:
i polistirena (polimer polistirena taktisitas isotaktik)
d. Untuk isomer struktural dan geometrik
Merupakan

monomer

yang

penulisannya

ditunjukkan

dengan

menggunakan awalan cis atau trans dan 1, 2- atau 1, 4- sebelum poli.


IUPAC (Lembaga Polimer internasional) merekomendasikan nama polimer
diturunkan dari struktur unit dasar, atau unit ulang konstitusi (CRU- Constitutional
Repeating Unit) melalui tahap-tahap sebagai berikut:
1. Pengidentifikasian unit struktural terkecil (CRU)
2. Sub Unit struktural ditetapkan prioritasnya berdasarkan titik pengikatan dan
ditulis prioritasnya menurun dari kiri ke kanan (seperti penulisan polistirena).
CH

CH2

3. Substituen-substituen diberi nomor dari kiri ke kanan


4. Nama CRU diletakkan dalam kurung biasa (atau kurung siku dan kurung biasa
kalau perlu) dan diawali dengan poli.
Untuk lebih jelas lagi kita bisa lihat contoh-contoh pemberian nama polimer
menurut sumber IUPAC seperti dalam tabel 2.1. dibawah ini:
Tabel 2.1. Contoh pemberian nama polimer menurut sumber monomernya
Dari IUPAC
Nama sumber
Polietilena

Nama IUPAC
Polimetilena

Politetrafluoroetilena

Poli (difluorometililena)

Polistirena

Poli (1 feniletilena)

Poli (asam akrilat)

Poli (1 karboksilatoetilena)

Poli ( - metilstirena)

Poli (1 metil 1 feniletilena)

Poli (1 pentena)

Poli [1 (1 propil) etilena]

Untuk tata nama polimer non vinil seperti polimer kondensasi umumnya lebih
rumit daripada polimer vinil. Polimer-polimer ini biasanya dinamai sesuai dengan
monomer mula-mula atau gugus fungsional dari unit ulangan.
Contoh:
Nylon, umumnya disebut nylon-6,6 (66 atau 6/6), lebih deskriptif disebut
poli (heksametilen adipamida) yang menunjukkan polimidasi heksametilendiamin
(disebut juga 1,6 heksan diamin) dengan asam adipat. Kita bisa lihat seperti pada
gambar reaksi dibawah ini:
n HO C (CH2)4 C OH + n H2N (CH2)6 NH2

asam adipat
O

heksametilediamin
O

C - (CH2)4 C NH (CH2)6 NH
n
nylon 6,6
Merujuk pada rekomendasi IUPAC, kopolimer (polimer yang diturunkan dari
lebih satu jenis monomer) dinamai dengan cara menggabungkan istilah konektif
yang ditulis miring antara nama nama monomer yang dimasukkan dalam kurung
atau antara dua atau lebih nama polimer. Istilah konektif menandai jenis kopolimer
sebagaimana enam kelas kopolimer yang ditunjukkan dalam tabel 2.2. dibawah ini:
Tabel 2.2. Berbagai jenis kopolimer
Jenis kopolimer
Tak dikhususkan

konektif
Contoh
-coPoli[stirena-co-(metil metakrilat)]

Statistik

-stat-

Poli(stirena-stat-butadiena)

Random/acak

-ran-

Poli[etilen-ran-(vinil asetat)]

Alternating (bergantian)

-alt-

Poli[stirena-alt-(maleat anhidrida)]

Blok

-blok-

Polistirena-blok-polibutadiena

Graft (cangkok/tempel)

-graft-

Polibutadiena graft- polistirena

1.3. Proses Polimerisasi


Polimerisasi merupakan proses terbentuknya polimer dari sumber
monomer-monomer. Ada dua jenis polimerisasi yang dikenal yaitu polimerisasi
kondensasi dan polimerisasi adisi.

a. Polimerisasi kondensasi adalah polimerisasi yang disertai dengan pembentukan


molekul kecil (H2O, NH3).
Contoh:
Alkohol

Asam

HOCH2CH2OH

HOC (CH2)4COH
O

Ester +
+

Air

H2O

b. Polimerisasi adisi adalah polimerisasi yang disertai dengan pemutusan ikatan


rangkap diikuti oleh adisi monomer.
Contoh:
H
n H2C = CH

CH2

C
n
Cl

Vinil klorida

Polivinilklorida (PVC)

1.4. Klasifikasi Polimer


Dalam pengelompokannya polimer diklasifikasikan atas dasar asalnya
(sumbernya) dan strukturnya.
a. berdasarkan Asal (sumbernya)
1. Polimer Alam:
-

tumbuhan : karet alam, selulosa

hewan

mineral

: wool, sutera

2. Polimer sintetik:
-

hasil polimerisasi kondensasi

hasil polimerisasi adisi

b. Berdasarkan Struktur
Berdasarkan strukturnya polimer dibedakan atas 3 jenis polimer:
1. Polimer linier
Polimer linier terdiri dari rantai panjang atom-atom skeletal yang
dapat mengikat gugus substituen. Polimer ini biasanya dapat larut
dalam beberapa pelarut, dan dalam keadaan padat pada temperatur
normal. Polimer ini terdapat sebagai elastomer, bahan yang fleksibel
(lentur) atau termoplastik seperti gelas).
Rantai utama linier
Contoh:
Polietilena, Poli(vinil klorida) atau PVC, Poli(metil metakrilat)
juga dikenal sebagai PMMA, Lucite, Plexiglas, atau perspex,
poliakrilonitril (orlon atau creslan) dan nylon 66. Sifatnya lentur, berat
molekul relatif kecil dan termoplastik.
2. Polimer bercabang
Polimer bercabang dapat divisualisasikan sebagai polimer linier
dengan percabangan pada struktur dasar yang sama sebagai rantai
utama. Struktur polimer bercabang diilustrasikan sebagai berikut:
Rantai utama
(terdiri dari atom-atom skeletel)

Sifat polimer ini sama seperti polimer linier yaitu: lentur, berat molekul
relatif kecil dan termoplastik.
3. Polimer 3 dimensi

Polimer jaringan tiga dimensi adalah polimer dengan ikatan


kimianya terdapat antara rantai, bahan ini biasanya di swell
(digembungkan) oleh pelarut tetapi tidak sampai larut. Ketaklarutan ini
dapat digunakan sebagai kriteria dari struktur jaringan. Makin besar
persen

sambung-silang

(cross-links)

makin

kecil

jumlah

penggembungannya. Jika derajat sambung silang cukup tinggi,


polimer dapat menjadi kaku, titik leleh tinggi, padat yang tak dapat
digembungkan, misalnya intan (diamond).

1.5.

Anda mungkin juga menyukai