Anda di halaman 1dari 30

Konsep Dasar

Gelombang Elektromagnetik

Makalah disusun untuk Memenuhi Tugas


Matakuliah Bahasa Indonesia yang Diampu
oleh Atikah Anindyarini, S.S.M.Hum.

Nama: Goldha Swara Khairunnisaa


NIM : K2309029
Prodi : Pendidikan Fisika

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan


Universitas Sebelas Maret
Surakarta
2009

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Benda-benda untuk dapat terlihat harus memantulkan cahaya. Tanpa
cahaya kita tak pernah tahu dan tak pernah melihat apa sebenarnya yang ada di
sekitar kita.
Cahaya termasuk salah satu spektrum gelombang elektromagnetik dapat
dilihat oleh mata. Gelombang elektromagnetik memiliki rentang spektrum dari
sinar gamma sampai gelombang radio. Banyak aplikasi teknologi yang berdasar
konsep gelombang elektromagnetik ini. Pulsa handphone antara lain dikirim
dalam bentuk gelombang elektromagnetik. Ketika kamu berkomunikasi dengan
HP gelombang suaramu diubah menjadi gelombang elektromagnetik oleh sistem
relay sehingga pihak yang kamu ajak komunikasi dapat mendengar suaramu.
Bermula dari banyak pendapat mulai dari Al hasan, Aristoteles, Newton,
Planck, Maxwell dan yang lain diyakini spektrum gelombang elektromagnetik
adalah berkecepatan cahaya. Perkembangan teori, prinsip, dan konsep gelombang
elektromagnetik menghasilkan teknologi tentang gelombang elektromagnetik
yang bermanfaat. Aplikasi gelombang elektromagnetik pada berbagai bidang
memungkinkan manusia berbuat banyak. Diantaranya bidang telekomunikasi
antar wilayah global, bahkan menembus ruang angkasa. Peranan satelit
komunikasi

relai

yang

menangkap

gelombang

elektromagnetik

dan

memantulkannya kembali bermanfaat bagi penyiaran gelombang TV, gelombang


radio dan gelombang mikro.

B. Rumusan Masalah
1. Pernahkah kita membayangkan jika dunia ini tanpa cahaya?

2. Akankah kita dapat melakukan aktivitas tanpa adanya cahaya?

C. Tujuan Penulisan
Yang menjadi tujuan penulisan makalah ini adalah untuk :
1. Mendeskripsikan spektrum gelombang elektromagnetik.
2. Menerapkan gelombang elektromagnetik dalam kehidupan seharihari

BAB II
PEMBAHASAN

Penelaahan dalam jangka waktu lama dari gelombang elektromagnetik


seiring penyelidikan tentang cahaya mendatangkan pemahaman benar tentang
hakekat gelombang elektromagnetik. Spektrum gelombang elektromagnetik telah
berhasil dipetakan antara lain terdiri dari sinar gamma, sinar X, sinar ultraviolet,
cahaya tampak, sinar inframerah, gelombang mikro, gelombang radar,
gelombang TV, dan gelombang radio.Masing-masing memiliki karakteristik yang
spesifik dan memiliki kegunaan tertentu.

A. Spektrum Gelombang Elektromagnetik


1. Hakikat Gelombang Elektromagnetik
Pada pertengahan abad ke sepuluh seorang ilmuwan Mesir di Iskandaria
yang bernama Al Hasan (965-1038) mengemukakan pendapat bahwa mata dapat
melihat benda-benda di sekeliling karena adanya cahaya yang dipancarkan atau
dipantulkan oleh benda-benda yang bersangkutan masuk ke dalam mata. Teori ini
akhirnya dapat diterima oleh orang banyak sampai sekarang ini.
Beberapa teori-teori yang mendukung pendapat Al Hasan diantaranya adalah :
a. Teori Emisi atau Teori Partikel
Sir Isaac Newton (1642-1727) merupakan ilmuwan berkebangsaan Inggris
yang mengemukakan pendapat bahwa dari sumber cahaya dipancarkan partikelpartikel yang sangat kecil dan ringan ke segala arah dengan kecepatan yang
sangat besar. Bila partikel-partikel ini mengenai mata, maka manusia akan
mendapat kesan melihat benda tersebut.
Alasan dikemukakanya teori ini adalah sebagai berikut :

Karena partikel cahaya sangat ringan dan berkecepatan tinggi maka


cahaya dapat merambat lurus tanpa terpengaruh gaya gravitasi bumi.

Ketika cahaya mengenai permukaan yang halus maka cahaya akan akan
dipantulkan dengan sudut sinar datang sama dengan sudut sinar pantul
sehingga

sesuai

dengan

hukum

pemantulan

Snellius.

Peristiwa

pemantulan ini dijelaskan oleh Newton dengan menggunakan bantuan


sebuah bola yang dipantulkan di atas bidang pantul.

Alasan berikutnya adalah pada peristiwa pembiasan cahaya yang


disamakan dengan peristiwa menggelindingnya sebuah bola pada papan
yang berbeda ketinggian yang dihubungkan dengan sebuah bidang
miring. Dari permukaan yang lebih tinggi bola digelindingkan dan akan
terus menggelinding melalui bidang miring sampai akhirnya bola akan
menggelinding di permukaan yang lebih rendah. Jika diamati perjalanan
bola, maka sebelum melewati bidang miring lintasan bola akan
membentuk sudut terhadap garis tegak lurus pada bidang miring.
Setelah melewati bidang miring lintasan bola akan membentuk sudut
terhadap garis tegak lurus pada bidang miring. Jika permukaan atas
dianggap sebagai udara dan permukaan bawah dianggap sebagai air serta
bidang miring merupakan batas antara udara dan air, gerak bola dianggap
sebagai jalannya pembiasan cahaya dari udara ke air, maka Newton
menganggap bahwa kecepatan cahaya dalam air lebih besar dari pada
kecepatan cahaya dalam udara.

Pendapat ini masih bertahan hingga akhirnya seorang ahli fisika Prancis, Jean
Focault (1819 1868) melakukan percobaan tentang pengukuran kecepatan
cahaya dalam berbagai medium. Dalam percobaannya Jeans Focault mendapatkan
kesimpulan bahwa kecepatan cahaya dalam air lebih kecil dari pada kecepatan
cahaya dalam udara.

b. Teori Gelombang
Menurut Christian Huygens (1629-1695) seorang ilmuwan berkebangsaan
Belanda, bahwa cahaya pada dasarnya sama dengan bunyi dan

berupa

gelombang. Perbedaan cahaya dan bunyi hanya terletak pada panjang gelombang
dan frekuensinya.

Pada teori ini

Huygens menganggap bahwa setiap titik pada sebuah muka

gelombang dapat dianggap sebagai sebuah sumber gelombang yang baru dan arah
muka gelombang ini selalu tegak lurus tehadap muka gelombang yang
bersangkutan.
Pada teori Huygens ini peristiwa pemantulan, pembiasan, interferensi, ataupun
difraksi cahaya dapat dijelaskan secara tepat, namun dalam teori Huygens ada
kesulitan dalam penjelasan tentang sifat cahaya yang merambat lurus.

c. Teori Elektromagnetik
Percobaan James Clerk

Maxwell (1831 1879) seorang ilmuwan

berkebangsaan Inggris (Scotlandia) menyatakan bahwa cepat rambat gelombang


elektromagnetik sama dengan cepat rambat cahaya yaitu 3x108 m/s, oleh karena
itu

Maxwell

berkesimpulan

bahwa

cahaya

merupakan

gelombang

elektromagnetik. Kesimpulan Maxwell ini di dukung oleh :

Seorang ilmuwan berkebangsaan Jerman, Heinrich Rudolph Hertz (1857


1894) yang membuktikan bahwa gelombang elektromagnetik
merupakan gelombang tranversal. Hal ini sesuai dengan kenyataan bahwa
cahaya dapat menunjukkan gejala polarisasi.

Percobaan seorang ilmuwan berkebangsaan Belanda, Peter Zeeman (1852


1943) yang menyatakan bahwa medan magnet yang sangat kuat dapat
berpengaruh terhadap berkas cahaya.

Percobaan Stark (1874 1957), seorang ilmuwan berkebangsaan Jerman


yang mengungkapkan bahwa medan listrik yang sangat kuat dapat
mempengaruhi berkas cahaya.

d. Teori Kuantum
Teori kuantum pertama kali dicetuskan pada tahun 1900 oleh seorang
ilmuwan berkebangsaan Jerman yang bernama Max Karl Ernst Ludwig Planck
(1858 1947). Dalam percobaannya Planck mengamati sifat-sifat termodinamika
radiasi benda-benda hitam hingga ia berkesimpulan bahwa energi cahaya
terkumpul dalam paket-paket energi yang disebut kuanta atau foton. Dan pada
tahun 1901 Planck mempublikasikan teori kuantum cahaya yang menyatakan

bahwa cahaya terdiri dari peket-paket energi yang disebut kuanta atau foton.
Akan tetapi dalam teori ini paket-paket energi atau partikel penyusun cahaya yang
dimaksud berbeda dengan partikel yang dikemukakan oleh Newton . Karena foton
tidak bermassa sedangkan partikel pada teori Newton memiliki massa
Pernyataan Planck ternyata mendapat dukungan dengan adanya percobaan
Albert Einstein pada tahun 1905 yang berhasil menerangkan gejala fotolistrik
dengan menggunakan teori Planck. Fotolistrik adalah peristiwa terlepasnya
elektron dari suatu logam yang disinari dengan panjang gelombang tertentu.
Akibatnya percobaan Einstein justru bertentangan dengan pernyataan Huygens
dengan teori gelombangnya.Pada efek fotolistrik, besarnya kecepatan elektron
yang terlepas dari logam ternyata tidak bergantung pada besarnya intensitas
cahaya yang digunakan untuk menyinari logam tersebut. Sedangkan menurut teori
gelombang seharusnya energi kinetik elektron bergantung pada intensitas cahaya.
Kemudian dari seluruh teori-teori cahaya yang muncul dapat disimpulkan
bahwa cahaya mempunyai sifat dual (dualisme cahaya) yaitu cahaya dapat
bersifat sebagai gelombang untuk menjelaskan peristiwa interferensi dan difraksi
tetapi di lain pihak cahaya dapat berupa materi tak bermassa yang berisikan
paket-paket energi yang disebut kuanta atau foton sehingga dapat menjelaskan
peristiwa efek fotolistrik.

2. Gelombang Elektromagnetik
Beberapa kaidah tentang kemagnetan dan kelistrikan yang mendukung
perkembangan konsep gelombang elektromagnetik antara lain:
1. Hukum Coulomb

mengemukakan :

Muatan listrik statik dapat

menghasilkan medan listrik..


2. Hukum Biot & Savart mengemukakan : Aliran muatan listrik (arus listrik)
dapat menghasilkan medan magnet.
3. Hukum Faraday mengemukakan :
menghasilkan medan listrik.

Perubahan medan magnet dapat

Berdasarkan Hukum Faraday, Maxwell mengemukakan hipotesa sebagai berikut:


Perubahan medan listrik dapat menimbulkan medan magnet. Hipotesa ini sudah
teruji dan disebut dengan Teori Maxwell. Inti teori Maxwell mengenai gelombang
elektromagnetik adalah:
a. Perubahan medan listrik dapat menghasilkan medan magnet.
b. Cahaya termasuk gelombang elektromagnetik. Cepat rambat gelombang
elektromagnetik (c) tergantung dari permitivitas () dan permeabilitas ()
zat.
Menurut Maxwell, kecepatan rambat gelombang elektromagnetik dirumuskan
sebagai berikut

c=

1
o o

Ternyata perubahan medan listrik menimbulkan medan magnet yang tidak tetap
besarannya atau berubahubah. Sehingga perubahan medan magnet tersebut akan
menghasilkan lagi medan listrik yang berubahubah.
Proses terjadinya medan listrik dan medan magnet berlangsung secara
bersamasama dan menjalar kesegala arah. Arah getar vektor medan listrik dan
medan magnet saling tegak lurus. Jadi gelombang elektromagnetik adalah
gelombang yang dihasilkan dari perubahan medan magnet dan medan listrik
secara berurutan, dimana arah getar vektor medan listrik dan medan magnet saling
tegak lurus.

Bila dalam kawat PQ terjadi perubahan-perubahan tegangan baik besar maupun


arahnya, maka dalam kawat PQ elektron bergerak bolak-balik, dengan kata lain
dalam kawat PQ terjadi getaran listrik. Perubahan tegangan menimbulkan
perubahan medan listrik dalam ruangan disekitar kawat, sedangkan perubahan
arus listrik menimbulkan perubahan medan magnet. Perubahan medan listrik dan
medan magnet itu merambat ke segala jurusan. Karena rambatan perubahan
medan magnet dan medan listrik secara periodik maka rambatan perubahan
medan listrik dan medan magnet lazim disebut

gelombang elektromagnetik.

(GEM)
Percobaan-percobaan yang teliti membawa kesimpulan :
1. Pola

gelombang

elektromagnetik

sama

dengan pola gelombang


transversal dengan vektor
perubahan medan listrik
tegak lurus pada vektor
perubahan medan magnet.
2. Gelombang elektromagnetik menunjukkan gejala-gejala pemantulan,
pembiasan, difraksi, polarisasi seperti halnya pada cahaya.
3. Diserap oleh konduktor dan diteruskan oleh isolator.
Gelombang elektromagnetik lahir sebagai paduan daya imajinasi dan
ketajaman akal pikiran berlandaskan keyakinan akan keteraturan dan kerapian
aturan-aturan alam.
Hasil-hasil percobaan yang mendahuluinya telah mengungkapkan tiga aturan
gejala kelistrikan , antara lain sebagai berikut.
Hukum Coulomb

: Muatan listrik menghasilkan medan listrik yang kuat.

Hukum Biot-Savart

: Aliran muatan (arus) listrik menghasilkan medan

magnet disekitarnya.
Hukum Faraday

: Perubahan medan magnet (B) dapat menimbulkan


medan listrik (E).

Didorong oleh keyakinan atas keteraturan dan kerapian hukum-hukum


alam, Maxwell berpendapat bahwa masih ada kekurangan satu aturan kelistrikan
yang masih belum terungkap secara empirik. Jika perubahan medan magnet dapat
menimbulkan perubahan medan listrik maka perubahan medan listrik pasti dapat
menimbulkan perubahan medan magnet, demikianlah keyakinan Maxwell.
Dengan pengetahuan matematika yang dimilikinya, secara cermat
Maxwell

membangun

teori

yang

dikenal

sebagai

teori

gelombang

elektromagnetik. Baru setelah bertahun-tahun Maxwell tiada, teorinya dapat diuji


kebenarannya melalui percobaan-percobaan. Menurut perhitungan secara teoritik,
kecepatan gelombang elektromagnetik hanya bergantung pada permitivitas ruang
hampa ( o ) dan permeabilitas ruang hampa ( o ).

Dengan memasukkan o

0 . 0

1 1 9
. .10 = 8,85 . 1012 C2/N.m2 dan o = 4.107
4 9

Wb/A.m
diperoleh nilai c = 3.108 m/s, nilai yang sama dengan kecepatan cahaya.
Oleh sebab itu Maxwell mempunyai cukup alasan untuk menganggap cahaya
adalah gelombang elektromagnetik. Oleh karena itu konsep gelombang
elektromagnetik ini merupakan penyokong teori Huygens tentang cahaya sebagai
gerak gelombang.

3. Energi Gelombang Elektromagnetik.


Karena gelombang elektromagnetik mengandung medan listrik dan medan
magnetik, maka kedua medan mempunyai persamaan gelombang.
Persamaan kuat medan listrik E dan kuat medan magnetik B, berbentuk
persamaan sinusoidal,
E = Emaks sin t
harga efektifnya :

Eef =

E m aks
2

dan
dan

B = Bmaks sin t
Bef =

B m aks
2

Kuat medan listrik E dan kuat medan magnetik B, mempunyai hubungan :


Bmaks

E m aks
c

B =

E
c

atau

E = kuat medan listrik (N/c)


B = induksi magnetic (T)
c

= kecepatan cahaya = 3 . 108 m/s

Dari persamaan c =

maka

sehingga

1
oo

c2 =

1
oo

E
c

B2

E2
c2

B2

E2 .

B2

E2 . o o

oo

1
c2

1
c2

B.c=E

a. Energi Medan Listrik


Pada kapasitor (alat yang dapat menyimpan energi listrik) berlaku persamaan
energi
W = C.V2 , dari kuat medan listrik

E =

V
d

V = E.d

maka
W = C . E2 . d2 , dari rumus kapasitas kapasitor C =

o .A
d

sehingga W = . o . A . d . E2 disebut dengan energi medan listrik


(joule)
Volume V = A . d
maka : W = o . V . E2 joule

Kerapatan energi listrik (= energi listrik per satuan volume) :


o .E2 dengan satuan

UE =

joule
m3

Gelombang energi listrik bergerak dengan kecepatan cahaya c maka


o .E2.c dengan satuan

UE =

watt
m2

b. Energi Medan Magnetik


Induktor / kumparan dengan luas penampang A dan panjangnya l dilalui arus
listrik i maka energi magnetiknya :
2

W = L i , dengan L =

o N 2 A
l

diperoleh :

W =

o N 2 A
l

. i2

Jika lilitan per satuan panjang n =

maka :

N
N = n . l N2 = n2 . l2
l

n 2l2 Ai2
W = o
l

W = o n2 l A i2

joule

Volume kumparan : V = A . l

W = o n2 V i2

joule

Dari persamaan induksi magnetik kumparan / solenoida


B =

B
o iN
atau B = o i n i =
on
l

Sehingga :
W =

o . n2 . V .

W =

VB 2
joule
2 o

B2
o2 n 2

Kerapatan energi magnetik (= energi magnetik per satuan volume) :


UB =

joule
B2
dengan satuan
m3
2 o

Gelombang energi magnet bergerak dengan kecepatan cahaya c maka


UB =

B2c
watt
dengan satuan
m2
2 o

Kerapatan energi gelombang elektromagnetik :


U =

U =

UE + UB
o E2.c +

B2c
o

B2c
(o E .c +
)
o
2

Karena E = B . c, maka penulisan dalam bentuk lain adalah sebagai berikut.


U =

B2c
(o . B c +
)
o
2

o . B2 .c.

U =

Karena B =

U =

1
B2c
+
o o
o

B2c
B2c
+
o
o

B2c
watt
satuan
m2
o
E
, maka dapat ditulis juga sebagai berikut.
c

(o . E2 .c +

E 2c
)
oc2

1
E2
2
.
E
+
)
oc2
oc2

(2

E2
)
oc2

E2
watt
satuan
2
m2
oc

U =

4. Intensitas Gelombang Elektromagnetik.


Energi rata-rata per satuan luas yang dirambatkan oleh gelombang
elektromagnetik disebut dengan intensitas gelombang elektromagnetik. Intensitas
tersebut sebanding dengan harga maksimum medan magnet (B) dan sebanding
pula dengan harga maksimun medan listriknya (E).

Kedua medan listrik dan medan magnet tersebut saling tegak lurus, merambat
kearah sumbu X.
Kedua gelombang tersebut dapat dituliskan menjadi :
Ey = Eo sin (kx-t)
Bz = Bo sin (kx-t)
Kecepatan gelombang diberikan dengan persamaan
c=

Intensitas gelombang elektromagnetik dituliskan sebagai berikut.

E .B
y z

E .B
o o sin 2 (kx - t)

Jadi harga intensitas (S) tergantung dari sin2 (kx-t), S akan berharga maksimum
bila harga sin2 (kx-t) = 1, atau

E .B
o o
maks

Sedangkan S akan berharga minimum bila harga sin2 (kx-t) adalah nol.
Smin = 0
Secara umum intensitas atau energi per satuan luas dapat dituliskan dengan

E xB

disebut dengan vektor poynting.

Intensitas rata-rata ( S ) gelombang elektromagnetik adalah :

S
S
min
S maks
2
E B
o o 0

o
S
2

E .B
S o o
2
o
Karena :

Eo = c Bo

1
o o

dan

Maka selain itu S juga dapat dituliskan sebagai fungsi Eo menjadi :


1
S E2 c
2 o o

Nilai S juga dapat dituliskan dalam bentuk :

E o2
2 c o

Selain itu S juga dapat dituliskan sebagai fungsi Bo menjadi :


1
S B2 c3
2 o o

Nilai S juga dapat dituliskan dalam bentuk :

B o2 .c
2 o

Gejala gelombang elektromagnetik baru dapat ditunjukkan beberapa tahun setelah


Maxwell meninggal oleh H.R. Hertz.

5. Spektrum Gelombang Elektromagnetik.


Hasil kali panjang gelombang () dengan frekuensi gelombang (f) sama
dengan cepat rambat gelombang ( c ). Dirumuskan sebagai berikut.
c=.f
Beberapa contoh sumber gelombang elektromagnetik antara lain sebagai berikut.

Osilasi listrik.

Sinar matahari yaitu menghasilkan sinar infra merah.

Lampu merkuri dapat menghasilkan ultra violet.

Penembakan elektron dalam tabung hampa pada keping logam dapat


menghasilkan sinar X (digunakan untuk rontgen).

Inti atom yang tidak stabil dapat menghasilkan sinar gamma (.)

Beberapa sifat gelombang elektromagnetik adalah sebagai berikut.

Dapat merambat dalam ruang hampa.

Merupakan gelombang transversal (arah getar tegak lurus arah rambat),


jadi dapat mengalami polarisasi.

Dapat mengalami refleksi, refraksi, interferensi dan difraksi.

Tidak dibelokkan dalam medan listrik maupun medan magnet.

Setiap spektrum gelombang elektromagnetik memiliki fenomena yang berbedabeda sesuai dengan karakteristiknya masing-masing. Karakteristik gelombang ini
berhubungan dengan frekuensi. Dengan kecepatan yang sama gelombang
elektromagnetik yang memiliki panjang gelombang besar akan memiliki frekuensi
kecil. Sebaliknya spektrum gelombang elektromagnetik yang memiliki panjang
gelombang pendek akan memiliki frekuensi besar.
Untuk mengurutkan spektrum dari frekuensi tinggi ke frekuensi rendah dapat
diingat dengan cara sebagai berikut.
1. Sinar gamma ()
2. Sinar X (Rontgen)
3. Sinar ultra ungu
4. Cahaya tampak:
Ungu
Biru
Hijau
Kuning

Urutan dari atas kebawah:


-

frekuensi (f) makin kecil


Panjang gelombang ()
makin besar
Cepat rambat (c) sama.

Jingga
Merah
5. Sinar infra merah
6. Gelombang Radar
7. Gelombang TV
8. Gelombang Radio

c=.f

Diantara gelombang-gelombang yang terdapat pada spektrum tersebut, yang dapat


dilihat oleh mata hanyalah gelombang cahaya yang mempunyai panjang
gelombang antara 7800 (merah) 3990 (ungu).
Gelombang yang mempunyai daya tembus yang sangat besar adalah sinar X dan
sinar .
Dimana sinar X dihasilkan dengan cara emisitermionik, sedangkan sinar
dihasilkan oleh inti-inti yang tidak stabil (bersifat radioaktif). Manfaat gelombang
elektromagnet dapat diterangkan sesuai urutan spektrumnya :
1. Daerah frekuensi antara 104 sampai 107 Hz dikenal sebagai gelombang
radio, yaitu sebagai salah satu sarana komunikasi. Karena sifat
gelombangnya yang mudah dipantulkan ionosfer, yaitu lapisan atmosfir
bumi yang mengandung partikel-partikel bermuatan, maka gelombang ini
mampu mencapai tempat-tempat yang jaraknya cukup jauh dari stasiun
pemancar.
Informasi dalam bentuk suara dibawa oleh gelombang radio sebagai
perubahan amplitudo (modulasi amplitudo).
2. Daerah frekuensi sekitar 108 Hz, gelombang elektromagnetik mampu
menembus lapisan ionosfer sehingga sering digunakan sebagai sarana
komunikasi dengan satelit-satelit. Daerah ini digunakan untuk televisi dan
radio FM (frekuensi modulasi) dimana informasi dibawa dalam bentuk
perubahan frekuensi (modulasi frekuensi).
Jadi ada dua macam cara modulasi gelombang elektromagnetik pada
daerah 104 108 Hz:
a. Modulasi Amplitudo (AM)
Amplitudo gelombang radio disesuaikan dengan frekuensi
gelombang bunyi yang dibawa dengan frekuensi tetap.
b. Modulasi Frekuensi (FM)
Frekuensi gelombang radio disesuaikan dengan frekuensi
gelombang bunyi yang dibawa dengan amplitudo tetap.
Sistem FM lebih unggul daripada AM karena FM dapat mengurangi desau
akibat kelistrikan diudara, walaupun jangkauannya terbatas sekali.

3. Daerah frekuensi sekitar 1010 Hz, digunakan oleh pesawat RADAR (Radio
Detection and Ranging). Radar adalah suatu alat yang sistemnya
memancarkan gelombang elektromagnetik berupa gelombang radio dan
gelombang mikro. Pantulan dari gelombang yang dipancarkan tadi
digunakan untuk mendeteksi obyek. Informasi yang dikirim ataupun yang
diterima berbentuk sebagai pulsa. Bila pulsa ini dikirim oleh pesawat radar
dan mengenai suatu sasaran dalam selang waktu t, maka jarak antara
radar ke sasaran :
s=

c . t
2

c = kecepatan cahaya (3 . 108 m/det). Selang waktu yang diperlukan oleh


gelombang tersebut dinamakan time delay
4. Daerah frekuensi 1011 1014 Hz, ditempati oleh radiasi infra merah,
dimana gelombang ini lebih panjang dari gelombang cahaya tampak dan
tidak banyak dihamburkan oleh partikel-partikel debu dalam atmosfir
sehingga mengurangi batas penglihatan manusia.
5. Daerah frekuensi 1014 1015 Hz, berisi daerah cahaya tampak (visible
light), yaitu cahaya yang tampak oleh mata manusia dan terdiri dari
deretan warna-warna merah sampai ungu.
6. Daerah frekuensi 1015 1016 Hz, dinamakan daerah ultra ungu (ultra
violet). Dengan frekuensi ultra ungu memungkinkan kita mengenal lebih
cepat dan tepat unsur-unsur yang terkandung dalam suatu bahan.
7. Daerah frekuensi 1016 1020 Hz, disebut daerah sinar X. Gelombang ini
dapat juga dihasilkan dengan menembakkan elektron dalam tabung hampa
pada kepingan logam. Karena panjang gelombangnya sangat pendek,
maka gelombang ini mempunyai daya tembus yang cukup besar sehingga
selain digunakan di rumah sakit, banyak pula digunakan di lembagalembaga penelitian ataupun industri.

Bagaimana

sinar

dihasilkan?

Sinar X dihasilkan apabila elektron bergerak pada kelajuan yang tinggi


dan secara tiba-tiba menumbuk logam anoda. Hal ini terjadi di dalam
sebuah tabung sinar X. Di dalam sebuah tabung sinar X terdapat katoda (-)
yang merupakan sebuah filamen yang dipanaskan oleh tenaga listrik.
Pemanasan yang terjadi menyebabkan elektron dihasilkan dari filamen,
dan bergerak menumbuk anoda (+). Akibat tumbukan elektron ini
terpancarlah sinar X dari anoda. Sinar-sinar itu oleh Rontgen diberi nama
sinar X karena saat itu masih misterius. Namun sekarang disebut dengan
sinar Rontgen. Prinsip dihasilkannya sinar X ini berlawanan dengan efek
fotolistrik.
8. Daerah frekuensi 1020 1025 Hz, disebut daerah sinar gamma. Gelombang
ini mempunyai daya tembus yang lebih besar daripada sinar X, dan
dihasilkan oleh inti-inti atom yang tidak stabil.

6. Radiasi Gelombang Elektromagnetik


Gelombang elektromagnetik juga dipanaskan atau diradiasikan oleh setiap
benda pijar bersuhu tertentu. Pancaran dari benda tersebut berupa radiasi
gelombang elektromagnetik.
Benda-benda yang dipanasi mengemisikan gelombang yang tidak nampak (sinar
ultra ungu dan infra merah). Benda-benda yang dapat menyerap seluruh radiasi
yang datang disebut benda hitam mutlak, sebuah kotak yang mempunyai lubang
sempit dapat dianggap sebagai benda yang hitam mutlak.
Menurut Stefan dan Boltzman radiasi gelombang elektromagnetik yang
dipancarkan oleh tiap satuan luas permukaan sebanding dengan pangkat empat
suhu mutlak (T) benda tersebut.
Intensitas radiasi

I = R = e ..T4

R adalah intensitas radiasi dalam watt/m2.

e adalah koefisien emisivitas yang nilainya bergantung pada warna jenis


permukaan. Untuk benda hitam mutlak e = 1
adalah konstanta Stefan-Boltzmann yang harganya 5,672 .10-8 Watt/m2 K.

7. Tekanan Radiasi Gelombang Elektromagnetik


Gelombang elektromagnetik merambat membawa energi sekaligus
membawa momentum. Metode sederhana untuk mengetahui momentum
gelombang elektromagnetik adalah menggunakan hubungan rumus kesetaraan
massa dan energi Albert Einstein sebagai berikut.
E = m c2
Dengan demikian persamaan tersebut dapat diubah menjadi
mc=

E
c

dimana massa dikali dengan kecepatan adalah sama dengan momentum,


sehingga
P=

E
c

dengan satuan kg m/s

Bila kedua ruas berlangsung tiap satuan waktu dan tiap satuan luas permukaan
maka dimensi momentum akan berubah menjadi dimensi tekanan, dan energi
akan berubah menjadi intensitas energi gelombang elektromagnetik. sehingga
dapat ditulis sebagai berikut.
P

A.t

A.t
c

watt 2
kg.m.s-1
m

2
m .s
m.s-1

watt

Jadi diperoleh persamaan tekanan radiasi adalah :

-1 -2

kg.m .s =
p=

m2
m.s-1

S
c

Dalam hal ini S adalah vektor poynting yaitu intensitas gelombang


elektromagnetik.
Persamaan

p=

S
ini berlaku untuk tekanan radiasi radiasi gelombang
c

elektromagnetik yang diserap oleh suatu permukaan. Sedangkan mengingat

momentum adalah besaran vektor maka untuk tekanan radiasi gelombang


elektromagnetik yang dipantulkan oleh suatu permukaan adalah sebesar p =

2.S
c

B. Aplikasi Gelombang Elektromagnetik pada Kehidupan Sehari-hari


Beberapa contoh aplikasi gelombang elektromagnetik pada kehidupan sehari-hari
diuraikan sebagai berikut.
1. Teleskop Satelit Inframerah
Sebuah teleskop infra merah Space Infrared Telescope Facility (SIRTF)
atau Fasilitas Teleskop Infra Merah Ruang Angkasa.

SIRTF adalah sistem

peneropongan bintang keempat yang diluncurkan NASA. Sebelumnya badan


angkasa luar Amerika Sserikat itu telah meluncurkan Teleskop Angkasa Hubble,
diorbitkan pesawat ulang alik tahun 1990; Gamma Ray Observatory, diluncurkan
tahun 1991; dan Chandra X-Ray Observatory diluncurkan tahun 1999.
Masing-masing sistem peneropongan itu digunakan untuk mengamati cahayacahaya dengan warna yang berbeda, yang tidak dapat dilihat dari permukaan
Bumi. Masing-masing sistem juga memiliki fungsi berbeda satu dengan lainnya.
Dengan Teleskop Hubble, para peneliti mencari obyek "paling merah" yang
berarti jaraknya sangat jauh. Dengan SIRTF akan bisa melihat populasi bintang di
dalam obyek sangat jauh tersebut karena SIRTF akan bekerja dalam gelombang
cahaya infra merah.
Sebelum itu pada tahun 1983 kerja sama antara Amerika Serikat, Belanda, dan
Inggris telah meluncurkan IRAS (the Infrared Astronomical Satellite) atau Satelit
Astronomi Inframerah, yang juga masih berfungsi sampai dengan sekarang.

2. Diagnosa Menggunakan sinar X


Patah tulang, penyakit dalam dapat dideteksi dan didiagnosa oleh dokter
dengan akurat dengan bantuan sinar X atau sinar Rntgen.

Sejak ditemukan sinar X pada tahun 1895 oleh Wilhelm Conrad Rntgen , dunia
medis mendapatkan kemajuan pesat untuk mengobati penyakit dalam atau sakit
patah tulang. Dengan hasil images film sinar X tim dokter mendapat informasi
jelas bagian mana yang harus mendapatkan penanganan.

3. Teleskop Radio
Teleskop radio untuk menangkap gelombang radio dan mendeteksi sinyalsinyal lain (pulsar) dari angkasa luar. Penemuan gelombang radio yang datang
dari angkasa luar dan berhasil dideteksi di bumi oleh Karl Jansky seorang insinyur
listrik dari laboratorium Telepon Bell pada tahun 1931, telah

berhasil

mengembangkan astronomi radio. Deretan teleskop radio sebanyak 27 buah


dibangun dekat Socorro di New Meksiko. Untuk beberapa dekade astronomi radio
mengalami kemajuan pesat dan berhasil memberikan gambaran tentang alam
semesta dengan banyak dideteksinya spektrum gelombang lain yang datang dari
angkasa luar seperti infa merah, ultraungu, sinar X, sinar gamma, dan pulsarpulsar lain hingga berhasil ditemukannya bintang netron. Lebih jauh lagi bahkan
berhasil menguak banyak hal tentang sinar-sinar kosmik yang akhirnya diteliti
mendalam oleh ilmuwan-ilmuwan fisika inti khususnya partikel elementer.

4. Pemanfaatan Solar Sel Untuk Menangkap Energi Cahaya Matahari

Gelombang elektromagnetik dari matahari dalam bentuk cahaya tampak pada


siang hari dapat ditangkap oleh sel surya yang terbuat dari bahan semikonduktor
misalnya silikon. Sel surya akan mengubah energi panas ini menjadi energi listrik
dan dapat menghasilkan tegangan listrik. Pada siang hari tegangan listrik
disimpan dalam baterei atau accumulator sehingga pada malam hari dapat
dimanfaatkan untuk menyalakan peralatan listrik atau memanaskan air. Solar sel
juga dikembangkan untuk menggerakkan mobil tanpa bahan bakar migas.

5. Oscilator Penghasil Gelombang Elektromagnetik


Gelombang

elektromagnetik

telah

diketahui

keberadaannya.

Permasalahannya dapatkah gelombang elektromagnetik diproduksi terus-menerus.


Berdasarkan hukum Ampere dan hukum Faraday berhasil diketemukan bahwa
rangkaian oscilasi listrik dapat menghasilkan gelombang elektromagnetik terus
menerus. Frekuensi yang dihasilkan gelombang elektromagnetik disebut frekuensi
resonansi, untuk rangkaian LC dirumuskan

f=

1
2

1
LC

Prinsip ini dipakai dalam teknologi penyiaran baik gelombang TV , gelombang


radar, gelombang mikro, maupun gelombang radio.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Al Hasan (965-1038) mengemukakan pendapat bahwa mata dapat melihat
benda-benda di sekeliling karena adanya cahaya yang dipancarkan atau
dipantulkan oleh benda-benda yang bersangkutan masuk ke dalam mata.
2. Pendapat Newton dengan teori emisi adalah dari sumber cahaya
dipancarkan partikel-partikel yang sangat kecil dan ringan ke segala arah
dengan kecepatan yang sangat besar. Bila partikel-partikel ini mengenai
mata, maka mata akan mendapat kesan melihat benda tersebut.
3. Menurut Christian Huygens cahaya pada dasarnya sama dengan bunyi dan
berupa gelombang. Perbedaan cahaya dan bunyi hanya terletak pada
panjang gelombang dan frekuensinya.
4. James Clerk Maxwell menyatakan bahwa Cepat rambat gelombang
elektromagnetik sama dengan cepat rambat cahaya yaitu 3x108 m/s.
5. Maxwell

berkesimpulan

bahwa

cahaya

merupakan

gelombang

elektromagnetik dan merupakan gelombang tranversal. Hal ini sesuai


dengan kenyataan bahwa cahaya dapat menunjukkan gejala polarisasi.
6. Max Karl Ernst Ludwig Planck menyatakan bahwa cahaya terdiri dari
peket-paket energi yang disebut kuanta atau foton.
7. Hukum Coulomb mengemukakan bahwa muatan listrik statik dapat
menghasilkan medan listrik..
8. Hukum Biot & Savart mengemukakan bahwa aliran muatan listrik (arus
listrik) dapat menghasilkan medan magnet.
9. Hukum Faraday mengemukakan bahwa perubahan medan magnet dapat
menghasilkan medan listrik.
10. Maxwell

mengemukakan

menimbulkan medan magnet.

bahwa

perubahan

medan

listrik

dapat

11. Menurut Maxwell, kecepatan

rambat

dirumuskan sebagai berikut

c=

gelombang elektromagnetik

1
o o

12. Gelombang elektromagnetik adalah rambatan perubahan medan listrik dan


medan magnet yang saling tegak lurus.
13. Kerapatan energi listrik (= energi listrik per satuan volume) :
joule
m3

UE

o .E2 dengan satuan

UE

o .E2.c dengan satuan

watt
m2

14. Kerapatan energi magnetik (= energi magnetik per satuan volume) :


UB

joule
B2
dengan satuan
m3
2 o

UB

B2c
watt
dengan satuan
m2
2 o

15. Kerapatan energi gelombang elektromagnetik :


U

UE + UB

(o E2 .c +

B2c
)
o

Karena E = B . c, maka penulisan dalam bentuk lain adalah sebagai


berikut.
U

Karena B =

U=

B2c
watt
satuan
m2
o

E
, maka dapat ditulis juga sebagai berikut.
c

E2
watt
satuan
2
m2
oc

16. Secara umum intensitas atau energi per satuan luas dapat dituliskan
dengan

E .B
S o o

o
S

atau

E xB

disebut dengan vektor poynting.

17. Intensitas rata-rata ( S ) gelombang elektromagnetik adalah :

E .B
S o o
2
o

atau

1
S E2 c
2 o o

E o2
2 c o

atau

atau

1
S B2 c3
2 o o

atau

B o2 .c
2 o

18. Cepat rambat gelombang elektromagnetik diberikan dengan persamaan


c=

atau

c=.f

19. Urutan spektrum gelombang elektromagnetik dari frekuensi tinggi ke


frekuensi rendah.

Sinar gamma ()

Sinar X (Rontgen)

Sinar ultra ungu

Cahaya tampak:
Urutan dari atas kebawah:

Ungu
Biru

Hijau
Kuning

frekuensi (f) makin kecil


Panjang gelombang ()
makin besar
Cepat rambat (c) sama.

Jingga
Merah

Sinar infra merah

Gelombang Radar

Gelombang TV

Gelombang Radio

c=.f

20. Jarak antara sensor radar ke sasaran :


s=

c . t
2

21. Menurut Stefan dan Boltzman radiasi gelombang elektromagnetik adalah


Intensitas radiasi

I = R = e ..T4

Daya radiasi

P = R .A
P = e. .T4.A

Energi radiasi

E=W=P.t
E = e . . T4. A . t

= konstanta Stefan-Boltzmann = 5,672 .10-8 Watt/m2 K.


22. Menurut Wien panjang gelombang maksimum berbanding terbalik dengan
suhu mutlak benda.

m . T = C

C = konstanta Wien = 2,898 . 10-3 m.K


23. Beberapa contoh aplikasi gelombang elektromagnetik pada kehidupan
sehari-hari

Teleskop Satelit Inframerah

Diagnosa Menggunakan sinar X

Teleskop Radio

Pemanfaatan Solar Sel Untuk Menangkap Energi Cahaya Matahari

Oscilator Penghasil Gelombang Elektromagnetik

B. Saran
Sekian makalah singkat saya. Semoga dapat memberi manfaat yang besar
bagi kita semua.
Saya menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu,
segala saran dan kritik yang membangun dari pembaca sangat saya harapkan.

Anda mungkin juga menyukai