Anda di halaman 1dari 6

Menjaga Si Kecil Dari Resiko Memiliki Hewan Peliharaan

Memiliki hewan peliharaan bisa dibilang menjadi impian bagi setiap anak kecil di dunia ini.
Membiatkan si kecil memiliki hewan peliharaan merupakan satu hal pembelajaran terhadap tanggung
jawan. Si kecil akan belajar waktu yang tepat untuk memberi peliharannya makan. Selain itu,
pembelajaran yang bisa diambil dari memiliki hewan peliharaan adalah rasa menyayangi sesama makhluk
Tuhan.
Tapi ibu, memelihara hewan peliharaan di rumah bukanlah hal yang mudah. Melainkan ibu harus
ektra hati-hati, karena walaupun terlihat jinak hewan peliharaan si kecil bisa menyerang, dan melukai
kulitnya yang halus. Masalah kesehatan hewan peliharaan juga harus menjadi perhatian, karena tidak
menutup kemungkinan hewan peliharaan menyebarkan virus, ataupun bakteri sehingga anak-anak akan
terkena penyakit.
Tindakan melarang si kecil memiliki hewan peliharaan juga bukan hal yang bijaksana. Disisi lain
ibu tidak ingin hal yang buruk menimpa si kecil tetapi di sisi lainnya ibu tidak akan tega melihat si kecil
menangis akibat tidak diizinkan memilihara hewan. Sebagai tindakan pencegahan supaya si kecil tidak
terkana penyakit, ataupun hal negative lainnya, ibu bisa melakukan beberapa tindakan, seperti :

Selalu mengawasi gerak gerik dari si kecil ketika bermain bersama hewan peliharaanya

Berikan penyluhan kepada si kecil untuk mencuci tangan ketika telah menyentuh atau berinterksi
langsung dengan hewan peliharaanya

Berikan penjelasan mengenai bermain yang aman dengan hewan peliharaan kepada si kecil

Berikan juga vaksinasi, dan pengecakan rutin hewan peliharan si kecil untuk menghindarinya dari
parasite, cacing, dan kutu
Dengan melakukan tindakan pencegahan seperti yang dijabarkan di atas, maka si kecil akan tetap

terjaga, dan terhindar dari segala macam resiko. Tapi, ibu juga wajib mengetahui apa saja resiko yang
perlu diwaspadai dari hewan peliharan, seperi :

Gigitan, dan cakaran yang bisa menyebabkan resiko serius

Air liur, bulu, dan serpihan kulit dari hewan juga bisa menyebabkan si kecil terserang alergi

Zoonosis yang merupakan penyakit yang menyerang hewan peliharaan juga bisa menular kepada si
kecil
Bila berbicara mengenai hewan peliharaan, ada dua hewan yang menjadi favorit keluarga di

seluruh dunia yaitu anjing, dan kucing. Kedua hewan ini memang terlihat menggemaskan, dan suka
melakukan tingkah lucu, yang bisa membuat seisi rumah tertawa.

Anjing sering kali disebut sebagai hewan yang paling setia terhadap tuannya. Namun, seberapa
besar setia hewan kepada tuannya, harus tetap mewaspadai ha-hal berikut ini :

Bisa menularkan penyakit infeksi yang bisa membahayakan, seperti cacing, kutu, caplak, skabies,
kurap, dan lainnya

Bisa menyebabkan kulit gatal-gatal kemerahan atau iritasi lain

Beritahukan si kecil agar jangan memeluk dan mencium anjing, jangan mengganggu anjing ketika
tidu, jangan lari atau berteriak dekat anjing

Usap-usaplah anjing di dagu, leher, atau dada sebelah samping, bukan di kepalanya

Selamatkan Si Keil Dari Candu Game


Masa anak-anak merupakan waktu yang paling menyenangkan. Bagaimana tidak, pada waktu
kecil kita bisa melakukan semua hal tanpa harus memikirkan pekerjaan rumah, perkerjaam kantor, dan hal
memusingkan lainya. Pada masa anak-anak, semua waktu hanya dihabiskan dengan bermain, bermain,
dan bermain. Tidak ada kegiatan lainnya yang sangat disukai anak-anak selain bermain.
Bila melihat ragam permaianan yang ada pada saat ini, memang sangat berbeda jauh dengan
permainan pada zaman dahulu. Jika dulu permainan menggunakan alat sederhana, seperti pecahan
genteng, kelereng, menerbangkan laying-layang dihalaman luas, namun permainan sekarang lebih
merujuk pada penggunaan teknologi. Tidak ada satu orang pun di dunia ini yang mempu menghentikan
teknologi. Setiap hari, ada saja teknologi baru yang bermunculan.
Permaianan yang ada pada saat sekarang ini bisa dibilang jauh lebih praktis, karena tidak perlu
berkotor-kotor, ataupun berjemur di bawah teriknya sinar matahari. Dengan adanya teknologi, bermain
cukup bisa dilakukan di dalam rumah. Salah satu piranti yang kini populer dikalangan anak-anak adalah
game console. Dengan console ini, anak-anak bisa bermain ragam jenis genre games, mulai dari arcade,
adventure, simulation, dan yang lainnya.
Saking serunya, anak-anak sering lupa waktu, dan bisa saja mulai candu permaianan game
console. Hal inilah yang ditakutkan oleh kalangan orang tua. Ketika si kecil tidak bisa melepaskan
permaianan dari hidupnya. Yang namanya candu pasti akan berdampak buruk bagi siapapun, apalagi si
kecil. Setidaknya ada tiga hal yang ditakutkan olreh orang tua ketika si kecil sudah kecanduan game, yang
pertama adalah perilaku, kesehatan, dan kehidupan sosial.
Dan tidak jarang pula game yang dimainkan si kecil memiliki unsur kekerasan, yang tidak
mungkin hal tersebut akan dilakukan oleh si kecil. Dengan seringnya memainkan game yang berisi
konten kekerasan tersebut, secara perlahan akan merasuk dalam diri si kecil, dan dikemudian hari ia bisa
melakukan hal yang sama seperti apa yang ada pada game. Ia berfikir melakukan kekerasan merupakan
hal yang tidak apa-apa, tetapi kenyataanya kekerasan sangat tidak baik untuk dilakukan. Oleh karena itu,
para orang tua harus tahu, jenis permainan apa yang sedang digemari si kecil.
Bermain video game dalam waktu yang cukup lama juga dapat mengganggu kesehatan, misalnya
mata terasa tegang, sakit kepala, dan cedera otot akibat tekanan yang berulang. Orang tua harus
membatasi berapa lama si kecil menghabiskan waktunya bermain berbagai game tersebut, dan mengajak
anak untuk beristirahat melemaskan otot-ototnya. Dampak kecanduan games tidak hanya sampai di situ

saja, gangguan berinteraksi sosial dengan orang lain bisa saja terjadi akibat lebih memilih bermain game
daripada bermain dengan teman-teman seumuran.
Peran orang tua dalam hal ini sangat dibutuhkan. Dengan tindakan yang cepat, bisa
menyelamatkan masa-masa kecilnya. Orang tua juga harus tahu apa saja gejala ketika si kecil sudah
kecanduan game. Dan berikut ini beberapa gejala si kecil telah kecanduan game :

Waktu bermain game yang semakin menjadi

Tidak bisa fokus dengan hal yang dilakukannya

Menjadi pribadi yang rewel, apalagi ketika diminta untuk berhenti bermain game

Kudapan Sehat Buatan Ibu Untuk Si Kecil


Melihat si kecil makan dengan lahap tentu akan melegakan hati ibu. Karena itu tandanya si kecil
tidak memiliki masalah dengan kesehatan, ataupun pertumbuhan. Makanan memang merupakan hal yang
penting bagi si kecil. Dengan asupan makanan yang baik akan kecukupan gizi, nutrisi, dan vitamin yang
sangat diperlukan untuk pertumbuhan, dan perkembangannya akan mengindari si kecil dari berbagai
macam masalah.
Tapi tahukan ibu, makanan yang dijual dipinggir jalan, ataupun di super marker belum tentu
terbebas dari zat-zat yang berbahaya. Buktinya saja, kini mulai marak penggunaan bahan tekstik pada
makanan, penggunaan formalin pada makanan, boraks pada makanan, dan zat-zat kimia lainnya yang
sangat beresiko bagi si kecil. Mengingat daya tahan tubuh si kecil belum begitu baik, alangkah baiknya
ibu sendiri yang menyiapkan makanan untuk konsumsi si kecil.
Selain bisa memastikan kualitas dari setiap bahan yang digunakan, waktu memasak juga bisa
menjadi kegiatan yang menyanangkan bagi ibu, dan si kecil. Ajaklah ia untuk memasak di dapaur, dan
biarkan ia berkreasi sendiri. Berbicara mengenai kreasi, pada kesempatan kali ini, kita akan berbagi kreasi
nugget ikan sebagai kudapan yang bergizi, sehat, dan tentunya memiliki rasa lezat yang pasti si kecil akan
lahap memakannya.
Kreasi nugget ikan ini sangat mudah untuk dibuat. Satu hal yang wajib ibu sediakan adalah ikan
kakap sebagai bahan utama pembuatan nugget ikan. Dasar pemilihan ikan kakap sebagai bahan utama
ialah karena ikan yang satu ini memiliki kandungan protein yang sangat tinggi. Selain itu, kandungan
vitamin A, dan vitamin C sangat baik untuk mata, dan kekebalan tubuh si kecil.
Untuk mempersingkat waktu, di bawah ini bahan-bahan yang harus ibu siapkan sebelumnya :

300 gram fillet ikan kakap

1 siung bawang putih

1 sendok makan air jeruk nipis

1,5 sendok teh merica bubuk

1,5 sendok teh merica bubuk

1,5 sendok teh garam

200 lt minyak goreng bebas lemak trans

2 sendok makan tepung terigu

1 butir telur

Dan, 150 gram tepung panir

Setelah semua bahan pembuatan nugget ikan disiapkan, ibu bisa mulai membuatnya. Pertama
potonglah ikan kakap sesuai dengan selera. Langkah berikutnya siapkan bumbunya, yaitu parut terlebih
dahulu bawang putih, dan campurkan dengan air jeruk nipis, merica, serta garam lalu aduk hingga rata
bersama dengan potongan ikan kakapnya.
Setelah semua bahan tersebut benar-benar tercampur, tutupi semua permukaan ikan kakap dengan
tepung terigu. Supaya semua lapisan terigu tidak pecah, oleskan potongan ikan kakap tersebut dengan
putih telur, lalu bubuhkan tepung panir, dan goreng dengan api sedang hingga berwarna coklat keemasan.
Dan sekarang, ibu bisa menyuguhkannya langsung kepada si kecil.

Anda mungkin juga menyukai