PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penegakan hukum di Indonesia masih belum berjalan secara tepat sesuai
dengan apa yang ingin diwujudkan didalam pancasili sila ke-lima yaitu keadilan
sosial bagi seluruh masyarakat Indonesia. Ini di buktikan dengan masih belum
jelasnya penyelesain kasus-kasus yang merugikan masyarakat Indonesia seperti yang
terjadi beberapa tahun lalu. Seperti penyelesaian kasus korupsi Bank Century dan
kasus pajak. Penegakan hukum yang dilaksanakan oleh aparat penegak hukum dirasa
belum sesuai dengan apa yang telah diatur oleh Undang-undang. Dalam hal ini
mahasiswa sebagai kalangan akademis diharapkan mampu mebenahi penegakan
hukum di Indonesia.
Mengingat mahasiswa adalah kalangan akademisi sebagai penerus bangsa
yang diharapkan mampu melaksanakan tugasnya untuk menyelesaikan masalahmasalah di dalam pemerintahan serta masyarakat, khususnya dalam masalah
pelaksanaan dan penegakkan supremasi hukum.
Penegakan supremasi hukum memiliki keterkaitan erat dengan pelapisan
sosial di masyarakat. Lawrence M. Friedman melihat bahwa adanya pelapisan sosial
dalam masysrakat memberi pengaruh pada terbentuknya watak hukum yang
diskriminatif, baik pada peraturan-peraturan itu sendiri, maupun melalui praktek
penegaknya[1].
Dengan melihat pada realita ini, mahasiswa sebagai kalangan intelek-tual
yang mampu melakukan kritik transformasi dan mampu melakukan perubahan yang
revolusioner, dituntut ikut ber-peran aktif dalam menumbuhkan kesadaran hukum di
republik ini sehingga tercipta keseimbangan dalam sistem hukum.
B. Rumusan Masalah
Rumusan permasalahan yang ingin penulis kemukakan berkaitan dengan penyusunan
makalah ini yaitu : Bagaimanakah peran dan tanggungjawab mahasiswa dalam
penegakkan supremasi hukum di Indonesia?
1
Tujuan penulisan
Tujuan yang ingin penulis capai dalam penyusunan makalah ini adalah untuk
2.
Manfaat penulisan
a. Penulis
Menambah wawasan penulis berkaitan pola perilaku mahasiswa mengenai
tanggungjawab mahasiswa dalam penegakkan supremasi hukum di Indonesia
b. Institusi
Menambah
khasanah
perpustakaan
khususnya
mengenai
peran
dan
BAB II
PEMBAHASAN
dengan format yang mempunyai kekuatan hukum tetap, yaitu melalui produk-produk
hukum yang dibuat oleh pemerintah. Produk-produk hukum yang dibuat oleh
pemerintah diharapkan dapat menjamin tercapainya penegakan hukum secara
menyeluruh dan nyata dalam tatanan masyarakat Indonesia. Produk-produk hukum
yang di buat oleh pemerintah tersebut tidak akan berarti apa-apa, apabila tdak
mampu menjalankan hukum dan tidak dapat diimpelementasikan. (Bambang,
1992:77).
Undang-undang
Undang-undang dalam arti material adalah peraturan tertulis yang berlaku umum
dan dibuat oleh Penguasa Pusat maupun Daerah yang sah (Purbacaraka &
Soerjono Soekanto, 1979).
Mengenai berlakunya undang-undang tersebut, terdapat beberapa asas yang
tujuannya adalah agar undang-undang tersebut mempunyai dampak yang positif.
Asas-asas tersebut antara lain (Purbacaraka & Soerjono Soekanto, 1979):
1) Undang-undang tidak berlaku surut.
2) Undang-undang yng dibuat oleh penguasa yang lebih tinggi, mempunyai
kedudukan yang lebih tinggi pula.
3) Undang-undang yang bersifat khusus menyampingkan undang-undang yang
bersifat umum, apabila pembuatnya sama.
4) Undang-undang yang berlaku belakangan, membatalkan undang-undang yan
berlaku terdahulu.
5) Undang-undang tidak dapat diganggu guat.
7
2.
Penegak Hukum
Penegak hukum merupakan golongan panutan dalam masyarakat, yang
hendaknya mempunyai kemampuan-kemampuan tertentu sesuai dengan aspirasi
masyarakat.
Mereka harus dapat berkomunikasi dan mendapat pengertian dari golongan
sasaran, disamping mampu menjalankan atau membawakan peranan yang dapat
diterima oleh mereka.
Ada beberapa halangan yang mungkin dijumpai pada penerapan peranan
yang seharusnya dari golngan sasaran atau penegak hukum, Halangan-halangan
tersebut, adalah:
a. Keterbatasan kemampuan untuk menempatkan diri dalam peranan pihak lain
dengan siapa dia berinteraksi.
b. Tingkat aspirasi yang relatif belum tinggi.
c. Kegairahan yang sangat terbatas untuk memikirkan masa depan, sehingga
sulit sekali untuk membuat proyeksi.
d. Belum ada kemampuan untuk menunda pemuasan suatu kebutuhan tertentu,
terutama kebutuhan material.
e. Kurangnya
daya
inovatif
yang
sebenarnya
merupakan
pasangan
konservatisme.
3.
4.
Faktor Masyarakat
Penegakan hukum berasal dari masyarakat, dan bertujuan untuk mencapai
kedamaian dalam masyarakat. Oleh karena itu, dipandang dari sudut tertentu,
maka masyarakat dapat mempengaruhi penegakan hukum tersebut.
Masyarakat Indonesia mempunyai kecendrungan yang besar untuk
mengartikan hukum dan bahkan mengidentifikasikannya dengan petugas (dalam
hal ini penegak hukum sebagai pribadi). Salah satu akibatnya adalah, bahwabaik
buruknya hukum senantiasa dikaitkan dengan pola prilaku penegak hukum
tersebut.
5.
Faktor Kebudayaan
Kebudayaan(system) hukum pada dasarnya mencakup nilai-nilai yang
mendasari hukum yang berlaku, nilai-nilai yang merupakan konsepsi abstrak
mengenai apa yang dianggap baik (sehingga dianuti) dan apa yang dianggap
buruk (sehingga dihindari). Pasanagn nilai yang berperan dalam hukum, adalah
sebagai berikut ( Purbacaraka & Soerjono soekantu):
1) Nilai ketertiban dan nilai ketentraman.
2) Nilai jasmani/kebendaan dan nilai rohani/keakhlakan.
3) Nilai kelanggengan/konservatisme dan nilai kebaruan/inovatisme.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian mengenai peran dan tanggungjawab mahasiswa dalam upaya
menegakkan supremasi hukum di Indonesia, dapat penulis tarik beberapa
kesimpulan, yaitu :
1. Bahwa dalam perwujudan penegakan hukum terdapat beberapa hambatanhambatan terutama hambatan dari system hokum ini sendiri. Diharapkan
mahasiswa mampu untuk mengatasi dan memperbaiki dengan menyalurkan
aspirasinya dalam pemecahan masalah hambatan tersebut.
2. Mahasiswa
sebagai
kalangan
akademisi
harus
mengimplementasikan
B. Saran
Penulis berharap semoga makalah ini dapat menjadi salah satu bahan untuk
dapat menambah pengetahuan dalam hal ini sistem hukum dan perundang-undangan
yang berlaku di Indonesia.
Dan juga penulis mengharapkan adanya sumbangsih kritik dan saran yang
bersifat membangun guna penyesunan makalah berikutnya yang lebih sempurna lagi.
13
DAFTAR PUSTAKA
Arif Budiman, 1996. Teori Negara-negara Kekuasaan dan Ideologi. Jakarta : PT.
Gramedia Pustaka Utama.
Satjipto Rahardjo. 1983. Masalah Penegakan Hukum. Bandung: Sinar Baru
Marpaung, Uden, 1999. Menggapai Tertib Hukum Indonesia. Jakarta : PT. Sinar
Grafika.
Muchsin, 1999. Nilai-nilai Hukum dan Implementasinya Dalam Pembangunan
Hukum Di Indonesia, Surabaya : Pengukuhan Guru Besar.
Satjipto Rahardjo, 1991. Ilmu Hukum, Bandung : PT. Citra Aditya Bakti.
Surbakti, Natangsa, 2010. Filsafat Hukum. Surakarta: Fakultas Hukum Universitas
Muhammadiyah Surakarta
1.
2.
Satjipto Rahardjo. 1983. Masalah Penegakan Hukum. Bandung: Sinar Baru. Hal. 24
3.
4.
Satjipto Rahardjo. 1983. Masalah Penegakan Hukum. Bandung: Sinar Baru. Hal. 23,24
5.
Lawrence M. Friedman. 1997. Law and Society An Introduction. New Jersey: Prentice
Hall Inc. Hal. 6-7
6.
14
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .......................................................................................... i
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
B.
C.
ii
15
DISUSUN
OLEH :
NAMA
: SAFRIADI
NIM
: 1204010037
UNIT
: A.5
M.K.
DOSPEN
: MUNTASAR, SH., MH
UNIVERSITAS ALMUSLIM
KABUPATEN BIREUEN
2015
16
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat serta hidayahnya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah berjudul Peran Legal Culture dalam Penegakan Hukum dengan lancar
tanpa halangan suatu apapun.
Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat digunakan sebagai tambahan
pengetahuan mengenai upaya mengatasi masalah pendidikan di Indonesia. Penulis
menyadari pembuatan makalah ini masih sangat sederhana dan jauh dari sempurna,
untuk itu segala kritik dan saran yang membangun akan penulis terima dengan
tangan terbuka, demi keberhasilan makalah selanjutnya.
Makalah ini dapat terealisasi berkat bimbingan serta bantuan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, penulis sangat berterima kasih kepada :
1. Allah SWT, yang memberikan kelancaran dan kemudahan dalam menyelesaikan
tugas ini.
2. Dosen pembimbing mata kuliah ini yang telah memberikan pengarahan serta
bimbingan kepada penulis menyangkut masalah pembuatan makalah ini.
3. Semua pihak yang telah ikut serta membantu kami hingga terselesaikannya
makalah ini.
Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca pada
khususnya dan dunia pendidikan pada umumnya. Demikian atas perhatiannya, kami
mengucapkan terima kasih.
Penulis
17
i