3K
PETUNJUK PRAKTIS K3
CV.ANDRYAN KURNIA
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
Peraturan Umum
Perlengkapan Perlindungan Tubuh
Tangga, Perancah dan Bekerja di Tempat Ketinggian
Penggalian, Pondasi, dan Parit
Bekerja yang berhubungan dengan listrik
Pengelasan, pemotongan, dan Gerinda.
Alat-alat angkat dan pengoperasian alat-alat berat.
Perkakas Tangan ( Hand Tool )
Alat Kendaraan Bermotor.
Tata Cara Penanganan Kecelakaan, Sakit, dan Meninggal.
Kebersihan dan Kerapian ( House Keeping )
Bekerja denganBahan Peledak dan Bahan Mudah Meledak.
Pencegahan Bahaya Kebakaran.
Bekerja dengan Bahan Gas Beracun.
Bekerja pada Lalu Lintas Jalan Padat.
Kondisi Malam Hari dan Tempat Gelap.
Bekerja Diatas Permukaan Air Dalam.
Tinjauan Pelaksanaan K3
Rambu-rambu Peringatan.
1. PERATURAN UMUM
2. PERLENGKAPAN PELINDUNG TUBUH
2.1. Alat pelindung pernafasan harus dipakai sewaktu berada lokasi yang penuh debu, atau
material lain yang membahayakan pernafasan.
2.2. Alat pelindung telinga harus dikenakan apabila bekerja pada situasi kerja yang bising.
3. TANGGA, PERANCAH, DAN BEKERJA DI TEMPAT KETINGGIAN
3.1 Tangga
3.2 Perancah
3.3 Bekerja di Tempat ketinggian
Yang dimaksud bekerja ditempat ketinggian adalah bekerja dilokasi dimana terdapat
perbedaan ketinggian dengan lokasi sekitarnya yang memungkinkan terjadinya bahaya
kecelakaan kerja.
4. PENGGALIAN, PONDASI, DAN PARIT
4.1. Sebelum melakukan pekerjaan penggalian tanah dan pembuatan parit ataupun pondasi,
terlebih dahulu harus dipastikan kondisi kestabilan tanah dan lingkungan disekitar tempat
tersebut.
4.2. Sebelum melakukan penggalian, harus harus dipastikan tidak terdapat instalasi kabel, gas,
air, dan lainnya pada lokasi galian. Bila ada harus dikoordinasikan dengan pihak terkait,
agar pekerjaan dilakukan dengan aman.
5. BEKERJA YANG BERHUBUNGAN DENGAN LISTRIK
5.1. Untuk lokasi-lokasi kerja tertentu ( daerah terbuka dan ketinggian ) harus dilengkapi
dengan peralatan penangkal petir.
5.2. Dalam bekerja instalasi listrik tangan dan kaki tidak boleh kaki basah.
5.3. Setiap pekerja harus menggunakan sepatu dari bahan karet, tidak boleh telanjang kaki.
6. PENGELASAN, PEMOTONGAN, DAN GERINDA
6.1. Pekerjaan pengelasan konstruksi dan instalasi harus dilaksanakan oleh orang yang
mempunyai sertifikat juru las sesuai dengan kelas untuk pekerjaan las yang sedang
dilaksanakan.
6.2. Pekerja harus dilengkapi dengan kaca mata khusus, sarung tangan dan pelindung kepala
sebelum melakukan pekerjaannya.
6.3. Pengelasan, pemotongan dan gerinda tidak boleh dekat daerah yang mudah terbakar.
6.4. Pengelasan dan pemotongan yang memakai tabung gas, harus dicek dahulu apaka
tabung gas tersebut bocor atau tidak.
6.5. Alat pemadam kebakaran harus tersedia dekat dengan tempat kerja.
6.6. Alat-alat yang tidak menggunakan aliran listrik, apabila pekerjaan ditinggal, kabel-kabel
herus terlepas dari stop kontak.
6.7. Penempatan alat-alat harus dalam posisi stabil, sehingga tidak bergeser atau terguling
sewaktu operasi.
7. ALAT-ALAT ANGKAT DAN PENGOPERASIAN ALAT-ALAT BERAT
7.1.
7.2.
Umum
7.1.1. Hanya orang yang memiliki surat ijin mengoprasikan peralatan yang boleh
mengoprasikan alat berat
7.1.2. Operator dilarang memakai obat-obatan terlarang atau minuman beralkohol yang
dapat mengurangi kesadaran sewaktu mengoprasikan alat berat.
Crane
7.2.1. Tabel kapasitas muat, kecepatan operasi yang disarankan, peringatan bahaya
khusus dan informasi penting lainnya harus dipasang dengan jelas pada semua
crane dan peralatan sejenis.
7.2.2. Operator harus dibantu minimal seorang pemandu yang ditugaskan, operator
hanya menerima isyarat dari pemandu, tetapi dalam keadaan darurat sinyal dapat
diberikan oleh siapa saja.
7.2.3.
Hanya sinyal tangan standart saja yang diakui (sinyal ini sudah berlaku umum dan
standart) kecuali operator terhalang pandangannya boleh gunakan isyarat lainnya.
7.2.4.
Daerah yang berada dalam radius putaran semua crane harus diberi penghalang
(harrier) untuk mencegah pekerja terkena oleh muatan berat.
Dilarang menaiki kait (hook) atau muatan yang diam maupun yang sedang
diangkat.
Alat pemadam api yang berukuran sekurang-kurangnya 5 BC harus ditempatkan di
dalam kabin setiap alat.
Pada semua kait (hook) dari suatu crane harus dipasang kancing pengaman (safety
tatches)
Setiap line kabel di atas kepala harus dianggap bertenaga (bermuatan listrik)
kecuali jika yang berwenang pada bagian kelistriukan mengatakan bahwa kabel itu
tidak bertenaga.
Apabila mengikat suatu muatan dengan sling, atau membantu melakukan
pekerjaan ini, tempatkan sling pada tempatnya yang benar, dan waktu mulai
mengangkat itu dengan menegangkan sling, jagalah jangan sampai tangan dan
jari-jari anda terjepit.
Jika melepas sling dari kait tunggu sampai muatan diam dan bebas lepas dari sling.
Jika bekerja dalam ruangan terbatas atau dalam keadaan berangin cukup kencang,
pakailah tali penarik (tag line ) untuk mengendalikan muatan yang sedang
diangkat.
Sebelum mengangkat muatan, pastikan bahwa tidak ada benda lepas yang terletak
pada muatan
Jangan menggantung beban setiap selesai operasi.
7.2.5.
7.2.6.
7.2.7.
7.2.8.
7.2.9.
7.2.10.
7.2.11.
7.2.12.
7.2.13.
7.3.
Passanger Lift
7.3.1. Lokasi erection/dismantling harus dijamin aman dari kemungkinan adanya bendabenda jatuh.
7.3.2. Dilarang masuk kedalam pada saat erection/dismantling, kecuali jika diminta oleh
yang berwenang.
7.3.3. Lakukan pengetesan semua fungsi listrik sebelum mengoperasikan alat.
7.3.4. Pintu masuk/keluar harus selalu dalam keadaan terkunci selama sangkar lift (cage)
dalam perjalanan.
7.3.5. Hoist yang dipasang di luar pintu tidak boleh digunakan jika kecepatan angin lebih
besar sama dengan 20 m/det.
7.3.6. Tidak boleh memuat beban/orang yang melebihi batas maksimum yang diijinkan.
7.3.7. Jika alat sedang beroperasi, turunkan cage sampai ke tanah dan pastikan pintu
dalam keadaan terkunci.
7.3.8. Cage harus dalam keadaan bersih dan bebas dari material-material lepas.
7.4.
Excavator
7.4.1. Kenali area dan kondisi tanah sebelum memulai pengoperasian alat.
7.4.2. Pastikan sebelum masuk/keluar kabin, posisi kabin searah dengan under carriage.
7.4.3. Sebelum dioperasikan periksalah dan pastikan tidak ada orang lain disekitar area,
dan diberi tanda (bunyikan klakson) jika ada seseorang yang harus menghindar.
7.4.4. Duduklah dalam kabin dan stel tempat duduk (jika ada recleaning seat) dengan
ukuran badan anda, sehingga anda merasa nyaman dalam mengoperasikan alat.
7.4.5.
7.4.6.
7.4.7.
7.4.8.
Pada waktu penggalian, perhatikan posisi excavator terhadap longsoran tanah dari
samping, longsoran tanah yang dapat menenggelamkan alat.
Jangan melakukan loading pada saat alat tidak dalam posisi datar.
Beri tanda yang mudah dikenali untuk daerah yang terdapat timbunan utilitas (gas,
telepon, air, dsb)
Jika alat tidak sedang beroperasi, pilihlah tanah yang datar (jika mungkin),
fungsikan rem, rendahkan bucket sampai menyentuh tanah dan matikan mesin.
Gudang harus rapi, bebas dari bahan-bahan pendukung timbulnya api misalnya
dos-dos bekas foam-foam pendukung bahan dan sebagainya.
Gudang harus lengkap dengan pagar keliling dan gardu pos keamanaan.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
Tidak terlalu lama menyimpan bahan tersebut di site (gudang), dalam arti selang
waktu antara pemesan, pengiriman, penyimapanan dan penggunaan bahan diatur
sesingkat mungkin.
Ditata, dibagi dan gunakan tempat yang aman sesuai kebutukan yang wajar dan
ventilasi cukup.
Simpan bahan tersebut pada tempatnya atau pembungkusnya dalam keadaan
tertutup aman dengan penutup bawahnya.
Untuk bahan yang mudahmeledak dalam bentuk cair buila terjadi bocoran,
tampung bocoran tersebut pada baki-baki yang dilandasi atai dilapisi oleh material
yang bersifat menyeraap.
Personil yang menangani bahan tersebut sudah terlebih dahulu dilatih.
Tindakan
13.1.1.
13.1.2.
13.1.3.
13.1.4.
13.1.5.
13.1.6.
13.1.7.
Pencegahan
Upayakan seminimal mungkin menggunakan bahan mudah terbakar.
Melakukan pemisahan penempatan untuk bahaya yang mudah terbakar
Dilarang merokok dilokasi kerja dengan memasang rambu rambu.
Instalasi listrik dan gas harus ditata rapi, aman dan diperiksa secara periodik
Tempat kerja harus rapi, bebas dari bahan yagn mudah terbakar
Diapsang rambu rambu alat kebakaran dan jalan keluar apabila kebakaran.
Disediakan lay out ruangan di tempat tempat strategis
13.2.
Harus tersedia alat pemadwn kebakaran dalam jumlah yang cukup, jenis
yang sesuai, pemeriksaan secara pereodik, penempatan yang mudah
terlihat, tidak boleh berpindah-pindah, ada petunjuk singkat cara pemkaian
, dan ditempatkan dekat lokasi yang mengandung tingkat resiko kebakaran
tinggi.
13.2.2. Harus untuk tersedia jalan untuk penyelamatan din' beserta petunjuknya.
Buat denah letak-letak alat pemadam kebakaran dan alann dini dan
ditempel minimal 2(dua) lembar untuk ditempatkan dibagian pintu masuk
dan bagian pintu darurat.
13.2.3. Cukup tersedia alat-alat komunikasi untuk menghubungi Dinas kebakaran.
13.2.4.
Adanya pelatihan terhadap pihak-pihak yang terkait dalam pekerjaan
tersebut mengenai penanggulangan dan penyelamatan bahaya kebakaran.
1 3.2.5. Apabila petugas Dinas Kebakaran sudah datang, agar dibantu dengan
menginfonnasikan lokasi kebakaran dan jumlah penghuni yang
terperangkap. Apabila terperangkap api dan atau asap jangan sekali sekali
melopat dari ketinggian, tetapi berusaha bertahan sampai datangnyan
pertolongan .
13.2.6.
Jika proyek menggunakan alarm, harus dipastikan alann berfungsi dengan
balk dan dapat terdengar sampai radius yang direncanakan.
13.2.7.
Penanggung jawab/Koordinator penanggulangan dan penyelamatan
akibat bahaya kebakaran harus ditetapkan.
14.
14.1.10. Buat label bahan yang memuat : narna bahan, symbol berbahaya resiko
penggunaan, langkah-langkah penyelamatan, natna clan alamat penyalur
atau pabrikan
14.1.11. Sediakan alat pemadam kebakaran.
14.1.12. Penggunaan dan pemindahan bahan harus sesuai dengan instruksi pada
lembar keselamatan yang dikeluarkan oleh pemasok.
15.
16.